Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ANALISIS SINTESIS

SENAM KAKI DIABETIK PADA NY. M

`
DISUSUN OLEH:
Nita Sofiani
P27220019 224

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN 2019/2020
LAPORAN ANALISIS SINTESIS
SENAM KAKI DIABETIK PADA NY. M

Hari : Jumat
Tanggal : 29 Mei 2020
Jam : 11.00 WIB

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan kadar gula darah tidak terkontrol.

B. Diagnosa Medis
Diabetes Melitus

C. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri b.d Konsumsi makanan beresiko
meningkatkan gula darah (tidak diet)

D. Data yang Mendukung Diagnosa Keperawatan


DS :
- Ny. M mengatakan jika kadar gula darah terakhir dicek
didapatkan hasil 400 mg/dl
- Ny. M mengatakan jika sering lapar dan haus
- Ny. M mengatakan masih suka mengkonsumsi makanan yang
manis tanpa sepengetahuan anaknya
- Ny. M mengatakan jika tidak bisa mengontrol pola makannya
untuk mengurangi makanan yang manis
- Ny. M mengatakan jika sudah mengalami diabetes ini sejak ±6
tahun yang lalu
DO :
- GDS 400 mg/dl
- Pasien tampak lemas
- BB: 40 kg TB: 153 cm IMT: 17,08 (berat badan kurang)
TD: 130/90 mmHg

E. Dasar Pemikiran
Diabetes mellitus adalah penyakit kronik, progresif yang
dikarakteristikan dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan
metabolism karbohidrat, lemak, dan protein awal terjadinya
hiperglikemia kadar gula yang tinggi dalam darah). (Black & Hawk,
2009). Menurut American Diabetes Melitus (ADA) 2010, Diabetes
Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik Hiperglikemi yang terjadi karena kalainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes Melitus adalah sindrom klinis
yang ditandai dengan hiperglikemi karena gangguan sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya. Keadaanya hiperglikemi kronis dari
diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, gangguan
fungsi dan kegagalan berbagai organ, terutama mata, ginjal, saraf
jantung, dan pembuluh darah (ADA, 2012).
Banyak faktor penyebab terjaidnya diabetes mellitus yaitu, usia
diatas 45 tahun, obesitas, hipertensi, riwayat gestasional DM, kebiasaan
diit, kurang olahraga, wanita dengan hirsutisme atau penyakit policitik
ovary dan riwayat keturunan diabetes (Black, 2009). Penatalaksanaan
medis yang dapat dilakukan yaitu pemberian diit sesuai yang
dibutuhkan, pemberian obar baik oral maupun suntik insulin dan ada
cara alternative lain yang bisa membantu mengontrol kadar gula darah
yakni dengan senam kaki diabetik.
Senam Kaki Diabetik merupakan upaya pencegahan sekunder
pada pasien yang telah terdiagnosa Diabetes Melitus tetapi belum terjadi
penyulit pada kaki dan pencegahan tertier bagi pasien yang telah terjadi
penyulit agar tidak terjadi kecacatan. Senam kaki Diabetik dianjurkan
pada pasien Diabetes Melitus karena senam kaki dapat meningkatkan
aliran darah dan memperlancar sirkulasi darah, hal ini membuat lebih
banyak jala – jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak reseptor insulin
yang tersedia dan aktif, sehingga glukosa dapat masuk ke dalam sel
(Soegondo dkk, 2009). Senam Kaki Diabetik dapat memperkuat otot –
otot kecil kaki dan mencegah kelainan bentuk kaki (deformitas). Selain
itu dapat memperkuat otot betis dan otot paha, serta mengatasi
keterbatasan gerak sendi. Senam kaki Diabetik dapat membuat otot –
otot yang bergerak berkontraksi. Kontraksi otot ini akan menyebabkan
kanal Ion, sehingga Ion Positif dapat melewati kanal ion yang terbuka.
Masuknya Ion positip ini mempermudah aliran Impuls saraf (Guyton &
Hall, 2006). Oleh sebab itu, senam kaki Diabetik telah banyak
dikembangkan di Indonesia baik melalui penyuluhan kesehatan /
seminar maupun penelitian yang berhubungan dengan senam kaki
Diabetik.

