Anda di halaman 1dari 20

Lampiran 6.

Rancangan Program BK di KUA

RANCANGAN PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN GODEAN

Oleh
Nur Sholehah Dian Saputri, S.Pd

Prodi Bimbingan dan Konseling


Program Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas ridho dan bimbingannya, kami

dapat menyelesaikan Program Tahunan Bimbingan dan Konseling untuk Kantor Urusan Agama

Kecamatan Godean tahun 2020. Adapun program bimbingan konseling ini telah kami susun

sesuai dengan kebutuhan Kantor Urusan Agama Kecamatan Godean dan program KUA pada

Badan Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta

Dengan tersusunnya program Layanan Bimbingan dan Konseling ini, tidak lupa kami

menyampaikan terimakasih kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Godean yang telah

memberikan dukungan dan bantuan dalam pembuatan program. Selanjutnya, semoga program

yang telah dibuat dapat berjalan dengan maksimal dengan dukungan Kantor Urusan Agama

Kecamatan Godean dengan bantuan berupa sarana dan fasilitasnya.

Program ini tentu saja memiliki beberapa kekurangan, untuk itu kami mengharapkan

masukan dari Bapak/ibu Staf Kantor Urusan Agama Kecamatan Godean dan pengurus Badan

Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta agar menjadi lebih baik.

Yogyakarta,...............................

Penulis,

2
3
A. RASIONAL
Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan
serta terprogram yang dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi perkembangan Konseli untuk
mencapai kemandirian, dalam wujud kemampuan memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung jawab sehingga mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupannya. Layanan bimbingan dan konseling
diberikan sesuai dengan kebutuhan individu. Dalam menyusun program bimbingan dan
konseling sebagai usulah program di Kantor Urusan Agama Kecamatan Godean, dilakukan
analisis data kebutuhan dan permasalahan masyarakat yang berkaitan dengan bidang kerja KUA.
Dalam setting masyarakat, bimbingan dan konseling diberikan dalam upaya memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan masyarakat secara psikis. Pada setiap tahun Kantor Urusan Agama
Kecamatan Godean memiliki kerjasama dengan Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial
Wanita (BPRSW) Yogyakarta yang beralamat di JL. Cokrobedog, Godean, Kramat, Sidoagung,
Kec. Godean
Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW) merupakan sebuah lembaga di
bawah dinas sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. BPRSW menanganimerupakan Unit
Pelaksana Teknis Dinas Sosial DIY sebagai lembaga pelayanan masyarakat (Public Service)
yang memberikan perlindungan,pelayanan dan rehabilitasi sosial untuk membantu wanita dengan
permasalahan sosial. Tujuan dari Badan ini adalah untuk memberikan pelayanan dan rehabilitasi
sosial terhadap Wanita Rawan Sosial Psikologis (WRSP). KUA Godean memiliki waktu tiap
minggu yang biasanya digunakan untuk pengisian materi klasikal
Layanan bimbingan dan konseling dirasa tepat dijalankan di BPRSW dengan sesi yang diberikan
pada peserta pelatihan 
Dengan hal tersebut diharapkan masyarakat lebih dapat memahami pentingnya sebuah peran
sehingga dapat bersama membangun keluarga yang sejahtera dan bahagia.
B. DASAR HUKUM
1. UU No. 22 tahun 1946 tentang pencatatan nikah, talak dan rujuk.
2. UU No.22 tahun 1946 yang kemudian dikukuhkan dengan UU No. 1 tahun 1974
tentang perkawinan. 

