Anda di halaman 1dari 3

UTS MPK Agama Islam

Kelas 4
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Indonesia

Nama Fasilitator : Drs. Nadar Sukri, M.S


Nama Mahasiswa : Ashfi Dania
NPM :1906366980

1. Karakter pertama dinul Islam, adalah bahwa Islam merupakan agama yang bersifat
rabbaniyah, yaitu bahwa sumber ajaran Islam, pembuat syariat dalam hukum (baca;
perundang-undangan) dan manhajnya adalah Allah SWT, yang diwahyukan kepada
Rasulullah SAW, baik melalui Al-Qur’an maupun sunnah. (sumber: dakwatuna.com) dan
dengan adanya kasus Covid-19, kita tetap harus percaya bahwa segala sesuatu hanya
bersumber dari Allah, karena sejatinya Allah lah pemilik segala sesuatu.
2.
Syumuliyah / universal (‫)الشمولية‬

Artinya bahwa karakteristik Islam adalah bahwa Islam merupakan agama yang universal
yang mencakup segala aspek kehidupan manusia. (sumber: dakwatuna.com) sehingga
apapun kondisinya, islam selalu memiliki solusi atas hal tersebut karena kembali lagi
bahwa segala sesuatu berasal dari Allah. Terrmasuk segala perubahan yang terjadi akibat
pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

Insaniyah (‫)اإلنسانية‬

Karakter yang keempat adalah bahwa Islam merupakan agama yang bersifat insaniyah.
Artinya bahwa Islam memang Allah jadikan pedoman hidup bagi manusia yang sesuai
dengan sifat dan unsur kemanusiaan. (sumber: dakwatuna.com) itu berarti kita tidak perlu
khawatir akan kesulitan menjalani agama, karena sejatinya Allah Maha Mengetahui
keadaan hamba-Nya, termasuk disaat seperti sekarang dengan adanya wabah ini.

2. Akidah berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti koko, kuat dan erat. sedangkan banyak yang
mengartikan akidah sebagai keyakinan. Berarti akidah merupakan akar dari keimanan
seseorang. Atau pemahaman yang mengakar dalam hati seseorang yang melahirkan keyakinan.
Jika akarnya kuat maka kuat pula keyakinannya dan sebaliknya, jika akarnya lemah maka
lemah pula keyakinannya. Keyakinan tersebut tentu saja akan memiliki pengaruh dalam
kehidupan seorang muslim, beberapanya adalah:

1. memberikan ketentraman jiwa.

Jika seseorang memiliki pengetahuan dan keyakinan yang kuat kepada Allah dan Rasul-Nya
niscaya ia tak akan khawatir terhadap segala sesuatu karena ia yakin bahwa semua itu merupakan
kehendak Allah dan hanya kepada-Nya segala sesuatu akan kembali. Sehingga, lahirlah keikhlasan
dan kepasrahan dalam ikhtiarnya atas segala sesuatu yang terjadi.
UTS MPK Agama Islam
Kelas 4
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Indonesia

Nama Fasilitator : Drs. Nadar Sukri, M.S


Nama Mahasiswa : Ashfi Dania
NPM :1906366980

Dalam kaitannya dengan kasus Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini, saat jiwa kita tentram
karena mengingat Allah, kita tidak akan panik dan khawatir akan apa yang akan menimpa kita dan
kalaupun sesuatu yang buruk memang terjadi, kita tak akan menyalah-nyalahkan keadaan ataupun
siapapun karena kita yakin bahwa semua itu renana Allah.

2. Melenyapkan kepercayaan kepada kekuasaan benda (selain Allah).

Saat ini, orang berlomba-lomba menemukan cara agar aman dari virus Covid-19 bahkan tidak sedikit
cara itu merugikan orang lain, seperti menimbun masker, makanan dan lain-lain. Semua itu karena
mereka berpikir bahwa segala hal-hal tersebut dapat menghindarkan mereka dari musibah yang
dibawa virus Covid-19. Padahal, sejatinya Allah lah yang berkuasa atas segala sesuatu bahkan daun
yang gugur sekalipun dan islam sangat melarang kita untuk berperilaku dzolim kepada sesama
manusia. Oleh karena itulah kita memerlukan akidah yang kuat agar tetap tenang dan berperilaku
tidak berlebih-lebihan karena Allah tidak menyukai sesuatu yang berlebihan, apalagi hingga
mendzolimi orang lain.

3. Menanamkan semangat menghadapi maut

Baik dengan adanya virus covid-19 atau tidak. Kematian sejatinya tidak bisa kita hindari. Selagi
orang-orang takut akan kematian di tengah pandemi ini, bagi orang yang memiliki akidah yang kuat
tidak ada ketakutan akan kematian karena baginya setiap hari adalah persiapan menuju kematian itu.
sehingga fokusnya adalah beribadah sebaik mungkin.

3. ibadah secara bahasa berarti merendahkan diri serta tunduk. Secara umum, makna ibadah yaitu
melaksanakan segala sesuatu dengan niat untuk taat dan merendahkan diri kita kepada Allah. Yakni
kita sadar bahwa kita adalah hamba dan makhluk yang diciptakan-Nya maka oleh sebab itu kita
menyerahkan hidup dan diri kita hanya kepada-Nya. Sedangkan secara khusus, ibadah berarti
melaksanakan perintah tertentu yang Allah haruskan kepada kita sebagai salah satu pengabdian kita
kepada Allah dalam hidup, contohnya adalah yang terdapat dalam rukun islam.

Menurut saya, kebijakan mengganti sholat jumat dengan sholat dzuhur di rumah memiliki urgensi
dan alasan tersendiri dari para pembuat kebijakan. Adapun tujuannya pastilah demi kebaikan dan
keelamatan orang banyak. Sehingga, demi tujuan itu, ada baiknya orang mengikuti arahan tersebut.
Dan dalam melakukan kebijakan tersebut, yang terpenting adalah niat dari masing-masing individu
muslim yang mengikuti kebijakan karena taat kepada pemimpin, yang merupakan salah satu
kewajiban kita sebagai muslim. Dengan begitu, niat kita melakukan segala sesuatu tetap karena
Allah.
UTS MPK Agama Islam
Kelas 4
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Indonesia

Nama Fasilitator : Drs. Nadar Sukri, M.S


Nama Mahasiswa : Ashfi Dania
NPM :1906366980

Sumber :

Buku Ajar Matakuliah Pengembangan Kepribadian Agama Islam, hal. 108

https://www.dakwatuna.com/2013/04/02/30342/marifatul-islam-bagian-ke-3-karakteristik-
islam/#axzz6I8wKpW2b

https://muslim.or.id/459-tauhid-akidah-dalam-kehidupan-insan.html

Anda mungkin juga menyukai