0.ringkasan Materi OSCE BLOK 15 PDF
0.ringkasan Materi OSCE BLOK 15 PDF
o Migrain :
Unilateral & Bilateral (40%)
Berat, berdenyut/cekot-cekot
1 Yang di underline berarti ada perbandingan antara Cluster, Migrain, dan Tension
RAN
o Tension :
mengelilingi kepala kaya iket kepala
Interpretasinya itu..
0 tidak nyeri
1-3 nyeri ringan
4-7 nyeri sedang
8-10 nyeri berat. Untuk dewasa bisa menggunakan angka sebagai bahan penilaiannya.
Tapi untuk anak kecil yang belum mengerti, bisa menggunakan gambar yang tertera
diatas, pasien diminta untuk menunjuk ekspresi mana yang dia rasakan. Contoh : “dek
ngerasa nyerinya sampai gimana, coba disesuaikan sama gambarnya”
d. Aura pada 20% pasien : garis zigzag, gambar gemilang, kilatan lampu
blitz/photopsia (Didahului Sakit Kepala 5-20m, terus Durasinya Aura:-
+60m)
c. Tension : -
8. Menanyakan RPD (dahulu) dan faktor resiko yang sesuai,
- Keluhan serupa : Bapak pernah mengalami hal serupa sebelumnya?
- Trauma kepala, pembedahan di kepala, pungsi lumbal ?
- Penyakit kronis (hipertensi, DM, jantung, stroke)
- Riwayat keganasan
- Riwayat alergi
- Riwayat pembedahan
- Riwayat gangguan jiwa
9. Menanyakan RPK (keluarga)
- Keluhan nyeri kepala
- Penyakit kronis (hipertensi, DM, jantung, stroke)
- Riwayat keganasan
- Riwayat kematian anggota keluarga dan penyebabnya
10. Menyimpulkan dan memberikan kemungkinan diagnosa penyakit
- Merangkum hasil anamnesis dengan efektif
- Mengkonfirmasi kebenaran dan anamnesis kepada pasien
- Memberi kesempatan untuk pasien bertanya
- Menjelaskan kemungkinan diagnosis
11. Edukasi sesuai dengan prognosa nya (px tambahan yang seharusnya dilakukan, edukasi
pencegahan faktor pencetus)
a. Cluster :
Nyeri ini muncul karena dipicu oleh vasodilator, misalnya, alkohol, nitrogliserin
(Salah satunya Obat Nitrogliserin Obat Untuk Mengantisipasi serangan angina
bekerja dengan mem-vasodilatasi pembuluh darah perifer & koroner),
histamin.
RAN
SUMBER :
GOOGLE BOOKS
MISC VARO
-RAN-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
(KEKUATAN OTOT)
Kelemahan anggota gerak pada kelainan UMN ditandai dengan adanya :
T/ LB / LA LA /LB / T
EKSTREMITAS ATAS
EKSTREMITAS BAWAH K/ TB / TA TA / TB / K
1. Mengucapkan salam, menjelaskan kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan, serta
mengucapkan basmallah.
2. Mempersilahkan penderita untuk berbaring atau duduk
3. Memeriksa kekuatan anggota gerak atas.
Pasien diminta untuk berbaring, lalu menyuruh mengangkat kedua tangannya secara
perlahan, ditahan sebentar. Bandingkan tangan kanan dan kiri.
*kalau gak bareng ngangkatnya, biasanya ada gangguan di UMN (stroke)
-RAN-
1. Mengucapkan salam, menjelaskan kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan, serta
mengucapkan basmallah.
Untuk px gerakan mata pada N.III, N.IV, dan N.IV menggunakan metode H.
⑥ ①
Merah :1
④ Biru tua : 2
⑤ ③ Hitam :3
Hijau bukan keatas tapi kearah
nasal :4
Biru muda : 5
Orange :6
⑦ ② Ungu :7
6. Memeriksa N.V (trigeminus) KANAN-KIRI
Px Motorik : ada 2 cara
pasien mengigit stik ice cream dan pemeriksa memegang bagian zigomatikum untuk
merasakan kontraksi ototnya.
