Di Indonesia
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Model Kepemimpinan Pendidikan Islam
Dosen Pembimbing
Disusun oleh:
Muhammad Natsir
NIM: 193101011819
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt., yang telah memberi
makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW., beserta keluarga, para sahabatnya, tabi‟in, dan tabi‟ut tabi‟in,
serta kita semua selaku ummatnya yang insya Allah senantiasa istiqomah dalam
menjalankan perintah Allah dan sunnah Rasulullah SAW. hingga akhir zaman.
Tantangan Ddi Era Insdustri ini dapat penulis selesaikan. Makalah ini disusun
ً خ ٍِيَفت5ا55٘ ُ5ى5ب5َۖ ق
ًِف ا ْْل َ ْز ض ج ً5ِ5ّ ِإ
ت5 َل5ْ5ي5ِ ز ل ى5ه5ب5َ ق5ْذ5ٗ ِإ
و 5بع 5ن5ِئ 5ُب
5ح5ِّ5ب5َ ٍ َّ ِ ُّ س5ِد5اى س
ْ ٌ َ س5ب5َ ٖ5ٍٍِِ دُ ف ف55ٍِ أ َت ج و
ٗ 5 ح5ل بء ٗ 5ِف 5ٌُ ف ب ع
5ُ٘ َ َل ب5َي5ْ5ع5َت ه5ُ ٌ َ ي5ْإًِّ أ َع س ل5ِد5َق5ُّ ٗ د ك5َ5ح5ِب
ٍ 5ب5َى ق
Penggalan Hadits tersebut di atas, adalah “setiap kamu adalah pemimpin, dan
baiknya pemimpin adalah mereka yang kamu cintai, dan mereka pun
mencintaimu, kamu menghormati dan merekapun menghormatimu. Sebaliknya,
seburuk-buruknya pemimpin adalah mereka yang kamu benci dan mereka pun
Muslim).
Islam memberikan posisi yang amat terhormat bagi para pemimpin.
Bahkan dalam Al-Qur'an ada sebuah do'a agar kita bisa menjadi pemimpin.
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami
isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.(QS. Al-Furqon [25]: 74.
Untuk itu menjadi pemimpin harus menjadi cita-cita setiap orang yang
beriman. Rasulullah SAW., tidak pernah menetapkan satu sistem tertentu bagi
kepada kesempurnaan.
Pendidikan Islam yang mampu beradaptasi dengan era disrupsi atau revolusi
industri 4.0. Dimana pada era revolusi industri 4.0 saat ini, semua berbasis IoT
atau Internet of Think. Dalam hal ini yang berubah adalah teknis operasionalnya
yang berbasis IoT, namun contentnya secara prinsip tidak mengalami perubahan.
Oleh sebab itu besar harapan dari penulis agar pembaca terutama Dosen
pembimbing dapat memberi masukan dari segi penulisan mau pun isi dari
makalah ini. Semoga kita semua dapat mengambil manfaat yang terdapat di
dalamnya. Jadikan proses pembelajaran merupakan kebutuhan primer sampai
lh m ulill hir l l m n
Adnan Rahman
DAFTAR ISI
JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN 1
B. Pembatasan Masalah 5
C. Perumusan Masalah 5
D. Tujuan Penelitian 5
E. Manfaat Penelitian 5
G. Sistimatika Penulisan 7
C. Teori kepemimpinan 11
D. Gaya kepemimpinan 14
A. Jenis Penelitian 26
BAB V PENUTUP 30
A. Kesimpulan 30
B. Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 32
BAB I
PENDAHULUAN
Menjadi pemimpin adalah satu satu fungsi eksistensi manusia di muka bumi
menjawab realitas kehidupan, bahwa dalam kehidupan ini, pasti ada gejolak
apa itu pemimpin? Dan apa itu kepemimpinan? Apa tujuan kepemimpinan? Apa
disrupsi seperti saat ini?. Atau era revolusi industri 4.0 saat ini?
