Utami Setiawati Darmadi-Fitk PDF
Utami Setiawati Darmadi-Fitk PDF
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Salah Satu
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh
Sekretaris(sekretarisJurusan/Prodi)
Dra. Hindun. M.Pd. $ -'t:--l,r11
NIP 19701215 2009122 001
PengujiI
Makvun Subuki.M.Hum
N IP 1 9 8 0 0 3 0250 0 9 0 11 0 15
PengujiII
Dra. MahmudahFitrivah ZA. M.Pd.
b- r z- Tott
NrP 196402121997032 00r
Mengetahui:
DekanFakultaslimularbiyah danKeguruan
2001
198603
NIP 19591020
LEMBAR PENGESAHANPEMBIMBING
DiajukankepadaFakultasIlmu TarbiyahdanKeguruansebagaiSalahSatuSyarat
untuk MemperolehGelarSarjanaPendidikan
Oleh
Utami SetiawatiDarmadi
NIM 107013000657
ABSTRAK
Utami Setiawati Darmadi. 2011. Penguasaan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan
‘di-, ke-‘ dalam Paragraf Narasi Siswa Kelas X Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2011/2012 di Madrasah Aliyah Annajah Jakarta. Skripsi, Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
ABSTRACT
Utami Setiawati Darmadi. 2011. The word mastery Home 'in, into' and prefix 'in-,
to-' in the Narrative Paragraphs Student Class Lesson X Semester Odd Years
2011/2012 in Madrasah Aliyah Annajah Jakarta. Thesis, Department of
Education Indonesian Language and Literature, Faculty of Science and Teaching
Tarbiyah, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
KATA PENGANTAR
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penguasaan Kata Depan (di, ke) dan
Awalan (di-, ke-) dalam Paragraf Narasi Siswa Kelas X Tahun Pelajaran
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.). Selain itu, juga untuk melatih keterampilan
menulis penulis.
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
1. Ibu Nurlena Rifa’i, M.A.,PH.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
3. Ibu Dra. Hindun, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah sabar, teliti,
kepada penulis.
iv
di sekolah binaannya.
2011, segenap guru, staf Tata Usaha, dan siswa-siswa MA Annajah karena
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini tanpa dapat
baiknya. Namun, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
belum sempurna, karena pengetahuan penulis belum seberapa. Semoga skripsi ini
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................i
ABSTRACT ..............................................................................................................ii
2. Awalan di-........................................................................................19
1. Kesatuan...........................................................................................25
3. Kelengkapan ....................................................................................28
4. Pengembangan .................................................................................28
3) Argumentasi .....................................................................................33
5) Narasi ...............................................................................................34
3. Prasarana ..........................................................................................53
A. Simpulan ................................................................................................108
B. Saran ......................................................................................................109
ix
LAMPIRAN ..............................................................................................................
x
DAFTAR TABEL
Tabel 9. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 10. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 11. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 12. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 13. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 14. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 15. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 16. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 17. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 18. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 19. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 20. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 21. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 22. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 23. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 24. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 25. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 26. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 27. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 28. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 29. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 30. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 31. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 32. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 33. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 34. Kekeliruan Penulisan Kata Depan ‘di, ke’ dan Awalan ‘di-, ke-‘ dalam
Tabel 35. Klasifikasi Kekeliruan Penulisan Kata Depan di, ke dan Awalan di-, ke-
Tabel 36. Persentase Kekeliruan Siswa dalam Penulisan Kata Depan di, ke dan
DAFTAR BAGAN
BAB I
PENDAHULUAN
pihak ke pihak lain, atau dari seseorang kepada lawan bicaranya. Tanpa bahasa,
manusia tidak mungkin dapat menciptakan hubungan satu sama lainnya, dan
sering dianggap sulit karena merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif.
lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik
itu.”1 Menulis merupakan suatu kegiatan yang tidak alami bagi manusia karena
1
Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung:
Angkasa, 2008), Edisi Revisi, hlm. 22.
2
sebuah produk, seperti puisi, cerpen, novel, naskah drama, dan sebagainya.
Sebuah paragraf juga dapat disebut sebagai tulisan karena telah terdiri dari satu
kesatuan kalimat dan memiliki topik tertentu. Dalam bahasa Indonesia, terdapat
jenis paragraf yang ada adalah paragraf narasi. Paragraf narasi dapat dijumpai
dalam berbagai jenis tulisan, seperti novel, cerpen, dan biografi. Jenis paragraf ini
dipelajari siswa sejak Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas
menggunakan tata bahasa yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
dan penulisan kata depan dan awalan secara tepat. Kata depan dan awalan
kaidah/aturan sesuai EYD. Siswa lebih sering mengenal dan memakai bentuk kata
depan di, ke, dan awalan di-, ke-. Pada umumnya, pengenalan dan pemakaian
memahami, menggunakan, dan menuliskan kata depan dan awalan. Hal ini sering
tersebut mana yang termasuk kata depan dan awalan. Selanjutnya, dalam hal
harus dipisah atau disambung dengan kata yang mengikutinya antara kata depan
di, ke dan awalan di-, ke-. Kata depan di, ke yang seharusnya ditulis secafra
diserangkaikan denagn kata yang mengikutinya. Sebaliknya, awalan di-, ke- yang
kekeliruan tersebutlah yang akan didata dan diteliti lebih lanjut dalam penelitian
ini.
membahasnya dalam skripsi yang berjudul “Penguasaan Kata Depan „di, ke‟ dan
Awalan „di-, ke-„ dalam Paragraf Narasi Siswa Kelas X Semester Ganjil Tahun
B. Identifikasi Masalah
2. Terdapat banyak jenis kata depan dan awalan yang menyebabkan siswa sulit
untuk memahaminya.
C. Pembatasan Masalah
1. Pemahaman siswa tentang jenis kata depan dan awalan bahasa Indonesia.
2. Penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi siswa
paragraf narasi.
D. Perumusan Masalah
penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi?”
5
E. Tujuan Penelitian
antaranya:
Madrasah Aliyah Annajah Jakarta dalam hal kata depan dan awalan.
menuliskan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi.
F. Manfaat Penelitian
penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan informasi dan masukan bagi
pengembangan kemahiran penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, ke-
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Siswa
Siswa diharapkan mampu untuk tidak keliru lagi dalam penulisan kata
depan di, ke dan awalan di-, ke- di setiap tugas-tugas, terutama materi
paragraf narasi.
c. Bagi peneliti
Dapat memotivasi agar peneliti lebih mahir untuk menguasai kata depan
di, ke dan awalan di-, ke- dalam penulisan di setiap tulisan yang dihasilkan.
G. Tinjauan Pustaka
Kata depan di, ke dan awalan di-, ke- merupakan suatu kajian yang
macam paragraf dalam bahasa Indonesia selalu menggunakan kedua kata depan
pengkajian kata depan, awalan dan paragraf narasi tersebut, peneliti menjadikan
pada Siswa Kelas VII SMP Waskito Tahun Pelajaran 2010/2011). Skripsi tersebut
membahas keseluruhan jenis kata depan yang terdapat dalam karangan deskripsi
siswa dalam karangan deskripsi serta menggunakan acuan teoretis yang berbeda
pula.
Malang, 2007 yang berjudul Analisis Preposisi dalam Karangan Siswa Kelas IV
depan dalam karangan siswa SD Negeri Kasin Kota Malang. Nurul Hidayah tidak
preposisi tersebut.
Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan
menjabarkan hal mengenai pemakaian prefiks atau awalan dalam cerita pendek di
majalah Aneka yang mencakup fungsi prefiks, pemaknaan prefiks, dan prefiks
pemahaman dan penulisan kata depan dan awalan yang dibatasi hanya di, ke di
keseluruhan kata depan dan awalan di berbagai jenis tulisan pula yang berbeda
itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan secara lebih mendalam dari
sebelumnya.
H. Sistematika Penulisan
bagian, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
kata depan, jenis kata depan, kata depan di, ke, pengertian awalan, jenis-jenis
awalan, pengertian paragraf, kegunaan paragraf, syarat paragraf yang baik, jenis-
jenis paragraf, pengertian narasi, jenis-jenis paragraf narasi, ciri-ciri narasi dan
penelitian, waktu dan tempat penelitian, objek dan sampel penelitian, teknik
Annajah Jakarta yang meliputi: sejarah berdiri Madrasah Aliyah Annajah, visi
misi, kurikulum, sarana dan prasarana sekolah, nama-nama guru dan tugasnya,
Aliyah Annajah. Selain itu, terdapat pula deskripsi data hasil penelitian dan
BAB II
ACUAN TEORETIS
Kata depan atau preposisi berasal dari ―bahasa Latin yang dibentuk
oleh kata prae berarti ‗sebelum‘ dan kata ponere berarti ‗menempatkan,
di muka kata benda untuk merangkaikan kata benda itu dengan bagian kalimat
lain.‖3 Kata depan lebih dikenal dengan sebutan preposisi. Terdapat beberapa
definisi mengenai kata depan atau preposisi yang diungkapkan oleh para ahli
verba di dalam suatu klausa. Menurut Kridalaksana, kata depan dijelaskan sebagai
dibendakan dengan jenis kata lain. Seperti yang tertulis dalam sebuah buku bahwa
1
Wikipedia Indonesia, ―Preposisi‖, artikel diakses pada 3 November 2010, pukul 15.23
WIB dari http://id.wikipedia.org/wiki/Preposisi
2
J.S. Badudu, Membina Bahasa Indonesia Baku (Bandung: Pustaka Prima, 1988), hlm. 65.
