1. Deskripsi
Modul Pemeliharaan Jaringan Irigasi Rawa ini terdiri dari dua tahapan belajar
yang mencakup jenis pemeliharaan, fasilitas dan peralatan O&P, Kapasitas Kerja,
Peserta diklat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.
Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk memahami tata cara
atau prosedur dalam melakukan operasi secara lengkap. Setiap kegiatan belajar
disertai dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur tingkat penguasaan
2. Persyaratan
dilengkapi dengan modul bahan ajar dan metode dan media lainnya yang
dibutuhkan.
3. Metode
1
4. Alat Bantu/Media
dengan spidol dan penghapusnya, bahan tayang, serta modul dan/atau bahan
ajar.
5. Kompetensi Dasar
pemantauan dan evaluasi, yang disajikan dengan cara ceramah dan tanya jawab
menjelaskan:
b. Jenis pemeliharaan
d. Perencanaan pemeliharaan
2
DEFINISI
1. Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yang terkandung di dalamnya,
tergenang secara terus menerus atau musiman, terbentuk secara alami di lahan
yang relatif datar atau cekung dengan endapan mineral atau gambut, dan
keadaan, sifat, dan fungsi Rawa agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan
kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada
4. Pengendalian Daya Rusak Air pada Rawa adalah upaya untuk mencegah,
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan
6. Kawasan Budi Daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
3
7. Pengaturan Tata Air adalah sistem pengelolaan air pada Rawa beserta
9. Sistem Irigasi Rawa adalah kesatuan pengelolaan Irigasi Rawa yang terdiri atas
prasarana jaringan Irigasi Rawa, air pada jaringan Irigasi Rawa, manajemen
manusia.
4
BAB I
PENDAHULUAN
14Pengelolaan air yang baik, memerlukan upaya bersama antara organisasi operasi
dan pemeliharaan (O&P) , penyuluh pertanian, organisasi petani dan petani secara
individual :
– organisasi O&P yang efisien untuk mengelola jaringan saluran dan bangunan air.
Tanpa adanya organisasi O&P yang efisien, bangunan air tidak akan mungkin dapat
dioperasikan dengan benar, kondisi saluran dan bangunan air lainnya akan cepat
mengalami deteriorisasi, dan pengelolaan air mustahil dapat dilakukan dengan baik.
Tanpa pemeliharaan yang memadai terhadap saluran primer dan sekunder berikut
bangunan pengatur airnya – kebanyakannya berupa pintu klep dan pintu geser –
oleh organisasi O&P, maka apapun yang dilakukan para petani (memelihara saluran
tersier, mengoperasikan pintu geser dan merawat lahan usaha tani mereka) akan
sia-sia belaka ;
bertanggung jawab atas O&P di blok tersier, yaitu, mengoperasikan pintu air tersier
maka P3A haruslah aktif, bekerja bersama petugas instansi terkait dilapangan. Lebih
baik lagi apabila tanggungjawab P3A mencakup blok sekunder, kalupun tidak,
beberapa blok tersier. Pada setiap sub kelompok tersier, harus jelas siapa yang
– Penyuluhan pengelolaan air. Ini merupakan kombinasi dari pekerjaan para petugas
O&P dilapangan dan petugas penyuluh pertanian. Semua pihak yang terkait
5
dilapangan dilapangan perlu memberi perhatian khusus tentang pentingnya
pengelolaan air dilahan usaha tani untuk pertumbuhan tanaman yang optimal.
Masih cukup banyak petani yang menganggap bahwa suatu saluran baru ada
gunanya bila bisa memasok air, dan jika tidak berfungsi seperti itu, mereka
lapangan dari berbagai instansi dalam suatu sistem, juga dan peran P3A serta jika
memungkinkan, sub kelompoknya. Jika tidak, maka sistem yang sudah dibangun
6
BAB II
kelestarian fungsi jaringan irigasi rawa selama mungkin sesuai dengan masa
tata air rawa agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar
dan tersier.
7
d. Pemeliharaan tanggul pada tanggul pengaman, saluran primer,
ringan).
Untuk lebih jelasnya interval dan frekuensi pemeliharaan rutin dapat dilihat pada
Tabel 1.
8
Tabel 1. Pemeliharaan Rutin
Interval Frekuensi
Kegiatan Lokasi Keterangan
(bulan) (kali/tahun)
Tanggul pengaman 12 1
Saluran primer 12 1 tergantung kondisi
Pemeliharaan Tanggul
Saluran sekunder 12 1 tergantung kondisi
Saluran tersier 12 1 tergantung kondisi
9
2.2.2. Pemeliharaan Berkala
jaringan tata air rawa agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna
manfaat prasarana tata air rawa yang dilakukan tiap tahun atau lima
patok km.
Untuk jelasnya interval dan frekuensi pemeliharaan berkala dapat dilihat pada Tabel 2.
10
Tabel 2. Pemeliharaan Berkala
Kecepatan
Interval Frekuensi
Kegiatan Lokasi pengendapan Keterangan
(tahun) (kali/tahun)
(m3/m/tahun)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- saluran primer 5 0,2 1-2
Pengangkatan lumpur - saluran sekunder 5 0,2 0,4 – 1
- saluran tersier 2 0,2 0,2 - 0,4
Perbaikan tanggul - tanggul pengaman Pada saat di -
longsor dan kerusakan laksanakan
akibat erosi, pengerukan saluran
pembentukan kembali -
tebing dan berm - saluran primer Pada saat di
laksanakan
pengerukan saluran
-
- saluran sekunder Pada saat di
laksanakan
pengerukan saluran
-
- saluran tersier Pada saat di
laksanakan
pengerukan saluran
Penggantian (bagian- - bangunan bervariasi -
bagian) yang rusak dari pengatur bervariasi -
bangunan air dan air bervariasi -
gedung - gedung
Pebaikan jembatan dan - saluran navigasi 5 0,2 -
dermaga (penggantian - saluran primer 5 0,2 -
yang rusak) - saluran sekunder 5 0,2 -
- saluran tersier 5 0,2 -
Perbaikan jalan - jalan inspeksi 5 0,2 -
- jalan usaha tani 5 0,2 -
Perbaikan kantor dan bervariasi -
rumah dinas (rehabilitasi)
Pengamanan jaringan - patok batas jalur bervariasi -
hijau dan
sempadan
- papan larangan bervariasi -
- nomenklatur bervariasi -
bangunan
- portal bervariasi -
- patok km bervariasi -
Catatan : angka yang tertera pada kolom (4) tergantung pada kondisi masing-masing
jaringan atau berdasarkan hasil survei di lapangan.
11
2.3. Fasilitas dan Peralatan O&P
dimaksud bukan bagian dari biaya O&P tapi merupakan investasi yang
pendanaannya di luar biaya O&P. Fasilitas dan Peralatan O&P lebih rinci dapat
12
Tabel 3. Fasilitas dan Peralatan O&P
Perkiraan
Fasilitas/Peralatan Jumlah dibutuhkan Masa Pakai Keterangan
(tahun)
Gedung kantor/rumah (70 m²) 1 Pengamat
rumah (36 m²) 1 Juru
13
2.4. Kapasitas kerja
kapasitas kerja untuk pekerjaan, yaitu pemotongan rumput (tumbuhan normal dan
tanggul, dan perbaikan jalan. Kapasitas kerja lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.
b. Pemeliharaan Berkala
Pengangkatan lumpur
Saluran Tersier 2-3 m³/orang/hari - Tenaga manusia
(termasuk pengangkatan
tumbuhan aquatik dan akar) Saluran
45 m³/alat/jam - Alat berat
sekunder/primer
Perbaikan tanggul 100 m²/orang/hari
14
2.5. Perencanaan pemeliharaan
pengamat pengairan.
15
daftar usulan pekerjaan pemeliharaan yang diborongkan/diswakelolakan
tanggung jawabnya.
16
2.5.5. Pelaksanaan pemeliharaan
(9)
Penelusuran Jaringan:
Evaluasi Pelaksanaan oleh Juru dan P3A
Pemeliharaan
(1)
(8)
(7) (2)
(3)
(6)
Rencana Pemeliharaan
Tingkat Balai
WS/Prov/Kab
(4)
17
2.6. Cara Pelaksanaan Pemeliharaan
a. Swakelola
pekerjaan ini yang diperlukan tenaga biasa dan peralatan sederhana (parang,
b. Kontraktual
2.7. Sosialisasi
dan berkala.
2.8. Koordinasi
dilakukan koordinasi dengan P3A, PPL, dan kepala desa menyangkut jadwal
pelaksanaan pemeliharaan.
18
EVALUASI
1. Jelaskan pendapat saudara, apa perbedaan yang paling nyata antara kegiatan
dan tersier.
Jawaban (d)
Jawaban: (b)
19
BAB III
berikut.
20
a. Pekerjaan swakelola, indikatornya adalah jenis pekerjaan, volume, waktu,
a. curah hujan
b. muka air dan kedalaman drainase (drain depth)
c. operasi pintu
d. kualitas air
e. muka air tanah
f. navigasi
a. Kondisi Air
1) curah hujan
2) muka air dan kedalaman drainase (drain depth)
3) operasi pintu
4) kualitas air
5) muka air tanah
6) navigasi
21
b. Tanaman
1) luas lahan
2) jenis tanaman
3) kerusakan tanaman
4) produk
c. Tanah
1) pH
2) racun (toxic)
3) salinitas
4) penurunan (subsidence)
5) kelembapan
22
b. Evaluasi tahunan dilakukan terhadap hal-hal antara lain jenis pekerjaan,
23
b. Pelaporan dilakukan secara tahunan
3.7. Rekomendasi
pelaksanaan pada periode berikutnya didasarkan pada evaluasi kegiatan O&P saat
EVALUASI
secara swakelola?
24