Makalah Kelompok 2
Makalah Kelompok 2
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Good Pharmaceutical Procurement Practice” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah farmasi rumah sakit. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang praktik pengadaan yang baik bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.Siklus Pengadaan...........................................................................................................3
C.Metode Pengadaan.........................................................................................................7
E. Sistem Pengadaan.........................................................................................................21
G.Jaminan keuangan........................................................................................................28
A.Kesimpulan..................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pengadaan farmasi merupakan penentu utama ketersediaan obat
dan total biaya farmasi. Di sebagian besar negara berkembang, pembelian obat
merupakan pengeluaran kesehatan terbesar setelah biaya pegawai. Obat-obatan
juga mengkonsumsi bagian utama dari pertukaran mata uang asing yang
berhubungan dengan kesehatan.
A. Siklus Pengadaan
Siklus pengadaan mencakup sebagian besar keputusan dan tindakan
yang menentukan jumlah obat tertentu yang diperoleh, harga yang
dibayarkan dan kualitas obat yang diterima. Pengadaan disini didefinisikan
sebagai proses pembelian persedian langsung dari pemasok swasta atau
public nasional atau multinasional; pembelian melalui agen global dan
mekanisme pengadaan atau system pengadaan regional; atau pembelian dari
agen pengandaan internasional sumber-sumber ini dapat digunakan secara
individu atau dalam kombinasi untuk memenuhi seluruh rentang kebutuhan
farmasi.
4
Harga akuisisi farmasi hanya satu bagian dari total biaya pembelian
farmasi; komponen penting lainnya adalah biaya yang terkait dengan
penyimpanan persediaan, biaya pengoperasian sistem pembelian, dan
tambahanbiaya yang timbul saat terjadi kehabisan stok (biaya
kekurangan).
5
C. Metode Pengadaan
7
1. Tender terbuka
2. Tender terbatas
3. Negosiasi kompetitif
5. Pengadaan langsung
Setiap perubahan dari satu produk terapi serupa ke produk lain harus
dipertimbangkan dengan hati-hati, terutama untuk obat-obatan yang
digunakan dalam pengobatan kronis; pasien yang menggunakan obat-
obatan ini perlu dipantau selama peralihan, yang dapat menimbulkan
biaya yang signifikan untuk perawatan dan pengobatan.
kompetitif di sektor publik; oleh karena itu, jika produk yang dibutuhkan
memiliki banyak pemasok, maka program sektor publik harus
menggunakan penawaran kompetitif untuk semua kecuali pembelian
yang sangat kecil atau darurat. Ini tidak akan diperlukan saat membeli
melalui regional atau mekanisme pengadaan gabungan karena kantor
pengadaan global atau regional akan mengelola persaingan.
Jika dana tidak tersedia untuk membeli semua obat yang tercantum
dalam perkiraan, diperlukan pengurangan daftar menurut sumber daya
sistem kesehatan. Tiga alat berikut, yang dibahas secara lebih rinci
dalam Bab 40, dapat membantu dengan penentuan prioritas- Analisis.
a. Pemilihan obat
b. Kuantifikasi persyaratan farmasi
c. Penyusunan spesifikasi produk dan standar kualitas Persetujuan
pemasok (prakualifikasi atau pascakualifikasi)
d. Ajudiksi dan Pemberian tender
E. Sistem Pengadaan
1. Sistem Pembekalan Pusat: Pendekatan CmS konvensional, di mana obat-
obatan diperoleh dan didistribusikan oleh unit pemerintah yang terpusat.
a. Kantor Pengadaan
b. Dewan Tinder
a. Persyaratan kepegawaian
satu atau lebih sekretaris atau juru tulis, resepsionis atau operator telepon.
tor,staf pemeliharaan, dan, dalam beberapa sistem, seorang pengemudi
danstaf keamanan.
e. Pengadaan Manual
G. Jaminan keuangan
Program pengadaan tidak dapat berfungsi secara efektif ketika upaya telah
mengandalkan sepenuhnya pada anggaran public untuk mendukung pengadaan
obat-obatan, dengan obat-obatan yang disediakan gratis baik untuk pasien
rawat inap maupun rawat jalan. Di beberapa negara, pembelian obat telah
menghabiskan 20 hingga 40 persen dari total anggaran kesehatan masyarakat.
Kenyataannya adalah hanya sedikit Negara.
A. Kesimpulan
Bab ini berfokus terutama pada praktik terbaik untuk sistem kesehatan
yang mengelola pengadaan secara internal. Proses pengadaan yang efektif
berupaya untuk memastikan ketersediaan obat yang tepat dalam jumlah yang
tepat, dengan harga yang wajar, dan pada standar kualitas yang diakui. Obat-
obatan dapat diperoleh melalui pembelian, sumbangan, atau pembuatan.
Pada bab ini faktor yang mempengaruhi harga obat dan total biaya adalah
harga satuan, model pembelian dan total biaya serta biaya obat terlihat dan
tersembunyi.
DAFTAR PUSTAKA