Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

MENGEMUKAKAN PENTINGNYA KONSTITUSI BAGI NEGARA

Disusun Oleh:

1. Galuh Purnamaningrum 1700023015


2. Salsa Cerina Daffaiqa 1700023016
3. Nolanda Shita Lutfia 1700023017
4. Akifah Agtria Anjastiti 1700023022
5. Rina Yanti 1700023025
6. Januar Putra Nur Ramdhani 1700023026
7. Bunga Aurelia Salsabila Putri 1700023046
8. Theresia Dwi Pratiwi 1700023050
9. Annisa Ilham Romadhan 1700023056
10. Agam Pangestu 1700023058
11. Hisyam Talmullah 1700023060
12. Reski Amelya Lalang 1700023064
13. Nabila Dwi Febrianti 1700023066
14. Faiza Nur Zamani 1700023070
15. Nasyiatul Luthfiana 1700023076
16. Ahmad Solihin 1700023077

Dosen Pengampu:
Yayuk

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2018
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisan makalah yang
berjudul “ Mengemukakan Pentingnya Konstitusi bagi Negara ” dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Yogyakarta, 24 September 2018


Hormat kami,

Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kostitusi adalah aturan dasar mengenai ketatanegaraan suatu Negara yang mengatur
hak dan kewajiban warga Negara itu sendiri. Konstitusi suatu Negara biasa di sebut dengan
Undang-Undang Dasar (UUD). Kedudukannya merupakan hukum dasar dan hukum
tertinggi. Konstitusi memiliki dua sifat yaitu kaku dan luwes. Adapun fungsi konstitusi
adalah membatasi kekuasaan dan menjamin HAM. Isinya berupa pernyataan luhur, struktur
dan organisasi negara, jaminan HAM, prosedur perubahan, dan larangan perubahan tertentu.
Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia terdiri dari, UUD 1945 (Konstitusi I), Konstitusi
RIS 1949, UUDS 1950, UUD 1945 Amandemen. Amandemen konstitusi terdiri dari
pengertian, hasil-hasil dan sikap yang seharusnya positif-kritis dan mendukung terhadap
proses Amandemen UUD 1945. Pelaksanaan Konstitusi di Indonesia pernah terjadi
penyimpangan, yang mana bertujuan untuk menjadi pelajaran bagi masa depan.
Untuk menjamin keberlangsungan proses penyelenggaraan negara sesuai dengan
fungsi dan tujuannya, keberadaan sistem konstitusi dan ketatanegaraan menjadi sangat
penting. Sistem ini ibarat sebuah kontrak sosial (social contract) yang mengikat secara
hukum antara pemerintah (penguasa) dengan rakyatnya. Dengan sistem ini, siapapun yang
berkuasa akan menjalankan roda pemerintahan dengan sebaik-baiknya untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat (tidak disalahgunakan). “Kekuasaan cenderung diselewengkan, semakin
besar kekuasaan, semakin besar kecenderungan untuk diselewengkan”. (Lord Acton).

B. Rumusan Masalah
1. Apa konstitusi itu?
2. Bagaimana hakikat, kedudukan, tujuan dan fungsi dari konstitusi itu?
3. Bagaimana urgensi konstitusi bagi kehidupan bernegara?
4. Bagaimana peranan konstitusi dalam kehidupan bernegara?
5. Apasaja dinamika dan tantangan konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara
Indonesia?

1
C. Tujuan
1. Memahami pengertian konstitusi
2. Mengetahui hakikat, kedudukan, tujuan serta fungsi dari konstitusi
3. Mengetahui urgensi konstitusi bagi kehidupan bernegara
4. Untuk mengetahui peranan konstitusi dalam kehidupan bernegara
5. Untuk mengetahui dinamika dan tantangan konstitusi dalam berbamgsa-negara
indonesia

D. Manfaat
Dapat dijadikan sebagai pengetahuan agar lebih mengetahui hukum dasar tertulis
yang merupakan aturan -aturan yang ada di Indonesia, serta dapat mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari ,bahwa konstitusi itu sangat penting .

