cc
cc
Karl Max dilahirkan pada 5 Mei 1818 di Trier, yang merupakan sebuah
kota kecil di bagian selatan Rhineland Jerman. Dia dibesarkan dikeluarga
Yahudi kelas menengah yang telah pindah menganut protestan untuk keluar dari
penderitaan hidup yang disebabkan oleh kaum Yahudi masyarakat Jerman.
Ayah Marx adalah seorang pengacara yang memiliki peranan penting dalam
hidupnya baik sebagai penasehat ataupun sebagai sahabat.c
Pada tahun 1835 di usia 17 tahun Marx memasuki perguruan tinggi di
Bonn jurusan hukum dan setelah itu kemudian meninggalkan Bonn untuk
bersekolah di Universitas di Berlin. Di Berlin Marx pertama kali membaca hasil
kerja George Hegel, yang teorinya mempengaruhi seluruh kehidupan Marx.
Selanjutnya Marx mencari nafkah dengan menjadi seorang jurnalis yang
kemudian membuatnya bertemu dengan Arnold Ruge, seorang editor terkenal
dari £
Ruge mengundangnya untuk terlibat dan tahun
1842 Marx menerbitkan hasil karyanya yang pertama
pada £
tersebut. Sesudah itu Ruge membantu Marx untuk
menerbitkan beberapa artikel kritisnya. Selama kehidupannya hasil karya Marx
terasah dengan kritikannya terhadap Hegel dan dominansi Hegel pada sejarah
filosofi Jerman. Tahun 1843 Marx menghasilkan dua tulisan berupa kritikkan
pada konsep Hegel yakni, £
.
Pada Oktober 1843, Marx pindah ke Paris dimana dia mempelajari
ekonomi politik dengan membaca hasil karya Adam Smith dan David Ricardo.
Menjelang Mei 1844, Marx telah menorehkan beberapa catatan yang
berhubungan dengan masalah ekonomi dan pergerakan buruh yang
berjudul £
Tulisan inilah yang kemudian
membuatnya mengenyam pendidikan formal tentang ekonomi politik dan
masalah-masalah ekonomi. Sejalan dengan perkembangannya, Eropa sedang
bergulat dengan akibat dari industrialisasi yang menyebabkan kemiskinan dan
tekanan sosial pada masyarakat kelas bawah. Upah yang rendah, jam kerja yang
panjang dan kondisi kerja yang menyedihkan yang kemudian menimbulkan
kerusuhan dan revolusi sosial di Perancis pada tahun 1848. Sambil mempelajari
masalah-masalah ini, Marx mempelajari hasil karya Frederick Engel, ³
yang isinya lebih memperhatikan kesengsaraan yang harus
dipikul oleh para pekerja (buruh). Pada tahun yang sama, Engel pergi ke Paris
untuk mengunjungi Marx dan hasilnya persahabatan dan kolaborasi mereka
bertahan sepanjang hidup mereka.
Pada tahun 1845, Mark meninggalkan Paris menuju Brussels dimana
karyanya bersama Engel berkembang pesat. Salah satu hasil kolaborasi mereka
adalah £
, sebuah karya tulis yang kemudian menjadi
polemik yang menyerang para generasi Hegelian terhadap pandangan
konservatif mereka terhadap masyarakat dan Negara. Selanjutnya Marx dan
Engels berkolaborasi menulis sebuah naskah karya berjudul £
yang berkisah tentang kondisi yang disebabkan filosofi Jerman yang
mana nantinya menjadi sebuah material teori sejarah, sumbangsih besar Marx
yang lainnya.
Diakhir keberadaannya di Brussel, Marx menjadi semakin terlibat pada
pergerakan buruh dan kemudian dia memasukkan karyanya pada masalah-
masalah ekonomi. Hal ini yang akhirnya menyebabkan
pada tahun 1848, yang kemudian memberikan dampak yang sangat luas pada
pergerakan buruh seluruh Eropa. Menjelang tahun 1859, dia
menerbitkan £
, naskah yang sangat
terkenal sehingga banyak dikutip oleh banyak ahli dari tulisannya. Lebih dari
sepuluh tahun berikutnya, Marx mempersiapkan dirinya untuk menulis dan
mempersembahkan hasil karyanya yang terkenal, !
" #, yang
dipublikasikan pada tahun 1867, delapan belas tahun berikutnya Marx
meninggal di London pada usia 65 tahun.
¢
c
Secara filosofi, Hegel jauh dari kriteria pemikir yang dominan di Eropa.
Hegel merupakan seorang filosof yang dominan sepanjang waktu Marx
berkarya. Faktanya, pemahaman Marx diawal tulisannya hanya bisa dipahami
jika dihubungkan dengan pemikiran Hegel. Hegel merupakan pemula dari salah
satu dari doktrin filosofis yang paling memiliki jangkauan luas abad yang ke 19
serta dikenal sebagai idealisme filosofis. Idealisme dapat didefinisikan sebagai
perspektif filosofi yang mana mengedepankan pemahaman bahwa kondisi
terakhir keberadaan manusia dan perkembangannya dapat dimunculkan melaui
pengujian dari kategori keabstrakan filosofi. Arti penting pada observasi Hegel
adalah cara pandangnya pada dunia, keberadaan merupakan sebuah pemahaman
dimana proses saling berhubungan lebih penting daripada hanya melihat
individu dan sejarah secara terpisah, berdiri bebas merupakan kesatuan. Istilah
Hegel menandakan adanya hubungan antara manusia dan sejarah dunia yakni
dalam semangat, alasan, keberadaan dan sejarah.
Ketika menjadi seorang siswa di Universitas Berlin, Marx sudah
membaca berbagai karya Hegel dan menandai titik balik pada karir
intelektualnya sebagaimana dimiliki semua mahasiswa. Hegel mengasumsikan
bahwa kategori pada abstrak pada £$
%
£ dan£ merupakan perihal terakhir pada investigasi filosofi.
