Anda di halaman 1dari 7

Skenario 4

Djenkolism bikin Spasm


An. Raden berusia 4 tahun diantar ibunya ke IGD RS,
diperiksa oleh dr. Prabu, dengan keluhan sakit saat BAK
yang semakin lama semakin bertambah sejak 1 hari yang lalu
sehingga penderita menangis tiap kali BAK. Keluhan disertai
dengan air seni penderita bewarna kemerahan. Sehari
sebelumnya penderita makan jengkol yang diberi oleh ibu
penderita. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak
kesakitan, gerak aktif, tercium bau jengkol dari nafas
penderita, abdomen: hiperperistaltik, dan nyeri ketok
costovertebral bilateral. dr. Prabu melakukan konsultasi
kepada dokter spesialis anak, kemudian mendapatkan advis
yaitu: di rawat inap, pasang iv line, pasang DC kateter,
tramadol IV untuk mengurangi nyeri, bikarbonat tablet per
oral, imaging (USG  hasilnya dilaporkan kembali ke dokter
SpA), pemeriksaan penunjang lain akan dilakukan
berikutnya, dan status pasien dalam pengawasan!
dr. Prabu menceritakan kasus tersebut kepada sejawatnya,
“Aku dapat kasus intoksikasi asam jengkolat, pasien anak
usia 4 tahun, namanya RADEN! haha… bayangkan betapa
tega ibu penderita memberikan jengkol pada anaknya sampai
anaknya nyaris meninggal jika tidak segera dibawa ke RS”.
Step 1
1. USG: pemeriksaan dg gel. Suara yg dipancarkan oleh
transduser
2. Air seni: air sisa sekresi ginjal yg dikeluarkan saat proses
urinasi leewat uretra
3. Intoksikasi: kejadian zat sitoaktif masuk dlm tubuh dan
mengganggu fungsi dan kesadaran
4. Hiperperistaltik: grakan mirip cacing pd organ tubuler
berserat sirkuler yg mendorong isinya
5. Spasme: aktivitas tiba2 dr otot yg menunjukan kontraksi
otot tsb
6. Bikarbonat: garam monosodium asam bikarbonat yg
berfungsi sbg replenisher elektrolit dan alkalizer sistemik
7. Tramadol: obat untuk mengurangi rasa nyeri yg hebat
Step 2
1. Apa penyebab dysuria dan hematuria?
2. Apa hubungan jengkol dg spasme?
3. Kenapa raden mengalami intoksikasi asam jengkolat?
4. Kenapa bau nafas pasien berbau jengkol?
5. Mengapa pd px fisik terdapat hiperperistaltik dan CVA +?
6. Bagaimana etika dokter dlm scenario?
7. Mengapa dilakukan perawatan advise dan apakah itu sdh
sesuai?
Step 3:
1. Apa penyebab dysuria dan hematuria?
Hematuria terjadi karena pasien mengkonsumsi
jengkolasam jengkolat kristal asam
jengkolatmendilatasi vasa terdapat darah dlm air
seni
Dysuriakristal menyumbat uretra, bentuk kristal
spindle atau rosette  memicu pengeluaran
bradykinintimbul nyeri yg hebat
2. Apa hubungan jengkol dg spasme?
Ketika konsumsi asam jengkolat dpat memicu
penigkatan nitrogen dlm tubuhkadar azotemia
(peningkatan nitrogen dan ureum kreatinin) tinggi
spasme otot
3. Kenapa raden mengalami intoksikasi asam jengkolat?
Mengkonsumsi biji jengkol yg ½ matang memicu
keracunan jengkol karena belom aktif dan juga dari
daya tahan tubuh (kondisi pH lambung), mengkristal
nya asam jengkol yg sulit larut dlm air shg terjadi
penyumbatan pada tract. Urinarius  bersifat
nefrotoksik thd ginjal
4. Kenapa bau nafas pasien berbau jengkol?
Ada kandungan asam jengkolat= senyawa asam amino
non protein yg mengandung sulfurmenyebabkan
nafas bau jengkol
Asam jengkolat berbau ketika pH asam menjadi
folatil yg berbau