3
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), Cet.
ke-1, hlm. 122
4
Harimurti Kridalaksana, Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi,
(Jakarta: PT. Gramedia, 2007), Cet. ke-5, hlm. 95.
11
Artinya, ―Kata depan berfungsi menghubungkan sebuah struktur kata benda untuk
kata lain dalam suatu kalimat.‖ Karena fungsinya sebagai kata, maka
penulis tarik secara garis besar bahwa kata depan adalah suatu kata yang
digunakan untuk merangkaikan kata benda dengan jenis kata lain dan
penulisannya selalu dipisahkan dari kata yang mengikutinya, seperti kata benda,
mengarahkan arti atau maksud kalimat.‖6 Maksudnya, jika suatu kalimat harus
menggunakan kata depan, tetapi kata itu tidak digunakan, maka arti kalimat akan
berubah bahkan ada yang tidak dipahami lagi maknanya. Contoh: Rahma berjalan
kaki dari rumahnya ke sekolah. Contoh tersebut menunjukkan jika kata depan
dari dan ke dihilangkan atau tidak digunakan, maka maknanya pun akan rancu
5
Marcella Frank, Modern English Exercises for Non-Native: Part 1 Parts of Speech (New
Jersey: Prentice-Hall, 1972), hlm. 181.
6
Sudarno dan Eman A. Rahman, Kemampuan Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi (Jakarta: PT Hikmat Syahid Indah,1986), hlm. 30.
12
3. Kata depan yang tak tergolong pada 1 dan 2, seperti tentang, perihal,
akan, dengan, oleh, antara, bagi, untuk.‖7
dalam Bahasa Indonesia bahwa ada tiga jenis kata depan atau preposisi, yaitu:
―(1) preposisi dasar, (2) preposisi turunan, dan (3) preposisi yang berasal dari
kategori lain.‖8 Berikut ini merupakan penjabaran dari ketiga jenis kata depan di
atas:
2. Preposisi turunan yang dapat dibagi lagi menjadi: a). gabungan preposisi
seperti di balik.
3. Preposisi yang berasal dari kategori lain, seperti pada, tanpa, semenjak,
sepanjang, sesuai.
(1) tempat berada, yaitu di, pada, dalam, atas, dan antara
Kemudian berdasarkan bentuknya, kata depan dibagi menjadi dua macam, yaitu
kata depan tunggal dan kata depan majemuk. Berikut ini adalah penjabarannya:
Kata depan tunggal adalah ―preposisi yang hanya terdiri atas satu
kata.‖9 Bentuk kata depan tunggal tersebut dapat berupa kata dasar dan kata
berimbuhan.
Kata depan dalam kelompok ini hanya terdiri dari satu morfem.
Artinya, kata depan ini tidak diikuti oleh imbuhan apapun, baik awalan,
akhiran, sisipan, maupun gabungan awalan dan akhiran. Berikut ini adalah
kata dasar yang menjadi kata depan, yaitu ―akan, antara, bagi, buat, dari,
demi, dengan, di, hingga, ke, kecuali, lepas, lewat, oleh, pada, per, peri,
kata dasar dalam kalimat: (a) Rani tidak takut akan kegelapan. (b) Terlihat
sekali perbedaan antara kakak dan adik itu. (c) Skripsi wajib dikerjakan bagi
para mahasiswa S1. (d) Kak Ami berasal dari Solo. (e) Tadi siang, Mila
9
Hasan Alwi, et. al, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta: Balai
Pustaka, 2003), Cet. ke-5, hlm. 288
10
Ibid., hlm. 289.
14
afiks pada bentuk dasar yang termasuk kelas kata verba, adjektiva, atau
keduanya (konfiks). Berikut ini yang termasuk kata depan berupa kata
berupa gabungan dari beberapa preposisi tunggal. Kata depan ini terdiri dari dua
kata depan yang berdampingan dan dua kata depan yang berkorelasi.
Kata depan jenis ini terdiri dari dua kata depan yang letaknya
berurutan. Kata depan gabungan ini tetap ditulis terpisah dari kata selanjutnya
atau di belakangnya.
kepada, oleh karena, oleh sebab, sampai ke, sampai dengan, dan selain dari.
Berikut ini beberapa contoh kata depan yang berdampingan dalam kalimat:
(a) Rifka lebih tinggi daripada adiknya. (b) Permen-permen itu diberikan
11
Hasan Alwi, et. al., loc. cit.
15
kepada anak-anak jalanan. (c) Konser Titi DJ berlangsung mulai pukul 19.00
Kata depan ini terdiri dari dua unsur yang dipakai berkorelasi atau
berpasangan, tetapi terpisah oleh kata atau frasa lain. Artinya, antara kata
depan pertama dan kedua terdapat jurang pemisah, jadi keduanya tidak
hingga, dari …. sampai dengan, dari …. sampai ke, dari … ke, dari ….
sampai, sejak …. hingga, sejak …. sampai. Berikut ini beberapa contoh kata
depan yang berkorelasi dalam kalimat: (a) Antara Fifi dan kakaknya terdapat
perbedaan sifat yang mencolok. (b) Ayah bekerja keras dari pagi hingga
petang.
Dalam penulisannya, kata depan di, ke harus dipisah dari kata yang
siswa keliru dalam menuliskannya. Ada kunci yang dapat diingat siswa, yaitu
penulisan kata depan di, ke dipisahkan dari kata selanjutnya jika diikuti oleh
1. Kata depan di
tempat itu dibagi-bagi menurut aturan seperti yang terdapat dalam Abdul Chaer,
7.17.‖
c. tidak digunakan sebelum kata ganti orang, kata nama diri, kata nama
jabatan, kata nama perkerabatan, dan kata nama waktu. Kata depan yang
tulisan, atau nama buku, majalah, dan koran. Kata depan di ditambahkan
2. Kata Depan ke
halnya seperti di, kata depan ke juga memiliki aturan ‗tujuan‘ yang dimaksud, di
antaranya:
c. sebaiknya tidak digunakan di depan kata ganti, kata nama diri, kata
nama jabatan, kata nama perkerabatan. Dalam hal ini, lebih tepat
D. Pengertian Awalan
yaitu awalan (prefiks) ialah imbuhan yang diletakkan di awal kata dasar; sisipan
(infiks) adalah imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar; akhiran (sufiks)
merupakan imbuhan yang diletakkan di akhir kata dasar; dan imbuhan gabungan
(konfiks), yakni gabungan antara imbuhan awalan dan akhiran pada kata dasar.
12
J.S. Badudu, Pelik-Pelik Bahasa Indonesia (Bandung: Pustaka Prima, 1985), Cet. ke-18,
hlm. 152.
18
Istilah awalan prefiks berasal dari bahasa Latin, yaitu praefixus. Kata
prae berarti ‗sebelum‘ dan kata fixus, figere bearti ‗sebelum sesuatu‘.13 Awalan
disebut juga prefiks. Awalan merupakan ―afiks yang ditempatkan di bagian muka
suatu kata dasar.‖14 ―Prefixes are bound morphemes that are attached to the
initian position of the free morphemes.‖15 Artinya, ―Prefiks adalah morfem terikat
yang melekat pada posisi awal morfem bebas‖. Pengertian lain menyebutkan,
―prefiks adalah sebuah afiks yang dibubuhkan pada awal sebuah kata dasar.‖16
mengikutinya. Jadi, dapat penulis katakan bahwa awalan atau prefiks adalah salah
satu jenis imbuhan (afiks) yang berada di depan suatu kata dasar dan penulisannya
E. Jenis-jenis Awalan
13
Deny Arnos Kwary, ‖Analisis Afiks Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Bahasa
Inggris‖, artikel ini diakses pada 30 Maret 2011, pukul 14.04 WIB dari http://bit.ly/j5aVPr
14
Hasan Alwi, et. al, op. cit., hlm. 31.
15
Muhammad Farkhan, An Introduction Linguistics (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet.
ke-1, hlm. 57.
