Disusun oleh :
Tingkat II Reguler 3
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Terapi Aktivitas Kelompok ” tepat
pada waktunya.
Dalam menyelesaikan laporan ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penulisan laporan kami ini.
KATA PENGANTAR..........................................................................................................1
DAftar isi..............................................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................3
A. Latar belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................4
D. Manfaat..................................................................................................................5
E. Metode Penulisan..................................................................................................5
F. Sistematika Penulisan................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................................6
A. Landasan teori........................................................................................................6
B. Tujuan....................................................................................................................6
C. Aktivitas dan Indikasi............................................................................................7
D. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi Sensori............................................7
Terapi Stimulasi Sensori Suara Mendengar Musik......................................................8
Terapi Stimulasi Sensori Menggambar.......................................................................12
Terapi Stimulasi Sensori Menonton TV/Video..........................................................16
Pengorganisasiaan Dan Role Play......................................................................................20
A. Pengorganisasian.................................................................................................20
Peran Dan Tugas.........................................................................................................20
B. Role Play..............................................................................................................22
BAB III...............................................................................................................................27
PENUTUP..........................................................................................................................27
A. Simpulan..............................................................................................................27
B. Saran....................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Rumah sakit jiwa Propinsi Bali merupakan pusat rujukan dalam merawat
klien dengan gangguan jiwa di Bali. Berdasarkan data yang peneliti didapatkan di RS
Jiwa Propinsi Bali, pada bulan Juli sampai dengan Desember tahun 2008 rata-rata
jumlah klien yang dirawat tiap bulan sebanyak 274 orang. Dari jumlah tersebut 266
orang atau 97,1% mengalami skizoprenia, dari 266 klien tersebut 52 orang atau 20%
mengalami kerusakan interaksi sosial.
Salah satu terapi aktivitas kelompok yang mempunyai tujuan agar klien
mampu memberikan respon dan dapat mengekspresikan perasaan adalah terapi aktivitas
kelompok stimulasi sensori. Dengan terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori klien
dapat menggunakan semua panca inderanya untuk merespon stimulus yang diberikan,
sehingga klien dapat memberi respon yang adekuat, dengan kemampuan memberi
respon terutama terhadap lingkungan diharapkan klien mampu meningkatkan hubungan
sosial dengan orang lain.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
E. Metode Penulisan
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
Bab II Pembahasan
Bab III Penutup
A. Simpulan
B. Saran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan teori
G. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Tujuan umum klien dapat berespon terhadap stimulus pancaindera yang diberikan
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan kemampuan sensoris
b. Meningkatkan uupaya meningkatkan pusat perhatian
c. Meningkatkan kesegaran jasmani
d. Mengekspresikan perasaan
3. Tujuan khusus berdasarkan jenis Terapi Stimulasi Sensori:
a. Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar
b. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
c. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
H. Aktivitas dan Indikasi
1. Jika klien pergi atau meninggalkan ruangan terapis mengingatkan kontrak yang
telah disepakati.
2. Jika pasien diam fasilitator membujuk klien untuk berbicara jika klien tetap
tidak mau berbicara terapis atau leader meningkatkan motivasi klien dengan
mengatakan “ Yang lain bisa pasti Bapak bisa “
3. Jika klien melakukan hal –hal yang tidak di inginkan (amuk, Mengganggu
pasien lain, ribut ) terapis mengingatkan tentang aturan permainan.
I. Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus suara pada pasien sehingga terjadi
perubahan perilaku.
II. Tujuan
1. Klien mampu mengenali musik yang didengar
2. Klien mempu memberii respon terhadap music
3. Klien mampu menceritakan perasannya setelh mendengarkan music
III. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
IV. Alat
1. Tape recorder
2. Kaset lagu dangdut, slow music, rohani (religius)
V. Metode
1. Diskusi
2. Sharing persepsi
VI. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi menarik diri, harga
diri rendah dan tidak mau bicara
b) Mempersiakan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
b) Salam dari terapis kepada klien
c) Evaluasi atau validasi
d) Menanyakan perasaan klien saat ini
e) Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaiu mendengarkan music
Terapis menjelaskan aturan main berikut :
° Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta ijin
kepeda terapis
° Lama kegiatan 45 menit
° Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a) Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan nama
panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.
b) Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua
klien untuk bertepuk tangan.
c) Terapis dan klien memakai papan nama.
d) Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau
berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta
mencritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengan lagu.
e) Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan (kira-kira 15
menit) music yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi
respon klien terhadap musik
f) Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai
semua klie mendapat giliran.
g) Terapis memberiikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya, dan mengajak
klien lain bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai dan brmakna
dalam kehidupannya.
c) Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan datang yaitu menggambar.
Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi Dan Dokumentasi
a) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja.aspek yang dievaluasi adlah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi sensori mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan dalah
mengikuti kegiatan , respon terhadap musi, memberi pendapat tentang musik yang
didengar dan perasaan sat mendengar music. Formulir evaluasi sebagai berikut:
SESI 1:TAK
N NAMA KLIEN
ASPEK YANG DINILAI
O
1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2. Memberii respon ( ikut benyanyi/ menari/ joget/
menggerakkan tangan dan kaki dagu sesuai
irama)
3. Memberii pendapat tetang music yang didengar
4. Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu
Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, merespon,
memberi pendapat, mennyampaikan perasaan tentang music yang didengar (√) jika
klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
b) Dokumentasi
Sesi 2 : Menggambar
I. Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus menggambar pada pasien sehingga
terrjadi perubahan perilaku.