5. Mengapa pd px fisik terdapat hiperperistaltik dan CVA


+?
CVA (+): karena kristal yg menyumbat pd saluran
kemihkerusakan daerah tubulus kortikalPGE
releasenyeri
Peregangan kapsul ginjalobstruksi asam jengkolat
peningkatan tek.intralumentumpukan sisa
urinnekrosisnekrosis tubular
Asam jengkolat masuk lewat kapiler/reabsorbsi asam
amino jengkolat, tp sel tubulus gk bisa mengolah asam
jengkolatmenyebabkan terjadi nya stress
proteinorganel membengkak (kerusakan
peroksisom)sel pecahenzim pencerna sel
keluarginjal mengeluarkan asam+penumpukan asetil
kolinstimulasi n. parasimpatis hiperperistaltik
6. Mengapa dilakukan perawatan sesuai advice dokter
dan apakah itu sdh sesuai?
Iv line mempertahankan keseimbangan cairan dalam
tubuh, hidrasi cepat untuk pengeluaran asam jengkolat
Natrium bikarbonat menetralkan asam dlm tubuh,
antidotum untuk meningkatkan kelarutan kristal, dosis
0.5 gr/hari
Kateter keluarkan urin
Tramadolmengurangi rasa sakit, 1-2mg/kgBB/hari
Rawat inappada intoksikasi perlu dipantau elektrolit
tubuh karena bisa menurun scr tiba2
7. Bagaimana etika dokter dlm scenario?
Pasal 12 KODEKI: kewajiban dokter pd pasiendokter
wajib merahasiakan segala sesuatu pada pasien bahkan
sampai pasien meninggal dunia
UU 29 pasal 51 poin c
UU 29 pasal 48 wajib merahasiakan rahasia pasien,
rahasia kedokteran hanya dapat dibuka untuk kesehatan
pasien, permintaan apparat penegak hukum/
Apakah boleh dokter membuka kasus pasien kepada
teman sejawat: dlm kasus dokter tidak ada pembicaraan
yg menjurus pada keperluan medis tidak boleh
Tinjauan kasus:
An. Raden berusia 4 tahun diantar ibunya ke IGD RS,
diperiksa oleh dr. Prabu, dengan keluhan sakit saat BAK.
Keluhan disertai dengan air seni penderita bewarna
kemerahan. Sehari sebelumnya penderita makan jengkol
yang diberi oleh ibu penderita. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan anak tampak kesakitan, gerak aktif, tercium bau
jengkol dari nafas penderita, abdomen: hiperperistaltik, dan
nyeri ketok costovertebral bilateral. dr.Prabu mendapat
advice yaitu: di rawat inap, pasang iv line, pasang DC
kateter, tramadol IV untuk mengurangi nyeri, bikarbonat
tablet per oral, imaging (USG  hasilnya dilaporkan
kembali ke dokter SpA), pemeriksaan penunjang lain akan
dilakukan berikutnya, dan status pasien dalam pengawasan.
Kemungkinan pasien mengalami intoksikasi asam jengkolat
e.c konsumsi jengkol
Dx: acute kidney injury e.c intoksikasi asam jengkolat (2:
penegakan diagnosis & merujuk)
Step 4:
Step 5:
1. Etiologic dan factor risiko acute kidney injury e.c
intoksikasi asam jengkolat
2. Patofisiologi acute kidney injury e.c intoksikasi asam
jengkolat
3. Penegakan diagnosis, DD, Komplikasi acute kidney
injury e.c intoksikasi asam jengkolat
4. Tatalaksana acute kidney injury e.c intoksikasi asam
jengkolat
5. Peran dokter keluarga dalam kasus acute kidney injury
e.c intoksikasi asam jengkolat

Anda mungkin juga menyukai