Hal ini membimbing pada pandangan bahwa pengalaman sehari-hari didunia
bukanlah merupakan objek renungan filosofi. Penolakan Marx pada pandangan
filosofi Hegel pada pusat pemikirannya dikarenakan ini disebutkan pada
berbagai masalah dasar pada filosofi dan aturannya dalam penjelasan eksistensi
manusia. Marx menentang pernyataan Hegel dengan datanya pada permulaan
karyanya £
&
Marx beranjak pada kerangka karangan tentang kondisi pada pemecahan
idealisme filosofi dengan memberikan empat teori yang berisi penolakan pada
teori Hegel. Pertama, Marx menolak aturan Hegel tentang teori filosofi dan
sosial. Hegel menyatakan bahwa tugas yang mendasar pada filosofi adalah
untuk menguji aturan main dengan kategori abstrak pada perkembangan sejarah
dan semangat manusia. Marx merasa bahwa ini adalah merupakan sebuah
penyimpangan, dikarenakan adanya pemahaman pada sejarah yang hanya
merupakan rentetan berbagai kategori yang disamakan dengan pemisahan untuk
menurunkan pengalaman manusia pada sutau proses yang tidak nyata. Marx
percaya bahwa disaat keberadaan manusia bisa dipahami hanya sebagai sebuah '
gagasan dan pemikiran,' yang paling nyata dan permasalahan yang paling
praktis tentang kehidupan individu menjadi terabaikan.
Kedua, Marx tidak setuju dengan pendapat Hegel tentang aturan dalam
sejarah. Hegel telah menyatakan bahwa ide adalah merupakan puncak pada
pemahaman perkembangan sosial dan sejarah karena mereka berdasarkan pada
sebuah sebab. Marx berpikir bahwa setiap individual memilki kebutuhan fisik
dan kebutuhan lainnya yang akan digunakan untuk melanjutkan hidup mereka
dan untuk kesejahteraan dan kebutuhan ini muncul sebelum kebutuhan akan
intelektual dan hanya bisa diisi dengan aktifitas produktifitas di dunia. Hegel
memposisikan bahwa didalam diri manusia, ide tidak dibutuhkan maupun
membutuhkan ± hanya manusia biasa yang membutuhkannya. Marx beralasan
bahwa fakta yang paling terlihat adalah fakta bahwa manusia biasa haruslah bisa
memuaskan kebutuhan berupa materi untuk menunjang kehidupan dan
kebutuhan materi ini harus bisa dijumpai sehari-hari dan tiap jam. Selanjutnya
dimana Hegel telah menekankan pusat dari alasan sejarah manusia dan telah
menempatkan penekanan secara teori tentang sesuatu yang µideal¶ dan
menempatkannya menjadi sesuatu yang abstrak, Marx berpikir bahwa aspek
utama dalam kehidupan manusia adalah kenyataan tentang kesejahteraan, yang
hanya bisa ditempatkan dengan pemuasan kebutuhan material.
Dasar ketidaksetujuan yang ketiga berkaitan dengan pendapat Hegel tentang
peran dan status masyarakat. Hegel berpikir bahwa masyarakat dan status telah
berkembang melampaui apa yang dia sebut tekanan akan semangat didalam
sejarah dan ü '. Ini menuntun ke arah sebuah pandangan bahwa
status itu, intinya, suatu perwujudan yang mengenai agama roh manusia.
Dengan cara ini, Hegel telah menguasakan sebuah status itu dengan semacam
kualitas yang µabadi¶ yang berarti bahwa aktivitas nya tidak dapat diubah. Marx
menolak pandangan ini dengan menyatakan bahwa Hegel menciptakan ilusi
bahwa ketidaksamaan dan penderitaan manusia adalah hasil alami (atau keadaan
yang sebenarnya) tentang sejarah dibanding sebagai hasil kerugian sosial dan
ketidaksamaan sosial historis masyarakat. Ilusi ini didukung oleh hasil Filosofi
Hegel, pada sebagian, dari pandangan nya yang manusia sejarah hanya dapat
dilihat sebagai bagian dari suatu keseluruhan proses yang kekal dan abadi.
Poin keempat dari ketidaksetujuan berhubungan dengan Pemahaman
penderitaan manusia menurut Hegel dan ketidaksamaan sosial itu sendiri.
Penyajian yang klasik tentang proses ini adalah Diskusi Hegel tentang hubungan
majikan dan budak didalamü !
', yang diterbitkan pada
tahun 1870. Di dalamnya, Hegel pada dasarnya memahami budak sebagai
subjek kepada majikan sebagai suatu percakapan yang menempatkan langsung
kesadaran budak. Dia selanjutnya memberikan alasan bahwa, di dalam
berhubungan dengan orang lain dan masyarakat, bentuk tekanan yang utama
adalah pemaksaan diri. Sebagai contoh klasik dari teori Hegel adalah hubungan
antara majikan dan budak adalah prototipe yang filosofis dari perjuangan
golongan ini, Marx tidak bisa lebih tidak setuju. Bagi Marx, jawaban bagi
ketidaksamaan sosial dan penderitaan manusia tidak diletakkan di dalam
kekuatan abstrak pada pengembangan kesadaran, tetapi lebih pada kondisi-
kondisi material yang nyata yang membuatnya menjadi penting bagi satu kelas
dari orang-orang untuk menjadi dominan pada orang-orang yang lain.. Marx
percaya oleh karena itu, filosofi idealis itu yang dengan sembarangan berasumsi
bahwa penderitaan individu adalah suatu produk kesadaran, ketika
sesungguhnya berasal dari yang kondisi-kondisi material memberi kenaikan atas
kesenjangan secara ekonomi.
Î, dan sosial itu dan permasalahan historis dapat diteliti dengan memandang
pada gagasan peran main sosial dan kehidupan berpolitik. Bagi Hegel, gagasan
(ide) bukanlah apa-apa dibandingkan dari kekuatan yang efektif di dalam
sejarah, suatu pandangan yang dibuktikan dengan penghitungannya terhadap
Revolusi Perancis yang, ia berpikir, merupakan suatu penjelmaan dari
'kebebasan gagasan (ide)¶ di dalam sejarah.
Marx mengkritik pendekatan ini, bagi Hegel tidak hanya merupakan
gagasan pertama, tetapi mereka dilihat sebagai penyebab sejarah nyata. Marx
merasa ini adalah sebuah kesalahan mendasar karena disimpulkan bahwa
abstraksi adalah kekuatan nyata dan sehingga memiliki eksistensi material.
