Anda di halaman 1dari 2

pemerintah telah melaksanaan kegiatan Informasi Harga Pangan Pemanfaatan melebihi dari Angka Kecukupan Gizi yang

Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Harga pangan menjadi salah satu indikator pangan dianjurkan, yaitu konsumsi energi minimal
Masyarakat (LDPM) di daerah sentra kecukupan pangan masyarakat. Harga juga (konsumsi) 2000 kal/kapita/hari dan konsumsi protein
produksi. Jumlah LDPM yang telah merupakan salah satu elemen penting dalam merujuk pada minimal 52 gram/kapita/hari.
dikembangkan sebanyak 12 LDPM di 8 ekonomi pangan dan berkontribusi terhadap penggunaan
Kecamatan. inflasi. Pemantauan harga pangan pangan oleh
Disamping LDPM, pemerintah juga merupakan Sistem Deteksi Dini (Early rumah tangga
melakukan Pengembangan Usaha Pangan Warning System) terhadap fluktuasi harga dan
Masyarakat (PUPM), yang merupakan upaya pangan. Perkembangan harga rata-rata kemampuan
pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan beberapa komoditas pangan strategis individu untuk menyerap dan melakukan
dan harga pangan pokok strategis, rantai sebagaimana digambarkan dalam grafik. metabolisme zat gizi. Aspek pemanfaatan
distribusi pemasaran yang terintegrasi agar pangan tergantung pada: i) fasilitas
lebih efisien, harga konsumen dapat 16,000
14,000
penyimpanan dan pengolahan makanan; ii)
ditransmisikan dengan baik kepada harga 12,000 pengetahuan dan praktek yang berhubungan
10,000
petani (produsen), informasi pasar antar 8,000 dengan penyiapan makanan, pemberian
6,000
wilayah berjalan dengan baik, mencegah 4,000 makanan untuk balita dan anggota keluarga Berdasarkan capaian konsumsi energi
2,000
terjadinya Patron-Client (pemasukan pangan - lainnya - termasuk yang sedang sakit atau terhadap konsumsi anjuran selama kurun
Telur Minyak waktu 3 (tiga) tahun terakhir menunjukkan
ke pasar suatu wilayah hanya boleh dipasok Beras Jagung
Ayam Goreng
Gula sudah tua – yang dipengaruhi oleh tingkat
Medium Pipilan Pasir bahwa konsumsi umbi-umbian, pangan
oleh pelaku usaha tertentu), dan mencegah Ras Curah pengetahuan ibu atau pengasuh serta
penyalahgunaan market power oleh pelaku 2016 9,342 5,131 1,368 11,794 13,995 adat/kepercayaan; iii) distribusi makanan hewani, buah/biji berminyak, kacang-
usaha tertentu. 2017 8,845 4,920 1,325 12,171 12,938 dalam anggota keluarga; dan iv) kondisi kacangan, dan gula perlu ditingkatkan.
2018 9,297 4,926 1,537 11,876 12,074
kesehatan masing-masing individu yang Sementara konsumsi sayur dan buah
Kegiatan PUPM secara tidak langsung 120,000 mungkin menurun karena penyakit, menunjukkan tren peningkatan.
berperan dalam mengatasi anjloknya harga 100,000
kebersihan, air dan sanitasi yang buruk serta
pada masa panen raya dan tingginya harga 80,000
kurangnya akses ke fasilitas dan pelayanan
pada saat paceklik dan menjadi instrumen 60,000
kesehatan.
yang dibuat Pemerintah untuk menahan 40,000
gejolak harga dalam situasi tertentu, 20,000 Konsumsi Energi dan Protein
merupakan mekanisme yang berkelanjutan - Berdasarkan Analisis Konsumsi Pangan
Daging Sapi Daging Ayam Cabe Rawit
baik pada saat situasi suplai melimpah dan 2016 108,958 33,103 28,645
Lombok Timur, konsumsi energi dan protein
kurang atau sebagai stabilisator, dalam 2017 108,583 32,994 48,039 penduduk Lombok Timur selama kurun
menjaga pasokan pangan pemerintah 2018 111,494 34,778 34,350
bersama masyarakat.
Dalam kurun waktu 3 (tiga tahun terakhir,
pemerintah telah memberdayakan 7
kelompok sebagai Lembaga Usaha Pangan
Masyarakat (LUPM) yang terdiri dari 6 LUPM Pola Pangan Harapan (PPH)
beras dan 1 LUPM bawang merah. Pola Pangan Harapan (PPH) menggambarkan
kualitas konsumsi pangan penduduk suatu
wilayah. PPH merupakan salah satu
