Pentingnya Perencanaan Usaha
Pentingnya Perencanaan Usaha
Oleh:
Fadillah Guntur Febrianto (1707511045/ 10)
1
1. PENTINGNYA PERENCANAAN USAHA
Bicara bisnis berarti bicara strategi. Langkah awal yang wajib dilakukan dalam
membangun usaha bagi perusahaan kecil maupun besar adalah dengan membuat
perencanaan bisnis. Business plan merupakan rencana strategis yang akan
dilakukan untuk bisa mencapai target. Kemampuan dalam membuat sebuah
business plan yang baik dan sesuai latar belakang yang nyata, bisa dijadikan tolak
ukur bagaimana kesiapan terjun kedunia bisnis untuk siap menghadapi persaingan
usaha yang ketat dan penuh resiko. Tidak dipungkiri dalam berbisnis modal utama
adalah keberanian mengambil resiko karena memang dunia bisnis adalah dunia
yang penuh resiko. Namun demikian resiko dapat dihindari ketika dalam
mengambil keputusan dan kebijakan disertai kemampuan dan kecerdasan dalam
menganalisa dan membaca peluang sehingga resiko bisa diminimalisir atau bahkan
bisa dihindari karena tanpa kemampuan menganalisa terhadap resiko sama saja
memasuki pintu kegagalan. Bicara bisnis tidak hanya sekedar bicara keuntungan
namun bicara bisnis adalah bicara strategi, strategi dalam membuat sebuah sistem
manajemen yang baik agar bisnis bisa kuat dan tak mudah goyah. Ketika dalam
berbisnis hanya money oriented dan mengejar keuntungan semata tanpa
mempersiapkan sistem manajemen dan strategi yang baik mustahil bisnis akan bisa
maju dan berkembang dengan baik, oleh karenanya perencanaan bisnis yang
matang sebelum memulai usaha itu wajib agar siap menghadapi segala resiko yang
terjadi dikemudian hari.
Business Plan menjadi bagian penting untuk kesuksesan sebuah bisnis, karena
business plan sebagai alat untuk melakukan proyeksi dan analisa bagi pengambil
keputusan dan kebijakan di masa mendatang. Business Plan menjadi pedoman
strategis untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan dalam menentukan
arah tujuan dan cara mencapai sasaran yang diinginkan. Banyak manfaat yang
diperoleh ketika sebelum memulai usaha membuat business plan terlebih dahulu,
diantaranya:
A. Kejelasan rencana strategi bisnis dalam menentukan poin-poin penting
dalam usaha
2
B. Potensi besar keberhasilan bisnis karena adanya kejelasan arah tujuan
serta visi misi bisnis
C. Persiapan lebih matang dalam menghadapi masalah/resiko yang akan
terjadi
D. Kejelasan peluang serta potensi pasar
E. Perencanaan Bisnis
F. Dapat memprioritaskan sumber daya yang dibutuhkan
G. Sebagai pegangan atau dasar fungsi pengendalian, dll.
3
Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan
yang mencakup, antara lain:
4
B. Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang/jasa
tertentu
C. Kurangnya competitor yang memiliki usaha yang sama dengan apa yang
akan kita usahakan
D. Adanya kemampuan untuk bersaing dengan kompetitor lain
3.4 Konsumen yang dituju
Dalam hal ini perlu dianalisa calon-calon konsumen yang diharapkan.
Apakah konsumen bertempat tinggal di lingkungan usaha? Ataukah
perusahaan akan menjangkau konsumen yang lebih luas.
3.5 Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan
perusahaannya sebagai market leader, market challenger, market follower,
atau maket nicher. Market leader memiliki pangsa pasar dalam usaha sejenis.
Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat produk baru,
menggunakan promosi besar-besaran dan sebagainya.Namun sebagai market
leader, perusahaan tidak dapat lengah sedikitpun oleh ancaman dari
perusahaan lain untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
3.6 Partner yang akan diajak kerjasama
3.7 Personil yang dipercaya untuk menjalankan usaha
3.8 Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha jumlahnya
sangat minim atau bahkan nihil. Akan tetapi banyak diantara wirausahawan
mampu mengumpulkan modal dari tabungan, menjual harta atau bahkan dari
pinjaman (hutang). Semua sumber pengumpulan modal harus dicatat,
sehingga nantinya dapat ditentukan berapa modal awal yang dipakai untuk
membuka sebuah usaha.
3.9 Peralatan yang perlu disediakan
Peralatan yang perlu disediakan adalah sesuai dengan kepentingan usaha.
Peralatan usaha pertokoan akan berbeda dengan usaha kerajinan dan industri.
