[https://1.bp.blogspot.com/-AP9tgeqAlfA/XxgCy29dYhI/AAAAAAAAhik/sjVkct2-
rWwCNBoBgUBOU82HneDPFhsLgCLcBGAsYHQ/s500/sejarah-tojo.jpg]
Dalam catatan lainnya, Raja Bone ke-23 La Tenri Tappu To Appaliweng (1775-1812) juga merekam kedatangan La
Bunue yang kemudian dikenal bernama Wartabone. Raja Suwawa (Gorontalo) ini berlayar menuju tanah leluhurnya di
Bone (Sulawesi Selatan). Hal ini tercatat dalam lontaraq/sureq bilang puatta tahun 1871 yg tersimpan di peprustakaan
Inggris dengan kode ADD-12354/12356. Setelah bermukim sekian lama, La Bunue lalu kembali ke Sulawesi Tengah
dengan bekal surat legitimasi dari Raja Bone, dan akhirnya menetap dan manjadi Raja Suwawa. Di sanalah kemudian
La Bunue populer dengan nama gelaran yaitu Wartabone yang artinya “tuan kita dari Bone”. Surat Raja Bone tersebut
yang terdiri dari 10 baris yang ditulis pada hari Jum’at 6 Zulqaidah tahun 1220 Hijriah atau setara 1806 Masehi dengan
salinan alih-aksara ke latin dan terjemahannya adalah sebagai berikut ini.
“Uwéréngngi ca’ La Bunué mukka’ uturunana nréwe’ ri wanuanna/ Napogau’i Ade’Abiasanna/ ri tanaé ri Boné/
www.sapripamulu.com/2020/07/riwayat-raja-wartabone-dari-kerajaan.html 1/4
8/2/2020 Riwayat Raja Wartabone dari Kerajaan Bone | Muhammad Sapri Andi Pamulu, Ph.D.
[https://1.bp.blogspot.com/-mD8FuPMfq84/XxgC-
_sfMHI/AAAAAAAAhio/qapwq_aFrnQtNewYVopEZlCtdvjwOSzWQCLcBGAsYHQ/s612/mandat-bone-bunue-gto.jpg]
Narékkuwa engka gau’ nasaléwe’/ nangkanaé Ca’ku-Appatenning/ aja’ nari bawampawang rialempurenna/ nigi nigi
bawampawangi tanaé tu ri Boné nagau’ bawang/ Narékkuwa maggéngké mupi / Nréwe’ ri wanuwanna La Bunué/
Saba’ élona Surona Boné paréwe’i/ Iyanatu mapping monroéri Tojo/ Enrengngé ri Yampana / Kuwaé topa ri Bokang/
Uélorang/ silaongngi/ Enrengngé/ messeriwi/ Namukka?passurona Boné/Silaong Arumpone/Nariuki sure’ éwé ri
essona JUMAT é/ ri seppulona enneng ompona/ uleng Zulkaiddah/ ri 1220 hijerana SALLALLAHU ALIHI WASALLAM
na taung Ha/ Naiya Mukiéngngi sure’éwé/ Passisié Arung Pasémpe’/ La Pakkanynyarang/ Namukka’ passurona”
(Saya memberi surat bercap pada La Bunué manakala Saya merestuinya pulang ke negerinya untuk menjalankan adat
kebiasaannya di Tanah Bone/ Apabila ada perkara yang dihadapinya, maka Capku inilah yang dipegang agar dia tidak
disanggah atas kejujurannya/ Barang siapa yang berbuat semena-mena terhadapnya, maka sama saja Ia menentang
Bone/ Dia diberikan kekuasaan atas kembalinya ke negerinya dengan mandat sebagai Suro (utusan) Bone / Dialah
yang kekal akan berkuasa raja di Tojo, di Yampana, dan Bokang/ Aku harapkan surat ini mengesahkan bahwa dirinya
adalah utusan (Suro) Bone dan mewakili Raja Bone/ Surat ini ditulis pada hari JUMAT tangal 6 Dzulqaidah, tahun 1220
Hijriah Sallahu Alaihi Wasallam tahun Ha/ Adapun yang menulis surat ini adalah Arung Pasempe’ La Pakkanynyarang
di atas Daulatku) .
[https://1.bp.blogspot.com/-
FnhbsLvAIpc/XxgIMF_ZjCI/AAAAAAAAhi4/8T4yE_ky9b8fF5EY-aQVeaExBXMxjRbNwCLcBGAsYHQ/s684/Nani_Wartabone.jpg]
www.sapripamulu.com/2020/07/riwayat-raja-wartabone-dari-kerajaan.html 2/4
8/2/2020 Riwayat Raja Wartabone dari Kerajaan Bone | Muhammad Sapri Andi Pamulu, Ph.D.
Menurut Haliadi (2016) dan Hadrawi (2020) Wartabone adalah sosok terpenting yang merepresentasikan politik dan
genealogi antara kerajaan Bugis dengan kerajaan-kerajaan di Gorontalo terutama Bone Suwawa dan kerajaan di
kawasan tengah pulau Sulawesi lainnya. La Iboerahima Wartabone adalah putra Mahkota Raja Wartabone yang
dikenal luas sebagai seorang tokoh ulama agama Islam di Lembah Palu (Sulawesi Tengah) dan menjadi awal mula
adanya nama marga Wartabone sampai sekarang ini, dari Pahlawan Nasional Nani Wartabone
[https://id.wikipedia.org/wiki/Nani_Wartabone] , sampai generasi sekarang yaitu Muhammad J.
[https://dpd.go.id/Fanggota/Anggota/31] Wartabone yang merupakan senator yang kini mewakili masyarakat Provinsi
Sulawesi Tengah pada Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia untuk masa bakti 2019-2024. Nani
Wartabone mulai aktif memperjuangkan Indonesia sejak bersekolah di Surabaya yang kemudian mendirikan organisasi
Jong Gorontalo di Surabaya. Pada tahun 1928, Ia kembali ke Gorontalo dan membentuk perkumpulan tani
(hulanga).dan juga mendirikan cabang PNI dan Partindo. Setelah kedua organisasi itu dibubarkan, Nani Wartabone
bersama Imam A Nadjamuddin berinisiatif mendirikan grup muhammadiyah Suwawa pada tahun 1930. Untuk
mengenang perjuangannya, Tugu Nani Wartabone dibangun di Kota Gorontalo untuk mengingatkan masyarakat
Gorontalo akan peristiwa bersejarah 23 Januari 1942 dimana saat itu Wartabone mengangkat senjata dan
menggaralang para pemuda untuk melawan Belanda dengan berangkat dari Suwawa menuju Gorontalo sehari
sebelumnya. Sepanjang perjalanan, banyak rakyat ikut bergabung, dan walhasil . Pada tgl 23 Januari, Jam 09.00 pagi
semua pejabat Belanda di Gorontalo berhasil ditangkap, kemudian Nani Wartabone memimpin rakyat untuk
menurunkan bendera Belanda dan mengibarkan bendera Merah Putih yang diiringi lagu Indonesia Raya.
Ref.: Hadrawi (2020) dengan sumber gambar dari Maumbu (1984), lamp. ke-2 dan Haliadi (2016) .
0 Add a comment
www.sapripamulu.com/2020/07/riwayat-raja-wartabone-dari-kerajaan.html 3/4
8/2/2020 Riwayat Raja Wartabone dari Kerajaan Bone | Muhammad Sapri Andi Pamulu, Ph.D.
www.sapripamulu.com/2020/07/riwayat-raja-wartabone-dari-kerajaan.html 4/4