Materi Control Valve PDF
Materi Control Valve PDF
BAB II
LANDASAN TEORI
valve berikut ini adalah pengetahuan singkat tentang sejarah definisi fungsi valve,
yaitu suatu alat yang dipergunakan untuk mengatur suatu aliran air yang
digunakan pada tahun B.C 3000 pada peradaban Aegean yaitu istilah umum untuk
peradaban Zaman Perunggu dari Yunani di sekitar laut Aegea, dimana pertama
kali valve di buat dari bahan kayu yang dioperasikan secara manual. Kemudian
pada tahun A.D 12 valve mulai dibuat dari bahan bronze, yaitu valve yang
dipasang pada tanki air kapal perang Romawi. Jika di tinjau dari penemuan awal
1. Peran zaman kuno, fungsi valve untuk menahan laju suatu aliran.
agar tetap stabil dan dapat mencegah kavitasi, anti erosi dan lain
sebagainya.
7
1. Material body valve yang tahan terhadap fluida yang bersifat korosif,
2. Valve yang memiliki standard keamanan yang tinggi saat di pasang pada
area berbahaya.
3. Valve yang memiliki cara perawatan yang mudah serta memiliki nilai
Maka dapat disimpulkan bahwa control valve adalah suatu jenis elemen
pengendali akhir atau final control elemen yang paling umum digunakan untuk
memanipulasi proses laju aliran fluida. Kata control valve dapat juga di artikan
8
bahwa prinsip kerjanya bisa secara otomatis maupun manual. Suatu proses aliran
fluida pada control valve bekerja tidak hanya pada posisi menutup secara penuh
(fully closed) atau membuka secara penuh (fully opened) tetapi dapat juga di
kendalikan melalui manipulated variable atau input dari suatu proses yang dapat
dimanipulasi atau diubah-ubah untuk mengatur besaran bukaan valve agar proses
Globe Valve
Pada tugas akhir ini pembahasan lebih lanjut adalah control valve dengan
menyerupai globe/bola. Valve tipe globe ini paling populer di pakai pada sistem
mengontrol aliran fluida proses secara akurat. Tipe globe control valve pada
umumnya terdiri dari dua jenis, yaitu single-seated (dudukan tunggal) dan double-
seated (dudukan ganda). Pada tipe double-seated, aliran fluida proses dipecah
setengah dari pressure drop di antara inlet-oulet. Hal ini sangat menguntungkan
karena dapat mengurangi terjadinya korosi akibat fluida proses yang mengalir
secara kontinyu. Globe control valve adalah salah satu tipe yang paling banyak di
gunakan pada suatu proses area industri, baik di industri migas dan petrochemical.
9
Istilah proses kontrol adalah gabungan disiplin ilmu Statistik dan Teknik
tertentu dalam kisaran yang dikehendaki. Kata proses dalam bidang engineering
/rekayasa adalah seperangkat alat yang memiliki tugas yang saling terkait satu
dengan yang lain, untuk bersama-sama mengubah input menjadi output agar
sesuai yang diinginkan. Sedang kata kontrol adalah cabang antara ilmu
output/keluarannya.
Maka dapat disimpulkan bahwa control valve adalah bagian dari istilah proses
kontrol yaitu suatu perangkat yang telah dilengkapi beberapa komponen yang
menjadi satu kesatuan unit control valve berupa aktuator, positioner, regulator
Aktuator
kompresi berbasis udara atau nitrogen), hidrolik (berbasis bahan cair seperti oli)
10
maupun secara elektrik yang fungsinya untuk menutup atau membuka laju aliran
a. Air-to-Open (ATO)
Tipe air to open adalah aktuator akan bekerja jika masuknya sinyal udara
bertekanan (air compressor) pada kisaran 2.8 kgf/cm2 maka control valve
akan terbuka. Aksi control valve ATO (Air to Open) sering dikenal dengan
istilah Normally Close (NC) yaitu pada saat keadaan normal control valve
b. Air-to-Close (ATC)
Tipe air to close adalah aktuator akan bekerja jika masuknya sinyal udara
bertekanan (air compressor) pada kisaran 2.8 kgf/cm2 maka control valve
akan menutup laju aliran fluida. Sebaliknya untuk aksi control valve ATC
(Air to Open) istilahnya adalah Normally Open (NO) yaitu control valve
dalam keadaan normal pada posisi membuka, dengan demikian jika terjadi
membuka.
