Makalah 2
Makalah 2
SANITASI MAKANAN
Makalah ikm
PRINSIP-PRINSINYA
OLEH :
KELOMPOK VII
ELSIYANA (P00331014033)
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TA.2014-2015
KATA PENGANTAR
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................. 17
B. Saran.............................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
B. Tujuan
Penulisan makalah yang berjudul “Higiene dan sanitasi makanan” ini kiranya
bertujuan untuk memberikan pengetahuan agar lebih memahami dan
mengerti tentang apa itu hygiene dan sanitasi makanan dan bagaimana cara
pengolahan makanan yang benar yang memungkinkan akan terjadinya
kelangsungan hidup yang nyaman dan sehat.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian makananan
a. Makanan tidak rusak, busuk, atau basi yang ditandai dengan perubahan
dari rasa, bau, berlendir, berubah warna, berjamur, berubah aroma, atau
pengotoran lainnya.
c. Harus bebas dari kuman E.Coli pada makanan tersebut (0/gram makanan.
e. Tidak boleh mengandung residu bahan pestisida dan logam berat yang
melebihi ambang batas yang diperkenankan menurut ketentuan yang berlaku.
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan
kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman
dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan, mulai
dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan,
penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan
minuman tersebut siap untuk di konsumsikan kepada masyarakat atau
konsumen. Menurut Depkes RI 2004, Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan
cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari obyeknya.
Misalnya, menyediakan air yang bersih untuk keperluan mencuci tangan,
menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar sampah tidak
dibuang sembarang.
1. Upaya Sanitasi
1. Buah-buahan
a. Keadaan fisiknya baik, isinya penuh, kulit utuh atau tidak kotor
c. Warna sesuai dengan bawaannya, tidak ada warna tambahan, warna buatan
(karbitan) dan warna lain selain warna buah.
d. Tidak berbau busuk bau asam basi atau bau yang tidak segar lainnya.
a. Susu langsung diambil dari putting susu sapi, kerbau atau kambing, susu ini
harus steril. Pencemaran terjadi karena tangan pemerah, infeksi kulit atau
peralatan yang digunakan.
Pasterisasi adalah prose pemanasan ssu secara berulang pada suhu 600 C
untuk membebankan susu dari kuman pathogen. Dengan cara ini susu tidak
mengalami perubahan tetapi kuman patogennya mati.
Streilisasi adalah pemanasan susu dengan suhu 1000C atau lebih untuk
memusnahkan semua jenis kuman pathogen. Dengancara ini pathogen mati
tetapi susunya mengalami perubahanberupapemecahandan pengumpulan
protein.
c. Cirri-ciri susu yang baik
- aroma khas susu, tidak bau asam, tengik atau bau amis
- bebas dari kotoran fisik seperti darah, debu, bulu, serangga dan lain-lain
Proses penyimpanan bahan makanan adalah agar bahan makanan tidak mudah
rusak dan kehilangan nilai gzinya. Semua bahan makanan diberikan terlebih
dahulu sebelum disimpan, yang dapat dilakukan dengan cara mencuci. Setelah
dikeringkan kemudian dibungkus dengan pembungkus yang bersih dan simpan
dalam ruangan yang bersuhu rendah (Kusmayadi, 2008).
(Depkes RI 2004)
a. Penjamah makanan
Penjamah makanan adalah seorang tenaga kerja yang menjamah mulai dari
persiapan, mengolah, menyimpan, mengangkut maupun dalam penyajian
makanan. Pengetahuan sikap dan tindakan seorang penjamah mempengaruhi
kualitas makanan yang disajikan penjamah mempengaruhi kualitas makanan
yang disajikan penjmah yang sedang sakit flu, demam dan diare sebaiknya
tidak dilibatkan dahulu dalam proses pengolahan makanan. Jika terjadi luka
penjamah harus menutup luka dengan pelindung kedap air misalnya, plester
atau sarung tangan plastic (Kusmayadi, 2008).
Syarat-syarat penjamah makanan (Depkes RI,2003) :
8. Tidak batuk atau bersin dihadapan makanan jajanan yang disajikan dan atau
tanpa menutup hidung atau mulut.
