Disusun oleh:
Kelompok 1C
Anastasia Intan Pradana
190070300011045
C. Hasil Artikel
1. Patofisiologi dan Presentase Klinis
Patensi dari ductus arteriosus di uterus terjadi tekanan oksigen arteri
yang rendah (PaO2) dan tingkat tinggi pada sirkulasi postaglandin.
Posnatal, menurunya PVR akibat dari oksigenasi paru-paru normal
dan ventilasi disebabkan oleh PaO2 meningkat. Postaglasin dimetabolisme
saat darah mengalir keparu-paru. Pada neonatus yang sehat penutupan
fungsional ductus arteriosus biasanya terjadi pada periode pertama 24
hinga 96 jam. Pemusnahan struktural lengkap dapat dilakukan antara 2
hingga 3 bulan. Nekrosis dinding intimal duktus arteriosus diikuti oleh
pembentukan ligamentum arterosum, jaringan fibrosa yang secara
permanen menyegel lumen duktus. Dua faktor utama menunda penutupan
ductus arteriosus pada neonatus prematus meliputi: 1) berkurangnya
respon terhadap oksigen, 2) sensitivitas terhadap pelebaran prostaglandin.
Faktor-faktor yang meningkatkan kejadian PDA termasuk penyakit
jantung bawaan, rubela bawaan, sindrom bawaan, infeksi rubella ibu
trimester pertama, riwayat genetik, terapi cairan intravena, hipoksemia,
asfiksia perinatal, prematuritas, sepsis, trisomi 13 dan 18 dan sindrom
Rubinstein-Taybi.
Presentasi Klinik meliputi denyut nadi perifer dengan tekanan nadi
melebar, kegagalan tumbuh, periode apnea, gangguan pernafasan, mumur
sitolik dan takikardia. Maka neonatus dengan PDA deperlukan penilaian
perawat untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan berpusat
perawatan pada pasien untuk memantu resiko meningkatnya morbiditas
dan mortalitas.
D. Aplikasi di Indonesia
Dari hasil penelitian dari Henry. G dan Risma. K pada tahun 2010, menyebutkan
darah serebral, gastrointestinal dan renal, tetapi juga masih diperlukan uji klinis
E. Kesimpulan Jurnal
Patent pada Bayi Premature: Indometasisn atau ibuprofen. Sari Pediatri. Vol
11 No, 6