Kedua, Marx merasa bahwa posisi Hegel menyebabkan distorsi utama dari
realitas yang disebabkan oleh karena filsafat. Jika, seperti Hegel telah beralasan,
hanya ide-ide (gagasan) yang nyata dan individu yang abstrak, maka filsafat itu
sendiri hanya bisa menjadi penyimpangan terhadap kenyataan dikarenakan
pengaktifan kesalahan dalam mengartikannya dengan ü
'.
c
c
c cc
c
c
Setidaknya ada dua alasan utama Marx dalam mengajukan sebuah teori
ideologi. Yang pertama adalah untuk menunjukkan bahwa ide-ide memiliki asal
material dan timbul dari kegiatan praktis, bukan sebaliknya. Kedua, Marx ingin
menunjukkan bahwa ia mampu menyediakan hubungan yang terpadu antara ide-
ide dan aktivitas materialnya, sehingga dia bisa memecahkan masalah bahwa
dengan tradisi filosofis ideologi sebagai sebuah representasi abstrak dari
gagasan. Dari sudut pandang ini, kita dapat melihat lebih dekat pada teori
ideologi, tetapi untuk memahami bagaimana Marx mengembangkan argumen
(pendapat), empat blok pembangunan ideologi akan dibahas: (i) hubungan
antara ide-ide dan aktivitas material dalam masyarakat, ( ii) hubungan antara
konsep ideologi dan teori persepsi, (iii) hubungan antara ideologi dan kelas-
kelas dominan, dan (iv) fungsi ideologi.
Blok pembangunan pertama dari teori ideologi merupakan hubungan
antara ide-ide dan material berlandasan kemasyarakatan. Hal pertama yang
manusia lakukan adalah menghasilkan materi yang berarti bagi keberadaan
mereka. Produksi ini sangat penting bagi kesejahteraan mereka bahwa bentuk
selanjutnya masyarakat selalu bertepatan dengan apa yang mereka hasilkan.
Pernyataan bahwa bentuk masyarakat selalu bertepatan dengan cara individu
menghasilkan kekuatan yang berasal dari fakta sederhana bahwa tindakan
pertama individu selalu ekonomi, karena manusia harus menghasilkan sesuatu
untuk menopang kehidupan. Dari tempat mulai yang sederhana, kita dapat
melihat bahwa sistem hubungan sosial yang selalu mencerminkan hubungan
sosial produksi. Dua kesimpulan penting dapat ditarik dari ini: (i) tindakan
produksi ekonomi bentuk hubungan sosial dan, selanjutnya adalah struktur
masyarakat, dan (ii) produksi ekonomi menimbulkan suatu sistem dari ide dan
keyakinan yang datang untuk mewakili produktif hubungan yang berdiri sebagai
'gambaran kesadaran dalam hidup mental¶.
Blok pembangunan yang kedua dari teori mengenai ideologi kekhawatiran
terhadap ide-ide cara mengubah persepsi internal individu dari dunia luar. Hal
ini membawa kita ke langkah berikutnya, yang merupakan definisi Marx tentang
konsep ideologi. Pertama menyatakan: 'jika dalam ideologi semua manusia dan
hubungan mereka muncul terbalik seperti pada kamera obscura, fenomena yang
muncul hanya sama seperti banyak dari proses kehidupan sejarah mereka
sebagai inversi benda pada retina tidak dari proses fisik mereka hidup. Definisi
kedua menyatakan: 'jika dalam imajinasi mereka [orang] dapat memutar balikan
realitas, maka ini pada gilirannya merupakan hasil dari keterbatasan modus
bahan aktivitas mereka dan keterbatasan hubungan sosial akan timbul dari hal
tersebut´. Dari kedua kutipan kita bisa menarik keluar kesimpulan dua titik
kunci tentang ideologi. Pertama dan yang terpenting, ideologi merupakan
sebuah sistem sikap, konsepsi, ide-ide dan keyakinan yang mampu untuk: (i)
membuat keadaan 'muncul terbalik', dan (ii) 'membalik' persepsi kita tentang
realitas.
Marx percaya bahwa kita tidak memandang realitas secara langsung
melainkan melalui ide dan konsep-konsep yang berlaku. Sejauh ini, ide-ide dan
konsep-konsep yang berlaku bertindak sebagai distorsi lensa atau filter melalui
mana kita datang untuk melihat kenyataan, dan ini menimbulkan dua pertanyaan
utama: Pertama, bagaimana masyarakat mendistorsi persepsi kita tentang
realitas dengan membuat hubungan sosial yang muncul terbalik dan Kedua
dengan cara apa tidak menipu masyarakat individu ke dalam pemikiran bahwa
persepsi pengganti diterima untuk kenyataan
Teori Marx tentang sebuah persepsi pada pernyataan bahwa, dalam
ideologi, semuanya tampak terbalik dan keaktifan hal-hal ternyata berbanding
terbalik dengan imajinasi. Dalam pandangan ini, ideologi memiliki kekuatan
yang luar biasa untuk (i) membentuk realitas dan (ii) mengubah persepsi dari
sebuah realitas . Marx berpikir bahwa individu memandang realitas secara tidak
langsung, melalui penyaringan konsepsi yang berlaku, ide, dan sikap dari kelas-
kelas yang dominan.
Sejauh ini, kita telah mampu menunjukkan bahwa: (1) 'ide' memiliki basis
materi sejauh mereka mencerminkan kehendak dan kepentingan kelas dominan,
dan (2) ide berasal dari hubungan material yang dominan dalam masyarakat,
karena kelas yang memiliki alat-alat produksi material pada pembuangan,
memiliki kontrol atas alat produksi mental, sehingga, secara umum, ide-ide
mereka yang tidak memiliki alat-alat produksi mental merupakan subjek dari
kebijakan ini yang harus tunduk pada apa yang disebutkan diatas.
Pandangan Immanuel Kant tentang bagaimana kita mengenal dunia luar
yang akan berguna dalam menggambarkan poin Marx. Kant menulis sebuah
risalah filosofis penting dalam abad kedelapan belas, yakni X
, !
- , yang mengemukakan sebuah teori tentang bagaimana pikiran manusia
mampu menangkap realitas eksternal. Kant menyatakan bahwa kita tidak pernah
tahu dunia luar seperti dalam kenyataan karena selalu memberikan kontribusi
yang tahu sesuatu dengan persepsi tentang realitas. Dalam pandangan Kant, apa
yang merupakan pengetahuan kontribusi adalah merupakan kategori persepsi
yang utama pada ruang dan waktu, dan inilah subjektifitas yang akan mengubah
kenyataan.