16
Wikipedia Indonesia, ―Prefiks‖, artikel diakses pada 30 Maret 2011, pukul 13.57 dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Prefiks
19
1. Awalan me-
a. Pengekalan fonem
Pengekalan ini hanya dapat terjadi bila bentuk kata dasarnya diawali
b. Penambahan fonem
nasal /m, n, ng, dan nge/. Fonem /m/ ditambahkan bila bentuk dasarnya
Penambahan fonem /n/ bila bentuk kata dasarnya dimulai dengan konsonan
/d/. Contoh: mendaur, mendorong. Penambahan fonem /ng/ bila bentuk kata
dasarnya dimulai dengan kosonan dan vokal /g, h, kh, a, i, u, e, dan o/.
mengungkap. Penambahan fonem /nge/ bila bentuk kata dasarnya tiga huruf
c. Peluluhan fonem
Ini terjadi bila awalan me- diimbuhkan pada kata dasar yang diawali
memukul.
17
Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses) (Jakarta: Rineka Cipta,
2008), Cet. ke-1, hlm. 47.
20
2. Awalan di-
Tiap kata dasar yang digabung awalan atau prefiks di- tidak
morfofonemik yang serumit awalan me-, ber-, pe-, per-, dan ter-. Awalan di-
berfungsi memasifkan verba berawalan me-. Dengan kata lain, awalan di- sebagai
kata kerja pasif yang dapat diubah menjadi kata kerja aktif dengan menggantinya
―Afiks di- hanya memiliki satu fungsi, ialah membentuk kata kerja
pasif, berbeda dengan afiks meN- yang mempunyai fungsi membentuk kata
kerja aktif., sedangkan maknanya ialah menyatakan makna[sic!] ‗suatu
perbuatan yang pasif‘.‖18 Misalnya:
dimakan memakan
digunting menggunting
dimarahi memarahi
digantikan menggantikan
kata sifat dalam konteks kalimat tertentu. Hal tersebut dikarenakan akan terdengar
Jika ingin merangkaikannya dengan kata benda, kata sifat, dan kata
bilangan, maka awalan di- harus dirangkaikan juga dengan imbuhan lainnya,
18
M. Ramlan, Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif (Yogyakarta: CV. Karyono, 2001), Cet.
ke-12, hlm. 116—117.
19
Sudarno dan Eman A. Rahman, Kemampuan Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi (Jakarta: PT. Hikmat Syahid Indah, 1986), hlm. 36.
21
3. Awalan ber-
b. Perubahan fonem. Awalan ber- bila diikuti oleh kata dasar tertentu, maka
4. Awalan ke-
termasuk golongan kata bilangan, misalnya keempat, kelima, keenam, ketujuh, dan
seterusnya. Ada juga yang melekat pada bentuk dasar yang bukan kata bilangan,
ada tetapi jumlahnya terbatas, ialah kehendak, ketua, kekasih, dan ketahu.
(nomina), dan kata bilangan (numeralia). Pada kata kehendak, ketua, dan kekasih,
awalan ke- berfungsi membentuk kata nomina; pada kata kedua, ketiga, dan
seterusnya, awalan ke- berfungsi membentuk kata numeralia; pada ketahu, awalan
ke- berfungsi membentuk pokok kata, yang terdapat pada kata mengetahui,
diketahui, dan pengetahuan; sedangkan fungsi verba dalam awalan ke- hanya
terdapat pada ragam bahasa tidak baku, seperti kebaca, kebawa, ketabrak, dan
lain-lain.
22
a). kedua (orang): bermakna ‗kumpulan yang terdiri dari dua orang‘
b). ketiga (orang): bermakna ‗kumpulan yang terdiri dari tiga orang‘
pasang‘
b. Menyatakan urutan
5. Awalan ter-
Awalan ini berfungsi membentuk kata kerja pasif dan kata sifat. Hal
dan lain-lain. Pada kata sifat, awalan ter- memberikan makna ‗paling‘, seperti
6. Awalan pe-
pekerjaan yang tersebut dalam kata dasar‘. Contohnya: petani, petinju, pedagang,
dan lain-lain. Afiks pe- pada umumnya bertalian dengan kata kerja berafiks ber-:
23
lain-lain.
7. Awalan per-
kata. Awalan per- yang membentuk kata nomina ―hanya terdapat pada kata
pelajar dan pertapa.‖20 Awalan per- yang membentuk pokok kata, biasanya
berupa kata sifat, seperti: perbanyak, perjelas, perpanjang, dan lain-lain; kata
8. Awalan se-
F. Paragraf Narasi
Indonesia dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu paragraph. Kata paragraph
tersebut dibentuk dari suatu kata dalam bahasa Yunani, yakni para- yang berarti
20
Ibid., hlm. 132.
21
Ibid., hlm. 170.
24
kumpulan kalimat.‖23 (3) ―paragraf merupakan bagian karangan yang terdiri atas
beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu
kesatuan pikiran.‖24
paragraf adalah sekumpulan kalimat yang terdiri dari satu kalimat topik atau
gagasan dan beberapa kalimat penjelas yang saling padu, dan berkaitan satu sama
lainnya.
tersebut. Namun, terdapat juga paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat.
―Paragraf satu kalimat ini dapat dipakai sebagai peralihan antarparagraf, sekaligus
yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibentuk dari sekelompok kalimat
G. Fungsi Paragraf
22
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi (Jakarta: Akademika Pressindo, 2009), Cet. ke-10, hlm. 115.
23
Mahmudah Fitriyah dan Ramlan Abdul Gani, Pembinaan Bahasa Indonesia (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2007), Cet. ke-1, hlm. 129.
24
Niknik M. Kuntarto, Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2010), Cet ke-8, hlm. 153.
25
Alek A. dan Achmad H. P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Jakarta: Kencana,
2010), Cet. ke-1, hlm. 208.
25
dituliskan oleh Alek A. dan H. Achmad H. P., paragraf memiliki beberapa fungsi
sebagai berikut:
1. Kesatuan
sebuah paragraf. Kesatuan dalam paragraf, yaitu ―semua kalimat yang membina
paragraf itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, [sic!] suatu tema
tertentu.‖27
satu topik saja yang berupa kalimat utama dan juga terdapat beberapa kalimat
penjelas. Topik tersebut diungkapkan di dalam sebuah kalimat utama yang berada
di awal atau akhir atau gabungan keduanya. Kalimat utama tersebut makin
diperjelas oleh beberapa kalimat lain yang disebut kalimat penjelas. Contoh:
26
Ibid, hlm. 209.
27
Alek A. dan Achmad H. P., op.cit. hlm. 214.
26
dan kalimat yang lain yang membentuk paragraf itu.‖29 Koherensi maksudnya,
dalam sebuah paragraf tidak boleh ada kalimat yang menyimpang dari paragraf
itu. Jadi, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat
agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok atau topik
paragraf itu. Jika ada kalimat yang menyimpang dari topik itu, maka kalimat itu
dalam merangkai kalimat sehingga berhubungan secara logis dan padu. Strategi
tersebut di antaranya:
28
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, op. cit., hlm. 117.
29
Alek A. dan Achmad H. P., op. cit., hlm. 218.
30
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, op. cit., h. 117.
27
Kata ganti adalah kata yang dapat menggantikan nomina atau frase,
misalnya dia, beliau, saya, engkau (kata ganti orang/pronomina persona), itu,
pengarang untuk menyambungkan ide satu kalimat dengan ide kalimat lain
31
Mahmudah Fitriyah dan Ramlan Abdul Gani, op. cit., hlm. 130.
32
Ibid., h. 131.
33
Ninik M. Kuntarto, op. cit., hlm. 155.
28
3. Kelengkapan
kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas, yaitu berisi penjelasan berupa rincian,
keterangan, contoh, dan lain-lain. Selain itu, kalimat penjelas berarti apabila
4. Pengembangan
kalimat penjelas. Sebuah kalimat utama yang berisi suatu topik tidak akan
menjadi sebuah paragraf bila tidak dikembangkan dengan kalimat penjelas dalam
pengembangan paragraf.‖35
34
Ibid., hlm. 160—161.
35
Sudarno dan Eman A. Rahman, Terampil Berbahasa Indonesia (Jakarta: PT. Hikmat
Syahid Indah, t.t), hlm. 126.
29
sedangkan bahasa yang benar ialah bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang berlaku. Jadi, bahasa yang baik yang benar, yaitu ―bahasa
Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku dan
I. Jenis-jenis Paragraf
1. Paragraf pembuka
pengantar untuk sampai ke pembicaraan inti. Salah satu cara menarik perhatian
pembaca, yakni dengan mengutip pernyataan dari tokoh terkenal, kutipan itu tentu
saja yang membangun, dan merangsang minat pembaca. Berikut ini merupakan
36
E. Zaenal Arifin dan Farid Hadi, 1001 Kesalahan Berbahasa (Jakarta: Akademika
Pressindo, 2009), Cet. ke-4, hlm. 11—12.