Atau
Pemeriksa melakukan palpasi musculus temporalis dan maseter secara bergantian,
minta pasien mengertakan giginya dengan kuat untuk merasakan kontraksi kedua otot.
*Trismus : kekakuan pada muka dengan tanda pasien tidak bisa membuka mulut.
Biasanya pada penderita tetanus.
Px Sensorik :
- Pasien menutup mata.
- Pemeriksa mengetes sensasi nyeri pada dahi, pipi, dan rahang pada setiap sisi.
- Gunakan benda sensasi tajam.
- Minta pasien untuk melaporkan sensasi yang ia rasakan “tajam” atau “tumpul”.
- Bandingkan sensasi yang dirasakan pada kedua sisi.
Px Reflek :
-RAN-
- Reflek kornea : menyentuhkan pilinan kapas yang dibasahi pada kornea pasien.
Tepatnya pada sisi lateral dan medial (kedua mata). Normalnya mata akan
berkedip.
- Reflek bersin : merangsang hidung pasien dengan perangsang untuk memicu
reflek bersin.
- Reflek masseter : pasien membuka mulut dengan mengucapkan AAAAAA........
kemudian pemeriksa mengetuk dagu pasien dengan bantalan jari pemeriksa.
- Reflek zigomatikus (pipi atas bawah mata itu) : pasien membuka mulut dan
pemeriksa mengetuk bagian zigomatikum pasien dengan jari tanpa bantalan jari
pemeriksa. Lesi akan terdeteksi bila saat diketuk, mulut pasien akan mencong
kearah yang sakit.
Refleks Hoffman
-RAN-
1.Reflek Babinski :
Pemeriksaan pada telapak kaki (plantar pedis) dengan cara menggoreskan ujung benda tumpul dengan
lebih menekan agar menghindari geli dari pasien. jika positif jempol mengalami dorsofleksi dan jari kaki
mengalami abduksi. (LAKUKAN PEMERIKSAAN SISI KANAN DAN SISI KIRI)
2.Relfek Chaddock :
Sama seperti reflek Babinski tetapi pada lokasi dorsal pedis. (LAKUKAN PEMERIKSAAN SISI KANAN DAN
SISI KIRI)
3. Openheim :
Dengan cara menggosokkan antara ujung jari dan jari tengah ke kaki pasien dari arah cranial ke sacral.
(LAKUKAN PEMERIKSAAN SISI KANAN DAN SISI KIRI)
-RAN-
4. Gordon :
Mengangkat kaki pasien lalu tekan musculus gastrocnemius. (LAKUKAN PEMERIKSAAN SISI KANAN DAN
SISI KIRI)
5.Schaefer :
Mengangkat kaki pasien lalu sambil menekan tendo achiles. (LAKUKAN PEMERIKSAAN SISI KANAN DAN
SISI KIRI)
6.Rosolimo :
Memukul telapak kaki(plantar pedis) dengan bagian tumpul palu relfek (LAKUKAN PEMERIKSAAN SISI
KANAN DAN SISI KIRI)
-RAN-
7.Mendel :
Memukul dorsalis pedis dengan bagian tumpul dari palu reflek. (LAKUKAN PEMERIKSAAN SISI KANAN
DAN SISI KIRI)
8.Gonda :
Menekuk phalang jari ke 4 dari pedis. (LAKUKAN PEMERIKSAAN SISI KANAN DAN SISI KIRI)
9.Bing :
Menusuk dengan benda tajam seperti dari jarum yang berada pada palu relfek. Lokasinya diantara
phalang jari 4 dan 5
Pemeriksaan Vertebra
1. Inspeksi : pasien melepas baju lalu menghadap terbalik dengan pemeriksa. Lalu melihat apakah
ada deformitas, kelainan bentuk, nodul, bentuk dari tulang belakang (scoliosis atau tidak) edem,
ada masa atau tidak
2. Palpasi : apakah ada hipertermia,nyeri tekan,spasmus diperiksa palpasi sepanjang vertebra dan
sepanjang para vertebra mulai dari cervicalis 1 sampai sacrum 5 menggunakan dua jari
3. Range Of Motion : intinya mengecek pergerakan dari tulang belakang seperti
menunduk,mengadah,tengok kanan tengok kiri, membungkuk, memutar tulang
belakang,menengadah tulang belakang
-RAN-
4. Manuver :
a. Tes Lermitte : Pasien duduk lalu tegak lurus dengan membelakangi pemeriksa.