Untuk pertama kali membuka usaha, perlu mempertimbangkan peralatan
yang dimiliki, sebab membeli peralatan akan membebani kas yang kita miliki
sebagai modal awal
5
3.10 Promosi
Sebagai usaha baru, tentunya usaha yang kita miliki belum dikenal oleh
masyarakat. Oleh sebab itu perlu direncanakan dengan baik strategi promosi
apa yang akan dipilih, media apa yang akan digunakan, keunggulan apa yang
akan ditampilkan, serta dimana kita akan melakukan promosi agar produk
kita dikenal oleh konsumen.
6
RENCANA
PENGEMBANGAN USAHA
Nama Perusahaan
Tanggal Berdiri
Ijin Usaha/Nomor
Nama
Pengusaha/Direktur
Periode
Pengembangan Usaha
7
Bagian Pertama : Uraian Ringkas Tentang Usaha
Sektor Usaha
Produk/Jasa yang
Diusahakan
8
Bagian Kedua : REALISASI DAN RENCANA PEMASARAN
A. PELANGGAN POTENSIAL
Jenis Pelanggan Perkiraan Jumlah Pelanggan
(Unit Produk)
1. Rumah Tangga
3. Lainnya
1. Rumah Tangga
2. Badan Usaha (Pedagang Kecil/Besar)
3. Lainnya
Target Nilai Penjualan (Rp)
9
D. NAMA PESAING DAN KEKUATANNYA
1.
2.
3.
4.
5.
E. UPAYA MENGUNGGULI PESAING TERSEBUT
1.
2.
3.
4.
5.
2 .
G. LOKASI USAHA
KEUNGGULAN DAN ALASAN MEMILIHNYA
10
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
JUMLAH (or)
11
SURAT-SURAT LAINNYA
1.
2.
3.
4.
5.
12
Bagian Keempat : RENCANA KEUANGAN
A. PENDANAAN USAHA
No Uraian
1 Jumlah uang tunai yang telah dimiliki sendiri
maupun dari orang tua/keluarga untuk menjalankan
usaha
Rp
2 Selain uang tunai, harta lain yang telah dimiliki
untuk mendukung menjalankan usaha :
a) Tanah..…………………Rp
b) Bangunan………………Rp
c) Perlengkapan usaha……Rp
d) Peralatan Usaha………..Rp
e) Kendaraan……………..Rp
f) Harta lain………………Rp………………..
Jumlah
Rp
3 (Hanya diisi bila ada rencana meminjam kredit
untuk menjalankan usaha karena dana yang dimiliki
pada butir 1 dan 2 belum mencukupi)
13
B. NILAI MODAL KERJA KOTOR
Perkiraan besarnya kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ini!
1 Kas Rp.
2 Tabungan Rp.
7 Lain-lain………………
C. HARTA TETAP
D. JUMLAH HUTANG
14
2. Hutang jangka panjang (lebih dari Rp.
setahun)
Jumlah hutang Rp.
Modal kerja kotor (B) +Harta tetap (C) – Hutang (D) = Modal kerja
Untuk mencapai rencana penjualan selama 6 bulan, biaya langsung yang harus dikeluarkan
biaya berkaitan dengan penjualan tersebut
15
3 Biaya bahan baku yang dihabiskan selama 6 bulan
4 Biaya bahan penolong yang dihabiskan selama 6 bulan
5 Ongkos angkut bahan baku dan penolong selama 6 bulan
6 Upah tenaga kerja untuk memproduksi selama 6 bulan
7 Upah karyawan untuk perusahaan jasa selama 6 bulan
8 Biaya bahan yang dihabiskan usaha jasa selama 6 bulan
9
10
Jumlah Biaya Langsung
Untuk mencapai penjualan selama 6 bulan yang direncanakan, maka anda harus
mengeluarkan biaya yang tidak langsung berkaitan dengan penjualan tersebut
16
7 Biaya pemeliharaan harta tetap selama 6 bulan
8 Biaya lainnya
Jumlah Biaya Tidak Langsung
17
= %
= 4,604%
B. Titik Impas
1. Biaya tetap (biaya tidak langsung) per bulan (IV.H/6) Rp.
2. Biaya tidak tetap (biaya langsung) per bulan (IV.G/6) Rp.
3. Perhitungan Titik Impas :
a. Margin laba per unit produk
(harga jual per unit – biaya tidak tetap per unit)…..Rp.
b. Titik impas per bulan (bagian kelima B.1 : B.3a)…Rp.
Atau
c. Titik impas :
18
6 BULAN PERTAMA TOTAL
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6
Kas awal
Penerimaan:
Penjualan
Pengeluaran:
Bahan Baku
Bahan Penolong
Ongkos Angkut
Upah Tenaga
Kerja Langsung
Biaya Tetap
Biaya Gaji
Biaya Promosi
Biaya
Pemeliharaan
Harta Tetap
19
DAFTAR PUSTAKA
Kristianto, Joko. 2012. Menyusun Business Plan Dalam Rangka Pengembangan Usaha