30
2. Paragraf penghubung
dalam bab atau anak bab. Paragraf ini mengembangkan pokok pembicaraan yang
3. Paragraf penutup
37
Iis Wiati, Bahasa dan Sastra Indonesia: program Studi Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Sosial untuk SMA Kelas XII (Depok: Arya Duta, 2005), Cet. ke-1, hlm. 27.
38
Iis Wiati, op. cit., hlm. 28.
39
Alek A. dan Achmad H. P., op. cit., hlm. 210—213.
40
Iis Wiati, loc. cit.
31
a. Paragraf deduktif
b. Paragraf induktif
diletakkan di awal dan akhir paragraf. Kalimat utama di awal paragraf berfungsi
sebagai pembuka ide yang akan diikuti uraian berupa contoh, kejadian, atau
perincian khusus tentang pikiran utama. Kemudian pikiran utama itu ditegaskan
41
E. K. Djuharmie dan Asep Juanda, Bahasa Indonesia untuk SMA Kelas XI (Bogor:
Regina, 2005), Cet. ke-1, hlm. 22.
42
Ibid., hlm. 23.
32
lagi pada akhir paragraf dengan menggunakan kalimat yang tidak sama dengan
1) Eksposisi (paparan)
Tulisan eksposisi ini bersifat tidak memaksa pembacanya. Jenis paragraf eksposisi
43
Sudarno dan Eman A. Rahman, Terampil Berbahasa Indonesia (Jakarta: PT. Hikmat
Syahid Indah, t.t), hlm. 130.
44
Utami Setiawati Darmadi, ―Khasiat Rebusan Angkak‖, artikel ini diakses pada 26 Mei
2011, pukul 20.20 WIB dari http://utamiindonesia.blogspot.com
33
2) Persuasi (ajakan)
sesuatu yang diingini oleh penulis. Persuasi dapat dijumpai dalam tulisan iklan
3) Argumentasi
atau melukiskan sesuatu, baik itu manusia, hewan, keadaan, maupun peristiwa
45
Elvi Susanti, ―Argumentasi dan Persuasi‖, (Handout Mata Kuliah Menulis Lanjut
Pertemuan IV dan V, 2011), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, hlm. 6.
46
Iis Wiati, op. cit., hlm.106—107.
34
5) Narasi
a) Pengertian Narasi
Secara singkat, paragraf narasi berarti tulisan yang berisi cerita. Paragraf narasi
merupakan ―salah satu jenis paragraf yang mengisahkan suatu kejadian atau
menyejarahkan.‖50
paragraf narasi adalah salah satu jenis tulisan yang menceritakan secara jelas
kepada pembaca tentang suatu peristiwa atau kejadian berdasarkan urutan waktu.
47
Sudarno dan Eman A. Rahman, Terampil Berbahasa Indonesia (Jakarta: PT. Hikmat
Syahid Indah, t.t), hlm. 135.
48
Muhammad Alfiyansyah, ―Paragraf Narasi‖, artikel ini diakses pada Minggu, 4 April
2010, pukul 14.32 dari http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/paragraf-narasi.html
49
Caray, ―Karangan Narasi dengan Segala Macamnya‖, artikel ini diakses pada Sabtu, 14
Mei 2011, pukul 16.08 WIB dari http://bit.ly/lH5kuR
50
Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia (Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2004), hlm. 230.
35
latar, dan sudut pandang. Keempat prinsip tersebut harus ada dalam paragraf,
b) Jenis-jenis Narasi
ekspositoris bersifat fakta yang disajikan dengan bahasa denotatif dan tujuan
pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan.‖51 Sebagai sebuah bentuk narasi,
51
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi (Jakarta: PT. Gramedia, 2001), Cet. ke-13, hlm.
136.
36
peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal para
suatu waktu dengan makna tersirat atau tersurat dengan bahasa yang lebih
karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel.
52
Utami Setiawati Darmadi, ―Pengalaman Berharga dari Negeri Ginseng‖, artikel ini
diakses pada 24 Mei 2011, pukul 19.08 WIB dari http://utamiindonesia.blogspot.com
53
Gorys Keraf, op. cit., hlm. 137.
54
Sudarno dan Eman A. Rahman, Kemampuan Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi (Jakarta: PT Hikmat Syahid Indah,1986), hlm. 156—157.
37
c) Ciri-ciri Narasi
langkah-langkah berikut:
55
Gorys Keraf, op. cit., hlm. 136.
56
Wikipedia Indonesia, ―Narasi‖, artikel ini diakses pada Sabtu, 14 Mei 2011, pukul 16.12
WIB dari http://id.wikipedia.org/wiki/Narasi
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian
dari konsep-konsep yang timbul dari data empiris.”2 Proses penelitian kualitatif
“1. Tahap orientasi atau deskripsi. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan
apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan ditanyakan.
2. Tahap reduksi atau fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi segala
informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama.
3. Tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah
ditetapkan menjadi lebih rinci.”3
1
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV. Alfabeta, 2005), Cet. ke-1,
hlm. 1.
2
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), Cet.
ke-6, hlm. 35.
3
Sugiyono, op.cit., hlm. 17.
39
Sekolah ini berlokasi di sebelah selatan Jakarta, tepatnya di Jalan Ciledug Raya
Pengumpulan data penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2011, sedangkan studi
tetapi oleh Spradley dinamakan “social situasion” atau situasi sosial.”4 Situasi
sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui
“apa yang terjadi” di dalamnya. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah para
2011/2012.
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui
4
Sugiyono, op. cit., hlm. 49.
5
S. Margono, op. cit., hlm. 121.
6
Sugiyono, op. cit., hlm. 53—54.
40
Peneliti akan mengambil 50% dari jumlah siswa tiap kelasnya berdasarkan nilai
pelajaran Bahasa Indonesia dalam rapor SMP/MTs mereka. Jadi, peneliti memilih
siswa yang memiliki nilai rata-rata pelajaran Bahasa Indonesia 70-90 dari tiap
kelas.
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data yang
akan diteliti. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak
siswa sampel.
berlangsung secara lisan oleh dua orang atau lebih, bertatap muka
7
S. Margono, op. cit., hlm. 128.
8
Ibid, hlm. 181.
41
pertanyaan-pertanyaan.
kecenderungan kesalahan siswa dalam kata depan dan awalan; dan 3).
9
Cholid Narbuko dan Abu Achadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 1999),
hlm. 83.
10
Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial berbagai Alternatif Pendekatan,
(Jakarta: Kencana, 2010), Cet. ke-5, hlm. 69.
42
tersebut, keadaan sekolah, dan juga bertanya-tanya kepada guru bahasa Indonesia
tentang kemampuan siswa dalam materi narasi yang memperhatikan kata depan
tersebut.
secara rinci dan mendalam mengenai temuan-temuan penulisan kata depan di, ke
11
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia,
2001), Cet. ke-1, hlm. 143.
12
Departemen Pendidikan Nasional “Pengolahan dan Analisis Data Penelitian”, tulisan
diakses pada Kamis, 25 Agustus 2011, pukul 20.00 dalam http://bit.ly/pNY2ew
43
kemahiran siswa dalam penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dengan
F = Frekuensi kesalahan/kekeliruan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1948. Pada masa itu didirikan suatu lembaga pendidikan bernama Lembaga
45
Pendidikan Raudhatul Athfal yang diprakarsai dan didirikan oleh KH. Abdillah
Amin.
yang memfokuskan pada unit usaha di bidang pendidikan, ekonomi dan sosial ini
dikukuhkan secara hukum oleh KH. Abdillah Amin dan H. Diedy Faried Wadjdy
S.H. di Jakarta. Lembaga Pendidikan ini kemudian diberi nama Balai Pendidikan
kesuksesan.
1427 H, semua lembaga pendidikan Darun Najah Petukangan dari tingkat TK,
SD, MTs, dan MA menyesuaikan diri dengan nama yayasan pengelolanya, yakni
pesat dan telah memiliki ribuan alumnus yang tersebar di pelosok tanah air.
Madrasah Aliah Annajah juga memiliki visi dan misi yang menjadi pedoman dan
1. Visi
IMTAQ.
2. Misi
a. Meningkatkan IMTAQ
berlandaskan IMTAQ.