pemeriksa mengetes kompresi pada kepala kea rah vertebra dengan cara menekan dari
atas,kanan,kiri dan depan. Positif jika merasa nyeri
b. Tes Valsava : pasien pada posisi duduk . Hidung ditutup pasien di minta
menghembuskan nafas
c. Tes Nafziger : Raba arteri komunis mundur satu ruas bendung vena jugularis dengan
memberi penekanan sekitar 2 menit. Jika nyeri maka positif
d. Tes Laseque : pasien pada posisi tidur lalu kaki kanan dan kiri bergantian diangkat
perlahan jika nyeri maka positif lalu di lihat pada sudut berapa nyerinya biasanya pada
sudut 40 derajat sudah nyeri. Instruksi pada pasien : Angkat sampai maksimal tegak
lurus dengan pelvis
e. Tes Patrick : pasien pada posisi tidur lalu memposisikan kaki dengan menyilangkan satu
kaki ke kaki lainya membentuk huruf P lalu diberi kompresi
f. Tes Kontra Patrick : pasien pada posisi tidur lalu memposisikan kaki dengan
menyilangkan satu kaki ke kaki lainnya membentuk huruf K lalu diberi kompresi
Pemeriksaan Klonus
-RAN-
1. Pada Lutut diberi rangsang tekan tiba-tiba, tanda positif apabila otot sekitar lokasi
rangsangan tampak seperti berdenyut.
2. Pada pergelangan telapak kaki, tekuk kaki tekan secara tiba-tiba, tanda positif apabila otot
sekitar lokasi rangsangan tampak seperti berdenyut.
CHECK LIST
-RAN-
BLOK 15
RADIOLOGI MUSKULOSKELETAL
RAN Page 1
BLOK 15
1. Osteoarthrosis
RAN Page 2
BLOK 15
RAN Page 3
BLOK 15
RAN Page 4
BLOK 15
RAN Page 5
BLOK 15
RAN Page 6
BLOK 15
Ditemukan :
Kompresi pada VL 1, Pelebaran DIV VL I.
RAN Page 7
BLOK 15
Ditemukan :
Kompresi pada VL I - IV, Pelebaran DIV VL I - IV
Ditemukan :
Kompresi pada VL I – III dan VT XII, Pelebaran DIV VL I dan VT XII
RAN Page 8
BLOK 15
Ditemukan :
Kompresi pada VL III, Pelebaran DIV VL III - V
RAN Page 9
BLOK 15
RAN Page 10
BLOK 15
RAN Page 11
BLOK 15
Head Ct Scan
Ditemukan :
Calvaria intake, Lesi hiperdens, homogen, amorf, pada lobus parietalis
hemispherium sinistra.
RAN Page 12
BLOK 15
Head Ct Scan
Ditemukan :
Calvaria intake, Lesi hipodens, amorf, pada lobus parietalis
hemispherium sinistra. Dan lesi hipodens pada paraventriculer sinistra.
Head Ct Scan
Ditemukan :
Calvaria intake, Lesi hiperdens, non homogen, bikonkav, pada lobus
parietalis hemispherium sinistra.
RAN Page 13
BLOK 15
Head Ct Scan
Ditemukan :
Calvaria intake, Lesi hiperdens, non homogen, bikonkav, midline
bergeser ke sinistra, pada lobus parietalis hemispherium dextra.
RAN Page 14
BLOK 15
Head Ct Scan
Ditemukan :
Calvaria intake, Lesi hiperdens, non homogen, semilunar, midline
bergeser ke sinistra, pada lobus parietalis hemispherium dextra.
RAN Page 15
BLOK 15
Head MRI
Ditemukan :
Calvaria Intake, lesi hiperdens yang mengikuti bentuk sulcus dan gyrus
pada hemispherium dextra et sinistra
NB : Kalau ada kesalahan mohon maaf ya, semoga dengan ini bisa membantu teman – teman belajar OSCE blok 15 dan semoga bisa lulus semua.
RAN Page 16