disimpulkan bahwa krisis atau kemunduran dunia Islam bukan karena ekonomi
atau kurangnya sumberdaya alam, tetapi karena hilangnya Adab dari kaum
Adab” (hilangnya adab). Dimana menurut Dr. Adian Husaini, penyebab dari The
Loss of Adab adalah kosongnya rumah rumah kaum Muslimin dari pendidikan
adab karena ketidak hadiran ayah dan ibu dalam mendidik adab anak anaknya.
pikiran, kemudian diikuti dengan tindakan. Tindakan yang terus berulang secara
1
dengan istilah karakter. Karakter dibagi menjadi dua, yaitu karakter baik dan
Adab atau budi pekerti yang tumbuh paripurna sesuai tahapannya, maka
kelak akan menjadi ghirah untuk menjalani kehidupan dengan berbagai macam
profesi yang baik, dan kelak menjadi manusia yang membuat karya solutif
yang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik khl kny ” (HR. Mukhari-
Muslim).
didekati atau dinilai berdasarkan adab bagi seorang pemimpin. Terutama dalam
Saat ini telah terjadi distorsi, yaitu penyimpangan terhadap pemahaman dan
Muhammad Naquib Al-Attas, yaitu loss of adab. Kemunduran ini terjadi dalam
skala nasional, regional, dan internasional. Loss of adab ini diawali dari cara
1
HAMKA, Akhlaqul Karimah, Jakarta, Gema Insani, 2017, hlm. 1-2.
Worldview seharusnya mewarnai pikiran, perasaan, dan tindakan dari seorang
dipisahkan dari sosok pemimpin, yang menjadi motor penggerak dari suatu
zaman, terutama di era disrupsi atau era revolusi industri 4.0 sebagaimana yang
Jika kita melihat realitas saat ini, dimana output pendidikan kita masih jauh
bertaqwa dan berakhkak mulia. Tidak bisa kita lepaskan dari peran dan fungsi
jatuh bangunnya suatu bangsa. Jika kita merujuk kepada Undang-Undang Dasar
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Ketiga kata
kunci (key words) dalam pasal 31 (c) tersebut, yaitu iman, taqwa dan akhlak
mulia, telah mengalami distorsi, dimana output pendidikan kita masih jauh dari
harapan. Lebih ironis lagi manakala kriteria keberhasilan anak didik, hanya
adabnya, jauh dari nilai-nilai Islam. Kita sulit untuk menjadi ummat terbaik
(khoira ummah) jika kata kunci iman, taqwa dan akhlak belum
merupakan soft skill yang harus menjadi indikator utama dalam menilai
keberhasilan pendidikan kita. Dan ketiga kata kunci ini seharusnya lebih awal
insan kamil, bukan manusia parsial (juz‟iy). Dalam rumusan Prof. Syed
Islam adalah menanamkan kebaikan atau keadilan dalam diri manusia sebagai
manusia). Dengan katalain, menurut rumusan Prof. Syed Muhammad Naquib al-
Attas, inti pendidikan adalah penanaman adab dalam diri seorang manusia
maka kita harus yakin, bahwa peradaban Islam tidak bisa dipisahkan dengan
sains dan teknologi tidak mengalami distorsi. Sebab di era industri seperti saat
2
Syed Muhammad Naquib al-Attas, Islam and Secularism, Kuala Lumpur, 2003, hlm. 150-151.
ini, yang berubah hanya prosesnya saja, sedangkan substansi nilai pendidikan
dari pemimpin yang bersangkutan. Sebab makna segala sesuatu tidak lepas dari
B. Pembatasan Masalah
C. Rumusan Masalah
4.0?.
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
sejenis.
2. Manfaat Praktis
diperoleh beberapa masalah yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti,
yaitu:
Kepemimpinan.
