Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PANCASILA

KELOMPOK 2
KONSTITUSI DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :

No Nama Mahasiswa NIM


1 Putri Faiqotul Himmah P17321181005
2 Celine Delvi Natasya P17321183011
3 Merita Meliyafara Pratiwi P17321183019
4 Yustina Dewi Anggraini P17321183018
5 Aliffiyanti Fairuz P17321183030
6 Risa Mafirta Rahardianti P17321183032

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “ KONSTITUSI DI INDONESIA”. Pada kesempatan
ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. 

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat/mahasiswa dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan kita tentang konstitusi di Indonesia.

Kediri, 4 Oktober 2018 

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Tatanan kehidupan politik yang beradab dan demokratis harus dimulai dan di konstruksikan
dalam konstitusi. Dalam kehidupan ekonomi yang sehat dan mendorong kearah terciptanya
kepastian hukum, keadilan dan kemakmuran rakyat harus dimulai pula dari konstitusi.
Kehidupan sosial budaya yang harmoni dan pembentukan masyarakat madani harus termakstub
dalam setiap huruf perubahan konstitusi. Kehendak untuk hidup aman dan dapat bertahan dari
serangan pasukan asing yang dapat menghabscurkan persatuan dan kesatuan bangsa juga harus
di konstruksikan dalam butir pasal konstitusi.

Demikian pula dengan seluruh aspek-aspek perlindungan HAM, hak warga yang sudah
semestinnya masuk kedalam elemen-elemen dasar konstitusi yang kitra rekonstruksi. Elemen
HAM ini sangat penting bagikonstitusi.dari sinilah fungsi utama dari konstitusi sebagai 
“pembatas kekuasaan” itu diangkat. Kekuasaan negara konstitusi nasional tidak boleh mereduksi
apalagi merampas HAM warga negarnya. Bahkan konstitusi harus berfungsi sebagai tameng
utama perlindungan HAM seluruh rakyat.

1.2 Rumusan Masalah


1.   Apa pengertian Konstitusi
2. Apa fungsi Konstitusi
3. Periode Berlakunya UUD

1.3.  Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian Konstitusi
2. Untuk mengetahui apa fungsi konstitusi
3. Untuk mengetahui periode periode berlakunya UUD

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Konstitusi


Konstitusi dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada
pemerintahan negara - biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis - Dalam kasus
bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah
ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar
politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan
kewajiban pemerintahan negara pada umumnya
  Aturan tata tertib hidup bernergara yang menjadi dasar segala tindakan dalam kehidupan
negara sering disebut sebagai hukum dasar atau konstitusi.
Konstitusi sering disebut sebagai Undang-Undang Dasar, meskipun arti konstitusi itu sendiri
adalah hukum dasar yang tertulis dan tidak tertulis. Undang-Undang Dasar tergolong hukum
dasar yang tertulis, sedangkan hukum dasar yang tidak tertulis adalah aturan-aturan dasar yang
timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis. Hukum
dasar yang tidak tertulis ini sering disebut konvensi. Dikatakan konvensi karena mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut:
1.   Merupakan kebiasaan yang berulang-ulang dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan
negara.
2. Tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar dan berjalan sejajar.
3. Diterima oleh seluruh rakyat.
4. Bersifat pelengkap, sehingga memungkinkan sebagai aturan dasar yang tidak terdapat dalam
Undang-Undang Dasar.
5. Secara etimologi kata Konstitusi berasal dari bahasa Perancis, constituir  sama dengan
Membentuk = pembentukan suatu Negara/menyusun dan menyatakan sebuah Negara.
Konstitusi juga bisa berarti peraturan dasar (awal) mengenai pembentukan Negara. Bahasa
belanda konstitusi = Groungwet = undang – undang dasar (ground = Dasar, wet = undang-
undang.  Di Jerman kata konstitusi dikenal dengan istilah Grundgeset,yang berarti Undang-
undang dasar (grund = dasar, gesetz = undang-undang.
6. Secara terminologi konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan
hukum yang dibentuk unsur mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk
dasar hubungan kerja sama antara Negara dan Masyarakat (rakyat) dalam kontek kehidupan
berbangsa dan bernegara.
7. Namun apabila konstitusi dipandang sebagai fundamental laws atau lembaran hukum dasar
bagi segala kehidupan masyarakat di suatu negara, maka jelaslah konstitusi menjadi bagian
kajian ilmu hukum. Kemudian apabila konstitusi dipandang sebagai peratutran dasar paling
awal bagi pembentukan atau pendirian sebuah Negara, maka konstitusi merupakan bagian dari
kajian ilmu Negara. Sementara apabila konstitusi dipandang sebagai lembaran konsesus
politik segenap masyarakat sebuah Negara-bangsa, maka jelaslah konstitusi merupakan bagian
dari kajian ilmu politik.
2.2 Fungsi Konstitusi
Konstitusi yang memuat seperangkat ketentuan atau aturan dasar suatu negara tersebut
mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu negara. Mengapa ? Sebab, konstitusi
menjadi pegangan dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Dengan kata lain,
penyelenggaraan negara harus didasarkan pada konstitusi dan tidak boleh bertentangan
dengan konstitusi. Dengan adanya pembatasan kekuasaan yang diatur dalam konstitusi, maka
pemerintah tidak dapat dan tidak boleh menggunakan kekuasaannya secara sewenang-
wenang. Fungsi Konstitusi antara lain :
1. Menjadi pegangan dalam penyelenggaraan negara
2. Sebagai aturan dasar dalam negara
Konstitusi atau UUD berisi ketentuan yang mengatur hal-hal yang mendasar dalam bernegara,
seperti tentang batas-batas kekuasaan penyelenggara pemerintahan negara, hak-hak dan
kewajiban warga negara dan lain-lain.
2.3 Periode Berlakunya UUD
1. 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1945 : UUD 1949

a) Disahkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.


b) Dimuat dalam berita RI No. 7 tahun II 1946.
c) Terdiri atas 3 bagian yaitu Pembukaan, Batang tubuh dan Penjelasan.
d) Batang tubuh terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal AP, 2 ayat AT.
e) Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik.
f) kepala Negara dijabat oleh Presiden, diangkat melalui pemilihan.
g) MPR adalah lembaga tertinggi Negara.
h) Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
i) Menteri – menteri Negara adalah pembantu Presiden dan bertanggung
j) Jawab Kepada presiden bukan kepada DPR.
k) Lembaga tinggi Negara : Presiden, DPR, DPA, BPK dan MA.
2. 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 : Konstitusi RIS 1949
1. Belanda ingin menjajah kembali Indonesia.
2. Membentuk Negara “ Boneka “ seperti Negara Sumatra Timur, Pasundan Dan jawa timur
didalam Negara RI.
3. Agresi Militer Belanda I tahun 1947 dan II tahun 1948.
4. PBB menyelengarakan KMB untuk mengatasi pertikaian Belanda dengan Indonesia
tanggal 23 Agustus – 2 Nopember 1949 di Belanda.
5. Peserta KMB: Wakil RI, gabungan Negara Boneka [ BFO ] dan komisi PBB untuk
Indonesia.
6. Salah satu isi KMB: didirikanya Negara RIS.
7. Mulai 27 Desember 1949 berlakunya konstitusi RIS.
8. Isi konstitusi RIS: Mukodimah 4 alinea, batang tubuh 6 bab dan 197 pasal Serta sebuah
lampiran
9. Pasal 1 ayat 1: RIS yang merdeka dan berdaulat adalah Negara hukum Yang demokratis
dan berbentuk federasi.
10. Pada Negara RIS terdapat beberapa Negara bagian.
11. Wilayah Negara bagian beribukota di Yogyakarta.
12. Sistem pemerintahan adalah sistem parlementer.
13. Presiden tidak dapat di ganggu gugat, dimana sebagai kepala
14. Negara bukan Kepala pemerintahan.
15. Menteri – menteri bertanggung jawab atas segala kebijakan.
16. Kepala pemerintahan di jabat oleh perdana Menteri.
17. Pemerintah bertanggung jawab kepada parlemen [ DPR ]
18. Lembaga Negara terdiri dari : Presiden, Menteri, Senat, DPR,
19. MA, dan dewan pengawas keuangan.