F. Prosedur senam kaki diabetik


Berikut ini beberapa Gerakan Senam Kaki Diabetes yang dapat dilakukan
oleh pasien DM secara teratur, dilakukan oleh pasien sendiri atau
dilakukan secara
bersama-sama :
1. Posisi awal : Duduklah tegak di atas sebuah bangku ( jangan
bersandar)
2. Latihan ke 1 (10 kali)
a. Gerakakan jari – jari kedua kaki anda seperti bentuk cakar dan
b. Luruskan kembali.
3. Latihan ke 2 (10 kali)
a. Angkat ujung kaki, tumit tetap diletakkan di atas lantai
b. Turunkan ujung kaki, kemudian angkat tumitnya dan turunkan
kembali.
4. Latihan ke 3 (10 kali)
a. Angkat kedua ujung kaki anda
b. Putar kaki pada pergelangan kaki, kea rah samping
c. Turunkan kembali ke lantai dan gerakkan kea rah tengah.
5. Latihan ke 4 (10 kali)
a. Angkat kedua tumit anda
b. Putar kedua tumit anda kearah samping
c. Turunkan kembali ke lantai dan gerakkan ke tengah
6. Latihan ke 5 ( masing – masing 10 kali)
a. Angkat salah satu lutut dan
b. Luruskan kaki anda
c. Gerakkan jari – jari kaki anda ke depan
d. Turunkan kembali kaki anda bergantian kiri dan kanan.
7. Latihan ke 6 (masing – masing 10 kali)
a. Luruskan salah satu kaki anda di atas lantai
b. Kemudian angkat kaki tersebut
c. Gerakkan ujung – ujung jari kea rah muka anda
d. Turunkan kembali tumit anda ke lantai
8. Latihan ke 7 (10 kali)
Seperti latihan sebelumnya, tetapi kali ini dengan keduan kaki
bersamaan.
9. Latihan ke 8 (10 kali)
a. Angkat kedua kaki anda luruskan dan pertahankan posisi tersebut
b. Gerakkan kaki anda pada pergelangan kaki, kedepan dank e
belakang.
10. Latihan ke 9 ( masing – masing kaki 10 kali)
a. Luruskan salah satu kaki anda dan angkat
b. Putar kaki anda pada pergelangan kaki
c. Tuliskan di udara dengan kaki anda, angka 0 sampai 9
11. Latihan ke 10 (sekali)
Kedua kaki menjadi Selembar Koran dilipat – lipat dengan kaki
menjadi bentuk bulat seperti bola. Kemudian dilicinkan kembali
dengan menggunakan kedua kaki dan setelah itu di sobek – sobek.
Kumpulkan sobekan – sobekan Koran tersebut dengan kedua kaki dan
letakkanlah di atas lembaran Koran lainnya. Akhirnya bungkuslah
semuanya dengan bentuk bola.

G. Analisis Tindakan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ruben, G., dkk (2016)
dengan judul Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Perubahan Kadar
Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Enemawira didapatkan kesimpulan terdapat pengaruh senam
kaki diabetes terhadap perubahan kadar gula darah pada pasien diabetes
melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Enemawira. Adapun manfaat
dari senam kaki diabetik yaitu:
1. Sebagai Glycemic control karena senam kaki dapat meningkatkan
sensitifitas insulin dan dengan kontraksi otot – otot kaki Glukose
dapat masuk ke dalam sel sehingga dapat terjadi metabolisme glucose.
2. Kaki diabetes yang mengalami gangguan sirkulasi darah dan
Neoropati dianjurkan untuk melakukan latihan jasmani atau senam
kaki sesuai dengan kondisi dan kemampuan tubuh. Senam kaki dapat
membantu memperbaiki sirkulasi darah kaki, sehingga gangguan
Vaskularisasi baik Makrovaskuler maupun Mikrovaskuler dapat
dicegah / dihambat. Bagi pasien Diabetes Melitus yang telah terjadi
komplikasi pada kaki, senam kaki dapat mencegah kecacatan yang
menyebabkan pasien dilakukan amputasi kaki.
3. Senam kaki dapat memperkuat otot – otot kecil kaki, dan dapat
meningkatkan kekuatan otot betis dan otot paha (Gastrocnemeus,
Hamsring, Quadriceps), dan juga mengatasi keterbatasan gerak sendi
(limitation of join mobility).
4. Senam kaki Diabetik dapat mencegah kelainan bentuk kaki
(deformitas) pada pasien Diabetes Mellitus.
5. Senam kaki Diabetik dapat menurunkan rasa nyeri.
6. Senam kaki Diabetes bermanfaat untuk menurunkan berat badan dan
lemak tubuh, serta diharapkan terjaganya kebugaran tubuh.

H. Kontraindikasi dan Efek Samping Senam Kaki Diabetik


1. Kontaindikasi :
a. Pasien yang mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti
dispneu dan nyeri dada
b. Pasien yang mengalami depresi, khawatir dan cemas
(Setyoadi & Kusyariyadi, 2011)
2. Efek samping
Harus diterapkan dengan hati-hati karena dapat berakibat stress fisik
serta harus mempertimbangkan kekuatan yang digunakan pada tubuh
yang mengalami gangguan dan jaringan tertentu (Kisner & Colby,
2007).

I. Tindakan Keperawatan Lain yang Dilakukan


1. Mengobservasi tanda-tanda vital

J. Evaluasi
S :
- Pasien mengatakan jika sebelumnya belum mengetahui tentang
senam kaki diabetic
- Pasien mengatakan jika sedikit lelah jika melakukan senam tanpa
isttirahat
- Pasien mengatakan jika ingin rutin melakukan senam kaki diabetic
O :
- Keadaan umum sedang
- TD: 130/90 mmHg
- N: 72 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Pasien kooperatif
- Pasien mampu mempraktekkan senam kaki diabetik
- GDS: 290 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi:
- Motivasi pasien untuk selalu diit DM
- Anjurkan pasien untuk rutin melakukan senam kaki DM
- Anjurkan untuk rutin memeriksakan kesehatan di fasilitas
kesehatan terdekat

K. Evaluasi Diri
Tindakan pelatihan senam kaki diabetik ini sudah dilakukan sesuai
prosedur dan memperhatikan indikasi dalam melakukan senam.
L. Daftar Pustaka / Referensi

ADA. 2012. Standards of Medikal Care in Diabetes-2012


Black, M. J. & Hawks, H. J., 2009. Medical surgical nursing : clinical
management for continuity of care, 8th ed. Philadephia : W.B.
Saunders Company
Guyton., & Hall., 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, Jakarta:
EGC
Kushariyadi, Setyoadi. 2011. Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien
Psikogeriatrik. Penerbit: Salemba Medika. Jakarta
Soegondo S., 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam: Insulin: Farmakoterapi
pada Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2, Jilid III, Edisi
4, Jakarta: FK UI

Mengetahui
Mahasiswa Pembimbing CI/CT

Nita Sofiani (......................................)


(P27220019 224)

Anda mungkin juga menyukai