4
3. Keppres No. 45 tahun 1974 tentang tugas dan fungsi KUA kecamatan yang
dijabarkan dengan KMA No. 45 tahun 1981 .
4. Keputusan Menteri Agama No. 517 tahun 2001 tentang pencatatan struktur
organisasi KUA kecamatan yang menangani tugas dan fungsi  pencatatan
perkawinan, wakaf dan kemesjidan, produk halal, keluarga sakinah,
kependudukan, pembinaan haji , ibadah social dan kemitraan umat. 
5. Keputusan Menteri Agama RI No. 298 tahun 2003 yang mengukuhkan kembali
kedudukan KUA kecamatan sebagai unit kerja Kantor Departemen Agama
kabupaten / kota yang melaksanakan sebagian tugas Urusan Agama Islam.
C. VISI DAN MISI
1. VISI 
“Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat dalam beragama, cerdas rukun, mandiri dan
sejahtera lahir batin”
2. MISI
1. Meningkatkan pelayanan kualitas taat dalam beragama. 
2. Meningkatkan pelayanan administrasi  terhadap pelaksanaan pernikahan.
3. Meningkatkan pelayanan administrasi zakat, wakaf & sadaqah serta ibadah sosial.
4. Meningkatkan pelayanan administrasi ibadah haji.
5. Pemberdayaan lembaga Keagamaan.
6. Memperkokoh Kerukunan Umat Beragama Atas Dasar Saling Hormat
Menghormati.
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan masyarakat dalam  bidang kerja Kantor Urusan Agama yang berkaitan dengan 
kehidupan masyarakat dalam berumah tangga merupakan hasil studi literatur dan wawancara
oleh praktikkan. Berikut hasil studi literatur dan wawancara yang telah di dapatkan:
No Hasil assessment kebutuhan     Rumusan kebutuhan

1 pengetahuan tentang kehidupan berumah Pengetahuan kehidupan berumah tangga


tangga pada usia nikah pada usia nikah.

2 Pengetahuan tentang rumah tangga oleh Pengetahuan rumah tangga pada usia pra
usia pra nikah. nikah.

5
3 Parenting pada ibu dan ayah baru Pengetahuan parenting pada keluarga baru

4 Managemen emosi dalam keluarga Pelatihan managemen emosi

5 Isu dalam rumah tangga Bedah kasus isu dan permasalahan dalam
rumah tangga

6 Kemampuan mengatasi masalah Pengetahuan problrm solving

Kebutuhan yang ada di luar ranah kerja bimbingan dan konseling

7 Pendidikan tentang zakat, wakaf dan Pengetahuan masyarakat tentang zakat,


sadaqah.  wakaf dan sadaqah. 

8 Pendidikan tentang ibadah haji dan Pengetahuan masyarakat tentang tata cara
umroh. pelaksanan haji dan umroh.

9 pengetahuan tentang dasar beragama pada Pengetahuan masyarakat tentang dasar


masyarakat beragama.

10 Pemahaman Komunitas masyarakat Kemampuan membentuk komunitas


dalam memahami dasar keagamaan. masyarakat dalam memahami dasar
keagamaan.

11 Sosialisasi mengenai  keukunan antar Pengetahuan masyarakat tentang tata cara


umat beragama.  bersosial antar umat beragama.

KUA Godean bekerjasama dengan BPRSW, yang mana para praktikan mengidentifikasi
kebutuhan dari para peserta BPRSW. Berikut tabel hasil assesment untuk BPRSW :

N Assesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan


O

1 Kurangnya pemahaman mengenai peran dan Pengetahuan peran dan tanggung jawab
tanggung jawab sebagai wanita wanita

2 Perlunya manajemen diri Pelatihan kedisplinan para peserta

3 Kurangnya pengelompokan antara peserta Pengelompokan berdasarkan


reguler dengan wanita rentan social permasalahan peserta yang masuk

6
4 Kurangnya pemahaman mengenai hidup Pengetahuan peran dantanggung jawab
berumah tangga hidup berumah tangga

5 Kurangnya pemahaman mengenai parenting Pengetahuan tentang parenting

6 Kurangnya motivasi dalam menghadapi Perbanyak jumlah konselor dan


masalah bagi para peserta  psikolog

7 Kurang program untuk konseling Menambahkan jadwal konseling untuk


peserta

E. RUMUSAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk perilaku yang harus
dikuasai konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Berikut rumusan
tujuannya:
Rumusan kebutuhan Tujuan layanan

Pengetahuan kehidupan berumah tangga pada Calon pengatin dan masyarakat yang
usia nikah. berada pada usia nikah memahami
tentang kehidupan berumah tangga

Pengetahuan rumah tangga pada usia pra nikah. Calon pengatin dan masyarakat yang
berada pada prausia nikah memahami
tentang kehidupan rumah tangga dan
resiko yang akan dihadapi

Pengetahuan parenting pada keluarga baru Calon pengantin diberi pengetahuan


tentang parenting untuk mempersiapkan
diri menjadi orang tua yang baik untuk
anaknya

