Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU


PELAYANAN KEBIDANAN

Disusun Oleh :
Kelompok 3

ADE SULISA NINA 1926040014.P


HALIMA TUSAKDIA 1926040126.P
NURAYA 1926040065.P
VERA FITRIANA 1926040092.P
YENI SRI WAHYUNI 1926040109.P
ESI GUSTIANA 1926040188.P
IRMA KARTIKA 1926040125.P
SITI NIRMALA 1926040180.P
NURHALIMAH 1926040147.P
WIDYA NITA ANDRIANI 1926040058.P

Dosen Pengampu : Yuni Ramadhaniati, SST, M.Kes

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2020
KURANGNYANYA TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP
PELAYANAN DI POLI KEBIDANAN DI RSU. KTM. LAGITA
Kurangnya SDM (Sumber Daya Kurangnya Disiplin Waktu Dokter
Masalah
Manusia) di Poli Kebidanan

P 1. Judul Rencana Kerja: Pengusulan untuk 1. Judul Rencana Kerja : Kurangnya


penambahan SDM (Sumber Daya disiplin waktu dokter spesialis
Manusia) terutama dokter Spesialis khususnya di poli kebidanan
Kebidanan di RSU. KTM Lagita RSU. KTM Lagita
2. Pernyataan tentang macam dan besarnya 2. Important Statement : banyaknya
masalah mutu yang dihadapi: banyaknya keluhan dari pasien poli bahwa
keluhan dari pasien bahwa mereka dalam lamanya waktu menunggu untuk
mendapatkan pelayanan di poli pelayanan di poli kebidanan,
kebidanan harus menunggu lama, karena dokter spesialis yang lama
dikarenakan dokter spesialis kebidanan datang sehingga waktu pelayanan
masih melayani pasien di bangsal tidak sesuai dengan waktu yang
kebidanan, VK, dan ruang operasi. telah ditentukan.
3. Rumusan tujuan umum dan tujuan 3. Rumusan tujuan umum dan tujuan
khusus lengkap dengan target yang ingin khusus :
dicapai:
a. Tujuan umum: diharapkan setelah a. Tujuan umum : diharapkan
adanya tambahan ketenagaan dokter setelah adanya adanya sanksi
spesialis kebidanan tidak ada lagi atau denda bagi dokter dan
keluhan dari pasien tentang staf karyawan di poli
keterlambatan dalam mendapatkan kebidanan yang kurang
pelayanan disiplin waktu dalam
memberikan pelayanan
b. Tujuan khusus: seluruh pasien poli b. Tujuan khusus : seluruh
kebidanan mendapatkan pelayanan pasien poli kebidanan tidak
secara tepat waktu dan maksimal menunggu lama dalam
mendapatkan pelayanan
secara tepat waktu dan
maksimal
4. Kegiatan yang akan dilakukan: 4. Kegiatan yang akan dilakukan :
Dari tim mutu mengajukan pengusulan dari tim mutu mengajukan
untuk penambahan ketenagaan dokter kebagian kepegawaian Rumah
spesialis kandungan melalui bagian Sakit untuk lebih memonitoring
kepegawaian RSU. KTM Lagita, absensi dan fingerprint seluruh
selanjutnya dari kepegawaian staf dan karyawan RSU.KTM
melanjutkan usulan tersebut ke direktur Lagita
Rumah Sakit, kemudian dengan
persetujuan direktur, pihak kepegawaian
melanjutkan usulan kedinas kesehatan
kabupaten Bengkulu Utara, dan
selanjutnya pihak Dinkes melanjutkan
usulan ke Pemda Bengkulu Utara
5. Organisasi dan susunan personalia
pelaksana: 5. Organisasi dan susunan
Ketua : dr. Henny Yusnizar personalia pelaksana:
Sekretaris : Titin Kusuma, SST Ketua : dr. Henny Yusnizar
Anggota : Sekretaris : Titin Kusuma, SST
a. Suliawati, Am.Kep Anggota :
b. Yuli Hartati, S.Kep a. Suliawati, Am.Kep
c. Arsan Basri, Am.Kep b. Yuli Hartati, S.Kep
c. Arsan Basri, Am.Kep