11
Positioner
Positioner dalam suatu unit control valve memiliki fungsi yaitu untuk memastikan
posisi yang benar sesuai input sinyal kontrol untuk mengirimkan permintaan
posisinya.
Dengan perkembangan teknologi positioner control valve saat ini, jika di tinjau
dari input sinyal control, maka positioner dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Positioner Pneumatik
berupa udara bertekanan pada kisaran 0.2 ~ 1.0 kgf/cm2 dimana pada
umumnya pembacaan posisi control valve pada tekanan 0.2 kgf/m2 yaitu
12
control valve pada posisi tertutup (full close) sedangkan pada posisi 1.0
kgf/cm2 posisi control valve adalah terbuka (full open). Jika disimpulkan
b. Positioner Smart
valve adalah terbuka (full open). Jika disimpulkan range input sinyal
13
terpasang pada unit control valve memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
14
benar-benar bersih.
Solenoid Valve
Solenoid valve adalah gabungan antara sistem elektrik dan mekanis (katup
15
membuka aliran fluida. Tipe yang lazim menggunakan tipe sliding/dorong yaitu
di monitor travel valve tesebut. Gambar dibawah ini adalah tipe sliding-stem
control valve, dimana item valve stem yang telah terangkai sedemikian rupa akan
bekerja mendorong plug stem untuk menutup dan mengangkat plug stem untuk
16
Istilah rotary-shaft control valve adalah dimana bagian dari valve yaitu
membentuk sudut 25o, 45o, 60o dan 90o yang disesuaikan oleh flow coeficient (Cv)
control valve. Tipe valve yang bekerja secara rotasi bisa berupa tipe: ball valve,
butterfly valve, plug valve dan lain sebagainya. Beberapa pabrikan rotary valve
17
Ditinjau dari cara kerja valve dan fungsinya, maka valve dapat di kelompokkan
Manual valve adalah katup-katup yang terpasang disaluran fluida gas atau
cair yang cara pengoperasiannya masih di dominan oleh manusia, yaitu pada saat
membuka atau menutup aliran fluidanya. Tipe katup yang dioperasikan secara
manual banyak ragamnya, antara lain: ball, globe, butterfly, gate dan lain-lain.
tersebut.
18
Prinsip kerja suatu tipe On-Off valve yang terpasang pada rangkaian pipa,
yaitu ketika valve di buka maka fluida mulai mengalir dan sebaliknya ketika valve
di tutup, maka fluida pun berhenti mengalir. Garis besar tugas on-off valve ialah
19
untuk menutup penuh (fully closed) ataupun membuka penuh (fully opened).
Pada Self operated valve, tidak membutuhkan energy dari luar seperti
listrik dan udara bertekanan. Sistem valve ini dapat bekerja sendiri dengan
bantuan sensor – sensor, sesuai dengan tujuan pengoperasian valve ini. Self
20
digunakan pada industri modern. Pada umumnya control valve terdiri dari tiga
bagian utama yaitu bodi valve, aktuator, serta positioner. Bodi valve adalah
perancang baik dari segi aliran, temperature, maupun tekanan. Sedangkan aktuator
berfungsi sebagai penggerak dari komponen bodi valve setelah merubah sinyal
pengaturan kepada aktuator setelah mendapat data-data kondisi kerja dari sensor-
penggunanya.
21
satu kesatuan dengan fungsi yang berbeda. Bodi valve yang terdapat trim
katup untuk bukaan atau menutup sebagian aliran fluida kerja yang telah
ditentukan.