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KONSTITUSI
Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs. Inggris) – constitutie (Bhs. Belanda)
– constituer (Bhs. Perancis) -- Verfassung (Bhs. Jerman) yang berarti membentuk,
menyusun, menyatakan. Dalam bahasa Indonesia, konstitusi diterjemahkan atau disamakan
artinya dengan UUD. Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan suatu badan
politik yang disebut negara. Konstitusi menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan
suatu negara, yaitu berupa kumpulan peraturan untuk membentuk, mengatur, atau
memerintah negara. Pengertian konstitusi menurut para ahli:
1. CF. Strong
Kostitusi adalah kumpulan asas-asas yang mengatur dan menetapkan kekuasaan dan
pemerintah, hak-hak yang diperintah, dan hubungan antara keduanya atau antara pemerintah
dengan yang diperintah.
2. K.C Wheare
konstitusi dipergunakan untuk menggambarkan keseluruhan system ketatanegaraan suatu
negara, yang merupakan kumpulan aturan-aturan yang menetapkan dan mengatur atau
menentukan pemerintah.
3. C.S. Wade
Sebuah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan
pemerintahan suatu negara dan menentukan dasar-dasar cara kerja badan-badan tersebut.
4. Lord James Brice
Konstitusi merupakan sutu kerangka masyarakat politik yang diatur melalui dan dengan
hukum, hukum mana telah menetapkan secara permanen lembaga-lembaga yang mempunyai
fungsi-fungsi dan hak-hak tertentu yang diakui.
5. Lasalle
Konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat di dalam masyarakat seperti
golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam masyarakat misalnya kepala negara
angkatan perang, partai politik

1
6. Moh. Kusnardi dan harmaily Ibrahim Hermann Heller
Konstitusi memiliki pengertian yang lebih luas dari UUD karena konstitusi bukan hanya
bersifat yuridis semata, melainkan juga sosiologis dan politis. Jadi, UUD hanya merupakan
sebagiandari penegertian konstitusi yakni konstitusi yang ditulis.
Dalam perkembangannya, istilah konstitusi mempunyai dua pengertian, yaitu:

1) Dalam pengertian luas (dikemukakan oleh Bolingbroke), konstitusi berarti


keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar. Seperti halnya hukum pada
umumnya, hukum dasar tidak selalu merupakan dokumen tertulis atau tidak tertulis atau
dapat pula campuran dari dua unsur tersebut. sebagai hukum dasar yang tertulis atau undang-
undang Dasar dan hukum dasar yang tidak tertulis / Konvensi. Konvensi sebagai aturan-
aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan bearnegara
mempunyai sifat:
a. Merupakan kebiasaan yang berulangkali dalam prektek penyelenggaaraan Negara.
b. Tidak bear tentangan dengan hukum dasar tertulis/Undang-undang Dasar dan
bearjalan sejajar.
c. .Diterima oleh rakyat Negara Bersifat melengkapi sehingga memungkinkan sebagai
aturan dasar yang tidak terdapat dalam Undang-undang Dasar. Konstitusi sebagiai hukum
dasar memuat aturan-aturan dasar atau pokok-pokok penyelenggaraan bernegara, yang masih
bersifat umum atau bersifat garis besar dan perlu dijabarkan lebih lanjut kedalam norma
hukum dibawahnya.
2) Dalam arti sempit (dikemukakan oleh Lord Bryce), konstitusi berarti piagam dasar
atau UUD, yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara.
Contohnya adalah UUD 1945.

