Laporan Akhir
Laporan Akhir
Desa : Warnasari
Kecamatan : Pangalengan
Kabupaten : Bandung
Oleh :
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Kepala LPPM,
LAPORAN AKHIR 1
KULIAH KERJA NYATA TEMATIK (KKNT) 1
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1
DAFTAR ISI i
PENDAHULUAN 1
I. Latar Belakang 1
II. Tujuan KKN-T 2
Tujuan Umum 2
Tujuan Khusus 2
PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT 2
1. Budidaya Cacing 2
2. Dwi Asas Karakter (Sosialisasi Pendidikan Holistik dan Pendidikan
Karakter) 3
3. Konsumen Cerdas 3
4. Bakti Sosial Bersama Polres Bandung 4
5. Warnasari Lestari 4
6. Pembuatan Gapura Berpondasi Ecobrick 5
7. Penanaman 1000 pohon 5
8. Pengolahan Kulit Kopi 6
LOG KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT 7
Dwi Asas Karakter (Sosialisasi Pendidikan Holistik dan Pendidikan
Karakter) 9
Sosialisasi Konsumen Cerdas (Koncer) 12
Budidaya Cacing 16
Pembuatan Gapura Berpondasi Ecobrick 19
Warnasari Lestari 21
Pengolahan Kulit Kopi 24
Bakti Sosial Bersama Polres Bandung 25
Penanaman 1000 Pohon 27
i
ii
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
1
II. Tujuan KKN-T
Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan pengelolaan
hasil pertanian dan peternakan serta potensi lingkungan dengan
mengoptimalkan sumberdaya masyarakat di Desa Warnasari, Kecamatan
Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari program ini yaitu :
1. Mengidentifikasi kondisi dan potensi lingkungan di Desa Warnasari,
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait pentingnya program
konsumen cerdas berbasis komunikasi.
Mengadakan pelatihan pengelolaan limbah dan hasil peternakan.
1. Budidaya Cacing
Deskripsi : Budidaya Cacing merupakan program yang
dilakukan untuk mengatasi permasalahan kotoran
sapi yang dibuang begitu saja pada saluran air. Untuk
mendukung program Citarum Harum maka dari kami
mahasiswa IPB memliki satu buah solusi untuk
mengatasi permasalahan kotoran sapi tersebut.
Kotoran sapi ini dapat menjadi makanan bagi cacing-
cacing untuk tumbuh dan berkembang.
Tujuan : Program Budidaya cacing ini bertujuan agar
masyarakat Desa Warnasari dapat memanfaatkan
kotoran sapi yang tidak terpakai atau dibuang begitu
saja ke saluran air dan menambah penghasilan warga
Desa Warnasari.
Sasaran : Sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok tani dan
karang taruna di Desa Warnasari, Kecamatan
Pangalengan, Kabupaten Bandung
Metode : Kegiatan ini dilakukan melalui pembuatan tempat
atau media untuk cacing dan penyerahan serta
pemindahan bibit cacing untuk kelompok tani dan
karang taruna di Desa Warnasari, Kec. Pangalengan
Kabupaten Bandung
2
Indikator : Program ini dikatakan berhasil apabila telah
Keberhasilan terciptanya tempat atau media untuk cacing tumbuh
dan berkembang serta cacing telah di pindahkan ke
media tersebut.
3. Konsumen Cerdas
Deskripsi : Kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada anak
Sekolah Menegah Pertama (SMP) untuk perilaku
baik sebagai konsumen yang cerdas yaitu cermat,
teliti dalam memilih, mengetahui label yang terdapat
di kemasan produk, mengetahui hak-hak konsumen,
serta mengetahui cara melakukan komplain.
Kegiatan ini berfungsi untuk melindungi konsumen
khususnya anak Sekolah Mengengah Pertama (SMP)
agar tidak tertipu terhadap produk yang digunakan
dan meningkatkan perilaku positif sebelum membeli.
3
Tujuan : Memberikan pengetahuan anak sekolah sekolah
menengah untuk menjadi konsumen cerdas.
