Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Strategi Kewirausahaan dalam Bidang Kesehatan


Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Dra. Erna Mesra, M.Kes

Disusun Oleh:
Nurhaeni P27901119092
Luvi Hapysari P27901119080
Putri Indah P. S. P27901119090
Alfakih Lukman P27901119054
Dimas Aldy R. P27901119063

PRODI D III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
BANTEN
TAHUN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Strategi Kewirausahaan dalam Bidang Kesehatan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Kewirausahhaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Strategi Kewirausahaan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Erna Mesra M.Kes, selaku 
Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Tangerang, 21 Juli 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Pembahasan.............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Kewirausahaan...................................................... 3


B. Nilai Nilai Kewirausahaan.................................................................... 6
C. Hakikat Strategi Kewirausahaan........................................................... 9
D. Jenis Jenis Strategi Kewirausahaan...................................................... 11
E. .............................................................................................................Manfaat
Strategi Kewirausahaan........................................................................ 17

BAB III PENUTUP........................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20

ii
BAB I

A. Latar Belakang
Bisnis dibidang kesehatan di Indonesia terus meningkat, diantaranya adalah
rumah sakit, peralatan kesehatan, obat-obatan dan juga asuransi kesehatan.
Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan terus mengalami
pertumbuhan yang baik dari segala populasi rumah sakit, jumlah tempat tidur
ataupun pelayanannya. Maraknya pengusaha terjun ke sektor industri rumah sakit
karena melihat perkembangan jumlah pasien yang terus meningkat dan juga
kebutuhan kualitas perawatan yang lebih prima. Kebutuhan akan pelayanan
kesehatan yang lebih lengkap ini terindikasi dengan banyaknya pasien dari
Indonesia yang berobat keluar negeri.
Melihat dari fenomena perkembangan rumah sakit di Indonesia, hal ini dapat
menjadikan suatu peluang usaha bagi para pelaku usaha yang akan mencoba
peruntungannya di bisnis bidang kesehatan ini. Karena bisnis rumah sakit
memiliki prospek jangka panjang hal ini disebabkan bahwa rumah sakit selalu
dibutuhkan oleh masyarakat.
Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kasehatan
mengalami perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit adalah lembaga
yang berfungsi sosial, tetapi dengan adanya rumah sakit swasta, menjadikan
rumah sakit lebih mengacu sebagai suatu industri yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan dengan melakukan pengelolaan yang berdasar pada
manajemen badan usaha. Seiring dengan itu, terjadi persaingan antara sesama
rumah sakit baik rumah sakit milik pemerintah maupun rumah sakit milik swasta,
semua berlomba-lomba untuk menarik konsumen agar menggunakan jasanya.
Meningkatkan kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan, dengan semakin tingginya kualitas pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan kepada konsumen atau pelanggan tentu akan meningkatkan juga
kepuasan yang diterima oleh konsumen dan akan memunculkan loyalitas yang

1
2

tinggi pula bagi konsumen atau pelanggan terhadap perusahaan tersebut. Dengan
semakin tingginya loyalitas dari pelanggan tentunya akan mendapatkan feedback
atau timbal balik yang positif dari hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pengertian Strategi Kewirausahaan?
2. Apa saja Nilai nilai dan Hakikat dari strategi kewirausahaan?
3. Berapa jenis strategi kewirausahaan?
4. Apa manfaat dari berwirausaha?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari strategi Kewirausahaan
2. Mengenal jenis jenis strategi yang dilakukan dalam berwirausaha
3. Mengetahui manfaat berwirausaha
4. Ilmu baru dalam berwirausaha
BAB II

A. Pengertian Strategi Kewirausahaan


1. Definisi Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos” (stratos = militer dan ego
= pemimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh
para jenderal perang yang membuat rencana untuk memenangkan perang.
(Rahmat, 2004: 2). Definisi terebut juga dikemukakan oleh seorang ahli
bernama Clauswitz, yang menyatakan bahwa strategi merupakan seni
pertempuran untuk memenangkan perang. Strategi secara umum didefinisikan
sebagai cara mencapai tujuan.
Menurut Chandler `starategi merupakan penetapan tujuan dasar jangka
panjang dan sasaran perusahaan, penerapan serangkaian tindakan dan alokasi
sumber daya yang penting untuk melaksankan sasaran ini.
Makna yang terkandung di dalam strategi adalah sekumpulan tindakan yang
dirancang untuk menyesuaikan antara kompetensi perusahaan dan tuntunan
eksternal pada suatu industri. Perencanaan strategi atau strategic business
planning adalah pendekatan secara teratur dan pragmatis yang dapat
digunakan orginsasi, baik publik maupun swasta dalam pembuatan keputusan
saat ini untuk masa depan. Adapun 6 tahapan umum dalam merumuskan
strategi yaitu: (Rahmayanti, Strategi Peningkatan,..,hlm.7-9)
a. Seleksi yang mendasar dan kritis terhadap permasalahan
b. Menetapkan tujuan dasar dan sasaran strategis
c. Menyusun perencanaan tindakan
d. Menyusun rencana penyumberdayaan
e. Mempertimbangan keunggulan
f. Mempertimbangkan keberlanjutan
2. Bentuk-bentuk Strategi

3
4

Menurut Hadari Nawawi, terdapat beberapa bentukbentuk strategi yang dapat


dipilih dan ditetapkan secara teoretis ada 7 (tujuh) antara lain, sebagai berikut:
(Hadari Nawawi, 2000, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan dengan Ilustrasi Bidang Pendidikan, UGM Press, Yogyakarta,
hlm. 50-51)
a. Strategi Agresif
Strategi yang mengatur suatu tindakan dengan cara mendobrak
penghalang, rintangan atau ancaman untuk mencapai keunggulan
atau prestasi yang ditargetkan oleh perusahaan.
b. Strategi Konservatif
Strategi ini membuat program-program dan mengatur tindakan
(action) dengan cara berhati-hati, disesuaikan dengan kebiasaan
yang berlaku.
c. Strategi Difensif
Strategi yang melakukan tindakan untuk mempertahankan kondisi
keunggulan prestasi yang sudah dicapai.
d. Strategi Kompetitif
Strategi yang mengatur suatu tindakan (action) untuk mewujudkan
keunggulan yang melebihi organisasi lainnya yang sama posisi dan
jenjangnya.
e. Strategi Inovatif
Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program yang
bertujuan agar organisasi selalu tampil sebagai pelopor.
f. Strategi Diversifikasi
Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program dan
mengatur atau tindakan (action) berbeda dari strategi biasa yang
dilakukan sebelumnya.
g. Strategi Preventif
5

Strategi yang dilakukan untuk mengoreksi dan memperbaiki


kekeliruan, baik yang dilakukan oleh organisasi sendiri maupun
yang diperintahkan oleh organisasi di atasnya.

3. Definisi Kewirausahaan
Kewirausahaan didefinisikan oleh Robert D. Hisrich, dkk. (2008: 9)
sebagai sebuah proses dinamis dalam menciptakan tambahan kekayaan.
Kewirausahaan juga mengnandung pengertian sebagai proses
penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya
yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial
yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta
kepuasan dan kebebasan pribadi.
Definisi diatas menurut Robert D. Hisrich, dkk. (2008: 10) menekankan
empat aspek dasar menjadi seorang penngusaha yaitu:
1) Kewirausahaan melibatkan proses penciptaan, yaitu
menciptakan suatu nilai baru.
2) Kewirausahaan menuntut sejumlah waktu dan upaya yang
dibuthkan, dan hanya orang –orang yang melalui proses
kewirausahaan yang menghargai sejumlah besar waktu serta
upaya yang dibutuhkan untuk menciptakan sesuatu yangbau dan
menjadikannya beroperasi.
3) Kewirausahaan melbatkan penghargaan menjadi seorang
pengusaha
4) Kewirausahaan juga mengandung aspek menanggung resiko,
karena tindakan membutuhkan waktu, sedangkan hasil di masa
yang akan datanngtidak diprediksi, maka hasil dari tindakan
tersebut mengandung ketidak pastian.
6