Pelatihan managemen emosi Calon pengantin memiliki kemampuan


untuk mengelola emosi diri dalam
berumah tangga

Bedah kasus isu dan permasalahan dalam rumah Calon pengantin mengetahui

7
tangga permasalahan yang sering terjadi dalam
masyarakat dan memahami pemecahan
permasalahan yang sering muncul dalam
rumah tangga

Pengetahuan problem solving Calom pengantin memiliki pengetahuan


dan kemampuan untuk pemecahan
permasalahan dalam rumah tangga

BPRSW

Rumusan kebutuhan Tujuan layanan

Pengetahuan peran dan tanggung jawab wanita Peserta pelatihan memiliki pengetahuan
tentang peran dan tanggung jawab wanita
dalam kehidupan berkeluarga dan
bermasyarakat

Pelatihan kedisiplinan para peserta Peserta pelatihan memiliki sikap disiplin


dalam kehidupan sehari-hari

Pengelompokan berdasarkan permasalahan Peserta pelatihan mendapatkan


peserta yang masuk assessment kebutuhan dan pembelajaran
dikelompokkan berdasarkan kebutuhan
dan keadaan peserta

Pemahaman agama dalam sehari-hari Peserta pelatihan dapat memahami


penerapan dan pentingnya agama dalam
kehidupan sehari-hari

Pengetahuan peran dan tanggung jawab hidup Peserta pelatihan memahami peran dan
berumah tangga dan tanggung jawab dirinya sebagai istri
dalam kehidupan berumah tangga
Pengetahuan tentang parenting Peserta pelatihan memahami ilmu
parenting
Perbanyak jumlah konselor dan psikolog Peserta pelatihan mendapatkan fasilitas
konseling dan konsultasi psikolog sesuai
dengan kebutuhan
Menambahkan jadwal konseling untuk peserta Masing-masing peserta pelatihan

8
mendapatkan kesempatan untuk
pendampingan berupa konseling

F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen  program bimbingan dan konseling di Kantor Urusan Agama Kec. Godean meliputi
layanan dasar, layanan responsif dan dukungan sistem. Berikut penjelasan masing-masing
komponen:
1. Layanan dasar
Layanan dasar merupakan sebuah layanan bimbingan dan konseling yang diberikan
kepada seluruh konseli tanpa terkecuali. Layanan dasar berkaitan dengan pengembangan
sikap, pengetahun dan keterampilan sesuai dengan permasalahan yang didapatkan dari
need assesment. Tujuan dari layanan dasar adalah sebagai upaya membantu konseli untuk
(1) memiliki pemahaman tentang dirinya dan lingkungannya (2) mampu 
mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat
tingkah laku tepat bagi penyesuaian dirinya dengan lingkungannya; (3) mampu
menangani atau mematuhi kebutuhan dan masalahnya; (4) mampu mengembangkan
dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidup. Layanan dasar dilaksanakan dalam aktivitas
yang langsung diberikan kepada konseli meliputi bimbingan pra nikah, layanan
informasi, seminar, dan lainnya. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah leaflet
dan media berbasis web dan media sosial.
2. Layanan responsif
Layanan responsif merupakan layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
konseli, atau masalah-masalah yang dialami konseli yang bersumber dari lingkungannya.
Layanan terdiri atas konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi
kasus, referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah
konseling melalui elektronik. Pada konteks layanan responsif di KUA, konselor
memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi
yang menitikberatkan pada konseli untuk memiliki kesempatan yang sama dalam
mencapai tugas-tugas perkembangan dan keadilan untuk dirinya.
3. Dukungan sistem

9
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli atau  memfasilitasi kelancaran
perkembangan konseli.
G. RENCANA OPERASIONAL (ACTION PLAN)
Rencana operasional (action plan)  merupaan rencana yang menguraikan tindakan-tindakan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari hasil assesmen terhadap kondisi 
konseli serta standar kompetensi kemandirian masyarakat. Rencana kegiatan bimbingan dan
konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu : 
1. Bidang layanan, Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling 
2. Tujuan Layanan, Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen,
tugas perkembangan atau standar kompetensi kemandirian konseli
3. Komponen layanan, Terdiri dari tiga komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan
responsif, (3)  dukungan system
4. Sasaran, merupakan penerima layanan bimbingan dan konseling
5. Strategi layanan, Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan
dengan komponen layanan.
6. Materi, Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai  tujuan.
7. Metode, Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan
dilakukan.
8. Alat/media, Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point
presentation, kertas kerja dan sebagainya.
9. Evaluasi, Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian
tujuan layanan.