6. Biaya yang diperlukan :


Anggaran untuk tunjangan dokter 6. Biaya yang diperlukan : tidak ada
spesialis kandungan dibebankan kepada
dana APBD (Anggaran pendapatan
belanja daerah)
7. Tolak ukur yang diperlukan untuk
dipergunakan (Milestone) tingkat 7. Tolak ukur yang diperlukan untuk
kepuasaan pasien meningkat. dipergunakan (Milestone) tingkat
kepuasaan pasien meningkat
Memberikan usulan kepada pihak Rumah Bekerja sama dengan bagian
Sakit dalam hal ini untuk pengusulan kepegawaian untuk mengontrol dan
penambahan tenaga kerja (SDM) di bagian mengkoordinir seluruh staf dan
D
kepegawaian, kemudian diteruskan ke karyawan terutama dokter spesialis
Instansi Dinas kesehatan. untuk datang dan absen tepat waktu,
khususnya poli kebidanan

Kuisioner dan Wawancara langsung dengan Menggunakan absensi dan fingerprint


pasien menggunakan sample yang untuk mengetahui kedisiplinan waktu
C
ditentukan staf dan karyawan yang bisa dapatkan
dibagian TU Rumah Sakit

Setelah melakukan pengusulan dan


Evaluasi hasil target absensi dan
mendapat persetujuan untuk penambahan
fingerprint setelah diberikan
tenaga dokter spesialis, bisa dilihat dari
pengetian kepada pegawai yang
A seberapa cepatnya usulan kita
kurang disiplin dengan sanksi atau
dipertimbangkan dengan segera
denda. Dinilai dari jumlah hadir SDM
didatangkannya SDM (Sumber Daya
dalam jangka waktu 1 bulan
Manusia) yang dibutuhkan.
RISALAH GUGUS KENDALI MUTU ( TEMA )

Nama Instansi / Organisasi : RSU. KTM Lagita


Nama Unit kerja / Bagian / UPT : RSU. KTM Lagita
Nama Gugus :

PENDAHULUAN
A. Analisa Singkat Situasi Tempat Kerja
1. Organisasi
a.  Visi, misi organisasi
Terwujudnya pelayanan keperawatan yang profesional,
komprehensif, berkualitas, terpercaya dan berkeadilan di Rumah Sakit
Umum KTM Lagita Bengkulu Utara
b. Misi
1) Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang profesional,
mencakup aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual sesuai
dengan standar asuhan keperawatan
2) Membentuk Sumber Daya Manusia Keperawatan Profesional dan
berkualitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
berorientasi pada Iptek
3) Menyediakan dan memanfaatkan sarana dan prasarana pelayanan
yang berorientasi pada teknologi sesuai standar
4) Menyelenggarakan manajemen asuhan keperawatan dan pelayanan
yang berkualitas dan bertanggung jawab serta dapat dipercaya
2. Strukutur organisasi dan pejabat
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
Rumah Sakit Umum KTM Lagita
DIREKTUR

dr. Henny Yusnizar

Kelompok Jabatan
Fungsional

KEPALA KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG Rekam


BAGIAN Pelayanan dan sarana Keperawatan dan medik dan peningkatan SDM
TATA USAHA Medik logistik keperawatan dan Sitem informasi RS

Titin Kusuma, dr. Henny Yusnizar Basopi, Am.Kep Rizon, Am.Kep


SST

Sub Bagian Sub Bidang Pelayanan Sub Bidang Sub Bidang Rekam Medik
Umum dan dan Penunjang Medik Keperawatan
Kepegawaian

Suliawati, Yosi Kusuma, Ns. Yuli Hartati, S.Kep Fitri Yuliana, A.Md.RM
Am.Kep Am.Keb

Sub Bagian Sub Bidang sarana Sub Bidang logistik Sub Bidang Peningkatan
Keuangan Medik Keperawatan SDM dan Sistem informasi
RS

