OLEH :
KELOMPOK III
Puji syukur atas kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA dimana atas rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
PENGKAJIAN FISIK SISTEM HEMATOLOGI ini dapat terselesaikan dengan
baik.semoga dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi diri sendiri, bagi yang
mendengarkan, dan bagi yang membaca. makalah ini sangat bermanfaat untuk
menambah wawasan kita.
Walaupun dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan
kemampuan yang dimiliki masih kurang berkat kerja keras dan media
pembelajaran yang kami gunakan sangat memadai.Sehingga kami dapat
menyelesaikan dengan tepat waktu serta memberikan hasil yang maksimal.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................3
A. Pengkajian Fisik Sitem Hematologi.............................................................3
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
A. Kesimpulan..................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hematologi adalah cabang ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk
darah, dan penyakitnya.Pengkajian pada klien dengan gangguan hematologi
perlu dilakukan dengan teliti, sistematis,serta memahami dengan baik fisiologis
dari setiap organ sistem hematologi. Hal ini perlu dilakukan agar kemungkinan
adanya kesulitan dikarenakan gambaran klinis atau tanda serta gejala yang
hampir sama antara gangguan hematologi primer dan sekunder dapat
diminimalkan.
Informasi dilakukan baik dari klien maupun keluarga tentang riwayat penyakit
dan kesehatan dapat dilakukan dengan anamesis ataupun pemeriksaan
fisik.Agar dapat terkumpul dengan baik dan terarah, sebaiknya dilakukan
penggolongan atau klasifikasi data berdasarkan identitas klien, keluhan
utama,riwayat kesehatan, keadaan fisik, psikologis, sosial, spiritual, intelegasi,
hasil – hasil pemeriksaan dan keadaan khusus lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengkajian fisik sistem hematologi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengkajian fisik sistem hematologi
BAB II
PEMBAHASAN
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan fisik, Perawat melakukan pengkajian dengan teknik
inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi untuk mengidentifikasi apakah
terdapat tanda dan gejala sebagai berikut :
1.) Kulit.
Kulit akan tampak pucat karena berkurangnya jumlah hemoglobin
(anemia); kemerah-meahan karena menigkatnya jumalah hemoglobin
(polisitemia); jaundis karena penumpukan pigmen empedu yang
disebabkan oleh hemolisis yang cepat atau berlebihan; purpura, peteki,
ekkimosis, hematom yang disebabkan oleh defisiensi hemostatik
factor pembeku yang menyebabkan perdarahan di kulit; ekskoriasi dan
pruritus disebabkan oleh garukan pada kulit karena rasa gatal
sekunder terhadap gangguan seperti penyakit Hodgkin dan
peningkatan jumlah bilirubin; ulser pada tungkai disebabkan oleh
penyakit sikel sel terutama terjadi pada bagian maleolus pergelangan
kaki; perubahan warna menjadi kecoklatan disebabkan oleh
hemosiderin dan melanin dari eritrosit yang pecah dan deposit zat besi
sekunder terhadap transfuse zat besi yang berlebihan; sianosis
disebabkan oleh penurunan hemoglobin; telengiektasis disebabkan
oleh hiperemik spot disebabkan oleh dilatasi kapiler atau pembuluh
darah yang kecil dan angioma kecil dan cendrung mengalmi
perdarahan; angioma disebabkan oleh tumor benigna pada pembuluh
darah atau getah bening; spidernevi disebabkan oleh dilatasi kapiler-
kapiler yang tampak seperti sarang laba-laba, hal ini berhubungan
dengan penyakit liver dan peningkatan kadar estrogen pada
kehamilan.
2.)Kuku
Pada bagian kuku akan telihat dan teraba rigid memanjang, datar dan
cekung yang disebabkan oleh anemia defisiensi zat besi yang kronik.
3.)Mata.
Bagian-bagian dari mata dapat terlihat jaundis pada sclera yang
disebabkan oleh penumpukan pigmen empedu karena hemolisis yang
berlebihan atau cepat; pucat pada konjungtiva disebabkan karena
penurunan jumlah hemoglobin (anemia); perdarahan pada retina
disebabkan oleh trombositopenia dan anemia; dilatasi vena-vena
akibat polisitema.