10
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN)

Komponen Strategi
Bidang Tujuan Layanan Sasaran Materi Metode Media Evaluasi
Layanan Layanan

Pribadi Calon pengatin dan Dasar Bimbingan Calon Individu usia Ceramah Laptop, LCD, Proses
masyarakat yang pengantin menikah: FGD ppt materi dan
berada pada usia Masyarakat persiapan dan alat tulis Hasil
nikah memahami perjalanan
tentang kehidupan
berumah tangga

Pribadi Calon pengatin dan Dasar Bimbingan Calon Resiko dan Ceramah Laptop, LCD, Proses
masyarakat yang pengantin tantangan Diskusi ppt materi, dan
berada pada prausia Masyarakat menikah pada alat tulis Hasil
nikah memahami pra usia nikah
tentang kehidupan
rumah tangga dan
resiko yang akan
dihadapi

Pribadi Konseli/masyarakat Dasar Seminar Calon Menjadi orang Seminar LCD laptop, Proses
Sosial mampu membentuk pengantin tua bahagia Parenting ppt materi dan
keluarga yang Hasil
sejahtera dan bahagia

11
Pribadi Calon pengantin Dasar Bimbingan Calon 1. Emosi pada Ceramah LCD, laptop, Proses
diberi pengetahuan pengantin ibu hamil ppt materi dan
tentang parenting Hasil
2. Memahami Diskusi Alat tulis Proses
untuk mempersiapkan
pentingnya dan
diri menjadi orang tua
pendidikan Hasil
yang baik untuk
sejak dini
anaknya
pada anak
3. Golden ages Movie terapi Video Proses
pada anak LCD, Laptop, dan
ppt materi Hasil
Pribadi Calon pengantin Dasar Bimbingan Calon Anger FGD Lembar Kerja Proses
memiliki kemampuan pengantin management dan
untuk mengelola Hasil
Responsive Konseling Calon Penanganan pada Teknik Menyesuaikan Hasil
emosi diri dalam
pengantin konseli yang konseling Teknik
berumah tangga
dan mengalami menyesuaikan konseling
Pengantin masalah dalam
mengelola emosi
diri
Pribadi Calon pengantin Dasar Bimbingan Calon Pernikahan dan FGD Alat tulis, Proses
Social mengetahui pengantin permasalahannya papan tulis dan
permasalahan yang Hasil
sering terjadi dalam Responsive Konseling Pengantin Penanganan pada Teknik Menyesuaikan Hasil

12
masyarakat dan konseli yang konseling Teknik
memahami mengalami menyesuaikan konseling
pemecahan masalah dalam
permasalahan yang pemecahan
sering muncul dalam permasalahan
rumah tangga rumah tangga

Pribadi Calon pengantin Dasar Bimbingan Calon Kemampuan Ceramah LCD, Laptop, Proses
social memiliki pengantin memecahkan ppt materi, dan
pengetahuan dan masalah flyer Hasil
Responsive Konseling Calon Penanganan pada Teknik Menyesuaikan Hasil
kemampuan untuk
pengantin konseli yang konseling Teknik
pemecahan
dan mengalami menyesuaikan konseling
permasalahan dalam
Pengantin masalah dalam
rumah tangga
pemecahan
permasalahan
rumah tangga
BPRSW

Komponen Strategi
Bidang Tujuan Layanan Sasaran Materi Metode Media Evaluasi
Layanan Layanan

13
Pribadi Peserta pelatihan Dasar Bimbingan Peserta Perempuan Seminar LCD, Laptop, Proses
social memiliki pelatihan dalam keluarga ppt, video dan
pengetahuan tentang BPRSW dan masyarakat Hasil
peran dan tanggung
jawab wanita dalam Responsive konseling Memberi Teknik Menyesuaikan Hasil
kehidupan bantuan berupa konseling Teknik
berkeluarga dan konseling pada menyesuaikan konseling
bermasyarakat konseli yang
mengalami
masalah tentang
peran dan
tanggung jawab
sebagai seorang
perempuan
Peserta pelatihan Dasar Bimbingan Time FGD Worksheet Proses
memiliki sikap management dan hasil
disiplin dalam Responsive Konseling Memberi Teknik Menyesuaikan Hasil
kehidupan sehari-hari bantuan berupa konseling Teknik
konseling pada menyesuaikan konseling
konseli yang
mengalami
masalah
kedisiplinan diri