C. Kurikulum MA Annajah
(KTSP) 2006 yang sederajat dengan Kurikulum Departemen Agama, Diknas dan
tersebut dimasukkan juga muatan lokal, dan pengembangan diri. Berikut adalah
Tabel 1
Alokasi Waktu
Komponen Kelas X
Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Al-Qur‟an Hadits 2 2
2. Fiqih 2 2
3. Aqidah Akhlak 1 1
4. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
5. Bahasa Indonesia 4 4
6. Bahasa Arab 2 2
7. Bahasa Inggris 4 4
8. Matematika 4 4
9. Fisika 2 2
10. Biologi 2 2
11. Kimia 2 2
12. Sejarah 2 2
13. Geografi 2 2
14. Ekonomi 2 2
15. Sosiologi 2 2
16. Seni Budaya 1 1
17. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2
18. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2
19. Keterampilan/Bahasa Asing - -
B. Muatan Lokal
20. Bahasa Jepang 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 48 48
Catatan:
Tanda *): diberikan sore hari waktu-waktu tertentu
1
Huldi (Kepala Tata Usaha MA Annajah), diakses pada 23 Mei 2011 pukul 09.00 WIB
48
Tabel 2
Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPA2
2
Ibid.
49
Tabel 3
3
Ibid.
50
1. Sumber belajar
mendukung tersebut salah satunya adalah sumber belajar. Berikut ini sumber
Tabel 4
1. Ruang Perpustakaan 1 21 √
Ruang Laboratorium
a. IPA 1 49 √ - -
b. IPS - - - - -
2. c. Bahasa 1 49 √ - -
d. Komputer 1 49 √ - -
Ruang 1 21 √ - -
3. Kesenian/Keterampilan
Kuantitas Kondisi
No. Jenis Sumber Belajar Tidak
Cukup Kurang Baik Kurang
Ada
8. Buku Perpustakaan
a. Fiksi √ - - √ -
b. Non Fiksi √ - - √ -
c. Referensi √ - - √ -
Alat Peraga/Alat Bantu
Pembelajaran
a. Matematika √ - - √ -
9.
b. IPA √ - - √ -
c. IPS √ - - √ -
d. Bahasa √ - - √ -
Alat Praktik
a. Kesenian √ - - √ -
10. b. Keterampilan √ - - √ -
c. Pendidikan √ - - √ -
Jasmani
Media Pendidikan
a. OHP √ - - √ -
b. Audio √ - - √ -
Player/Radio √ - - √ -
c. Video √ - - √ -
Player/Televisi √ - - √ -
11. d. Slide Projector √ - - √ -
e. Komputer Untuk - - - - -
pembelajaran √ - - √ -
f. LCD
g. Papan
Display/majalah
dinding
12. Software
a. Kaset √ - - √ -
Pembelajaran √ - - √ -
b. VCD Pembelajaran
52
2. Sarana/ruang penunjang
belajar adalah sarana penunjang di sekolah. Di bawah ini daftar sarana penunjang
Tabel 5
Ada, Kondisi
Tidak
No. Jenis Sarana Baik Kurang Keterangan
Ada
Baik
3. Ruang Guru √ - - -
6. Ruang OSIS √ - - -
9. Ruang Kesehatan/UKS √ - - -
15. Kantin √ - - -
3. Prasarana
hal ini adalah kegiatan belajar mengajar. Berikut ini merupakan prasarana di
Tabel 6
Prasarana di MA Annajah
Keberadaan Fungsi
No. Jenis Ada Tidak Ada Baik Tidak
Baik
1. Instalasi Air √ - √ -
2. Jaringan Listrik √ - √ -
3. Jaringan Telepon √ - √ -
4. Internet √ - √ -
5. Akses Jalan √ - √ -
Suatu institusi tidak dapat disebut sekolah jika tidak ada tenaga
pengajar yang disebut guru. Sebab guru yang mengajar dan mendidik para peserta
Aliyah Annajah:
Tabel 7
penyaluran hobi siswa di sekolah. Kegiatan ekstrakulikuler ini dikelola oleh OSIS.
Di MA Annajah, OSIS dibina oleh Bapak Abdul Hamid Magfur dan diketuai oleh
55
siswa yang bernama Revy Vamela kelas XI IPA. Berikut ini berbagai jenis
organisasi yang baik agar kegiatan di lembaga atau sekolah tersebut berlangsung
dengan baik pula. Berikut ini adalah struktur organisasi Madrasah Aliyah Annajah
Jakarta:
KEPALA
MADRASAH
DEWAN
KOMITE
TATA
SEKOLAH USAHA
KOMITE
WK.U. WK.U.SARANA &
WK.U. WK.U.
SEKOLAH
KURIKULUM KESISWAAN PRASARANA
HUMAS
JABATAN
kekeliruan penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- siswa kelas X di
Tabel 8
dan awalan di-, ke-, kemudian dianalisis dan disajikan sebagai berikut:
Tabel 9
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu _ _ _ _
dua √ _ _ _
tiga _ _ _ _
empat √ _ _ _
lima √ _ _ _
Keterangan:
depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi siswa MRR yang berjudul
58
“Futsal Annajah Cup 2010” sebanyak 3 kali. Kekeliruan tersebut terletak pada
[salah] “Kami bermain cukup baik diparuh pertama dengan skor 2-0.”
[benar] “Kami bermain cukup baik di paruh pertama dengan skor 2-0.”
dilakukan oleh siswa MRR. Kekeliruan tersebut ada di kalimat ketiga, baris kedua
[salah] “Akhirnya Tim kami masuk ke final diperebutan juara III kami
[benar] “Akhirnya Tim kami masuk ke final di perebutan juara III kami
Tabel 10
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu _ _ √ _
59
dua _ _ √ _
tiga _ _ √√√ √
empat _ _ √√ _
lima
Keterangan:
depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi siswa SFN yang berjudul
“Waktu Mos Mts” sebanyak 8 kali. Kekeliruan tersebut terletak pada keempat
kedelapan, yaitu:
[salah] “Pas saya di pos pertama, saya di suruh jalan ngerangkak kaya anak
[benar] “Pas saya di pos pertama, saya disuruh jalan ngerangkak kaya anak
oleh siswa SFN pada kalimat pertama, baris kesebelas hingga ketiga belas; dan
[salah] “Pas saya nyampe di pos ketiga, saya di suruh makan permen dari
mulut ke mulut.”
[benar] “Pas saya nyampe di pos ketiga, saya disuruh makan permen dari
mulut ke mulut.”
penulisan awalan di- pada paragraf keempat, yakni kalimat pertama, baris
kedelapan belas; dan kalimat keenam, baris kedua puluh empat. Kedua kalimat
[salah] “Pas waktu saya nyampe di pos keempat, saya di suruh nyebur ke
kali.”
[benar] “Pas waktu saya nyampe di pos keempat, saya disuruh nyebur ke
kali.”
[salah] “dan di pos lima saya dan kelompok saya cuma di suruh tunjukkan
[benar] “dan di pos lima saya dan kelompok saya cuma disuruh tunjukkan
Tabel 11
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu _ _ _ _
dua _ _ _ _
tiga _ _ _ _
empat _ _ _ _
lima √ _ _ _
Keterangan:
penulisan kata depan di pada paragraf narasinya yang berjudul “Salah Sangka”.
Tabel 12
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √ √ _ _
dua √ √√ _ _
tiga _ _ _ _
empat √√√ √ _ _
lima
Keterangan:
paragraf narasi siswa MRR yang berjudul “Pergi ke Rumah Kakek” sebanyak 9
kali.
63
[salah] “Pada hari Sabtu saya diajak bapak saya pergi kerumah kakek.”
[benar] “Pada hari Sabtu saya diajak bapak saya pergi ke rumah kakek.”
[salah] “Dan sampainya saya dirumah kakek saya melihat rumah kakek saya
besar.”
[benar] “Dan sampainya saya di rumah kakek saya melihat rumah kakek saya
besar.”
[salah] “Setibanya saya didalam kami menaiki liv untuk kelantai atas.”
[benar] “Setibanya saya di dalam kami menaiki liv untuk ke lantai atas.”
kelima belas; kalimat kedua, baris keenam belas; dan kalimat keempat, baris
[salah] “Dan saya diajak kehotel punya nenek saya yang berada di daerah
Senayan.”
[benar] “Dan saya diajak ke hotel punya nenek saya yang berada di daerah
Senayan.”
Tabel 13
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √√ _ _ _
dua _ _ _ _
tiga _ √ _ _
empat _ √√ _ _
lima √√ √√ _ _
Keterangan:
depan di, ke dalam paragraf narasi siswa NH yang berjudul “Pelepasan Siswa/i
[salah] “Disaat itulah kami semua tertawa riang, bercanda bersama kejadian
itu mungkin tidak akan terjadi lagi karena kita akan berpisah.”
[benar] “Di saat itulah kami semua tertawa riang, bercanda bersama kejadian
itu mungkin tidak akan terjadi lagi karena kita akan berpisah.”
oleh siswa NH pada kalimat pertama, baris kedua puluh empat, seperti:
[salah] “Sehabis main aku masuk kamar lalu aku mengobrol di atas kasur,
[benar] “Sehabis main aku masuk kamar lalu aku mengobrol di atas kasur,
pada kalimat kedua, baris kedua puluh tujuh; dan kalimat ketiga, baris kedua
Perahu.”