4.)Mulut.
Sekitar mulut akan terlihat pucat karena penurunan jumlah
hemoglobin (anemia); ulserasi gusi dan mukosa karena anemia berat
dan neutropenia; infiltrasi pada gusi (membengkak, kemerahan,
perdarahan) disebabkan oleh leukemia ; tekstrur lidah halus oleh
karena anemia pernicious dan deriseinsi zat besi.
5.)Kelenjar getah bening.
Teraba lunak karena respon normal terhadap infeksi pada bayi dan
anak, adanya invasi kanker pada orang dewasa, pembesaran akibat
infeksi, infiltrasi benda asing, atau gangguan metabolic terutama
lemak.
6.)Dada.
Tampak pelebaran mediastinum karena pembesaran nodus lymph;
teraba tenderness/perlunakan pada seluruh bagian sternal karena
kondisi leukemia yang menyebakan erosi tulang; tenderness sternal
local karena myeloma multiple akibat dari peregangan periosteum;
terdengar takikardia karena mekanisme kompensatori pada anemia
untuk meningkatkan kardiak output; teraba tekanan pols melebat
karena mekanisme kompensatori pada anemia untuk meningkatkan
kardiak output dengan meningkatkan volume sekuncup; terdengar
murmur karena biasanya murmur sistolik akan mucul pada anemia
disebabkan oleh peningkatan jumlah dan kecepatan dari viskositas
rendah melalui katup pulmonik; terdengar bruit (terutama karotis)
karena kecepatan dari viskositas darah yang rendah melalui katub
pulmoni; angina pectoris karena peningkatan aliran darah dengan
viskositas rendah melalui pembuluh darah; hipertensi dan bradikardia
karena anemia.
7.)Abdomen.
Dari palpasi ditemukan hepatomegali akibat dari leukemia, sirosis
atau fibrosis sekunder terhadap kelebihan zat besi pada sikel sel atau
thalasemia; spenomegali karena leukemia, lymphoma, mononucleosis;
dari auskultasi akan terdengar bruit dan rub akibat infraksi splenik.
8.)System saraf.
Dari hasil pemerisaan sensasi getar, propriosepsi/posisi, nyeri,
sentuhan, getaran dan reflek tendon ditemukan kerusakan fungsi
system saraf karena defisiensi cobalamin atau penekanan dari saraf
oleh massa.
9.)Punggung dan ekstremitas.
Pasien mengeluh nyeri punggung, yang merupakan penyebab adalah
reaksi hemolitik akut dari nyeri panggul karena ginjal berperan dalam
proses hemolisis; multiple myeloma dari pembesaran tumor yang
meregang periosteum atau kelemahan jaringan penyokong yang
menyebabkan strain ligament dan spasme otot; dan penyakit sikel
sel.Dari inspeksi akan tampak peteki akibat dari tirah baring pada
kondisi pasien yang mengalami trombositopenia.Athralgia yang
disebabkan oleh leukemia karena adanya penyakit pada tulang :
sumsum tulang, dan sikel sel dari hemartrosis.Pasien juga akan
mengeluh nyeri tulang akibat invasi sel leukemia ke tulang,
demineralisasi akibat dari hematopoietik dan malignansi yang padat
meningkatkan kemungkinan patah tulang patologi, dan penyakit sikel
sel.