Istilah dead band adalah jarak dimana suatu sinyal masukan (input signal)
dapat di buat bervariasi pada arah yang berlawanan, tanpa menunjukan suatu
22
perubahan yang dapat di amati pada sinyal keluaran (output signal). Dead band
adalah nama yang di berikan pada fenomena umum yang dapat di aplikasikan
pada setiap alat. Sinyal yang masuk ke valve assembly (katup yang sudah terakit
sedangkan sinyal keluar adalah proses variabel. Jika istilah dead band digunakan,
akan menjadi sangat penting untuk mengetahui bahwa kedua variabel masukan
dan keluaran dapat di identifikasi. Bila ada pengujian untuk mengukur area dead
band, dapat dilakukan melalui kondisi beban puncak. Biasanya area dead band
kerja yang telah di tentukan. Kombinasi dari kedua peralatan ini sangat
23
perubahan sinyal masukkan yang kecil (kurang dari 0.125%) di banding dengan
Aktuator
Positioner
Gambar No. 3.3 Desain Aktuator-Positioner
Sumber: PT. Azbil Berca Indonesia
Control Valve Elementary Course, Halaman 14
Tahun 2008
Di era industri yang maju begitu pesat saat ini, penggunaan control valve
sebagai final control element dalam suatu proses produksi telah banyak digunakan
sesuai dengan peruntukannya, semisal control valve tersebut dititik beratkan untuk
24
area tertentu, maka perlu di berikan Tag. No agar lebih mudah di monitor. Sebuah
control valve yang dititikberatkan untuk mencapai flow tertentu, maka sering di
area tertentu, maka perlu di berikan Tag. No agar lebih mudah di monitor. Sebuah
control valve yang dititikberatkan untuk mencapai pressure tertentu, maka sering
25
area tertentu, maka perlu di berikan Tag. No agar lebih mudah di monitor. Sebuah
control valve yang dititikberatkan untuk mencapai level sebuah permukaan, maka
control valve pada area tersebut sering di singkat dengan nama LCV atau level
control valve.
26
area tertentu, maka perlu di berikan Tag. No agar lebih mudah di monitor. Sebuah
sering di singkat dengan nama TCV atau Temperature Control Valve. Biasanya
Dalam menentukan suatu aplikasi unit control valve pada proses aliran
fluida atau gas maka perlu menentukan aliran coefficient atau Cv yaitu gunanya
untuk menentukan kapasitas aliran terhadap kekuatan bodi valve dan ukuran trim
(bagian valve yang bekerja secara dinamis, seperti plug, stem/as dan seat
ring/dudukan untuk plug). Definisinya adalah kenaikan 1 Cv pada 1 galon per
menit (gpm) pada temperature 60oF pada saat fluida mengalir pada valve dengan
27
q Gf
Cv = (2.1)
FP ΔPa
Gf = Spesifik gravity
yang akan dialirkan pada fluida cair atau gas sering disebut dengan istilah sizing
control valves, maka dari itu diperlukan pemahaman yang memadai dengan suatu
acuan persamaan yang telah di sepakati oleh pabrikan control valve di seluruh
yaitu Flow Equations for Sizing Control Valves. ISA sendiri kepanjangan dari
28
ΔP = P1 − P2 (2.2)
Dimana :
Dimana:
PV
FF = 0.96 − 0.28 (2.4)
PC
Jika ∆Pch (persamaan 2.3) kurang dari actual ∆P (persamaan 2.2), gunakan
∆Pch untuk ∆Pa dalam persamaan 2.1.
29
30
ΔP (Cavitaion ) = Fi 2 = ( P1 − PV ) (2.5)
Dimana:
Berat jenis pada umumnya tersedia pada aliran yang mengalir pada
valve tidak beroperasi pada suatu aliran laminar atau area aliran trasitional
Cv yang kecil.
0.94
Contoh: CV = 500 = 33.4
210
pada class 600, maka ukuran bodi valve dengan Cv 33.4 adalah 2 inch.
31
1
N 4 Fd q ⎛ FL2 C v2 ⎞ 4
Rev = ⎜ ⎟⎟ (2.6a)
v FL C v ⎜⎝ N 2 d
4
⎠
(2.6b)
2
1 ⎛ qμ ⎞ 3
Cvs = ⎜⎜ ⎟⎟ (2.6c)
FS ⎝ S
N ΔP ⎠
2 1
Fd 3 ⎛ FL2 CV2 ⎞ 6
Fs = ⎜ ⎟ (2.6d)
1 ⎜ N d4 ⎟
FL 3 ⎝ 2 ⎠
Dimana:
32
μ
v = kinematika viskositas, centistokes =
Gf
persamaan :
q Gf
Cv = (2.6e)
FR P1 − P2
9. Menghitung final Cv
10. Menghitung masuk atau keluar velocity dalam suatu aliran fluida dengan
menggunakan persamaan:
0.321 q
V = (2.7)
AV
Dimana:
aliran melalui pembukaan (opening) valve dengan variasi rentang dari 0-100%.