66
Perahu.”
sembilan dan ketiga puluh; serta kalimat ketiga, baris ketiga puluh tiga. Kedua
[salah] “Saat aku tiba disana, tiba-tiba hujan turun dengan deras, tetapi aku
tetap naik keatas Tangkuban Perahu ketika aku naik aku terjatuh
bersama teman-temanku.”
[benar] “Saat aku tiba di sana, tiba-tiba hujan turun dengan deras, tetapi aku
tetap naik ke atas Tangkuban Perahu ketika aku naik aku terjatuh
bersama teman-temanku.”
[salah] “Sudah 1 jam aku menunggu disitu, waktu aku pulang dan kembali
kebis.”
[benar] “Sudah 1 jam aku menunggu di situ, waktu aku pulang dan kembali
ke bis.”
Tabel 14
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √ _ √√ √√
dua
tiga
empat
lima
67
Keterangan:
depan di dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi siswa LN yang tidak diberikan
penulisan terhadap kata depan di, awalan di-, tetapi juga keliru menggunakan kata
sembilan; kalimat ketujuh, baris kesembilan belas dan kedua puluh; dan kalimat
berikut:
[salah] “........sesampai di jalan tempat air mancur ada salah satu temen saya
air mancur saya dan temen-temen saya langsung main air semua.”
[benar] “........sesampai[sic!] di jalan tempat air mancur ada salah satu temen
tempat air mancur saya dan temen-temen saya langsung main air
semua.”
68
[salah] “Saya dan teman saya pada langsung ke sana truz saya dan teman saya
bentuk barisan dan tunggu gililran eh tukeran kado mata temen saya
di tutup dan dapat kadonya yang snack trus giliran saya di panggil
[benar] “Saya dan teman saya pada langsung ke sana truz saya dan teman
saya bentuk barisan dan tunggu giliran eh tukeran kado mata temen
saya ditutup dan dapat kadonya yang snack trus giliran saya
[salah] “dan sesudah itu teman-teman saya pda kelelahan semua dan akhir
[benar] “dan sesudah itu teman-teman saya pda kelelahan semua dan akhir
Tabel 15
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √ _ _ _
dua _ _ _ _
tiga
empat
lima
Keterangan:
[salah] “Dimulai dari saya bangun sahur, sahur pertamaku selama aku tinggal
[benar] “Dimulai dari saya bangun sahur, sahur pertamaku selama aku tinggal
Tabel 16
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √ _ _ _
dua _ _ _ _
tiga
empat
lima
70
Keterangan:
[salah] “Disana kami bertiga foto-foto dengan gaya kami yang rada narsis.”
[benar] “Di sana kami bertiga foto-foto dengan gaya kami yang rada[sic!]
narsis.”
Tabel 17
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu _ _ _ _
dua √ _ _ _
tiga √ _ _ _
empat √ _ _ _
lima √ _ _ _
71
Keterangan:
depan di dalam paragraf narasi siswa FRP yang berjudul “Berlibur” sebanyak 4
kali. Pertama, di paragraf kedua, kekeliruan terjadi pada kalimat pertama, baris
musik.”
musik.”
oleh siswa FRP pada kalimat ketiga, baris kedelapan belas, seperti:
penulisan kata depan di pada paragraf kelima, yakni kalimat pertama, baris ketiga
[salah] “Sesampainya dirumah saya sudah ditunggu oleh beberapa teman dan
Tabel 18
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √ _ _ _
dua _ _ √ _
tiga _ _ _ _
empat _ √ _ _
lima √ _ _ _
Keterangan:
depan di, ke dan awalan di- dalam paragraf narasi siswa MADH yang berjudul
[salah] “Saya merencanakan jalan-jalan ini pada jam 01.30 pada saat saya
[benar] “Saya merencanakan jalan-jalan ini pada jam 01.30 pada saat saya
[salah] “Pada ke esokan harinya saya di hampiri oleh saudara dan teman
saya.”
[benar] “Pada ke esokan harinya saya dihampiri oleh saudara dan teman
saya.”
kekeliruan penulisan kata depan ke pada kalimat kedua, baris kedua puluh tiga,
yaitu:
kekeliruan penulisan kata depan di pada paragraf kelima, yakni kalimat ketiga,
baris kedua puluh delapan; dan kalimat keenam, baris ketiga puluh enam, seperti:
74
[salah] “lalu rizal mengambil kain itu dan pada saat itu rizal tidak tahu bahwa
[benar] “lalu rizal mengambil kain itu dan pada saat itu rizal tidak tahu bahwa
Tabel 19
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √ _ _ _
dua √ _ _ _
tiga _ _ _ _
empat √ √√ _ _
lima _ _ _ _
Keterangan:
depan di, ke dalam paragraf narasi siswa LA yang berjudul “Liburan yang
[salah] “Hari itu dimana semua anak merasa senang, hari yang ditunggu-
tunggu oleh semua orang bukan hanya anak kecil hari itu adalah hari
libur lebaran.”
[benar] “Hari itu di mana semua anak merasa senang, hari yang ditunggu-
tunggu .....”
[salah] “Dijalan aku melihat pemandangan yang indah dan nan hijau.”
[benar] “Di jalan aku melihat pemandangan yang indah dan nan hijau.”
pada kalimat ketiga, baris kedua puluh delapan dan kedua puluh sembilan; dan
[salah] “sedangkan yang lain pada keluar dari mobil melihat apa yang terjadi
[benar] “sedangkan yang lain pada ke luar dari mobil melihat apa yang terjadi
[salah] “Setelah itu Ibu dan bapak ku keluar dari mobil dan mereka kaget
karena ban belakang sebelah kiri kami hilang dan setelah dicari
[benar] “Setelah itu Ibu dan bapak ku ke luar dari mobil dan mereka kaget
.....”
Tabel 20
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √√√√√√√√ _ _ _
dua √√ _ _ _
tiga √√√√ _ _ _
empat
lima
Keterangan:
kali dari 3 paragraf yang dibuatnya. Pada paragraf pertama, kekeliruan terjadi
77
pada kalimat dan baris pertama; kalimat dan baris kedua; kalimat keempat baris
kelima; kalimat kedelapan baris keempat belas; kalimat keempat belas baris kedua
puluh; dan kalimat kelima belas baris kedua puluh satu yang bertuliskan:
Darunnajah.”
Darunnajah.”
[salah] “Saya sangat senang berada disana, karena disana banyak teman yang
[benar] “Saya sangat senang berada di sana, karena di sana banyak teman
apapun.”
[benar] kata depan di yang ada di dalam kalimat tersebut dituliskan sebagai
melaksanakan apapun.”
[salah] “Pada awalnya saya merasa tidak betah berada disini tapi, setelah saya
bercanda.”
[benar] “Pada awalnya saya merasa tidak betah berada di sini tapi, setelah
saya tahu teman-teman saya di sini ternyata orangnya asyik dan suka
bercanda.”
kekeliruan penulisan kata depan di. Kekeliruan tersebut terletak pada kalimat
ketiga, baris keempat puluh lima; kalimat keempat, baris keempat puluh enam;
kalimat kelima, baris keempat puluh delapan; dan kalimat keenam, baris keempat
disini.”
79
sini.”
Tabel 21
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √ _ _ √
dua √ _ √ _
tiga _ _ _ √√
empat _ _ _ _
lima _ _ _ √
Keterangan:
depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi siswa YNS yang tidak
berjudul ini sebanyak 7 kali. Kekeliruan dilakukan siswa YNS ada di paragraf
[salah] “Waktu ulang tahun ku yang ke 13 aku sedang sekolah kebetulan aku
masuk siang.”
[benar] “Waktu ulang tahun ku yang ke-13 aku sedang sekolah kebetulan aku
masuk siang.”
[salah] “Pas istirahat teman-temanku yang masuk pagi masih ada disekolah
[benar] “Pas istirahat teman-temanku yang masuk pagi masih ada di sekolah
oleh siswa YNS pada kalimat ketiga, baris kesepuluh; dan kalimat keempat baris
kesebelas, seperti:
[salah] “tapi ternyata aku di bawa ke ruang kelas tempat yang lain
berkumpul.”
[benar] “tapi ternyata aku dibawa ke ruang kelas tempat yang lain
berkumpul.”
lagu-lagu.”
[benar] “di sana mereka sudah menyiapkan kue untukku dan menyanyikan
lagu-lagu.”
81
pada kalimat pertama baris ketujuh belas; dan kalimat kedua baris kedelapan
belas, yakni:
[salah] “ulang tahunku yang ke 14 aku di sekolah baru dan beberapa temanku
sepakat mengerjaiku.”