B. HAKIKAT KONSTITUSI
Konstitusi memiliki peran untuk mempertahankan esensi keberadaan sebuah negara dari
pengaruh berbagai perkembangan yang bergerak dinamis. Oleh karena itu, konstitusi yang
ideal adalah hasil dari penyesuaian dan penyempurnaan untuk mengikuti segala
perkembangan, khususnya yang berkaitan dengan keinginan hati nurani rakyat. Perkataan
1
“Konstitusi” berarti membentuk “pembentukan” berasal dari kata kerja “coustituer”
(Prancis) yang berarti “membentuk”. Kini yang dibentuk adalah suatu Negara, maka
“Konstitusi” mengandung permulaan dari segala peraturan mengenai suatu Negara.
Berdasarkan pengertian di atas maka suatu konstitusi memuat suatu peraturan pokok
(fundamental) mengenai soko guru atau sendi-sendi pertama untuk menegakkan suatu
bangunan besar yang bernama “Negara. Sendi-sendi itu tentunya harus kuat dan tidak akan
mudah runtuh, agar bangunan “Negara” tetap berdiri. Oleh karena itu, peraturan yang termuat
dalam konstitusi harus tahan uji, jangan sampai sendi-sendi itu memiliki celah-celah untuk
disalahartikan atau bahkan diganti oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan bangunan
suatu negara itu kokoh. Dengan demikian maka tidak ada seorang pun yang dengan serta-
merta dapat menggantikan sendi-sendi itu dengan tiang-tiang yang lain coraknya dan yang
akan mengubah wajah negara.
Konstitusi dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum yang merupakan
hasil pembentukan pemerintahan pada suatu negara yang biasanya dikodifikasikan sebagai
dokumen tertulis. Dalam kasus pembentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-
prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan
konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum
termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara
pada umumnya. Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga
masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang
mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.
Konstitusi berarti hukum dasar, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum
dasar yang tertulis biasanya disebut sebagai Undang-Undang Dasar, sedangkan hukum dasar
yang tidak tertulis disebut Konvensi, yaitu kebiasaan ketatanegaraan atau aturan-aturan dasar
yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara. Mengingat sulitnya
mengubah Undang-Undang Dasar, sementara ada kondisi yang memerlukan peraturan, maka
dalam penyelenggaraan pemerintahan biasanya digunakan konvensi.
Hakikat dari konstitusi tidak lain adalah terciptanya keadilan di suatu negara, sehingga
kesejahteraan dan peraturan dapat dicapai oleh warga negara, dan itu adalah salah satu dari
tujuan konstitusi diterapkan dalam ranah suatu negara. Pada hakikatnya konstitusi itu berisi
tiga hal pokok, yaitu:
a, Adanya jaminan terhadap hak asasi manusia dan warga negaranya.

1
b. Ditetapkan susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental.
c. Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga bersifat
fundamental.

C. KEDUDUKAN KONSTITUSI
Konstitusi menempati kedudukan yang begitu krusial di dalam kehidupan
ketatanegaraan sebuah Negara sebab konstitusi menjadi tolak ukur kehidupan berbangsa dan
bernegara yang penuh dengan fakta sejarah perjuangan para pahlawannya.Hampir semua
Negara didunia memiliki konstitusi, kecuali inggris yng memang tidak memiliki konstitusi
atau undang-undang dasar.walupun demikian setiap konstitusi yang mempunyai kedudukan
resmi/formal yang relative sama,yaitu hukum dasar dan hukum tinggi:
a. Konstitusi sebagai hukum dasar
Konstitusi berkedudukan sebagai hukum dasar karena berisi aturan dan ketentuan
tentang hal-hal yang mendasar dalam kehidupan suatu Negara.
b. Konstitusi sebagai hukum tertinggi
Konstitusi lazimnya juga diberikan kedudukan sebagai hukum tertinggi dala tata
hukum yang bersangkutan

D. TUJUAN KONSTITUSI
Secara garis besar konstitusi bertujuan untuk membatasi tindakan sewenang-
wenangpemerintah, menjamin hak-hak pihak yang diperintah (rakyat) dan menetapkan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Sehingga pada hakekatnya tujuan konstitusi
merupakan perwujudan paham tentang konstitusionalisme yang berati pembatasan terhadap
kekuasaan pemerintah diastu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga Negara maupun
setiap penduduk dipihak lain.

Tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan sewenang-wanang pemerintah dan


menjamin hak-hak rakyat yang diperintah, dan menetapkan pelaksanaan kekuasan yang
berdaulat. Menurut Bagir Manan, hakekat dari konstitusi merupakan perwujudan paham
tentang konstitusi atau konstitusionalisme, yaitu pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah
di satu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga negara maupun setiap penduduk di pihak
lain

1
E. FUNGSI KONSTITUSI
Konstitusi dan negara ibarat dua mata uang yang satu sama lain tidak terpisahkan.
Bila dilihat dari fungsinya, maka konstitusi dapat dibagi menjadi beberapa fungsi:

1. Membagi kekuasaan dalam negara.


2. Membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa dalam negara.
3. Menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu fungsi
konstitusionalisme.
4. Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah.
5. Sebagai instrumen untuk mengalihkan kewenangan dari pemegang kekuasaan
asal (baik rakyat dalam sistem demokrasi atau raja dalam sistem monarki)
kepada organ-organ kekuasaan negara.

Bagi mereka yang memandang negara dari sudut kekuasaan dan menganggap sebagai
organisasi kekuasaan maka konstitusi dapat dipandang sebagai lembaga atau kumpulan asas
yang menetapkan bagaimana kekuasaan dibagi di antara beberapa lembaga kenegaraan,
misalnya antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Konstitusi menentukan cara-cara bagaimana pusat-pusat kekuasaan itu bekerja sama
dan menyesuaikan diri satu sama lain serta mengatur hubungan-hubungan kekuasaan dalam
negara. Selain sebagai pembatas kekuasaan, konstitusi juga digunakan sebagai alat untuk
menjamin hak-hak warga negara. Hak-hak tersebut mencakup hak-hak asasi, seperti hak
untuk hidup, kesejahteraan hidup dan hak kebebasan.

F. ESENSI DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA-


NEGARA
Eksistensi konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara merupakan
sesuatu hal yang sangat krusial, karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk sebuah
negara. Dalam lintasan sejarah hingga awal abad ke-21 ini, hampir tidak ada negara yang
tidak ada negara yang tidak memiliki konstitusi. Hal ini menunjukkan betapa urgenya
konstitusi sebagai suatu perangkat negara. Konstitusi dan negara ibarat dua sisi mata uang
yang satu sama lain tidak terpisahkan.

1
Konstitusi menjadi sesuatu yang urgen dalam tatanan kehidupan
ketatanegaraan,karena konstitusi merupakan sekumpulan aturan yang mengatur organisasi
negara,serta hubungan antara negara dan warga negara sehingga saling menyesuaikan diri
dan saling bekerjasama. Dr.A.Hamid S.Attamimi menegaskan –seperti yang dikutip Thaib –
bahwa konstitusi atau Undang–Undang Dasar merupakan suatu hal yang sangat penting
sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligus dipakai sebagai pegangan dalam
mengatur bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan. Sejalan dengan perlunya konstitusi
sebagai instrumen untuk membatasi kekuasaan dalam suatu negara, Meriam Budiardjo
mengatakan:

“Di dalam negara-negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi


konstitusional,Undang – undang dasar mempunyai fungsi yang khas yaitu membatasi
kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat
sewenawng –wenang .Dengan demikian diharapkan hak-hak warga negara akan lebih
terlindungi”.(Budiardjo,1978:96)

Dalam konteks pentingnya konstitusi sebagai pemberi batas kekuasaan tersebut,


Kusnardi menjelaskan bahwa konstitusi dilihat dari fungsinya terbagi dalam dua (2) bagian,
yakni membagi kekuasaan dalam negara, dan membatasi kekuasaan pemerintah atau
penguasa dalam negara. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa bagi mereka yang memandang
negara dari sudut kekuasaan dan menganggap sebagai organisasi kekuasaan, maka konstitusi
dapat dipandang sebagai lembaga atau kumpulan asas yang mendapatkan bagaimana
kekuasaan dibagi diantara beberapa lembaga kenegaraan, seperti antara lembaga legislatif,
eksekutif dan yudikatif. Selain sebagai pembatas kekuasaan ,konstitusi juga dugunakan
sebagai alat untuk menjamin hak –hak warga negara. Hak –hak tersebut mencakup hak-hak
asasi,seperti hak untuk hidup,kesejahteraan hidup hak kebebasan.

Dari beberapa pakar yang menjelaskan mengenai urgensi konstitusi dalam sebuah
negara,maka secara umum dapat dikatakan bahwa eksistensi konstitusi dalam suatu negara
merupakan suatu keniscayaan,karena dengan adanya konstitusi akan tercipta pembatasan
kekuasaan melain pembagian wewenang dan kekuasaan dalam menjalankan negara.Selain
itu,adanya konstitusi juga menjadi suatu hal sangat penting untuk menjamin hak-hak asasi
warga negara,sehingga tidak terjadi penindasan dan perlakuan sewenang –wenang dari
pemerintah.

