PENDAHULUAN
1
2
yang sederhana namun tidak efisien dalam penggunaan pelarut dan waktu ekstraksi.
Seiring berkembangnya teknologi, metode ekstraksi pun terus dikembangkan untuk
mempersingkat waktu ekstraksi dan mendapat ekstrak yang lebih banyak dengan
volume pelarut yang lebih sedikit.
Berbagai macam metode ekstraksi yang telah dikembangkan antara lain
ekstraksi dengan tekanan tinggi, Microwave-Assisted Extraction (MAE) dan
Ultrasound-Assisted Extraction (UAE). Utami et al. (2009) melakukan penelitian
mengenai perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun simpur dari
berbagai metode ekstraksi, hasilnya menunjukkan bahwa perbedaan nilai aktivitas
antioksidan dipengaruhi oleh metode ekstraksi. Metode ekstraksi yang
menunjukkan aktivitas antioksidan paling besar adalah dengan metode Ultrasound-
Assisted Extraction (UAE).
Metode Ultrasound-Assisted Extraction (UAE) memanfaatkan gelombang
ultrasonik yang dapat menghancurkan sel daun (Utami et al., 2009). Metode ini
sudah diterapkan untuk mengekstrak komponen makanan seperti aroma,
antioksidan, pigmen dan antibakteri. Contoh komoditas yang pernah digunakan
untuk ekstraksi dengan metode Ultrasound-Assisted Extraction (UAE) di Indonesia
adalah rumput laut merah (Sari et al., 2012), labu kuning (Wahyuni dan Simon,
2015), daun simpur (Utami et al., 2009), daun berenuk (Ardianti dan Joni, 2014),
jahe (Hartuti dan Dani, 2013), biji pandan laut (Mahlinda et al., 2016) dan buah
pandan (Antari et al., 2015).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wang et al. (2013),
semakin besar rasio bahan dengan pelarut, maka semakin besar kandungan fenolik
total yang dihasilkan. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa mutu minyak atsiri
daun pandan wangi dengan metode Ultrasound-Assisted Extraction (UAE) dapat
dipengaruhi juga oleh rasio bahan dengan pelarut. Menurut Jayanudin et al. (2014),
banyaknya pelarut mempengaruhi luas kontak bahan dengan pelarut, semakin
banyak pelarut luas kontak akan semakin besar. Semakin banyak pelarut yang
digunakan terhadap berat bahan dasar, maka ekstrak yang dihasilkan semakin besar,
hal ini dikarenakan semakin banyak pelarut yang berpenetrasi ke dalam bubuk,
yang memperbesar permukaan kontak (Bustan et al., 2008).
3
vacuum rotary evaporator pada suhu 40oC, sehingga dihasilkan absolute. Seluruh
absolute daun pandan wangi selanjutnya akan dilakukan perhitungan rendemen
ekstraksi dan pengujian mutu meliputi warna, bobot jenis, indeks bias, bilangan
asam dan kadar sisa pelarut. Dengan demikian, akan diketahui rasio bahan dengan
pelarut yang dapat menghasilkan nilai rendemen ekstraksi tertinggi dan mutu
minyak atsiri yang terbaik.