Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Dengan Mengucapakan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas kehendak

nya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Virus Corona “.

Meskipun banyak sekali kekurangan dan kesalahan didalamnya, namun saya

berharap bisa memberikan sedikit pengetahuan tentang hal yang kami tulis ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada

pembaca. Saya menyadari bahwa dalam penuliasan makalah ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu Saya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Dan semoga  makalah ini dapat bernmanfaat bagi pembaca.

Banjarbaru, Juni 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pandemi Covid....................................................................................... 3
B. Gejala Covid.......................................................................................... 4
C. Pencegahan Covid.................................................................................. 5
D. Tingkat kematian covid.......................................................................... 8
E. Penyebab virus corona........................................................................... 9
F. Diganosa virus corana............................................................................ 11
G. Pengobtan Virus Corona........................................................................ 11
H. Komplikasi Virus Corona...................................................................... 12
I. Pencegahan virus.................................................................................... 12
J. Kapan Harus Ke dkter............................................................................ 14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................ 16
B. Saran....................................................................................................... 17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia masih bergelut melawan virus Corona hingga saat ini, sama

dengan negara lain di dunia. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan

beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal. Usaha

penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan

gejala mirip flu.

Kasus virus Corona diketahui lewat penyakit misterius yang melumpuhkan

Kota Wuhan, China. Tragedi pada akhir 2019 tersebut terus berlanjut hingga

penyebaran virus Corona mewabah ke seluruh dunia. Dikutip dari CNN, berikut

beberapa hal yang wajib diketahui seputar perkembangan Coronavirus, yang biasa

disebut virus Corona atau COVID-19, hingga mewabah dan jadi pandemi.

Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan

pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini

diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai

jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular,

kelelawar, dan berbagai jenis tikus.

Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar

hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan

hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus


sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis

yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.

Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan

MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut,

virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala

yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan

infeksi lebih parah dan gagal organ.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Corona?

2. Bagaimana cara pengobatannya?

3. Apa saja ciri-ciri orang yang terpapar virus corona?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian corona

2. Mengetahui bagaimana cara pengobatan virus corona.

3. Apa saja upaya yang dialkukan untu penyembuhannnya.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pandemi COVID-19

Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih

dianggap sebagai vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-

tidaknya informasi tersebut, COVID-19 membuktikan diri mampu menular

antarmanusia. Penularan sangat cepat hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO

menetapkan pandemi virus Corona atau COVID-19 pada (11/3/2020).

Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang

sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari

virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh

penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk

menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.

WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus

Corona secara global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian

akibat COVID-19 dibanding China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut

WHO, kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah

tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China daratan. Italia, yang

merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat

memiliki lebih dari 15 ribu kasus.


B. Gejala COVID-19

Ciri-ciri virus Corona pada gejala awal mirip flu sehingga kerap

diremehkan pasien. Namun, berbeda dengan flu biasa, infeksi virus Corona atau

COVID-19 berjalan cepat, apalagi pada pasien dengan masalah kesehatan

sebelumnya.

Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

1. Batuk

2. Letih

3. Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh

4. Secara umum merasa tidak enak badan

Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

1. Kesulitan bernapas

2. Infeksi pneumonia

3. Sakit di bagian perut

4. Nafsu makan turun

Ciri-ciri virus Corona atau COVID-19 dan gejalanya kebanyakan muncul

2-10 hari setelah kontak dengan virus. Tapi pada beberapa kasus, ciri-ciri awal

Coronavirus dan gejalanya baru muncul sekitar 24 hari. Untuk membedakan ciri-

ciri awal Corona dan flu biasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Dalam 14 hari sempat bepergian ke negara yang dianggap sumber virus

Corona

2. Sempat kontak dengan pasien yang mengalami infeksi Corona

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa

dicegah dengan cara yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus

Corona atau COVID-19:

C. Pencegahan COVID-19

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa

dicegah dengan cara yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus

Corona atau COVID-19,

1. Cuci tangan

Saat cuci tangan dengan sabun dan air minimal dilakukan selama 20 detik.

Jika tak ada air dan sabun bisa dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol

minimal 60 persen. Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan setelah beraktivitas.