Kapasitas ide ini untuk membalikkan sebuah realitas, Marx percaya, dari
kenyataan bahwa mereka mewakili kepentingan ekonomi dan dominasi satu
kelas orang di atas yang lainnya. Dua pertanyaan spesifik tetap: (i) apa
hubungan tertentu antara kelas dominan dan ide-ide yang berkuasa, dan (ii)
bagaimana ide-ide datang untuk mengubah realitas yang kacau balau dan
memerintah atas persepsi kita. Disetiap periode sejarah, dominasi satu kelas
mengarah ke sekelompok orang yang bertindak sebagai 'ideologis,' karena itu
adalah orang atau penyalur yang menyebarkan ide-ide dan keyakinan yang
mewakili kepentingan ekonomi dominan dari kelas penguasa. Marx percaya,
adalah bahwa konsep dan ide-ide 'mengambil bentuk universalitas,¶ yang berarti
bahwa mereka menyebarkan seluruh masyarakat yang lebih luas dan mengambil
hidup mereka sendiri. Kemudian, kelas-kelas dominan mewakili kepentingan
mereka sebagai kepentingan umum dan ketertarikan ini mengambil karakter dari
bentuk ideal: dan mewakili mereka sebagai ide-ide yang hanya berlaku secara
universal. Langkah terakhir. menurut Marx, terjadi ketika para ideolog
gilirannya bertolak belakang. Secara sederhana, ini berarti bahwa hubungan
nyata yang diwakili oleh konsep yang ü
. ' terhadap individu dan muncul kepada mereka untuk
sebuah sistem yang sah dari ide-ide dan hubungan sosial.
c
Blok membangun keempat dari teori ideologi memperhatikan fungsi yang
dilakukan oleh pengaturan ideologis dalam masyarakat. Ideologi memiliki
fungsi beberapa eksplisit yang bisa dihitung sebagai berikut. Pertama, ideologi
berfungsi untuk menyembunyikan kontradiksi sosial yang berasal dari
perbedaan kelas. Kedua, ideologi bekerja untuk menyelesaikan kontradiksi
dalam mendukung kelas yang dominan dan kepentingan mereka. Ketiga,
ideologi berfungsi untuk mengesahkan sistem dominasi dengan membuat
kontradiksi muncul seolah-olah mereka didasarkan pada perbedaan sosial secara
alamiah. Keempat, ideologi membuat penampilan menjadi bentuk yang
berlawanan seraca langsung dengan hubungan yang sebenarnya dengan
membuat seolah-olah pertukaran ekonomi adalah objek tunggal dan tujuan
hubungan sosial.
. Tidak ada diskusi tentang ideologi akan
lengkap tanpa memberikan pemahaman yang jelas tentang konsep kontradiksi,
sebuah kontradiksi dapat dianggap sebagai cara yang dipakai untuk
menunjukkan perbedaan sosial, ekonomi dan politik antara setiap kelas-kelas
sosial. Marx menyatakan: "Masyarakat yang sampai saat ini selalu
dikembangkan dalam rangka pertentangan antara orang bebas dan budak, pada
Abad Pertengahan, bahwa antara bangsawan dan budak, dan di zaman modern
antara kaum borjuis (kaya) dan miskin. Sejauh ini, salah satu fungsi utama
ideologi adalah untuk membuat perbedaan kelas, khususnya materi perbedaan
antara kelas, tampak sah dan bukan bertentangan. Sebuah pertentangan, dalam
pengertian ini, adalah konsep yang digunakan oleh Marx untuk memahami
bagaimana perbedaan sosial terjadi karena adanya kelas sosial dan bagaimana
mereka ada, berdampingan, dalam masyarakat. Tugas ideologi adalah untuk
mengelola pertentangan dengan: (i) membuat mereka muncul sebagai sesuatu
yang sah, dan (ii) dengan menjelaskan pertentangan dengan menetapkan
menyebabkan mereka untuk sumber selain kesenjangan sosial dan perbedaan
kelas.
! ¢
¢
¢
¢
" c
Marx percaya bahwa awal perkembangan kapitalis bertepatan dengan
sejumlah perpindahan kunci sosial yang berakar pada sejumlah proses sosial.
Hal penting dari perkembangan ini adalah perpindahan dari feodalisme ke
kapitalisme yang Marx percaya dimainkan dalam pertumbuhan konflik antara
apa yang disebutnya ekonomi pedesaan dan ekonomi perkotaan. Dengan
perkembangan kapitalis, Marx mengacu pada perubahan yang terjadi dari
ekonomi pedesaan ke ekonomi perkotaan. Secara sederhana, pergeseran ini
menandai permulaan dari masyarakat kapitalis.
Pada tahap awal masyarakat feodal, cara hidup pedesaan sangat
mendominasi. Tidak ada perkotaan, ekonomi sepenuhnya agraria dan sistem
produktif diarahkan untuk menciptakan pasokan makanan. Dalam keadaan ini,
industri terutama terbatas pada penenunan di mana produsen kecil bergantung
pada pelanggan secara turun-temurun. Pada tahap ini, kekayaan terutama dalam
pemilikan tanah dan sumber daya turun-temurun. Sebagai kota pertama yang
mulai berkembang, mereka tetap berada di bawah hukum feodal dan hampir
tidak ada kehidupan komersial independen berkembang di luar ekonomi
pertanian.
Kemudian, menurut Marx, pembagian kerja mulai berkembang untuk
menciptakan sebuah Î
'. Hal ini
menyebabkan pembentukan kelas pedagang baru yang mandiri dari ekonomi
feodal dan yang mulai mengambil perusahaan komersial baru yang, untuk
pertama kalinya, meningkat di atas pertimbangan feodal dan pembatasan tarif
dan lama perjalanan yang ada antara yurisdiksi feodal. Kota mulai tumbuh dan
menjadi kurang bergantung pada ekonomi pedesaan. Komunikasi antara kota
mulai meningkat, memicu pengembangan baru, akses yang lebih besar dan
keadaan ketertiban dan keamanan antara daerah.
