Anda di halaman 1dari 81

BAB I

PENDAHULUAN

CIRI-CIRI RESENSEI BUKU YANG BAIK


Sebagian orang kadang lebih suka membaca sebuah resensi buku sebelum membeli atau
menikmati buku aslinya. Hal tersebut dilakukan tentu dengan berbagai pertimbangan yang
subjektif. Peresensi buku atau karya juga kadang memiliki kualitas dan kapasitas yang
berbeda, namun tentu saja ada standar sebuah resensi dikatakan bagus. Resensi yang baik
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdapat Judul Resensi
Ciri-ciri resensi yang baik pertama ialah terdapat judul resensi. Pastikan judul resensi
bukanlah berupa judul objek atau karya yang akan diresensi sebab judul resensi harus
mencerminkan keunggulan karya tersebut. Hal ini agar pembaca tertarik untuk membaca
resensi tersebut nantinya yang mana diharapkan pembaca akan membeli karya tersebut.
Sebab, tujuan utama resensi dibuat salah satunya ialah untuk mempromosikan karya tersebut.

2. Identitas Buku
Meliputi judul buku, pengarang, penerbit, kota penerbit, jumlah halaman, cetakan ke
berapa, serta harga buku. Apabila buku tersebut merupakan terjemahan, maka disebutkan
nama penerjemahnya serta editornya. Hal ini disebabkan buku terjemahan akan diterima oleh
pembaca bergantung pada kualitas dan kapasitas penerjemahnya.Nama pengarang sangat
penting dicantumkan karena sebuah karya tentu tak akan lepas dari siapa yang melahirkan
karya tersebut. Terkadang perbandingan dengan karya lain juga diperlukan jikalau penulis
buku tersebut tergolong produktif. Kualitas serta kapasitas seorang penulis sangat perlu
diungkapkan untuk membantu promosi dalam resensi selama tidak memihak tentunya.
3. Ada Sinopsis atau Ulasan Buku

Ringkasan sebuah karya atau disebut sinopsis juga menjadikan sebuah resensi
menjadi bagus. Sampaikan sinopsis sebuah karya secara sekilas kepada pembaca agar mereka
mampu memahami isi buku atau karya yang sedang dibahas. Sedangkan dalam sebuah
ulasan, penulis resensi mengungkapkan latar belakang serta tujuan penulis buku tersebut.
4. Kekurangan Buku
Seorang penulis resensi dituntut untuk membahas suatu buku dengan apa adanya demi
menjaga objektivitas. Maksudnya, ia haruslah berani untuk mengungkapkan buku atau karya

1
tertentu baik dari segi kelebihan terlebih lagi segi kekurangannya. Hal ini sangat bermanfaat
bagi sang penulis buku yang bersangkutan. Manfaatnya tentu saja akan berguna untuk
merevisi dan melakukan peningkatan terhadap buku atau karya terbitan penulis buku tersebut
selanjutnya. Untuk pembaca, sebagai bahan pertimbangan apakah perlu atau tidak buku
tersebut dinikmati.

5. Kelebihan Buku
Tentu saja uraian mengenai kelebihan atau keunggulan buku akan menambah nilai
jual buku tersebut. Dengan membaca kelebihan tersebut, pembaca resensi akan tergerak
untuk kemudian membeli dan menikmati sendiri karya atau buku yang diresensi.Jangan
sampai pembaca lalu kecewa ketika membaca buku aslinya. Apabila hal tersebut terjadi,
maka perlu dipertanyakan kualitas resensinya. Oleh sebab itu, perlu diketahui hal-hal yang
harus peresensi sajikan berkaitan dengan keunggulan buku, yakni:

 Kerangka buku Buku yang bagus tentu saja memiliki kerangka yang teratur sehingga
membuat nyaman orang yang membacanya. Hal ini juga perlu diulas oleh peresensi.
 Isi buku Penulisan isi buku yang teratur, jelas, teliti, dan rapi tentu akan
mempengaruhi kesan pembaca. Kadang ada penulis yang sangat rapi dalam penulisan
bukunya, teratur seolah-olah seperti abjad A-Z dan kadang ada penulis yang isi bukunya
seperti melompat-lompat.
 Penggunaan bahasa Isi buku yang berkerangka baik dan yang teratur, rapi, dan jelas
isinya ternyata belum cukup menjadikan buku tersebut unggul. Perlu satu poin lagi
yakni, penggunaan bahasa yang tepat. Maksudnya ialah karya nonfiksi tentu memerlukan
bahasa yang denotatif, sedangkan karya fiksi perlu bahasa yang konotatif.

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
1. Identitas Buku Pertama

1 Judul Buku : Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan


Sukses Edisi Kedua
2 Pengarang : - Prof. Dr.Yuyus Suryana, S.E.,M.S.
- Dr. Ir. Kartib Bayu, M.Si.
3 Penerbit : Kencana
4 Cetakan : Ke - 6
5 Kota Terbit : Jakarta Timur
6 Tahun Terbit : 2018
7 Jumlah Halaman : 290 Halaman
8 No. ISBN : 978-602-7985-23-0

RINGKASAN ISI BUKU PERTAMA

BAB 1
PENDAHULUAN

Tidak ada jalan buntu untuk orang ulet yang tahu apa yang ia inginkan dan di mana ia
menyayangkan akan menemukan . (GEOTHE ).

A. MAKNA KEWIRAUSAHAAN DALAM MENGGAPAI KEBERHASILAN

Pada hakikat nya setiap insan telah tertanam jiwa wirausaha yang berarti memiliki kreativitas
dan mempunyai tujuan tertentu , serta berusaha untuk mencapai keberhasilan dalam hidupnya
. Namun sering sekali kita jumpai bahwa daya ciptanya kurang terealisasi, kalaupun
terealisasikan tetapi kurang mampu untuk menjualnya atau kurang mampu menembuhkan
daya tarik bagi masyarakat luas , bahkan tujuannya yang ingin dicapainya lebih mengarah
kepada sesuatu yang bersifat negative , sehingga sering menimbulkan suasana yang kurang
kondusif .

Dia mengetahui apa yang ada dalam pikiran manusia dari pernyataan ( ekspresi ) Wajahnya ,
dari kata kata yang diucapkan dari keheningannya , dari perasaan yang dihayatinya dari
dalam , sampai kepada kehadiranya, kemudian pencipta kisah masa depan ( “Future teller “) ,

3
Sehingga dapat meramalkan masa yang akan dating dengan mengamati kejadian yang telah
lalu serta mengendalikan orang lain .

B. JIWA WIRAUSAHA TERDAPAT PADA SETIAP INSAN

Kehidpuan adalah rentetan dari perubahan keadaan , Pertukaran angkatam, dan pengalaman –
pengalaman. Tidak ada dua orang yang sama dan tidak dua pengalaman yang sama . Dari hari
ke ahari kita menompang aneka warna kehidupan yang berubah ubah dengan cepat. Orang
yang pandai berunding demikian adalah orang ynag mengerti seni menjual atau mampu
mempengaruhi orang lain . tanpa di sadari kita semua adalah penjual , tetapi tak semua dari
kita adalah memiliki jiwa wirausaha salesmanship.

Orang yang pandai berunding demikian adalah orang yang mengerti seni menjual atau
mampu memengaruhi orang lain . tanpa disadari kita semua adalah penjual , tetapi tak semua
dari kita adalah memiliki jiwa wirausaha salesmanship.

C. PROFIL WIRAUSAHA SALESMANSHIP

Ini adalah contoh dari salesmanship yang memiliki jiwa wirausaha, yaitu : orang orang yang
menjual hal hal yang nyata . Beberapa bentuk usaha lain bagaimana seorang membujuk orang
lain untuk bekerja sama , adalah juga salesmanship berjiwa entrepreneur.

Salesmanship di dalam tulisan ini tidak di gunakanhanya kepada pemasaran barang barang
dan jasa. Anda dapat menjual ide yang melekat pada pribadi anda “ You Can Sell Your
Personality.” Anda harus melakukan ini sebenarnya tujuan utama dari tulisan ini , mendidik
lelaki dan wanita bagaimana cara mereka menjual ide supaya hidup berhasil mengunakan
siasat menjual dan wirausaha salesmanship mengunakan ilmu jiwa dalam menjual ide jasa
dan barang.

Pemimpin mempunyai presntasi yang tinggi untuk menjadi seorang pemimpin karena
memiliki jiwa wirausaha salesmanship, dengan kemampuan di dalam mengadakan
pendekatan dengan orang lain serta bertindak berdasarkan daya pergerak ( motivasi) tanpa
menimbulkan pertentangan atau perselisihan.

D. PERLUKAH SEORANG PEMIMPIN BERJIWA WIRAUSAHA ?

Untuk mencapai sukses di dalam penjualan hendaklah anda selalu cenderung kepada gaya
menjual ; ingatlah , bahwa anda selalu berusaha mencoba dan mencoba untuk menjadi master
di dalam penjualan akan tetapi , ingat pula , bahwa siasat anda di dalam menjual hendaknya
selalu

Luwes (flexible ) tidaklah berarti anda menggunakan sikap sekeras batu , selicin ular ,
ataupun bicara setajam pedang.

Mulai awal 2010 ini , Indonesia menghadapi tantangan yang sangat luar biasa akibat
pemberlakuan pasar bebas ASEAN dan cina yang membuka pintu indoensaia menjadi
pemasaran barang produk negara angota ASEAN dan Cina.

4
Tingkatan hak utama setiap individu telah selesai dibahas . sekarang, marilah kita bahas
pengaruh hak utama setiap kelompok besar individu . Ingatlah selalu , apabila hendak
memilih suatu motif sebagai pedoman di dalam usaha penjualan anda , pertam tama anda
harus mengutamakan pelayanan yang sebaik baiknya terhadap masyarakat / orang yang anda
temui , seperti yang dialami oleh seluruh warga negara Indonesia menanti penuh harapan
menculnya seorang pemimpin , bejuta juta orang bhkan mengalami ketakutan serta
terombang ambing kehidupannya .

E. PENGANGGURAN DAN KESEMPATAN KERJA

Masalah pengangguran dan kemiskina masih merupakan masalh yang dihadapi bangsa
Indonesia sekarang ini dan beberapa tahun ke depan .Tingkat pengangguran meloncat dari
6,08% (2000) menjadi 9,86 persen tahun 2004, dan terus naik menjadi 10,4 % (2006) . Baru
mulai tahun 2007 terjadi sedikit penurunan. Jumlah penganguran turun dari 10,55 juta orang (
9,7%) tahun 2007 menjadi 9,43 juta orang (8,5%) tahun 2008 dan menjadi 9,26 juta orang
(8.1%)tahun 2009 dan terus menurun pada Agustus tahun 20012 menjadi 7,3 juta atau 6,14 %
.

Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat
membutuhkan anggaran belanja , personalia dan pengawasannya . Oleh karena itu wirausaha
mereupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu
sendiri . Kita sekarang Menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausaha Indonesia masih
sedikit dan mutunya masih rendah , sehingga pembangunan wirausaha merupakan persoalan
yang mendesak bagi suksesnya pembangunan .

F. PERLUKAH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BAGI MASYARAKAT ?

Sekarang ini banyak anak muda mulai tertarik dan melirik profesi bisnis yang cukup
menjanjikan masa depan . Diawali dengan para saran dan diploma lulusan perguruan tinggi ,
yang sudah mulai terjun ke pekerjaan bidang bisnis. Negara Indonesia harus menyediakan
4juta wirausahawan besar dan sedang , artinya Indonesia harus mencetak 40 iuta
wirausahawan kecil . Ini merupakan peluang besar yang menantang generasi muda untuk
bereaksi , mengadu keterampilan membina wirausahawa dalam rangka turut berpartisipasi
membangun negara.

Era kemajuan yang kita dambakan harus kita songsong dengan pola piker yang lebih maju.
Kita hendaknya jangan hanya tertegun dan binggung menyaksikan perkembangan dan
kemungkinan yang dapat terjadi melainkan hednaknya dengan kekaguman yang pintar.
Kekaguman yang merangsang institusi sehingga lahir pola baru yang membawa kemajuan
atau bahkan melahirkan karya besar .

Bab Pendahuluan, membahas mengenai realitas kondisi ketenagakerjaan pengangguran , dan


kemiskinan di Indonesia . pelurnag dan kebutuhan penumbuhan wirausaha – wirausaha baru
di indoensia . pentingnya menanam jiwa dan karakter kerwirausahaan dalam mengatasi
pengangguran dan kemiskinan.

5
BAB 2

KONSEP DASAR DAN PERKEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

A. KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHA

Tidak sedikit pengertian mengenai kewirausahaan yang saat ini muncul seiring dengan
perkembangan ekonomi dengan semakin meluasnya bidang dan garapan. Kewirausahaan
adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat , dan suber daya untuk
mencari peluang menuju sukses .Adapun inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir dan bertidnak inovatif untuk
menciptkan peluang.

Yuyun Wirasamita (2003 : 225), menyatakan bahwa kewirausahan dan wirausaha merupakan
factor produksi aktif yang dpat menggerakan dan memanfaatkan sumber daya lainnya seperti
sumber daya alam , modal , dan teknologi , sehingga dapat menciptakan kekayaan dan
kemakmuran melalui penciptaan lapangan kerja, penghasilan dan produk yg di perlukan
masyarakat .

Menurut Coulter ( 2000 : 3 ) Kewirausahaan sering dikaitkan dengan proses , pembentukan


atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang berorientasi pada pemerolehan keuntungan,
penciptaan nilai, dan pembentukan produk atau jasa baru yang unik dan inovatif.

Ropke (2004 : 71 ) Menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu


yang baru ( kreasi baru ) dan membuat sesuatu yg berbeda dari yang telah ada (inovasi )
Tujuan nya adalah tercapainya kesejatraan individu dan nilai tambahan bagi masyarakt .

Machfoedz (2004;1) berpandang bahwa wirausaha adalah orang yang bertanggung jawab
dalam menyusun , mengelola , dan mengukur resiko usaha .

Kao (1997 ;13 ) Mendefinisikan wirausaha dengan menekankan pada aspek kebebasan
berusaha.

Entrepreneur merupakan seseorang yang memiliki kreativitas suatu bisnis baru dengan
berani menanggung resiko dan ketidakapastian yang bertujuan untuk mencapai laba dan
pertumbuhan usaha berdasarkan identifikasi dan mampu mendayangunakan sumber sumber
serta memodali peluang ini .

Berdasarkan bidang ilmu ilmu , bagi ahli ekonomi seorang entrepreneur ialah orang yang
mengombinasikan resources, tenaga kerja ,material , dan peralatan lainnya untuk
meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya dan juga orang yang memperkenalkan
perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi lainnya.

Dari segi karakteristik perilaku , wirausaha (interpreneur ) adalah mereka yang mendirikan ,
mengelola , mengembakan , dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri .

6
B. PERKEMBANGAN DUNIA USAHA

Pada saat ini , sesuai dengan rumusan UUD 1945 pasal 33 ,banyak sector penting kehidupan
ekonomi Indenesia di pegang atau dikelola oleh negara . Indenesia masih memerlukan
ratusan ribu bahkan berjuta juta pengusaha dan perusahaan kecil . Sejarah telah membuktikan
bahwa di negara modern pun eksitensi atau kehidupan perusahaan kecil tetap terjamin .

1. Sejarah Perkembanagan Dunia Usaha dan Kewirusahaan

Menurut sejarah , sejak ratusan tahun lalu sebagian besar atau mayoritas masyarakat
Indonesia hidup dari pertanian . Pada zaman dahulu para pedagang Indonesiantelah aktif
berdagang rempah –rempah sampai Gujarat, Teluk arab ,dan Madagaskar .Kemudian
Indonesia di datangi orang portugis , disusul kongsi dagang belada (VOC) , dan penjajahan
belanda ,Inggris serta jepang yang semakin melumpuhkan kegiatan dunia usaha orang
Indonesia baik yang menyangkut perdagangan local, antar pulau , maupun perdagangan
internasional .

a. Faktor Geografis dan Budaya

Secara ilmia dan arena tuntutan sejarah modern , pertambahan penduduk , kemajuan
komunikasi dan teknologi menurut kita untuk ikut aktif berusaha agar sejajar dengan
penduduk negara lain .Persoalanya sekarang ini ialah , dimana posisi kita ,perlu memasuki
dunia kewirausahaan , dan bagaimana cara dan metode untuk menumpuk kewirausahaan, dan
bagaimana cara dan metode untuk menumpuk kewirausahaan , yang mantao di masa kini dan
akan dtang , termasuk di dalamnya pengembangan dan perluasan perusahaan di seluruh
Indoensaia .

b. Kewirausahaan di Indonesia

Pada dasarnya , seorang wirausaha atau wiraswasta harus mampu melihat suatu peluang dan
memanfaatkanya untuk mencapai keuntungan atau manfaat bagi dari nya dan dunia
sekelilingnya serta kelanjutan usahanya . Mereka harus mampu mengambil resiko dengan
mengadakan pembaruan (innovation ). Wirausahalah harus pandai melihat ke depan dengan
menagmbil pelajaran dari pengalaman di waktu yang lampau, ditambah dengan kempampuan
menerima sertamemanfaatkan realitas atau kenyataan yang ada di sekililingnya.

2. Sejarah Perusahaan Kecil Indonesia

Kalau kita meneliti kembali asal –usul pengusaha kecil atau perushaan kecil di Indonesia ,
terutama yang berasal dari golongan pribumi , akan segara jelas bagi kita bahwa pertumbuhan
dan perkembangan mereka tidak seperti yang di alami rekan mereka di negara industri maju
seperti di Eropa Barat , Amerika Serikat , Jpang ataupun Australia . Adapun kehidupan
berusaha / berbisnis atau berdagang masih merupakan hal yang belum umum dan belum
mendapat posisi terhormat dalam hati atau struktur masyarakat .

7
Sesuai perang kemerdekaan 1950 , denga tekad mengisi kemerdekaan , pemerintah
mendorong peran pengusaha Indonesia untuk menangani kehidpuan ekonomi . Dalam
periode 1950 -1959 perusahaan nasional tumbuh bagaikan jamur di musim hujan .
Pertumbuhan ini juga terlihat lebih nyata dengan lahirnya lisensi istimewa dan liberalism
ekonomi serta tekad pemerintah untuk mrealisasikan kemerdekaan ekonomi sebagai realisasi
janji kemakmuran setelah merdeka .

Masa Liberal berakhir dengan lahirnya dekret 5 juli 1959 , yaitu Indonesia kembali ke UUD
45 serta diikuti dengan masa bangkitnya PKI yang antikapitalisme dan anti liberalisme
ekonmi. Bagaimana setelah 1965 ? sepintas lalu dengan berakhirnya masa demokrasi
terpimpin serta selesainya masa gestapu telah membawa angina baru bagi dunia usaha
Indonesia .

Demikian Kelangsungan hidup dan pertumbuhan , maka perusahaan kecil harus terus
menerus meningkatkan penampilan , pelayanan dan praktek manajemennya . Penyaringan
secara alami akan terjadi terusmenerus . Hanya mereka yang mampu mengola perushaan
kecil dengan menejemn modern yang dapat bertumbuh dan beruntung. Perusahaan kecil
harus cepat tanggap atas perubahan dan pergeseran selera pembeli . Hal itu sejalan dengan
efektifnya reklame serta meningkatkan pendapatan penduduk .

BAB 3

KARATERISTIK WIRAUSAHA

A. DEFENISI KARAKTER

Dalam Kamus Poewadarminta , karakter diartikan sebagi tabiat watak, sifat sifat kejiwaan,
ahlak , ataupun budi pekerti yang membedakanseseorang dari pada yang lain . Dengan
Pengertian di atas dapat dikatakan bahwa membangun karakter (charcter building ) ialah
proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa , sehingga “berbentuk “ unik , menarik ,
dan berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain .

B. PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER

Sejarah mendemonstarasikan bagaimana proses membangun karakter itu memerlukan


disipilin tinggi karena tidak pernah mudah dan seketika atau instan . Diperlukan refleksi
mendalam untuk membuat rentetan moral choice (Keputusan Moral ) dan ditidaklanjuti
dangan kasi nyata sehingga menjadi praktis reflesi , dan praktik . Di perlukan sejumlah waktu
untuk membuat semua menjadi custom ( Kebiasaan ) dan membentuk watak atau tabiat
seseorang.

8
C. PENTING KARAKTER BAGI KEHIDPUAN

Sclia menunjukan dengan tepat bagaiman karakter harus menjadi fondasi bagi kecerdasan
dan Penegtahuan (brains and learning ) . Sebab kecerdasan dan pengetahuan (termasuk
Informasi) itu sendiri memamng dapat diperjualbelikan . Dan telah menjadi pengetahuan
umum bahwa di era Knowledge economy abad ke 21 ini knowledge is power . Fenomena
kehidpuan adalah rentetan dari perubahan keadaan melalui pertukaran keadaan melalui
pengalaman . Tak adayang sama satu sama lain dan tidak ada orang yang pengalamanya sama
betul dalam kehidupannya .

D. CIRI CIRI KARAKTER WIRAUSAHA


1. Visionary ( Visioner ) yaitu mampu melihat jauh kedepan
2. Positive ( Bersikap Positif ) , yaitu membantu seorang wirausaha selalu berpikir yang
baik ,tidak tergoda untuk memikirkan ha lhal yang bersifat negative
3. Confident (Percaya diri ) , Sikap ini kan memandu seseorang dalam setiap mengambil
keputusan dan langkahnya .
4. Genuine (Asli ) seorang wirausaha harus mempunya ide ,pendapat dan mengkin model
sedniri
5. Goal Oriented ( Berpusat pada tujuan) , selalu berorientasi pada tugas dan hasil .
6. Persitent (Tahan Uji ) , harus maju terus , mempunyai tenaga, dan semngat yang tinggi
pantang menyarah .

Pearce dalam Winardi (2003 ; 37 ) mengemukakan karakteristik enterprenur yang berhasil


adalah:

a) Komitmen dan determinasi yang tiada batas .


b) Dorongan atau rangsangan kuat untuk mencapai presentasi .
c) Orientasi kea rah peluang serta tujuan
d) Lokus Pengendalian Internal
e) Toleransi Terhadap Ambiguitas
f) Memperisiapkan diri untuk mengantisipasi problem yang mungkin timbul
g) Meski Kekuasaan dan status dapat di raih
h) Tidak terintimidasi dengan situasi sulit

Secara agresif mencari umpan balik yang memungkinkan mempercepat kemajuan serta
efktivitas.Kemampuan menghadapi kegagalan secara efektid dengan dapat menerima
kegagalan dan memanfaatkannya sebagi suatu proses belajar .

9
BAB 4

PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA

A. MENGENAL DIRI SENDIRI

Pengenalan diri adalah mengetahui dan memahami siapa diri kita sebenarnya, Jika seseorang
mengenal dirinya, ia akan menemukan kebenaran tentang dirinya. Temuan ini akan sangat
berarti bagi kehidupannya antara lain:

1. Dengan menemukan kebenaran, akan semakin dekat dengan sumber segala kebenaran.

2. Dengan berbekal kebenaran, ia akan berhasil mengembangkan dirinya secara tepat.

3. Khusus bagi wirausaha pengenalan diri adalah modal awal untuk dapat mengenal
lingkungan, mengindra peluang bisnis dan mengerahkan sumber daya, guna meraih peluang
dalam batas risiko yang tertanggungkan, untuk menikmati nilai tambah.

Dalam pengenalan diri ini tidak terlepas dari konsep diri, yaitu keyakinan-keyakinan atas
nilai-nilai (hal-hal yang dianggap baik dan buruk) yang membentuk sikap-sikap tertentu yang
kita anggap sebagai bagian dari sifat-sifat kita. Konsep diri ini penting dalam kehidupan,
karena memengaruhi tindakan yang kita pilih dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.

B. ASPEK-ASPEK PENGENALAN DIRI

Aspek-aspek apa saja yang perlu dikenali pada diri seseorang untuk dikembangkan lebih
lanjut, bila seseorang akan berwirausaha dan teknik apa saja yang dapat digunakan untuk
pengenalan diri. Gambaran pokok tentang aspek perilaku, sikap, dan sistem nilai wirausaha
dapat dibandingkan dengan karakteristik individual melalui teknik mawas diri, umpan balik,
dan tanggapan kelompok masyarakat.

Individu dikenali bukan isolasi, melainkan dalam komunikasi dan/atau interaksi dengan pihak
lain di luar dirinya sendiri. Dari komunikasi interaksi ini terbentuklah konsep diri. Suatu
konsep tentan kepribadian yang mencakup perilaku, sikap, dan sistem nilai. Ketiga aspek ini
selanjutnya digunakan oleh pemiliknya untuk bersambung rasa, bertukar pikiran, dan bekerja
sama dengan pihak lain dalam konteks hubungan interpersonal, kelompok, organisasi
lingkungan usaha dan lingkungan makro, sehingga terbentuklah kebiasaan.

C. KOMPONEN DAN MACAM KONSEP DIRI

Komponen terdiri atas:

1. Komponen perseptual yaitu gambaran yang dimiliki seseorang tentang penampilan dirinya
secara fisik.

10
2. Komponen konseptual ialah konsepsi yang dimiliki seseorang tentang perbedaan sifat-
sifatnya dengan sifat orang lain, asal-usul dan latar belakangnya, serta kelebihan dan
kekurangannya.

3. Komponen attitudinal (sikap) yaitu perasaan yang dimiliki tentang dirinya, sikapnya
terhadap statusnya kini, dan prospeknya untuk masa depan.

Adapun macam-macam konsep diri dapat dibagi menjadi:

1. Konsep diri dasar yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran dirinya yang
sesungguhnya.

2. Konsep diri sosial yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran dirinya dalam
pandangan orang lain.

3. Konsep diri ideal yaitu apa yang diinginkan seseorang sebagai gambaran dirinya.

D. PENILAIAN DIRI WIRAUSAHA

Pengetahuan yang sebaiknya dimiliki oleh wirausahawan yaitu intinya kenali diri sendiri,
lingkungan, bidang usaha yang dimasuki, tahu apa yang harus dilakukan, dan mengenai
proses dan sistem yang ditangani, apa yang dicapai, bagaimana cara mencapainya, dan risiko,
serta cara menanggulangi risiko ini.

Dengan kata lain, seorang wirausaha perlu memiliki pengetahuan yang cukup unuk dapat
mengarahkan dirinya guna memperoleh peluang usaha, menyusun konsep usaha, membuat
perencanaan, masuk pasar, beroperasi (organisasi/sendiri), dan dengan demikian menikmati
nilai tambah dan mengembangkan diri.

Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah:

1. Mempunyai keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan


risiko,

2. Mempunyai keterampilan memimpin da mengelola,

3. Mempunyai keterampilan teknis bidang usaha,

4. Mempunyai keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, dan

5. Mempunyai keterampilan kreatif menciptakan nilai tambah.

Agar dapat menjadi seorang wirausaha yang sukses, menurut Ari wibowo Prijosaksono
(2003) ada sepuluh hal yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yaitu:

1. Find your purpose and Dream all the time, yaitu sukses sebuah perjalanan bukan tujuan

2. Never-ending Innovation, yaitu inovasi tiada henti. Inovasi merupakan kreativitas yang
diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberi nilai tambah atau
sumber daya yang kita miliki.

11
3. Learn-Chage and Grow: Senantiasa belajar, belajar, dan belajar.

4. Accumulative your asset: Tujuan akhir wirausaha adalah mencapai kebebasan finansial.

5. Use Leverage concept to build your business: Seseorang wirausaha yang cerdas harus
mampu menggunakan tenaga dan waktu orang lain untuk mencapai tujuannya.

6. Nurture Equep Develop your people: Mampu menggunakan waktu dan tenaga orang lain
untuk mencapai tujuannya.

7. Systemize your business: Mampu membangun sistem bisnis yang efektif dan efisien.

8. Build network and alliance: Mampu membuat jaringan kerja yang kuat baik dalam segi
peluang bisnis, modal, maupun akses pada pemerintah.

9. Be Smart Investor: Salah satu kekuatan wirausaha yang cerdas dan sukses adalah
kemampuan dalam mengelola portofolio asetnya sehingga senantiasa berkembang dan
bertambah banyak.

10. The Power of Giving: Give and be Grateful: Kebiasaan wirausaha sejati adalah beramal
dan mengucap syukur.

E. TEKAD UNTUK MENJADI WIRAUSAHAWAN

1. Manusia Hidup Wajib Berusaha

Usaha adalah sesuatu yang bersifat tidak pasti. Artinya setiap kita melakukan usaha harus
disadari akan menghadapi dua kemungkinan, yaitu berhasil atau gagal, karena itu kita harus
pula mengantisipasinya untuk melakukan tindakan cepat dan tepat, baik kalau berhasil agar
tidak menimbulkan kelabilan jiwa, apalagi kalau gagal agar tidak mengakibatkan
keputusasaan berusaha. Apabila kita telah berusaha dalam arti berani menembus
ketidakpastian itu, insya Allah, kepastian keberhasilan akan turun, dan kita kita terima atas
rida-Nya.

2. Apa yang Dimiliki Manusia

Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang paling tinggi derajat dan martabat diantara
makhluk lainnya di muka bumi ini. Derajat dan martabat ini karena manusia selain memiliki
bentuk fisik yang indah, tegak berdiri, ia dikaruniai akal, bukan sekedar otak dan moral,
bukan sekedar hati. Manusia selain dikaruniai itu semua juga dianugerahi intelektual dan
modal kemanusiaan yang tidak terbatas tergantung manusia itu sendiri mengembangkannya.

Pemahaman dan kesadaran manusia sendirilah yang sering merusak dirinya karena lebih
banyak mengeluh ketimbang bersyukur atas derajat dan martabat yang disandangnya.
Mengenal diri sendiri merupakan langkah awal usaha, setelah kita renungkan, ternyata
dengan mengenal diri kita sendiri, kita menjadi tahu bahwa diri kita keseluruhannya
merupakan modal usaha. Manusia itu (semua) kaya, hanya belum semua orang menyadari,
memahami, merenungkan apa yang telah dimilikinya itu ternyata dapat menjadi modal usaha,

12
walaupun sudah tentu melalui proses produksi agar potensi/sumber daya itu diubah menjadi
komoditas (barang dinilai ekonomis) yang laku dijual untuk mendapatkan uang guna
memenuhi kebutuhan hidupnya.

F. MEMBERDAYAKAN POTENSI DIRI

Pemberdayaan diri dalam wirausaha pada dasarnya menempatkan diri kita pada posisi yang
tepat sebagai implementasi, dimaksudkan untuk memperjelas posisinya sebgai individu yang
memiliki posisinya sebagai anggota masyarakat yang memperoleh wawasan/pemahaman
yang berasal dari penularan wawasan orang lain sesama anggota masyarakat.

Pemberdayaan diri atau dalam bahasa yang lazim sehari-hari di sebutkan memanfaatkan
potensi diri dalam wirausaha, pada ujungnya bertumpu pada resp yang mampu menghasilkan
seperangkat wawasan dengan membaca agar memperoleh banyak wawasan atau
pemahaman, sedangkan bergaul untuk mendapatkan sejumlah relasi, mitra usaha, konsumen,
ataupun pelanggan yang memang dibutuhkan dalam rangka pemberdayaan potensi diri kita.

BAB 5

MOTIVASI BERPRESTASI

A. TEORI MOTIVASI

Motivasi merupakan proses psikologis yang mendasar, dan merupakan salah satu unsur yang
dapat menjelaskan perilaku seseorang. Motivasi berhubungan dengan dorongan atau kekuatan
yang berada dalam diri manusia. Motivasi menggerakkan manusia untuk menampilkan
tingkah laku ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu.

Menurut Abu Ahmadi (2004), motivasi merupakan dorongan yang telah terikat pada suatu
tujuan. Motivasi merupakan hubungan sistematik antara suatu respons atau suatu himpunan
respons dan keadaan dorongan tertentu.

Gerungan (1966), menyatakan bahwa motivasi merupakan dorongan dalam diri manusia yang
menyebabkan ia berbuat sesuatu. Adapun Lindzey, Hal, dan Thompson (1975) menyatakan
bahwa motivasi merupakan sesuatu yang menimbulkan tingkah laku. Motif timbul karena
adanya kebutuhan.

Teori-teori tentang motif harus dipelajari dan dipahami, sehingga dapat mengarahkan
motivasi ker arah perilaku yang diharapkan, antara lain:

1. Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham H. Maslow

1. Memuaskan kebutuhan dasar (Basic Need). Memperoleh uang secara mandiri untuk
kebutuhan fisik yaitu makanan, minuman, perumahan, dan istirahat.

13
2. Memuaskan kebutuhan rasa aman (Safety Need). Memperoleh rasa aman dalam
berkehidupan berkeluarga, dan bermasyarakat dengan terpenuhinya aspek-aspek
perlindungan melalui keberhasilan usaha.

3. Memuaskan kebutuhan sosial (Social Need). Memperoleh keleluasaan dan peluang yang
lebih besar untuk melakukan kontak sosial dalam membangun persahabatan dan relasi bisnis.

4. Memuaskan kebutuhan penghargaan (Self Esteem Need). Memperoleh rasa hormat dari
lingkungan sesuai dengan kedudukan sebagai pimpinan/pemilik dalam bisnis pribadi.

5. Memuaskan kebutuhan pengakuan diri (Self Actualization). Memperoleh pengakuan


masyarakat atas hasil karyanya yang bermanfaat bagi kepentingan banyak orang.

2. Teori motivasi pemeliharaan/Hiegieness dari Fredik Herzberg yaitu:

1. Kemajuan dan peningkatan.

2. Tanggung jawab.

3. Pekerjaan kreatif dan menantang.

4. Adanya penghargaan.

5. Prestasi.

3. Teori Prestasi dari Davis Mc. Clelland

1. Kebutuhan akan persahabatan (Need for Affiliation)

- Keinginan kuat untuk bersahabat

- Keinginan berkumpul

- Khawatir putusnya persahabatan

2. Kebutuhan akan kekuasaan

- Keinginan kuat untuk memerintah

- Menyukai hubungan vertikal

- Bangga atas posisi dan reputasi

3. Kebutuhan akan prestasi

- Memikul tanggung jawab

- Pengambilan risiko

14
- Kreatif dan inovatif

B. PEKERJA KERAS (HARD WORKER)

Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Kerja keras atau etos kerja
sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tetapi hard-work and smart-
work tidak butuh workaholics. Entreprenuer sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat
tidur pun otaknya bekerja dan berpikir akan bisnisnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan etos kerja wirausaha yaitu:

1. Kerja itu suci, kerja merupakan panggilanku, aku sanggup berkerja benar.

2. Kerja itu sehat, kerja yaitu merupakan aktualisasiku, aku sanggup bekerja keras.

3. Kerja itu rahmat, kerja merupakan terima kasihku, aku sanggup bekerja tulus.

4. Kerja itu amanah, kerja merupakan tanggung jawabku, aku sanggup bekerja tuntas.

5. Kerja itu seni/permainan, kerja merupakan kesukaanku, aku sanggup bekerja kreatif.

6. Kerja itu ibadah, kerja merupakan pengabdianku, aku sanggup bekerja serius.

7. Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup bekerja sempurna.

8. Kerja itu kehormatan, kerja merupakan kewajibanku, aku sanggup bekerja unggul.

C. TIDAK PERNAH MENYERAH (NEVER SURRENDER)

Hadapi kegagalan, karena kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan
mempertajam instuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidak
mematikan. Setiap usaha selalu akan mempunyai risiko kegagalan dan bilamana itu sampai
terjadi hadapilah. Belajar dari kegagalan itu penting, jika persepsi dan sikap kita tepat
mengenainya. Kekeliruan terbesar yang membuat kita sulit bangkit dari kegagalan adalah
salah kaprah dalam memandang dan sesat asumsi menafsirkannya. Banyak yang berpikir,
orang-orang yang berhasil yaitu mereka yang selalu berhasil. Orang-orang gagal apalagi
beruntun tidak mungkin berhasil.

Persepsi dan sikap pertama mengenai kegagalan bahwa kita belum gagal sebelum
memutuskan berhenti. Kedua, kegagalan tidak mampu meghancurkan gairah hidup jika kita
yakin masih ada hari esok. Ketiga, kegagalan juga tak akan menghilangkan motivasi dan
antusiasme bekarya bila ia diterima sebagai umpan balik untuk memfokuskan usaha
selanjutmya. Keempat, kegagalan juga tak akan mampu menghancurkan semangat juang bila
kita menghadapinya dengan selera humor tinggi. Kelima, kegagalan juga tidak akan mampu
menghancurkan bila dianggap sebagai bagian dari pengalaman hidup supaya lebih arif.

D. MEMILIKI SEMANGAT (SPIRIT)

Hampir setiap hari kita tak pernah absen menyaksikan atau bahkan terlibat langsung dalam
usaha bisnis. Sementara itu, kita tidak pernah berhenti mengonsumsi barang keperluan hidup.

15
Mulai dari makanan, pakaian, sampai kebutuhan yang sangat sekunder sifatnya. Sebagai
contoh, pakaian yang kita pakai, sebelum berupa pakaian, mula-mula yaitu bahan/kain. Dan
kain berasal dari benang, benang dari kapas, dan untuk menanam kapas diperlukan lahan,
pupuk, bibit, dan sebagainya. Untuk mendapatkan tekstil yang bermutu diperlukan berbagai
syarat seperti mesin tekstil yang baik, tenaga kerja yang terampil, atau teknolog yang
canggih. Seterusnya, jika tekstil telah jadi atau berupa pakaian , maka supaya dikenal
masyarakat diperlukan promosi. Untuk promosi perlu media seperti koran, televisi, atau
radio. Disamping itu, untuk memindahkan dari satu tempat ke tempat lain yang agak jauh,
diperlukan transportasi. Demikian, seterusnya seakan tidak ada putus-putusnya.

Dari contoh satu macam barang diatas saja, sungguh telah demikian banyak sektor yang
terlibat. Padahal dapat dikatakan semua proses yang dilalui tersebut mengandung unsur
ekonomis, artinya dapat menghasilkan uang. Apabila barang yang ada disekitar kita tak
terbilang jumlahnya, coba bayangkan betapa banyak dan panjangnya mata rantai yang harus
dilalui. Dan perlu diingat bahwa itu berarti lahan uang yang ada benar-benar tidak terbatas.

Semangat kewirausahaan yang perlu sekali dimasyarakatkan dan dibudayakan pada dan oleh
para pemimpin pada umumnya dan para pengusaha (Indonesia) pada khususnya sebagai
berikut:

1. Kemauan kuat untuk berkarya (terutama dalam bidang ekonomi) dengan sangat mandiri;

2. Mampu membuat keputusan yang tepat dan berani mengambil risiko;

3. Kreatif dan inovatif;

4. Tekun, teliti, dan produktif; dan

5. Berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.

E. MEMILIKI KOMITMEN (COMITTED)

Porter (Mowday, dkk, 1982:27) mendefinisikan komitmen sebagai kekuatan yang bersifat
relatif dan individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya. Hal ini dapat ditandai
dengan tiga hal, yaitu:

1. Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.

2. Kesiapan dan kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh atas nama organisasi.

3. Keinginannya untuk mempertahankan usahanya.

Adapun Richard M. Steers (1985:50) mendefinisikan komitmen sebagai rasa identifikasi


(kepercayaan terhadap nilai-nilai), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin
demi kepentingan perusahaan) dan loyalitas yang dinyatakan oleh seorang wirausaha
terhadap perusahaannya.

Jenis-jenis komitmen sebagai berikut:

16
1. Jenis Komitmen menurut Allen & Meyer

Allen dan Meyer (dalam Dunham, dkk 1994: 370) membedakan komitmen atas tiga
komponen, yaitu: afektif, normatif, dan continuance.

a. Komponen afektif berkaitan dengan emosional, identifikasi, dan keterlibatan wirausaha di


dalam pengembangan usaha.

b. Komponen normatif merupakan perasaan-perasaan wirausaha tentang kewajiban yang


harus ia berikan kepada perusahaan.

c. Komponen continuance berarti komponen berdasarkan persepsi wirausaha tentang


kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan perusahaannya.

2. Jenis Komitmen dari Mowday, Porter, dan Steers

Komitmen dari Mowday, Porter, dan Steers lebih dikenal sebagai pendekatan sikap terhadap
organisasi. Komitmen organisasi ini memiliki dua komponen yaitu sikap dan kehendak untuk
bertingkah laku. Sikap mencakup:

1. Identifikasi terhadap perusahaan yaitu penerimaan tujuan organisasi, bahwa penerimaan ini
merupakan dasar komitmen wirausaha. Identifikasi wirausaha tampak melalui sikap
menyetujui kesamaan nilai pribadi dan nilai-nilai perusahaan, rasa kebanggaan menjadi
wirausaha yang mandiri.

2. Keterlibatan sesuai peran dan tanggung jawab pekerjaan di perusahaan tersebut. Wirausaha
yang memiliki komitmen tinggi akan menerima hampir semua tugas dan tanggung jawab
pekerjaan.

3. Kehangatan, afeksi, dan loyalitas terhadap perusahaan merupakan evaluasi terhadap


komitmen, serta adanya ikatan emosional dengan keterikatan antara perusahaan dengan
wirausaha. Wirausaha dengan komitmen tinggi merasakan adanya loyalitas dan rasa memiliki
terhadap perusahaan.

BAB 6

ORIENTASI KE MASA DEPAN

A. PENGANTAR

Karakter yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang beriorentasi ke masa depan yaitu:

1. Visioner

2. Berpikir Positif (Positive Thinking)

17
3. Memiliki Pengetahuan (Knowledge) yang Luas

B. VISIONER

Orang yang berorientasi ke masa depan ialah orang yang memiliki perspektif dan pandangan
ke masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang jauh ke masa depan, ia selalu berusaha
untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda dngan yang telah ada sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin
terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang.

Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan
produk yang akan kita tawarkan. A dream is where it all started: Pemimpilah yang selalu
menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan jasa, ataupun ide
yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal
kata ‘tidak bisa’ ataupun ‘tidak mungkin’.

C. BERPIKIR POSITIF (POSITIVE THINKING)

Wirausaha yang handal ialah wirausaha yang mampu membaca, menangkap, dan mengolah
peluang yang muncul menjadi “Chance” yang berprospek dan bukan mengembangkan bisnis
yang telah ada.

Peluang akan hilang karena Negatif Thinking, seperti:

1. Rasa Takut

a. Modal yang telah dimiliki, kemampuan memadai, dan pengalaman juga mendukung tetapi
tidak mengawali peluang bisnis tersebut.

b. Lokasinya sangat strategis tetapi pangsa pasarnya masih segar atau dalam proses
pengembangan dan daya beli juga kuat serta menunjang, tetapi tidak juga berani
mengolahnya.

2. Iri Hati dan Dendam

Jadikan iri hati dan dendam, terhadap keberhasilan orang lain secara tidak langsung
memvonis diri sendiri bahwa orang ini lebih superior (rendah diri).

3.Kemalasan

Kemalasan adalah penyakit batin yang konotasinya selalu negatif. Dan tidaklah mungkin
dijumpai atau diraih keberhasilan dari kemalasan. Oleh karena itu, hilangkan kemalasan jika
tidak ingin gagal.

4. Kebiasaan Buruk

a. Sombong dengan status sosial, misalny berasal dari kaum kaya yang senantiasa
menyepelekan orang lain.

b. Sombong dengan potensi diri, misalnya pendidikan tinggi atau dirinya yang terhebat.

18
c. Tidak mau mendengar atau menerima ide orang lain.

d. Sangat binoraktis dan tidak fleksibel, segala sesuatunya kaku dan monoton.

e. Selalu memaksakan kehendak dan tidak toleransi, sehingga menimbulkan antipati.

f. Otoriter dan gila hormat serta sanjungan.

5. Arogan

Apa pun keberhasilan yang diraih tidaklah semata-mata karena potensi diri. Semuanya dapat
diraih juga ditentukan oleh pihak lain, yang didasari oleh:

a. Jika posisi sebagai direktur maka jadilah direktur yang Low Profile tidak norak, sombong,
atau munafik atau berpura-pura baik. Jadilah direktur yang rendah hati bagaikan padi
semakin berisi semakin merunduk.

b. Jika sebagai manager jadilah manager yang rendah hati dan tidak arogan.

D. PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)

Goleman (1966) menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kecakapan yang meliputi
kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri, memiliki daya tahan ketika menghadapi
rintangan, mengendalikan gejolak, tidak merasa puas, mengatur suasana hati, dan mengelola
kecemasan supaya tidak menganggu kemampuan berpikir, dan berempati, serta berharap.

Cooper dan Sawaf (1997) berpendapat bahwa kecerdasan emosional yaitu kemampuan
merasakan, memahami secara efektif, serta menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai
sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh yang manusiawi.

Howes dan Herald (Zainun,2004), mengatakan bahwa pada intinya kecerdasan emosional
merupakan komponen yang menyebabkan seseorang menjadi pintar dalam penggunaan
emosinya.

Goleman (1995) mengungkapkan lima wilayah kecerdasan emosional yang dapat menjadi
pedoman bagi invidu untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

a. Mengenali Emosi Diri

Kesadaran diri dalam mengenali perasaan ketika perasaan itu terjadi merupakan dasar dari
kecerdasan emosional (EQ).

b. Mengelola Emosi

Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat. Seseorang
dikatakan berhasil dalam mengelola emosi apabila mampu menghibur diri ketika sedang
sedih, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan, serta dapat bangkit
kembali dengan cepat.

19
c. Memotivasi Diri

Kemampuan seseorang untuk memotivasi diri sendiri dapat dilihat melalui hal-hal berikut:
cara mengendalikan dorongan hati, derajat kecemasan, kekuatan berpikir positif dan optimis,
dan keadaan yang flow (mengikuti aliran), yaitu keadaan ketika perhatian seseorang
sepenuhnya tercurah kepada apa yang sedang terjadi, dan pekerjaannya terfokus pada satu
objek.

d. Mengenali Emosi Orang Lain

Empati atau mengenali emosi orang lain dibangun berdasarkan kesadaran diri. Jika seseorang
terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa dia akan terampil membaca
perasaan orang lain.

e. Membina Hubungan dengan Orang Lain

Membina hubungan dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari merupakan sebuah
keterampilan sosial. Tanpa memiliki keterampilan sosial, seseorang akan mengalami
kesulitan begaul dengan lingkungannya.

BAB 7

KEPEMIMPINAN WIRAUSAHA

A. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
Pada dasarnya, seorang wirausaha merupakan pemimpin bagi diri dan perusahaanya.
Kepemimpinan merupakan keinginan untuk mencapai suatu komunikasi yang berdampak dan
berakibat dalam memengaruhi tindakan orang lain. Kepemimpinan adalah kegiatan
membujuk orang untuk bekerja sama dalam pencapaian suatu tujuan .Kepemimpinan asal
kata dari Pimpin yang menunjukan sifat yang dimiliki pemimpin itu. Kata pemimpin
mengandung pengertia mengarahkan, membina atau mengatur, dan menunjukkan ataupu
memengaruhi. Jadi dalam kata pimpin termuat dua unsur pokok yaitu subjek sebagai unsur
pemimpin dan objek sebagai unsur yang dipimpin.

Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan, proses, atau


fungsi yang digunakan dalam memengaruhi orang lain untuk berbuat sesuatu dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Pada suatu kegiatan, kepemimpinan merupakan upaya mem- bantu
diri sendiri atau orang lain mencapai suatu tujuan.

