TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Senam kaki
a. Definisi
8
9
2012).
Keterangan gambar :
1. Posisi duduk diatas
kursi.
2. Kaki menempel dilantai.
2 3 Keterangan gambar :
1. Tumit menempel di lantai.
2. Jari kaki diluruskan ke
atas.
3. Jari kaki di bengkokkan
ke bawah.
atas.
2 1 Keterangan gambar :
1. Tumit diletakkan di
lantai.
2. Ujung kaki di
angkat ke atas.
diangkat.
Keterangan gambar :
2
1. Tumit diletakkan di
lantai.
2. Ujung kaki diangkat
dan buat gerakan
memutar.
1
1
Keterangan gambar :
1. Ujung kaki di letakkan
di lantai.
2. Tumit diangkat ke atas
dan buat gerakan
memutar.
1 2 Keterangan gambar :
1. Lutut kaki diangkat dan
luruskan.
2. Jari-jari kaki digerakkan
ke depan.
kaki tersebut dan gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu
1
2 Keterangan gambar :
1. Lutut diangkat dan
diluruskan.
2. Jari kaki digerakkan
kearah wajah.
kali.
belakang.
sekali.
2 Keterangan gambar :
1. Letakkan Koran
diatas lantai
2. Kaki membentuk
Koran menjadi bola.
bagian koran.
2. Gula Darah
(Wikipedia, 2013).
1) Diet/makanan
2) Hati
tetap stabil.
akan lebih baik dari pada gerak badan saat perut kosong atau
sedang puasa.
4) Obat oral/insulin
5) Penyakit
6) Alkohol
oleh minum alkohol, oleh karena itu batasi minum alkohol atau
darah turun.
Glukosa DM
(mg/dL)
Darah
Sewaktu
Hipoglikemia < 55
Normal 60-125
Hiperglikemia ≥ 200
laboratorium
cepat berubah.
pagi ini sebelum sarapan, dua jam setelah makan, dan malam hari
darah.
Pastikan bahwa jarum yang anda pakai steril dan masih baru.
5) Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk dengan kasa atau kapas
kedua.
Error) dari pada kerusakan alat. Hasil yang tidak akurat bisa
a. Definisi
dalam darah.
b. Manifestasi Klinis
penyakitDM diantaranya:
pengeluaran urin ini lebih sering terjadi pada malam hari dan
(PERKENI, 2011).
c. Klasifikasi
1) Diabetes tipe 1
2) Diabetes tipe 2
2014)
3) Diabetes gestational
2015).
d. Patofisiologi
e. Komplikasi
pendek, diantaranya:
a) Hipoglikemia
b) Ketoasidosis diabetic
29
glukosa serum lebih dari 600 mg/dl (Price & Wilson, 2006).
b. Penyakit serebrovaskuler
f.Faktor Risiko
b) Gaya hidup
d) Obesitas
IMT =BB(kg)/TB(m2).
18,5-22,9 Normal
23-24,9 Kelebihan
≥25,0 Obesitas
a) Usia
lebih tinggi dan 3,5 kali lipat lebih tinggi jika memiliki ayah
g. Pencegahan
a) Pencegahan Primer
b) Pencegahan sekunder
c) Pencegahan tersier
h. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan
pilar yaitu:
a) Edukasi
b) perencanaan makan
(BB>120% BBI)
baik(Dongoes, 2011).
2. penatalaksaan farmakologis
2011).
a. Sulfonil urea
sekrsesi insulin
hipoglikemik.
110-140 mg/dL.
Chlorpropamide).
b. Binguand
-1.8%.
hipoglikemik.
(Dochterman&Bulechek, 2004).
2. Perawatan kaki
3. Insulin
C.Hipotesis