Sasaran : Sasaran kegiatan ini adalah anak sekolah menengah
pertama (SMP)
Metode : Kegiatan ini dilakukan melalui sosialisasi melalui
media leaflet dan poster
Indikator : 1. Meningkatnya pengetahuan anak tentang
Keberhasilan konsumen cerdas
2. Anak mampu menyebutkan ciri-ciri konsumen
cerdas dan menerapkannya.
3. Anak mengetahui apa saja hak-hak konsumen
5. Warnasari Lestari
Deskripsi : Warnasari Lestari merupakan program yang
dilakukan untuk menyampaikan pentingnya mandiri
pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
Mandiri pangan yang dimaksud antara lain menanam
tanaman dapur seperti seledri, daun bawang dan
cabai warna, dengan tambahan tanaman hias seperti
bunga bawang-bawangan dan bunga matahari.
Tujuan : Program Warnasari Lestari bertujuan agar
masyarakat Desa Warnasari dapat memanfaatkan
pekarangan rumah.
4
Sasaran : Karang Taruna di Desa Warnasari.
Metode : Mahasiswa melakukan sosialisasi pada masyarakat
Warnasari mengenai mandiri pangan. Hasil
sosialisasi dilanjutkan dengan kegiatan bercocok
tanam di pekarangan. Tanaman yang ditanam
merupakan bahan keperluan memasak seperti daun
salam, kunyit, jahe, daun pandan, dan kencur. Hasil
kegiatan ini dilombakan antar rumah warga.
Indikator : Masyarakat Warnasari dapat memanfaatkan
Keberhasilan pekarangan dengan ditanami tanaman yang dapat
digunakan untuk memasak sehari-hari.
5
perhatian yang sangat serius bagi pemerintah
setempat serta mahasiswa IPB yang sedang
menjalani KKN-Tematik. Beberapa lokasi lahan
gundul ada yang berpotensi menyebabkan longsor,
salah satunya di Dusun Satu, Desa Warnasari. Oleh
karena itu, mahasiswa bekerjasama dengan
pemerintah setempat berupaya untuk mereboisasi
lahan tersebut.
Tujuan : Restorasi lahan gundul.
Sasaran : Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat di Desa
Warnasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten
Bandung.
Metode : Penanaman pohon kayu putih.
Indikator : Program ini dikatakan berhasil apabila pohon telah
Keberhasilan tumbuh sehingga tata air tetap terjaga.
6
LOG KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
7
LEMBAR PENGESAHAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
2019
8
Dr.Ir. Aji Hermawan, MM Prof. Dr. Sugeng Heri Suseno, S.Pi, M.Si
NIP. 1968092319992031001 NIP. 19730116 199903 1 001
9
Hasil
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan guru PAUD Al-Kautsar Desa Warnasari
berjalaan dengan lancar. Guru awalnya tidak mengetahui adanya sistem
pembelajaran dengan pendidikan holistik dan pendidikan karakter. Akan tetapi,
setelah adanya sosialisasi guru menjadi lebih mengerti pentingnya kedua hal
tersebut dalam proses pembelajaran di kelas. Hal tersebut dibuktikan dengan
adanya peningkatan pengetahuan melaui test yang dilakukan di awal dan akhir
sosialisasi yang disajikan dalam tabel dibawah.
Tabel 2 hasil pre dan post test program dwi asas karakter
Rata-rata Nilai Nilai
Jenis Test
Nilai Minimum Maksimum
Pre-test 48 30 70
Post-test 74 60 90
Peningkatan 26 30 20
Berdasarkan tabel tersebut, hasil test menunjukan peningkatan
pengetahuan guru PAUD setelah penyampaian materi. Rata-rata nilai guru
sebelum sosialisasi adalah 48 dengan nilai minimum 30 dan maksimum 70,
sedangkan hasil dari post test memiliki rata-rata nilai 74 dengan nilai minimum 30
dan nilai maksimum 90. Guru PAUD Al-Kautsar mengalami rata-rata peningkatan
nilai sebesar 26 setelah edukasi. Hal tersebut menunjukan bahwa kegiatan
sosialisasi telah berhasil dilaksanakan dengan efektif.
Pertemuan kedua yang diisi dengan pelatihan pembuatan RPPH berjalan
dengan lancar. Output dari pertemuan tersebut berupa RPPH yang berbasis
pendidikan holistik dengan sistem sentra, bertema, dan melibatkan aspek
perkembangan (kognitif, motorik, spiritual, bahasa, dan sosial-emosi). Selain itu,
dalam RPPH tertera pilar karakter yang akan diterapkan pada proses pembelajaran
dikelas.
