Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

 Judul : Interaksi obat dan implikasinya.


Jurnal : Media litbang kesehatan
Volume dan halaman : Volume XVII NO.4
Tahun : 2008
Penulis : Retno Gitawati
 Judul: PENGARUH NIKOTIN TERHADAP AKTIVITAS DAN 
FUNGSI OTAK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN 
GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA   PECANDU ROKOK 
Jurnal : BULETIN PSIKOLOGI
Volume dan halaman : VOLUME 18, NO. 2
Tahun : 2010
Penulis : Andrian Liem
 Judul : PENGARUH MEROKOK TERHADAP KEEFEKTIVITASAN
TERAPI HIPERTENSI PADA PENDERITA HIPERTENSI PEROKOK DI
EMPAT PUSKESMAS TAHUN 2017
Jurnal : Tropical Pharmacy and Chemistry
Volume dan halaman : Volume 4. No.2
Tahun : 2017
Penulis : Dna Raras Mardena, Anjar Mahardian Kusuma

PEMBAHASAN
Dampak negative merokok pada kesehatan telah ditulis dengan jelas disetiap
bungkus rokok yaitu kanker, serangan jantung, impontensi, dan gangguan kehamilan
dan janin. Berbagau hasil penelitian secara longitudinal dan cohort, baik dalam
setting eksperimen, kuasi-eksperimen, maupun natural telah membuktikan hal
tersebut. Merokok akan mendorong terjadinya vasoconstriction dan atherosclerosis
yang menyebabkan subclinical myocardial ischemia, serta karbon monoksida yang
memperbesar resiko terjadinya hypoxemia dan myocardial hypoxia. Selain
berdampak pada organ tubuh, kandungan zat dalam rokok khususnya nikotin jga
mempengaruhi kondisi psikologis, system syaraf, serta aktivitas dan fungsi otak, baik
pada perokok aktif maupun pasif.
Nikotin menstimulasi pelepasan acetylcholine, serotonin, hormon-hormon
pituitary, dan epinephrine. Selain itu nikotin juga menstimulasi pelepasan dopamine
dan norepinephrine. Para pecandu rokok juga memiliki resiko lebih besar untuk
mengalami gangguan tidur, penurunan kemampuan mengingat tugas-tugas sederhana
serta mendorong munculnya perilaku kompulsif.

Isoenzim CYP SUBSTRAT INHIBITOR INDUKTOR


CYP-1A2 Teofilin Siprofloksasin Asap Rokok
Klozafin Fluvoksamin
Levodopa Asap Rokok
Amlodipin
Rokok mengandung polisiklik aromatic hidrokarbon, seperti benzopiren yang
dapat menginduksi enzim mikrosom, yaitu CYP-450, sehingga meningkatkan
oksidasi dari beberapa obat seperti teofilin, fenasetin, pentazosin. Waktu paruh
teopilin perokok = 4,1 jam, sedang pada orang yang tidak merokok = 7,2 jam.
Dalam kandungan rokok pun yang paling utama ialah nikotin, nikotin ini
dapat menstimulasi pengsintesisan dopamine sehingga apabila perokok ini sedang
dalam terapi Parkinson yaitu mengkonsumsi obat levodopa maka akan mempercepat
waktu paruh dari levodopa pula sehingga obat levodopa pun akan tidak
dimetabolisme semuanya dan akibatnya kadar levodopa akan semakin banyak
dialiran darah dan mengakibatkan kerusakan hati ataupun sitotoksik dan bisa
menyebabkan stroke.
Adapun Hasil penelitian meunjukan bahwa Amlodipin mampu menurunkan
rerata tekanan darah sistolik pada pasien hipertensi tidak merokok sebesar 4,15
mmHg, sedangkan pada tekanan diastolik mengalami kenaikan rerata sebesar 1,32
mmHg. Hasil penelitian ini berbeda dengan teori dan penelitian sebelumnya, karena
pada penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Baharuddin yang menyatakan bahwa
Amlodipine dapat menurunkan tekanan darah pasien hipertensi sebesar 32,94/16,38
mmHg, sedangkan pada penelitian ini hanya mampu menurunkan rerata tekanan
darah sistolik sebesar 4,15 mmHg dan pada rerata tekanan darah diastolik tidak
mengalami penurunan. Tidak efektifnya antihipertensi Amlodipin pada kelompok
terpajan mungkin terjadi karena faktor merokok. Seperti dalam penelitian Syazana
(2007) menyatakan bahwa ada hubungan antara lama merokok dengan kenaikan
tekanan darah yang munkin pada penelitian ini menyebabkan antihipertensi
Amlodipin tidak efektif. Meskipun secara statistik takanan darah tidak ada perbedaan
yang bermakna antara kelompok hipertensi tidak perokok dan kelompok hipertensi
perokok, namun dapat kita lihat perbedaan rerata antara tekanan darah sistolik pada
kelompok hipertensi tidak perokok dan hipertensi perokok, pada kelompok hipertensi
tidak perokok dengan rerata tekanan darah sistolik dikisaran ±140 mmHg, sedangkan
pada kelompok hipertensi perokok dikisaran ±150 mmHg. Hal ini menunjukan
berbedaan secara klinis. Mekanisme yang mungkin terjadi yang menyebabkan
kelompok hipertensi perokok memiliki rerata tekanan darah lebih tinggi dibanding
kelompok hipertensi tidak merokok disebabkan oleh zat yang terkandung dalam
rokok.