1
Konstitusi adalah sarana dasar untuk mengawasi proses kekuasaan. Oleh karena itu
Setiap konstitusi mempunyai beberapa peranan yaitu :

1. untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik


2. untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa,dan
menetapkan bagi penguasa tersebut batas-batas kekuasaan mereka, sehingga
tidak terdapat kekuasaan yang semena – mena.
3. untuk membatasi kesewenang-wenangan tindakan pemerintah untuk
menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan
yang berdaulat.
4. Konstitusi bertujuan untuk mengatur organisasi negara dan susunan
pemerintahan. Sehingga dimana ada organisasi negara dan kebutuhan
menyusun suatu pemerintahan negara, maka akan diperlukan konstitusi.
5. Konstitusi mempunyai posisi yang sangat penting dalam kehidupan
ketatanegaraan suatu negara karena konstitusi menjadi barometer(ukuran)
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, juga merupakan ide-ide dasar yang
digariskan penguasa negara untuk mengemudikan suatu negara.
6. Konstitusi menggambarkan struktur negara dan sistem kerja yang ada
diantara lembaga-lembaga negara.Konstitusi menjelaskan kekuasaan dan
kewajiban pemerintah sekaligus membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak
sewenang-wenang dalam bertindak.

Dari berbagai penjelasan tentang tujuan konstitusi diatas, dapat dikatakan bahwa
tujuan dibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan
membatasinya melalui aturan untuk menghindari terjadinya kesewenangan yang dilakukan
penguasa terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan
tujuan Negara.Jadi, pada hakikatnya konstitusi Indonesia bertujuan sebagai alat untuk
mencapai tujuan negara dengan berdasarkan kepada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
negara.

G. PERANAN KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA

1
Secara umum dapat dikatakan bahwa konstitusi disusun sebagai pedoman dasar
dalam penyelenggaraan kehidupan negara agar negara berjalan tertib, teratur, dan tidak
terjadi tindakan yang sewenang-wenang dari pemerintah terhadap rakyatnya. Untuk itu maka
dalam konstitusi ditentukan kerangka bangunan suatu negara, kewenangan pemerintah
sebagai pihak yang berkuasa, serta hak-hak asasi warga negara.

Menurut CF. Strong (2008:16), tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan


sewenang-wenang pemerintah, menjamin hak-hak rakyat yang diperintah, dan menetapkan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Dengan konstitusi tindakan pemerintah yang
sewenang-wenang dapat dicegah karena kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintah telah
ditentukan dalam konstitusi dan pemerintah tidak dapat melakukan tindakan semaunya di
luar apa yang telah ditentukan dalam konstitusi tersebut. Di pihak lain, hak-hak rakyat yang
diperintah mendapatkan perlindungan dengan dituangkannya jaminan hak asasi dalam pasal-
pasal konstitusi.

Sedangkan menurut Lord Bryce, motif yang mendasari pembentukan konstitusi


adalah sebagai berikut (Chaidir, 2007:30):

a. The desire of the citizens to secure their own rights when threatened, and to
restrain the action of the ruler;
b. The desire on the part either of the ruled, or of the ruler wishing to please his
people, to set out of the form of the existing system in government, hither to
in an indenifite form, in positive terms in order that in future there shall be
no possibility of arbitrary action.
c. The desire of those creating a new political community to secure the method
of government in a form which shall have permanence and be
comprehensible to the subjects.
d. The desire to secure effective joint action by hither to separate communities,
which at the same time wish to retain certain rights and interest to themselves
separately.

Atas dasar pendapat di atas dapatlah dinyatakan bahwa peranan konstitusi bagi
kehidupan negara adalah untuk memberikan landasan dan pedoman dasar bagi
penyelenggaraan ketatanegaraan suatu negara, membatasi tindakan pemerintah agar tidak
bertindak sewenang-wenang, dan memberikan jaminan atas hak asasi bagi warga Negara.
1
H. HUBUNGAN PANCASILA DAN KONSTITUSI DI INDONESIA
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan bangsa Indonesia, Pancasila merupakan
filosofische grondslag dan common platforms atau kalimatun sawa.Pada masa lalu timbul
suatu permasalahan yang mengakibatkan Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk
mengesahkan suatu kekuasaan dan mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi idiologi
tertutup.Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa pancasila berada di atas dan diluar
konstitusi. Pancasila disebut sebagai norma fundamental negara (Staatsfundamentalnorm)
dengan menggunakan teori Hans Kelsen dan Hans Nawiasky.

Teori Hans Kelsen yang mendapat banyak perhatian adalah hierarki norma hukum
dan rantai validitas yang membentuk piramida hukum (stufentheorie). Salah seorang tokoh
yang mengembangkan teori tersebut adalah murid Hans Kelsen, yaitu Hans Nawiasky.Teori
Nawiaky disebut dengan theorie von stufenufbau der rechtsordnung. Susunan norma menurut
teori tersebut adalah:

1. Norma fundamental negara


2. Aturan dasar negara
3. Undang-undang formal dan
4. Peraturan pelaksanaan dan peraturan otonom

Status fundamental norma adalah norma yang merupakan dasar bagi pembentukan
konstitusi atau Undang-Undang Dasar (staatsverfassung) dari suatu negara. Posisi hukum
dari suatu Staatsfundamentalnorm adalah sebagai syarat bagi berlakunya suatu
konstitusi.Staatsfundamentalnorm ada terlebih dahulu dari konstitusi suatu Negara

I. KONSEP DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM BERBANGSA-NEGARA


INDONESIA
Untuk mengetahui urgensi itu kita harus terlebih dahulu mengetahui fungsi dari
konstitusional. Dan fungsinya sebagai berikut :
1. Konstitusi berfungsi sebagai landasan konstitusionalisme. Landasan
konstitusionalisme adalah landasan berdasarkan konstitusi, baik konstitusi
dalam arti luas maupun konstitusi dalam arti sempit. Konstitusi dalam arti luas

1
meliputi undang-undang dasar, undang-undang organik, peraturan
perundang-undangan lain, dan konvensi. Konstitusi dalam arti sempit berupa
Undang-Undang Dasar (Astim Riyanto, 2009).
2. Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian
rupa, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.
Dengan demikian, diharapkan hak-hak warganegara akan lebih terlindungi.
Gagasan ini dinamakan konstitusionalisme, yang oleh Carl Joachim Friedrich
dijelaskan sebagai gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan
kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat. Tetapi yang
dikenakan beberapa pembatasan yang diharapkan akan menjamin bahwa
kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan itu tidak disalahgunakan oleh
mereka yang mendapat tugas untuk memerintah (Thaib dan Hamidi, 1999).
3. Konstitusi berfungsi: (a) membatasi atau mengendalikan kekuasaan
penguasa agar dalam menjalankan kekuasaannya tidak sewenang-wenang
terhadap rakyatnya; (b) memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan
masyarakat yang dicitacitakan tahap berikutnya; (c) dijadikan landasan
penyelenggaraan negara menurut suatu sistem ketatanegaraan tertentu yang
dijunjung tinggi oleh semua warga negaranya; (d) menjamin hak-hak asasi
warga negara.
4. Konstistusi penentu atau pembatas kekuasaan negara, konstitusi pengatur
hubungan kekuasaan antar organ negara, konstitusi pengatur hubungan
kekuasaan antara organ negara dengan warga negara, konstitusi pemberi atau
sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara, konstitusi sebagai penyalur atau pengalih
kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli kepada organ negara, konstitusi
sebagai sumber simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu sebagai rujukan
identitas dan keagungan kebangsaan serta sebagai center of ceremony,
konstitusi sebagai sarana pengendalian masyarakat baik dalam arti sempit
yaitu bidang politik dan arti luas mencakup bidang sosial ekonomi, konstitusi
sebagai sarana perekayasaan dan pembauran masyarakat.

Dari fungsi tersebut kita tahu bahwa urgensi dari konstitusi yaitu dilihat dari dua segi.
Segi pertama dari segi isi karena konstitusi memuat dasar garis struktur dan memuat fungsi
1
negara. Kedua, dari segi bentuk yang memuat konstitusi bukan sembarang orang atau
lembaga. Mungkin bisa seorang raja, rakyat, badan konstitusi atau lembaga diktator.

Pada sudut pandang kedua mengaitkan pentingnya konstitusi dengan pengertian


hukum dalam arti sempit, dimana konstitusi dibuat oleh badan hukum dalam arti sempit
dimana konstitusi dibuat oleh badan yang mempunyai “wewenang hukum” yaitu sebuah
badan yang diakui sah untuk memberikan kekuatan hukum pada konstitusi. Tapi dalam
kenyatannya tidak menutup kemungkinan adanya konstitusi yang sama sekali hampa (tidak
sarat makna, kursif penulis) karena tidak ada pertalian yang nyata antara pihak yang benar-
benar menjalankan pemerintahan negara.