Nopriansyah, Indri Sari, Am.Kep Putri Diani,S.kEP Dini Rahayu, SKM


S.Kep

Sub Bagian
Perencanaan

Okti Mariza, Kep


3. Susunan pengurus GKM
Ketua : dr. Henny Yusnizar
Sekretaris : Titin Kusuma, SST
Anggota : Suliawati, Am.Kep
Yuli Hartati, S.Kep
Arsan Basri, Am.Kep
4. Uraian Tugas dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Membantu Direktur Utama dalam merencanakan, mengarahkan,
mengkoordinasikan, mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan
program-program komite Mutu di Rumah Sakit.
b. Uraian Tugas :
1) Membuat rencana program mutu sesuai dengan strategi Rumah
Sakit
2) Merencanakan implementasi dan pengembangan Sistem
Manajeman Mutu
3) Merencanakan dan memastikan program indikator mutu Rumah
Sakit dengan perumah sakitannya dilaksanakan dan ditindak
lanjuti sesuai target
4) Merencanakan, menggerakkan, melaksanakan, monitoring dan
evaluasi
5) Merencanakan, melaksanakan dan monitoring program orientasi
tentang mutu
6) Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana di Komite Mutu
7) Melaksanakan design dan redesign yang tepat bila terjadi
ketidaksesuaian antara pelaksana dan rencana daripada indikator
sasaran mutu
8) Melaksanakan analisa dan validasi dari indikator sasaran mutu
sesuai program mutu
9) Memberikan motivasi, dukungan, bimbingan dan arahan kepada
sekretaris dan anggota komite mutu dalam rangka tata kelola mutu
Rumah Sakit
10) Mengelola dan mengembangkan sistem manajemen mutu
sedemikian rupa sehingga mencapai sasaran yang telah ditetapkan
oleh direksi
11) Memberikan masukan kepada Direktur Utama tentang pengelolaan
Komite Mutu Rumah Sakit
12) Menyusun kebijakan, panduan/pedoman dan prosedur tentang
manajemen mutu di Rumah Sakit
13) Melaksanakan kegiatan tinjauan manajemen tentang indikator
sasaran mutu di Rumah Sakit
14) Melaksanakan proses pengendalian dokumen internal maupun
eksternal berjalan sesuai dengan kebijakan, pedoman, panduan,
prosedur dan klausul yang berlaku
15) Memberikan pelatihan pemahaman dan penerapan sistem
manajemen mutu Rumah Sakit
16) Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pekerjaan untuk
mendukung pencapaian program pekerjaan di Komite Mutu
17) Menyusun serta melaksanakan rencana kerja dan anggaran
tahunan di Unit Mutu Rumah Sakit
18) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga baru yang akan
bekerja di Komite Mutu
19) Melakukan penilaian kinerja di Unit Mutu
20) Melakukan pembagian tugas pekerjaan kepada sekretaris dan
anggota di bawah koordinasi ketua mutu
21) Membentuk tim/kelompok kerja untuk membantu pelaksanaan
program kerja komite mutu
22) Memastikan sasaran mutu Departemen Quality Management
dimonitoring setiap bulan
23) Memastikan sasaran mutu seluruh departement direview minimal
satu tahun sekali
24) Melakukan verifikasi dan pengesahan terhadap dokumen yang
direvisi baik pedoman mutu, prosedur mutu, instruksi kerja dan
catatan mutu (formulir)
25) Mewakili menejemen dalam hal berinteraksi dengan Badan
Sertifikasi Mutu dengan persetujuan direktur
26) Melakukan evaluasi permohonan indikator sasaran mutu baru dan
lama
27) Membuat laporan dan rekomendasi hasil pelaksanaan program
komite mutu kepada Direktur Utama
28) Melakukan koordinasi dengan seluruh unit Rumah Sakit secara
rutin maupun insidental dalam pelaksanaan program mutu Rumah
Sakit
29) Melaksanakan kegiatan rapat rutin dan insidentil terkait kegiatan
mutu Rumah Sakit
30) Mengambil langkah-langkah yang perlu dan menyelesaikan urusan
yang terkait dengan bidang tugas Komite Mutu
31) Monitoring dan evaluasi kegiatan/program kerja dari komite Mutu
32) Melakukan laporan bulanan, tribulanan dan tahunan insidentil