Tahapan kedua dari perkembangan kapitalis ditunjukkan oleh Marx adalah
berhubungan dengan peran yang dimainkan oleh sistem guild dalam kehidupan
ekonomi, dan konsekuensi dari hilangnya kontrol serikat pekerja lebih dari
perdagangan dan kerajinan. Pimpinan di antara fungsi mereka adalah
pembatasan kompetisi di antara tempat-tempat kerja dan peraturan perluasan
dan pasar. Dengan membatasi jumlah karyawan dan jenis tenaga kerja yang
dapat dimasukkan ke dalam toko, serikat pekerja mencegah lingkungan kerja
yang sudah ada dari perusahaan berubah menjadi kapitalis. Akibatnya, serikat
pekerja menentang perkembangan kapitalis dengan menghalangi spesialisasi
dan pembagian kerja yang diperlukan untuk produksi kapitalis skala penuh dan
pembuatan.
Tambahan pada perkembangan ini, ada perobahan dalam hubungan
properti. Pada awalnya adanya kemunculan milik pribadi yang tidak ada pada
zaman feodal. Dengan penciptaan milik pribadi, ada harga uang tanah dan ini
mempercepat jual beli tanah sebagai komoditas. Sebagai hasil dari pertumbuhan
milik pribadi, pemilik tanah mampu mengusir petani penggarap dari tanahnya,
membuat lebih besar dan lebih umum produktifitas peternakan.
Tahap utama kedua dari perkembangan kapitalis yang digariskan oleh
Marx dimulai pada akhir abad ketujuh belas dan berlanjut sampai diakhir abad
kedelapan belas. Selama ini, pengembangan ditandai dengan pemusatan
kekuatan perdagangan, kelautan dan kolonisasi. Hal ini menyebabkan
universalisasi pada praktek komersial dan tatanan ekonomi dunia berdasarkan
produksi dan pertukaran. Keberadaan koloni mengarah pada pembukaan pasar
baru, yang meningkatkan perdagangan, penyempurnakan keuangan
dan mempromosikan produksi.
Marx percaya bahwa konsentrasi baru pada kekuatan produksi - termasuk
pabrik, modal, tenaga kerja bebas, pasar dunia dan pembagian kerja yang
berkembang melampaui kekuatan produktif lama terikat dengan tanah. usaha
industri besar dan kompetisi universal meningkatkan komunikasi, melahirkan
pasar dunia modern dan hal ini mengubah seluruh modal alam menjadi modal
industri. Pengembangan dan konsentrasi kekuatan produktif membawa
pengembangan terhadap satu kelas dengan keuntungan bunga yang bersifat
universal. Pada tahapan ini, 'aktivitas kehidupan dimulai bertepatan dengan
akuisisi material dan membentuk semua hubungan secara alamiah. Sehubungan
dengan hal ini, Marx menuliskan bahwa, "sebuah kelas yang disebut sebagai
kelas yang mengalami kemajuan adalah sebuah kelas yang harus menanggung
semua beban masyarakat tanpa menikmati salah satu keuntungan¶. Kelas ini
digulingkan dari masyarakat dan berlawanan untuk melakukan pertentangan
pada hal ini.
c
c c
Tulisan ekonomi Marx membentuk salah satu kontribusi yang paling
komprehensif pada pemikiran sosial-nya. Karya pertama ekonominya utama
berjudul
ditulis pada tahun 1859.
Sementara itu Marx telah menangani beberapa elemen utama dari
perkembangan kapitalis di Ideologi Jerman (ditulis bersama Engels), ada tiga
macam masalah yang berbeda dari Marx ingin menggaris besarkan dalam
penelitiannya tentang kapitalisme. Pertama, ia ingin melihat sejarah munculnya
perdagangan sebagai cara hidup yang dominan. Kedua, ia ingin menguraikan
kerangka perubahan historis yang terjadi dalam kondisi kepemilikan dan
penggunaan lahan dan tenaga kerja yang menyertai kapitalisme. Ketiga, Marx
ingin menggambarkan perubahan mendasar yang terjadi dalam sistem hubungan
sosial dikarenakan kapitalisme mulai menjadi mapan.
c
Marx memulai dengan mengajukan dua karakteristik tenaga kerja: kerja
berguna dan tenaga kerja abstrak. Marx melihat bagaimana tindakan individu
tenaga kerja yang berguna untuk merubahnya menjadi sebuah komoditas.
Jawaban singkat untuk masalah ini adalah bahwa kerja berguna adalah
ditransformasikan menjadi komoditas hanya dalam masyarakat di mana produk
kerja menjadi bentuk komoditi.
Kesimpulannya: sementara produk-produk kerja yang bermanfaat selalu
menjadi objek kebermanfaatan, mereka tidak selalu menjadi komoditas. Hal ini
menunjukkan bahwa produk kerja berguna yang dibuat dalam keadaan sejarah
yang berbeda dan pengaturan produktif yang berbeda, tidak menganggap bentuk
komoditas. Hanya dalam masyarakat kapitalis, Marx menyatakan, apakah hasil
kerja dapat dianggap berbentuk komoditas dan dengan demikian menjadi subjek
untuk bertukar.
Y
Selanjutnya, Marx mengalihkan perhatiannya untuk
tenaga kerja abstrak. Marx beralih pada alasan bahwa jika kita
mengesampingkan apa itu tenaga kerja berguna merupakan kemampuannya
untuk menghasilkan kebermanfaatan yang berbeda. Dilihat dari perspektif ini,
seluruh saham tenaga kerja berguna dalam kenyataan umum bahwa itu adalah
pengeluaran fisiologis energi. Dari perspektif modal, adalah mungkin untuk
mengenyampingkan kerja berguna dalam segala perbedaan kualitatif, dan fokus
pada tak lebih dari pengeluaran energi. Pusat pergeseran dari kualitatif ke
kuantitatif menghasilkan kerangka kerja apa yang disebut Marx 'Kerja abstrak'.
Hal ini disebut tenaga kerja abstrak ini yang memiliki karakteristik yang
sama dalam pengeluaran energi menurut kapitalis, dan dengan demikian tenaga
kerja abstrak yang menentukan nilai tukar komoditas.
X $%&& #c
Y
#& #c
Pada dasarnya, dia memulai dengan dua macam fakta di tangan.
Komoditas tersebut memiliki sifat ganda dalam baik obyek pemamfaatanya dan
pembawa nilai tukar. Marx memulainya dengan menyatakan bahwa nilai
komoditi bukan merupan bagian dari alam. Nilai dalam pengertian ini bukanlah
merupakan zat yang ditemukan di suatu komoditi, karena ini merupakan hal
yang mustahil.