II. Tujuan
1. Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar
2. Klien dapat memberii makna gambar
III. Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
IV. Alat
1. Kertas HV A
2. Pensil 2B (bila tersedia krayon juga dapat digunakan)
V. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi
VI. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Terapis dan klien memakai papan nama
b) Evaluasi / validasi
c) Kontrak
Terapis menjelaskan ktujuan kegiatan, yaitu menggambar dan
menceritakannya kepada orang lain
Terapis menjelaskan aturan main berikut
° Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
° Lama kegiatan 45 menit
° Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan
menceritakan hasil gambar kepada klien lain .
b) Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
c) Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan
saat ini
d) Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberii
penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
e) Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing
klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya
pada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna
gambar tersebut untuk klien.
f) Kegiatan point e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
g) Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain
bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut
Trapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar.
c) Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.
Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien
yang diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan, menggambar,
menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan makna gambar.
SESI 2: TAK
N NAMA KLIEN
ASPEK YANG DINILAI
O
1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2. Menggambar sampai selesai
3. Menyebutkan gambar apa
4. Menceritakan makna gambar
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,
menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar. Beri tanda (√) jika klien
mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
b) Dokumentasi
I. Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus suara dan melihat pada pasien
sehingga terjadi perubahan perilaku
II. Tujuan
1. Klien dapat memberii respons terhadap tontonan TV/Video (jika menonton TV,
acara tontonan hendaknya dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk klien).
2. Klien menceritakan makna acara yang ditonton.
III. Setting
1. Klien dan terapis duduk membentuk setengah lingkaran didepan televise.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
IV. Alat
1. Video/CD player dan video tape/CD
2. Televise
V. Metode
Diskusi
VI. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang tlah mengikuti TAK sesi 2
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Terapis dank lien memakai papan nama
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV/video dan
menceritakannya
Terapis menjelaskan aturan main berikut
° Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
° Lama kegiatan 45 menit
° Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a) Terapus menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menonton
TV/video petikan film “laskar pelangi” dan menceritakan makna yang telah
ditonton.
b) Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.
c) Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video
d) Setelah menonton, masing-masing klien diberi kesempatan menceritakan isi
tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien. Berurutan searah jarum jam,
dimulai dari klien yang ada disebelah kiri terapis. Sampai semua klien
mendapat giliran.
e) Setelah selesai klien menceritakan persepsinya, terapis mengajak klien lain
bertepuk tangan dan memberiikan pujian.
4. Tahap Terminasi
a) Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara TV yang baik
c) Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan dating sesuai dengan indikasi klien
Menyepakati waktu dan tempat
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
SESI 3: TAK
STIMULASI SENSORIS MENONTON
N NAMA KLIEN
ASPEK YANG DINILAI
O
1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
TAK
2. Memberi respon pada saat menonton (senyum,
sedih, dan gembira)
3. Menceritakan cerita dalam TV/video
4. Menceritakan perasaan saat menonton
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, berespon,
menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton. Beri tanda (√) jika klien
mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
b) Dokumentasi
A. PENGORGANISASIAN
Terapis
Agus Mahardika
Wahyu Mahudara
PENUTUP
A. Simpulan
Terapi aktivitas kelompok merupakan timulasi sensori adalah upaya untuk
menstimulasi semua pancaindera (sensoori) agar member respon yang adekuat.
Tujuannya adalah agar klien dapat berespon terhadap stimulus pancaindera yang
diberikan. Aktivitas Stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap penglihatan,
pendengaran dan lain-lain, seperti gambar, video, tarian, dan nyanyian. Klien yang
mempunyai indikasi TAK-Stimulasi Sensori adalah klien isolasi sosial, menarik diri,
harga diri rendah yang disertai dengan kurang komunikasi verbal.
K. Saran
Terapi aktivitas kelompok sudah sepantasnya masuk dalam standar asuhan
keperawatan jiwa dan menjadi integral dalam standar assuhan keperawatan jiwa
khususnya pada tindakan keperawatan jiwa yang diberikan pada berbagai tatanan
pelayanan kesehatan jiwa utamanya di ruang rawat inap rumah sakit jiwa. Dengan
demikian menjadi kewajiban perawat untuk memberikan terapi aktivitas kelompok
secara rutin sesuai dengan kebutuhan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan jiwa
dan menjadikannya sebagai bagian dari budaya profesional sehingga dapat
meningkatkan citra dan mutu pelayanan keperawatan jiwa bagi pasien dan
keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat,Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakara: EGC
Arifin, Yasir. 2009. Terapi Kelompok. 23 Mei 2009. Arifin Yasir: Blog (Diakses 28
April 2012).
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/05/terapi-
kelompok.html
Candra et al. n.d. Eksistensi Terapi Aktivitas Kelompok dalam Tindakan Keperawatan
Jiwa. (Diakses 28 April 2012).
http://kumpulanmaterikeperawatan.blogspot.com/2011/05/laporan-terapi-
aktivitas kelompok.html