OLEH
NIM :A201801112
KELAS:D3
MANDALA WALUYA
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat saya selesaikan. Dalam makalah ini saya
membahas"Jenis-Jenis Antikoagulan”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang jenis
jenis antikoagulan EDTA, natrium sitrat, heparin, natrium oksalat,double oksalat dan kalium
oksalat
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya saya mendapatkan bimbingan dan saran
dari berbagai pihak untuk itu rasa terima kasih yang kami sampaikan kepada Ibu
Nursida, SKM.,M.Ked selaku dosen mata kuliah “Teknik sampling & flebotomi” serta rekan-
rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antikoagulan adalah golongan obat yang dipakai untuk menghambat pembekuan darah. Obat-
obat ini tidak melarutkan bekuan darah seperti trombolotik, tetapi bekerja sebagai pencegah
pembentukan bekuan baru.Antikoagulan digunakan pada orang yang memiliki gangguan
pembuluh arteri dan vena yang membuat orang tersebut berisiko tinggi mengalami pembentukan
bekuan darah.Gangguan pada vena mencakup trombosis vena dalam dan emboli paru, dan
gangguan arteri mencakup trombosis koronaria, (infark miokardium), adanya katup jantung
buatan, dan serangan pembuluh darah otak (stroke). Untuk gangguan arteri, antipletelet seperti
aspirin, dipiridamol, dan sulfinpirazon dianggap sebagai obat pilihan. Saat ini, antikoagulan oral
juga tersedia. Beberapa antikoagulan digunakan dalam peralatan medis seperti tabung reaksi,
kantong transfusi darah, dan peralatan dialisis ginjal.
Antikoagulan berkaitan erat dengan antiplatelet dan obat trombolitik dengan memanipulasi
berbagai jalur pembekuan darah. Secara khusus, antikoagulan bekerja sebagai pencegah
pembentukan bekuan baru.
B. Tujuan
C. Manfaat
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antikoagulan
Darah merupakan jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan yang lain karena berbentuk cair
dan beredar dalam pembuluh darah , fungsinya sebagai transport berbagai material dan
menjalankan fungsi hemostasis.
Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara mengikat kalsium
atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan untuk mengkonversi fibrinogen
menjadi fibrin dalam proses pembekuan. Jika tes membutuhkan darah atau plasma, spesimen
harus dikumpulkan dalam sebuah tabung yang berisi antikoagulan. Spesimen-antikoagulan harus
dicampur segera setelah pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot.
Pencampuran yang lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis.
Proses pembekuan darah berperan penting untuk menghentikan pendarahan jika terjadi luka.
Akan tetapi, jika darah yang membeku dan menggumpal terbentuk di tempat yang tidak
semestinya, seperti otak, jantung, atau paru-paru justru berbahaya dikarenakan dapat menyumbat
dan menghentikan aliran darah menuju organ tersebut. Obat antikoagulan bekerja dengan cara
menghambat kerja protein yang terlibat dalam proses pembekuan darah, yang disebut faktor
pembekuan darah.
Ada berbagai jenis antikoagulan, masing-masing digunakan dalam jenis pemeriksaan tertentu
diantaranya :
3. Heparin
4. Natrium Oksalat
B. Jenis-Jenis Antikoagulan
Umumnya tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium (kalium), mencegah
koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi kalsium. EDTA memiliki keunggulan
disbanding dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga
ideal untuk pengujian hematologi, seperti pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, KED, hitung
lekosit, hitung trombosit, retikulosit, apusan darah, dsb.
K2EDTA biasanya digunakan dengan konsentrasi 1 - 1,5 mg/ml darah. Penggunaannya harus
tepat. Bila jumlah EDTA kurang, darah dapat mengalami koagulasi. Sebaliknya, bila EDTA
kelebihan, eritrosit mengalami krenasi, trombosit membesar dan mengalami disintegrasi. Setelah
darah dimasukkan ke dalam tabung, segera lakukan pencampuran/homogenisasi dengan cara
membolak-balikkan tabung dengan lembut sebanyak 6 kali untuk menghindari penggumpalan
trombosit dan pembentukan bekuan darah.
Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA)
dan tripotassium EDTA (K3EDTA). Na2EDTA dan K2EDTA biasanya digunakan dalam bentuk
kering, sedangkan K3EDTA biasanya digunakan dalam bentuk cair. Dari ketiga jenis EDTA
tersebut, K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for
Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute).
Tabung EDTA tersedia dalam bentuk tabung hampa udara (vacutainer tube) dengan tutup
lavender (purple) atau pink seperti yang diproduksi oleh Becton Dickinson.
