Anda di halaman 1dari 3

SIKLUS BISNIS PT INDOFOOD

1990
Indofood dengan kode saham INDF ini berdiri pada 14 Agustus tahun 1990. Awal
didirikan emiten ini bernama PT Panganjaya Intikusuma dan masuk di bisnis makanan
ringan melalui usaha patungan (“JV”) dengan Fritolay Netherlands Holding B.V., afiliasi
Pepsi Co Inc.
1994
Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur bersamaan saat listing di BEI (Bursa
Efek Indonesia)
1995
PT Indofood Sukses Makmur Memulai integrasi bisnis dengan mengakuisisi pabrik tepung
Bogasari.
1997
PT Indofood Sukses Makmur Memperluas integrasi bisnisnya dengan mengakuisisi
sekelompok perusahaan yang terlibat dalam perkebunan, agribisnis dan distribusi.
2005
Memasuki bisnis pengiriman melalui akuisisi PT Pelayaran Tahta Bahtera.
2007
Mencatatkan Grup Agribisnis, Indofood Agri Resources Ltd., di Bursa Efek Singapura
(“SGX”). Dan Grup Agribisnis memperluas kepemilikan perkebunannya dengan
mengakuisisi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, perusahaan perkebunan yang terdaftar
di BEI.
2010
Listing Grup CBP, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, di BEI.
2011
Listing PT Salim Ivomas Pratama Tbk, anak perusahaan dari Grup Agribisnis, di BEI.
2013
Grup CBP memasuki bisnis minuman. Bersamaan dengan Grup Agribisnis yang memperluas
bisnis gula ke Brasil dan Filipina melalui investasi ekuitas di Companhia Mineira de Açúcar e
Álcool Participações (“CMAA”) dan Roxas Holdings Inc. (“Roxas”).
2014
CBP Group memperluas bisnis minumannya dengan memasuki bisnis air kemasan, dengan
mengakuisisi aset air kemasan termasuk merek Club.
2018
Grup CBP mengakuisisi kepemilikan penuh atas minuman dan produk kuliner anak
perusahaan, selain dimulainya distribusi produk nasional bisnis popok kertas.
KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal dipahami sebagai kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Kebijakan fiskal bertujuan sebagai sarana menggalakkan pembangunan ekonomi seperti
meningkatkan laju investasi, mendorong investasi, meningkatkan kesempatan kerja,
meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak-stabilan internasional, menanggulangi
inflasi, meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional.
Pengaruh kebijakan fiskal terhadap perusahaan PT Indofood yaitu kebijakan fiskal berperan
mendorong perusahaan swasta melalui pemberian subsidi, keringanan dan lain-lainnya
sehingga dari pengupayaan langkah ini tercipta tambahan lapangan pekerjaan. Selain itu
kebijakan fiskal yang mempengaruhi PT Indofood yaitu adanya penetapan pajak .
Dalam rangka mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis, harus diterapkan pajak
ekspor dan impor. Pajak ekspor dapat menyedot rejeki nomplok yang timbul dari kenaikkan
harga pasar. Sedangkan bea impor yang tinggi pada impor barang konsumsi dan barang
mewah juga perlu untuk menghambat penggunaan daya beli tambahan.
Kebijakan fiskal pun bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah satunya adalah dengan cara
penetapan pajak langsung progresif yang dilengkapi dengan pajak komoditi, karena pajak
seperti ini cendrung menyedot sebagian besar tambahan pendapatan uang yang tercipta dalam
proses inflasi.

KEBIJAKAN MONETER
Tujuan utama kebijakan moneter adalah untuk menjaga dan menjaga stabilitas nilai rupiah,
tercermin antara lain dalam inflasi yang rendah dan stabil. Untuk itu, Bank Indonesia
menetapkan tingkat kebijakan yang dikenal sebagai BI 7DRR, yang berfungsi sebagai
instrumen utama untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi dengan tujuan utama mencapai
tingkat inflasi yang diinginkan.
Gerakan di BI 7DRR dapat mempengaruhi nilai tukar. Mekanisme ini biasa disebut sebagai
saluran nilai tukar. Kenaikan BI 7DRR, misalnya, akan meningkatkan perbedaan antara suku
bunga di Indonesia dan negara lain. Aliran modal ini pada gilirannya akan mengarah pada
apresiasi dalam rupiah. Sebagai hasil dari apresiasi rupiah, impor menjadi lebih murah dan
ekspor kita menjadi lebih mahal, atau kurang kompetitif, sehingga mendorong impor yang
lebih tinggi sambil mengurangi ekspor. Penurunan ekspor neto ini kemudian akan berdampak
pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas ekonomi. Kebijakan ini tentunya berpengaruh pada
perusahaan PT Indofood karena PT Indofood bukan hanya memasarkan produknya dalam
negri, tetapi juga mengekspor ke berbagai Negara luar.

Perubahan dalam BI 7DRR juga mempengaruhi ekonomi makro melalui pergerakan harga
aset. Setiap kenaikan suku bunga akan menurunkan harga aset seperti saham dan obligasi,
sehingga mengurangi kekayaan individu dan perusahaan yang pada gilirannya mengurangi
kapasitas mereka untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi seperti konsumsi dan investasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Setiap negara di dunia pasti memiliki berbagai kebijakan tertentu yang dikeluarkan secara
resmi oleh pemerintah, termasuk juga di Indonesia. Tujuan dari regulasi adalah agar segala
aktivitas yang dilakukan di negara tersebut bisa berjalan lancar dan ada hukum yang berlaku
jika warga tidak menaatinya.
Kebijakan pemerintah juga mencakup berbagai aktivitas yang berhubungan dengan bisnis.
Undang-undang mengenai ketenagakerjaan, misalnya, dibuat agar pengusaha dan karyawan
bisa melaksanakan tugasnya sesuai hak dan tanggung jawab masing-masing.
Kebijakan pemerintah yang berdampak langsung bagi PT Indofood adalah regulasi pajak.
Pasalnya, salah satu sumber pemasukan pemerintah berasal dari pajak, termasuk pajak bisnis.
Pebisnis diharuskan untuk membayar pajak sejumlah sekian persen dari hasil keuntungan
mereka. Belum lagi pajak gedung jika Anda memiliki kantor. Alhasil, demi bisa membayar
pajak kepada pemerintah, pebisnis menaikkan harga produk yang dijual.

Anda mungkin juga menyukai