Evaluasi
Secara keseluruhan program dwi asas karakter berjalan dengan baik dan
lancar. Guru PAUD sangat antusias dan memperhatikan dengan serius pada saat
menerima materi dan membuat perangkat pembelajaran. Selain itu, pada saat
proses pembelajaran dimulai, guru telah menerapkan RPPH yang sudah dibuat
sebelumnya. Kendala dari kegiatan ini adalah sulitnya membuat RPPH yang
sesuai dengan kegiatan pembelajan sebelumnya yang setiap harinya lebih
mengutamakan spiritual, tetapi hal tersebut dapat teratasi setelah diadakannya
diskusi dengan guru-guru PAUD Al-Kautsar.
Tabel 1 Hasil Pre dan post test program dwi asas karakter
Hasil
No Nama Keterangan
Pre-test Pos-test
1 Ai Sumiyani 70 90 Meningkat
2 Neni Rosantika 30 60 Meningkat
3 Noneng Aisyah 40 80 Meningkat
4 Wuri Sumartini 50 60 Meningkat
5 Yuli Siti Fatimah 50 80 Meningkat
Rata-rata 48 74
10
Gambar 1 Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Guru PAUD
11
Gambar 3 Contoh Hasil Post-test
12
pengetahuan sebelum diberikan edukasi. Kegiatan dilanjutkan dengan penayangan
video terkait cara menjadi konsumen cerdas serta penyampaian materi melalui
poster dan powerpoint yang berisi 4 langkah menjadi konsumen cerdas,
pengenalan label pangan seperti tanggal kadaluarsa, izin edar, kode produksi, dan
logo halal serta hak-hak sebagai konsumen. Selanjutnya siswa diminta untuk
menyebutkan kembali materi yang sudah disampaikan disertai dengan tanya
jawab. Siswa yang berani menjawab mendapatkan reward, kemudian dilanjutkan
dengan pengisian kuesioner (post-test) untuk mengukur tingkat pengetahuan
siswa. Kegiatan sosialisasi konsumen cerdas ditutup dengan doa dan foto
bersama.
Hasil
Peningkatan pengetahuan siswa diukur melalui sesi tanya jawab dan hasil
pre dan post test. Siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik serta mampu
menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan. Berikut perbedaan nilai pre-
test dan post test siswa MTS Jama’aturrohmah.
Tabel 2 Hasil pre dan post test sosialisasi konsumen cerdas
Rata-rata Nilai Nilai
Jenis Test
Nilai Minimum Maksimum
Pre-test 70,67 40 90
Post-test 86,33 60 100
Peningkatan 15,66 20 10
Berdasarkan Tabel 1, hasil pre dan post test menunjukan peningkatan
pengetahuan siswa. Rata-rata nilai post test sebesar 86,33 terbukti lebih tinggi
dibanding hasil pre-test dengan rata-rata 70,67. Selain itu, nilai minimum siswa
saat pre-test adalah 40, sedangkan pada post-test menunjukan peningkatan dengan
nilai minimum 60, begitupun dengan nilai maksimum yang juga mengalami
peningkatan. Peningkatan nilai tersebut dapat menunjukkan bahwa sosialisasi
yang diberikan berhasil dilaksanakan dengan baik dan efektif.
Evaluasi
Kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar dan kondusif. Siswa
memperhatikan dengan baik bahkan mencatat materi yang disampaikan. Siswa
juga terlibat aktif selama sesi tanya jawab dan tidak mencontek ketika pengisian
pre dan post test. Kendala dalam kegiatan ini adalah acara dimulai sedikit
terlambat dari jadwal yang telah ditentukan, hal ini disebabkan peserta merupakan
pengurus OSIS yang pada saat itu menjadi panitia kegiatan pengenalan siswa
baru, sehingga cukup lama menunggu peserta datang. Selain itu, tidak tersedianya
speaker menyebabkan video yang diputar tidak terdengar jelas bagi siswa yang
duduk dibelakang.
