Nim : 4501.0319.A.013
PRINSIP PENDOKUMENTASIAN
MANAJEMEN KEBIDANAN
1. Prinsip Pendokumentasian
Pengertian :
Prinsip adalah suatu hal yang diyakini, yang mendasari sesuatu hal tersebut. Yang
sifatnya tidak bisa dirubah.
Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi, data fakta yang
bermakna dalam pelaksanaan kegiatan (Management Kebidanan Depkes RI, 1995)
Manajemen Kebidanan merupakan alur pikir bagi seorang bidan yang memberikan
arah / kerangka kerja dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya.
Prinsip Dokumentasi Manajemen Kebidanan, adalah Suatu hal yang diyakini dalam
proses pencatatan, penyimpanan informasi, data fakta yang bermakna dalam
pelaksanan kegiatan yang merupakan alur pikir bagi seorang bidan yang memberikan
arah/kerangka kerja dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya.
(1) Dapat dibuat catatan secara singkat, kemudian dipindahkan secara lengkap
(4) Dalam keadaan emergensi dan bidan terlibat langsung, perlu ditugaskan
seseorang khusus untuk pendokumentasian
(5) Selalu tulis nama terang serta jam dan tanggal pelaksanaan tindakan
(2) Benefience; merupakan tugas yang baik untuk menolong dan membuat klien
lebih terbuka, agar tidak terjadi kesalahan
(3) Justice; memberikan penyaluran kebenaran terhadap manfaat dan pokok2 dalam
lingkunga
(4) Fidelity; menjaga masalah2 yang sebenarnya, kepercayaan dan pemeliharaan
sumpah
2. Manajemen Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai
metode untuk mengorganisir pikiran serta tindakan berdasarkan teori yang ilmiah,
penemuan, ketrampilan dalam rangkaian tahapan untuk mengambil keputusan yang
berfokus pada klien.
Proses manajemen bukan hanya terdiri dari pemikiran dan tindakan, melainkan
juga perilaku setiap langkah agar pelayanan yang komprehensif dan aman dapat
tercapai.
Proses-proses manajemen harus mengikuti urutan logis dan memberikan
pengertian yang menyatukan pengetahuan, hasil temuan dan penilaian yang
terpisah menjadi satu kesatuan yang berfokus pada manajemen klien
Penerapan langkah asuhan kebidanan dengan pendekatan SOAP/IE
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara tenaga kesehatan, pasien, keluarga
pasien, dan tim kesehatan tentang hasil pemeriksaan, prosedur tindakan, pengobatan
pada pasien, pendidikan pasien, dan respon pasien terhadap semua asuhan yang telah
diberikan. Pendokumentasian atau catatan manajemen kebidanan dapat diterapkan
dengan metode SOAP. Dalam metode SOAP adalah S (data SUBJEK), O (data OBJEK), A
(ANALISIS atau ASSESSMENT), dan P (PLANNING).
SOAP merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan singkat, prinsip
metode dokumentasi SOAP ini merupakan proses pemikiran penatalaksanaan
manajemen kebidanan. Penjelasan tentang SOAP dapat dilihat pada tabel berikut:
SOAP merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan singkat, prinsip
metode dokumentasi SOAP ini merupakan proses pemikiran penatalaksanaan
manajemen kebidanan. Penjelasan tentang SOAP dapat dilihat pada tabel berikut :
S (Subjek)
Merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan yang menurut Hellen Varney
langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang diperoleh melalui
anamnesa. Data subjek ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien.
Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sebagai
kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan diagnosis.
Data subjek ini nantinya akan menguatkan diagnosis yang akan disusun. Pada pasien
yang bisu dibagian data di belakang huruf “S” diberi tanda huruf “O” atau “X”. Tanda
ini akan menjelaskan bahwa pasien adalah penderita tuna wicara.
O (Objek)
Merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Hellen Varney
langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang diperoleh melalui hasil
observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium atau
pemeriksaan diagnostik lain (USG, sinar X, CTG, dll). Catatan medik atau informasi
dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data objektif ini. Data ini akan
memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosis
A (Analisis)
P (Planning)
Rencanaa tindakan yang akan dilakukan berdasarkan analisis, termasuk asuhan
mandiri, kolaborasi, tes diagnosis atau laboratorium, serta konseling.