Anda di halaman 1dari 1

Kematian adat jawa timur

Brobosan. Adat satu ini cukup unik, tak hanya proses tapi juga maknanya. Salutnya lagi, masih
begitu banyak orang Jawa yang melakukannya walaupun tradisi ini sudah berumur sangat tua

Brobosan adalah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Jawa ketika ada kerabatnya yang meninggal.
Brobosan sendiri dilakukan dengan cara berjalan di bawah keranda mayat yang sedang diangkat
tinggi-tinggi. Kegiatan tersebut dilakukan sebelum jenazah diberangkatkan ke makam.

Biasanya, orang yang melakukan Brobosan adalah anak, cucu atau kerabat dekat dari orang yang
meninggal. Ritual tersbeut berdasarkan pepatah yang mengatakan, “mikul dhuwur mendhem jero”
atau menjunjung tinggi, dan juga mengenang jasa-jasa orang yang telah tiada tersebut.

Brobosan memiliki dua tujuan, yang pertama yaitu menghormati orang yang meninggal, dan yang
kedua adalah untuk mendapatkan tuah dari jenazah. Terlebih jika seseorang yang mati tersebut
sebelumnya memiliki umur panjang. Usia orang yang meninggal tersebut dipercaya itu juga
mempengaruhi umur para saudaranya.Lalu, jika orang yang meninggal tersebut memiliki ilmu yang
tinggi, maka ilmunya dipercaya akan menurun pada orang yang menerobos. Hingga saat ini, masih
begitu banyak yang percaya pada mitos tersebut

Ritual Brobosan dilakukan di depan rumah orang yang telah meninggal. Orang-orang yang membawa
keranda akan mengangkat tinggi-tinggi keranda mayat. Kemudian, doa dipanjatkan. Setelah prosesi
doa selesai, ritual tersebut dipimpin oleh anggota keluarga yang paling tua.

Jika seorang yang meninggal adalah perempuan, maka yang boleh berjalan di bawah keranda
hanyalah orang terdekat. Sementara, jika yang meninggal tersebut adalah anak-anak, tradisi
Brobosan sama sekali tidak dilakukan

Anda mungkin juga menyukai