Marx menyatakan bahwa nilai tukar komoditi tidak terletak di dalam zat
(bahan) yang terkandung didalamnya, tetapi lebih merupakan produk dari
kerangka kerja sosial dan dengan demikian apa yang disebut nilai itu terletak
tersembunyi dalam apa yang dikategorikan memiliki nilai. Marx melanjutkan
dengan alasan bahwa karena nilai komoditas bukanlah sesuatu yang disebut zat
yang ada di dalamnya, maka nilai harus merupakan ekspresi dari sesuatu yang
lain. Bentuk nilai Marx disebut 'bentuk relatif dari nilai¶ dan ini merupakan
kunci untuk teori nilai.
X $%¢ )Y
c
Y
¢ c
Pembahasan Marx tentang akumulasi primitif terjadi relatif terlambat
dalam pengobatan secara keseluruhan dari proses perkembangan kapitalis,
hampir menjelang akhir pekerjaan. Dalam arti yang sangat penting, akumulasi
primitif adalah 'asli' acara menimbulkan kapitalisme, dan Marx menyebutnya
sama ekonomi dari dosa asal. Cukup lain, akumulasi primitif adalah nama yang
diberikan Marx kepada proses di mana alat-alat produksi menjadi milik pribadi
dari satu kelas sekelompok orang dan menciptakan 'pemiskinan dari produsen
langsung.
Untuk menjelaskan hal ini, Marx mulai dengan menggambar pada legenda
populer yang menjelaskan adanya dua kelompok yang berbeda dalam
masyarakat, yang kaya dan yang miskin . Kebanyakan orang percaya, menurut
Marx, bahwa orang kaya yang rajin. Tetapi, dalam kenyataannya, kebenaran
adalah sebaliknya. Kemiskinan dari sebagian besar adalah kisah dari paksaan,
pengambil alihan dan perampokan. Akumulasi primitif kemudian merupakan
konsep yang digunakan oleh Marx untuk memahami kekuatan koersif di tempat
kerja membawanya tentang masyarakat kapitalis. Kunci untuk memahami
akumulasi primitif adalah konsep kerja gratis ', dan jadi kita melihat secara
singkat, sekali lagi, saat ini istilah penting.
Akumulasi primitive menggambarkan gerakan historis yang mengubah
produsen langsung dari masyarakat feodal ke dalam buruh upah pada
masyarakat kapitalis. Marx menyatakan, segera setelah emansipasi dari
perhambaan berlaku. Buruh lepas terjadi dalam transisi dari feodalisme ke
kapitalisme. Dalam masyarakat feodal, semua tanah berada di bawah kekuasaan
raja, yang benar itu adalah untuk mempersembahkan tanah untuk aristokrasi
dalam pertukaran bagi pelayanan militer dan penghormatan dalam bentuk
kewajiban.
c
Y
¢ c
Yang pertama tahap ini ditandai dengan menyita buruh tani dari tanah
garapannya. Tahap ini dimulai pada sepertiga terakhir pada abad ke lima belas
ketika populasi besar petani penggarap 'terpaksa' terlempar dari tanah oleh
penggusuran dan penyitaan tanah karena pertanian menjadi lebih berharga dan
kemudian 'dikuasai' oleh pemilik tanah. Tahap pertama dari proses
menyebabkan pembubaran seluruh cara hidup - hilangnya kota-kota, paroki dan
penggunaan tanah umum sebagai sarana memproduksi penghidupan. Marx
berpendapat bahwa periode ini menandai awal pengalihan alat-alat produksi ke
tangan kelas dominan. Tahap kedua dari akumulasi primitif, secara resmi
disebut oleh Marx proletarianisasi kelas petani feodal, ditandai dengan
pengalihan hukum tanah feodal ke tangan swasta dengan penyitaan langsung.
c c
v
c
Setelah Hegel, Feuerbach dan Marx adalah yang pertama untuk
memberikan ekspresi sistematis dengan tema keterasingan, dan itu adalah
pekerjaan mereka yang merupakan tempat awal untuk mengedepankan teori
keterasingan. Hegel mengajukan gagasan bahwa orang tidak menyadari diri
mereka secara langsung tetapi dalam kenyataan selalu menghadapi kendala
yang bertindak terhadap merekaHegel mungkin merupakan hal pertama untuk
memahami bahwa manusia dapat mengalami sendiri aktivitas mereka sebagai
sesuatu kegiatan eksternal kepada mereka, sesuatu yang 'bukan diri', dan ia
menggambarkannya pada saat ini dalam pengalaman manusia sebagai
keterasingan. Gagasan bahwa 'diri' dapat dialami sebagai sesuatu yang lengkap
atau belum sepenuhnya dikembangkan merupakan hal yang sama sekali baru,
dan dilengkapi pengalaman modernisme dengan memberikan ekspresi kepada
fragmentasi pengalaman manusia yang berhubungan dengan masyarakat
modern.
Ê
. Proses objektifikasi bisa diklarifikasi jika kita
melihat keterasingan sekali lagi, jika alienasi dapat digambarkan sebagai
hilangnya kemampuan pekerja untuk mewujudkan diri, objektifikasi adalah
realisasi tenaga kerja yang mengacu pada kapasitas manusia positif dalam
'menduplikat' diri di dunia yang mereka ciptakan. Ini duplikasi dalam
masyarakat melalui tenaga kerja merupakan realisasi dari tujuan manusia. Bagi
Marx objektifikasi diperlukan jika individu mampu memanusiakan alam, untuk
mengubahnya menjadi ungkapan yang memiliki kualitas manusia. Dalam hal
ini, objektifikasi tidak sama dengan keterasingan bahwa hal itu adalah
merupakan realisasi positif dari aktivitas bekerja. Bagi Marx, kebenaran adalah
objek tenaga kerja merupakan objektifikasi buruh hidup spesies, oleh karena itu,
dalam membuang jauh objek produksi mereka, keterasingan tenaga kerja
merupakan air mata manusia dari kehidupan spesies mereka.
¢
# c
Perspektif terbaik Hegel dapat diatur dalam serangkaian lima asumsi.
Pertama dan terpenting, Hegel menganggap bahwa negara adalah perwujudan
dari apa yang disebut ' tindakan yang benar. Hegel berpendapat bahwa ungkapan
'tindakan yang benar' tak lebih dari manifestasi akan etis manusia dalam sejarah.
Dalam pandangan ini, semua konvensi negara dapat dilihat tak lebih dari
manifestasi akan etis 'manusia yang terkandung di negara sendiri.
Kecenderungan ini untuk melihat negara sebagai bentuk akan etis menyebabkan
Hegel untuk mengambil posisi bahwa negara terlibat dalam rangka menjaga
hubungan etis antara berbagai bidang masyarakat.
Kedua, Hegel menganggap bahwa sementara fungsi negara melayani
tujuan menengahi berbagai bidang sosial masyarakat, dunia politik negara
benar-benar terpisah dari alam sipil dari pertukaran ekonomi dan ekonomi, yang
cenderung untuk merujuk dalam hal partikularistik kepentingan. Ketiga, Hegel
berasumsi bahwa karena negara merupakan ekspresi manusia akan etika, hal itu
harus mewakili kepentingan umum masyarakat dan, melalui proses historis dan
dialektis, pastikan bahwa' kepentingan universal 'selalu menang atas
kepentingan tertentu dari setiap satu individu atau kelompok. Keempat, Hegel
berpikir bahwa kegiatan negara adalah terpisah dari kegiatan masyarakat sipil.
Kegiatan bidang politik masyarakat, menurut Hegel, dikejar berakhir dengan
mencerminkan kepentingan seluruh masyarakat 'umum' dan dengan demikian
universal di alam. Kelima, Hegel menegaskan bahwa dikarenakan negara akan
muncul dari etika keinginan manusia, yang tidak memiliki karakter sosial atau
sejarah tetapi lebih kepada manifestasi dari 'etis ide' didewakan dalam struktur
politik masyarakat dan, dalam pengertian ini, merupakan keabadian historikal .
c c
c
Sila dar dialektika materialis: Pertama, pandangan bahwa ada
kecenderungan untuk bentuk sosial untuk masuk ke lain karena kontradiksi
ekonomi yang melekat di dalamnya. Kedua, keyakinan bahwa ada kapasitas
suatu bentuk sosial yang diberikan untuk diganti dengan yang baru di mana
hubungan sebelumnya merupakan bagian sosial masyarakat baru, sehingga
menimbulkan suatu perjuangan kelas dari mana suatu formasi baru muncul.
Baik Marx dan Engels percaya bahwa prinsip pembangunan, yang diajukan oleh
Hegel, menyatakan diri secara langsung dalam bentuk perkembangan sejarah.
Marx beralasan bahwa masyarakat dan sejarah dapat dipahami sebagai
urutan hukum ekonomi yang mencerminkan pola khas dari pembangunan. Pola
pembangunan mengambil bentuk sejarah: komunisme primitif, perbudakan,
feodalisme, kapitalisme, sosialisme. Perkembangan ini, pada kenyataannya,
menunjukkan bahwa suksesi masyarakat dan sistem mereka hubungan sosial
yang saling berhubungan dan mengkonfirmasi proses yang mendasari
pembangunan dijelaskan oleh dialektika materialis, dan bahwa materi adalah
ekspresi dapat ditemukan pada tingkat eksistensi ekonomi. Marx dan Engels
percaya bahwa teori pembangunan materialis, pada kenyataannya, menyadari
pada tingkat sejarah dan sosial dalam keberadaan kelas sosial. Lebih dari prinsip
bersejarah lainnya, kelas sosial merupakan penegasan teori dialektika materialis.
Ini berarti bahwa Marx dan Engels telah mengembangkan tepat apa hukum
Hegel yang kurang ketika mereka memberikan dasar empiris untuk
perkembangan sejarah itu sendiri.
Marx berpikir bahwa suatu kelas sosial dapat melampaui batas-batasnya
ketika kontradiksi yang ada antara kelas menjadi begitu besar bahwa kelas
bawahan datang untuk menyadari bahwa mereka berbagi kondisi umum
kemiskinan dan eksploitasi. Hal ini meningkatkan kesadaran mereka terhadap
fakta bahwa mereka berbagi kondisi eksternal yang sama dan, dalam hal ini,
mereka berubah dari yang 'kelas itu sendiri' ke dalam suatu 'kelas untuk dirinya
sendiri'. Kita tahu bahwa masyarakat membuat kontradiksi sosial yang bertindak
sebagai tahap-tahap peralihan dari transformasi dan pengembangan dan Marx
sendiri memandang mekanisme sosial yang menghasilkan kondisi ini.
Kontradiksi dengan demikian prinsip-prinsip perubahan sosial. Dalam
pengertian ini, suatu kelas sosial adalah prinsip transformatif historis ketika
bertindak sebagai kelas untuk dirinya sendiri dan kapan kohesi sosial
dipengaruhi oleh kontradiksi yang menciptakan kondisi umum pengalaman.
Marx berpikir bahwa kelas-kelas sosial yang mencerminkan kondisi umum dan
berpendapat bahwa mereka adalah dasar persatuan dan kesatuan kelas.
Setiap tahap sejarah, Marx pikir, dimulai dengan mode produksi,
organisasi ekonomi yang menciptakan kondisi spesifik mengarah ke kelas sosial
yang dominan atas yang lain. Struktur kelas dalam masyarakat disesuaikan
dengan hukum-hukum perkembangan dialektika sejauh satu kelas meniadakan
yang lain, yang lain yang ada untuk mempertahankan kesejahteraan ekonomi
dari kelas yang ada di atas mereka. Dalam proses pembangunan, kontradiksi dan
oposisi, Marx berpikir bahwa negasi yang mempromosikan kohesi dari kelas
bawahan. Mereka membentuk kelas yang umumnya berada dalam kondisi
kemiskinan dan eksploitasi yang merupakan prinsip pengembangan dan
perubahan negasi dari negasi. Semua contoh Marx tentang dialektika materialis
merupakan sejarah. Dalam kasus pertama, Revolusi Perancis tahun 1789, itu
adalah merupakan oposisi oleh satu kelas terhadap dominasi lainnya. Sebagai
contoh kedua, Marx menggunakan revolusi Bonaparte kedua yang terjadi pada
tahun 1848. Dalam kedua kasus ini Marx mampu menggambar pola sejarah
pembentukan yang jelas menunjukkan prinsip-prinsip perubahan dialektika.
c_c cc
c
Jika kita perhatikan bahwa pemikiran marx merupakan bentuk
keprihatinan mengenai nasib buruh yang amat memprihatinkan di eropa kala itu.