13
Hasil
No Nama Keterangan
Pre-test Post test
1 Aldi Ardianto 60 100 Meningkat
2 Anggi Oktavia Q.R 90 100 Meningkat
3 Cici Lestari 90 100 Meningkat
4 Dadan 70 80 Meningkat
5 Gina Fitriani 50 100 Meningkat
6 Hanaura Azzahra 80 90 Meningkat
7 Imas Aulia Sri Lestari 60 60 Tetap
8 Karina Kusmayanti 50 80 Meningkat
9 Lastri 80 100 Meningkat
10 Lilis Nursaebah 40 60 Meningkat
11 Meilinda 70 100 Meningkat
12 Mina 80 100 Meningkat
13 Nenden Siti N 50 80 Meningkat
14 Rena Cahyati 80 90 Meningkat
15 Reni Suryani 80 80 Tetap
16 Rida Aprilian 70 80 Meningkat
17 Rike Darmayanti 60 60 Tetap
18 Sani Resmawati 90 100 Meningkat
19 Sella Rahmawati 80 90 Meningkat
20 Sifa Fitriani 60 60 Tetap
21 Sindi Nurhabibah 80 90 Meningkat
22 Siti Laeha 90 100 Meningkat
23 Siti Nur Ameliah 90 100 Meningkat
24 Siti Widyaningsih 80 90 Meningkat
25 Siti Wijayanti 70 90 Meningkat
26 Tesa Elisa 60 100 Meningkat
27 Tiwi Sukmawati 40 70 Meningkat
28 Winarti 70 60 Menurun
29 Yayu Nopianti 80 100 Meningkat
30 Zahra NF 70 80 Meningkat
Rata-rata 70,67 86,33
14
Gambar 4 Sosialisasi Konsumen Cerdas
15
Gambar 6 Contoh Hasil Post-test
Budidaya Cacing
16
dilakukan pada pertemuan pertama yaitu membuat tempat untuk cacing-cacing
berkembang. Untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Juli
2019 diisi dengan serah terima bibit cacing jenis ANC dan pemindahan cacing ke
tempat yang telah di sediakan.
Hasil
Kegiatan Budidaya Cacing di Desa Warnasari berjalan dengan lancar.
Pertemuan pertama dilaksakan pada hari Sabtu, 20 Juli 2019 dan dihadiri oleh 5
anggota kelompok tani RW 15 dan RW 2. Kegiatan Budidaya Cacing pada
pertemuan pertama menghasilkan tempat atau lahan untuk cacing-cacing tumbuh
dan berkembang. Tempat ini berada di bawah naungan kebun labu siam milik
warga. Untuk pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Juli 2019
yaitu serah terima bibit cacing jenis ANC sebanyak 10 Kg dan pemindahan
cacing-cacing tersebut ke tempat yang sudah dibuat.
Evaluasi
Hasil
Keberhasilan dari program ini terlihat dari sudah terbentuknya tempat
untuk cacing-cacing tersebut berkembang biak dan berjalannya budidaya cacing di
RW 2 Desa Warnasari.
Kendala
Kendala yang dialami saat menjalani program ini yaitu kesulitan untuk
mencari lahan yang cocok bagi cacing untuk tumbuh dan berkembang.
Solusi
Solusi dari kendala yang dialami saat menjalani program Budidaya Cacing
yaitu memperhitungkan dan menyiapkan jenis cacing yang lebih mudah untuk
tumbuh dan berkembang.
17
Gambar 7 Pembuatan tempat dan media untuk cacing
tumbuh dan berkembang
18
Gambar 9 Bibit cacing jenis ANC yang telah di pindahkan
19
ecobrick, cat, semen, tali pengikat dan 2 buah nyiru. Pembuatan 50 buah ecobrcik
membutuhkan waktu 3 hari, sedangkan pembuatan gapura berpondasi ecobrick
membutuhkan waktu 2 hari, yaitu pada tanggal 20 hingga 21 Juli 2019. Gapura
tersebut dijadikan sebagai kenang-kenangan yang diberikan oleh mahasiswa
KKN-Tematik IPB pada RW 4 Desa Warnasari. Ecobrick merupakan salah satu
solusi untuk menyelamatkan lingkungan dari sampah anorganik. Selain memiliki
manfaat, ecobrick juga dapat dijual dengan harga mencapai Rp 1000/buah di
pasaran.