14
Peserta pelatihan Dukungan Identifikasi 1. Penyebaran 1. Angket Proses
mendapatkan sistem kebutuhan angket 2. Pedoman dan
assessment kebutuhan peserta pelatihan kebutuhan observasi Hasil
dan pembelajaran 2. Observasi 3. Pedoman
dikelompokkan peserta wawancara
berdasarkan 3. Wawancara
kebutuhan dan
keadaan peserta

Peserta pelatihan Dasar bimbingan Agama dalam Ceramah LCD, laptop, Proses
dapat memahami kehidupan ppt materi dan hasil
penerapan dan sehari-hari
pentingnya agama Responsive Konseling Memberi Teknik Menyesuaikan Hasil

dalam kehidupan bantuan berupa konseling Teknik

sehari-hari konseling pada menyesuaikan konseling


konseli yang
mengalami
masalah tentang
dirinya dalam
beragama
Peserta pelatihan Dasar Bimbingan Peran dan Movie LCD, Laptop, Proses
memahami peran dan tanggung jawab Diskusi film, papan dan hasil
dan tanggung jawab istri dalam tulis
dirinya sebagai istri keluarga

15
dalam kehidupan Responsive Konseling Memberi Teknik Menyesuaikan Hasil
berumah tangga bantuan berupa konseling Teknik
konseling pada menyesuaikan konseling
konseli yang
mengalami
masalah dalam
menjalani peran
sebagai istri
dalam rumah
tangga
Peserta pelatihan Dasar Bimbingan Memahami Diskusi Alat tulis Proses
memahami ilmu pentingnya dan
parenting pendidikan sejak Hasil
dini pada anak
Golden ages Movie terapi Video Proses
pada anak LCD, Laptop, dan
ppt materi Hasil
Responsive Konseling Memberi Teknik Menyesuaikan Hasil
bantuan berupa konseling Teknik
konseling pada menyesuaikan konseling
konseli yang
mengalami
masalah tentang

16
pengasuhan anak
Peserta pelatihan Dukungan Penambahan - - Proses
mendapatkan fasilitas system jumlah konselor dan
konseling dan dan psikolog Hasil
konsultasi psikolog
sesuai dengan
kebutuhan
Masing-masing Dukungan Pembuatan Penjadwalan Jadwal Proses
peserta pelatihan system jadwal pemberian dan
mendapatkan bimbingan layanan Hasil
kesempatan untuk konseling rutin bimbingan
pendampingan berupa dan konseling
konseling

17
H. EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
1. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam
evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi
proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan
melalui analisis hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling belangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam
pelaksanaan kegitan layanan. Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan
untuk memperoleh informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling
dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada
hasil yang diacapi oleh konseli yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus
penilaian dapat diaragakan pada berkembangnya :
1. Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi /
topik / masalah yang dibahas
2. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang
dibahas
3. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
1. Penyusunan rencana evaluasi
2. Pengumpulan Data
3. Analisa dan interpretasi data
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada

18
seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan
dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yaitu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. Tindak lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat
memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan dengan cara membuat
desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang
dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
I. SARANA PRASARANA
Kantor Urusan Agama kecamatan Godean dalam melaksanakan pelayanan,
menggunakan sarana dan prasarana yang ada di KUA Kecamatan. Adapun fasilitas yang
digunakan dalam menunjang  pelayanan seperti: Ruangan kerja atau ruang pelayanan,
ruang pelaksanaan pernikahan (ruang ijab) , masjid, dan seperangkat assessment yang

19
digunakan sebagai media. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan KUA Godean
membutukan sebuah aula yang representative sehingga saat pelaksanaan bimbingan
berupa sucatin dengan banyak peserta dapat berjalan kondusif dan tujuan pelaksanaan
tercapai.

20

Anda mungkin juga menyukai