“S”
Umur : 30 Tahun
1. PENGKAJIAN PRIMER
a. Airway
Jalan nafas lancar dan tidak terdapat sumbatan, baik mucus ataupun
makanan.
b. Breathing
c. Circulation
d. Disability/disentegrity
Keadaan umum : Klien lemah, dank lien tampak tenang dan merintih
kesakitan.
3. Pemeriksaan Fisik
baik, tidak ada lesi, tidak ada perdarahan, bentuk rambut lurus, warna rambut
hitam
c. Thorak
Jantung
Auskultasi : Suara nafas paru vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
d. Abdomen
Perkusi : Tympani.
e. Perineum/rektum/vagina
Normal tidak ada kelainan, tidak iritasi, jenis kelamin laki-laki, terdapat luka
4. Therapi
dengan 10 paling
tinggi Kerusakan
tidur terlentang.
3. Luka bakar derajat 2 Pengeluaran Zat
sekitar 10%
4. TD : 120/80 mmHg Korteks Serebri
5. RR : 20 x/menit
Medula Spinalis
6. N : 80 x/menit
7. T : 36,3 oC
SSP
Nyeri
2. 26 -01-2011 DS :
DO : Terkena Kulit,
Luka klien Dan Kulit
Terkelupas
terbuka.
Luka hanya
ditutup oleh kain Kerusakan Kulit
sarung.
Terpapar
8. TD : 120/80 mmHg
9. RR : 20 x/menit Dengan
10. N : 80 x/menit Lingkunagn/
o
11. T : 36,3 C
Barier Kulit
Kuman Masuk
Resiko Infeksi
B. PRIORITAS MASALAH
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
klien.
1. Derajat nyeri 3 – 4 3. L
relaksasi.
5. B
erikan kenyamanan
pada klien.
4. Berikan salep
rentang normal.
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diaagnosa
Tgl & Jam Implementasi EVALUASI Paraf
Keperawatan
26-01-2011 Nyeri 1. Mengobservasi TTV 1. TTV klien :
superficial. - N : 80 x/menit
- T : 36,3 oC
dengan nacl.
teknik relaksasi.
klien. telungkup.
perawatan,
derajat nyeri
klien berkurang,
yaitu 4-5 dengan
10 paling tinggi.
berhubungan - TD : 120/80
dengan mmHg
terbuka - N : 80 x/menit
- T : 36,3 oC
aseptic. lakukan
perawatan luka.
lembab.
terjadi infeksi.
menjadi 4-5
dengan 10 paling
tinggi.