[benar] “uang tahunku yang ke-14 aku di sekolah baru dan beberapa temanku
sepakat mengerjaiku.”
kelima tidak jauh berbeda dengan kekeliruan di paragraf sebelumnya. Siswa YNS
Tabel 22
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √√ √ _ _
dua _ _ _ _
tiga _ _ _ _
empat _ _ _ _
lima _ _ _ _
82
Keterangan:
depan di, ke dalam paragraf narasi siswa H, yaitu sebanyak 3 kali. Kekeliruan
dilakukan siswa H terdapat di paragraf satu saja, yaitu pada kalimat keempat,
baris keenam:
[salah] “Sampai disana wanita itu menjadi bersemangat karena disana dia
melihat pria tampan dan dia berharap bertemu pria ganteng yang bisa
berbahasa Inggris.”
[benar] “Sampai di sana wanita itu menjadi bersemangat karena di sana dia
melihat pria tampan dan dia berharap bertemu pria ganteng yang bisa
berbahasa Inggris.”
83
Tabel 23
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu _ _ √ _
dua √ _ _ _
tiga _ _ _ _
empat
lima
Keterangan:
kali melakukan kekeliruan terhadap penulisan kata depan di dan awalan di-.
[salah] “..... aku yang berumur 5 tahun menjadi 6 tahun kelas ku dan sekolah
[benar] “..... aku yang berumur 5 tahun menjadi 6 tahun kelas ku dan sekolah
oleh siswa SR pada kalimat keenam, baris kedua puluh tujuh, seperti:
[salah] “Pacar itu gampang untuk dicari walaupun aku selalu diperhatikan
sama pacar aku tapi perhatian dan kasih sayang orang tua beda
banget pacar selalu ga ada disaat aku butuhkan tapi ibu selalu ada...”
[benar] “Pacar itu gampang untuk dicari walaupun aku selalu diperhatikan
sama pacar aku tapi perhatian dan kasih sayang orang tua beda
banget pacar selalu ga ada di saat aku butuhkan tapi ibu selalu
ada...”
Tabel 24
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu _ _ _ _
dua _ _ √ _
tiga _ _ _ _
empat √ _ √√√ _
lima _ _ √ _
Keterangan:
kekeliruan terhadap penulisan kata depan di dan awalan di-. Kekeliruan tersebut
oleh siswa SDR pada kalimat pertama, baris kedua puluh sembilan, seperti:
baris ketiga puluh; dan kalimat keempat, baris ketiga puluh satu sebagai berikut:
[salah] “Saya tidak mau karena pasti nanti di beri obat yang banyak.”
[benar] “Saya tidak mau karena pasti nanti diberi obat yang banyak.”
juga ditemukan kekeliruan penulisan awalan di- pada kalimat pertama, baris
[salah] “..... Ibu saya untuk berhenti paskibraka sekarang mungkin saya
[benar] “..... Ibu saya untuk berhenti paskibraka sekarang mungkin saya
Tabel 25
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu _ _ _ _
dua _ _ _ _
tiga _ _ √ _
empat _ _ _ _
lima _ _ _ _
Keterangan:
kekeliruan terhadap penulisan awalan di- hanya 1 kali dalam paragraf narasinya
[salah] “Sekitar jam 11.00 WIB kami mulai membenahi pakaian yang ingin di
bawa.”
[benar] “Sekitar jam 11.00 WIB kami mulai membenahi pakaian yang ingin
dibawa.”
Tabel 26
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu _ √√√ _ _
dua _ _ _ _
tiga _ _ _ _
empat _ _ _ _
lima _ _ _ _
Keterangan:
depan ke dalam paragraf narasi siswa SAH yang berjudul “Sahabat” sebanyak 3
kali. Kekeliruan tersebut masing-masing terdapat pada kalimat dan baris ketiga;
[salah] “Tp kadang ngeselin, dlu saya kemana-mana selalu bersama dia.”
[salah] “dia sering main kerumah saya dan saya jg sering main kerumahnya.”
[benar] “dia sering main ke rumah saya dan saya jg sering main ke
rumahnya.”
Tabel 27
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √√√ _ _ _
dua _ √ _ _
tiga √ _ _ _
empat √ _ _ _
lima √ √ _ _
Keterangan:
depan di, ke dalam paragraf narasi siswa KFF yang berjudul “Hari Yang Sial”
sebanyak 8 kali.
pertama; dan kalimat ketiga, baris ketiga dan keempat yang bertuliskan:
[salah] “Suatu hari dipagi hari, saat bangun saya sudah merasakan hari ini
[benar] “Suatu hari di pagi hari, saat bangun saya sudah merasakan hari ini
[salah] “Saat dikamar mandi ada sabun dilantai sayapun terpeleset dan
[benar] “Saat di kamar mandi ada sabun di lantai sayapun terpeleset dan
berlanjut.”
berlanjut.”
dalamnya berbunyi:
Paragraf kelima, siswa KFF keliru dalam penulisan kata depan di, ke
pada kalimat pertama, baris kedua belas, dan kalimat kedua, baris ketiga belas.
Tabel 28
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √ _ _ _
dua _ _ _ _
tiga _ _ _ √
91
empat _ _ √√ _
lima
Keterangan:
depan di dan awalan di- dalam paragraf narasi siswa MMAR yang berjudul
“Ditemenin[sic!] Kompetisi Futsal Sama Orang yang Saya Suka” sebanyak 4 kali.
[salah] “Waktu liburan Tahun lalu Saya berlibur dibandung Selama kurang
[benar] “Waktu liburan Tahun lalu Saya berlibur di bandung Selama kurang
awalan di- pada kalimat pertama, baris kedua puluh dua; dan kalimat ketiga, baris
[salah] “Saya di temanin sama perempuan yang saya suka sampai dengan
[benar] “Saya ditemani sama perempuan yang saya suka sampai .....”
Tabel 29
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu _ √ √ _
dua _ _ _ _
tiga _ _ √√√ _
empat
lima
Keterangan:
depan ke dan awalan di dalam paragraf narasi siswa SJG yang berjudul “Pulang
[salah] “Pada saat perjalanan biasa-biasa saja tetapi ketika keluar dari pintu
[benar] “Pada saat perjalanan biasa-biasa saja tetapi ketika ke luar dari pintu
Paragraf ketiga, siswa SJG keliru dalam penulisan awalan di- pada
kalimat kedua, baris kesembilan belas; dan kalimat ketiga, baris kedua puluh dan
kembali karena saya lupa sholat isya, karna pada saat itu .....”
94
kembali karena saya lupa sholat isya, karna pada saat itu .....”
Tabel 30
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu _ √ _ _
dua _ _ _ _
tiga _ _ _ _
empat _ _ _ _
lima _ _ _ _
Keterangan:
kata depan ke yang dilakukan siswa EZ terdapat pada kalimat kedelapan belas
yang berbunyi:
95
[salah] “tetapi saat-saat itu sudah tidak bisa saya rasakan lagi setelah saya
[benar] “tetapi saat-saat itu sudah tidak bisa saya rasakan lagi setelah saya ke
Tabel 31
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
judul _ _ _ √
satu _ _ _ _
dua _ _ _ _
tiga _ _ _ _
empat _ _ _ _
lima _ _ _ _
Keterangan:
Kejebur Selokan” dibuat oleh siswa FA. Dalam tulisan tersebut, siswa FA
96
Tabel 32
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √√ _ √ _
dua √√√ √ √
tiga
empat
lima
Keterangan:
depan ke dan awalan di dalam paragraf narasi siswa NA yang berjudul “Acara
kalimat keenam, baris kedelapan; dan kalimat kesepuluh, baris kelima belas
[salah] “Saat perjalanan saya bersama teman-teman saya asyik & seru-seruan
dah.”
[benar] “Saat perjalanan saya bersama teman-teman saya asyik & seru-seruan
dah.”
[salah] “Guru saya tidur ditutupin sarung kaya orang lagi ngeronda malem-
malem.”
[benar] “Guru saya tidur ditutupi sarung kaya orang lagi ngeronda malem-
malem.”
kalimat ketiga belas, baris ketiga puluh tiga; kalimat keempat belas, baris ketiga
98
puluh delapan; kalimat kelima belas, baris keempat puluh; dan kalimat kedelapan
[salah] “Biar gak ketawan dan diomelin sama Guru, si Surya nutupin
[benar] “Biar gak ketawan dan diomeli sama Guru, si Surya nutupin mulutnya
[salah] “Singkat, pada malam harinya semua siswa termasuk guru2 makan
[benar] “Singkat, pada malam harinya semua siswa termasuk guru2 makan
[salah] “Salah satu teman saya ada yang dikerjai disuruh teman saya untuk
[benar] “Salah satu teman saya ada yang dikerjai disuruh teman saya untuk
[salah] “Ada juga temen saya yang jalan sampai keluar pintu, sambil matanya
[benar] “Ada juga temen saya yang jalan sampai ke luar pintu, sambil
[salah] “Ya ampun muka putih penuh terigu semua, dah gitu ngelepasin
semua.”