KESIMPULAN
Rokok dapat menyebabkan efek negative terhadap kesehatan dan juga dapat
mengganggu efek terapi dari obat tertentu tapi juga dapat mempercepat pula waktu
paruh dari obat tertentu. Misalnya kandungan nikotin dalam obat akan mempercepat
pembentukan dopamine pada obat levodopa, dan pada kasus perokok hipertensi
dalam terapinya dengan amplodipin akan menghambat kerja amplodipin sehingga
tidak efektiv. Maka dapat disimpulkan bahwa interaksi obat dengan rokok ini bisa
diakibatkan langsung oleh kandungan kimia pada rokok dengan obat terntentu
ataupun bisa dari efeksamping dari siperokok ini yang dapat merusak organ kita atau
penyakit kita sehingga obat yang akan menyembukannya malah tidak efektiv.
TUGAS INTERAKSI OBA DENGAN MAKANAN DAN MINUMAN SOAL DAN
JAWABAN

1. Makanan dan minuman yang mengandung soda, dapat menyebabkan perubahan


pada absorbsi obat karena :
A. Perubahan motilitas lambung
B. Perubahan PH lambung
C. Perubahan bentuk sediaan obat
D. Perubahan suplai darah di saluran cerna E. Perubahan biotransformasi dan
metabolisme obat.
JAWAB : B
2. Seorang perempuan berusia 30 tahun mendapatkan tablet zat besi untuk
mencegah anemia karena kekurangan zat besi selama kehamilannya. Ia hendak
meminum tablet zat besi tersebut dengan jus jeruk. Bagaimana penyerapan tablet
zat besi di dalam saluran cerna wanita tersebut?
A. Terjadi peningkatan penyerapan zat besi karena vitamin C dalam jus jeruk.
B. Terjadi penurunan penyerapan zat besi karena vitamin C dalam jus jeruk.
C. Terjadi peningkatan penyerapan zat besi karena sifat asam jus jeruk.
D. Terjadi penurunan penyerapan zat besi karena sifat asam jus jeruk.
JAWAB : A
3. Seorang perempuan berusia 21 tahun dirawat di RS karena mengalami hipertensi
dalam kehamilan yang menetap hingga setelah melahirkan dengan seksio sesarea.
Diberikan obat levodopa dan berhasil menurunkan tekanan darahnya. Kemudian,
untuk mempercepat penyembuhan luka operasinya, diminta diet tinggi protein.
Apa pengaruh diet tersebut terhadap efek terapi levodopa?
A. Menghambat penyerapan levodopa di saluran pencernaan.
B. Meningkatkan penyerapan levodopa di saluran pencernaan.
C. Menghambat transpor levodopa di pembuluh darah.
D. Meningkatkan transpor levodopa di pembuluh darah.
JAWAB : C
4. Tertrasiklin jika diminum bersama minuman yang kaya kalsium seperti susu,
akan mengakibatkan :
A. Terbentuknya khelat, absorbsi dihambat.
B. Absorbsi meningkat.
C. Metabolisme meningkat.
D. Ekskresi meningkat.
E. Efek meningkat.
JAWAB : A