kepada Direktur Utama
5. Ketentuan – Ketentuan
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Tentang
Kesehatan
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran
d. Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit
e. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
251/Menkes/SK/2012 Tentang Komite Keselamatan Pasien Rumah
Sakit
f. Buku Pedoman pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)/Patient
safety incident Report, Komite Keselamatan Pasien puskesmas (KKP-
RS), edisi 2 tahun 2008
g. Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien
6. Kebijaksanaan Umum
a. Definisi
Kendali mutu adalah quality control yaitu kebijakan dan prosedur
yang biasanya digunakan untuk menjaga dan memelihara tingkat
kualitas yang diinginkan.
b. Batasan-batasan
1) Peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah upaya
menyeluruh dalam rangka memperkecil resiko pada pasien secara
berkesinambungan
2) Resiko adalah peluang/probabilitas timbulnya suatu inseden yang
akan berdampak merugikan bagi pencapaian sasaran-sasaran
keselamatan pasien dan menurunkan mutu pelayanan
3) Manajemen resiko Rumah Sakit adalah merupakan upaya
mengidentifikasi dan mengelompokkan resiko (grading) dan
mengendalikan/mengelola resiko tersebut baik secara proaktif
resiko yang mungkin terjadi maupun reaktif terhadap insiden yang
sudah terjadi agar memberikan dampak negatif seminimal mungkin
bagi keselamatan pasien dan mutu Rumah Sakit
4) Upaya peningkatan mutu adalah upaya perbaikan mutu dalam
membantu pasien dan mengurangi resiko
5) Keselamatan pasien adalah upaya menurunkan resiko dan
penyimpangan secara proaktif dengan cara perbaikan yang
berkesinambungan
6) Clinical Pathway dan panduan praktek klinis adalah merupakan
rencana multi didiplin yang memerlukan praktek kolaborasi dengan
pendekatan team, melalui kegiatan hari ke hari berfokus pada
pasien dengan kegiatan yang sistematik memasukkan standar
outcome
7) Indikator klinik adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari
kegiatan klinik
8) Indikator manajemen adalah suatu cara untuk menilai penampilan
dari kegiatan menejerial
9) Indikator International Library Measure (ILM) adalah indikator
yang dikeluarkan oleh JCI (Joint Comite International)
10) Indikator dan keselamatan pasien adalah suatu cara untuk
mengukur tingkat keamanan pasien
11) Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien
12) Kejadian Nyaris Cedera (KMC) adalah terjadinya insiden yang
belum sampai terpapar pada pasien
13) Kejadian Tidak cedera (KTC) adalah terjadinya insiden yang sudah
terpapar ke pasien tetapi tidak timbul cedera
14) Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera tetapi belum terjadi insiden
15) Root Cause Analysis (RCA) adalah salah satu metode yang
digunakan dalam pemecahan masalah
16) Validitas data adalah suatu skala atau instrumen pengukuran yang
bertujuan atau berfungsi untuk mengukur atau memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan maksud yang dilakukan pengukur
17) Kejadian sentinel adalah kejadian tidak diantisipasi yang
mengakibatkan kematian atau kehilangan fungsi permanen dimana
kejadian tersebut tidak berhubungan dengan riwayat penyakit yang
mendasari atau penyakit penyerta
18) Failure mode Effect and Analysis (FMEA) adalah suatu alat yang
dapat digunakan secara proaktif melakukan analisis terhadap
konsekuensi suatu kejadian yang berujung pada proses yang kritis
dan resiko tinggi
19) Plan Do Chech Action adalah siklus peningkatan proses (proses
improvement) yang berkesinambungan atau secara terus menerus
seperti lingkaran yang tidak ada akhirnya

