Anda di halaman 1dari 2

Resume Efek Interaksi Tokson Reseptor

Nama : Kurnia Indah Sari

NIM : 101711535001

Efek Interaksi Tokson Reseptor


Terjadinya interaksi bahan kimia diketahui pada beberapa mekanisme seperti absorpsi yang
terikat dan biotransformasi serta ekskresi salah satu atau kedua toksikan dimana respons dari
organisasi dapat berkurang atau bertambah respons toksik pada lokasi manifestasinya. Adapun
beberapa efek yang ditimbulkan yaitu:
1) Efek Antagonisme
Antagonisme dibagi menjadi 5 diantaranya:
a. Antagonisme persaingan (kompetitif), pada jenis antagonisme ini, agonis dengan
antagonis bekerja pada pusat aktif yang sama dan reseptor yang sama. Antagonis
mendesak agonis dan reseptornya. Jenis antagonisme semacam ini terjadi antara
metabolit dan antimetabolit, vitamin dan antivitamin dsb. Antagonis persaingan
(kompetitif) dapat mengambil tempat agonis tetapi tak dapat mengambil alih fungsi
agonis tersebut. Antagonisme persaingan penting dalam bidang toksikologi, karena
banyak antidot mendasarkan kerjanya pada antagonisme ini.
b. Antagonisme kimia (netralisasi), antagonisme dalam hal ini yaitu antagonis bereaksi
secara kimia dengan agonis lalu mengaktifkannya. Jenis antagonisme ini berguna
untyk penanganan keracunan dan terjadi pada fase toksokinetik.

c. Antagonisme nonkompetitif, antagonisme mengganggu timbulnya efek yang


ditimbulkan oleh agonis. Antagonis nonkompetitif bekerja pada salah satu tingkat
reaksi biokimia maupun biofisika yang ada dan setelahnya menimbulkan interaksi
agonis reseptor menuju efek yang sesungguhnya.

d. Antagonisme fungsi, ketika efek suatu agonis melemah karna dilemahkan oleh efek
berlawanan dari agonis lainnya yang bekerja pada sistem sel yang sama tapi pada
reseptor yang berbeda

e. Antagonisme fisiologi mirip dengan antagonisme fungsi. Disini juga terjadi


antagonisme antara dua agonis, tetapi agonis bekerja pada sistem sel yang berbeda
dan menimbulkan efek berlawanan pada sistem sel ini sehingga efek yang diukur
merupakan resultante kedua efek tersebut.

2) Efek Sinergisme, Berbagai jenis sinergisme terjadi pada interaksi selama fase eksposis
dan toksokinetik. Misalnya, sinergisme antara suatu tokson dengan zat, yang
meninggikan absorpsinya atau yang menghambat inaktivasi biokimia atau ekskresinya.
Sinergisme lain yang juga terjadi pada fase toksikokinetik, ialah naiknya pembentukan
metabolit toksik oleh senyawa yang menaikkan kapasitas sistem enzim di hati dengan
induksi. Sedangkan sinergisme pada fase toksikodinamik terutama sinergisme zat
karsinogenik dan mutagenik. Efek yang diberikan yaitu mempunyai efek hepatotoksik
(toksik pada liver).

Sumber :

Mukono H. J. (2005). Toksikologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal


9-10)

Sanjivanie, Hasti Apri. 2014. Interaksi Zat Dalam Toksikologi. Semarang. Universitas Negeri
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai