Anda di halaman 1dari 24

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Deskripsi

Modul Pemeliharaan Jaringan Irigasi Rawa ini terdiri dari dua tahapan belajar

mengajar. Kegiatan belajar pertama membahas tujuan dan sasaran pemeliharaan

yang mencakup jenis pemeliharaan, fasilitas dan peralatan O&P, Kapasitas Kerja,

Perencanaan Pemeliharaan, Cara Pelaksanaan Pemeliharaan, Sosialisasi dan

Koordinasi, kedua adalah Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan O&P.

Peserta diklat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.

Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk memahami tata cara

atau prosedur dalam melakukan operasi secara lengkap. Setiap kegiatan belajar

disertai dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur tingkat penguasaan

peserta diklat setelah mempelajari materi dalam modul ini

2. Persyaratan

Dalam mempelajari Pemeliharaan Jaringan Irigasi Rawa ini peserta diklat

dilengkapi dengan modul bahan ajar dan metode dan media lainnya yang

dibutuhkan.

3. Metode

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan

kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara/Fasilitator, adanya

kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi

1
4. Alat Bantu/Media

Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat

Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/projector, Laptop, white board

dengan spidol dan penghapusnya, bahan tayang, serta modul dan/atau bahan

ajar.

5. Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, para peserta diharapkan mampu mengetahui

dan memahami tata cara dan prosedur melakukan pemeliharaan, serta

pemantauan dan evaluasi, yang disajikan dengan cara ceramah dan tanya jawab

6. Indikator Hasil Belajar

Setelah peserta mengikuti mata pembelajaran ini, diharapkan mampu

menjelaskan:

a. Tujuan dan sasaran pemeliharaan

b. Jenis pemeliharaan

c. Fasilitas dan peralatan O&P

d. Perencanaan pemeliharaan

e. Cara pelaksanaan pemeliharaan

f. Sosialisasi dan koordinasi

g. Pemantauan dan evaluasi kegiatan O&P

2
DEFINISI

1. Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yang terkandung di dalamnya,

tergenang secara terus menerus atau musiman, terbentuk secara alami di lahan

yang relatif datar atau cekung dengan endapan mineral atau gambut, dan

ditumbuhi vegetasi, yang merupakan suatu ekosistem.

2. Konservasi Rawa adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan

keadaan, sifat, dan fungsi Rawa agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan

kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada

waktu sekarang maupun generasi yang akan datang.

3. Pengembangan Rawa adalah upaya untuk meningkatkan kemanfaatan fungsi

sumber daya air pada Rawa.

4. Pengendalian Daya Rusak Air pada Rawa adalah upaya untuk mencegah,

menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan hidup pada

Rawa agar tidak menimbulkan kerugian bagi kehidupan.

5. Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan

sumber daya buatan.

6. Kawasan Budi Daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk

dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya

manusia, dan sumber daya buatan.

3
7. Pengaturan Tata Air adalah sistem pengelolaan air pada Rawa beserta

prasarananya untuk mendukung kegiatan budi daya.

8. Irigasi Rawa adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air

melalui jaringan Irigasi Rawa pada Kawasan Budi Daya pertanian.

9. Sistem Irigasi Rawa adalah kesatuan pengelolaan Irigasi Rawa yang terdiri atas

prasarana jaringan Irigasi Rawa, air pada jaringan Irigasi Rawa, manajemen

Irigasi Rawa, kelembagaan pengelolaan Irigasi Rawa, dan sumber daya

manusia.

4
BAB I

PENDAHULUAN

14Pengelolaan air yang baik, memerlukan upaya bersama antara organisasi operasi

dan pemeliharaan (O&P) , penyuluh pertanian, organisasi petani dan petani secara

individual :

– organisasi O&P yang efisien untuk mengelola jaringan saluran dan bangunan air.

Tanpa adanya organisasi O&P yang efisien, bangunan air tidak akan mungkin dapat

dioperasikan dengan benar, kondisi saluran dan bangunan air lainnya akan cepat

mengalami deteriorisasi, dan pengelolaan air mustahil dapat dilakukan dengan baik.

Tanpa pemeliharaan yang memadai terhadap saluran primer dan sekunder berikut

bangunan pengatur airnya – kebanyakannya berupa pintu klep dan pintu geser –

oleh organisasi O&P, maka apapun yang dilakukan para petani (memelihara saluran

tersier, mengoperasikan pintu geser dan merawat lahan usaha tani mereka) akan

sia-sia belaka ;

– Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Menurut undang-undang, para petani

bertanggung jawab atas O&P di blok tersier, yaitu, mengoperasikan pintu air tersier

dan memelihara saluran tersier. Untuk mampu melaksanakan tanggung jawabnya,

maka P3A haruslah aktif, bekerja bersama petugas instansi terkait dilapangan. Lebih

baik lagi apabila tanggungjawab P3A mencakup blok sekunder, kalupun tidak,

beberapa blok tersier. Pada setiap sub kelompok tersier, harus jelas siapa yang

bertugas sebagai juru pintu ;

– Penyuluhan pengelolaan air. Ini merupakan kombinasi dari pekerjaan para petugas

O&P dilapangan dan petugas penyuluh pertanian. Semua pihak yang terkait

5
dilapangan dilapangan perlu memberi perhatian khusus tentang pentingnya

pengelolaan air dilahan usaha tani untuk pertumbuhan tanaman yang optimal.

Masih cukup banyak petani yang menganggap bahwa suatu saluran baru ada

gunanya bila bisa memasok air, dan jika tidak berfungsi seperti itu, mereka

menganggap tidak perlu mendapatkan pemeliharaan. Harus ada kesepakatan bulat

tentang masalah pengelolaan air, pembagian tanggung jawab dalam pekerjaan

pemeliharaan dan pengoperasian bangunan pintu air diantara para petugas

lapangan dari berbagai instansi dalam suatu sistem, juga dan peran P3A serta jika

memungkinkan, sub kelompoknya. Jika tidak, maka sistem yang sudah dibangun

akan tidak berfungsi.

6
BAB II

PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI RAWA PASANG SURUT

2.1. Tujuan dan sasaran pemeliharaan

Tujuan kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi rawa adalah untuk menjamin

kelestarian fungsi jaringan irigasi rawa selama mungkin sesuai dengan masa

pelayanan yang direncanakan.

Sasaran pemeliharaan jaringan irigasi rawa adalah terjaminnya kondisi dan

fungsi jaringan irigasi rawa pasang surut.

2.2. Jenis Pemeliharaan

Jenis pemeliharaan jaringan irigasi rawa terdiri atas kegiatan berikut.

2.2.1. Pemeliharaan Rutin

Pemeliharaan rutin adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan

tata air rawa agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar

operasi dan mempertahankan kelestarian fungsi dan manfaat prasarana

tata air rawa yang dilakukan secara terus-menerus.

Pemeliharaan rutin antara lain sebagai berikut:

a. Pembersihan sampah di muka bangunan air pada saluran primer,

sekunder, dan tersier.

b. Pemotongan rumput di tanggul/berm pada tanggul pengaman,

saluran primer, sekunder, dan tersier.

c. Pembersihan saluran (tumbuhan air) pada saluran primer, sekunder,

dan tersier.
7
d. Pemeliharaan tanggul pada tanggul pengaman, saluran primer,

sekunder, dan tersier.

e. Pemeliharaan bangunan air (pembersihan, pelumasan, dan

pengecatan) pada saluran primer, sekunder, dan tersier.

f. Pemeliharaan jembatan dan dermaga (pengecatan dan perbaikan

ringan).

g. Pemeliharaan jalan pada jalan inspeksi dan jalan usaha tani.

h. Pemeliharaan kantor dan rumah dinas (termasuk perbaikan ringan).

i. Kalibrasi alat ukur.

Untuk lebih jelasnya interval dan frekuensi pemeliharaan rutin dapat dilihat pada

Tabel 1.

8
Tabel 1. Pemeliharaan Rutin

Interval Frekuensi
Kegiatan Lokasi Keterangan
(bulan) (kali/tahun)

Pembersihan sampah di muka Saluran primer 1 12


bangunan air Saluran sekunder 2 mingguan 24 tergantung kondisi
Saluran tersier 2 mingguan 24 P3A/tergantung
kondisi

Pemotongan rumput di tanggul Tanggul pengaman 6 2


berm Saluran primer 6 2 tergantung kondisi
Saluran sekunder 6 2 tergantung kondisi
Saluran tersier 4 3 tergantung kondisi

Saluran primer 6 2 tergantung kondisi


Pembersihan saluran (tumbuhan
Saluran sekunder 6 2 tergantung kondisi
air)
Saluran tersier 4 3 tergantung kondisi

Tanggul pengaman 12 1
Saluran primer 12 1 tergantung kondisi
Pemeliharaan Tanggul
Saluran sekunder 12 1 tergantung kondisi
Saluran tersier 12 1 tergantung kondisi

Pemeliharaan bangunan air Saluran primer 6 2 tergantung kondisi


(pembersihan, pelumasan dan Saluran sekunder 6 2 tergantung kondisi
pengecatan) Saluran tersier 12 1 tergantung kondisi

Saluran Navigasi 12 1 tergantung kondisi


Pemeliharaan jembatan dan
Saluran primer 12 1 tergantung kondisi
dermaga (pengecatan dan
Saluran sekunder 12 1 tergantung kondisi
perbaikan ringan)
Saluran tersier 12 1 tergantung kondisi

Jalan Inspeksi 12 1 tergantung kondisi


Pemeliharaan Jalan
Jalan Usaha Tani 12 1 tergantung kondisi

Pemeliharaan kantor dan rumah


dinas (termasuk perbaikan ringan) 12 1 tergantung kondisi

Kalibrasi alat ukur 12 1 tergantung kondisi

9
2.2.2. Pemeliharaan Berkala

Pemeliharaan berkala adalah upaya menjaga dan mengamankan

jaringan tata air rawa agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna

memperlancar operasi dan mempertahankan kelestarian fungsi dan

manfaat prasarana tata air rawa yang dilakukan tiap tahun atau lima

tahunan atau juga tergantung pada kondisi bangunan dan saluran.

Pemeliharaan berkala antara lain berupa:

a. Pengangkatan lumpur pada saluran primer, sekunder, dan tersier

b. Perbaikan tanggul (longsor dan erosi) pada saluran primer, sekunder,

tersier dan tanggul pengaman.

c. Perbaikan bangunan air (penggantian yang rusak) pada saluran

primer, sekunder, dan tersier.

d. Perbaikan jembatan dan dermaga (penggantian yang rusak) pada

saluran navigasi, primer, sekunder, dan tersier.

e. Perbaikan jalan pada jalan inspeksi dan jalan usaha tani.

f. Perbaikan kantor dan rumah dinas (rehabilitasi).

g. Pengamanan jaringan berupa pemasangan patok batas jalur hijau

dan sempadan, papan larangan, nomenklatur bangunan, portal dan

patok km.

Untuk jelasnya interval dan frekuensi pemeliharaan berkala dapat dilihat pada Tabel 2.

10
Tabel 2. Pemeliharaan Berkala

Kecepatan
Interval Frekuensi
Kegiatan Lokasi pengendapan Keterangan
(tahun) (kali/tahun)
(m3/m/tahun)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- saluran primer 5 0,2 1-2
Pengangkatan lumpur - saluran sekunder 5 0,2 0,4 – 1
- saluran tersier 2 0,2 0,2 - 0,4
Perbaikan tanggul - tanggul pengaman Pada saat di -
longsor dan kerusakan laksanakan
akibat erosi, pengerukan saluran
pembentukan kembali -
tebing dan berm - saluran primer Pada saat di
laksanakan
pengerukan saluran
-
- saluran sekunder Pada saat di
laksanakan
pengerukan saluran
-
- saluran tersier Pada saat di
laksanakan
pengerukan saluran
Penggantian (bagian- - bangunan bervariasi -
bagian) yang rusak dari pengatur bervariasi -
bangunan air dan air bervariasi -
gedung - gedung
Pebaikan jembatan dan - saluran navigasi 5 0,2 -
dermaga (penggantian - saluran primer 5 0,2 -
yang rusak) - saluran sekunder 5 0,2 -
- saluran tersier 5 0,2 -
Perbaikan jalan - jalan inspeksi 5 0,2 -
- jalan usaha tani 5 0,2 -
Perbaikan kantor dan bervariasi -
rumah dinas (rehabilitasi)
Pengamanan jaringan - patok batas jalur bervariasi -
hijau dan
sempadan
- papan larangan bervariasi -
- nomenklatur bervariasi -
bangunan
- portal bervariasi -
- patok km bervariasi -

Catatan : angka yang tertera pada kolom (4) tergantung pada kondisi masing-masing
jaringan atau berdasarkan hasil survei di lapangan.

11
2.3. Fasilitas dan Peralatan O&P

Fasilitas dan peralatan diperlukan untuk menunjang kegiatan O&P. Untuk

menyusun kebutuhan fasilitas dan peralatan harus didasarkan kebutuhan nyata di

lapangan dari sistem jaringan yang bersangkutan. Fasilitas dan peralatan

dimaksud bukan bagian dari biaya O&P tapi merupakan investasi yang

pendanaannya di luar biaya O&P. Fasilitas dan Peralatan O&P lebih rinci dapat

dilihat pada Tabel 3.

12
Tabel 3. Fasilitas dan Peralatan O&P

Perkiraan
Fasilitas/Peralatan Jumlah dibutuhkan Masa Pakai Keterangan
(tahun)
Gedung kantor/rumah (70 m²) 1 Pengamat
rumah (36 m²) 1 Juru

Tenaga Listrik gen-set (5 kVA) 1 Pengamat


gen-set (1 kVA) 1 Juru
Petromak
menurut jumlah juru
Lampu senter Juru, PPA
dan PPA
Bangunan

Transportasi Speedboat (40 pk)


1 Pengamat
Ketek (8 pk)
sepeda motor menurut jumlah staf Pengamat dan Juru
sepeda menurut jumlah staf PPA

Peralatan kantor filling cabinet 1 Pengamat


meja dan kursi 1 Pengamat
meja dan kursi 1 Juru
Perkiraan Masa
meja dan kursi untuk rapat 1 Pakai Sesuai Pengamat
komputer 1 set 1 dengan Buku Pengamat
mesin tik 1 Manual atau Juru
Peraturan yang
Komunikasi Handy Talkie -
Berlaku
Handphone 1 Pengamat

Peralatan O&P Excavator 1 Pengamat


Alat ukur topografi -
Salinometer 1 Pengamat
Kamera foto 1 Pengamat
Kertas pH variasi Juru dan Pengamat
Kertas Fe variasi Juru dan Pengamat
Rambu ukur/papan duga variasi Juru dan Pengamat
Penakar hujan 1 Juru
Bor tanah 2 Juru dan Pengamat
Piezometer variasi Juru dan Pengamat
Meteran (50 m) 1 Pengamt
Meteran (5 m) 1 Juru
Parang, cangkul, arit 3 Pengamat, Juru, PPA
Mesin potong rumput 1 Pengamat

13
2.4. Kapasitas kerja

Untuk dapat menghitung kebutuhan biaya pemeliharaan, diperlukan standar

kapasitas kerja untuk pekerjaan, yaitu pemotongan rumput (tumbuhan normal dan

tumbuhan padat), pemeliharaan tanggul, pembersihan saluran (tumbuhan air),

pemeliharaan jalan, pembersihan sampah, pengangkatan lumpur, perbaikan

tanggul, dan perbaikan jalan. Kapasitas kerja lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Kapasitas Kerja

Kegiatan Lokasi Kapasitas Satuan Keterangan


Kerja *
(1) (2) (3) (4) (5)
a. Pemeliharaan Rutin
sesuai kondisi
Pemotongan rumput tanggul, berm 75 - 200 m²/orang/hari
rumput
Pemeliharaan tanggul tanggul 250 m²/orang/hari

Pembersihan saluran jalan inspeksi &


25 - 50 m²/orang/hari
(tumbuhan aquatik) jalan usaha tani

Pemeliharaan jalan 100 m²/orang/hari


Pembersihan sampah (di tergantung dimensi
muka bangunan air) 2 buah/orang
bangunan

b. Pemeliharaan Berkala

Pengangkatan lumpur
Saluran Tersier 2-3 m³/orang/hari - Tenaga manusia
(termasuk pengangkatan
tumbuhan aquatik dan akar) Saluran
45 m³/alat/jam - Alat berat
sekunder/primer
Perbaikan tanggul 100 m²/orang/hari

Catatan : Tumbuhan normal : rumput, ilalang


Tumbuhan padat : rumput gajah, purun, asosiasi perdu, perumpuk, semak

* Angka-angka pada kolom 3 tergantung pada kondisi setempat

14
2.5. Perencanaan pemeliharaan

Penyusunan rencana pemeliharaan (rutin dan berkala) dilakukan dengan

mekanisme sebagai berikut.

2.5.1. Penelusuran jaringan

Juru pengairan bersama dengan P3A melakukan penelusuran jaringan untuk

mendapatkan data akurat dari lapangan tentang rencana pemeliharaan

jaringan tersebut. Data penelusuran jaringan berupa data inspeksi rutin

kerusakan dan data inspeksi rutin alat-alat hidro-klimatologi dicatat dalam

blangko P-02 dan P-03.

2.5.2. Rencana pemeliharaan tingkat juru Pengairan

Juru pengairan menyusun rencana pemeliharaan dalam wilayah kerjanya

berdasarkan hasil penyelusuran jaringan dengan P3A kemudian dikirim ke

pengamat pengairan.

2.5.3. Rencana pemeliharaan tingkat pengamat pengairan

Pengamat Pengairan mengevaluasi usulan rencana pemeliharaan dari

setiap juru pengairan dan membuat rekapitulasinya dan selanjutnya dikirim

kepada kepala dinas sda kabupaten/kota/provinsi/balai wilayah sungai

sesuai dengan kewenangannya. Dalam mengevaluasi usulan rencana

pengamat pengairan mencatat hasil inspeksi rutin kerusakan, alat-alat hidro-

klimatologi, laporan pengukuran dan perencanaan teknis pemeliharaan,

15
daftar usulan pekerjaan pemeliharaan yang diborongkan/diswakelolakan

kedalam blangko P-02, P-03, P-04, P-05, P-06 dan P-07.

2.5.4. Pemeliharaan definitif

Kepala dinas sda kabupaten/kota/provinsi/balai wilayah sungai melakukan

evaluasi usulan rencana pemeliharaan dari setiap pengamat pengairan dan

menetapkan program pemeliharaan definitif/final dan selanjutnya

mengirimkan kembali kepada setiap pengamat pengairan. Data program

pekerjaan pemeliharaan yang diborongkan/diswakelolakan dicatat dalam

blangko P-08 dan P-09.

a. Pemeliharaan definitif tingkat pengamat pengairan

Pengamat pengairan setelah menerima program pemeliharaan

definitif/final segera menyusun jadwal waktu pelaksanaan pemeliharaan

yang menjadi tanggung jawabnya.

b. Program pemeliharaan definitif tingkat juru pengairan.

Juru pengairan setelah menerima program pemeliharaan definitif/final

segera menyusun jadwal waktu pelaksanaan pemeliharaan yang menjadi

tanggung jawabnya.

16
2.5.5. Pelaksanaan pemeliharaan

Pelaksanaan pemeliharaan dilakukan sesuai dengan jadwal waktu yang

telah disepakati. Laporan pelaksanaan kegiatan dicatat dalam blangko P-10,

P-11 dan P-12.

Untuk jelasnya dapat dilihat dibawah ini

Gambar 1. Alur Kegiatan Pemeliharaan

(9)
Penelusuran Jaringan:
Evaluasi Pelaksanaan oleh Juru dan P3A
Pemeliharaan

(1)
(8)

Pelaksanaan Rencana Pemeliharaan


Pemeliharaan Tingkat Juru
Pengairan

(7) (2)

Pemeliharaan Definitif Rencana Pemeliharaan


Tingkat Juru Tingkat Pengamat

(3)

(6)
Rencana Pemeliharaan
Tingkat Balai
WS/Prov/Kab
(4)

Pemeliharaan Definitif (5)


Tingkat Pengamat Pemeliharaan Definitif

17
2.6. Cara Pelaksanaan Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan pada umumnya dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:

a. Swakelola

Pekerjaan pemeliharaan dengan swakelola adalah pemeliharaan rutin. Untuk

pekerjaan ini yang diperlukan tenaga biasa dan peralatan sederhana (parang,

cangkul, dan lain-lain).

b. Kontraktual

Pekerjaan pemeliharaan dengan menggunakan jasa pemborong adalah

pekerjaan pemeliharaan berkala. Pekerjaan ini memerlukan/menggunakan

tenaga terampil/ahli dan peralatan khusus.

2.7. Sosialisasi

Sebelum memulai pekerjaan pemeliharaan, perlu dilakukan sosialisasi atau

pemberitahuan kepada masyarakat (P3A) tentang pekerjaan pemeliharaan rutin

dan berkala.

2.8. Koordinasi

Sebelum melakukan pekerjaan pemeliharaan (swakelola dan kontraktual), perlu

dilakukan koordinasi dengan P3A, PPL, dan kepala desa menyangkut jadwal

pelaksanaan pemeliharaan.

Khusus P3A dapat membahas masalah penyediaan tenaga kerja, bahkan

mengambil bagian dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan

kemampuan P3A dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

18
EVALUASI

1. Jelaskan pendapat saudara, apa perbedaan yang paling nyata antara kegiatan

pemeliharaan dan rehabilitasi?

2. Menurut saudara, mengapa diperlukan penelusuran jaringan setiap tahunnya?

3. Yang tidak termasuk dalam pemeliharaan rutin adalah:

a. Pembersihan sampah di muka bangunan air pada saluran primer,

sekunder, dan tersier.

b. Pemotongan rumput di tanggul/berm pada tanggul pengaman,

saluran primer, sekunder, dan tersier.

c. Pembersihan saluran (tumbuhan air) pada saluran primer, sekunder,

dan tersier.

d. Perbaikan tanggul akibat longsor/erosi

Jawaban (d)

4. Yang tidak termasuk dalam pemeliharaan berkala adalah:

a. Pengangkatan lumpur pada saluran primer, sekunder, dan tersier

b. Kalibrasi alat ukur

c. Perbaikan tanggul (longsor dan erosi) pada saluran primer, sekunder,

tersier dan tanggul pengaman.

d. Perbaikan bangunan air (penggantian yang rusak) pada saluran

primer, sekunder, dan tersier.

Jawaban: (b)

19
BAB III

PEMANTAUAN DAN EVALUASI KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN


JARINGAN IRIGASI RAWA PASANG SURUT

3.1. Pemantauan Operasi

Pemantauan dilakukan terhadap objek melalui kondisi sebagai berikut :

a. Pengamatan muka air di saluran / sungai dilakukan dengan menggunakan


AWLR (Automatic Water Level Recorder) atau manual.
b. Penampang saluran
c. Penurunan muka tanah (Soil Subsidence)
d. Muka air tanah
e. Curah hujan
f. Kualitas air permukaan
g. Kualitas air tanah
h. Kualitas tanah
i. Pengambilan air diluar kepentingan pertanian harus mendapatkan izin dari
yang berwenang
j. Daerah genangan diamati pada saat terjadi genangan.
k. Pengamatan tanggul dan daerah rawan banjir dilakukan pada saat kondisi
kritis/ banjir
l. Pengamatan lalu lintas air dilakukan terhadap jenis dan jumlah kendaraan
air yang melewati saluran
m. Pertumbuhan tanaman dan produksi.
Pemantauan ini menjadi tugas bersama antara P3A, petugas O&P dan PPL.

3.2. Pemantauan Pemeliharaan

Pemantauan dilakukan terhadap objek melalui indikator-indikator sebagai

berikut.

20
a. Pekerjaan swakelola, indikatornya adalah jenis pekerjaan, volume, waktu,

tenaga kerja, bahan dan kualitas pekerjaan.

b. Pekerjaan kontraktual, indikatornya adalah jenis pekerjaan, volume, waktu,

tenaga kerja, bahan, peralatan dan kualitas pekerjaan.

3.3. Evaluasi Operasi

Evaluasi dilakukan terhadap hal-hal yang telah dipantau, yaitu:

3.3.1. Evaluasi Langsung

Evaluasi langsung dilakukan terhadap kondisi air yang meliputi:

a. curah hujan
b. muka air dan kedalaman drainase (drain depth)
c. operasi pintu
d. kualitas air
e. muka air tanah
f. navigasi

3.3.2. Evaluasi Musim Tanam

Objek-objek yang perlu dievaluasi meliputi:

a. Kondisi Air

1) curah hujan
2) muka air dan kedalaman drainase (drain depth)
3) operasi pintu
4) kualitas air
5) muka air tanah
6) navigasi

21
b. Tanaman

1) luas lahan
2) jenis tanaman
3) kerusakan tanaman
4) produk

c. Tanah

1) pH
2) racun (toxic)
3) salinitas
4) penurunan (subsidence)
5) kelembapan

d. Banjir dan Genangan

1) tanggul-tanggul rawan banjir


2) muka air banjir dan genangan
3) kerusakan akibat banjir dan genangan

e. Perizinan dan Retribusi

1) perizinan untuk penggunaan air di luar kebutuhan pertanian


2) perizinan untuk pembuangan limbah ke dalam jaringan
3) retribusi untuk penggunaan air di luar kebutuhan pertanian
4) retribusi untuk pembuangan limbah ke dalam jaringan.

3.4. Evaluasi Pemeliharaan

Evaluasi dilakukan terhadap pekerjaan swakelola dan pekerjaan kontraktual

dalam dua periode, yaitu:

a. Evaluasi langsung dilakukan terhadap hal-hal antara lain jenis pekerjaan,

volume, waktu, tenaga kerja, bahan, peralatan, dan kualitas pekerjaan.

Evaluasi langsung dilakukan pada saat pekerjaan sedang berjalan.

22
b. Evaluasi tahunan dilakukan terhadap hal-hal antara lain jenis pekerjaan,

volume, waktu, tenaga kerja, bahan, peralatan, dan kualitas pekerjaan.

Evaluasi tahunan dilakukan pada akhir tahun.

3.5. Pelaporan Operasi

Hal-hal yang dilaporkan menyangkut kegiatan operasi adalah:

a. Muka air di saluran / sungai dilaporkan tiap bulan

b. Kondisi saluran dilaporkan 1 kali setahun

c. Penurunan muka tanah (soil subsidence) dilaporkan 1 kali setahun

d. Muka air tanah dilaporkan tiap bulan

e. Curah hujan dilaporkan tiap bulan

f. Kualitas air permukaan dilaporkan tiap bulan

g. Kualitas air tanah dilaporkan tiap bulan

h. Kualitas tanah dilaporkan 1 kali dalam setahun

i. Pengambilan air di luar kepentingan pertanian

j. Daerah genangan dilaporkan tiap bulan

k. Tanggul pada tempat rawan banjir dilaporkan 1 kali dalam setahun

l. Lalu lintas air dilaporkan tiap bulan

3.6. Pelaporan Pemeliharaan

Laporan realisasi pekerjaan pemeliharaan dilakukan sebagai berikut.

a. Untuk pekerjaan swakelola dan kontrak, pelaporan dilakukan sesuai dengan

ketentuan swakelola dan kontrak

23
b. Pelaporan dilakukan secara tahunan

3.7. Rekomendasi

Rekomendasi kegiatan O&P yang perlu mendapatkan perhatian atau perbaikan

pelaksanaan pada periode berikutnya didasarkan pada evaluasi kegiatan O&P saat

ini termasuk juga rekomendasi kegiatan perencanaan dan pelaksanaan O&P.

EVALUASI

1. Menurut saudara mengapa diperlukan pemantauan muka air tanah?

2. Menurut saudara mengapa pekerjaan pemeliharaan lebih diutamakan dilakukan

secara swakelola?

3. Diskusikan, mengapa kegiatan pemantauan harus dilakukan bersama antara P3A,

Petugas O&P dan PPL?

24

Anda mungkin juga menyukai