2. Jangan menyentuh tempat umum

Ketika berada di fasilitas umum, sebaiknya jangan menyentuh tombol lift,

pegangan pintu, pegangan tangga atau eskalator. Jika harus menyentuh, sebaiknya

gunakan tisu atau lengan baju dan segera cuci tangan setelahnya.
3. Hindari keramaian

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 mudah menyerang saat di

tempat ramai. Karena itu, usahakan tidak berada di keramaian apalagi dalam

ruangan berventilasi buruk. Bila terpaksa berada di keramaian, jangan

sembarangan menyentuh wajah, hidung, dan mata, apalagi bila belum cuci tangan.

4. Rajin membersihkan rumah

Bersih-bersih rumah menggunakan cairan disinfektan menjadi upaya lain

mencegah kasus infeksi virus Corona atau COVID-19. Setelah cara-cara

pencegahan ini dilakukan, jangan lupa gunakan masker saat beraktivitas di luar

rumah.

 Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) Amerika

Serikat, Dr Anthony Fauci mengatakan, orang-orang dapat menyebarkan virus

corona Wuhan sebelum gejalanya muncul. Hal itu disampaikannya berdasarkan

sebuah studi baru di Jerman yang dipbulikasikan pada Kamis (30/1).

Peneliti Jerman menemukan virus corona ditularkan orang-orang tanpa

gejala dalam lima kejadian pada satu kelompok orang. Dari orang tua ke anak

perempuan, dari anak perempuan tersebut ke dua rekan kerjanya, dan dari salah

satu kolega tersebut ke dua rekan kerja lainnya.

"Tidak ada keraguan setelah membaca makalah ini bahwa penularan

asimptomatik (tanpa gejala) sedang terjadi," ujar Anthony dilansir CNN, Jumat

(31/1).
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang

lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang

menular ke manusia. Walaupun lebih banyak menyerang lansia, virus ini

sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang

dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan

pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus

ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara,

termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.

Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk

memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di

Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar

(PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem

pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan

ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan

berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).

Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk

dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory

Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory

Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu


coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan

MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

D. Tingkat Kematian Akibat Virus Corona (COVID-19)

Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-

19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 18 Juni 2020

adalah 41.431 orang dengan jumlah kematian 2.276 orang.

Dari kedua angka ini dapat disimpulkan bahwa case fatality rate atau

tingkat kematian yang disebabkan oleh COVID-19 di Indonesia adalah sekitar

5,5%. Case fatality rate adalah presentase jumlah kematian dari seluruh jumlah

kasus positif COVID-19 yang sudah terkonfirmasi dan dilaporkan.

Merujuk pada data tersebut, tingkat kematian (case fatality rate) berdasarkan

kelompok usia adalah sebagai berikut:

 0–5 tahun: 2,1%

 6–17 tahun: 0,4%

 18–30 tahun: 0,6%

 31–45 tahun: 2,29%

 46–59 tahun: 8,2%

 >60 tahun: 16,9%


Dari seluruh penderita COVID-19 yang meninggal dunia, 0,8% berusia 0–5

tahun, 0,5% berusia 6–17 tahun, 2,7% berusia 18–30 tahun, 12,4% berusia 31–45

tahun, 39,9% berusia 46–59 tahun, dan 43,6% berusia 60 tahun ke atas.

Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 60,8% penderita yang meninggal akibat

COVID-19 adalah laki-laki dan 39,2% sisanya adalah perempuan.

E. Penyebab Virus Corona (COVID-19)

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu

kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus,

coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti

flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti

pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute

Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke

manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari

manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat

penderita COVID-19 batuk atau bersin

 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah

menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19

 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19


Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih

berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang

yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya

lemah, misalnya pada penderita kanker.

Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para

tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis

dan orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu

menggunakan alat pelindung diri (APD).

F. Diagnosis Virus Corona (COVID-19)

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan

menanyakan gejala yang dialami pasien dan apakah pasien baru saja bepergian

atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala

muncul. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien ada kontak dengan orang

yang menderita atau diduga menderita COVID-19.

Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan beberapa

pemeriksaan berikut:

 Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh

tubuh untuk melawan virus Corona

 Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi

virus Corona di dalam dahak


 CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-

paru

Hasil rapid test COVID-19 positif kemungkinan besar menunjukkan bahwa

Anda memang sudah terinfeksi virus Corona, namun bisa juga berarti Anda

terinfeksi kuman atau virus yang lain. Sebaliknya, hasil rapid test COVID-19

negatif belum tentu menandakan bahwa Anda mutlak terbebas dari virus Corona.

G. Pengobatan Virus Corona (COVID-19)

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa

langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah

penyebaran virus, yaitu:

 Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan

karatina di rumah sakit rujukan

 Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi

penderita

 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi

mandiri dan istirahat yang cukup

 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk

menjaga kadar cairan tubuh

H. Komplikasi Virus Corona (COVID-19)


Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa

komplikasi berikut ini:

 Pneumonia (infeksi paru-paru)

 Infeksi sekunder pada organ lain

 Gagal ginjal

 Acute cardiac injury

 Acute respiratory distress syndrome

 Kematian

I. Pencegahan Virus Corona (COVID-19)

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau

COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan

menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

 Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari

orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan

mendesak.

 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian,

termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan.

 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang

mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar

rumah atau di tempat umum.

 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.


 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti

mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang

cukup, dan mencegah stres.

 Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif

terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau

pilek.

 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian

buang tisu ke tempat sampah.

 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,

termasuk kebersihan rumah.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP

(orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada

beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang

lain, yaitu:

 Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk

sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan

kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.

 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.

 Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi

dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.

 Larang orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda

benar-benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang

sedang sakit.

 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta

perlengkapan tidur dengan orang lain.

 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau

sedang bersama orang lain.

 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu

segera buang tisu ke tempat sampah.

Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh dokter di rumah

sakit, seperti melahirkan, operasi, cuci darah, atau vaksinasi anak, perlu ditangani

secara berbeda dengan beberapa penyesuaian selama pandemi COVID-19.

Tujuannya adalah untuk mencegah penularan virus Corona selama Anda berada di

rumah sakit. Konsultasikan dengan dokter mengenai tindakan terbaik yang perlu

dilakukan.

J. Kapan harus ke dokter

Segera lakukan isolasi mandiri bila Anda mengalami gejala infeksi virus

Corona (COVID-19) seperti yang telah disebutkan di atas, terutama jika dalam 2

minggu terakhir Anda berada di daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau

kontak dengan penderita COVID-19. Setelah itu, hubungi hotline COVID-19 di

119 Ext. 9 untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut.


Bila Anda mungkin terpapar virus Corona tapi tidak mengalami gejala apa

pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah

selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain. Bila muncul gejala, baru

lakukan isolasi mandiri dan tanyakan kepada dokter melalui telepon atau aplikasi

mengenai tindakan apa yang perlu Anda lakukan dan obat apa yang perlu Anda

konsumsi.
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya virus ini adalah:

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem imunitas /

kekebalan tubuh meningkat. Mencuci tangan secara teratur menggunakan air dan sabun

atau handrub berbasis alkohol. Mencuci tangan sampai bersih selain dapat membunuh

virus yang mungkin ada di tangan kita, tindakan ini juga me rupakan salah satu tindakan

yang mudah dan murah. Sekitar 98% penyebaran penyakit bersumber dari tangan.

Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting.

2. Ketika batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau lengan atas

bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).

3. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.

4. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut (segitiga wajah). Tangan menyentuh banyak

hal yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita menyentuh mata, hidung dan mulut dengan

tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat dengan mudah masuk ke tubuh kita.

5. Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika Anda sakit atau saat berada di tempat

umum.

6. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu

cucilah tangan Anda.

7. Menunda perjalanan ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan.

8. Hindari bepergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat, terutama jika Anda

merasa demam, batuk, dan sulit bernapas. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat,
dan mintalah bantuan mereka. Sampaikan pada petugas jika dalam 14 hari sebelumnya

Anda pernah melakukan perjalanan terutama ke negara terjangkit, atau pernah kontak

erat dengan orang yang memiliki gejala yang sama. Ikuti arahan dari petugas kesehatan

setempat.

B. Saran

Semoga makalah ini bermanfaat untuk penulis dan para pembaca, sebagai penulis

sangat mengharapkan masukan dan kritikannya untuk kemajuan penulisan selanjutya.

Anda mungkin juga menyukai