G. Sistematika Penulisan
Bab II: Kajian Teori, meliputi (1) Etimologi dan Epistemologi pemimpin, (2)
Ayat-ayat pemimpin dalam Al-Qur‟an dan Hadits, (3) Teori Kepemimpinan, (4)
dan (6) Konsep Kepemimpina Pendidikan di era Industri. Bab III: Metodologi
Pengumpulan Data. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab V: Penutup,
pemimpin dan akar katanya to lead yang terkandung beberapa arti yang erat
pengaruhnya.3
terjemahan dari kata “leadership” yang berasal dari kata “leader”. Pemimpinan
berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya bimbing atau tuntunan. Dari
menuntun.4.
3
Baharuddin, Kepemimpinan Pendidikan Islam, Antara Teori dan Praktik, Jogjakarta;
4
Ar-ruz Media, 2012, hlm. 47
Pramudji, Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia, Jakarta, Bumi Aksara, 1995, hlm. 5.
kepemimpinan adalah ra'in, dari hadits Nabi, “kullukum ra'in wa kullukum
mas'ulun 'an ra'iyyatihi (setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu
dipakai kata ra'is, artinya kepala. Ada pula yang menggunakan kata sa'is yang
mampu mengendalikan anggotanya. Sa'is memiliki akar kata yang sama dengan
Ada pula yang mengartikan pemimpin dengan kata imam, yang berarti di
depan. Kata ini memiliki akar yang sama dengan umm, yang berarti ibu. Seorang
imam atau pemimpin memang harus memiliki sifat seorang ibu. Penuh kasih
sayang dalam membimbing dan mengendalikan umat. Ada kaitan antara imam,
umm, dan ummat. Sifat Nabi kita di antaranya adalah ummi, yang berarti penuh
tujuan dan sasaran. Sumber dari pengaruh dapat diperoleh secara formal, yaitu
organisasi.5
5
Ibid, hlm. 5.
B. Kepemimpinan Menurut Al-Qur’an dan Hadits
Karakteristik Islam sebagai agama wahyu, terdiri atas tiga, yaitu (1)
diikuti oleh para sahabat, tabi‟in, dan tabiut tabi‟in. Dan akan terus diikuti
oelh umatnta sampai akhir zaman. Diantara ayat Al-Qur‟an yang relevan
ٗ 5ب55َ ْ ِ5ت5ب5ٌَ5آ5َِمّبُ٘ا ب
َ 5 ِبؤ َ ٍْ س َّب َب5ُ ْْ أ َ ٌ ٖ د5ب5َ55ْ ْ5ي5َٗ ج ع
ۖ ب5ص
َ سٗا ى ُ ً ٌ ت5ُِٖ ٍ َئ
َ
5ُ5٘55ُ ْ ِ5ق5ٌ٘
ُ
pinan dalam Islam bisa disebut “Imam”. Imam adalah seorang pemim-
pin dalam Islam yang harus ditaati oleh umat Islam sebagaimana imam dalam
shalat, rumah tangga, maupun dalam sistem pemerintahan. Ayat yang juga
Kata kholifah pada ayat di atas, selain dimaknai sebagai wakilAllah diplanet
bumi, bisa juga dimaknai sebagai “pemimpin”. Jadi sebenarnya setiap manusia,
selain sebagai wakil Allah dia juga pemimpin. Bisa sebagai pemimpin Negara,
pemimpin untuk dirinya sendiri. Pada setiap tingkatan pemimpin di atas, ada
melekat “persyaratan” dan “tanggung jawab”, meliputi dunia dan akhirat. Serta
tidak lepas dari wujud keprofesionalan. Sebab Allah SWT., mencintai pekerjaan
“Sesungguhnya Allah SWT mencintai jika seorang dari kalian bekerja, maka ia
C. Teori Kepemimpinan6
rumusan, konsep, dan teori kepimpinan. Studi dan rumusan kepemimpinan yang
6
Triantoro, Safaria, Kepemimpinan, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2004.
a) Teori Otokratis dan Pemimpin Otokratis
b) Teori Psikologis
c) Teori Sosiologis
d) Teori Suportif
Menurut teori ini, para pengikut harus berusaha sekuat mungkin dan
dihadapi.