Kasmir (2008: 19) berpendapat bahwa secara sederhana arti wirausaah


( entrepreneur) adalah orang yan berjiwa berani mengambil resiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempata.
Jiwa kewirausahaan mendorong minat seseorang untuk mendirikan dan
mengelola usaha secara profesional. Peter F. Drucker (dalam Kasmir, 2008:
20) berpendapat bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan dalam
menciptakan sesuatu yan baru dan berbeda.
Zimmerer dalam Kasmir, 2008: 20) mengartikan kewirausahaan sebagai
suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan
dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Pendapat Drucker dan Zimmerer diatas dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan
kegiatan usaha.
B. Nilai-Nilai Kewirausahaan
Nilai-nilai dalam kehidupan bersifat universal. Namun demikian, terdapat nilai
nilai spesifikasi seperti, NK. NK sejalan dengan nilai-nilai universal. Perwujudan
nilai-nilai universal dalam nilai murni kewirausahaan dapat diungkapkan
diantaranya; komitmen, percaya diri, kerjasama dan lain sebagainya. NK
mencakup 10 unsur. Kesepuluh itu yakni: commitment, confidence, cooperative,
care, creative, challenge, calculation, communicatoins, competitiviness, change.
Sepuluh NK di atas seyogyanya inhern dalam menumbuhkan jiwa wirausaha
sehingga pada gilirannya menjadikan usahawan berwirausaha menjadi berjaya.
Sekalipun demikian, tidak mudah untuk dilakukan akan tetapi bisa dikerjakan.
Sehubungan dengan hal itu, pemahaman nilai-nilai tersebut perlu ditumbuh-
kembangkan dalam setiap perilaku kehidupan manusia. Nilai-nilai itu akan
memberikan sentuhan kepada potensi akademik diri setiap manusia. Untuk
memperjelas mengenai 10 C berikut dipaparkan satu per satu.
a. Commitment/ Komitmen Komitmen diri dalam bahasa yang lain memiliki
keinginan, minat, kemauan, dan motivasi untuk berwirausaha. Bilamana
7

dicermati maka hal itu mempunyai niat untuk berwirausaha. Nilai ini
penting, sebab segala sesuatu perbuatan yang dilakukan tergantung pada
niatnya.
b. Confidence/ Percaya Diri Percaya diri bagi seorang wirausaha merupakan
sebuah daya yang mampu memberikan dukungan kemantapan dalam
mengambil keputusan (Djokoaw2007). Sehubungan hal itu, stabilitas
emosional tetap dijadikan rujukkan. Percaya diri sebagai suatu sikap
positif seorang individu yang memiliki kemampuan untuk
mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya, sehingga dengan
alasan ini, akan mampu melakukan tindakan sesuai dengan yang
diinginkan, dalam merencanakan dan harapkan (Nimahsyifa 2013).
c. Cooperative/ Kerjasama Dasar dari wirausaha berkembang dan sukses
bertumpu pada suatu ketrampilan komunikasi, jaringan dan kerjasama
yang baik. Selain itu, jaringan yang baik dapat berperan dalam
meningkatkan dan menyebarkan wirausaha yang luas, memberikan
dorongan signifikan terhadap keuntungan.
d. Care/ Teliti Dalam melakukan usaha memerlukan tindakan cermat, teliti
untuk pertumbuhan ekonomi dengan mengharapkan ridho ilahi. Teliti
berarti cermat dan hati-hati. Teliti termasuk akhlak mahmudah yang harus
dimiliki setiap muslim utamanya usahawan muslim. Orang yang
senantiasa cermat dan teliti dalam setiap perbuatan maka kemungkinan
besar akan terhindar dari kesalahan dan kerugian. Islam melarang umatnya
tergesa-gesa dan berlaku sembarangan dalam tindak tanduknya, sebab
sikap tergesa-gesa itu sebagai tindak tanduk setan.
e. Creative/ Kreatif Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana,
berkata-kata tetapi juga berbuat, Untuk itu, dibutuhkan kreativitas,
mengenai pola pikir sesuatu yang baru, dan tindakan dalam melakukan
sesuatu yang baru (Vanirawan 2011). Selanjutnya, dikatakan bahwa
8

kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan


baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.
f. Challenge/ Tantangan Tantangan bukan dipandang sebagai hambatan
melainkan merupakan liku-liku dalam perjalanan kehidupan, hidup itu
ujian. Kehidupan yakni perjalanan. Usahawan memaknai perjalanannya
menghadapi berbagai varians kehidupan. Untuk itu, perlu mengenal
varians tersebut merupakan kawan bukan lawan. Selanjutnya, dinyatakan
tidak banyak wirausahawan yang menyadari beratnya tantangan yang
dihadapi, terutama saat pertama kali merintis usahanya (Gondokusumo
2013).
g. Calculation/ Perhitungan Usahawan perlu melakukan perhitungan matang
agar terhindar dari kerugian. Perhitungan yang dimaksud sangat standart
misalnya, hari ini dalam melakukan usaha jangan impas, bahkan lebih
jelek dari hari sebelumnya. Tentunya hari ini lebih baik dari hari kemarin,
inilah usahawan perlu mengemban usahanya dengan senantiasa
memperhitungkan semakin hari semakin meningkat hasilnya, dengan kata
lain melakukan usaha semakin hari semakin mendapatkan hasil yang lebih
baik.
h. Communication/ Komunikasi Dalam komunikasi harus ramah, supel,
tidak kaku. Perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam kehidupan manusia. Ini dipahami bahwa segala gerak
langkah manusia selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang
dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-
karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti
komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadits.
i. Competitiviness/ Daya Saing Siap menghadapi persaingan baik di
lingkungan sendiri maupun lingkungan luas, termasuk lingkungan lokal,
regional, nasional, maupun internasional. Dunia bisnis persaingan menjadi
sesuatu hal yang tidak bisa dielakkan. Setiap pelaku wirausaha selalu
9

meningkatkan daya saing usahanyanya dari waktu ke waktu. Berbagai


macam strategi dan teknik dipakai untuk memenangkan persaingan yang
kadang memang sangat menguras tenaga dan pikiran bahkan materi.
Munculnya pesaing-pesaing baru yang semakin banyak turut memberi
andil betapa pentingnya selalu meningkatkan daya saing.
j. Change/ Berubah Inovasi inkremental terlihat pada sektor kerja, yaitu:
a) Knowledge-intensive service (KIS), usahanya meliputi pengembangan
ekonomi, contoh: konsultan akuntasi, administrasi, R&D service,
teknik, komputer, dan manajemen. Sumber utama inovasi dari
kemampuan mereka untuk memberikan hasil desain yang sesuai untuk
pengguna layanan mereka;
b) Supplier-dominated services (SDS), meliputi perdagangan retail,
pelayanan pribadi (seperti potong rambut), hotel dan restaurant.
Selanjutnya, macam inovasi berdasarkan fungsi adalah inovasi
teknologi dapat berupa produk, pelayanan atau proses produksi dan
inovasi administrasi dapat bersifat organisasional, struktural, dan
inovasi social (Jong &Hartog 2003).
C. Hakikat strategi kewirausahaan
Secara epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah suatu
kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar,
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi
tantangan hidup.
a) Perbedaan
Wirausaha: adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan
sumber dayasumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan
yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
10

Kewirausahaan: pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak


seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan
inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Wirausahawan: adalah orang-orang yang memiliki kemampuan
melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis; mengumpulkan
sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan
yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan
kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan.
Artinya seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki
jiwa Wirausaha dan mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam
hidupnya.
Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan,
yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku
yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat,
proses dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai
sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro,
1997).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu
yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam
memberikan nilai lebih.
4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda (Drucker, 1959).

Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan


keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996). 6.
11

Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan


mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan.

D. Jenis – jenis Strategi Kewirausahaan

1. Strategi untuk Pasar yang Telah Ada atau Pasar Lama

Untuk menghadapi pasar yang lama (telah ada), perusahaan menghadapi


banyak masalah, seperti kesulitan bahan baku, persaingan baru, dan perubahan
teknologi. Untuk tetap meningkatkan volume penjualan atau mempertahankan
stabilitas penjualan atau kemampuan laba, maka strategi pemasaran dapat
berfokus pada pasar yang lama atau pasar yang telah ada.