99
[benar] “Ya ampun muka putih penuh terigu semua, dah gitu ngelepasin
semua.”
Tabel 33
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu _ _ _ _
dua _ _ _ _
tiga _ _ √ _
empat _ _ _ _
lima
Keterangan:
berbunyi:
Tabel 34
Cara Penulisan
Paragraf
A1 A2 A3 A4
satu √ √ √ _
dua √ _ _ _
tiga _ _ √ _
empat
lima
Keterangan:
[salah] “Waktu itu pada saat bulan Juni sampai Mei saya libur, dan pada saat
[benar] “Waktu itu pada saat bulan Juni sampai Mei saya libur, dan pada saat
[salah] “Saat saya sampai dirumahnya saya pun langsung bermain sepak bola
[benar] “Saat saya sampai di rumahnya saya pun langsung bermain sepak
[salah] “Setelah saya sampai di pasir putih saya disana langsung ganti baju...”
[benar] “Setelah saya sampai di pasir putih saya di sana langsung ganti
baju....”
depan di, ke dan awalan di-, ke- yang dilakukan para siswa kelas X di Madrasah
Aliyah Annajah Jakarta. Data selanjutnya yang disajikan peneliti sebagai berikut:
102
Tabel 35
Klasifikasi Kekeliruan Penulisan Kata Depan di, ke dan Awalan di-, ke-
Kekeliruan Kekeliruan
untuk awalan di
karangan siswa.
50% separuh
Tabel 36
Persentase Kekeliruan Siswa dalam Penulisan Kata Depan di, ke dan Awalan
Paragraf Tingkat
Nama Jumlah Persentase
No Pemahaman
Siswa 1 2 3 4 5 Kekeliruan (%)
(%)
1. MRR 0 1 0 1 1 3 33% 67%
2. SFN 1 1 4 2 - 8 88% 12%
3. MVR 0 0 0 0 1 1 11% 89%
4. AR 2 3 0 4 - 9 100% 0%
5. NH 2 0 1 2 4 9 100% 0%
6. LN 5 - - - - 5 55% 45%
7. MR 1 0 - - - 1 11% 89%
8. AA 1 - - - - 1 11% 89%
9. FRP 0 1 1 1 1 4 44% 56%
10. MADH 1 1 0 1 0 3 33% 67%
11. LA 1 1 0 3 0 5 55% 45%
12. RA 8 2 4 - - 14 155% -55%
13. YNS 2 2 2 0 0 6 66% 34%
14. H 3 0 0 0 0 3 33% 67%
15. SR 1 1 0 - - 2 22% 78%
16. SDR 0 1 0 4 1 6 66% 34%
17. SRA 0 0 1 0 0 1 11% 89%
18. SAH 3 0 0 0 0 3 33% 67%
19. KFF 3 1 1 1 2 8 88% 12%
20. MMAR 1 0 1 2 - 4 44% 56%
21. SJG 2 0 3 - - 5 55% 45%
22. EZ 1 0 0 0 0 1 11% 89%
23. FA 1 0 0 0 0 1 11% 89%
24. NA 3 5 - - - 8 88% 12%
25. DI 0 0 1 0 - 1 11% 89%
26. IAS 3 1 1 - - 5 55% 45%
Jumlah 45 21 20 21 10 112 49,6% 50,4%
penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi, yaitu
sebesar 49,6%. Seperti kategori yang telah disebutkan sebelumnya bahwa jika
104
sebagian kecil saja. Dengan demikian, jumlah persentase itu juga menunjukkan
terhadap pemahaman dan penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam
yaitu pada tingkat 56% sebanyak 2 orang, 67% sebanyak 4 orang, dan 89%
mempunyai persentase kekeliruan lebih besar dari siswa lainnya, seperti 100%
Catatan khusus:
0%. Ini terbukti dari kekeliruannya dalam menggunakan kata depan di, ke dan
paragraf terakhir juga tidak sesuai dengan syarat-syarat paragraf. Hal tersebut
dapat dianalisis bahwa AR selain belum memahami kata depan di, ke dan
awalan di-, ke-, siswa ini juga belum mengerti tentang syarat-syarat penulisan
awalan di-, ke- sama seperti AR, yakni 100% dengan tingkat pemahaman 0%.
penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasinya.
hanya -55%.
masih sangat tidak memahami materi kata depan di, ke dan awalan di-, ke-.
peneliti.
4. Berdasarkan tabel 35, masih terdapat siswa selain AR dan RA yang membuat
antaranya SFN, LN, MR, AA, SR, MMAR, SJG, NA, DI, IAS.
pemahaman siswa tentang penguasaan kata depan di, ke dan awalan di-, ke-
dalam paragraf narasi sudah cukup bagus. Hal tersebut terbukti dari
ketika menggunakan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf
keseluruhan adalah sebesar 46, 9%. Artinya, tingkat pemahaman siswa pada
penguasaan kata depan di, ke dan di-, ke- dalam paragraf narasi sudah cukup
penulisan dan pemahaman kata depan di, ke dan awalan di-, ke-, misalnya
MRR, MVR, MR, AA, FRP, MADH, H, SR, SRA, SAH, MMAR, EZ, FA,
dan DI. Selain itu, sebagian siswa juga telah mampu memahami syarat
paragraf yang baik, meskipun ada beberapa siswa yang masih belum
adalah pada penulisan kata depan di. Kata depan seharusnya ditulis terpisah
dari kata lain yang mengikutinya, bukan disambung seperti yang dituliskan
oleh sebagian siswa. Hal tersebut juga berlaku untuk kata depan ke, tetapi
terdapat kemiripan bunyi antara kata depan di dan awalan di-. Selain itu,
tepat. Misalnya pada kata dasar peleset, jika ingin memakainya dalam
107
melakukan kekeliruan penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, ke-
disebabkan oleh beberapa hal, yakni kemiripan bunyi dan ejaan “di, ke”,
dan penerapan yang kurang dari guru pelajaran Bahasa Indonesia di jenjang
BAB V
penguasaan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi siswa
A. Simpulan
1. Penguasaan siswa tentang materi kata depan di, ke dan awalan di-, ke-
menunjukkan hasil yang cukup bagus. Hal ini terbukti dari hasil penelitian
dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi yang dibuat siswa tidak terlalu
kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi sudah cukup
50,4%.
56%, 67%, dan 89%. Hasil persentasi tersebut menunjukkan bahwa sebagian
109
besar siswa mampu menguasai pemahaman dan penulisan kata depan di, ke
dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi secara cukup tepat.
pada penulisan kata di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi. Faktor-
faktor di antaranya kemiripan bunyi dan ejaan “di, ke”, pemahaman yang
membuat siswa tidak lagi memperhatikan saat guru menjelaskan materi ini.
B. Saran
menjelaskan materi tentang kata depan di, ke dan awalan di-, ke-. Guru juga
sebaiknya lebih sering melatih dan memberi tugas pada siswa dalam materi
depan di, ke dan awalan di-, ke- secara tepat saat menjelaskan maupun saat
tentang kata depan. Selain itu, siswa hendaknya kembali membaca buku-buku
yang berkaitan dengan kata depan dan awalan. Siswa hendaknya berlatih juga
110
membiasakan menggunakan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- secara tepat
menulisnya.
DAFTAR PUSTAKA
A., Alek dan HP., Achmad. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Kencana, Cet. ke-1, 2010.
Alwi, Hasan. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka, Cet. ke-5, 2003.
Caray. “Karangan Narasi dengan Segala Macamnya”, artikel ini diakses pada
Sabtu, 14 Mei 2011, pukul 16.08 WIB dari http://bit.ly/lH5kuR
Chaer, Abdul. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, Cet.
ke-1, 2000.
Djuharmie, E. K. dan Juanda, Asep. Bahasa Indonesia untuk SMA Kelas XI.
Bogor: CV Regina, Cet. ke-1, 2005.
Frank, Marcella. Modern English Excercise for Native Speakers: Part 1 Part of
Speech. New Jersey: Prentice-Hall, 1972.
Kwary, Deny Arnos. ”Analisis Afiks Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Bahasa
Inggris”, artikel ini diakses pada 30 Maret 2011, pukul 14.04 WIB dari
http://bit.ly/j5aVPr
Sekawan, Redaksi Lima Adi. EYD Plus. Jakarta: Limas, Cet. ke-11, 2007.
Suyanto, Bagong dan Sutinah, ed. Metode Penelitian Sosial berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta: kencana, Cet. ke-5, 2010.
Wiati, Iis. Bahasa dan Sastra Indonesia: Program Studi Ilmu Alam dan Ilmu
Sosial untuk SMA Kelas XII. Depok: Arya Duta, Cet. ke-1, 2005.