Cikal bakal seorang pemimpin dapat diprediksi dan dilihat dengan melihat
sifat, karakter, dan prilaku orang-orang besar yang terbukti sudah sukses
h) Teori Situasi
lain-lain. Pada saat itulah akan muncul seorang pemimpin yang mampu
dan cocok untuk situasi tertentu. Dalam bahasa lain biasa dikenal dengan
i) Teori Humanistik/Populistik
interaksi pemimpin dengan rakyat. Untuk melakukan hal ini perlu adanya
organisasi yang baik dan pemimpin yang baik, yang mau memperhatikan
Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak-gerik yang
kepemimpinan adalah pola prilaku dan strategi yang sering disukai dan sering
kombinasi yang konsisten dari falsafah, keterampilan, sifat dan sikap yang
kepemimpinan adalah prilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah,
dipercaya.
b) Gaya Paternalistis
7
Ibid.
c) Gaya Militeristis
Tipe ini bersifat kemiliteran, namun hanya gaya luaran saja yang
mencontoh militer. Tetapi jika dilihat lebih seksama, tipe ini mirip sekali
d) Gaya Otokratis
pemain tunggal.
Pada tipe kepemimpinan laissez faire ini sang pemimpin praktis tidak
semau sendiri.
f) Gaya Populistis
(luar negeri).
jawab internal (pada diri sendiri) dan kerja sama yang baik.
tujuan bersama.
8
Jamal Madhi, Menjadi Pemimpin yang efektif dan Berpengaruh: Tinjauan manajemen
Kepemimpinan Islam, Terj. Anang Syafrudin dan Ahmad Fauzan, Bandung, PT Syaamil
Cipta Media, 2002, hlm.14.
9
Triantoro, Safaria, Kepemimpinan, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2004, hlm. 3.
sehingga pengikut bersedia untuk melakukan kerja sama untuk mencapai
penjabaran dari nilai-nilai Islam yang bersumber dari Al-Qur‟an dan Sunnah.
Serta didasarkan kepada Islamic Worldview, dimana menurut Syed Naquib al-
pandangan Islam tentang visi akan realitas dan kebenaran yang nampak oleh
mata hati yang menjelaskan hakikat wujud.11 Seorang pemimpin dalam Islam,
Islam (disebut al-maqasid al khamsah atau al-maqasid al- sh ri‟ h), yang
dirumuskan oleh Abu Ishaq al-Shatibi, bahwa ada lima tujuan syari‟at Islam
yang dibawa oleh Rasulullah SAW., yakni: (1) Hifdz Ad-Din (Memelihara
4.0, seharusnya tetap berpegang teguh kepada lima hal, yaitu: (1) Islamic
10
Sayyid Ahmad Al-Hasyimi, Mukhtarul Ahaditsin An-Nabawiyyah, Darul Kitab Al-Islami,
Surabaya, Maktabah Assyeh Muhammad bin Ahmad bin Nabhan, 1419, H, hlm. 118.
11
Syed Muhammad Naquib al-Attas, Prolegomena to The Mataphysics of Islam,
Kuala Lumpur, ISTAC, 2001, hlm. 32.
17
worldvies, (2) tujuan pendidikan nasional sebagaiman tercantum dalam UUD -
1945 pasal 31 (c), (3) UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003, (4) Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007, dan (5) paham tentang al-
Sepintas tentang tahap revolusi industri: Sampai saat ini, telah terjadi empat
kali revolusi industri. Revolusi industri pertama atau revolusi industri 1.0 terjadi