Pada dasarnya, ada empat jenis strategi untuk pasar yang telah ada, yaitu:

1) Penetrasi pasar (market penetration). Penetrasi pasar merupakan usaha


perusahaan meningkatkan penjualan pada pasar yang telah ada melalui
promosi dan distribusi secara aktif.
2) Pengembangan produk (product development). Strategi pengembangan
produk merupakan usaha meningkatkan penjualan dengan cara
mengembangkan produk-produk baru yang ditujukan untuk pasar
sekarang yang telah ada.
3) Pengembangan produk dan pasar
4) Integrasi vertikal. Strategi ini disebut juga strategi peluang pertumbuhan
terpadu, merupakan strategi untuk menambah efektivitas atau efisiensi
perusahaan dalam melayani pasar yang ada.
5) Integrasi horizontal. Pada strategi ini dilakukan kerjasama dengan para
pesaing.
12

2. Strategi untuk Pasar Baru

Untuk menghadapi kekuatan-kekuatan lingkungan, perusahaan perlu


memikirkan untuk mencari pasar baru yang memberikan peluang-peluang yang
lebih baik. Strategi untuk pasar yang baru dapat dilakukan dengan cara, sebagai
berikut:

a. Pengembangan pasar (market development).

Merupakan salah satu usaha untuk membawa produk ke arah pasar


yang baru. Manajemen menggunakan strategi ini bila pasar sudah macet,
dan peningkatan bagian pasar sudah sangat besar atau pesaing sangat kuat.
Strategi ini dapat digunakan untuk geografis baru dan distribusi baru.

b. Diversifikasi terpusat (concentric diversification

Strategi ini dilakukan dalam usaha untuk mencari bentuk teknologi


baru, distribusi, dan pelanggan baru dengan tetap pada produk lini.

c. Diversifikasi konglomerat (conglomerate diversification).

Mencari pasar baru dengan menerapkan teknologi baru, pada distribusi


baru, langganan baru, tetapi menyimpang dari produk lini.

3. Strategi Pemasaran pada Berbagai Daur Hidup Produk (Life Cycle


Product Strategy)

Pada dasarnya, daur hidup produk (life cycle product) memiliki empat tahap,


yaitu:
13

1) Tahap Perkenalan (introduction).

Bila pertimbangan pokok hanya harga dan promosi, maka


manajemen dapat memilih satu dari empat strategi berikut:

 Strategi menyaring cepat (rapid skimming strategy), yaitu


menetapkan dengan harga tinggi dan promosi gencar.
 Strategi mneyaring lambat (slow skimming strategy), yaitu
dengan menetapkan harga tinggi dengan prmosi rendah.
 Strategi penerobosan cepat (rapid penetration strategy),
yaitu strategi dengan menetapkan harga rendah tetapi
didukung dengan promosi gencar.
 Strategi penerobosan lambat (slow penetration strategy),
yaitu strategi dengan menetapkan harga rendah dan
promosi rendah.

2) Tahap Pertumbuhan (growth).

Untuk mempertahankan pasar yang pesat selama mengkin,


maka strategi yang digunakan, yaitu:

 Mutu produk ditingkatkan dan ciri serta mode produk


ditambah.
 Saluran distribusi baru dimanfaatkan.
 Beberapa bentuk periklanan digeser dari membujuk minat
konsumen pada produk ke menimbulkan keyakinan atas
produk sehingga mau membeli.
 Harga diturunkan pada saat yang tepat untuk menarik
golongan konsumen lain yang peka terhadap harga.
 Segmen pasar baru dimasuki.
14

 Skala yang ekonomis diperkenalkan.

3) Tahap Kedewasaan (maturity).

Strategi yang digunakan dalam tahap ini yaitu:

 Modifikasi pasar, yaitu perusahaan berusaha memperluas


pasar bagi mereknya dan menangani dua faktor penentu
volume penjualan.
 Modifikasi produk, yaitu memodifikasi karakteristik
produk sedemikian rupa sehingga mampu mengajak
konsumen baru atau mengajak konsumen saat ini memakai
merek perusahaan untuk mengonsumsi lebih banyak.
 Memodifikasi bauran pemasaran, yaitu memodifikasi satu
atau lebih bauran pemasaran.
4) Tahap Kemunduran (decline).