Karakter aliran yang melekat pada sebuah control valve mengacu pada
33
syaratkan pada sebuah analisis dinamis terhadap control loop. Analisis proses
harus terlebih dulu di lakukan, agar panduan pemilihan karakteristik aliran yang
akan di pilih menjadi akurat. Control valve pada umumnya memiliki 3 (tiga)
karakteristik aliran yang ideal, yaitu Quick Opening, Linear dan Equal
Percentage, dimana aliran yang melalui sebuah valve adalah sebanding dengan
luasan dari bukaan dan akar kuadrat dari penurunan tekanan yang terjadi pada
valve.
Gambar 3.8 Karakteristik Aliran Control Valve
Sumber KLM Technology Group
Practical Engineering Guidelines for Processing
Plant Solutions
34
Pada area bukaan valve (travel) yang kecil dapat membuat suatu
perubahan aliran yang besar (flow rate). Dengan kata lain, karakteristik quick
proses control yaitu aliran yang menyatakan perubahan travel bukaan valve yang
besar namun aliran semakin lambat. Berikut adalah bentuk cage/tempat dudukan
35
2.6.3 Linear
dengan bukaan valve/travel atau dengan kata lain travel bukaan berbanding lurus
dengan flow ratenya. Jika bukaan valve sebesar sepuluh persen maka flow rate
pun mengalir sebesar sepuluh persen. Control valve jenis linear banyak di
aplikasikan pada pengendalian level permukaan dengan gain yang tetap. Berikut
36
control valve dapat mencapai posisi tertentu dengan cepat. Dalam aksi kerja
control valve untuk menutup atau membuka aliran fluida kerja terdapat acuan
jarak dan waktu yang berbeda terhadap ukuran dan rating control valve tersebut.
Jika stroke yang cepat terhadap perubahan signal yang kecil (misal 1% atau
kurang) adalah salah satu faktor penting dalam menyampaikan proses kontrol
kaitan yang erat dengan fungsi keamanan dalam suatu proses industri apabila
fluida kerja memiliki sifat berbahaya, misalnya mudah terbakar. Jika control valve
mungkin.
Istilah stroke dalam hal ini adalah pergerakan langkah trim control valve
untuk membuka atau menutup sebagain fluida kerja sesuai set point yang telah di
tentukan. Satuan stroke dalam bukaan atau menutupnya fluida kerja berupa
millimeter (mm). Beberapa pabrikan control valve istilah stroke ada juga yang
37
Tabel 2.7.1
Stroke / Rated Travel Model AGVB & AGVM
Dari tabel 2.71 bisa dilihat terdapat perbedaan panjang stroke untuk setiap ukuran
control valve.
Stroke
Sedangkan stroke time adalah jarak yang di tempuh suatu control valve
yang di hitung menggunakan satuan waktu, dalam hal ini detik. Beberapa
pabrikan control memiliki nilai stroke time yang berbeda, meskipun ukuran dan
rating control valve sama. Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
38
• Panjang/jarak stroke
Namun demikian, nilai stroke time yang diperlukan untuk membuka atau menutup
aliran fluida kerja hampir sama. Persamaan yang dapat digunakan untuk
mengetahui stroke time pada control valve dengan menggunakan aktuator tipe
AxLxT
t= ………………………………………………….. 2.7.2 (a)
ΔP x C x d
∆P = Beda tekanan, P1 – P2
Pabrikan control valve Yamatake Corp. Japan dalam menghitung flow coefficient
39
G
Cv = 1.17 xV …………………………………………2.7.2 (b)
P1 − P 2
Sebuah control valve terdiri dari dua bagian yang mendasar dalam
mengontrol aliran fluida kerja yang di inginkan, yaitu aktuator dan positioner.
Aktuator pada control valve memiliki peran dalam membuka atau menutup aliran
yang terdiri dari diapragma, rumah diapragma, pegas dan stem. Aktuator sendiri
bisa bekerja jika ada tekanan pneumatik maupun elektrik. Besarnya tekanan suplai
pneumatik aktuator tergantung dari sistem, model dan ukuran control valve itu
menyelaraskan posisi aktuator baik dalam membuka atau menutup aliran fluida
kerja. Sinyal kontrol yang terdapat pada positioner jika menggunakan tipe elektrik
adalah 4~20 mA. Maka bisa ditarik kesimpulan bahwa travel control valve adalah
kombinasi kerja aktuator dan positioner dalam mengontrol buka tutup fluida kerja