Anda di halaman 1dari 2

Apa Fungsi Sistem Saraf Simpatik?

Sistem saraf simpatik ada pada tiap otak manusia. Anda mungkin tertarik mengetahui apa
sebenarnya fungsi dari sistem saraf yang satu ini. Memang sistem saraf manusia termasuk
salah satu yang bersifat kompleks, disebut kompleks karena sistem saraf itu melakukan
banyak sekali pekerjaan dan tanpa harus ada intervensi kesadaran manusia itu sendiri,
dengan artian bekerja di bawah sadar. Ini merupakan sesuatu yang sangat menakjubkan.
Sistem saraf terdiri atas beberapa bagian, dan kesemuanya bekerja dengan otomatis serta
biasa dikenal dengan sistem saraf otonom. Sistem saraf simpatik adalah sub bagian sistem
saraf otonom tersebut. Sistem saraf ini mempunyai tanggung jawab untuk pengaturan
fungsi fight or flight atau respon darurat di kondisi stress yang dialami seseorang. Selain itu
juga untuk bentuk pembangkitan energi. Itulah sekilas mengenai sistem saraf simpatik.

Fungsi sistem saraf simpatik

Untuk fungsinya, bersifat berkeseimbangan. Jadi sistem saraf ini akan melengkapi antara
yang satu dengan yang lainnya pada sistem saraf parasimpatis – Di mana sistem saraf
parasimpatis itu mengontrol relaksasi setelah kondisi stress yang dialami oleh seseorang.
Lebih lanjut mengenai pembahasan fungsi dari sistem saraf simpatik ini. Sistem saraf
simpatik juga memiliki fungsi untuk melayani berbagai tujuan penting tubuh yang lainnya,
tak hanya untuk mengatasi keadaan darurat seperti yang telah disebutkan sebelumnya saja.

Sebagai contoh, setelah Anda berdiri, di mana sebelumnya Anda berada pada posisi duduk
untuk jangka waktu lumayan lama. tindakan ini harus diikuti oleh peningkatan pada
tekanan darah. Apabila seseorang tak memiliki fungsi tersebut, maka orang bisa tak sadar.
Walaupun terlihat sepele, namun besar efeknya dan fungsi dari saraf simpatik dalam hal ini.
Efek yang terjadi dari berdiri tiba-tiba setelah dalam posisi duduk dalam waktu yang cukup
lama, tanpa fungsi saraf simpatik yang bekerja – Akan cukup fatal. Fungsi lainnya dari
sistem saraf simpatik yaitu untuk mempersiapkan tubuh ketika bangun dan tindakan
sesudah siklus tidur, serta untuk meningkatkan denyut jantung beserta keringat ketika
seseorang melakukan aktivitas olahraga.
Fungsi yang sama

Selain fungsi-fungsi yang sudah dijelaskan di atas, Anda juga dapat menemukan saraf
parasimpatik dengan fungsi yang sama. Memang walaupun sama, tetapi secara terbalik jika
hal tersebut memang yang paling benar. Ke 2 sistem tersebut dapat bekerja dengan saling
melengkapi, jadi tak bersifat bertentangan satu dengan yang lainnya – Sistem saraf tersebut
bekerja untuk memodulasi metode yang terdapat sistem vital lain tubuh agar bisa tampil.
Karena hal tersebut maka mereka akan dapat melihat perubahan dari waktu ke waktunya,
khususnya pada pola pikir juga lingkungan, dan juga untuk menjaga tubuh agar selalu
dalam kondisi konstan dan stabil, yang di mana di kondisi tersebut dikenal dengan nama
homeostatis.

Sumsum tulang belakang sebagai pangkalnya

Saraf simpatik merupakan saraf yang berpangkal pada sumsum tulang belakang (Medula
Spinalis) – Berlokasi pada daerah dada dan pinggang. Umumnya saraf simpatik ini
mempunyai fungsi untuk mempercepat serta memacu kerja organ tubuh. Bagi saraf
parasimpatik adalah saraf yang pangkalnya berbeda dari saraf simpatik, yaitu pada
sumsum lanjutan (Medula Oblongata), yang juga dari sacrum yang merupakan saraf pre-
ganglion dan saraf post-ganglion. Jadi secara garis besar fungsinya untuk memperlambat
kerja organ tubuh.

Sindrom RSDS

Gangguan pada sistem saraf simpatik salah satunya adalah sindrom RSDS, dikenal juga
dengan Sindrom Distrofi Refleks Simpatis. Ini merupakan jenis penyakit yang dapat
mengakibatkan nyeri regional yang cukup parah dan juga rasa terbakar ke tubuh. Itulah
beberapa hal terkait fungsi sistem saraf simpatik dan juga penyakit yang menyerang sistem
saraf yang satu ini.

Anda mungkin juga menyukai