Strategi yang digunakan terhadap produk yang sudah menua,


yaitu:

 Mengidentifikasi produk yang lemah


 Menetapkan strategi pemasaran
 Keputusan menghentikan produk

4. Strategi Pemimpin Pasar (Market Leader Strategy)

Pemimpin pasar, yaitu suatu perusahaan yang memegang bagian pasar terbesar
dalam pasar produk yang relevan, dimana perusahaan lain mengikuti tindakan-
15

tindakannya dalam perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan


saluran, dan intensitas promosi. Tiga tindakan yang harus ditempuh untuk
menjadi pemimpin pasar, yaitu:

1) Mengembangkan pasar keseluruhan, dapat dilakukan dengan cara:


 Menggunakan strategi penerobosan pasar
 Menggunakan strategi pasar baru
 Menggunakan strategi perluasan wilayah
2) Melindungi bagian pasar, dapat dilakukan dengan cara:
 Strategi kedudukan baru
 Strategi pertahanan sisi
 Pertahanan aktif mendahului
 Pertahan serang balas
3) Mengembangkan bagian pasar, dapat dilakukan dengan cara
meningkatkan bagian pasar yang suda ada, misalnya dengan
bauran pasar.

5. Strategi Penantang Pasar (Market Challenger Strategy)

Penantang pasar, yaitu perusahaan dengan agresif mencoba memperluas bagian


pasarnya dengan jalan menantang pemimpin pasar, pesaing-pesaing setingkat
atau perusahaan yang lebih kecil dalam industri. Strategi ini dapat dilakukan
dengan cara:
16

1) Serangan frontal, yaitu menyerang kekuatan lawan dari titik


kelemahan lawan, dengan menandingi produk dan harga. Contoh:
Djarum Super menyerang Gudang Garam dengan periklanan
secara besar-besaran sebagai sponsor pada event-event
2) Serangan mengepung, yaitu menembus daerah pemasaran lawan.
Contoh: minimarket Indomaret yang selalu menempel pesaingnya
Alfamart dan Yomart.
3) Serangan melambung, yaitu perusahaan berusaha menutup rapat
segmen pasar yang senjang, caranya dengan mengisi berbagai
kebutuhan yang muncul di pasar.
4) Strategi lintas, yaitu strategi penyerangan secara tidak langsung
serta menjauhkan diri dari setiap gerakan yang mengarah ke
daerah pemasaran pesaing. Caranya dengan diversifikasi produk
yang tidak berkaitan, diversifikasi pasar geografis yang baru, dan
teknologi baru.

6. Strategi Pengikut Pasar (Market Follower Strategy)

Pengikut pasar, yaitu perusahaan nomor dua dalam industri yang memilih untuk
tidak menyerang, tetapi mengikuti saja. Caranya dengan memanfaatkan
kompetisi khususnya agar bisa berperan secara aktif dalam pertumbuhan pasar,
dengan menggunakan tiga strategi yaitu:

1) Mengikuti dari dekat


2) Mengikuti dari jauh
3) Mengikuti secara selektif

 
17

7. Strategi Pengggarap Relung Pasar (Market Nicher Strategy)

Relung pasar, yaitu perusahaan memilih untuk bergerak di beberapa bagian


dalam pasar khusus dan yang tidak menarik minat perusahaan yang lebih besar.
Perusahaan relung pasar ini mencoba memasuki celah pasar yang ideal, yang
aman dan menguntungkan. Ciri-ciri pasar yang ideal, yaitu:

1) Memiliki luas yang cukup besar dan daya beli yang cukup baik.
2) Memiliki potensi untuk berkembang.
3) Diabaikan oleh perusahan besar.
4) Perusahaan mempunyai keterampilan dan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan celah pasar tersebut secara aktif.
5) Perusahaan mampu membela diri dari serangan perusahaan besar
dengan membina itikad baik (goodwill) atas produknya.

