Disusun oleh:
PELATIHAN HIPERKES
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
PERIODE 9-14 DESEMBER 2019
YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
Rp. 6.137.000.000
1.3.5 Asuransi
a) BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
b) Asuransi mandiri milik perusahaan
PENGAMATAN STANDART
PT. Primissima juga memiliki instalasi penangkal Memiliki Penangkal
petir yang digunakan untuk menyalurkan arus petir petir
ke tanah (grounding) melalui kabel penyalur sesuai
standar. Sistem penangkal petir menggunakan
pentanahan melalui kabel BC draad dengan jumlah
47 buah. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan
instalasi listrik sudah baik, walaupun biaya yang
dikeluarkan untuk membayar listrik cukup besar.
Lift yang digunakan pada PT. Primissima dapat Lift tidak macet dan
digunakan dengan baik dan berjalan dengan baik memenuhi standart
keamanan
Memiliki Septic tank yang mana berfungsi untuk Dapat memenuhi
menguraikan limbah domestik sehingga masuk ke kebutuhan seluruh
peresapan dalam keadaan sudah terurai atau cair pekerja
dengan diameter 1 m dan tinggi 2 m
Sistem penanggulangan bahaya kebakaran juga Pegawai terlatih
sudah sesuai dengan adanya sistem manual untuk menggunakan
menggunakan pasir air dan goni, menggunakan sistem
APAR dan Hydrant. penanggulangan
kebakaran
Fasilitas masjid dengan kapasitas 500 orang beserta Masjid terawat dan
tempat wudlu terpisah antara laki – laki dengan bersih
perempuan
Fasilitas kamar mandi dan toilet di masing masing Dapat memenuhi
bagian dengan total sebanyak 51 buah kebutuhan seluruh
pekerja
Fasilitas kantin sebanyak 2 dengan kapasitas masing Dapat memenuhi
– masing 300 orang, Fasilitas bak sampah dan TPS di kebutuhan seluruh
masing masing lokasi untuk menampung sampah pekerja
sementara kemudian Dinas PU akan mengumpulkan
sampah tersebut dan diambil rutin seminggu 2 kali.
Gambar 6. Tempat sampah dan TPS sementara
PENGAMATAN STANDAR
Pekerja hampir seluruhnya telah mengetahui letak dari alat Memiliki tim
pemadam api ringan (APAR) dan cara pemakaiannya yaitu penanggulangan
tarik kunci pengaman, arahkan ke dasar api, tekan kebakaran yang
ganggang, sapukan. Oleh beberpa APAR telah diletakkan terlatih
pada posisi yang mudah dilihat dan dicapai juga berwarna
merah.
Tanggap
Darurat & PENGAMATAN STANDART
Evakuasi
Fire Alarm Terdapat alarm kebakaran baik di Terdapat di semua
dalam maupun di luar ruangan. ruangan, dan juga
terdapat di luar
ruangan, di setiap
lorong
Emergency Terdapat Emergency Lamp. Terdapat Emergency
Lamp Lamp di semua
ruangan
Jalur Evakuasi Tangga darurat dan tangga umum Tangga darurat dan
hanya terdapat pada gedung kantor. tangga umum, Pintu
Namun dikarenakan gedung pabrik – pintu jalur evakuasi
bukan merupakan bangunan tingkat mudah terlihat dan
maka tidak terdapat tangga darurat semuanya tidak ada
maupun tangga umum. yang ditemui dalam
Terdapat pintu-pintu evakuasi keadaan terkunci.
maupun jalur evakuasi sebanyak 2 Jalur cukup terawat
pintu masing di lantai atas dan dengan baik, terbuka,
bawah. tidak terdapat benda
yang membahayakan
disekitar area
evakuasi, cukup
lebar, dan untuk
menuju titik area
evakuasi dapat
menggunakan jalur
yang sudah ditandai
dengan garis- garis
kuning.