Spesimen harus segera dicampur segera setelah pengambilan untuk mencegah aktivasi proses
koagulasi dan pembentukan bekuan darah yang menyebabkan hasil tidak valid. Pencampuran
dilakukan dengan membolak-balikkan tabung sebanyak 4-5 kali secara lembut, karena
pencampuran yang terlalu kuat dan berkali-kali (lebih dari 5 kali) dapat mengaktifkan
penggumpalan platelet dan mempersingkat waktu pembekuan.
Darah sitrat harus segera dicentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm dan dianalisa
maksimal 2 jam setelah sampling.
Natrium sitrat konsentrasi 3,8% digunakan untuk pemeriksaan erythrocyte sedimentation rate
(ESR) atau KED/LED cara Westergreen. Penggunaannya adalah 1 bagian sitrat + 4 bagian darah.
3. Heparin
Antikoagulan ini merupakan asam mukopolisacharida yang bekerja dengan cara menghentikan
pembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari
fibrinogen. Ada tiga macam heparin: ammonium heparin, lithium heparin dan sodium heparin.
Dari ketiga macam heparin tersebut, lithium heparin paling banyak digunakan sebagai
antikoagulan karena tidak mengganggu analisa beberapa macam ion dalam darah.
Heparin banyak digunakan pada analisa kimia darah, enzim, kultur sel, OFT (osmotic fragility
test). Konsentrasi dalam penggunaan adalah : 15IU/mL +/- 2.5IU/mL atau 0.1 – 0.2 mg/ml
darah. Heparin tidak dianjurkan untuk pemeriksaan apusan darah karena menyebabkan latar
belakang biru.
Setelah dimasukkan dalam tabung, spesimen harus segera dihomogenisasi 6 kali dan dicentrifuge
1300-2000 rpm selama 10 menit kemudian plasma siap dianalisa. Darah heparin harus dianalisa
dalam waktu maksimal 2 jam setelah sampling.
4. Natrium Oksalat
Natrium Oksalat (Na2C2O4). Natrium oksalat bekerja dengan cara mengikat kalsium.
Penggunaannya 1 bagian oksalat + 9 bagian darah. Biasanya digunakan untuk pembuatan adsorb
plasma dalam pemeriksaan hemostasis.
Antikoagulan jenis ini sudah jarang digunakan karena selain tidak luas pemakaian, juga
menyebabkan perubahan morfologi pada sel darah bila terlalu lama dibiarkan. Antikoagulan ini
memiliki kemiripan sifat dengan double oxalate Dalam kondisi darurat dapat digunakan sebagai
antikoagulan.
5. Double Oksalat
Nama lainnya adalah anticoagulant dari Heller and Paul atau Balanced Oxalate Mixture. Dipakai
dalam bentuk kering agar tidak mengencerkan darah yang diperiksa. Kalium oxalat
menyebabkan erythrosit mengkerut sedangkan amonium oxalat menyebabkan erytrosit
mengembang, campuran keduanya dengan perbandingan 3 : 2 maka terjadi keseimbangan
tekanan osmotik eryhtrosit. Setiap 2 mg antikoagulant ini dapat mencegah pembekuan 1 ml
darah.
Antikoagulan ini sebenarnya dikhususkan untuk pemeriksaan glukosa darah, namun masih dapat
digunakan untuk pemeriksaan hematologi. Antikoagulan ini biasanya tersedia dalam tabung
vakum yang diproduksi pabrikan. Kalium oksalat berfungsi sebagai antikoagulan dan NaF
berfungsi sebagai antiglikolisis dengan cara menghambat kerja enzim Phosphoenol pyruvate dan
urease sehingga kadar glukosa darah stabil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara mengikat kalsium
atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan untuk merubah fibrinogen
menjadi fibrin dalam proses pembekuan. Namun tidak semua jenis antikoagulan dapat dipakai
karena ada beberapa antikoagulan yang dapat mempengaruhi bentuk eritrosit atau leukosit.
2. Jenis-jenis dari antikoagulan antara lain EDTA, natrium sitrat, heparin, natrium oksalat,
double oksalat dan kalium oksalat
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/url?q=http://kuliahanaliskesehatan.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-
antikoagulan.html%3Fm%3D1&sa=U&ved=2ahUKEwjDgIKF9JPmAhVPgUsFHbpmA-
EQFjAAegQIBBAB&usg=AOvVaw2wmtv5-DOJY5iOacYXhdwJ
http://analiskesehatan-indonesia.blogspot.com/2011/10/antikoagulan-untuk-pemeriksaan.html