5. Jenis makanan dibawah ini mengandung vitamin K yang bersifat anti koagulan
atau anti pembekuan darah. Meningkatkan efek obat anti koagulan dapat
mengakibatkan trombosis. Bahan makanan tersebut diantaranya :
A. Durian, nangka
B. Wortel, labu
C. Tomat, cabe
D. Brokoli, Bayam,Selada
E. Jeruk, melon
JAWAB : D
6. Seorang laki-laki berusia 30 tahun sangat suka minum kopi. Laki-laki tersebut
mendapatkan pengobatan untuk infeksi saluran kencing, yaitu dengan obat
ciprofloxacin. Apakah laki-laki tersebut masih dapat minum kopi selama
pengobatan?
A. Ya, tetapi dalam rentang waktu 2 jam.
B. Tidak, meskipun dalam rentang waktu 2 jam.
C. Ya, tidak bahaya jika obat diminum bersama dengan kopi.
D. Tidak, tetapi hanya bahaya jika obat diminum bersama dengan kopi.
JAWAB : B
7. Pernyataan yang tidak benar untuk interaksi obat dan makanan adalah:
A. Sering tidak diperhatikan.
B. Dapat meningkatkan efek obat.
C. Mempengaruhi ketersediaan hayati obat.
D. Mempengaruhi kecepatan absorbsi obat.
E. Tidak mempengaruhi distribusi obat.
JAWAB : E
8. Seorang laki-laki berusia 50 tahun mengonsumsi rutin obat isocarboxazid dari
dokternya. Suatu ketika laki-laki tersebut meminum obat tersebut setelah
mengonsumsi diet dengan komposisi nasi, hati ayam, sayur bayam dan labu.
Setengah jam kemudian laki-laki tersebut merasakan nyeri kepala, mual dan
muntah. Mana komposisi diet yang banyak mengandung tiramin yang berinteraksi
dengan obat yang diminumnya tersebut?
A. Nasi.
B. Hati ayam.
C. Sayur bayam.
D. Labu.
JAWAB : B
9. Seorang perempuan berusia 55 tahun divonis menderita diabetes melitus tipe 2
dan mendapat obat glibenklamid untuk menurunkan kadar gula darahnya. Pasien
diberikan diet tanpa nasi dan hanya mengandung protein tinggi, yaitu dengan
ayam, tempe dan sayur bayam. Apakah yang kurang tepat dalam penyusunan diet
di atas?
A. Tidak mengandung nasi dengan kadar tinggi glukosa.
B. Mengandung ayam dengan kadar tinggi protein.
C. Mengandung tempe dengan kadar tinggi tiramin.
D. Mengandung sayur bayam dengan kadar tinggi vitamin K.
JAWAB : A
10. Interaksi obat antara obat siprofloksasin dengan kafein (kopi) dapat menurunkan
metabolisme kafein penghambatan pada enzim CYP1A2 sehingga kadar kafein
dalam tubuh meningkat dan dapat menyebabkan tremor, insomnia dan takikardi.
Dari pernyataan tersebut interaksi tersebut termasuk tingkat keparahan apa dan
jenis interaksinya dimana?
A. Moderate, Farmakokinetik.
B. Minor, Farmakokinetik.
C. Mayor, Farmakodinamik.
D. Mayor, Farmakokinetik.
E. Minor, Farmakodinamik.
JAWAB : A

Anda mungkin juga menyukai