1. Vertifikasi harus cukup baik agar siap dan udara panas dapur keluar dengan
sempurna.
4. Tungku dilengkapi dengan alat penangkap asap atau pembuang asap berupa
sungkup atau cerobong asap, agar aap tidak mengotori ruangan.
3. Peralatan yang sudah retak, gompel atau pecah selain dapat menimbulkan
kecelakaan (melukai tangan) juga menjadi sumber pengumpulan kotoran
karena tidak akan dicuci sempurna.
a. Wadah
c. Suhu
1. Makanan kering disimpan dalam suhu kamar (2500C-3000C)
3. Makanan basah yang masih lama disajikan pada suhu dibawah 1000C.untuk
mencegah pertumbuhan bakteri, usahakanlah makanan selalu berada pada
suhu dimana bakteri tidak tumbuh yang dibawah 1000C atau diatas 6000C. Suhu
1000C-6000C sangat berbahaya.
Makanan siap santap lebih rawan terhadap pencemaran sehingga perlu
yang hati-hati. Oleh karena itu dalam pengangkutan makanan siap santap perlu
diperhatikan sebagai berikut :
2. Wadah yang digunakan harus utuh, kuat dan ukurannya memadai dengan
makanan yang ditempatkan dan terbuat dari bahan anti karat atau bocor.
3. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya agar tetap
panas 6000C atau tetap dingin 4000C.
4. Wadah selama dalam perjalanan tidak boleh selalu dibuka dan tetap dalam
keadaan tutup sampai ditempat penyaji.
1. Factor makanan
c. Proses pengolahan
2. Factor peralatan
b. Lapisan permukaan alat tidak mudah larut dalam asam/basa atau garam
yang lazim dipakai dalam proses makanan.
c. Apabila alat tersebut kontak dengan makanan, maka alat tersebut tidak
akan mengeluarkan bagian berat beracun berbahaya, seperti :
- Seng (Zn)
- Tembaga (Cu)
- Arsenikum (As)
- Cadmium (Cd)
- Antimon (sintibium)
3. Factor makanan
a. Sumber energy
b. Zat pembangun
c. Zat pengatur
Oleh sebab itu, makanan yang cukup diperlukan agar badan
mempunyai tenaga yang cukup untuk mempertahankan kehidupan, jasmani
dapat tumbuh dengan baik, sehat dan kuat.Kecukupan makanan diperlukan
agar tubuh tidak menjadi sakit baik oleh sebab defisiensi atau sebab dari luar.
1. Air
Erat sekali hubungannya dengan makanan, oleh karena itu, air diperlukan
dalam semua prose pengolahan makanan. Dalam beberapa hal air sangat
menentukan kualitas makanan.
2. Air kotor (sewage)
Berbagai macam bahan organic dan anorganik terlarut dalam air kotor
Merupakan sumber dari kuman-kuman pathogen, terutama untuk kuman-
kuman yang berasal dari saluran pencemaran.Berperan penting sebagai
sumber pencemar bagi air dan makanan.
3. Tanah
4. Udara
6. Hewan ternak/piaraan
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sanitasi makanan merupakan salah satu bagian yang penting, dalam segala
aktivitas masyarakat, mengingat adanya kemungkinan penyakit-penyakit akibat
makanan. Kebiasaan-kebiasaan tradisional dalam mengelola makanan masih
menduduki posisi yang kuat dimsyarakat kita selam belum ada cara pengganti
yang berkenan.
3. Agar makanan tetap aman dan sehat diperlukan beberapa cara yang
meliputi penyimpanan,pencegahan kontaminasi dan pembasmian organism
dan toksin.
Depkes RI. 2004. Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Dirjen PPM dan
PLP.
Jakarta
Trisna E.A, dan Retno A, hygiene, 2008, Hygiene and Sanitation of “Nasi Tempe
Penyet” at Karangmenjangan Street Vendors, Surabaya.Jurnal Kesehatan
Lingkungan Vol.4.No.2, Januari 2008