3. UUDS 1950 [17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 ]


1. Muncul kesepakatan antara RIS dengan RI untuk kembali ke Bentuk Negara kesatuan.
2. 15 Agustus 1950 ditetapkan UU Federal No 7 tahun 1950 tentang UUDS 1950 dan
berlaku sejak tanggal 17 Agustus 1950.
3. Terdiri atas Mukodimah, Batang tubuh 6 bab dan 146 pasal.
4. Pasal I ayat I : RI yang merdeka dan berdaulat ialah suatu Negara Hukum yang
demokratis dan berbentuk kesatuan.
5. Sistim pemerintahan adalah sistim parlementer.
6. Presiden dan wakil presiden tidak dapat di gangu gugat.
7. Lembaga Negara terdiri dari : Presiden dan wakil presiden, Menteri DPR, MA dan dewan
pengawasan keuangan.
8. Konstituante ( lembaga pembuat UUD ) bersama pemerintah,selekasnya menetapkan
UUD RI penganti UUDS Anggota konstituante di pilih melalui pemilu 1955.
9. Konstituante belum menghasilkan sebuah UUD faktor penyebab: pertentengan di antara
partai – partai politik di badan konstitusi Dan di DPR serta badan pemerintahan.
10. 22 April 1959 Presiden SOEKARNO menyampaikan amanat Yang berisi anjuran untuk
kembali ke UUD 1945.
11. demi keselamatan bangsa dan Negara, maka pada 5 Juli1959
12. SOEKARNO mengeluarakan DEKRIT PRESIDEN isinya :
a. Menetapkan pembubaran konstituante.
b. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak Berlakunya lagi UUDS
1950
c. Pembentukan MPRS dan DPAS.

4. Periode UUD 1945 ( 19 Oktober 1999 – sekarang )

a) Muncul adanya reformasi setelah lengsernya presiden Soeharto sebagai Penguasa orde
baru.
b) UUD 1945 telah mengalami 4 tahab perubahan (AMANDEMEN) Yaitu tahun 1999,
2000, 2001 dan 2002.
c) perubahan tersebut menyangkut :

a. Kelembagaan Negara.
b. Pemilu.
c. Pembatasan kekuasaan Presiden dan wakil presiden.
d. Memperkuat kedudukan DPR
e. Pemda.
f. HAM
d. Setelah adanya perubahan, ada beberapa praktek ketatanegaraan yang melibatkan rakyat
secara langsung seperti :
a. Pemilihan presiden dan wakil presiden.
b.Pemilihan kepala daerah(gubernur, walikota dan bupati)
c. Lembaga Negara setelah Amandemen :
1 Presiden 5. BPK
2 MPR 6. MA
3 DPR 7. MK
4 DPD 8. KY

Kategori UUD’45 Konstitusi RIS UUD’50 UUD’45 Setelah


Sebelum Amandemen 4
Amandemen

Bentuk Tertulis Tertulis Tertulis Tertulis


Sifat Rigid Rigid Rigid Rigid
Kedudukan Derajat Tinggi Derajat Tinggi Derajat Tinggi Derajat Tinggi

bentuk Kesatuan Serikat/Federal Kesatuan Kesatuan


pemerintahan

Sistem Presidensial Parlementer Parlementer Presidensial


pemerintahan

BAB III

PENUTUP
A.    Kesimpulan
Konstitusi dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada
pemerintahan negara - biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Konstitusi yang
memuat seperangkat ketentuan atau aturan dasar suatu negara tersebut mempunyai fungsi
yang sangat penting dalam suatu negara. Fungsi Konstitusi antara lain :
1. Menjadi pegangan dalam penyelenggaraan negara
2. Sebagai aturan dasar dalam negara
Konstitusi atau UUD berisi ketentuan yang mengatur hal-hal yang mendasar dalam bernegara,
seperti tentang batas-batas kekuasaan penyelenggara pemerintahan negara, hak-hak dan
kewajiban warga negara dan lain-lain.
Periode Berlakunya UUD :
1. 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1945 : UUD 1949
2. 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 : Konstitusi RIS 1949
3. 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 : UUDS 1950
4. 19 Oktober 1999 – sekarang : Periode UUD 1945

B.     Saran
         Demikianlah makalah ini penulis buat, penulis yakin dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu dibenarkan. Penulis akan menerima kritik dan
saran dari para pembaca . Akhirnya, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai