Beberapa hal biasa dilakukan oleh banyak orang setelah shalat fardhu (wajib) yang lima waktu, padahal
tidak ada contoh dan dalil dari Rasulullah dan para sahabat ridwanullah alaihim ajma’in. Diantara
2. Berdoa dan berdzikir secara berjamaah yang di pimpin oleh imam shalat. 2
3. Berdzikir dengan bacaan yang tidak ada dalil, baik lafazhnya maupun bilanganya atau berdzikir
4. Menghitung dzikir dengan memakai biji tasbih atau sesuatu yang serupa dengannya. Tidak ada
satu pun hadist shahih tentang menghitung dzikir dengan biji bijian tasbih, bahkan sebagiannya
maudhu’ (palsu).3
Syaikh al-Albani berkata :”berdzikir dengan biji bijian tasbih adalah bid’ah.” 4
Yang disunnahkan dalam berdzikir adalah dengan menggunakan jari jari tangan. Dari Abdullah
bin Amr, ia menuturkan “aku pernah melihat Rasulullah menghitung bacaan tasbih dengan jari
5. Berdzikir dengan suara keras dan secara beramai ramai (dengan koor/berjamaah).
Allah memerintahkan kita berdzikir dengan suara yang tidak keras (lihat al-A’raf ayat 55 dan
205, serta lihat tafsir Ibnu Katsir terkait penjelasan kedua ayat ini).
Rasulullah melarang kita berdzikir dengan suara keras, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Al-
Imam asy-Syafi’i menganjurkan agar imam ataupun makmum tidak mengeraskan bacaan dzikir. 6
6. Imam dan makmum membiasakan atau merutinkan berdoa dengan berjamaah setelah shalat
fardhu dan mengangkat tangan pada doa tersebut, namun perbuatan ini tidak ada contohnya dari
Rasulullah.7
7. Saling berjabat tangan seusai shalat fardhu (bersalam-salaman). Tidak ada seorang pun dari
Sahabat atau Salafus Shalih yang berjabat tangan (bersalam-salaman) kepada orang disebelah
kanan atau sebelah kiri., di depan atau di belakangnya apabila mereka selesai melakukan shalat.
Jika seandainya perbuatan itu baik, maka akan sampai kabar kepada kita, dan para ulama akan
Berjabat tangan itu dianjurkan, namun menetapkannya setiap selesai shalat fardhu tidak ada
contohnya, juga pada setelah shalat Shubuh dan Ashar, maka ini adalah bid’ah. 10