E. MANFAAT STRATEGI KEWIRAUSAHAAN


1. Peluang untuk menentukan nasib sendiri
Memiliki perusahaan sendiri memberikan kebebasan dan peluang bagi para
wirausahawan untuk mencapai apa yang penting baginya.
2. Peluang untuk melakukan perubahan
Semakin banyak wirausahawan yang memulai bisnis karena wirausahawan
melihat peluang untuk membuat perubahan yang dianggap penting.
3. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya
Terlalu banyak orang yang merasakan bahwa pekerjaannya membosankan,
tidak menantang, dan tidak menarik. Hal itu tidak berlaku wirausahawan ,
karena bagi wirausahawan tidak ada perbedaan antara bekerja dan bermain,
keduanya sama saja. Bisnis- bisnis yang di miliki para wirausahawan adalah
alat untuk mengungkapkan dan mengaktualisasi diri. Wirausahawan
18

menganggap satu-satunya keberhasilan adalah segala hal yang di tentukan


oleh kreativitas, antusiasme, dan visi yang diciptakan sendiri.
4. Peluang untuk meraih keuntungan yang menakjubkan
Uang dianggap bukanlah daya dorong utama bagi wirausahawan melainkan
keuntungan bisnis yang merupakan factor motivasi yang penting untuk
mendirikan perusahaan. Orang-orang yang bekerja untuk diri sendiri
memiliki peluang empat kali lebih besar untuk menjadi jutawan daripada
orang-orang yang bekerja untuk orang lain.
5. Peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usaha sendiri
Pemilik bisnis kecilsering kali merupakan warga masyarakat yang paling
dihormati dan paling dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan
kepercayaan dan saling menghormati adalah ciri perusahaan kecil. Para
pemilik perusahaan kecil menyukai kepercayaan dan pengakuan yang
diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia selama bertahun-
tahun.
6. Peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan bersenang-senang
dalam mengerjakannya
Harvey McKay memberikan nasihat, “Carilah pekerjaan yang anda sukai
dan anda tidak akan pernah merasa terpaksa harus melakukannya sehari
penuh dalam hidup anda”. Penghargaan terbesar wirausahawan bukanlah
tujuannya, melainkan perjalanannya.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari makalah ini kami dapat menarik kesimpulan Meningkatkan kualitas
pelayanan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, dengan semakin
tingginya kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen atau
pelanggan tentu akan meningkatkan juga kepuasan yang diterima oleh konsumen dan
akan memunculkan loyalitas yang tinggi pula bagi konsumen atau pelanggan
terhadap perusahaan tersebut. Dengan semakin tingginya loyalitas dari pelanggan
tentunya akan mendapatkan feedback atau timbal balik yang positif dari hal tersebut.
Perencanaan strategi atau strategic business planning adalah pendekatan secara teratur
dan pragmatis yang dapat digunakan orginsasi, baik publik maupun swasta dalam
pembuatan keputusan saat ini untuk masa depan. Ada beberapa tahapan strategi
ekonomi yang diperkenalkan oleh para ahli salah satunya, Seleksi yang mendasar dan
kritis terhadap permasalahan.
Jika sudah memikirkan untuk berwirausaha sebaiknya memikirkan dulu
semuanya dengan matang dan perlu banyak belajar untuk mendirikan usaha di bidang
kesehatan.

19
Daftar Pustaka
 https://www.researchgate.net/publication/312074006_Penguatan_Nilai-
Nilai_Kewirausahaan_dan_Pendidikan_Karakter_Bagi_Mahasiswa_PAI_IAI
N_Surakarta/fulltext/5879266d08ae4445c05d5afc/Penguatan-Nilai-Nilai-
Kewirausahaan-dan-Pendidikan-Karakter-Bagi-Mahasiswa-PAI-IAIN-
Surakarta.pdf
 Hamali, Arif Yusuf. 2016. Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan
(Edisi Pertama). Jakarta: Prenada Media
 Gondokusumo, Ryan. 2013. Tantangan Untuk Memulai Wirausaha.
Blog.sribu. com/2013/10/30/7-tantangan-untuk-memulai-wirausaha/
 Vanirawan, Bagas. 2011. Kewirausahaan Kreativitas Wirausaha Tanpa Henti.
http://bagasvanirawan.wordpress.com/2011/10/06/kewirausahaan-kreativitas-
wirausahakreativitas-tanpa-henti/

20

Anda mungkin juga menyukai