pada tahun 1784 di Inggris, yaitu penemuan mesin uap yang menggantikan
pekerjaan manusia. Pada akhir abad ke-19 terjadi revolusi industri kedua atau
revolusi industri 2.0, dimana ditemukan listrik sebagai penggerak mesin untuk
kegiatan produksi secara universal. Pada tahun 1970 terjadi revolusi industri
ketiga, atau revolusi industri 3.0. Pada tahap ini, mulai digunakan teknologi
4.0. Mulai diumumkan di Jerman, saat diadakan Hannaver Fair pada tahun 2011.
Saat ini tengah terjadi disrupsi (disruption) dalam kehidupan kita. Zaman
18
atau proses (disturbance or problems which interrupt an event, activity, or
process). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian disrupsi adalah hal
atau kelanjutan dari beberapa kegiatan, proses, dan lain-lain. Secara praktis,
Contoh disrupsi adalah media cetak menjadi media online atau situs berita,
ojek pangkalan menjadi ojek online (ojol), taksi konvensional atau taksi argo
menjadi taksi online, mal atau pasar menjadi marketplace atau toko online (e-
yaitu inovasi yang menciptakan pasar baru dan jaringan nilai dan akhirnya
Bisnis yang tidak beradaptasi dengan era disrupsi akan bangkrut, misalnya
NOKIA”, Stephen Elop, sambil meneteskan air mata, berkata: “Kita tidak
media sosial yang memiliki daya jangkau audiens yang jauh lebih luas dan
merata.
Kampanye di media sosial, seperti “perang tagar” dan “tweet war” (twar)
lebih seru ketimbang orasi di lapangan terbuka dengan ratusan atau ribuan
orang.
Saat ini, era internet, era disrupsi, siswa dan mahasiswa dengan mudah
lengkap dari materi yang disampaian di kelas. Guru dan dosen juga mudah
Guru dan dosen dengan mudah menyampaikan materi melalui media tersebut.
Bisa juga dengan kelas online atau kuliah online. Jarak bukan masalah. Dulu,
untuk mencari referensi, artikel, buku, atau jurnal harus pergi ke perpustakaan
dan/atau toko buku. Sekarang big data atau mahadata menyajian semuanya.
Informasi “apa pun”, berbagai tema dan topik, tersedia di eBook, e-Journal, di
berbagai halaman internet atau situs web dan blog. Untuk para dosen, usahakan
tidak lagi memberi tuga berupa makalah yang dijilid model lama. Mahasiswa
Pendiri Alibaba, Jack Ma, juga mengatakan, fungsi guru pada era digital ini
berbeda dibandingkan guru masa lalu. Kini, guru tidak mungkin mampu
bersaing dengan mesin dalam hal melaksanakan pekerjaan hapalan, hitungan,
dan efektif dibandingkan kita karena tidak pernah lelah melaksanakan tugasnya.
suatu peradaban, oleh karena itu untuk menciptakan masyarakat dan peradaban
dengan revolusi industri 4.0. Namun apakah adaptasi tersebut ada pembatasan
informasi yang berbasis nircable, yang popular dikenal sebagai IoT (Internet of
Think), dan kemajuan teknologi transportasi yang sangat massive. Perubahan ini
bersifat tidak linier, dikenal sebagai disrupsi. Secara bahasa, disruption artinya
Indonesia
(AIPI), pada tahun 2017.12 Dimana AIPI melaporkan hasil kajiannya setebal 319
pendidikan. Jika tidak, maka customer pendidikan akan menjauh. Terbukti, pada
di era revolusi industry 4.0, wajib melakukan terobosan teknologi dalam hal
IoT?. Dalam konsep Islam, ada nilai yang tidak bisa ditansformasikan melalui
jalur nircable. Sebagaimana disebutkan oleh Prof. Ahmad Tafsir, bahwa ada
nilai yang harus ditransformasikan kepada peserta didik melalui empat cara,
yaitu: (1) keteladanan, (2) pembiasaan, (3) pemberian motivasi, dan (4)
penegakan aturan. Keempat nilai ini perlu adanya interkasi secara offline atau
tatap muka dan interaksi yang continouse. Pemahaman ini wajib diketahui oleh
harus bisa menghasilkan peserta yang berkualitas yang dapat bersaing dalam
12
Daniel Dhakidae (ed), Era Disrupsi Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia,
Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), 2017, hlm. 115-117.