Perilaku seorang pemimpin menyangkut dua bidang utama:


a. Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencana- kan, dan mencapai
sasaran.
b. Berorientasi pada orang, yang memotivasi, dan membina hubung an manusiawi.
Seorang pemimpin yang mempunyai orientasi tugas cenderung enunukan pola pola perilaku
sebagai berikut:

20
1. Merumuskan secara jelas perannya sendiri maupun peranan staf nya.
2. Menetapkan tujuan-tujuan yang sukar, tetapi dapat dicapai dan memberitahukan kepada
orang apa yang diharapkan dari mereka.
Pemimpin yang hadir dengan orientasi tugasnya rendah cenderung menjadi tidak aktif dalam
mengarahkan perilaku berorientasi tujuan seperti perencanaan dan penjadwalan. Mereka
cenderung bekerja seperti pekerja lain dan tidak membedakan peranan mereka se- bagai
pemimpin secara jelas

Pemimpin yang sangat berorientasi pada orang cenderung menunjukkan pola perilaku sebagai
berikut:

1. Menunjukkan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam organisasi dan


menghilangkan ketegangan, jika timbul.
2. Menunjukkan perhatian pada orang sebagai manusia dan bukan sebagai alat produksi.
3. Menunjukkan pengertian dan rasa hormat atas kebutuhan, tu juan, keinginan, perasaan,
dan ide bawahan.
4. Mengupayakan komunikasi timbal balik yang baik dengan staf.
5. Menerapkan prinsip penekanan ulang untuk meningkatkan prestasi para karyawan.
6. Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif
7. Menciptakan suatu suasana kerja sama dan gugus kerja dalam organisasi.
Pemimpin yang orientasi, orangnya rendah cenderung bersikap dingin dalam hubungan
dengan karyawan mereka, memusatkan per hatian pada prestasi individu dan persaingan
ketimbang kerja sama, serta tidak mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab.

Sifat-sifat kepemimpinan harus dikembangkan sendiri karena sifat ini berbeda-beda setiap
orang. Kesadaran bahwa kita sendiri yang menentukan kadar kemampuan kepemimpinan kita
dalam membantu kita dalam upaya melakukan perbaikan. Tidak ada cara terbaik untuk
menjadi pemimpin. Wirausahawan adalah individu-individu yang telah mengembangkan
gaya kepemimpinan mereka sendiri. Jika kita meniru secara buta seorang pemimpin lain,
maka bakat dan keteram pilan kepemimpinan kita tidak akan pernah berkembang
sepenuhnya.

Fungsi yang harus disampaikan seorang pemimpin usaha di antaranya:

1. Koordinasi, yaitu seorang pemimpin harus mampu menjalin koordinasi yang baik antar
kegiatan dan antar-organisasi.
2. Pengarahan, yaitu seorang pemimpin harus mampu memberikan pengarahan yang benar
supaya tidak terjadi penyimpangan dan keterlambatan terhadap strategi dan kebijakan
organisasi yang telah ditetapkan
3. Komunikasi, yaitu seorang pemimpin harus mampu berkomunikasi (komunikatif) baik
terhadap atasan maupun bawahan
4. Konsultasi, yaitu seorang pemimpinı harus mampu mengembang kan sikap konsultatif ke
atas dan ke bawah dan memupuk keter bukaan.

21
5. Pelayanan, yaitu seorang pemimpin harus rendah hati dan mam pu memberi pelayanan
yang baik dan memuaskan.
Fungsi kepemimpinan yang harus dimiliki seorang pemimpan akan tergantung pada posisi
yang didudukinya. Beberapa tipe pemi pin menurut posisi dan tugas kepemimpinannya
adalah:

1. Pemimpin eksekutif, yaitu fungsi seorang pemimpin yang nempati posisi kepemimpinan
eksekutif adalah menerjemahkan kebijakan perusahaan menjadi suatu kegiatan yang
berifat operasional. Dialah yang membuat keputusan dan memerintahkan
oprasionalisasinya.
2. Pemimpin penengah ialah pemimpin yang cenderung mengingin- ban supaya setiap
keputusannya dilaksanakan dengan taat. Dalam masyarakat modern tanggung jawab
keadilan terletak di tangan para pemimpin dengan keahliannya yang khas dan ditunjuk
secara khusus.
3. Pemimpin penganjur, yaitu berfungsi sebagai alat propaganda sebagai juru bicara, atau
pengarah opini. Mereka ini bergerak dalam bidang komunikasi dan perlu menguasai ilmu
komunikasi. Pemimpin penganjur tidak hanya terdapat dalam kehidupan nasional, tetapi
juga dalam kehidupan masyaraltat di level paling bawah sekali pun.
4. Pemimpin ahli, ialah kepemimpinannya hanya berdasarkan fakta dan pada bidang di
mana terdapat fakta yang menyangkut pada keahlian yang dimilikinya.
5. Pemimpin diskusi, ialah kepemimpinan yang dapat dijumpai dalam lingkungan
kepemimpinan demokratis, dia bukan lagi orang eksekutif, melainkan seorang pemimpin
diskusi.
Wirausaha merupakan motivator bagi karyawan yang berhasil. Ada wirausaha yang
memotivasi dengan contoh kerja keras mereka saja. Namun, motivator yang paling berhasil
ialah wirausaha yang ori- entasi orangnya tinggi. Teknik-teknik yang digunakan oleh
pemimpin Yang orientasi orangnya tinggi sebagai berikut

1. Membangun harga diri karyawan.


2. Memberi informasi.
3. Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab
4. Membina kontak.
5. Menganalisis masalahnya (problem) bukan orangnya
6. Menerapkan prinsip pengukuhan.
7. Menjadi seorang pendengar aktif.
8. Menetapkan tujuan-tujuan khusus dan tinjaulah itu secara teratur
9. Melakukan tindakan korektif.
Prinsip umum dari kepemimpinan yang baik adalah: semakin be sar perhatian kita pada
karyawan kita, semakin keras mereka bekera untuk kita. Gaya kepemimpinan sesuai dengan
pemimpinnya. Jika benar-benar mementingkan para karyawan kita, kemungkinan suk ses kita
lebih besar. Jika kita bersifat manusiawi dalam hubungan kita dengan karyawan, hal ini
hampir pasti akan membawa efisiensi dan laba yang lebih besar. Karakter yang harus dimiliki
oleh seorang wi rausaha pada jiwa kepemimpinan wirausaha yaitu

22
1. Keberanian untuk Bertindak (Dare to Act).
2. Membangun Tim yang Baik (Good Team Leader).
3. Menjadi Pendengar yang Baik (Eager to Learning)
4. Berani Mengambil Risiko.
5. Having Mentor
6. Pikiran yang Terbuka (Open Minded).
7. Adanya Kepercayaan (Trusted)

B. KEBERANIAN UNTUK BERTINDAK (DARE TO ACT)


Manusia hidup wajib berusaha, maka keberanian untuk bertin dak adalah hakikat wirausaha
Keberanian seseorang dalam wirausaha yang senantiasa dihadang oleh risiko merupakan
wujud daripada keberanian menembus ketidakpastian usaha. Karena itu, wiraswasta
membutuhkan perhitungan yang cermat, hati-hati, dan bersifat anti- sipatif terhadap segala
kemungkinan timbulnya risiko yang dimaksud. Tiada usaha tanpa risiko mengingatkan kita
semua untuk berupaya menekan atau memperkecil risiko dan tindakan ini merupakan
keharusan yang mutlak. Adapun menghilangkan risiko merupakan hal yang sangat tidak
mungkin dalam setiap usaha apa pun.

Keberanian adalah modal hakiki manusia, kita sering mendeng ungkapan: berani karena
benar, artinya tidak sepatutnya takut kalau merasa dirinya benar. Seseorang yang mempunyai
kemauan yang da pat dilakukan karena ia juga mempunyai kemampuan mewujudkan
kemauannya itu ialah benar adanya. Kalau mereka benar harus berani melakukannya
walaupun hal ini berarti ia menembus ketidakpastian yang mengandung risiko. Dan berani
mencoba karena mau dan mam- pu atau mampu dan mau adalah sebuah motivasi yang kuat
dalam mewujudkan hakikat wirausaha yang merupakan modal utama dan hakiki yaitu
keberanian untuk mulai melangkah berwirausaha. Sejauh mana keberanian seseorang dalam
berwirausaha untuk
1. Menembus ketidakpastian.
2. Menangkap peluang usaha.
3. Siap menghadapi risiko setelah melakukan perhitungan, dan
4. Mengambil keputusan yang cepat dan tepat.

C. MEMBANGUN TIM YANG BAIK (GOOD TEAM LEADER)


Target penjualan, biaya operasi, merupakan komitmen pimpinan dan karyawan perusahaan
yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk itu. Dukungan aspek administratif usaha
melekat pada komitmen atas target yang akan dicapai oleh perusahaan pada periode tertentu.

Untuk mewujudkan komitmen perusahaan tersebut, mutlak diperlukan kebersamaan langkah


semua karyawan yang dikendalikan oleh pemimpin perusahaan. Kebersamaan karyawan
dalam intern perusahaan tersebut, mencenminkan keterlibatan dan kontribusi tenaga dan
pikiran seluruh karyawan perusahaan dalam mewujudkan target perusahaan.

Hubungan antara karyawan dan karyawan lainnya, maupun hu- bungan dengan pemimpin
perusahaan bersifat saling memberi dan menerima yang berorientasi pada target perusahaan

23
yang telah dijabarkan pada rencana operasional jangka pendek. Kualitas kebersamaan
karyawan dalam perusahaan, indikatornya adalah: terealisasikannya rencana penjualan dan
keuangan, masalah yang timbul yang mengakibatkan rencana tidak dapat direalisasi, menjadi
tanggung jawab bersama dan ditindaklanjuti dengan komitmen solusi pemecahannya
sekaligus merupakan kebijakan usaha perusahaan. Keber- samaan intern karyawan yang baik,
moral karyawan yang dijabarkan dalam perwujudan kegiatan para karyawan dalam
memenuhi dan melaksanakan tugas serta tanggung jawab operasional.

D. BERPIKIR DAN BERJIWA BESAR


Mukjizat berpikir besar datang dari sumber utama yaitu tokoh yang bepikiran terbaik dan
terbesar yang pernah hidup seperti Nabi Daud yang menulis "Manusia sesungguhnya
merupakan apa yang ia pikirkan di dalam hatinya." Emerson mengatakan bahwa, manusia
yang agung adalah mereka yang mengetahui pikiran menguasai dunia. Milton menulis
bahwa, pikiran adalah tempatnya sendiri dan pikiran ini saja dapat membuat surga dari neraka
atau membuat neraka dari surga. Bepikir besar benar benar akan mendatangkan mukjizat.

Hal yang kurang dimengerti mengapa orang-orang muda dewasa ini harus menjadi begitu
ultrakonservatif, begitu berpandangan sem pit mengenai masa depan? Padahal setiap hari
tampaknya ada semakin banyak peluang, namun orang muda yang menganggur juga semakin
banyak. Orang sukses tidak diukur menurut centimeter atau kekaya an atau gelar akademis,
atau latar belakang keluarga. Orang sukses diukur berdasarkan besar kecilnya cara berpikir
mereka.Berapa besar kita berpikir akan menentukan prestasi kita.

Jika Anda memberi tahu atau mengatakan, "Kita menghadapi masalah." Anda telah
menciptakan di dalam pikiran orang lain suatu gambar tentang sesuatu yang sulit dan tidak
menyenangkan untuk di- pecalikan. Orang yang berpikiran dan berjiwa besar akan
mengatakan Kita menghadapi tantangan" berarti Anda menciptakan suatu gam Dar pikiran
tentang kegembiraan, sesuatu yang menyenangkan, dan menggairahkan untuk dilakukan. Jika
kita berkata kepada orang, "Kita harus mengadakan pe- ngeluaran besar. Mereka melihat
uang dikeluarkan dan tidak pernah kembali. Hal ini benar-benar tidak menyenangkan. Namun
orang yang berpikir besar akan mengatakan, "Kita membuat investasi besar. Orang akan
melihat suatu gambaran tentang sesuatu yang akan mendatangkan laba atau keuntungan. Hal
ini merupakan suatu daan yang menyenangkan.

Pemikiran besar adalah ahli dalam menciptakan gamhar yang positif, memandang ke depan,
optimistik baik dalam pikiran mereka diri maupun orang lain. Untuk berpikir besar kita harus
mengeuns kan bahasa yang menghasilkan citra atau gambar mental positif dan besar.

E. BERANI MENGAMBIL RISIKO


Risiko itu ada bilamana waktu yang akan datang (future) tidak di ketahui (unknown). Jadi, dengan
perkataan lain risiko itu ada bila ada ketidakpastian (uncertainty). Berhubungan akibat daripada
risiko itu sangat tidak kita kehendaki, maka tiap orang akan bertindak sebagai risk manager, bukan
karena dipilih tetapi karena terpaksa. Berhubuag risiko itu banyak ragamnya, dalam tahap sekarang
ini akan dibahas terutama risiko yang dihadapi oleh business firm dan selanjutnya risiko yang
dihadap: oleh keluarga. Beberapa jenis risiko:

24
1. Objektive Risk ialah risiko yang terjadi secara alami (nature yang sama bagi setiap orang dan
cara mengatasinya pun sama.
2. Subjective Risk : Adalah risiko yang diperkirakan akan terjad oleh setiap orang sebagai akibat
objective risk.
3. Uncertainty (ketidakpastian): Adalah kesadaran orang akan ada- nya risiko dalam situasi
tertentu, tetapi sulit untuk memperkirarakan mana dari sekian akibat atau hasil yang akan
terjadi. Tidak seperti halnya kemungkinan, ketidakpastian ini tidak dapat di ukur dengan alat
apa pun yang dapat diterima.
4. Reaksi terhadap risiko: Adalah reaksi seseorang atau tindakan se seorang dalam situasi yang
tidak pasti. Reaksi ini antara lain disebabkan karena ketidakpastian ini. Reaksi orang terhadap
resiko tidak sama, tergantung pada hal yang berikut:
 Jenis kelamin
 Pendidikan
 Umur
 Intelegensi
 Kondisi ekonomi

Sebagian besar kegiatan manusia mengandung risiko dan ketidak pastian. Kerugian potensial
dalam situasi yang mengandung risiko Aapat digolongkan ke dalam bidang: Ekonomi, Sosial,
Politik, dan Deikologi, Fisik, Legal atau kombinasi dari semuanya. Three Classes of
Economic Risk:

1. Pure or speculative risk (A.H. Mowbray)


Pure risk terjadi bila kemungkinan rugi ada tetapi kemungkinan yang menguntungkan
tidak ada. Contoh: pemilik mobil menghadapi risiko kemungkinan tabrakan.
2. Static or dynamic risk (A.H Willet)
Static risk, selalu dihubungkan dengan kerugian yang disebabkan irregular actions
karena peristiwa alam atau karena kesalahan dari human being (manusia).
3. Fundamental or particular risk (C. A. Kulp) Fundamental risk, adalah risiko yang
dihubungkan dengan adanya ncertainty, ketidakcermatan, bencana alam seperti gempa
bumi, dan topan. Particular risk, adalah risiko yang sifatnya personal atau individual
yang kadang-kadang dapat dicegah, seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, kematian,
sedangkan fundamer tal risk sifatnya interpersonal dan tidak dapat dicegah.
Risiko ini di samping ditangani sendiri juga dapat dengan menyerahkannya kepada pihak
lain. Yang baik adalah bila penanganan risiko ini dilakukan sendiri, juga dilengkapi dengan
dari luar. Metode térbaik yang bebas dari kelemahan dapat dikatakan tidak ada. Risk
Manager harus mengkombinasikan beberapa metode yang dilengkapi sesuai dengan:

 Sifat usaha yang ditangani.


 Ukuran dari perusahaan.
 Memerhatikan kemungkinan pemanfaatan para ahli intern perusahaan

Telah diungkap di atas bahwa usaha manusia itu merupakan sesuatu yang tidak pasti, artinya
suatu usaha dapat meraih keberhasilan ataupun sebaliknya menanggung kegagalan.
Menghadapi ketidak pastian ini berarti setiap melakukan usaha harus tahu, sadar, paham

25
benar, dan tiap untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan apabila ternyata berhasil
atau gagal, yaitu melakukan yang terbaik, Disinilah sasaran berusaha sambil berdoa sungguh
tepat agar usaha kit memperoleh kepastian karena senantiasa memohon petunjuk-Nya se
hingga insya Allah rida Yang Maha Tahu akan selalu menyertai usahs kita. Kepastian hanya
akan turun (mutlak) berserta rida-Nya iala keyakinan yang harus terpatri dalam jiwa setiap
wirausahawan.

F. HAVING MENTOR
Seorang mentor dapat mendorong aktivitas entrepreneurial ada lah semangat dan kebebasan untuk
mandiri dalam mendirikan usa ha baru sehingga dimensi otonomi ini merupakan bagian yang sa ngat
penting dari orientasi entrepreneurial. Guna menjaga dimers otonomi agar tetap kuat, para
entrepreneur harus bekerja pada ling kungan budaya yang mampu mendukung mereka untuk
bertindak secara bebas (otonom) guna menjaga kendali terhadap pekerja/karyawan serta mencari
semua peluang tanpa hambatan yang kreatif dari masyarakat.

Ketika mempersiapkan diri menjadi seorang wirausaha, ada he berapa faktor penentu yang perlu kita
geluti. Perhatikan bahwa h rang kita tidak terlalu tergantung kepada pembeli sesaat atau hanua sekali-
sekali dan jarang. Kedua, waktu juga sangat menentukan. Untuk usaha awal, usahakan semua barang
atau jasa kita bertahan lama. Kalau belum laku, masih bisa disimpan untuk besok atau waktu ke
mudian akan dijual kembali. Istilah mode sesaat haruslah kita hindari.

Pada saat awal pendirian usaha mungkin kita tangani sendiri segala sesuatunya. Tetapi berbarengan
dengan keberhasilan kita, tentu usaha kita akan semakin besar. Pada saat tertentu, kita harus mem
atuhkan bantuan orang lain untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang selama ini kita tangani. Sejak
saat itu, kita membutuhkan suatu pengetahuan dan keterampilan baru yaitu manajemen. Kita harus
dapat memanajemeni pembantu kita dan usaha kita sekaligus. Untuk itu kita pun perlu
mempersiapkan diri untuk mengerti dan mampu menerapkan ilmu manajemen dan mungkin
manajemen versi kita sendiri. Yang penting, kegiatan usaha kita berjalan, menuju sasaran yang kita
inginkan. Namun, jika kemampuan kita dan karyawan dianggap masih terbatas, maka kita pun perlu
menggunakan mentor atau orang yang akan membimbing dan membina untuk mengembangkan usaha
kita baik dalam bidang teknis, maupun manajemen usaha. Hal ini diperlukan dalam upaya
mengantisipasi dan merespons adanya perubahan dan perkembangan teknologi dan preferensi
konsumen yang senantiasa berubah.

G. PIKIRAN YANG TERBUKA (OPEN MINDED)


Orang yang terbuka terhadap pengalaman baru akan lebih siap untuk merespons segala
peluang, dan tanggap terhadap tantangan dan perubahan sosial, misalnya dalam mengubah
sekitar hidupnya. Orang yang terbuka terhadap ide-ide baru inilah merupakan wirausaha yang
inovatif dan kreatif yang ditemukan dalam jiwa kewirausahaan. Menurut Yurgen Kocka
(1975), "Pandangan yang luas dinamik dan kesediaan untuk pembaruan, dapat lebih cepat
berkembang dalam la pangan industri, tidak lepas dari suatu latar belakang pendidikan, dan
pengalaman perjalanan yang banyak" (Yuyun Wirasasmita, 1982: 44).

Dalam konteks ini, juga didapati suatu perpaduan yang nyata antara usaha perdagangan yang
sistematis rasional dan kemampuan bereaksi terhadap kesempatan yang didasari keberanian
berusaha. Wirausaha adalah kepribadian unggul yang mencerminkan budi yang luhur dan

26
suatu sifat yang patut diteladani, karena atas dasar kernampuannya sendiri dapat melahirkan
sesuatu sumbangsih dan karya untuk kemajuan kemanusiaan yang berlandaskan kebenaran
dan kebaikan. Ada tiga hal yang sangat penting:

1. Pikiran-pikiran kita merupakan alat-alat yang paling berharga untuk mencapai masa
depan yang sukses dan berhasil, karena segala perbuatan kita yang penting, dan juga
gagasan kita terjadi dalam sanubari dan jiwa kita. Berpikir dahulu baru bertindak. Jika
kita mengatakan tentang sesuatu: "Saya akan memikirkannya dahulu." maka ini berarti
bahwa kita dalam kesunyian jiwa dan roh kita ingin menumbuhkan perbuatan, niat dan
cita-cita kita yang se- baik-baiknya. Oleh karena itulah, kita harus mulai dengan pikiran
jika kita mau membentuk gagasan yang membangun. Kita harus belajar membimbing
dan mengarahkan pikiran kita kepada suatu tujuan yang jelas dan tegas
2. Membimbing tenaga dan mengarahkan secara sadar. Banyak orang telah melakukannya
dengan hasil yang baik meskipun kesemparan mereka tidak lebih baik daripada kita.
Maka cobalah dan hasilnya akan meyakinkan kita. Jika kita meresapkan hal itu sebaik-
baiknya, dan kita membimbing ke jurusan yang benar, maka lambat laun akan terbuka
suatu daerah luas tak terbatas yang penuh dengan kesempatan yang meyakinkan.
3. Makin hebat perkembangan pikiran kita dan makin baik kita gu- nakan, maka makin
banyak sukses dan hasil yang diperoleh.
Dalam menggapai keberhasilan usaha pikiran kita harus terbuk untuk memperoleh masukan
dan kritik dari berbagai pihak. Masuka dan kritik ini sebagai bahan koreksi, evaluasi, dan
perbaikan atas lang kah yang harus diambil dan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.

H. KEPERCAYAAN (TRUSTED)
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan (Soesarsono Wi jandi, 1988:33). Dalam praktik sikap dan
kepercayaan ini merupakan kap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan
menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri
memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidak tergantungan. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk
mencapai keberha- silan (Zimmerer, 1996:7).

Kepercayaan diri ini bersifat internal pribadi seseorang yang sangat relatif dan dinamis, dan
banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan
suatu pekerjaan. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif, dan efisien. Kepercayaan diri juga selalu
ditunjukkan oleh ketenangan, ketekunan, kegairahan, dan kemantapan dalam melakukan
pekerjaan.

Percaya diri bukan berarti seluruhnya kegiatan berdasarkan kemampuan diri atau dilakukan
sendiri, melainkan dapat mengevaluasi kekuatan dan kelemahan diri, dengan demikian dapat
menentukan kemampuan guna melakukan sendiri dan terus belajar agar kemampuan dirinya
meningkat, sehingga kelemahan yang ada dapat dikurangi.

27
Keberanian tinggi dalam mengambil risiko dan perhitungan matang yang dibarengi dengan
optimisme, harus disesuaikan dengan kepercayaan diri.

BAB 8

JARINGAN USAHA

A. PENGANTAR JARINGAN USAHA


Seorang wirausaha tidak dapat hidup sendiri dalam menjalankan usahanya, namun ada
keterkaitan dengan pihak luar baik sebagai pe masok, pelanggan, maupun pedagang
perantara. Oleh karena i, perlukan suatu jaringan usaha agar usaha yang kita jalankan
berkelan jutan. Jaringan usaha dan komunikasi terbukti berperan pentg dalam pengembangan
usaha. Ada korelasi positif antara pengembarg an telekomunikasi ekonomi. Berbagai jenis
iaringan usaha dalam p ngembangan usaha dapat berbentuk antara lain:

1. Jaringan produksi
Kegiatan sebuah jaringan untuk mengoordinasikan perencanaan dan pengembangan
produk, serta memperbaiki proses produksi Menggabungkan keahlian khusus masing-
masing usaha membentuk produk baru, peralatan, sistem produksi, dan membuat produk
unggul yang memiliki daya saing.
2. Jaringan pemasaran
Rekerja sama untuk memperkuat posisi tawar-menawar dengan nembeli dan memenangi
persaingan pemasaran.
3. Jaringan pelayanan
Kelompok perusahaan kecil bergabung dalam pembiayaan untuk jasa tertentu: pelatihan,
informasi, teknologi, manajemen konsultasi atau jasa konsultasi ahli, misalnya: pelatihan
bersama.
4. Jaringan Kerja Sama
Kerja sama pembelian, peningkatan tenaga kerja, pengembangan produk dan kerja sama
penjualan dan pema- produk, kerja sama saran.
5. Memecahkan Tantangan dengan Jaringan Usaha
Tantangan berupa terbatasnya akses terhadap jasa profesional: Konsultasi Manajemen,
Akuntansi, Penelitian Pasar, dan kon sultasi lainnya. Terbatasnya untuk memperoleh
informasi pasar, akses untuk memperaleh modal, terbatasnya memperaleh kon- trak besar
karena kekurangan sumber daya vital dan terbatasnya kemampuan untuk bersaing
dengan perusahaan lain yang masuk pasar lokal.
6. Jaringan Antarkelompok Usaha, Swasta, dan BUMN
Jaringan kerja sama di bidang harga dan mutu pelayanan, sistem pembayaran, cara
pengepakan, pengiriman barang, pemasaran, pembelian bersama, permodalan, dan
pengadaan barang, dan bidang lainnya.