J. DINAMIKA DAN TANTANGAN KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN


BERBANGSA-NEGARA INDONESIA
Konstitusi di Indonesia yang berlaku hingga saat ini adalah Undang-Undang Dasar
1945 yang berlaku mulai 5 Juli 1959, dimana kontitusi ini termasuk dalam konstitusi
tertulis.
Pada paragraf sebelumnya dikatakan bahwa konstitusi Indonesia telah mengalami
beberapa perubahan dalam perkembangannya. Perubahan konstitusi ini dilakukan pasti
bukan tanpa sebab yang tidak jelas, karna itu dalam pembahasan tentang alasan mengapa
konstitusi di Indonesia beberapa kali mengalami perubahan. Sepanjang sejarah, Indonesia
tercatat mengalami 4 kali perubahan konstitusi dalam kurun waktu yang cukup singkat.

Periode pertama yaitu UUD 1945 yang berlaku selama 4 tahun mulai 18 Agustus 1945 -
27 Desember 1949 namun ditahun terakhir konstitusi berubah dan ditetapkan menjadi UUD
RIS yang berjalan sampai 17 Agustus 1950. Perubahan yang terbilang cukup singkat ini
dilatarbelakangi oleh agresi militer Belanda yang mengharuskan mengubah bentuk negara
dari Presidensil menjadi pemerintahan Parlementer, akibatnya Indonesia harus mengubah
konstitusi negara. Konstitusi negara Indonesia berubah menjadi parlementer yang
menjadikan Presiden Soekarno sebagai Kepala Negara bukan Kepala Pemerintahan.

1
BAB III
KESIMPULAN

Konstitusi mempunyai pengertian dalam arti luas adalah keseluruhan dari ketentuan-
ketentuan dasar/ hukum dasar.Sedangkan dalam arti sempit memiliki arti piagam dasar atau
undang-undang dasar yang merupakan dokumen lengkap mengenai peraturan dasar
Negara.Konstitusi mempunyai tujuan dan kegunaan dalam pembentukannya. Konstitusi
dibuat dengan tujuan mencapai tujuan dari suatu negara yang membuatnya.

Di Indonesia konstitusi dibuat untuk mencapai tujuan yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.Sedangkan selain mempunyai tujuan, Konstitusi
juga mempunyai kegunaan bagi penguasa sebagai alat mewujudkan cita-cita dari tujuan
Negara yang sesuai dengan kaedah Negara pembuatnya. Tampak bahwa begitu banyak
tujuan, manfaat dan kegunaan konstitusi bagi suatu Negara khususnya bagi Indonesia untuk
mewujudkan suatu cita-cita luhur bangsa Indonesia maka konstitusi sangat dibutuhkan bagi
Negara Indonesia yang dapat juga sebagai alat pencapai tujuan Negara berdasarkan pada
Dasar Negara yaitu Pancasila. Oleh karena itu, dengan adanya konstitusi maka pengaturan
dalam Negara akan berjalan dengan baik, lancar dan tertata sehingga dinamika dan proses
pemerintahan Negara dapat dibatasi dan dikendalikan serta dapat mewujudkan kehidupan
dalam Negara yang dinamis dan terkendali untuk kepentingan bersama.

Apabila konstitusi sudah tidak dijunjung atau titinggalkan maka akan timbul kesenjangan
kesenjangan dan permasalahan permasalahan sosial dikarenakan antar masyarkat dan
pemerintah tidak bertindak sesuai aturan yang sudah dibuat. Pancasila sebagai dasar negara
yang merupakan kiblat awal dari kontitusi, aturan terpenting di indonesia.

1
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Winarno, 2017. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Bumi Aksara.


Ruhiyat, Rina.”Makalah PPKN Hakekat Konstitusi”. 25 September 2018.
http://rinaruhiyat1.blogspot.com/2014/09/makalah-ppkn-hakekat-konstitusi.html
Vita, Chika.”Nilai-nilai Konstitusi”. 25 September 2018
http://chika-vita.blogspot.com/2012/03/nilai-nilai-konstitusi.html
http://poemboeroeimpian.blogspot.com/2017/09/nilai-dan-norma-konstitusional-uud-
nri.html
http://madesuliantoymail.blogspot.com/2014/10
http://www.edukasippkn.com/2016/05/peranan-konstitusi-dalam-kehidupan.html?m=1
http://hukum.dikampus.com/materi-kuliah-hukum-konstitusi-2/
https://www.academia.edu/30179925/MAKALAH_KONSTITUSI.docx

1
1

Anda mungkin juga menyukai