skala lokal, nasional, maupun internasional. Salah satu ikhtiyar, guna mening-
katkan kualitas pendidikan di era revolusi industri 4.0, adalah pemimpin dalam
secara teknis. Namun ada hal-hal yang tidak tepat jika ditransformasikan melalui
jalur nircable. Untuk keperluan ini, dimana kepala sekolah menjadi komponen
Saat ini semua kepala sekolah dituntut agar professional dalam menjalankan
Kepala sekolah sebagai pemimpin dan manajer sekolah memiliki peran yang
(stakeholders), seperti komite sekolah, dunia usaha dan industri (DUDI) dan
dengan dibekali model-model pembelajaran abad 21. Guru/Dosen saat ini harus
menjadi guru era digital karena siswa yang dibimbing saat ini merupakan
Tantangan terbesar dalam era revolusi industri 4.0 adalah bagaimana kita
bisa bertahan dalam menghadapi era tersebut. Kepala sekolah harus memiliki
keterampilan khusus agar dapat tetap bertahan dalam arus globalisasi dan
pembelajaran abad 21 harus disikapi dengan baik. Salah satu contoh yaitu
perubahan pola pikir anak zaman sekarang juga menjadi tantangan seorang
kepala sekolah dan stafnya agar mampu mendapatkan solusi terbaik dalam
adanya revolusi industri 4.0 dan pembelajaran abad 21, kepala sekolah
peluang di era revolusi industri 4.0, sehingga dapat memunculkan solusi yang
tepat bagi kepala sekolah dalam menghadapi era revolusi industry 4.0.
memberikan solusi yang tepat bagi kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan
Pada era revolusi industri 4.0, kepala sekolah dituntut untuk memiliki
pendidikan yang lebih cocok saat ini yaitu dengan kepemimpinan demokratis
yang dapat merangkul guru, siswa, komite sekolah, wali murid, maupun
hal ini Kepala sekolah bisa menjadi agent of change, yang memiliki kompetensi
memecahkan masalah.
Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah, bahwa kepala
A. Jenis Penelitian
research, yaitu mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah sebagai obyek
Analisis data dalam kajian pustaka (library research) ini adalah analisis isi
isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa (Krippendorfr,
1993). Semua data yang diperoleh dikaji secara mendalam untuk dielaborasi dan
Penanaman Era globalisasi identik dengan era sains dan teknologi. Para
manusia. Namun disisi lain, manusia mengalami distorsi nilai-nilai etika dan
spiritual keagamaan, nilai-nilai luhur bangsa, dan nilai sosial budaya. Revolusi
Industri 4.0 memberikan manfaat yang besar, namun juga memiliki tantangan
yang besar. Jika tidak bijak dalam mensikapinya, maka akan menjadi ancaman
besar bagi kehidupan manusia. Dengan era serba mudah dan canggih ini
instan, semua harus mudah dan cepat. Sekali lagi era revolusi industri 4.0 bisa
(IoT) mampu merubah cara pandang manusia, yaitu semua bisa dicapai secara
instan. Jika teknologi yang mampu memberikan apa saja yang di inginkan
pendidikan. Pada era revolusi industri 4.0, kepala sekolah dituntut untuk
kepemimpinan pendidikan yang lebih cocok saat ini yaitu dengan kepemimpinan
demokratis yang dapat merangkul guru, siswa, komite sekolah, wali murid,
proses yang serba cepat. Dalam hal ini Kepala sekolah bisa menjadi agent of
berubah. Namun ada nilai yang tidak boleh berubah, meski saat ini semua serba
dengan perkembangan sain dan teknologi dalam hal proses tertentu. Namun
tidak secara keseluruhan, sebab dalam pendidikan Islam, ada pembelajaran yang
Ahmad Tafsir.
4.0, seharusnya tetap berpegang teguh kepada lima hal, yaitu: (1) Islamic
pasal 31 (c), (3) UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003, (4) Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007, dan (5) paham tentang al-maqasid
al- sh ri‟ h
BAB V
PENUTUP
Sebagai penutup dari makalah ini akan disajikan kesimpulan yang
A. Kesimpulan
berikut:
kepada lima hal, yaitu: (1) Islamic worldvies, (2) tujuan pendidikan
al- sh ri‟ h
B. Saran
(AIPI).