2. Rencana Kegiatan
Langkah 1 : Identifikasi masalah / menentukan masalah
a. Kurangnya tenaga dokter spesialis di wilayah kerja daerah Bengkulu Utara
b. Kurang sigapnya Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan berkaitan
dengan penambahan tenaga dokter spesialis hal ini terkait dengan
pemberian jasa intensif dokter spesialis yang sumbernya dari Pemerintah
Daerah
c. Lokasi daerah Kabupaten yang kurang menguntungkan sehingga
mengurangi minat dokter-dokter spesialis yang berada di kota untuk
bekerjasama di wilayah daerah Bengkulu Utara.

Prioritas masalah : Kurang dan minimnya tenaga dokter spesialis di


Rumah Sakit Umum Lagita Kab. Bengkulu Utara

Langkah 2 : Analisis penyebab masalah


a. Kurangnya SDM tenaga dokter spesialis
b. Kurang berminatnya dokter-dokter spesialis kota untuk bergabung di RS
Umum Lagita
c. Tidak sesuainya gaji intensif dokter jika dokter kota melaksanakan double
tugas ke daerah
d. Kurang pemberian informasi dari Dinas Kesehatan terkait program Tubel
untuk dokter spesialis obgyn
Langkah 3 : Mencari penyebab masalah yang menentukan ( penyebab
utama )
a. Lokasi daerah kabupaten yang kurang menguntungkan sehingga kurang
minatnya dokter mengabdi di Bengkulu Utara, sehingga dokter spesialis
kandungan di sini tidak bertahan lama
b. Daerah Bengkulu Utara masih jauh dari pusat kota, kebutuhan serba susah
dicari sehingga kurang berminat dokter spesialis obgyn nya
Langkah 4 : Menyusun rencana perbaikan / perbaikan / perbaikan
a. Memberikan kesempatan kepada dokter umum di Bengkulu Utara untuk
melanjutkan pendidikan spesialis kebidanan dengan pembiayaan dari
daerah
b. Memberikan fasilitas yang baik
c. Penambahan dokter spesialis obgyn
d. Membuat ikatan dinas /kontrak pada dokter spesialis obgyn dalam
pengabdiannya di daerah Bengkulu Utara
e. Memberikan penghargaan kepada dokter spesialis obgyn yang sudah
mengabdi selama 5 -10 tahun untuk melanjutkan pendidikan lagi dengan
pembiayaan dari daerah
Langkah 5 : Melaksanakan kegiatan perbaikan / peningkatan
a. Menambah tenaga obgyn di Rumah Sakit Umum Lagita dengan pengusulan
ke Pemerintah Daerah Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara
b. Mendatangkan dokter Residen Obgyn
c. Memberikan beasiswa kepada dokter umum di Bengkulu Utara untuk
melanjutkan pendidikan spesialis obgyn
Langkah 6 : Memeriksa ( Check ) dan menilai ( Evaluasi )
Tidak ada lagi keluhan dari pasien poli kebidanan tentang keterlambatan
pelayanan
Langkah 7 : Standarisasi
a. Dengan memberikan rumah dinas yang lebih baik dengan perlengkapan
yang lengkap
b. Terpenuhi dan memadainya fasilitas yang diperlukan dokter spesialis
obgyn, sehingga dokter spesialis obgyn tersebut akan betah di Rumah Sakit
tersebut
Langkah 8 : Menetapkan rencana berikutnya
a. Masalah SDM
b. Finansial yang terus diperbaharui
c. Fasilitas seperti mobil dinas
d. Rumah dinas yang di rehap per berapa tahun sekali
e. Perlengkapan fasilitas yang di puskesmas yang diperlukan perlu di
perbaharui ke yang update
f. Pelayanan yang lebih baik lagi atau supaya tidak terlambat dan tidak ada
keluhan lain. Dokter spesialis obgyn sebaiknya minimal ada 2, jadi bisa
bergantian yang berjaga di poli sama visite ruangan beda dokter spesialis
obgyn supaya pelayanan di poli tepat waktu dan pelayanan ke pasien tidak
terbengkalai jikalau ada pasien cito
g. Evaluasi pada kinerja dokter spesialis obgyn dan keluhan dari pasien

Anda mungkin juga menyukai