parameter sederhana, untuk menilai tingkat
keanekaragaman dan mutu gizi. Perhitungan
waktu 3 tahun terakhir (2015-2017) sudah Skor PPH bertujuan untuk menghasilkan
suatu komposisi norma (standar) pangan menjelang Hari Raya Keagamaan maupun Penanganan kerawanan pangan sebelum, desa. Pemberdayaan dilakukan melalui
untuk memenuhi kebutuhan gizi penduduk, pemantauan bulanan. Sedangkan pada saat, maupun sesudah terjadinya penguatan kelembagaan, kapasitas SDM
yang mempertimbangkan keseimbangan gizi pengawasan insidentil dilaksanakan jika ada kejadian perlu dilakukan penanganan secara serta fasilitasi bantuan modal usaha.
(nutrition balance) berdasarkan cita rasa kasus terkait keamanan pangan yang cepat dan tepat. Penanganan yang terlambat,
(palatability), daya cerna (digestibility), daya memerlukan tindakan. akan dapat memicu terjadinya kerawanan
terima masyarakat (acceptability), kuantitas pangan yang berkepanjangan dan dalam
Pengawasan keamanan pangan segar terdiri
dan kemampuan daya beli (affordability). periode yang lama akan menjadi kerawanan
dari pengawasan keamanan produk pangan
pangan kronis.
Skor PPH Lombok Timur menunjukkan tren segar, pengawasan terhadap penerapan
Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting
peningkatan dalam kurun waktu 3 tahun sistem keamanan pangan segar oleh pelaku
Hasil temuan FSVA Provinsi NTB tahun 2015
terakhir. Pada 2017 skor PPH Lombok Timur usaha, serta kegiatan penunjang antara lain
dan FSVA Lombok Timur tahun 2016
telah melampaui skor PPH Provinsi NTB. pengadaan rapid test kit, pengujian
menunjukkan bahwa kemiskinan dan
keamanan pangan segar, promosi dan
stunting memberikan kontribusi utama pada
sosialisasi. Tahun 2019 direncanakan untuk
daerah rawan pangan. Angka kemiskinan di
memfasilitasi kios pangan dimana produk
Lombok Timur menunjukkan tren penurunan
yang akan dijual terjamin keamanan
yang kurang progresif (lambat). Dalam kurun
pangannya. Hasil pengujian laboratorium
waktu 10 tahun terakhir (2009-2018),
beberapa komoditas pangan segar
penurunan angka kemiskinan sebesar 7,41 % Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
sebagaimana tabel dibawah ini.
atau rata-rata turun 0,74 % per tahun. Merupakan sebuah konsep lingkungan
Namun demikian, tahun 2018 ini terjadi perumahan penduduk atau suatu lingkungan
penurunan yang cukup signifikan sebesar aktivitas/ tempat tinggal kelompok
1,73 % dibandingkan tahun 2017. masyarakat yang secara bersama-sama
mengusahakan pekarangan atau lahan
Keamanan Pangan sekitarnya untuk kegiatan budidaya secara
Salah satu sasaran pengembangan di bidang intensif sehingga dapat dimanfaatkan
pangan adalah terjaminnya pangan yang menjadi sumber pangan secara
dicirikan oleh terbebasnya masyarakat dari berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan
jenis pangan yang berbahaya bagi kesehatan. gizi warga setempat.
Pengawasan keamanan pangan untuk
pangan olahan dilaksanakan oleh lembaga
pemerintah yang melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pengawasan obat
dan makanan. Sedangkan pengawasan
persyaratan keamanan pangan segar
dilaksanakan oleh lembaga pemerintah yang
Desa/Kawasan Mandiri Pangan
menyelenggarakan urusan di bidang pangan.
Kegiatan dilakukan dengan memberdayakan
Fungsi pengawasan keamanan pangan segar masyarakat miskin melalui pengembangan
hasil pertanian melalui 2 (dua) pola usaha dari hulu (budidaya) sampai hilir
pengawasan, yaitu pengawasan pre market (pengolahan dan pemasaran) dengan
dan post market. Pengawasan post market memanfaatkan potensi kearifan lokal. Jumlah
ada yang bersifat regular dan insidentil. desa mandiri pangan yang telah
Pengawasan regular dilakukan secara rutin dikembangkan di Lombok Timur sebanyak 34

Anda mungkin juga menyukai