28
B. JARINGAN KERJA (NET WORKER)
Saya mengenal tiga orang teman yang pernah mengalami kejatuh- an dalam bisnis sehingga
mereka harus memulai segala sesuatunya dari nol (bahkan negatif, karena saat itu mereka
terbelit utang). Sekarang ketiganya telah berhasil mengatasi kesulitannya, namun dengan
kondisi yang sangat berbeda.

Dalam suatu kesempatan, saya bertanya kepada teman saya yang paling berhasil dari ketiga
orang teman saya tersebut, apa yang menjadi rahasia keberhasilannya. Pada awalnya ia
menjelaskan kiat-kiat hisnis dan bisnis apa yang menurutnya sangat baik. Namun, jawaban
dari pertanyaan mendasar saya, apa yang paling penting untuk memulai segalanya dari nol,
ialah karena ia dibantu oleh jaringannya. la memiliki jaringan yang cukup kuat untuk
membantunya, baik dari segi peluang bisnis, modal, maupun akses pada pemerintah.

Keberhasilan kita menjadi entrepreneur sejati sangatlah tergan tung pada jaringan dan mitra
bisnis kita. Oleh karena itu, memba ngun jaringan dan mengembangkan aliansi dan kemitraan
bisnis merupakan kebiasaan yang harus senantiasa kita kembangkan.

Mengenal orang lain dikaitkan dengan seorang wirausaha yaitu apat digunakan sebagai
teman/mitra, tenaga kerja, pembina, kon men, atau juga harus diwaspadai karena selain itu
manusia akan menjadi pesaing. Di dalam al-Qur'an Surat Athagabun ayat 15 yang artinya
"Istri-istri (jodoh) dan anak-anak akan menjadi musuh bagimu... Menurut Robert Argene
(2003:96)". Kouzes dan Ponser mengusulkan membangun ikatan sosial dan ikatan
antarpribadi yang kuat dalam proyek, "ada sejumlah teknik yang dapat diterapkan para
usahawan untuk mendorong, dicapainya kerja sama tim yang efektif."

Kebersamaan dan etika bisnis merupakan kunci pokok keberha- silan empat unsur
kewirausahaan sebagaimana disebutkan di atas. Dengan menerapkan kebersamaan secara
total (intern dan ekstern perusahaan) maka kegiatan usaha talah mendapatkan dukungan dan
keterlibatan berbagai pihak yang terkait. Hal ini akan memudahkan pencapaian target
perusahaan. Etika bisnis merupakan pedoman un- tuk berpikir dalam bisnis usaha. Dengan
menerapkan etika bisnis yang sehat, akan mencerminkan kualitas kemampuan bisnis
perusahaan.

C. BANYAK TEMAN (FRIENDS)


Bertemanlah sebanyak-banyaknya. Pada harga dan kualitas yang sama orang membeli dari
temannya, pada harga yang sedikit ma hal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan
membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasihat, dan membantu me nolong pada
masa sulit.

Sebagai wiraswasta kita harus mengenal para pemain yang terlibat dalam usaha kita. Ada
tiga pemain utama yang sangat menentukan keberhasilan kita. Kita harus mengenal mereka,
yaitu pelanggan pemasok, dan para karyawan.

Ketiga hal itu semuanya penting. Namun saat sekarang dengan tingkat persaingan yang
semakin ketat dan kejam, barangkali, Ki harus melihat bahwa yang paling penting di urutan

29
pertama yang harus diperhatikan adalah pelanggan kita. Dia adalah sumber pena hasilan kita,
berarti dia adalah sumber kehidupan usaha kita. Dialah yang diharapkan menyumbangkan
aliran masuk uang kas kita dan pada akhirnya yang menambah kekayaan kita. Ada pemeo
yang menyatakan bahwa "pembeli itu adalah raja". Pelanggan kita dalam hal ini adalah para
pembeli barang atau jasa yang kita tawarkan. Sebagai wiraswasta, tentu yang dua inilah yang
kita jual: barang atau jasa, atau kedua-duanya sekaligus.

Orang-orang yang kita jumpai setiap hari, sangat memengaruhi walau kita menyadarinya.
Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam cara memilih kawan. Bersikaplah kritis terhadap orang
yang sering kita jumpai dan berusahalah selalu meningkatkan mutu lingkungan kawan-
kawan.

Dengan sadar carilah lingkungan dan kawan yang merangsang kita untuk berusaha sehebat
hebatnya, dan menggunakan tenaga- enaga yang paling baik yang kita miliki. Pelajarilah
kebiasaan, percakapan, kelakuan, sikap, dan cara hidup orang-orang yang mendapat sukses.
Pelajari pula sebab-sebab sukses dari mereka itu, dan berusahalah menetapkan asas-asasnya
dalam kehidupan kita sendiri.

D. KERJA SAMA (COOPERATIVE )


Kerja sama merupakan suatu alat di mana keuntungan wirausaha dapat ditingkatkan dengan
menolong dirinya sendiri melalui per tolongan bersama dengan moto kerja sama masing-
masing unt semua, dan semua untuk masing-masing. Tujuan kerja sama ini untuk
meningkatkan pendapatan masing-masing pihak.

Mitra adalah temuan sejajar tanpa kesenjangan, artinya ara kemitraannya tidak memisahkan
satu dengan yang lain. Dalam dunia usaha kemitraan sering diartikan saling melengkapi satu
dengan yang lain dalam bingkai kesejajaran disegala bidang. Mengapa harus ditegaskan
demikian, karena sering orang menjadi patah, memberi kan arti kemitraan itu hanya sekadar
kerja sama yang tidak diliha segi-segi yang paling mendasar, misalnya masalah modal usaha.
Ke- mitraan antara konglomerat atau BUMN bermodal kuat dan koperasi dan pengusaha
kecil adalah contoh kekeliruan kemitraan yang terlalu kontras dan lebih bermuatan politis.
Dalam kemitraan seperti itu ti dak terdapat kesejajaran usahanya, bahkan yang pasti adalah
terdapat kesenjangan yang sangat mencolok dari aspek permodalan satu dan yang lain tidak
terdapat makna teman usaha yang sejajar, yang me miliki kebutuhan yang sama, rasa senasib
sepenanggungan, dan uang sama pula.

Wirausahawan sejati tidak mengenal pesaing. Persaingan usaha dalam wawasan wirausaha
ialah mitra usaha yang helum didekati begitulah ungkapan yang agaknya tepat, sehingga
berwirausaha (seolah) dak pernah menghadapi persaingan yang cenderung saling merugikan,
yang ada upaya mengubah pesaing menjadi mitra usaha yang pada gilirannya nanti justru
menjadi sinergi kekuatan-kekuatan usaha berhagai bidang menjadi sebuah kekuatan usaha
besar yang bergerak di segala bidang. Contoh yang mudah dan sederhana, misalnya men
cermati penyelenggaraan hajatan pernikahan, fokus perhatian kita kepada siapa saja yang
berkepentingan dalam kegiatan tersebut

30
Wirausaha yang berhasil dikitari dengan profesionalisme dalam mengembangkan sayap
bisnis melalui jalinan kerja sama usaha yang meliputi:

1. Menjalin dan mengembangkan bentuk dan sifat kerja sama usaha.


2. Perusahaan memperoleh citra baik dan terpercaya, sehingga miliki akses yang kuat
dalam pasar, permodalan, akses terhadap penguasaan teknologi dan informasi.
3. Sistem manajemen yang tangguh dan terpercaya.
4. Dapat memuaskan mitra kerjanya.
5. Memiliki kiat dan rahasia sukses yang tidak diketahui orang lain.
6. Sistem jaringan usaha yang luas dan dapat dikendalikan.

BAB 9
RESPONSIF DAN KREATIF MENGHADAPI PERUBAHAN

A. PENGANTAR

Tantangan wirausaha pada masa sekarang dan untuk masa yang akan datang semakin berat
terutama menghadapi era globalisasi. Globalisasi ekonomi ditandai dengan proses liberalisasi
perdagangan dan investasi ekonomi pasar bebas.

Fenomena globalisasi dan pasar bebas membawa konsekuensi semakin tingginya persaingan
dan rentannya perekonomian atas faktor eksternal. Kenyataan ini berdampak pada kinerja
pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Globalisasi mengakibatkan segala sesuatu bergerak cepat, dan situasi cepat berubah.
Perubahan yang cepat berdampak pada situasi ketidakpastian yang berpengaruh terhadap
perusahaan.

Tanggap dan kreatif menghadapi perubahan, karakteristik ini terdiri atas :

1. Kritis
2. Menyenangkan
3. Proaktif
4. Kreatif
5. Inovatif
6. Efisien
7. Produktif
8. Original

B. BERPIKIR KRITIS

Ketekunan, ketelitian, dan produktivitas harus menjadi perilaku dan kemampuan bagi
pengusaha. Pengusaha yang tekun, teliti, dan produktif ialah pengusaha yang tidak

31
menerapkan perilaku wirausaha. Ketekunan dalam menganalasis potret keadaan dan posisi
perusahaan sangat bermanfaat dalam menetapkan peluang bisnis yang direncanakan.

Hubungan rentabilitas (Modal Usaha dibanding dengan hasil usaha/laba/keuntungan) harus


senantiasa dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu. Hal ini, akan memberikan gambaran
produktivitas dari pengusaha tersebut.

C. MENYENANGKAN

Banyak kesempatan untuk menjalin hubungan dengan orang lain di sekeliling Anda. Buatlah
rekan kerja senang dan merasa nyaman bekerja dengan anda. Bila seorang klien mengirim
kartu ucapan terima kasih untuk tim kerja, kirim salinannya pada angggota tim kerja, dan
atasan anda. Hal yang sama perlu anda lakukan saat ada rekan lain yang berhasil menggamit
klian baru.

Agar wirausaha dapat mencapai sukses yang gemilang, anda harus memiliki kepribadian
yang menarik. Kepribadian ini sangat penting. Betapa penting jika anda bersikap sopan dan
hormat kepada orang lain. Ini berarti bahwa dalam keadaan yang bagaimanapun anda harus
tetap riang dan tidak merasa kesal.

Wirausaha yang baik, pakaiannya harus rapi dan bersih , demikian pula badannya. Kemeja
dan baju dalamnya harus bersih, rapi, dan meresapkan mata. Wirausaha harus menimbulkan
kepercayaan kepada pembeli.

Kejujuran adalah sesuatu yang sangat penting bagi pembentukan kepribadian seseorang,
sebab hal ini merupakan dasar dari sukses-sukses seterusnya. Jika ingin mempunyai
kepribadian yang menarik, tentu saja anda harus berusaha supaya selalu jujur dalam pikiran
anda.

Sebagai orang yang berhasrat maju, anda harus meliaht segala kemungkinan yang dapat
terjadi. Perhatikanlah setiap gerak-gerik di papan catur di dunia perniagaan, akan tetapi
janganlah sekali-kali meninggalkan dasar kejujuran.

D. PROAKTIF

Metalitas wirausaha ialah sikap mental yang selalu ingin mencoba sesuatu. Wirausahawan
adalah orang yang memiliki daya nalar intelektual yang tinggi. Apabila telah mengetahui
sesuatu, maka nalarnya keinginannya mengetahui sesuatu, maka nalarnya berkeinginan
mengetahui sesuatu lebih banyak, tinggi, dan luas lagi dari pengetahuan yang telah
dimilikinya. Dengan demikian bagi seorang wiraswastawan tidak mengenal berhenti untuk
belajar apa saja.

Mentalitas wirausaha yang mau dan mampu sebagai cirinya, mendorong keinginan serta
keberanian untuk mencoba, melakukan usaha. Apa sebenarnya yang dicoba it, merupakan
wujud suatu usaha ini berarti bahwa yang disebut usaha adalah melakukan tindakan atau
kegiatan usaha tertentu.

32
Budaya yang mendukung sikap proaktif dicirikan oleh adanya dukungan terhadap kegiatan
entrepreneurial untuk bertindak antisipatif terhadap segala peluang/kesempatan serta
partisipasi dalam pasar yang lama atau baru. Para individu yang proaktif akan melakukan
semua hal untuk mewujudkan konsep mereka serta memperoleh manfaat keunggulan sebagai
orang pertama (perintis jalan) yang merebut setiap peluang.

E. KREATIF

Roger von Oech dalam bukunya Whack on the side of the Head, mengidentifikasi 10 kunci
mental dari kreativitas (“mental tock” of creativity) atau hambatan-hambatan kreativitas yang
meliputi :

1. Searching for the one “right” answer yaitu berusaha untuk menemukan suatu asumsi
hanya satu jawaban yang benar atau satu pemecahan yang benar dalam memecahkan
suatu masalah.
2. Focusing on “being logical”, yaitu terfokus pada berfikir logika tidak bebas
menggunakan berfikir non logika khususnya dalam berimajinasi berfikir kreatif, padahal
dalam berkreasi (intuisi dari Van Oech) kita dapat berfikir bebas tentang segala sesuatu
yang berbeda dan bebas pula menggunakan berpikir nonlogika khususnya dalam fase
berfikir kreatif (to thing something different and to freely use nonlogical thinking,
especially in the imaginative phase of the creative process).
3. Blindy following the rules, yaitu berlindung pada aturan yang berlaku (kaku). Kreativitas
sangat tergantung pada kemampuan untuk selalu tidak kaku pada aturan, sehingga dapat
melihat cara cara baru untuk mengerjakan sesuatu (“new ways of doing things”)
4. Constantly being practical, yaitu terikat pada kehidupan praktis semata yang membatasi
ide-ide kreatif.
5. Viewing play as frivolous. Memandang bermain sebagai sesuatu yang tidak karuan.
Kreativitas dapat diciptakan apabila wirausaha mau belajar dari bermain.
6. Becoming early specialized, yaitu terlalu spesialisasi. Spesialisasi membatasi
kemampusn untuk melihat masalah lain.
7. Avoiding ambiguity. Menghindari pengulangan merupakan hambatan untuk berpikir
kreatif. Padahal kemenduaan (ambigity) dapat menjadi kekuatan yang mendorong
kreativitas, dan mendorong berpikir sesuatu yang berbeda (“to think something
different”).
8. Fearing looking foolish. Berpikir kreatif bukan tempatnya bagi orang kompromistis
(berpikir kompromi). Ide-ide baru jarang muncul dalam lingkungan yang kompromistis.
9. Fearing mistakes and failure (takut salah dan gagal). Orang kreatif menyadari bahwa
mereka mencoba sesuatu yang baru pasti membawa kegagalan. Namun demikian,
mereka melihat kegagalan bukan sesuatu yang terakhir, tetapi merupakan pengalaman
belajar bagaimana cara untuk meraih sukses.
10. Believing that “I’m not creative”. Setiap orang berpotensi untuk kreatif. Takut pada
ketidakmampuan untuk berbuat kreatif merupakan hambatan berfikir kreatif.

Untuk memotivasi para karyawan supaya memiliki kreativitas, Zimmerer (1996:76)


mengemukakan beberapa cara :

33
1. Expecting creativity. Wirausaha berharapan memiliki kreatifitas.
2. Expecting and tolerating failure, yaitu berharap dan sabar menghadapi kegagalan.
3. Encouraging curiosity. Berbesar hati jika menemukan kegagalan, artinya kegagalan
jangan dipandang sebagai sesuatu yang aneh.
4. Viewing problems as challanges, yaitu memandang kegagalan sebagai tantangan.
5. Providing creativity training, yaitu menyediakan pelatihan berkreativitas.
6. Providing support, yaitu memberikan dorongan dan bantuan, berupa alat dan sumber
daya yang diperlukan untuk berkreasi, terutama waktu yang cukup untuk berkreasi.
7. Rewarding creativity, yaitu memberikan hadiah bagi seseorang yang kreatif, misalnya
uang, perhargaan, dan hadiah lainnya.
8. Modeling creativity, yaitu memberi contoh kreatif.

Zimmerer mengemukakan beberapa kaidah atau kebiasaan kewirausahaan (enterpreneur


“rules to live by”) yaitu :

1. Create, innovate, and activate, yaitu ciptakan, temukan, dan aktifkan.


2. Always be on the lookout for new opportunitties, yaitu selalu mencari peluang baru.
3. Keep it simple, yaitu berpikir sederhana.
4. Try it, fix it, do it, yaitu selalu mencoba, memperbaiki, dan melakukannya.
5. Shoot for the top, yaitu selalu mengejar yang terbaik, terunggul dan ingin cepat mencapai
sasaran.
6. Don’t be ashamed to start small, yaitu jangan malu untuk memulai dari hal yang kecil.
7. Don’t fear failure learn form it, yaitu jangan takut gagal, belajarlah dari kegagalan.
8. Never give up, yaitu tidak pernah menyerah atau berhenti karena wirausaha bukan orang
yang gampang menyerah.
9. Go for it, yaitu untuk terus mengejar apa yang diinginkannya.

Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat
hubungan baru antara unsur, data, variabel yang telah ada sebelumnya. Menurut Terman
(Conny S., 1984: 22) karakteristik anak berbakat intelektual antara lain unggul atau menonjol
dalam :

 Kesiagaan mental;
 Kemampuan pengamatan (observasi);
 Keinginan untuk belajar;
 Daya konsentrasi;
 Daya nalar;
 Kemampuan membaca;
 Ungkapan verbal;
 Kemampuan menulis; dan
 Kemampuan mengajukan pertanyaan yang baik.

F. INOVATIF

Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan
dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Jadi, untuk senantiasa

34
dapatberinovasi kita memerlukan kecerdasan kreatif (creative intelligence). Caranya, dengan
berlatih untuk senantiasa menurunkan gelombang otak sedemikian rupa sehingga kita dapat
mencapai hati nurani kita sebagai sumber kreativitas dan intuisi bisnis kita.

Dalam perusahaan, wirausaha adalah seorang inisiator atau organisator penting dari suatu
perusahaan. Menurut Dusselman, 7989:1,6, bahwa seorang yang memiliki jiwa
kewirausahaan ditandai oleh pola-pola tingkah laku sebagai berikut :

1. Keinovasian
2. Keberanian untuk menghadapi risiko
3. Kemampuan manajerial
4. Kepemimpinan

Menurut Kathleen L. Hawkins & Peter A. Turla (1986) pola tingkah laku kewirausahaan di
atas tergambar pula dalam perilaku dan kemampuan sebagai berikut :

1. Kepribadian/aspek ini dapat diamati dari segi kretivitas.


2. Kemampuan hubungan /operationalnya dapat dilihat dari indikator komunikasi dan
hubungan antarpersonal, kepemimpianan, dan manajemen.
3. Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk dan harga, periklanan, dan
promosi.
4. Keahlian dalam mengatur, operasionalnya diwujudkan dalam bentuk penentuan tujuan,
perencanaan, dan penjadwalan, serta pengaturan pribadi.
5. Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan cara mengatur uang.

David McClelland (1967:205) mengemukakan enam ciri perilaku kewirausahaan, yaitu :

1. Keterampilan mengambil keputusan dan risiko yang moderat, dan bukan atas dasar
kebetulan belaka.
2. Bersifat energetik, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif.
3. Tanggung jawab individual.
4. Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambilnya, dengan tolak ukur
satuan uang sebagai indikator keberhasilan.
5. Mamapu mengantisipasi berbagai kemungkinan di masa datang.
6. Memiliki kemempuan berorganisasi, yaitu bahwa seseorang wirausaha memiliki
kemempuan keterampilan, kepemimpinan,dan manajerial.

Inovasi adalah alat untuk memanfaatkan perubahan sebagai peluang bagi bisnis yang
berbeda atau jasa yang berbeda. Inovasi dapat ditampilkan sebagai ilmu, dipelajari, dan
dipraktikkan . inovasi juga dikatakan sebagai mengubah nilai dan kepuasan yang diperoleh
konsumen dari sumber daya. Inovasi yang berhasil adalah yang mampu memamfaatkan
perubahan.

G. EFISIEN

Efisiensi merupakan produktivitas yang dinilai dengan uang. Dalam dunia usaha pengertian
efisiensi yang digunakan untuk mengukur efisiensi produksi disebut efisiensi biaya, dan

35
efisiensi keseluruhan termasuk nilai hasil produksi yang disebut efisiensi perusahaan yang
dikaitkan dengan hasil penjualan atau laba perusahaan.

EFISIENSI BIAYA

Seperti halnya dengan prokduktivitas, efisiensi biaya juga dapat dibedakan dalam :

- Biaya rata-rata
- Biaya marjinal

Alokasi sumber daya produksi (faktor produksi) yang optimal akan menghasilkan biaya rata-
rata terendah. Batas alokasi sumber daya tambahan adalah sama dengan tambahan faktor
produksi.

Dalam kaitannya dengan optimalisasi penggunaan sumber daya, maka biaya dibedakan
menjadi :

- Biaya tetap.
- Biaya tidak tetap.
- Biaya rata-rata.
- Biaya variabel rata-rata.

EFISIENSI PERUSAHAAN

Seperti telah dijelaskan di atas efisiensi perusahaan berkaitan dengan perolehan laba
perusahaan. Upaya efisiensi perusahaan menyangkut dua sisi, yaitu sisi penggunaan/alokasi
sumberdaya dengan penjualan hasil produk yang dihasilkan. Secara skematis efisiensi
perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut :

Laba penjualan = Hasil Penjualan = Total Biaya

Besar kecil laba usaha tergantung pada :

- Keberhasilan mencapai tingkat jual yang terbaik.


- Kemampuan memperbesar penjualan.
- Efisiensi biaya.
- Kondisi para atau lingkungan usaha.

Berbicara kualitas adalah mutu, suatu tingkatan tertinggi tentang daya manfaat dari apa yang
anda tawarkan kepada orang lain.

Kualitas lainnya adalah biaya terendah. Biaya hampir sama dengan overhead dalam
fungsinya menopang jalannya usaha anda. Biaya di sini adalah segala pengeluaran yang
dikeluarkan yang berkaitan langsung dengan tingkat penjualan yang anda harapkan.

Supaya dapat maju dengan pesat maka setiap menit harus anda gunakan untuk suatu tujuan
yang praktis. Oleh karena itu, anda harus berupaya untuk supaya jangan sampai ada orang
yang mengganggu dan mencuri waktu anda.

36
CARA MENINGKATKAN EFISIENSI

1. Memperbaiki kecakapan
Belajar paling baik adalah dengan melaksanakan. Anda belajar khusus dari pengalaman.
Denagn meneliti dan memeriksa hasil pekerjaan anda bisa mempunyai pengertian yang
saksama tentang efisiensi anda.
2. Meningkatkan kesempurnaan
Mula-mula anda harus ada hasrat yang mendalam untuk melakukan segala sesuatu
dengan sempurna. Selalulah membidik sasaran yang makin tinggi. Kesempurnaan sejati
adalah penjelmaan cita-cita tertentu yang harus ditekuni.

H. PROKTIF

Produktif berkaitan dengan produktivitas adalah perbandingan kuantitas hasil produksi


(output) dengan jumlah faktor produksi (input) yang dialokasikan untuk menghasilkan
output. Produktivitas faktor produksi dapat dibedakan dalam dua hal, yaitu :

Sebagai wiraswasta, anda memerlukan tenaga penggerak dari dalam diri anda dari luar. Yang
dari dalam diri anda, bisa anda tuangkan keluar. Ide, strategi, dan rencana adalah tenaga
penggerak yang ada dalam diri anda dan dapat anda tuangkan ke atas kertas, dan kepada
bawahan anda. Ini adalah tenaga penggerak.

I. ORISINAL

Nilai inovatif, kreatif, dan fleksibel merupakan unsur keorisinilan seseorang. Wirausaha yang
inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik
(Yuyun Wirasasmita, 7994:7). Ciri-cirinya :

 Tidak pernah puas dengan cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup
baik;
 Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya;
 Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbadaan.

Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada
penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan meraih peluang
yang dihadapi setiap hari (“applying creativity and innovation to solve the problems and to
exploit opportunities that people face everyday”). Berinisiatif ialah mengerjakan sesuatu
tanpa menunggu perintah.

Sifat orisinal ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orisinal disini
ialah ia tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang
orisinal, dan kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.

Orisinal tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi
baru atau reintegrasi dari komponen yang telah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.
Bobot kreativitas orisinal suatu produk akan tampak sejauh manakah ia berbeda dari apa yang
telah ada sebelumnya.

37
BAB 10
KUNCI KEBERHASILAN DALAM BERUSAHA

A. KEBERHASILAN BAGI WIRAUSAHA

Banyak pendapat tentang arti daripada sukse, bahkan sebagian besar masyarakat yang sukses
itu adalah yang banyak hartanya atau dengan kata lain orang yang kaya dengan hartanya dan
ada juga bila menduduki jabatan tertentu, sehingga sering sekali dijadikan ukuran oleh
keluarga, kelompok, atau masyarakat luas.

Pemikiran dari seorang wirausaha yang sejati tentu memiliki perbedaan pandangan tentang
keberhasilan atau sering kita sebut sebuah kesuksesan. Sebenarnya arti dari sukses atau
berhasil tidak lebih dari apa yang diharapkan atau yang diinginkan dan biasanya merupakan
cita-cita dari setia individu bisa terbukti atau tercapai.

Merujuk dari pengertian keberhasilan atau sukses, maka dalam mengukup keberhasilan bagi
wirausaha dapat dibuktikan oleh prestasi yang dicapai, yaitu pertumbuhan dari perusahaan
yang dikelolanya. Ada beberapa kunci yang harus dilakukan dan diperhatikan wirausaha
untuk mencapai suatu keberhasilan, yaitu :

1. (Implementation) kemampuan dan keberanian untuk mengimplementasikan gagasannya.


2. (Time) pemanfaatan waktu yang efektif dan efisien .
3. (Cost) pengelolaan biaya.
4. (Process) melalui suatu proses.
5. (Value) pengembangan menciptakan nilai-nilai.
6. (Standard) menentukan standar dari produk/jasa yang disediakan.

B. MENGIMPLEMENTASIKAN IDE ATAU GAGASAN

Sebagian besar masyarakat mengalami kesulitan untuk memulai melakukan aktivitasnya,


mengimplementasikan gagasannya, dan mencoba untuk meraih atau mengisi peluang yang
sudah ada. Berbagai gangguan, godaan, bisikan teman, atau faktor lain yang
biasanyamenhambat untuk melakukan atau melaksanakannya. Hal inilah yang disebut
sebagai faktor penghambat untuk meraih keberhasilan dari seseorang.

Sebagian besar dari pengusaha sukses yang penulis amati, ternyata dalam
mengimplementasikan usahanya bagi para pengusaha yang memiliki jiwa wirausaha, mereka
tidak menunggu hingga modalnya terkumpul lebih dahulu. Bila ada ide atau gagasannya
dengan modal yang tersedia, tanpa menunda waktu mereka segera memulainya dengan
berbagai cara seperti membina kerelasian dengan pihak-pihak terkait.

Untuk mengimplementasikan gagasan maupun ide pada suatu perusahaan tentunya tidak
sekadar melaksanakan dengan secara sembarangan, tetapi dituntut untuk belajar dan
mengusai baik dari segi manajemen maupun teknologinya dengan memerhatikan situasi dan

38
kondisi lingkungan eksternal dan internal dimana kita berada. Oleh karena itu, peranan
pimpinan atau pemilik usaha sangatlah menentukan akan keberhasilan dari suatu usahanya.

C. PEMANFAATAN WAKTU

Sebenarnya filosofi dari waktu itu mempunyai hubungan yang erat dengan penghasilan,
kesempatan, serta nilai bagi seseorang yang mampu memanfaatkannya. Namun sebagian
besar orang kurang mampu dan kurang menghargai terhadap waktu, sehingga sering sekali
mengalami kegagalan dalam mencapai apa yang diinginkan atau yang dicita-citakan.

Banyak orang yang menyia-nyiakan waktu, misalnya datang ke kantor tidak tepat waktu,
dengan datang pada jam delapan tiga puluh menit dan bukan jam delapan tepat;
menghabiskan dua puluh menit pertama dengan minum-minum kopi atau membaca koran;
mengobrol-ngobrol selama jam kerja; berjalan-jalan kesana kemari tanpa keperluan, misalnya
ke tempat air minum atau kamar mandi; bersantai-santai; melakukan percakapan telepon
pribadi yang bertele-tele atau melakukan kepentingan sendiri selama jam kerja; sengaja
memperpanjang jam istirahat siang; pulang awal.

Ada beberapa tip untuk membuat perencanaan harian menjadi kebiasaan yang berguna :

1. Pelajari dengan saksama tugas-tugas kita.


2. Tentukan prioritas yang akan memberikan keuntungan yang terbesar bagi kita.
3. Ciptakan kerutinan untuk hal-hal yang harus kita lakukan setiap minggu atau setiap
harinya.
4. Delagasikan dengan bijaksana dan jangan sampai membebani.
5. Jadwalkan untuk sendirian, berdiskusilah dengan diri sendiri.

D. PENGELOLAAN BIAYA

Pada prinsipnya, strategi pembiayaan sebuah perusahaan selalu diarahkan kepada tersedianya
dana dari sumber-sumber pembiayaan yang murah, yang diperlukan untuk menunjang
kegiatan usaha perusahaan dan penggunaan dana yang tersedia secara efisien dan efektif.
Biasanya perusahaan akan menggunakan sumber dana untuk pembiayaan usahanya dari :

 Modal sendiri.
 Kredit-kredit dagangan.
 Ktredit bank.
 Lembaga/perusahaan pembiayaan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan di dalam menyusun anggaran
yang baik, sehingga suatu anggaran dapat bermanfaat sebagaimana mestinya. Suatu anggaran
dapat dikualifikasi (digolongkan) baik apabila :

1. Sistematis
2. Realistis
3. Fleksibel
4. Kontinu

39
E. PROSES MENUJU KEBERHASILAN

Setiap keberhasilan seseorang tidak akan mungkin datang dengan tiba-tiba, tetapi pasti akan
selalu melalui proses yang dilakukan dan tentunya bukan dalam waktu yang singkat.
Umumnya orang melihat tanpa mengetahui apa yang pernah dilakukan atau aktivitas apa
yang dijalani oleh mereka yang dapat mencapai keberhasilan, itu semua tentunya melalui
suatu proses dan memerlukan waktu.

Sikap mental yang positif ditunjukkan dengan prilaku positif, dan perilaku positif bisa dilihat
dengan ciri-ciri antara lain :

1. Pantang menyerah dan tetap sabar mengejar ketinggalan.


2. Displin, dan selalu memegang teguh dengan apa yang telah diucapkannya.
3. Selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuannya, baik yang berhubungan dengan
knowledge, skill dan attitude-nya.
4. Selalu melakukan evaluasi diri.
5. Menghargai setiap pendapat orang lain, dan diterimanya kritikan sebagai input yang
berharga, sehingga pengetahuannya selalu bertambah.

Langkah-langkah kerja untuk membangun dan mempertahankan sikap mental positif ini
merupakan gambaran tahap-tahap yang harus dilalui sebagai akumulasi dari proses, agar
dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Tahap-tahap ini mencakup :

1. Mengubah fokus dan melihat ke arah positif.


2. Kembangkan sikap mensyukuri.
3. Membangun self-esteem yang positif.
4. Hindari pengaruh-pengaruh negatif.
5. Belajar menyukai sesuatu dan melaksanakannya.
6. Memulai hari dengan sesuatu yang positif.

F. MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI

Pada dasarnya setiap orang akan menilai apa yang dilakukan dan apa yang dihasilkan serta
proses yang dilakukan. Jadi, bila kita melakukan sesuatu jangan terlena atas kenginan sendiri
atau semaunya sendiri, karena orang lain baik itu pelanggan, pimpinan, teman, maupun pihak
yang berkepentingan akan menilai menurut pandangannya masing-masing.

Tidak dimungkiri lagi, bahwa untuk meraih suatu kesusesan perlu didukung dengan “etos
kerja” yang benar dan tepat, supaya sukses yang diraih tidak bersifat semu. Kesuksesan
memang tidak selalu dicapai, yang penting harus selalu disadari bahwa mereka yang telah
berhasil bukannya tidak pernah gagal sebelumnya. Tetapi mereka tahu bagaimana cara
mengatasi kegagalan itu, tahu bagaimana mambangun “daya juang” yang tangguh.

Etos kerja yang dilandasi upaya untuk mewujudkan suatu nilai yang berguna bagi pihak yang
membutuhkan adalah sebuah paradigma kerja yang dilandasi dari konsep, prinsip dan aturan
yang berlaku. Sehingga, setiap apa yang menjadi dasar pemikirannya untuk melakukan suatu
tindakan tertentu dalam bentuk perilaku kerja adalah apa-apa yang seharusnya dan sebaiknya

40
dilkukan atau tidak sebaliknya dilakukan sesuai kehendak sendiri. Dengan demikian, orang
yang di dalam melakukan aktivitas kerjanya melandaskan kepada pembentukan output yang
bernilai sebagaimana yang disepakati. Setiap individu, suatu organisasi, atau suatu usaha
mempunyai kesempatan untuk mewujudkan nilai yang berguna bagi para pihak yang terkait,
yaitu dengan :

a. Berpikirlah untuk memberikan yang terbaik kepada pihak yang membutuhkan.


b. Berusaha mewujudkan sesuatu yang berbeda dari yang lain, baik dari segi psikologi,
manfaatnya, tampilan, maupun kualitas.
c. Berpikirlah untuk menyenangkan orang lain dan jangan sampai menyusahkan siapapun.
d. Tumbuh kepercayaan semua pihak yang terkait.
e. Wujudkan kebenaran dan jujur.
f. Bertindak sesuai dengan peruntukannya.

G. MENENTUKAN STANDAR

Berbagai macam pengertian tentang standar, semua ini sangat tergantung dari sudut
pandangnya masing-masing. Sering sekali orang menganggap bahwa standar itu selalu
berkaitan dengan hasil produksi berupa barang yang dapat dilihat (produck tangible), namun
tidak menutup kemungkinan juga diterapkan bagi output atau hasil usaha yang bergerak di
sektor bisnis jasa (produck intangible). Untuk itu, pada bahasan disini mengenai standar
mencakup dua sisi, yaitu :

a) Standar terhadap barang yang ditawarkan ditentukan berdasarkan kualitas dari fisik
barangnya;
b) Standar bagi jasa yang disediakan berdasarkan kepada proses penyampaiannya (delivery
system).

Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan adanya standar dalam melaksanakan aktivitas,
pekerjaan, atau usaha :

i. Sebagai panduan dalam mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas tentang pencapaian
keberhasilan usaha yang menjadi cita-cita dari wirausaha;
ii. Sebagai alat evalusi bagi pimpinan atau pemilik usaha atas capaiannya dalam suatu
periode;
iii. Menambah kepercayaan bagi pelanggan atau pihak yang membutuhkan atau terkait;
iv. Dapat meningkatkan nilai terhadap output atau produk yang ditawarkan;
v. Dapat dijadikan pedoman dalam menentukan kompensasi atau upah bagi pegawai atau
pihak lain yang terlibat dalam kegiatan usaha;
vi. Sebagai alat analisis untuk menggali informasi dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.

H. KONSENTRASI PADA TUJUAN (FOCUS)

Dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan, mulailah dengan melakukan kegiatan
yang mempunyai hubungan dari tujuan tersebut. Sebaiknya setiap aktivitas selalu berkaitan
jangan sampai keluar dari jalurnya. Jadi, kita harus mulai merintisnya dari tahap awal dan

41
jangan langsung berpikir tentang pencapaiannya sebagaimana kita melihat dan mengetahui
orang yang sukses.

Pada hakikatnya kita harus konsentrasi, tetapi yang dimaksud dengan fokus disini jangan
diartikan menjadi kaku atau terpaku pada sesuatu yang telah ditetapkan. Jadi, gunakanlah
logika dengan memperhitungkan adanya perubahan yang terjadi di lingkungan. Misalnya,
perubahan perubahan peraturan sehingga kita harus mampu menyesuaikannya dan jangan
menyalahkan orang lain.

Adapun hal yang perlu diketahui untuk mewujudkan apa yang diinginkan, dapat diikuti
beberapa hal berikut :

 Tentukan tujuan utama berdasarkan urutan prioritas.


 Konsentrasi pikiran dan tenaga pada sesuatu yang akan dicapai.
 Mulailah dengan apa yang ada dan dimiliki.
 Cari informasi yang sesuai dengan apa yang diinginkan atau usaha yang akan dilakukan.
 Berpikir tentang keterkaitan antara apa yang akan dituju dengan faktor lain.
 Jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu yang akan membuyarkan konsentrasi atau
tujuan yang hendak dicapai.
 Kuatkan pendirian dan kepribadian dari godaan yang akan mengharcurkan cita-cita.
 Berpikir praktis dan sesuai dengan realitas.
 Hindari emosi yang berlebihan.
 Berlajar dari kegagalan orang lain.

I. LAKUKAN APA YANG DAPAT DILAKUKAN (DO IT)

Keberhasilan dari seseorang biasanya melalui berbagai tahapan dan tidak sekaligus dapat
dicapai tanpa ada proses terlebih dahulu. Oleh karena itu, mulailah dengan apa yang dapat
kita lakukan pada saat ini kerjakanlah jangan merasa terpaksa, tetapi harus dipikirkan bahwa
kerjaan yang sekarang pasti ada dampaknya untuk dikemudian hari.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila ingin mencapai keberhasilan
dalam hidup, yaitu :

 Prioritaskan tujuan utama setiap tindakan yang diambil.


 Mulailah dengan aktivitas yang sederhana dan dapat di jangkau atau dilakukan.
 Berpikirlah untuk memenuhi tuntutan orang banyak bukan untuk diri sendiri, niscaya
akan muncul kreativitas untuk bertindak.
 Tanamkan pada pikiran kita bahwa dengan bekerja itu adalah menyenangkan,
menyehatkan, dan beramal, niscaya tidak mudah mngeluh dan meresahkan.
 Manfaatkan secara optimal apa yang tersedia dan dimiliki sendiri.
 Lakukan apa yang biasa dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki dan
bersinergi dengan tujuan yang akan dicapai.
 Jangan cepat menyerah bila ada sesuatu yang menghambat.
 Berpikir lebih fleksibel dan jangan tergantung kepada sesuatu yang menghabiskan waktu
dan energi.

42
 Siapkan diri untuk bekerja keras, efektif dan efisien.

J. SENYUMLAH DAN BERSYUKUR APA PUN YANG DIPEROLEH (SMILE AND


SMILING)

Kegagalan yang dialami bukanlah titik akhir dari aktivitas kita selama menjalani kehidupan
atau kegiatan usaha selama ini, melainkan merupakan pembelajaran bagi diri kita untuk lebih
cerdik dan barhati-hati agar kegagalan dapat dihindari seminimal mungkin. Jadi harus ingat
bahwa keberhasilan yang akan kita capai tentunya tidak akan sempurna betul, pasti ada
sesuatu kekurangan dan kekurangan ini lah yang harus kita minimalkan. Untuk menenangkan
diri, sadarilah bahwa kita sebagai makhluk dari Yang Maha Esa, jadi apa yang telah dicapai
bersyukurlah dan menerima dengan sepenuh hati tanpa harus putus asa. Lanjutkanlah
kegiatan usaha yang telah ada dan berupaya untuk lebih baik lagi. Sebagai pegangan dalam
manjalankan kehidupan, maka perlu memerhatikan beberapa hal sebagai berikut :

 Siapkan diri untuk mampu menerima apapun yang akan terjadi.


 Apabila mengalami kegagalan sebaiknya bersikap tenang dengan senyum dan
tersenyumlah.
 Sadari bahwa apa yang bisa dicapai itu adalah kemampuan diri kita yang terbatas.
 Jangan menyesali apapun yang terjadi atau apapun yang dapat kita capai.
 Sadari bahwa apapun yang terjadi adalah kehendak-Nya (Tuhan YME).

K. RENUNGAN

Setiap individu yang menggunakan basis pengertian sebagaimana diuraikan di atas akan
mampu mencapai keberhasilan dengan memiliki jiwa wairausaha, di antaranya dalam cara
menciptakan, mengomunikasikan, dan menyampaikan yang ber-NILAI kepada yang
membutuhkan dan menginginkan selama masa hidupnya, serta mampu mengatasi saingan-
saingannya dengan seluruh kekuatan modal pengetahuan yang dimilikinya, tanpa ada
masalahnya, siapa dan apa kemampuan yang anda andalkan. Anda tidak akan berhasil
memimpin dan menjadi pengusaha atau pelaku bisnis jika anda tidak berusaha untuk
menawarkan sesuatu yang bernilai dengan ikhlas sebagai individu yang memiliki jiwa
wirausaha, yang harus dilakukan di antaranya :

1. Anda harus menyerahkan tugas, produk atau jasa seta pelayanan yang baik dan bernilai.
2. Anda harus membuktikan modal pengetahuan yang anda miliki.
3. Anda harus membuktikan kemampuan, siapa dirimu.
4. Anda harus memperkenalkan serta menunjukkan pribadimu.
5. Anda harus menumbuhkan kepercayaan bagi siapapun yang terkait.
6. Anda harus berani dan mampu melakukan perubahan serta beradaptasi dengan perubahan
lingkungan.
7. Anda harus yakin bahwa setiap keberhasilan selalu melalui suatu proses.
8. Anda harus mempersiapkan diri untuk menerima apapun yang akan terjadi dan
menghadapinya dengan senyuman.
9. Anda harus berpikir untuk memberikan yang terbaik dan bagaimana menyenangkan
orang banyak sebagai kunci pencapaian keberhasilan.

43
1. Identitas Buku Kedua

1 Judul Buku : Pengantar Kewirausahaan


2 Pengarang : -Yusnita SE, MM
-H.M. Nur Ridha Tarigan SE,MSi.
3 Penerit : Perdana Publishing
4 Cetakan : Pertama
5 Kota Terbit : Yogyakarta
6 Tahun Terbit : 2016
7 Jumlah Halaman : 210 Halaman
8 No. ISBN : 978-602-6970-82-4

RINGKASAN ISI BUKU KEDUA

BAB I

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Istilah kewirausahaan (entreprencerneur) pertama kali dikenalkan pada awal abad ke-18 oleh
ekonom perancis,riccad cantilon.Menurutnya,entrepreneur adalah “agent who buys means of
production at certain prics in order to combine them”. Istilah kewirasahaan,pada dasarnya
berasal dari terjemahan trepenur,yang didalam Bahasa inggris di kenal dengan between taker
atau got between.

Dalam definisi tersebut dutekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya
peluang kemudian menciptakan sebuah oragnisasi untuk memnafaatkan peluang tersebut.
Sedangkan proses kewirausaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk
mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha
an wirasawasta sering digunakan secara bersamaan,walaupun memeiliki substansi yang agak
berbeda.

Selain itu definisi kewirausahaan menurut intruksi presiden republic Indonesia (INPRES)
no.4 tahun 1995 tentang gerakan nasional memasyarakatan dan membudayakan
kewirausahaan adalah smenagat,sikap,perilaku dan kemampuan seseornag dalam menangani
usaha dan kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan,menrapkan cara
kerja,teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efesiesi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan lebih besar.

44
Jadi wiraswasta berarti orang yang memliki sifat sifat keberanian, leutamaan, ketelaeanan,
dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri.

Jadi,kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar


melalui proses pengolahan sumber daya dengan cara cara baru dan berbeda,melalui:

1.pengembangan teknologi baru


2. penemuan pengetahuan ilmiah baru
3.perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4.penemuan cara-cara baru untuk menghasilakan arang lebih banyak dengan sumber sumber
daya yang lebih efisen.

Kewirausahann dilihat dari berbgai sudut pandang,anatar lain :

1. Pandangan ahli ekonomi


Wirausaha adalah orang yang dapat mengkombinasikan factor-faktor produksi seperti
sumber daya alam,tenaga kerja,material dan peralatan lainnya.
2. Pandangan ahli menejem
Wirausaha adalah sesorang yang memliki kombinasi unsur unsur internal meluputi
motivsi,visi,komunikasi,optimism,semnagat dan kemampuan memanfaatkan peluang
usaha.
3. Pandangan pelaku bisnis
Wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko
dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dalam pertumbuhan
4. Pandangan psikolog
Wirausaha adalah ornag yang memilki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk
memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan
dirinya dilaur kekuasaan ornag lain.
5. Pandangan pemodal
Wirausaha adalah orang yang mencptakan kesejahteraan untuk orang lain,menemukan
cara-cara baru untuk mengunakan sumber daya,mengurangi pemborosan an membuka
lapngan kerjabyang disenagi masyarakat.

B. PENTING PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN


Di dalam dunia pendidikan pada umumnya mengubah paradigama pendidikanya pada aspek
fundamental yakni kurikulum,jika semula kurikulum pendidikan lebih menekankan pada
aspek kecerdasaan konseptual (kogniti),kini harus dibareni dengan penanam jiwa
kewirausahaan.

Dalam dunia pendidikan,jiwa kewirausahaan menjadi penentu keberhasilan mahasiswa kelak


kemudian hari. Hasil penelitian yang dilakukan di HARVARD UNIVERSITY AMERIKA
SERIKAT,telah menemukan bahwasanya kesuksesan seseornag tidak ditentukan semata mata
oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hardskill)saja,namun juga didukung dengan
kemampuan untuk dapat mengelola diri dan orang lain (softskill).

45
C. PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
Pendidikan kewirausaan bisa dihsasilkan dari learning by doing, juga dari seagat mengambil
resiko tanpa takut, bukan lewat pendidikan khusus kewirausahaan atau manjemen. Modal
utama wirausahaan itu adalah bukanlah uang melainkan kreativitas,tanpa kreativitas itu
seseorang tidak akan menjadi wirausaha sejati,tetapi pedagang biasa.

D. MENTAK KEWIRAUSAAN SEJATI


Setiap orag tentunya berharap memilki mental dan perilaku kewirausahaan.pasalnya degan
memiliki hasrat yang besar pada kemandirian secara finansial dan akan berkontribsi secara
positif pada masyarakat sekitar. Ketika mental itu suda tertanam dari diri, kita akan melatih
ketrampilan, know-know dan tindakan yang menghasilkan inovasi,meyakinkan orang lain
untuk menolong dan bekerja dalam sebuah tim, menerjemahkan ide menjadi kenyataan dan
mendirikan perusahaan.

E. KEWIRAUSAHAAN MASUK KAMPUS


Temuan ASHE Higher Education Report (2007), diketahui bahwa keberhasilan,studi
mahasiswa ditentukan oleh dua ukuran,yakni :

1. Jumlah waktu dan upaya mahasiswa terlbiat dalam proses pembelajran


2. Kemampuan perguruan tinggi menyediakan layana sumber daya,kurikulum,fasilitas dan
program aktivitas yang menarik partisipasi mahasiswa untuk meningkatkan
aktuali,kepuasan dan keterampilan.
Dalam konteks pendidikan kewirausahaan,tulis iwan nugroho (2009) tampaknya partisipasi
mahasiswa dan kemampuan perguruan tinggi perlu disinerikan. Semetrakurikulum, karakter
keilmuwan kewirausaan sebaiknya didesain untuk mengetahui (to know),melakukan (to do)
dan mejadi (to be) entrepreneur. Selajutnya tujuan pendidikan to know dan to do terintegrasi
di dalam kurikulum program studi,terditribusi di dalam berbagi mata kuliah ke ilmuwan.

F. PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN
Agar pendidikan kewirausahaan di kampus dapat optimal, maka pembentukan budaya,mental
dan perilak kewirausahaan tidak hanya terhadap dosen saja,namun juga terhadap mahasiswa
nya di dukung oleh pimpinan fakultas bahkan impinan rektorat.

BAB II

WIRAUSAHA DAN IMPIAN

A. IMIPIAN MENJADI KEWIRAUSAHAWAN


Salah satu upaya dalam mengurangi tingkat penganggguran terdidik di Indonesia adalah
menciptakan lulusan yang tidak hanya memiliki orientasi sebagai job seeker namun jo maker

46
atau yang kita sebut wirausaha. Pencipta lulusan perguruan tinggi yang menjdai seorang
wirausaha tidak serta mudah untuk dilaksanakan.

Kalangan terdidik cenderung menghindari plihan profesi ini karena prefensi mereka
terhadapa pekerjaan kantoran lebih tinggi prefensi yang lebih tinggi didasarkan pada
perhitungan biaya yang telah mereka keluarkan selama menempuh pendidikan tingkat
pengembalian yang sebanding.

Satu-satunya peluamg terbesar adalah bekerja denaan memulai diri sendiri atau memulai
usaha sendiri. Hanya saja,jarang ditemukan seseorang sarajanyang ingin mengawali
kehidupanya setelah lulus dari perguruan tinggi dan memulai mendirika usaha.

Kecenderugan demikian,berakiba pada tingginya residu angakatn kerja berupa pengangguran


terdidik.

1. Motivasi untuk meraih impian


Imipian adalah ambisi dari dalam diri manusia yang menjadi penggerak untk maju.
Imipian merupakan hasratbyang akan menggerakkan manusia untuk mewujudaknya.
2. Impian merupakan sumber motivasi
Impian akanmerupakan pikiranbhawa sadar seorang. Bahkan impian dapat menjamin
keberhasilan, karena senantiasa menajdi usmber motivasi hingga mencapai tujuan atau
mengapai tujuan selanjutanya. Dorongan motivasi itulah yang akan mengerakan tubuh
dan mengatur strategi yang harus ditempuh,misalnhya bagaimana mencari informasi dan
menjalin komunikasi maupun kerja sama dengan orang lain.
3. Impian menciptakan energy besar untuk berpretasi
Impian menjadikan manusia penuh vitalitas dalam bekerja. Imipian itu sendiri sebanrnya
merupakan energy mengahapai tantagan yang tidak mudah. Menurut Anas nin “hidup
mengerut atau berkembang sesuai dengan keteguhan hati seseorang. Terdapat 4 jenis tips
seerhana untuk menjdaikan imipin kita sukses yaitu
- Percaya
- Loyalitas
- Ulet
- Sikap mental positif
Rasa peracaya diri menjadikan seornag pantang menyerah,meskipun mungkin orang lain
mengkritik atau menghalangi. Kepercayan ini juga membentuk kesadaran bahwa manusia
diciptakan di dunia ini sebagai pemenang.

4. Impian menjadikan manusain lebih mudah dijalani


Impian menajdikan manusia lebih kuat menghadapai segala rintangan dan tantangan.
Sebab impian dapat menimbulka kemauan keras untuk merealisikan. Imipian adalah
sangat penitng. Kau tidak akan dapat melakukan apa-apa sebelum kau membayangkanya.

Kesimpulan jangan takut memipian sesuatu. Jadikan imipian tersebut sebagai nafas
kehidupan.

47
48
B. IMPIAN HARUS SMART
Impian yang abstrak dan tidak jelas inisangat dikemungkinkan hanya akan menajdi mimpi
yang sulit untuk diwujudakan. Imipian yang smart adalah imipian yang :

 Specific artinya anda harus jelas mengani apa yan anda inginkan,dengan demikian anda
akan lebih mudah dalam membuat perencanaan.
 Measurable artinya imipian haruslah terukur.dengan demikian anda akan tahu kapan
imipian anda telah tercapai.
 Achieveble artinya imipian anada harus dapat diraih
 Realistic artinya imipian anda harus masuk akal.
 Time bond artinya imipin haruslah memilii garis waktu yang jelas kapan impina terebut
ingin anda raih.

C. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN WIRAUSAHA


Keuntungan kweirausahaan adalah :

1. Otonomi pengolahan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha memposisikan
seseroang menajdi bos yang memiliki kehendak terahdapa control bisnisnya.
2. Tantangan awl dan perasaan motif berprestasi.peluang untuk mengembangkan konsep
usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memitivasi wirausaha.
3. Control finasila ( pengawasan keuangan) bebas dalam mengelola keuangan dan merasa
kekayaan sebagai pemilik sendiri.
4. Memiliki legistimasi moral yang kuat untuk mewujudakan kesejahteraaan dan
menciptakan kesemptan kerja.
Kerugian kewirausahaan adalah :

1. Pengrobanan personal pada awlanya wirausaha haurs bekerja denagan waktu yang lama
dan sibuk. Sedikit sekali waktu utnuk berkepnetingan keluarga relasi. Hamper semua
aktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2. Beban tanggung jawab. Wirausahas harus mengelola semua fungis binis,baik
pemasaran,keuangan,personil maupaun pengadaan dan pealtihan.
3. Kecilnya marin keuntungan dan kemungkinana gagdidalam menjalankn usaha karena
wirausaha mengunakan keuntungan yang kecil dan keuangan mlik sendri, maka marjin
laba/keuntugan yang diperoleh akan relative kecil dan kemungkinan gagaljga ada.

D. LANGKAH-LANGKAH MELALUI WIRAUSAHA


Hal yang perlu kita ketahuai jiak ingin memulai wirausahaan :

1. Memiliki keinginan yang tinggi sekaligus mudah jenuh.


2. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan
3. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda

49
4. Jaga kreadibilitas dan brand image
5. Berhemat dalam operasinal terencana serta sisihkan untuk modal kerja dan penambahan
investasi alat alat prosduksi/jasa yang dijalankan olehpara wirausaha.

BAB III

KARAKTER KEWIRAUSAHAAN

A. KARAKTER KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha meilki sayrat syarata keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/oragnisasi,
seperti inovatif, kreati, adaptif, dinamik, kemampuan bernitegrasi, kemapuan mengambil
resiko atas keputudan yang dibuat ninterigitas, daya juang, dan kode etik niscaya
mewujudkan efektivitas perusahaan/oragnisasi.

Ada 11 ciri indicator kewirausahaan, yaitu :

1. Motivsi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengamblan resiko
5. Keultean
6. Orientsi masa depan
7. Komunikati dan relaktif
8. Kepempinan
9. Locus of control
10. Perlikau inturmental
11. Penghargaan terhadap uang

1. Memiliki kreatifitas tinggi


Kreativitas menurut zimmer adalah kemampuan untuk berpikir yang aru dan berbeda.

Semantara aktivitas adalah berpikir suatu yang baru olehbkarena itu menurutnya
kewirausahann adalah berpikira dan bertindak sesuatu yang baru yang lama dengan cara yang
baru.

Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari asalanya tidak ada ( generating
something from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam
rangka memecahkan persoalan-persoalan dan pelunag untuk meningkatkan dan memperkaya
kehidupan.

Dari definsi diatas, kreativitas mengandung pengetian dari.yaitu:

50
a. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
b. Hasil kerja samsa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru.
c. Menggantikan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik.

2. Selalu komtmen dalam pekerjaan,memeilki etos kerja dan tanggug jawab.


Seorang wirasuaha harus memliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang dibuat
dialam mencurahkan semua oerhatianya pada usahsa ynag akan digelutinya,daidalam
menjalankan usaha tersebut seorang eirausaha yang sukes terus memiliki tekad mengbu-gebu
dan menyala-nyala (semangat yang tinggi) dalam mengembankan usahnya,ia tidak setengah-
tengah dalam berusahsa,beranimengambil resiko,bekerja keras,dan tidak takut mengahdapi
peluang-peluang yang ada dipasar.

Prinsip-prinsip pancasila dalamm kehidupan sehari-hari,Jhasen H sinamo (1999)


mengembangkan 8 etos kerja unggulan sebagai berikut :

1. Kerja itu suci,kerja adalah panggianku,aku sanggu bekrja benar


2. Kerja itu sehat, kerja adalah aktualisasiku,aku sanggup bekerja keras
3. Keraj itu rahmat,kerja adalah terima kasihlu,aku sanggup bekerja tulus
4. Kerja itu amnah,keraj adalah tanggug jawabku,aku sanggup bekerja tuntas.
5. Kerja itu seni/permainan,kerja dalah kesukaanku,aku sanggup bekerja kreatif
6. Keraj itu ibadah,kerja adlah pengabdianku,aku sanggup bekerja seriuss
7. Kerja itu mulia,kerja ada;ah pelayananku,aku snaggup bekrja sempurna
8. Kerja itu kehormatan,kerja dalah kewaibanku,aku sanggup bekerja unggul.

3. Mandiri atau tidak keterganrtungan


Sesuai dengan inti dari jia kewirausahaan yakin keampuan untuk menciptakan suatu yang
baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif adan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang dalam mengadapai tantangan hidup,maka seorang wirausaha
harus memunyai kemampuan kreatif didalam menciptakan peluang usaha di dalam dirinya.

4. Berani mengahdapi resiko


Wirausaha adalah seseorang yang mengambil resiko.wirausaha adalah mengambil tindakan
hendaknya tidak diadasari oleh spekulasi, mealinkan perhitungan yang matang.

Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merpaka satu nilai utama dalam
kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mengambil resiko akan sukar memulai atau
berisiniatif, “seseorag wirausaha berani menanggung risiko adlaah orang ynag selalu ingin
jadi pemenagn dan memenangkan deagan cara yang baik.
Penga,bilam risiko berkaitan denagan berkaitan dengan kepercyaan diri snediri. Artinya,
semkain besar keyakinan seseorang pada kemampuan sendiri,maka makin besar keyakinan

51
orang tersebut akan kesanggupan mempengaruhi keputusan, an semakin besar pula kesedian
seseroang untuk mencoba apa yang menurut ornag lain sebagai risiko.

5. Motif berprestasi tinggi


Motif berprestasi yaitu sautau nilai social yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang
terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.faktor dasarnya adalah kebuuhan harus
dipenuhi.seperti yang dikemukan oleh maslow tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh
tigkatkan kebutuhan, sesuai dengan tingkat pemuasanya,yaitu kebutuhan fisik.

6. Selalu perpektif
Usaha memanfaatkan peluang dengann penuh perhitungan.

Orang yang beriontasi ke masa depan adlaah roanag yang memiliki perspektif dan pandangan
ke masa depan, karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha
untuk berkarsa an berkarya.

7. Memilki perilaku inovatif tinggi


Dalam menhadapi wirausaha menurut poppy king ada tiga hal yang selalu diahdapi seorang
wirausahsa di bidang apapun,yaitu :

1. Obstacle ( hambatan)
2. Hardship (kesulitan)
3. Very rearding life (imbalan atau hasil bagi kehidupan memukau)

8. Selalu mencari peluang


Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang psoitif terhdapa peluang untuk memperoleh
keuntungan untul diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada oelanggan dan
masyarat,cara yang etnis dan prouktif untuk mencapi tujuan,serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positif tersebut.

9. Memiliki keterampilam personal


Wirausahawan andal memliki ciri-ciri dan cara-cara sebgai berikut:

1. Percaya diri dan mandiri yang sangat tinggi untuk mencari penghasilan dan keuntungan
melalui usaha yang dilaksanakanya.
2. Mau dan mampu mencari dah menangkap peluang yang menguntgkan dan menfaatkan
peluang tersebut.
3. Mau dan mampubekerja keras dan bertekun untuk menghasilkan barang dan jasa yang
lebih teapt dan efesien.
4. Mau dan mampu berkomunikasi,tawar meanwar dan musyawarah dengan berbagai
pihak,terutama kepada pembeli.
5. Menghadapi hidup dan menangani usaha dan terencana,jujur,hemat,dan disiplin

52
6. Mencintai kegiatan usahanya dan perusahaanya secara lugas dan yangguh tetapi cukup
luwes dalam melindunginya.
7. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan denagan
memanfaatkan dan memotivasi orang lain (leadership/mangerialship) serta melakukan
perluasan dan pengemabangan usaha dnegan resiko yang modern.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN WIRAUSAHA


Menurut zimmer dalam suryana,2003:44-45 ada beberapa factor yang mneybabakan gagal
dalam menjlan kan usaha barunya:

1. Tidak kompeten dalam manejeria. Tidak kompoten atau tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan mengeloala usaha merupakan factor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang bpenfalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,ketrampilam engelola
sumber daya mansia,maupaun kemampuan mengintegrasiakn operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhsail dengan
baik,factor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.
4. Gagal dalam perencanaan.perencanaan titik awal dari suatu kegiatan,sekali gagal dalam
perencanaan maka kan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai.loaksi usaha yang strategis merupakan perencanan factor
yang menentukan keberhasilan usaha.
6. Kurangnya pengawasan peralatan.pengawasan erat kaitanay dengan efesiensi dan
efektivitas.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Ketidakmampuan dalam melakukan peraliham/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang
kurangsiap menghadapi dan melakukan peruhaan,tidak akan menjadi wirausahsa yang
berhasil. Keberhasilan dalam beriwausaha hanya bisa dperoleh apabila berani mengdakan
peruahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

BAB IV

BERFIKIR TERHADAP PERUBAHAN

A. BERPIKIR TERHADAP PERUBAHAN


Plato perah memberika penyegaran buat kita,menurutnya,”hidup seseorang dibentuk oleh
pikiranya sendiri,’artinya bagaimana anad sukses dan anda gagal dalam hidupntergantung
anda mampu memainkan pola piker anda.

53
Dalam dunia usaha,kita juga menyasikan perubahan. Pohon-pohon berubha meanjdi lebih
besar,tetapi juga ada yang semakin kering dan mati.sungai berubah dari hari ke hari,kadang
banjir kadang meluap,lalau surut dan menajdi kering

B. MENGUAH PLA PIKIR


Pola pikir merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran (leraning),maka pola pikir juga
bia diubah (unlearning) dan dibentuk ulang(relearning).tentu saja pola pikiran-pikiran yang
mudah dan sulit untuk diubah.

Dengan kata lain, prinsip-prinsip yang kita pakai berasal dari pemikiran yang sama.

C. GAGAL KARENA MINDSET ANG SALAH


Sukses itu mudah tapi gagal juga gampang dan bahakn tidak sedikit orang yang mengalami
kegagalan karena gagal dalam menagatur pola pikirnya.orang sukses tidak elaukan kesalhan
dan kegagalan,padahal orang suses justru mealkukan kesalahan dan kegagalan,namun mereka
tida mealkukan kedua kalinya.

D. MINDSET MENGGERAKAN PERILAKU


Pola pikir atau minset adalah keseluruhan/kesatuan dari keyainan yang kita miliki, nilai-nilai
yang kita anut,kriteria,harapan,sikap,kebiasaan,keputusan,dan pendapat yang kita keluarkan
dalama emamndang diri kita slain,atau kehidupan ini.

E. TERJADINYA POLA PIKIR


Perubahan pola pikir juga berarti berubah dari satu pola pikir ke pola pikir yang lainnya.dari
pola negative ke pola pikir positif.dari pecundang meanjdi pememnag,dari statis menjadi
kreatif,dari komsumif menajdi produktif,dan dari pekerja pendidikan kewirausahaan.

F. POLA PIKIR ENTREPRENEUER


Pola pikir entrepreneuer menonjol dalam anyak hal.dalam maslaah komsumsi,seorang
entrepreneuer berakrakter produktif bukan komsutif,yaitu berusaha mencari yang baru untuk
meingkatkan utilitas sumber daya efesien,selalu mencari alternative bila sumber daya yang
terbatas.

G. HAMBATAN PERSEPSI SAAT MULAI USAHA


Pada saat akan memulai usaha,banyak entrepeneuer pemula yang mempunyai hambatan
mental berapa persepsi yang negative tentang kemampuan dirinya.

Untuk memulai usahsa,kita hanya butuh 3 motivasi yaitu:


1. Motivasi yang kuat,
2. mindsed yang tepat (produktif,kreatif,positif)
3. Make it (laukan saja)

54
H. KREATIVITAS FINANSIAL ENTREPEUER
Kunci kesuksesan transformasi dari perjuangan finansial hingga menuju pada kondisi
kebebabsan financial sebagaiman konsep transformasi adalah teragntung pada kecerdasan
financial anda.

Untuk mencapai kecerdasan financial ala covey maupun kesuksesan dinancial ala kiyosaki
tersebut,kita harus mlakukan finanscial.

I. KECERDASAN FINANSIAL
Ada dua model yang bags untuk menanamkan pola pikir keuangan yaitu :

1. Model ketergantungan finansial dari tephan covey


Mendefinisakn kecerdasans sebagai perbandingan antara total pendapatan yang mampu
menghasilkan dibagi denagan total pengeluaran.
2. Konsep WR (Wealth Ratio) dan Casflow kuadran dari Robert T.kiyosaki
Ada dua cara memrogaram otak bawah sadar untuk melakukan perubhaan yaitu :
a. Teknik visualisasi
Teknik visualisasi berhubungan dengan memotivsi pikiran melalui gamabran sukses
yang dituju. Sejumlah riset menunjukkan visualisasi memberikan pengaruh kat terhdapa
perubahan
b. Teknik afarmsi adalah penguatan motivasi pikiran melalui pemilihan kata-kata yang
mendukung tujuan sukses

BAB V

KREATIVITAS DAN INOVASI

A. PERAN INOVASI DAN KREATVITAS


Peranan inovasi dan kreativitas dalam pembangunan produk dan jasa.inovasi memegang
peranan penting dalam mengembangkan produk dan jasa dalam bisnis berbagai kesuksesan
wirausaha didunia disebabakan oleh kreatfitas dalam mengembangkan produk.Persaingan
yang ketat dalam berwirausaha mendorong wirausaha untuk memiliki kreatifitas yang tinggi.

Berikut contoh-contoh produk dan jasa di dunia nyata

1. Microsoft dan kreativitas


2. Membongkar kode perang dunia ke 2
3. Kreativitas dan DNA
4. Kratif kepicikan Xerox
5. Kreativitasbai Apple commuters

55
B. MENGEMBANGKAN PRODUK DAN JASA YANG UNGGUL
Salah satu yang dilakukan kewirausaan adalh mengembangkan produk dan jasa yang unggul.
Secara umum proses ini adalah proses reatif dan inovasi yang haeus dilakukan oleh
wirausaha. Selain itu adanya peruahan yang cepat dalam selera,teknologi dan persainganyang
ketat merupakan suatu kondisi yang menuntut banyak perusahaan yang bersaing
memprbutkan pelauang pasar baik itu perusahaan yang menghasilkan produk sejenis maupun
perusahaan yang menghsilkan produk beragam.

BAB VI
PEMASARAN

A. PENDAHULUAN
Pemasaran pada dasarnya telah merumuskan secara mendalam bagaimana mensegrikan
kedua tujuan oragnnisasi di atas yaitu : memuaskan pelanggan dan memenangkan persaingan
bisnis.

B. DEFINISI PEMASARAN
Pemasran dalah aliran produk secara fisis dan eknonomikbdari produsen melalui
pedangangperantara konsumen. Definisi lain menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu
proses social menejerial yang membuat individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka
buthkan dan inginkan dengan menciptakan,menawarkan dan mempertukarkan produk yang
bernilai kepada pihak lain. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang
menambah nlai produk pada saat produk saat ada bergerak mealuli sitem tersebut.

C. TUGAS,FUNGSI,DAN ORIENTASI
Secara teoris pemasaran mempunyai 9 (Sembilan fungsi)sungsi,yang daoat di uraikan sebagai
berikut :

1. Fungsi perdagangan (merchandising). Perencaaan yang bekenan denagan pemasaran


produk (barang/dan jasa).yang teapt,dalam jumlah yang tepat, harga yang
selaras,termasuk didalamnya factor factor lain seperi bentuk ukuran,kemasn dan
sebagainya.
2. Fungsi pembelian (buying). Peranan perusahaan dalam pengdaan bahan sesuai dengan
kebutuhanya.
3. Fungsi penjualan (selling) meyakinkan ornag untuk membeli sesuatu produk dan jasa
yang mempunyai arti komersial baginya.

56
4. Fungsi transportasi (transportation). Perencaan selksi dan pengerahan semua alat
pengangkutan ntuk memudhakan produk (barang/jasa) dalam proses pemasaran.
5. Fungsi pergudangan. Menyimpan barang selama waktu produk tersebut dihasilkan dan
dijual.
6. Fungsi standarisasi.penetapan batas-batas elemnter berupa perincina-perincian
yanghaeus dipenuhi oleh produk,termasuk didalamnya grading.
7. Fungsi keuangan (finanching).meruaksan usaha mencari dan mengurus modal dan kredit
yang berlangsungersangkutan dengan tansaksi dalam menaglirka produk barnag atau ajsa
dari produsen ke konsumen.
8. Fungsi komunikasi (communication) segala sesuatu yang dapat memperlancar hubungan
di dalam perusahaan dan diluar perushaaan.
9. Fungsi resiko (risk) fungsi untuk menangani atau menhdapai kerugian

D. STRATEGI
Strategi pemasaran adalah serangkian tujuan dan sasaran,kebijkan serta aturan yang memebri
arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatanya
serta lokasinya. Strategi pemasaran modern secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu :

1. Segementasi pasar (segmenting)


2. Penetapan pasar sasaran (targeting)
3. Penetapan posisi pasar (positioning)

E. PROSES SEGMENTASI PASAR

Segmentasi pasar sangat diperlukan:

a. Perusahaan dapat lebih baik memahami perilaku segmen – segmen pasar yang lebih
homogen sehingga dapat lebih baik dalam melayani kebutuhan – kebutuhan mereka.
b. Apabila pasar terlalu luas dan berprilaku sangat beragam segmen pasar saja.
c. Pasar bersifat dinamis, tidak statis, yang berarti bahwa pasar berkembang terus yang
ditandai dengan perubahan-perubahan seperti sikap,siklus kehidupan, kondisi keluarga,
pendapatan, pola geografis dan sebagainya
d. Produk barang atau jasa berubah sesuai dengan siklus kehidupan produk tersebut, dari
tahap perkenalan sampai tahap penurunan.

F. PERSYARATAN SEGMENTASI YANG EFEKTIF

Terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk melakukan segmentasi pasar
yang efektif. Keempat faktor tersebut adalah.

1. Dapat diukur(measurability), yaitu informasi mengenai sifat sifat pembeli yang


mencakup ukuran, daya beli dan segmen yang dapat diukur.
2. Dapat dijangkau(accessibility) yaitu segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara
efektif.

57
3. Besarnya cakupan(substantiality),yaitu tingkat keluasan segmen pasar dan menjanjikan
keuntungan bila dilayani.
4. Dapat dilaksanakan, yaitu program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan
melayani segmen tersebut.
5. Memberikan keuntungan(profitable).

G. TARGET PASAR ( TARGETING)

Target pasar perlu ditetapkan,karna bermanfaat dalam:

1. Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.


2. Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang
dijalankan (harga yang tepat saluran distribusi yang efektif, promosi yang tepat)
3. Membidik peluang pasar lebih luas,hal ini penting saat memasarkan produk baru .
4. Memnfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefesien dan seefektif mungkin

H. MENGANTISIPASI PERSAINGAN

Dalam memilih pasar yang dituju ( target pasar) , perusahaan dapat menempuh tiga alternatif
strategi, yaitu:

1. Strategi yang tidak membeda-bedakan pasar


2. Strategi yang membeda bedakan pasar
3. Strategi yang terkonsentrasi

I.DIFERENSIAL POSITIONING

1. DIFERENSIASI

Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima dimensi berikut ini:

 Diferensiasi produk
 Diferensiasi pelayanan
 Diferensiasi personil
 Diferensiasi saluran
 Diferensiasi citra

58
2. PEMPOSISIAN PRODUK DIPASAR (POSITIONING)

Dengan menggunakan informasi dari peta persepsi itu,dapat dikenali berbagai strategi
penentuan posisi antara lain:

 Positioning menurut atribut produk usaha memposisikan diri menurut atribut produknya.
 Positioning menurut manfaat.produk diposisikan sebagai pimpinan dalam suatu manfaat
 Positioning menurut harga/ kualitas
 Produk diposisikan sebagai nilai( harga dan kualitas) terbaik.
 Positioning menurut penggunaan/penerapan.
 Positioning menurut pemakai
 Positioning menurut pesaing
 Positioning memposisikan diri sebagai lebih baik dari pada pesaing utamanya.
 Positioning menurut kategori produk.
 Produk diposisikan sebagai pimpinan dalam suatu kategori produk.

J. PENENTUAN TARGET PERUSAHAAN

Maka sasaran-sasaran tersebut setidaknya memenuhi empat criteria,sebagai berikut:

1. Sasaran harus diurutkan secara hierarkis,dari yang paling penting hingga kesasaran yang
kurang penting untuk dicapai.
2. Sasaran sedapat mungkin harus dinyatakan secara kuantitatif
3. Sasaran yang ditetapkan harus realistis,tidak berdasarkan angan-angan saja
4. Sasaran harus konsisten

K. BAURAN PEMASARAN

Menurut Maulana (2002) bahwa ruang lingkup pemasaran yanhuas dapat disederhanakan
menjadi empat keglatan utama, yaitu produk harga, tempat dan promosi.

L. PRODUK

merupakan sekumpulan atribut yang tampaknya tidak tampak tergantung pada warna, bentuk,
aroma, dan kemasan yang diterima oleh konsumen dan dapat memenuhi kebutuhannya.
Strategi produk dalam bauran pemasaran merupakan yang paling penting karena dapat
mempengaruhi strategi pemasaran lainnya

M.HARGA

Harga menurut Kotler (2001) adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk
mendapatkan barang dengan kata lain jumlah uang yang ditukarkan oleh konsumen dengan
manfaat menggunakan produk perusahaan.

N. DISTRIBUSI / TEMPAT

59
Suatu tempat komoditas dapat diminta sebagai suatu produk yang disetujui pada tempat saat
dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu, disinilahetak fungsi perusahaan untuk
melakukan distribusi terhadap produk ang dihasilkannya agar produk tersebut menjadi wujud
yang sebenarnya. Kegiatan distribusi merupakan kegiatan penyampaian produk agar sampai
ke tangan konsumen pada waktu yang tepat.

O. LOKASI

Penempatan lokasi produksi merupakan salah satu faktor penentu yang perlu diperhatikan
dan diputuskan sebelum memulai operasional perusahaan perusahaan,

1. Kedekatan dengan konsumen / pasar.


Penempatan lokasi yang mengutamakan konsumen / pasar sangat penting bagi
perusahaan yang menghasilkan produk yang dibutuhkan sehari-hari. Sebagai contoh
perusahaan yang menyediakan produk makanan dan minuman, maka penempatan lokasi
usaha pada akhirnya juga diminta dalam proses produksi yang dibutuhkan banyak bahan
dan bersumber dari lokasi yang terpencar dan berjauhan.
2. Kedekatan dengan sumber bahan
Jika diperlukan satu jenis bahan dan biaya transportasinya cukup besar, demikian juga
jenis produk yang sama tersedia di pasar konsumen
3. Keadaan infrastruktur
Seperti prasarana, jalan, listrik, udara bersih dan telekomunikasi di lokasi yang
direncanakan
4. Informasi mengenai program pengembangan.
Program informasi pembangunan di mana lokasi perrusahaan akan didirikan sangat perlu
diketahui, karena setiap daerah mungkin saja sudah ditentukan konsep tata ruang yang
disediakan telah ditentukan kawasan-kawasan untuk kegiatan ekonomi dan bisnis

P. KETERSEDIAAN TENAGA KERJA

Penempatan lokasi perusahaan di daerah kota atau daerah sumber bahan baku sering kali
menyulitkan dalam perekrutan tenaga kerja, terutama tenaga kerja vang memiliki kualifikasi
keterampilan

Q. KETERSEDIAAN DANA

Hal ini penting, karena menyangkut lokasi perusahaan telah ditentukan dan sudah sesuai
dengan pertimbangan-pertimbangan di atas namun sumber daya keuangan yang sangat
terbatas

R. PROMOSI

Yang dapat digunakan sebagai salah satu peralatan manajemen yang Berguna untukmenjalin
komunikasi kepada konsumen dengan maksud mendorong dan mendorong konsumen untuk
membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

S. PENUTUP

60
Mengingat begitu penting aspek pemasaran dalam kegiatan berwirausaha, maka aspek ini
perlu ditingkatkan sebelum menjalankan kegiatan produksi. Dengan menganalisis pemasaran
dari rancangan produk yang telah ditentukan, maka kita sebagai wirausahawan akan dapat
menyetujui dan memahami (calon) pelanggan yang berhubungan dengan karakteristik,
sehingga memudahkan kita mencari terkait dengan kebutuhan dan keinginan (calon)
konsumen tersebut, baik dalam jumlah maupun dalam kualitasnya.

BAB VII
BISNIS MODEL CANVAS

A. PENGERTIAN BISINIS MODEL

Model Bisnis Kanvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran
di Indonesia. Mulai banyak universitas yang mengajarkan BMC, menjadikannya alternatif
dari rencana bisnis tradisional.

BMC sangat cocok diterapkan di startup teknologi yang dibutuhkan sangat cepat, tetapi tetap
juga bisa digunakan untuk bisnis non-teknologi. membuat model bisnis yang akan di atur
sesuai dengan permintaan yang ada 4 blok yaitu

1) Proposisi Nilai, dan bagian-bagiannya

2) Pelanggan Segmen dan bagian –bagiannya

3) Hubungan Pelanggan dan bagian-bagiannya

4) Kegiatan Utama dan bagian-bagiannya di bawah ini adalah contoh. antara lain:

 Hemat (Pengurangan biaya): produk / layanan yang ditawarkan membantu pelanggan


mengefisienkan biaya penggunaan.
 Meminimasi Resiko (Pengurangan risiko): menawarkan produk / jasa yang ditawarkan
untuk ditanggung oleh pelanggan seperti jaminan.
 Akses (Aksesibilitas): kemudahan akses pelanggan terhadap produk / jasa yang
ditawarkan.
 Kenyamanan (kemudahan / kegunaan): menawarkan produk yang nyaman dan mudah
digunakan customer.

RBMC dengan rencana bisnis yang berbeda. Lalu di mana bedanya? Secara sederhana,
model bisnis adalah penjelasan tentang bagaimana Anda menghasilkan uang. "Model bisnis
adalah bagaimana bisnis Anda menghasilkan uang". Misalnya, Anda punya sapi dan cara
Anda bisa menghasilkan uang dengan sapi Anda itu? Atau, Anda punya mobil rumah,
bagaimana menghasilkan uang dengan mobil tersebut? Cara menghasilkan itu dituangkan
dalam model bisnis Bedanya dengan rencana bisnis adalah panduan bagaimana menjalankan
bisnis yang dapat dilakukan dan disetujui, yang dimaksudkan dengan tujuan bisnis dan alasan
bisnis ini layak dan bisa dilakukan. Jadi, jika model bisnis adalah tentang cara bisnis Anda

61
menghasilkan uang, rencana bisnis (rencana bisnis) adalah persetujuan yang berisi tentang
penjelasan usaha yang akan dilakukan, ada riset pasarnya, rencana keuangannya, rencana
operasionalnya, rencana manajemen dan pemasarannya.

B. CARA MENGISI MODEL BISNIS CANVAS

Yang disebut peta sembilan elemen, yang membahas Segmen Castomer, Nilai Proposisi,
Saluran, Nilai, Hubungan Pelanggan, Aliran Genap, Sumber Daya Utama Aktivitas Utama,
Kemitraan Kunci, dan Struktur Biaya.

1. CUSTOMER SEGMENT
Segmen pelanggan adalah kelompok sasaran konsumen yang akan atau sedang kita bidik
untuk menjadi pelanggan kita. Kita harus benar-benar dalam segmentasi pelanggan, kita
harus benar.Segmen target dapat dibedakan berdasarkan hal2 seperti:

 Tingkat ekonomi (menengah, atas atau kalo lebih spesifik lagi di segmentasi berdasrkan
pendapatan atau uang jajan, taget konsumen kita)
 Umur
 Perilaku khusus dari target konsumen kita (misalnya reaksinya terhadap harga barang,
kadang-kadang ada juga yang suka dengan barang-barang mahal, ada juga yang benar2
sensitif terhadap harga pengen yang murah dll.
Yang penting adalah kita benar-benar bisa membagi (segmentas) target pelanggan kita,
karena dengan pembagian kita lebih bisa mengert dan mengumpulkan kebutuhan khusus dan
sifat-sifat target konsumen kita. Inilah yang harus kita tangkap dari konsumen
2. VALUE PROPOSITION
Kalo bingung dengan arti Proposisi nilai boleh sementara digant dengan istilah? Produk ?.
Nilai proposisi atau mudahnya produk, adalah hal yang kita tawarkan kepada target
konsumen kita. Misalnya kita menjual bahan makanan organik ke komunitas vegetarian,
jualan kreasi dari batik untuk anak muda, jualan aplikasi untuk android misalnya, atau kita
menawarkan jasa pelatihan bisnis ke pelajar dan UKM, atau arsitek yang menjualan jasa
desain ke pelanggan yang mau perbaikan dll

3. CHANNEL

Untuk menyampaikan valueproposition ke konsumen kita perlu saluran. Saluran adalah cara
yang digunakan untuk memberikan proposisi nilai kita ke konsumen. Cara ini bisa sangat
beragam tergantung dari segmen konsumen yang kita bidik. Chanel ini salah satu hal yang
sangat perlu diperhatikan, karena kalo kurang tepat kita tidak bisa mendapatkan target
segmen kita. Saluran juga bisa disebut cara kita mengirim produk ke konsumen. Saluran
tersebut dapat berupa penjualan langsung, bisa juga melalui distributor, melalui pemasaran
tenaga kerja, bisa juga melalui situs web, bisa melalui forum jual beli.

62
4. CUSTOMER RELATIONSHIP

Salah satu misi pemasaran adalah untuk terus menambah lagi konsumen yang bisa
menambah. Penjualan ini sangat berarti. Cara untuk mendapatkan, menambah jumlah
konsumen dan untuk mempertahankan konsumen agar terus setia dengan kita adalah dengan
membuat hubungan baik dengan pelanggan target segmen yang kita bidik dan saluran yang
digunakan. Semua faktor itu harus selaras dan saling mendukung, keterkaitan dari semua
faktor ini salah satu faktor kunci dalam mendukung bisnis kita.

5. Revenue Stream

Aliran pendapatan ini adalah salah satu yang sangat penting karena ini nafas yang membuat
usaha kita tetap hidup. Kita sudah dirancang dengan cermat empat elemen yaitu proposisi
nilai (asa / produk) yang kita senangi, lalu dengan jelas kita telah menentukan segmen target
(segmen pelanggan) yang kita tuju, yang lalu kita juga telah menentukan charnel penjualan
kita dan mencari tahu bagaimana mencari hubungan dengan konsumen (hubungan
pelanggan). Pertanyaan berikutnya dan salah satu yang terpenting adalah? bagaimana bsnis
kita bisa memikirkan hasilkan uang ?? Pada umumnya bisnis, sebagian besar menghasilkan
uang dari penjualan, atau kadang-kadang disebut laba atau profit.

Berikut ini contoh ide untuk mengisi rencana bisnis, saat ini deket lebaran saya jadi kepikiran
kue lebaran, ini salah satu contoh yang sangat sederhana. Disini kita bisa melihat apa yang
ditawarkan kepada konsumen, konsumen seperti apa yang menjadi target kita, lalu bagaimana
mengirimkan penawaran kepada masing-masing target konsumen. Selalu ingat dalam
perencanaan model bisnis kesesuaian semua elemen adalah salah satu kunci sukses
perencanaan kita. Produkyang ditawarkan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
segmen konsumen dan cara disampaikannya pun harus tepat. Berikut ini adalah contoh
sederhana tentang interaksi elemen sebelumnya, inimasihcontohjadi masih terbuka untuk
menghilangkan, tambahkan masing-masing item dalam elemen- elemen ini.

6. KEY ACTIVIES

Elemen keenam dari BMC, yaituKeyActivities. Kegiatan Utamaadalah kegiatan utama


organisasi untuk dapat membuat Proposisi Nilai. Buku ini menyajikan contoh model
Kegiatan Utamaperusahaan penyedia eergi listrik dan manufaktur mobil di Indonesia.

7. KEY RESOURCES

Elemen ketujuh dari BMC, yaitu Sumber Daya Utama Sumber Daya Utamaadalah sumber
daya milik organisasi yang digunakan untuk mewujudkan proposisi Tilai. Sumber daya
berwujud manusia, teknologi, peralatan,

8. KeyPatnership

Elemen kedelapan yaitu KeyPartnership. Mitra Kunci pmerupakan sumber daya yang
diperlukan oleh organisasi untuk mewujudkan nilai proposisi, tetapi tidak diperlukan oleh
organisasi tersebut.

63
9. COST STRUCTURE

Struktur Biaya, yang merupakan elemen ke-9 dari BMC. Struktur Biaya adalah komposisi
biaya untuk transportasi organisasi yang menghasilkan proposisi nilai yang diberikan kepada
pelanggan. Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya laba yang diperoleh
organisasi. Buku ini menyajikan dua contoh model struktur biaya perusahaan mulai Dari
model bisnis yang dibuat di sana ada pertanyaan yang ada di saya di mana Seorang
mahasiswa saya pernah berargumen dengan saya yang harusnya di awal bukan pelanggan
segmen tapi proposisi nilai. Saya menjelaskan dari apa yang telah saya pahami, bahwa kita
tidak mungkin bisa membuat produk atau jasa dengan baik jika kita tidak tentukan lebih dulu
siapa pelanggan kita.

BAB VII
PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

A. PENDAHULUAN
Di Italia, ada desa yang bernama Rocca di Papa. Desa yang sejuk didaerah perbukitan ini
terletak pada jarak satu jam sebelah selatan Kota Roma. Ditepi danau yang airnya biru itu,
seperempat jenis burung berkicauan tiada hentinya. Angin semilir yang tertiup keataskearah
perbukitan membuat pemandangan menjadi semakin mengesankan di Rocca di Papa dan
menumbuhkan jiwa kewirausahaannya Pemesanan kamar sudah penuh hingga dua tahu
kedepan. Nuansa Bali yang dipadu dengan interior Italia terlihat dominan MalcomGladwell
(2008) yang membahas tentang keberhasilan manuos menemukan karya-karya besar yang
dilakukan manusia ternyata pasang surut ditentukan oleh perolehan skor 1Q yang
diperuntukkan bagi manusia, ditampilkan keluarga belakane, tanggal ditampilkan, darah biru
atau bukan, melaikan oleh edikad suci mencari pintu keluar dari berbagai labirin kesulitan,
Dia menyebut dedikasi itu sebagai kecerdasan praktis.
"Di dunia ini ada orang yang bodoh dan ada orang yang pintar. Namun saya katakan
benar, juga ada orang yang makin pintar dan ada orang yang makin bodoh (Rhenald
Kasali)”

Maxwell mengatakan, talenta atau talenta adalah sebuah peluang, tetapi untuk menjadi
"sesuatu" talenta harus diasah agar dikeluarkan aura cahayanya dan temukan pintunya.
pintunya Di Indonesia, ada banyak orang pintar, punya jiwa atau spirtkewirausahaan dan
orang-orang kreatif. Namun, pemilik otak dan bakat-pintar tidak menemukan pintunya.

B. PENILAIAN DIRI WIRAUSAHA

Dalam rangka mengembangkan diri sebagai seorang wirausahawan Dia Jang potensial, kita
perlu mengenali siapa diri kita sebenarmya dan bagaimana orang lain menilai diri kita. Untuk

64
menilai diri sendiri, seseorang dituntut antuk memiliki kemampuan dan melakukan penilaian
terhadap beberapa kelemahan dan kekuatan pada diri sendiri. Untuk mengetahui penilaian
orang lain kita perlu melakukan pendekatan terhadap orang lain.

Kita harus menyadari bahwa setiap manusia mempunyai prībadi yang unik, artinya tidak
seorangpun dari kta mempunyai pribadi yang tepat sama dengan yang lain.

Kepribadian seseorang dibentuk sebagai hasil hubungan timbalehalik antara bakat yang
dibawa dan pengalaman selama hidup.Pengenalan diri adalah mengetahui dan memahami
siapa diri kita sebenarnya. Sebagai langkah awal, wirausahawan perlu mengenali perilaku,
sikap, dan system nilai yang membentuk keseluruhan kepribadian.Disamping kepribadian,
kemampuan diri perlu dikenali.

Kemampuan ditentukan terutama oleh pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan yang


harus dimiliki oleh seseorang wirausaha adalah:

a. Mempunyai keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan


risiko,

b. Mempunyai keterampilan memimpin dan mengelola

c. Mempunyai keterampilan teknis bidang usaha,

d. Mempunyai keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, dan

e. Mempunyai keterampilan kreatif menciptakan nilai tambah.

C. MENGENAL DIRI SENDIRI

Kita perlu mengetahui siapa saya: apa kewajiban saya, dan apa yang harus saya pelajari? Kita
pun harus mengenal diri orang lain. Keperibadian seseorang di bentuk sebagai hasil
hubungan timbal balik antara baka yang dibawa dan pengalaman selama hidup Pengenalan
diri adalah mengetahui dan memahami siapa diri kita sebenarnya. Jika seseorang mengenal
dirinya, ia akan menemukan T kebenaran tentang dirinya. Temuan ini akan sangat berarti
bagi kehidupan antara lain Dengan menemukan kebenaran, akan semakin dekat dengan
seeale

a. sumber kebenaran.

b. Dengan berbekal kebenaran, ia akan berhasil mengembangkan dirinya secara tepat.

c. Khusus bagi wirausaha pengenalan diri adalah modal awal untuk mendapatkan
lingkungan, mengindra peluang bisnis dan mengerahkan sumber daya, guna
meraihpeluangdalambatas risiko yang tertanggungkan, untuk menikmati nilai tamnbah.

1. Aspek-aspek Pengenalan Diri

Pengenalan diri tidak mudah, pelaku cenderung biasa, ia cenderung menganggap dirinya
baik. Pepatah mengatakan buruk muka cermin dibelah Orang mau melihat dan mendengar

65
yang baik-baik saja mengenai dininya, ia tidak mau menerima kenyataan yang buruk. Aspek-
aspek apa saja yang perlu dikenali pada diri seseorang u dikembangkan lebih lanjut, bila
seseorang akan berwirausaha dan teknik apa saja yang dapat digunakan untuk pengenalan
diri.

Adapun macam-macam konsep diri dapat dibagi menjadi:

a. Konsep diri dasar yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran dirinya yang
sesungguhnya.
b. Konsep diri sosial, yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran dirinya dalam
pandangan orang lain.
c. Konsep diri ideal yaitu apa yang diinginkan seseorang sebagai gambaran dirinya.

2. Memberdayakan Potensi

Diri Pemberdayaan potensi diri dalam wirausaha pada dasarmya menempatkan diri kita pada
posisi yang tepat. Manusia akan maju justru apabila ia mampu bermasyarakat, tetapi dalam
wirausaha kemajuan maupun perkembangan seseorang harus berkeseimbangan seutuhnya,
artinya, kapan ia harus sendiri dan mandiri, kapan ia harus berada ditengah lingkungan
tertentu Karena itu, pemberdayaan potensi dirinya juga harus seutuhnya, yaitu
berkeseimbangan. Dan usaha yang diridhai Tuhan ialah usaha yang ber- kesinambungan guna
memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani, material dan spiritual, dunia dan akhirat. Adapaun
dalam berwirausaha terdapat tuntutan keseimbangan antara dirinya sebagai anggota
masyarakat.

3. Bakat "Menemukan" Pintunya

Kita juga belum tentu mengenali bakat kita masing-masing. Atau kalaupun tampak, kadang
kita tidak menyadarinya atau mengakuinya. Bakat-bakat itu yang tersembul keluar seperti
buah yang menggantung upohon. Namun, sebagian besar bakat tersimpan jauh di lubuk hati
seperti bongkahan emas yaang terkubur di perut bumi. Kecuali manusia menggalinya, maka
ia tidak dapat ditemukan. Sun nya, Denikian pulalah dengan faktor "X" itu. Ia melekat pada
diri anda masing-masing dan baru menjadi faktor "X" kalau ia berhasil menemukan pintunya.
Celakanya, di dunia ada ribuan atau bahkan jutaan pintu yang pasangannya berbeda.

66
BAB IX

ETIKA DALAM WIRAUSAHA

A. PENDAHULUAN

Ketika minat berwirausaha tumbuh subur di Indonesia, timbul anggapan bahwa


kewirausahaan adalah alat yang paling tangguh untuk mengejar kekayaan. Kewirausahaan
diartikan sebagai usaha mencari uang dan cara cepat menjadi kaya. Sebagian orang memilih
bekerja keras dan membangun usaha dengan keringat dan air mata. Namun, sebagian orang
mengambil jalan pintas. Mereka yang mengambiljalan pintas ini mengambil order dan
mengambil uang, tapi tidak pernah menyarahkan hasil pekerjaan yang berkualitas. Mereka
membuka usaha moneygames, pijaman berantai, investasi palsu, atau segala sesuatu yang
menggiurkan, tapi merugikan banyak orang.Mereka membuat armada penerbangan dengan
tarif murah, tpimengorbarkankeselamatan penumpang. Mereka menjual saham dengan harga
tinggi tapi laporan keuangannya tidak jujur.

B. NORMA DAN ETIKA BISNIS

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan ritunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. Etika,
pada dasarnya adalah suatukomitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa
yang tidak benar. Oleh karena itu, perilaku etika berperan melakukan 'apa yang benar' dan
baik' untuk menentang apa yang 'salah' dan 'buruk'. Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M.
Graffin

Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan dalam
membuat keputusan dan memecahkan persoalan perusahaan. Mengapa demikian? Karena
semua keputusan perusahaan sangat memengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik kepentingan.
Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan
berpengaruh terhadap keputusan perusahaan

Menurut Zimmerer (1996:21), yang termasuk kelompok pemilik kepentingan yang


memengaruhi keputusan bisnis adalah:

(1) Para pengusaha/mitra usaha,

67
(2) Petani dan pemasok bahan baku,

(3) Organisasi pekerja,

(4) Pemerintah,

(5) Bank,

(6) Investor,

(7) Masyarakat umum, serta

(8) Pelanggan dan konsumen.

1. Para Pengusaha dan Mitra Usaha

Selain merupakan pesaing, para pengusaha juga merupakan mitrs Sebagai mitra, para
pengusaha merupakan relasi usaha yang daparbeke sama dalam menyediakan informasi atau
sumber peluang, misalaya akses pasar, bahan baku dan sumber daya lainnya.

2. Petani dan Perusahaan Pemasok Bahan Baku

petani dan perusahaan berperan dalam menyediakan bahan baku. Pasokan bahan baku yang
kurang bermutu dan lambat dapat mermengaruhi kinerja perusahaan. Oleh sebab itu, petani
dan perusahaan yang memasok han baku merupakan faktor yang langsung memengaruhi
keputusan bisnis. Keputusan dalam menentukan kualitas barang dan jasa sangat hergantung
pada pemasok bahan baku. Sebagai contoh, untulkmenghasllcan produk jamu "Air Mancur"
atau Jamu Ayam Jago" yang berkualitas tinggi, diperlukan bahan baku yang berkualitas
tinggi yang dihasilkan oleh para petani.

