Perc. 5 Hukum-Hukum Dasar Ilmu Kimia
Perc. 5 Hukum-Hukum Dasar Ilmu Kimia
PENDAHULUAN
1
dengan volume adalah : p φ dimana, lambang φ berarti sebanding dengan,
v
untuk mengubah φ menjadi tanda samadengan, maka pernyataan diatas harus:
1
p=KI x .............................................................................................(2.1)
v
Dengan KI adalah konstanta kestimbangan. Pernyataan ini dikenal sebagai
hukum boyle, bahwa tekanan dari sejumlah tetap sesuatu gas pada suhu yang
dijaga konstan adalah berbanding terbalik dengan volumenya.
Pada tahun 1654 Boyle pindah ke Oxford, disini ia mendirikan
laboratorium sederhana. Ia mulai mengadakan eksperimen dengan sungguh-
sungguh pada tahun 1657 Boyle mendengar penemuan dan eksperimen seurick,
ahli fisika jerman. Boyle menemukan bahwa udara dapat dimanfaatkan dan dapat
berkembang bila dipanaskan. Akhirnya ia menemukan hukum yang kemudian
terkenal sebagai hukum Boyle. ” Bila suhu tetap, volume gas dalam mangan
tertutup berbanding terbalik dengan tekanannya “ (Raymond,1999).
Kesimpulan dari hukum Avogadro adalah bahwa pada suhu dan tekanan
yang sama pada gas berlaku :
n1 n 2
= .............................................................................................. (2.2)
V1 V2
3.1.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain sebagai
berikut :
1. Larutan AgNO3 0,1 M 10 ml
2. Larutan NaCl 0,5 M 10 ml
3. Larutan KI 0,1 M 10 ml
4. Serbuk belerang 2 gram
5. Serbuk besi 5 gram
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hukum Lavoisier
1. Reaksi pencampuran Pb(NO3)2 0,1 N dengan NaCl 0,5 M
Campuran larutan Pb(NO3)2 dan NaCl menghasilkan warna bening
sebelum terjadinya reaksi, ketikaa kedua larutan direaksikan membentuk endapan
timbal klorida (PbCl2). Hal ini terjadi karena logam Pb bereaksi dengan ion Cl -
sehingga membentuk PbCl2. Terbentuknya endapan pada reaksi kedua larutan
tidak menyebabkan perubahan massa Pb(NO3)2 dan NaCl. Baik sebelum reaksi
maupun sesudah reaksi, massa campuran adalah sama yaitu 158,34 gr.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan hukum Lavoiser dan hukum Proust dapat
disimpulkan bahwa :
1. Massa Pb(NO3)2 + NaCl sebelum dan sesudah bereaksi adalah sama yaitu
158,34 gram. Demikian pula pada Pb(NO3)2 + KI massa sebelum dan
sesudah reaksi sama yaitu 171,24 gram. Hal ini membuktikan bahwa
hukum Lavoisier adalah benar.
2. Pada percobaan pembuktian hukum Proust, reaksi antara besi dan belerang
setelah dipanaskan masih mengandung unsur-unsur yang sama, yang
dibuktikan dengan adanya serbuk besi yang tidak bereaksi sempurna yang
diambil menggunakan magnet.
3. Proses terjadinya reaksi antara serbuk besi dan serbuk belerang
menghasilkan 3 gram serbuk besi yang tidak bereaksi dan 4 gram
campuran serbuk besi dan serbuk belerang yang bereaksi sempurna.
5.2 Saran
Disarankan pada praktikan agar lebih berhati-hati pada saat menggunakan
peralatan dan bahan-bahan praktikum dalam melakukan percobaan agar tidak
terjadi kecelakaan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN B
TUGAS DAN PERTANYAAN
Jawaban :
1. Fe + S → FeS
m FeS = 7 gram
BM FeS = 88g ram / mol
gram
Maka mol FeS =
BM
7 gram
= = 0,079 mol
88 gram/mol
2. 2H2 + O2 → 2H2O
gr
n O2 =
BM
100
n O2 ¿ = 3,125 mol
32
2
n H2O = ×3,125
1
= 6,25 mol
Gr H2O = n × BM
= 112,5 gram
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT
No Nama/Gambar alat Fungsi
.
1. Tempat membuat larutan. Dalam
membuat larutan erlenmeyer yang
selalu digunakan.
Erlenmeyer
2. Untuk mengukur volume larutan.
Gelas Ukur
3. Digunakan sebagai wadah untuk
mereaksikan atau mengubah suatu zat
pada suhu tinggi.
Cawan porselin
4. Memindahkan larutan dari satu tempat
ke tempat yang lain.
Corong
5. Sebagai penyangga untuk proses
pemanasan.
Kaki tiga
6. Untuk membakar zat atau
memanaskan larutan.
Lampu spiritus
7. Magnet Menarik bahan-bahan logam/besi