20
Warnasari Lestari
Hasil
Kegiatan Warnasari Lestari di Desa Warnasari berjalaan dengan lancar.
Beberapa tempat di RW 15 masih belum ada terdapat tanaman mandiri pangan di
pekarangan. Akan tetapi, setelah adanya sosialisasi, pembagian bibit tanaman dan
praktek pembuatan tanaman mandiri pangan, beberapa tempat di RW 15 seperti
pekarangan rumah warga dan Taman Belajar Membaca sudah memiliki tanaman
di pekarangan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah
tanaman di pekarangan rumah warga.
Pertemuan pertama dilaksakan pada hari Minggu, 21 Juli 2019 dan
dihadiri oleh 10 anggota karang taruna RW 15 yang terdiri dari 7 orang siswa
SMP serta 3 orang siswa SD. Kegiatan Warnasari Lestari untuk siswa SMP diisi
dengan pembuatan kokedama dengan menggunakan cocopit dan kascing sebagai
media tanam, serabut kelapa serta benang wol sebagai pengganti pot. Tanaman
yang dipakai pada pembuatan kokedama yaitu bunga bawang-bawangan. Selain
membuat kokedama, kegiatan Warnasari Lestari untuk siswa SD diisi dengan
penanaman tanaman dapur seperti daun bawang, seledri dan pepaya. Media tanam
yang digunakan adalah media hydrogel dan botol bekas sebagai pot. Pertemuan
kedua yang diisi dengan pembagian dan serah terima bibit tanaman kepada
masyarakat Dusun 1 Desa Warnasari. Tanaman yang disemai meliputi tanaman
dapur seperti seledri dan cabai warna serta tanaman hias seperti bunga matahari,
bunga lavender, bunga baby breath, Bungan camomile, bunga thyme, Bunga
calendula dan bunga marigold.
21
Evaluasi
Hasil
Keberhasilan dari program ini terlihat dari ketersediaan tanaman mandiri
pangan di pekarangan beberapa rumah warga dan sudah tersedianya tanaman hias
di sekitar Taman Belajar Membaca RW 15 Desa Warnasari.
Kendala
Kendala yang dialami saat menjalani program ini yaitu kesulitan untuk
menumbuhkan benih yang ditanam pada tray. Sulitnya menumbuhkan benih
disebabkan karena kondisi tanah dan kondisi lingkungan yang kering, sehingga
perkecambahan benih terhambat.
Solusi
22
Gambar 17 Penanaman bunga bawang-bawangan dengan
membuat kokedama
23
Pengolahan Kulit Kopi
24
Gambar 19 Kegiatan Demo Pengolahan Kulit Kopi
25
pengobatan gratis. Bakti sosial atau pelayanan ini diadakan dari waktu pagi
hingga sekitar jam 12 siang atau hingga warga yang ingin berobat sudah
mendapatkan bantuan seluruhnya.
Hasil
Bakti Pelayanan bersama Polres Bandung dalam rangka memperingati
Hari Bhayangkara ke-73 ini berjalan dengan lancer. Warga sekitar lokasi wisata
Situ Cileunca sangat antusias dengan adanya kegiatan tersebut terutama bagian
pengobatan gratis. Warga yang berusia muda hingga usia lanjut sangat terbantu
dengan adanya layanan pengobatan gratis. Mahasiswa IPB bertugas untuk
membantu di pos layanan pengobatan gratis ini. Untuk mendapatkan layanan
pengobatan gratis ini, warga diperuntukkan mendaftar pada bagian pendaftaran
yang berada di samping pos pelayanan dan kemudian dibimbing oleh Mahasiswa
IPB untuk memeriksakan tekanan darah oleh dokter dan memberikan berkas
pasien serta resep dokter ke bagian farmasi. Tidak ada kendala yang berarti
selama kegiatan ini berlangsung karena jumlah dokter umum sudah mencukupi
dan jumlah mahasiswa IPB yang membantu sudah cukup banyak.
26
Gambar 21 Warga Melakukan Pengobatan Gratis dalam Rangka HUT
Bhayangkara ke-73
27
Gambar 22 Proses Penanaman 1000 Pohon
28