Rambu – Terdapat rambu-rambu yang Rambu – rambu yang
Rambu Jalur menunjukan lokasi jalur evakuasi menunjukan lokasi
Evakuasi berwarna hijau yang menunjukkan jalur evakuasi cukup
jalur evakuasi. jelas, berwarna
Tak terlihat peta jalur evakuasi di merah dengan
setiap ruangan. kondisi yang cukup
Terdapat rambu tempat titik kumpul baik.
di lahan kosong. Peta jalur evakuasi
juga jelas terdapat di
setiap ruangan.
Tempat berkumpul
Titik Point berada
pada lahan yang
kosong.
APAR ( Alat Terdapat APAR di setiap ruangan Terdapat di setiap
Pemadam Api dari masing-masing departemen dan lorong, dalam
Ringan) dilengkapi tata cara penggunaannya. keadaan cukup baik,
Letak APAR cukup baik dan mudah dijangkau.
strategis. Terdapat cara
penggunaan,
perawatan
dilaksanakan sesuai
aturan, sesuai
dengan seharusnya
pengecekan
dilakukan 6 bulan
sekali
PT. Primissima juga terdapat tim evakuasi P2K3 yang terlatih dan
bersertifikasi yang siap dalam memimpin evakuasi ketika terjadi
kecelakaan dan bencana alam.
PENGAMATAN
Angka kejadian kecelakaan Menurut PT. Primissima kejadian kecelakaan
kerja kerja diantaranya dapat terjadi di dalam area
(saat ditanyakan ke pihak PT perusahaan maupun luar area perusahaan.
Primissima) Kejadian kecelakaan kerja di dalam perusahaan
biasanya terjadi saat buruh sedang bekerja
biasanya disebabkan oleh human error yaitu
dikarenakan para pekerja yang lalai atau kurang
patuh dalam menggunakan alat pelindung diri
(APD) selama bekerja. Sedangkan kecelakaan
kerja di luar seringnya karena kecelakaan lalu
lintas saat sedang berangkat kerja.
Angka kejadian kecelakaan Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan data
kerja bahwa angka kejadian kecelakaan kerja pada
(setelah dilakukan kunjungan tahun 2019 sebanyak 14 kejadian. Terdapat 6
perusahaan) kecelakaan terjadi di dalam area perusahaan
yang berkaitan dengan pengoperasian mesin
dan penggunaan APD pekerja. Disamping itu, 8
kecelakaan terjadi diluar perusahaan terkait
kecelakaan lalu lintas saat pekerja berangkat
atau pulang kerja.
Pihak perusahaan berusaha melakukan evaluasi
dengan memperketat penggunaan APD pada
karyawan dengan melakukan patroli P2K3 yang
rutin, melakukan sosialisasi K3 dan memperketat
ketaatan pada SOP seperti pengecekan mesin
produksi sebelum beroperasi.
3.12 Kejadian Kecelakaan Kerja
3.13 Personil Keselamatan Kerja
A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu
usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan
dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun
emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan
lingkungan. Dari hasil pengamatan, secara keseluruhan pabrik ini
belum memenuhi standar dan angka kejadian kecelakaan kerja
tercatat masih banyak.
B. Saran
Perlunya peran serta pabrik dalam hal meningkatkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dalam hal ini
tentu melibatkan peran bagi semua pihak. Tidak hanya bagi para
pekerja, tetapi juga pengusaha itu sendiri, masyarakat dan
lingkungan sehingga dapat tercapai peningkatan mutu kehidupan
dan produktivitas nasional. Penerapan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja PT PRIMISSIMA (Persero) saat
ini masih perlu ditingkatkan.
C. Kritik
Kekurangan dari pabrik PT Primissima adalah tidak adanya box
APAR (alat pemadam api ringan) dan kurangnya jalur evakuasi
dan lokasi titik kumpul apabila ada kejadian yang tidak diinginkan.
Pada tempat produksi, kami hanya melihat plang peringatan
mengenai keselamatan kerja tanpa kesehatan kerja, terutama
pada lokasi-lokasi yang berisiko tinggi. tanggap darurat dan jalur
evakuasi, serta personil keselamatan kerja juga belum sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
BAB VI
PENUTUP