3. Organisasi Pekerja yang Mewakili Pekerja

Organisasi atau serikat pekerja dapat memengaruhi keputusan melaui proses tawar-manawar
secara kolektif. Tawar-manawar tingkat upah, jaminan sosial, kesehatan, kompensasi dan
jaminan hari tua sangat berpengaruh langsung terhadap pengambilan keputusan. Perusahaan
ang tidak melibatkan organisasi pekerja dalam mengambil keputusan gmenimbulkan protes-
protes yang mengganggu jalannya perusahaan Sebagai contoh, unjuk rasa buruh yang sering
terjadi di Indonesia sekarang ini adalah sebagai akibat ketidakpuasan para buruh terhadap

68
keputusan sepihak yang diambil perusahaan. Para buruh kurang dilibatkan dalam
Pengambilan keputusan perusahaan.

4. Pemerintah yang Mengatur Kelancaran Aktifitas Usaha

Pemerintah dapat mengatur kelancaran aktifitas usaha melalui serangkaian kebijaksanaan


yang dibuatnya. Peraturan dan perundang undangan pemerintah sangat berpengaruh terhadap
iklim usaha. Undano undang monopoli, hak paten, hak cipta dan peraturan yang melindungi
dan mengatur jalannya usaha sangat besar pengaruhnya terhadap dunia usaha.

5. Bank Penyandang Dana Perusahaan

Bank,selain berfungsi sebagai jantung perekonomian secara makro, juga berfungsi sebagai
lembaga yang dapatmenyediakan dana perusahaan. Neraca-neraca perbankan yang kurang
likiud dapat memengaruhi nerca neraca perusahaan yang tidak likiud. Sebaliknya, neraca-
neraca perusahaan yang kurang likuid dapat dapat memengaruhi keputusan bank dalam
menyediakan dana bagi perusahaan.

C. PRINSIP-PRINSIP ETIKA DAN PERILAKU BISNIS

Menurut pendapat Michael Josephson (1998) yang dikutip oleh Zimmere (1996:27-28),
secara uviversal ada 10 prinsip etika yang meng arahkan perilaku, yaitu:

(1) Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sunggh, terus-terang, tidak
curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan dan tidak berbohong.

(2) Integritas, yaitumemegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhorma, tulus hati, berani
dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan dapat dipercaya.

(3) Memelihara janji, yaitu selalu manaati janji, patut dipercaya, penoh komitmen, patuh,
tidak mengiterprestasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih
ketidakrelaan.

(4) Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan negara, tidak
menggunakan dan memperlihatkan informasi rahasia, begitu juga dalam suatu konteks
profesional, menjaga/ melindungi kemampuan untuk membuat keputusan profesional yang
bebas dan teliti dan menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentingan.

69
(5) Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui kesalahan,
memperlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap
perbedaan, serta ti bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas
dari kesalahan atau kelemahan orang lain.

(6) Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hatd belas kasihan, tolong-
menolong, kebersamaan dan menghindari sesuatu yang membahayakan orang lain.

(7) Kepada orang lain, yaitu menghormati martabat orang lain, kebebasan dan hak
menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, tidak merendahkan dan
mempermalukan martabat orang lain

(8) Warga negara yang bertanggungjawab, yaitu selalu menaati hulaum/ aturan, penuh
kesadaran sosial dan menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.

(9) Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam
pertemuan personal maupun pertanggungjawaban profesional, tekun, dapat
dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan kemampuan
terbaik dan mengembanglan serta mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi

(10) Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerima tanggungjawab atas


keputusan dan konsekuensinya serta selalu memberi contoh

D. CARA-CARA MEMPERTAHANKAN STANDAR ETIKA

1. Ciptakan kepercayaan perusahaan.Kepercayaan perusahaan dalam menetapkan nilai-nilai


perusahaan yang mendasari tanggungjawab etika bagi pemilik kepentingan.

2. Kembangkan kode etik. Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku
dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.

Topik-topik khas yang ada pada suatu kode etik biasanya memuat

 Ketulusan hati secara fundamental dan ketaan pada hukum


 Kualitas dan keamanan produk
 Kesehatan dan kemanan tempat kerja
 Konflik kepentingan
 Praktik dan latihan karyawan Praktik pemasaran dan penjualan

70
 Keamanan/kebebasan
 Kegiatan berpolitik
 Pelaporan financial
 Hubungan dengan pemasok
 Penentuan harga, pengajuan rekening dan kontrak
 Jaminan dagang/informasi orang dalam
 Pembayaran untuk mendapatkan usaha
 Perlindungan lingkungan
 Informasi pemilikan
 Keamanan kemasan

E. TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN

Menurut Zimmer, ada beberapa macam pertanggung jawaban perusahaan yaitu:

1. Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya


perusahaan harus memerhatikan, melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya tidak
membuang limbah yang mencemari lingkungan

2. Tanggungjawab terhadap pelanggan, tanggung jawab sosial perusahan terhadap pelanggan


menurut Ronald. J.Ebert (2000:88) ada dua kategori, yaitu (1) menyediakan barang dan jasa
yang berkualitas dan (2) Memberikan harga produk dan jasa yang adil dan waj Tanggung
jawab sosial perusahaan juga termasuk melindungi hak- hak pelanggan. Menurutnya, ada
empat hak pelanggan, ya

a. Hak mendapatkan produk yang aman.

b. Hak mendapatkan informasi segala aspek produk.

c. Hak untuk didengar.

d. Hak memilih apa yang akan dibeli. Sedangkan menurut Zimmer (1996), hak-hak
pelanggan

3. Tanggung jawab terhadap investor. Tanggung jawab perusahaan terhadap investor adalah
menyediakan pengembalian investasi yang menarik, seperti memaksimumkan laba.

71
4 Tanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan harus bertanggung Jawab terhadap
masyarakat sekitarnya, misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta
kontribusi terhadap masyarakat yang berada disekitar lokasi perusahaan tersebut berada.

BAB X

BISNIS WARALA

A. PENGERTIAN

Waralaba atau Franchisingdari bahasa Perancis untuk kejujuran atau kebebasan adalah adalah
hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi
pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimans salah satu
pihak diberi hak memanfaatkan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI)
atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan
berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan
dan atau penjualan barang dan jasa.

Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama lnegara asalnya, AS,
menyababkan waralaba di gemari sebagai suatu eistem bisnis diberbagai bidang usaha,
mencapai 35% dari keseluruhan saha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Inggris, berkembang
waralaba dirintis oleh J. Lyons melaui usahanya Wimpy and Goldern Egg, pada tahun 1960-
an. Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi

Pemilik waralaba (franchisor) dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada
keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA. Walaupun Franchisor di populerkan di negara
AS, namun asal mula kata Franchise berawal dari Eropa, yaitu Perancis dan Inggris. Kata
Franchise sendiri bermakna "kebebasan" (freedom). Di masa itu, bangsawan diberikan
wewenang oleh raja untuk menjadi tuan tanah pada daerah-daerah tertentu. Pada daerah
tersebut, sang bangsawan dapat memanfaatkan tanah yang di kuasainya dengan imbalan
pajak/upeti yang di kembalikan kepada kerajaan. Sistem tersebut merupakan royalti, seperti
layaknya bentuk Franchise saat ini.

B. JENIS WARALABA

Waralaba dapat dibagi menjadi dua, yaitu waralaba luar negeri dan waralaba dalam negeri.
Waralaba luar negeri,

Waralaba merupakan salah satu format bisnis digemari karena rese kegagalan yang lebih
kecil ketimbang mendirikan sebuah bisnis har Terutama bagi pebisnis pemula. Bicara tentang
waralaba, ada banvak istilah terdapat di dalamnya.

72
Ada dua jenis waralaba yang sudah biasa dijalankan oleh pebisnis Tanah Air. Pertama,
waralaba format bisnis, franchisor memberikan hak (lisensi) kepada franchisee untuk menjual
produk/jasa menggunakan merek, identitas dari sistem yang dimiliki franchisor Scarborough
et al (2009) membagi waralaba kedalam 3 tipe dasar :

1.Waralaba nama dagang (tradname franchising).

2 Waralaba distribusi produk (product distribution franchising)

3 warlaba murni (pure franchising)

C. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN WARALABA

Tidak ada satupun konsep bisnis yang menjanjikan seluruhkeunggulan tanpa dibarengi
kelemahan. Demikian pula halnya dengan konsep waralaba Adapun keunggulan waralaba
dari sisi terwaralaba disajikan dalam tabel sebagai berikut (scarborough et al, 2009; barringer
dan irland, 2008; Hisrich et al, 2005).

1. Dukungan dan pelatih manajemen. Salah satu penyebab kegagalan bisnis adalah
ketidakmampuan manajemen. Menyadari hal tersebut pewaralaba memberikan dukungan dan
pelatihan manajemen, baik sebelum terwaralaba menjalankan bisnisnya, maupun ketika
bisnis telah berjalan.

2. Penerimaan produk dan daya tarik merek. Bisnis waralaba yang bagus sepatutnya
memiliki penerimaan produk yang baik di pasar karena memiliki daya tarik merek produk
yang baik di pasar karena memiliki daya tarik merek yang kuat. Terwaralaba tidak di tuntut.

D.KEPUTUSAN UNTUK MEMBELI WARALABA

Tidak semua enterpreneur cocok dengan bisnis waralaba. Bagi mereka yang mendambakan
kebebasan penuh dalam berkreasi dan berinovasi, konsep waralaba bukan pilihan
tepat.Enterpreneur sebaikmya memperhatikan beberapa langkah berikut sebelum memtuskan
untuk membeli waralaba

E. PELUANG BISNIS FRANCISE

Dilihat dari tipe bisnis, dalam peluang bisnis ini, bisnis yang telah ada dapat genap membeli
peluang bisnis untuk menambah nilal atau mendiversifikasi produk atau jasa yang
ditawarkan. Kadang-kadang mengacu pada "Pusat Penambah Nilai Keuntungan" yang
menayaradan investasi minimal tetapi membolehkan pemilik bisnis menawarkan nilai pinggi
produk atau jasa di bawah atap yang sama,

F. SELUK BELUK WARALABA DAN TIP MENJADI ANGGOTA JARINGAN

Kebanyakan orang. Bagi calon investor, ketelitian menelisik kinerja bisnis eon pewaralaba
merupakan langkah wajib. Kalau ceroboh dan terburu buru, waralaba bisa seperti kucing
dalam karung. Konon, di Amerika, sebuah usaha waralaba baru lahir setiap 17 menit Di
Indonesia pertumbuhan bisnis sistem waralaba jelas belum sepesat i, meski tak bisa kita

73
pungkiri bahwa pertumbuhannya juga sangat bongsor Beberapa tabloid yang anda baca
hampir setiap pekan menyajikan tulisan tentang profil waralaba tertentu.

G BISNIS YANG LAYAK DIWARALABA

Dari gambar ideal itu, akhirnya kita bisa menarik kesimpulan balwe ada syarat-syarat
tertentu agar sebuah perusahaan layak menyelenggarakanwaralaba saharusnya perusahaan
vang sudah terbukti sukses. Kesuksesan itu mestinya juga sudah teruji selama bertahun-
tahun. Biasanya, melihat perusahaan minimum sudah beroperasi 3 tahun dan telah memiliki
lebih dari satu outlet. waralaba dengan baik. Berhubung investor butuh brand yang sudah ede
J01 Batasan yang masuk akal. Waktu 3 tahun agaknya cukup untuk membuktikan perusahaan
dan konsep usahanya sudah menghadapi berbagai siklus ekonomi. Tentu saja masih ada
persyaratan lain. Menyelenggarakan waralaba bukan cuma menyedot untung dari
terwaralaba, tetapi berbagi untung. Itu sebabnya, diwajibkan calon pewaralaba mengevaluasi
kelayakan bisnisnya dalam menghasilkan keuntungan.

BAB XI

PENCACATAN KEUANGAN SEDERHANA

A. MEMULAI MENCATAT

Ketika memulai suatu usaha, orang sering lupa menyiapkan pencatatan keuangan atau
pembukuan alias laporan, meski sederhana. Padahal, fungsi pembukuan ini sangat vital bagi
kelangsungan bisnis, karenadengan adanya pembukuan tersebut akan memudahkan
masyrakat untuk mengatur arus keuangan yang masuk dan keluar agar dapat diketahui secara
rinci keuntungan dan kerugian yang didapatkan, Setelah mengetahui pentingya pembukuan,
tentu harus dapat mengeri bagaimana melakukan pembukuan tersebut,setidaknya tarafyang
sederhana. Apa pun pemasukan dan pengeluaran perusahaan, mulai sekarang harus dicatat.
Itulah yang paling sederhana. Paling tidak Anda punya cash-flow (aliran kas), profit and lost
(rugi laba), serta neraca sederhana

1. Arus Kas (Cash Flow)

Arus kas atau aliran kas adalah catatan harian mengenai pengeluaran dan pemasukan
keuangan dari usaha yang dijalankan. Sebelum memulai usaha, juga dapat membuat proyeksi
aliran kas ini, yaitu perkiraan aliran kas berdasarkan asumsi-asumsi pengeluar dan
pemasukan dari usaha yang hendak ditekuni. Proyeksi aliran s ini berguna untuk mengetahui
berapa banyak modal yang harus disetor di awal dan dicadangkan selama usaha berjalan.
Juga berapa lama wakru yang diperlukan untuk bisa balik modal. Di luar itu, proyeksi aliran
kas nantinya juga berguna ketika usaha sudah mulai berjalan dengan benar Berikut contoh
Format Buku Kas

74
2. Laporan Rugi Laba

Dalam menyusun laporan rugi laba, Anda sebaiknya memasukkan unsur depresiasi. Caranya
gampang. Untuk pembukuan sederhana kita hiea memakai metode garis lurus. Asumsi
metode ini: kita menganggap sebuah barang mempunyai masa pakai tertentu dan nilai
penyusutannya adalah pembagian antara harga pembeliannya dengan masa pakainya.
Katakanlah peralatan Ibu Nita kita anggap bisa dipakai untuk jangka waktu tiga tahun. Maka
penyusutan per bulannya adalah: nilai peralatan dibagi dengan 36 bulan. Untuk kendaraan
kita asumsikan usianya lima tahun. Itu sebabnya, untuk penyusutan kendaraan per bulan
rumusnya nilai kendaraan dibagi 60 bulan

Dari laporan rugi laba tersebut terlihat, dalam tempo enam bulan usaha Ibu Nita sudah
mampu menghasilkan keuntungan. Sebab, seluruh biaya sudah ditutup oleh pendapatannya.
Sayang, pendapatan yang dihasilkan masih dibawah asumsi aliran kas yang dibuat pada
waktu awal usaha, yaitu sebesar Rp 540 juta.

3. Neraca

Neraca penting dibuat setidaknya setahun sekali, untuk mengetahui nilai perusahaan Anda
dari waktu ke waktu. Saat awal perusahaan neraca perusahaan biasanya hanya terdiri dari
modal awal dan utang serta aset yang diperoleh dari belanja modal tersebut. Aset termasuk
sebagai aktiva, sementara utang dan modal masuk sebagai pasiva. Seiring waktu, aset
perusahaan bisa bertambah, bisa pula terjadi utang-piutang, atau cadangan kas menjadi
berkurang atau bertambah, dan lain-lain.

B.SIKLUSS AKUNTANSI

Sebagaimana yang saya sebutkan bahwa kita harus melihat terlebih dahulu tentang sifat dari
bisnis yang kita jalankan. Apakah usaha kita berbentuk Bidang Usaha Manufaktur (Produksi)
atau bergerak di Bidang Usaha Perdagangan atau bergerak di bidang jasa. Setelah mengetahui
usaha kita bergerak di bidang mana maka kita sudah bisa memulai melakukan pencatatan

1. Analisis Transaksi
Analisis transaksi merupakan tahap awal yang harus dilakukan ehelum melakukan
pencatatan. Ada tiga hal yang harus dilakukan dalam analisis transaksi, yaitu
mengidentifikasi:
a. Apakah transaksi tersebut merupakan transaksi keuangan. Transaksi dikelompokkan
sebagai transaksi keuangan kalau transaksi tersebut mempengaruhi posisi aset, hutang, dan
modal.
b. Perkiraan apa yang dipengaruhi, bertambah atau berkurang, didebet atau dikredit.

2. Jurnal
Jurnal adalah pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang dilaksanakan setiap hari.
Jurnal merupakan proses pencatatan pertama dalam siklus akuntansi setelah analisis

75
transaksi. Jurnal merupakan dasar untuk mem-posting transaksi ke buku besar. Bentuk yang
umum dari jurnal adalah Jurnal Umum (General Journal) yang mencatat segala ienis transaksi
yang terjadi. Dalam praktiknya, apalagi dengan semakin berkembangnya perusahaan dan
semakin rumitnya transaksi-transaksi yang terjadi, tidak mungkin seluruh transaksi yang
terjadi dituangkan hanya dalam general journal

3. Posting Jurnal pada Buku Besar


Yang dimaksud dengan posting di sini adalah membukukan dengan cara memindahbukukan
dari jurnal ke dalam perkiraan masing-masing vang relevan di buku besar. Kalau dalam
jurnal, pencatatan dilakukan setiap hari, maka posting ke masing-masing perkiraan dilakukan
secara periodik, misalnya satu bulan.
4. Neraca Saldo
Neraca saldo menunjukkan saldo masing-masing perkiraan. Saldo debet dan saldo kredit ini
secara total harus sama jumlahnya pada saldo. Neraca saldo merupakan dasar untuk
penyusunan laporan keuangan neraca vang dibuat secara periodik

5. Jurnal Penyesuaian
Fungsi jurnal penyesuaian adalah :
a. Untuk koreksi kesalahan.
b. Untuk pemindah bukuan.
c. Untuk mencatat pos-pos akrual, yaitu yang masih harus diterima/ dibayar.
d. Untuk mencatat pos-pos deferal, yaitu yang diterima lebih dulu atau dibayar lebih dulu.

6. Neraca Lajur
Neraca Lajur (Worksheet) adalah lembaran kerja yang dibuat untuk memudahkan
penyusunan laporan keuangan. Format neraca lajur terdiri dari kolom nama neraca perkiraan,
neraca saldo, penyesuaian, saldo setelah penyesuaian, perhitungan laba-rugi, dan neraca.

7. Jurnal Penutup
Pada akhir periode akuntansi perkiraan-perkiraan buku besar dapat digolongkan dalam 5
(lima) tipe yaitu: aset, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Perkiraan pendapatan dan biaya
pada dasarnya adalah termasuk dalam perkiraan modal, jadi bersifat sementara (temporary)
untuk satu periode akuntansi. Ini berarti pada setiap awal periode akuntansi perkiraan-
perkiraan ini bernilai nol. Oleh karena itu pada akhir periode akuntansi harus ditutup.

8. Penyusunan Laporan Keuangan

76
Setelah tahap penyesuaian atas perkiraan-perkiraan dilakukan, baik untuk pendapatan dan
perkiraan-perkiraan yang ditangguhkan, maupun pendapatan dan biaya-biaya akrual, maka
kemudian disusun poran keuangan. Laporan Keuangan yang disusun terdiri dari Neraca,
aporan Rugi-Laba, dan Laporan Perubahan Kas.

9. Jurnal Balik

Jurnal Balik (reversing entries) adalah suatu pencatatan akuntansi yang dibuat berdasarkan
jurnal penyesuaian , dengan membalik jumal penyesuaian tersebut pada awal periode
sebelum transaksi-transaksi berjalan di catat. Perusahaan membuat jurnal balik karena
menggunakan suatu pendekatan akuntansi tertentu dalam mencatat suatu transaksi.

77
BAB III
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN

KEUNGGULAN

Pada buku pertama, buku tersebut membahas menjelaskan setiap point-point dalam
ilmu kewirausahaan, cukup banyak point-point pembahasan dalam buku pertama.Buku juga
dilengkapi gambar ilustrasi, dan juga beberapa masuka-masukan untuk mendukung kita
unutk menjadi pengusaha yang sukses, dimaksudkan agar pembaca dapat memahami isi buku
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam dunia pekerjaan. Buku pertama juga
dilengkapi beberapa cerita dari beberapa pengusaha-pengusaha sukses, agar para pembaca
dapat tahu awalan dari sukses, seperti apa terlebih dahulu yang harus dihadapi dalam menuju
kesuksesan.

Demikian juga dengan buku kedua yang membahas tentang ilmu kewirausahaan secara
lengkap dan jelas disertai gambar ilustrasi. Banyak teori-teori dari kewirausahaan, agar kita
dapat tahu apa itu kewirausahaan.

KELEMAHAN

Pada buku pertama point-point yang ada pada buku ini bisa saja lengkap akan tetapi
penjelasan tentang point tersebut sulit dipahami jika hanya dibaca saja. Pada buku pertama ini
terlalu banyak teori dari pada gambar ilustrasi dan juga kurang dalam contoh persoalan dalam
bisnis dan penyelesaiannya, sehingga menyulitkan pembaca untuk cepat tanggap dalam
menyelesaikan suatu kasus dalam dunia kerja nantinya.

Persoalan bisnis yang ada pada buku pertama kurang jelas, dan juga point-point yang
ada di setiap point pada buku kedua kuranglah jelas. Dan juga halaman pada buku kedua
lebih sedikit dari buku pertama. Buku kedua tidak memiliki beberapa cerita dari beberapa
pengusaha-pengusaha yang sudah sukses. Tidak seperti buku pertama yang memberikan
inspirasi kita untuk menjadi pengusaha yang sukses, di buku kedua ini hanya berisi tentang
teori-teori dari kewirausahaan.

78
BAB IV
IMPLIKASI

IMPLIKASI TERHADAP:

A. TEORI
Buku-buku berbau kewirausahaan sangat penting untuk mahasiswa tak hanya dalam
bidang teknik sipil tetapi dalam bidang lainnya buku ini juga sangat penting, karena buku
kewirausahaan membantu mahasiswa untuk memahami tentang seluk-beluk dari
kewirausahaan dama dunia pekerjaan. Dari pengetahuan tentang usaha tersebut nantinya
disaat sudah menjadi sarjana, dapat digunakan untuk merancang masa depan yang labih baik
lagi.

B. PROGRAM PEMBANGUNAN DI INDONESIA


Dalam program pembangunan di Indonesia, sangatlah penting bagi tim pengerjaan
proyek infrastruktur untuk memiliki atau merekrut teknisi yang memiliki konsentrasi
dibidang kewirausahaan. Kewirausahan sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan di
Indonesia, agar membuat indonesia menjadi negara yang lebih maju akan pengusaha-
pengusahanya yang aktif dalam dunia perekonomian.

C. ANALISIS MAHASISWA
Menurut analisis saya, dalam pembelajaran tentang kewirausahaan ini mahasiswa harus
memiliki kemampuan untuk menemukan ide-ide atau gagasan yang mendatangkan
keuntungan untuk diri sendiri dan orang lain, serta menjalin kerja sama dalam mencapai apa
yang diinginkan. Dan juga mahasiswa yang mumpuni, dan dalam mempelajari nya harus
memiliki minat yang khusus, agar kelak tahu dalam dunia apa ia akan bergabung.

79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pembahasan yang saya telah jabarkan, maka dapat saya simpulkan bahwa
keberadaan ilmu kewirausahaan sangatlah penting dalam dunia perekonomian dan dalam
dunia pekerjaan. Dari apa yang telah kita pelajari tentang kewirausahaan kita dapat tahu dan
cepat tanggap nantinya bila harus memunculkan ide-ide dan gagasan baru untuk produk yang
akan kita jual kedepannya.
Untuk mempelajari kewirausahaan penulis sarankan untuk menggunakan sumber
pembelajaran seperti buku. Disini penulis lebih menyarankan buku pertama sebagai sumber
pembelajaran. Penulis juga menyarankan agar buku kedua dilakukan pemutakhiran isinya.

80
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Yuyus Suryana, S.E.,M.S. & Dr. Ir. Kartib Bayu, M.Si., Kewirausahaan Pendekatan
Karakteristik Wirausahawan Sukses Edisi Kedua.Kencana,Jakarta.2018

Yusrita SE, MM & H.M. Nur Ridha Tarigan SE, MSi.,Pengantar Kewirausahaan,Perdana
Publishing,Jakarta.2016

81

Anda mungkin juga menyukai