b. Laboratorium
1.) Hitung Darah Lengkap
Perawat melakukan pengkajian kolaborasi untuk mengetahui apakah
pemeriksaan komponen darah lengkap masih dalam batas normal
atau tidak, rinciannya dapat dilihat dalam table dibawah ini:
150.000-
400.000 /µl (150-
400 X 10 pangkat
9/L)
Iron
Serum Refleksi dari jumlah iron 50-150 µg/dl (9,0-
dikombinasi dengan protein dalam 26,9 µmol/L)
serum; akurat mengindikasikan
status penyimpanan iron dan
penggunaannya
Total iron- Mengukur persentasi dari saturasi 250-410 µg/dl (45-
binding transferring, protein mengikat 73 µmol/L)
capacity iron; evaluasi jumlah dari iron
ekstra yang dapat di bawa
Combs`test
Direct Diferensiasi tipe anemia Negative
hemolitik; deteksi dari antibody
immune
Indirect Deteksi dari antibody yang Negative
mendekati sel darah merah
Morfologi sel Deteksi dari antibody dalam Normal
serum
Antibody HIV Deteksi bentuk sel darah Negative
(megatrombosit)
Antiplatelet Negative
Deteksi factor risiko terinfeksi
antibody
Antinuclear Deteksi factor risiko Negative
Antibody
Antiglobulin Deteksi anemia dan Negative
Test trombositopenia
3. .Diagnosa Keperawatan
Mengacu pada hasil pengkajian tersebut, kemungkinan diagnosa
keperawatan yang dapat terjadi pada kondisi pasien dengan gangguan
system hematology antara lain sebagai berikut:
a. Intolerasi aktifitas berhubungan dengan kelemahan dan lesu ditandai
dengan sulit/tidak dapat mentoleransi peningkatan aktifitas ( misalnya,
pols meningkat, respirasi rate meningkat saat istirahat dan/atau
beraktifitas)
b. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia dan penangnanan ditandai dengan berat badan menurun, serum
albumin rendah, kadar besi menurun, defisiensi vitamin, berat badan lebih
rendah dari biasanya
c. Inefektif penanganan rejimen terapeutik berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang gaya/kebiasaan hidup, kebutuhan nutrisi, dan
penanganan obat-obatan ditandai dengan menanyakan tentang kebiasaan
hidup yang diperlukan, diet, obatk-obatan.
d. MASALAH KOLABORASI risiko komplikasi: hypoxemi berhubungan
dengan penurunan hemoglobin
e. Rlisiko perubahan membrane mukosa berhubungan dengan penanganan,
penyakit, atau bulla yang berisi darah
f. Risiko injuri berhubungan dengan intervensi dan sensitifitas jaringan
terhadap trauma
g. MASALAH KOLALBORASI risiko perdarahan berhubungan dengan
kehilangan darah secara akut
h. Perubahan perfusi jaringan serebrall, kardiopulmonal, ginjal, saluran
cerna, dan perifer berhubungan dengan perdarahan dan lebam atau
gangguan aliran darah sekunder terhadap trombosis
i. Nyeri berhubungan dengan perdarahan ke dalam jaringan dan prosedur
diagnostic
j. Penurunan kardiak output berhubungan dengan deficit volume cairan dan
hipotensi
k. Cemas berhubungan dengan ketakutan akibat kurangnya pengetahuan,
proses penyakit, prosedur diagnostic dan terapi
l. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan neutropil dan perubahan
respon terhadap invasi mikroba dan adanya lingkungan yang pathogen
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta
jaringan yang membentuk darah. Darah merupakan bagian penting dari
sistem transport. Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang
terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma darah dan bagian korpuskuli.
Dalam arti lain hematologi juga dikenal sebagai cabang ilmu kedokteran
mengenai sel darah, organ pembentuk darah, dan kelainan yang
berhubungan dengan sel serta organ pembentuk darah. Darah adalah
kendaraan atau medium untuk transportasi jarak jauh berbagai bahan
antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel itu sendiri.
B. Saran
Pengkajian pada klien dengan gangguan hematologi perlu
dilakukan dengan teliti, sistematis serta memahami dengan baik fisiologis
dari setiap organ system hematologi. Hal itu perlu di lakukan agar
kemungkinan adanya kesulitan dikarenakan gambaran klinis atau tanda
serta gejala yang hampir sama antara gangguan hematologi primer dan
sekunder dapat di minimalkan. Informasi dilakukan baik dari klien
maupun keluarga tentang riwayat penyakit dan kesehatan dapat dilakukan
dengan anamnesis ataupun pemeriksaan fisik. Kita sebagai seorang
perawat harus mempelajari pengkajian fisik dengan benar, karena dengan
pengkajian fisik yang benar dan tepat akan memungkinkan perawat untuk
membuat penilaian klinis.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/338863202/pengkajian-fisik-sistem-hematologi
https:/docshare03.docshare.tips/files/26324/263244232.pdf
https://www.alodokter.com/hematologi-dan-perannya-dalam-menangani-
gangguan-darah-2