Tugas Laporan Praktik Komunikasi Dan Konseling Puskesmas II Denpasar Timur
Tugas Laporan Praktik Komunikasi Dan Konseling Puskesmas II Denpasar Timur
OLEH:
KELOMPOK 1
2018
KATA PENGANTAR
Puju syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
(Tuhan Yang Maha Esa) atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul “Laporan Praktik Terintegrasi Mata Kuliah
Komunikasi dan Konseling di Puskesmas II Denpasar Timur pada Tanggal
7,14,21 Mei 2108” dengan hasil yang cukup baik. Selama proses menyusun
laporan ini, penulis mendapat banyak bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Penulis menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk nantinya
dapat dipergunakan menyempurnakan laporan selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR...................................................................... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan……..……………………………………………
3.2 Saran…………..……………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Taylor (1993)
mengemukakan komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang
menimbulkan dan meneruskan makna atau arti. Komunikasi dibuat untuk
menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak, dan
menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat komunikasi
menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Salah satu
bentuk komunikasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang
bersifat antarpribadi yaitu melalui komunikasi interpersonal atau antarpribadi.
Komunikasi merupakan pengetahuan yang wajib dimiliki seorang bidan.
Dalam komunikasi dan konseling keterampilan yang harus dapat dikuasai bidan
adalah keterampilan dalam melakukan komunikasi antara lain : terampil dalam
membantu memecahkan masalah yang dihadapi klien, terampil dalam melakukan
komunikasi interpersonal, terampil dalam menggunakan alat bantu visual untuk
pemberian informasi, terampil dalam mengatasi masalah genting yang dihadapi
klien, terampil membantu klien mengambil keputusan, dan sebagainya.
Salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan oleh seorang bidan yaitu
komunikasi konseling. Konseling merupakan hubungan yang direncanakan antara
seorang konselor (orang yang memberikan layanan secara professional) dan
seorang klien atau konseli (seseorang yang menghadapi masalah pribadi, karir,
belajar dan pendidikan) dengan tujuan agar klien dapat memecahkan masalah-
masalah 2 yang dihadapinya serta dapat mengembangkan potensi-potensi yang
ada dalam dirinya. Konselor dapat menciptakan hubungan dan memberikan
kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan apa yang sedang menjadi
permasalahannya.
Keterampilan komunikasi konselor merupakan salah satu penentu
keefektifan konseling. Hubungan mempunyai arti sebagai interaksi antar individu
selama suatu periode tertentu. Hubungan merupakan interaksi yang membentuk
suasana gerak individu-individu yang bersangkutan dalam mencapai tujuan
bersama. Berdasarkan latar belakang di atas maka bidan perlu melakukan praktik
guna mengaplikasikan teori-teori mengenai komunikasi dan konseling.
1.2 Tujuan Praktik
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum terintegrasi ini, yaitu :
1. Untuk memahami konsep dasar komunikasi.
2. Untuk mengaplikasikan komunikasi efektif.
3. Untuk mengaplikasikan konseling dalam kebidanan.
4. Untuk menerapkan prinsip-prinsip hubungan manusia.
5. Untuk melakukan komunikasi interpersonal kelompok.
6. Untuk dapat berpikir kritis dalam penerapan komunikasi dan konseling
dalam asuhan kebidanan.
1.3 Metode Praktik
Dalam melakukan observasi terhadap komunikasi dan konseling yang
diberikan bidan di Puskesmas Denpasar Timur II, terdapat beberapa
metode praktik sebagai berikut.
1. Metode Observasi
2. Metode Wawancara
Metode wawancara merupakan mahasiswa menanyakan kepada
pembimbing di lapangan mengenai hal yang belum mahasiswa mengerti.
a. Diam
b. Menangis
c. Konselor meyakini bahwa tdk ada pemecahan masalah bagi masalah yang
dihadapi konseli
d. Konselor tidak dapat menjawab pertanyaan - pertanyaan konseli (konseli
kecewa)
e. Konselor membuat/melakukan kesalahan(<yakin)
f. Konselor dan konseli sudah saling mengenal
b) Ganjaran
Seseorang yang menyenangi orang lain
akan memberi penghargaan atau ganjaran berupa
pujian, bantuan, dan dorongan moral. Bila
pergaulan seseorang menyenangkan orang-orang
disekitarnya, maka akan sangat menguntungkan
bila ditinjau dari keberhasilan seseorang,
menguntungkan secara ekonomis, psikologis, dan
social.
c) Kedekatan
d) Kemampuan
Menurut Carl Rogers agar konseling efektif ada 3 kualitas diri (sikap)
yang sebaiknya dimiliki oleh konselor yaitu