Dalam sistem kapitalisme eropa pada saat itu buruh amat di eksploitasi
tenaganya dengan upah yang sangat murah untuk memenuhi kebutuhan
produksi para pemilik modal. Dalam teorinya yang terkenal surplus value, marx
menggambarkan bahwa dalam suatu nilai komoditas buruh hanya mendapat
jatah yang merupakan sebagian dari biaya produksi, sedangkan yang menjadi
surplus dari komoditas tersebut tidak dinikmati sama sekali oleh para buruh. Hal
ini yang kemudian mendasari munculnya teori sosialisme marxisme.
Lebih lanjut menurut marx, kondisi tersebut menunjukkan kapitalisme
yang semakin tinggi justru akan menghancurkan kapitalisme itu sendiri.
Kapitalisme selalu berusaha memperbanyak pegumpulan kekayaan. Membeli
byk modal dan relatif tidak butuh tenaga kerja akan mengurangi nilai surplus
keuntungan.Penggantian tenaga kerja dgn mesin akan meningkatkan
pengangguran . serta dengan upah yang tetap rendah akan menimbulkan
keresahan sosial. Ini akan mengakhiri kapitalisme.
Marx berpendapat bahwa kehancuran kapitalisme akan ditandai dengan
revolusi sosial yang dilakukan para buruh. Revolusi sosial tersebut akan
mengubah tatanan masyarakat dari ekonomi kapitalis menuju ekonomi sosialis.
Keberhasilan Ekonomi sosialis baru tersebut akan ditandai oleh beberapa hal
seperti penghapusan hak milik atas tanah dan menggunakan semua bentuk sewa
tanah untuk tujuan umum,program pajak pendapatan progresif atau
gradual,Pemusatan kredit di tangan Negara, Pemusatan alat-alat komunikasi dan
transportasi di tangan Negara, Pengembangan pabrik dan alat-alat produksi
milik negara.
Sampai pada tahap tersebut sebenarnya tidak ada masalah antara
pemikiran marx dengan para revisionisnya. Namun satu perbedaan yang
menjadi perdebatan adalah mengenai cara revolusi sosial yang digambarkan
marx tersebut terjadi. Marx berpendapat bahwa revolusi sosial tersebut akan
terjadi dengan sendirinya. Oleh karena itu selama tahap kapitalisme menuju
kehancuran buruh juga akan dimatangkan dengan sendirinya untuk mengganti
tatanan kapitalisme itu. Pendapat tersebut yang dianggap oleh para revisionis
menjadi kelemahan dari pemikiran marx.
Ketika saya membaca pokok pokok pikiran Bernstein (salah satu revisionis
marx yang muncul dengan pemikirannya sendiri. Bernstein merupakan seorang
politisi disamping sebagai teoriwan sosialis democrat jerman.) dengan kondisi
ekonomi sekarang, saya mendapatkan gambaran yang lebih rasional tentang
bagaimana perubahan menuju sosialisme bisa terjadi. bagaimana tidak, jika
marx menggambarkan sosialisme hanya akan tercipta ketika kapitalisme runtuh,
maka selama kapitalisme masih dapat mempertahankan surplus valuenya
otomatis revolusi sosial tidak akan terjadi. Lebih riilnya lagi apabila apabila
Negara Negara pendukung kapitalisme sukses dalam kebijakan kebijakan anti
monopoli dan pasar bebasnya, maka seperti yang dikatakan Bernstein,
kapitalisme tidaklah sedang menuju kehancuran. Hal itu berarti amat sulit untuk
mengharapkan revolusi sosial terjadi secara otomatis.
Bernstein seperti halnya revisionis yang lain memikirkan cara untuk
mempercepat terjadinya sosialisme. Namun tidak seperti Lenin yang gagal
melaksanakan revolusi sosial di Russia, pemikiran bernstein tampaknya
mempunyai progress dari waktu ke waktu dan lebih bisa diterima di Negara
Negara penganut paham kapitalis itu sendiri. Seperti halnya di inggris dimana
partai serikat buruh berhasil secara terus menerus menguasai parlemen. Hal itu
berakibat nilai tawar buruh di inggris yang tinggi.
Satu lagi yang menjadi kelebihan dari pemikiran ini adalah pada saat
terjadinya perubahan menuju sosialisme terlihat bahwa lebih kecil kemungkinan
terjadi chaos dan stagnasi ekonomi. Hal itu disebabkan karena dalam pemikiran
Bernstein pada saat perubahan menuju sosialisme, kapitalisme akan secara
sukarela untuk digantikan. Jauh berbeda dengan Lenin dimana perubahan sosial
dilakukan dengan menghapus secara paksa kapitalisme.
Artinya pemikiran Bernstein layak dikedepankan dalam proses menuju
masyarakat sosialisme seperti yang diutopiakan oleh karl marx dimana terdapat
pembagian hasil yang adil dalam ekonomi masyarakat.
Ilmplikasi-implikasi teori Marx tentang masyarakat pada dasarnya
berhubungan sebab-akibat. Dengan menelanjangi mekanisme-mekanisme yang
berlangsung di dalam ekonomi kapitalis Marx merasa mampu meramalkan
keruntuhannya yang segera menyonsong. Selain itu, dilihat dari teorinya tentang
produksi pabrik dan stabilitas sistem yang ada di dalamnya, maka dapat
ditemukan bahwa ilmplikasi Marx juga merujuk pada revolusi proktarial.
Teori Marxian kadang-kadang dikatakan tidak konsisten di dalam dirinya
sendiri. Marx tidak berpikir bahwa sebab-sebab material dari tingkah-laku sosial
melampaui kesadaran manusia. Ketidak konsisten-an dikatakan terjadi dalam
kritik Marx atas moralitas sebagai ungkapan dari kepentingan-kepentingan kelas
yang disembunyikan sebagai patokan-patokan hak yang bersifat universal dan
dipakai oleh kelas-kelas lain sebagai hasil dari kesadaran palsu. Kelemahan
Marx sebagai seorang filsuf moral barangkali adalah dia relatif kurang memberi
persetujuan evaluatif mengenai prioritas moral dari kedamaian, kemakmuran,
harmoni sosial dan kerja kreatif.