Anda di halaman 1dari 4

NAMA : PITOYO

NIM : N1A117151
PEMINATAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
SEMESTER/KELAS : 7/L
MATA KULIAH :

1.1. Identifikasi Bahaya Limbah B3

1.1.1. Tingkat Daya Racun

Urutan Kelompok LD50 (mg/kg)


1 Amat sangat beracun (extremely toxic) ≤1
2 Sangat beracun (highly toxic ) 1-50
3 Beracun (moderately toxic) 51-500
4 Agak beracun (slightly toxic) 501-5.000
5 Praktis tidak beracun (practically non-toxic) 5.001-15.000
6 Relatif tidak berbahaya (relatively harmiess) >15.000

Lethal Dose (LD50) adalah dosis tertentu yang dinyatakan dalam miligram berat bahan
uji per kilogram berat badan (BB) uji yang menghasilkan 50% respon kematian pada
populasi dalam jangka waktu tertentu. Dalam kaitanya dengan limbah B3 semakin kecil
dosis dengan menimbulkan efek besar pada kesehatan (50% kematian) maka akan semakin
besar daya racun dalam limbah tersebut.
1.1.1. Jenis-Jenis bahan berdasarkat tingkat daya racun
A. Amat sangat beracun (extremely toxic)
1) Nikotin

B. Sangat beracun (highly toxic )


1) Mercury (Hg)
Merkuri (Hg) atau Raksa (dalam bahasa Latinnya Hydrargyrum,
air/cairan perak) merupakan salah satu unsur kimia yang pada tabel
periodik mempunyai simbol Hg dan nomor atom 80. Merkuri
digunakan pada peralatan termometer, barometer, pompa difusi, lampu
uap merkuri, sakelar merkuri, dan alat-alat elektronik lainnya. Merkuri
juga dapat digunakan dalam kosmetik, pestisida, industri soda kaustik,
produksi gas khlor, gigi buatan (bahan amalgam gigi), baterai, sebagai
katalis, dan di pertambangan emas. Limbah emisi merkuri dapat
dihasilkan dari pembangkit listrik maupun industri semen yang
menggunakan proses pembakaran dengan batubara.
Salah satu yang populer dengan limbah Hg tersebut adalah
kasus minamata. Minamata adalah nama sebuah teluk yang terletak di
kota Minamata, Kumamoto Perfecture, Jepang. Tragedi ini tejadi pada
tahun 1953. Penduduk Teluk Minamata, mengkonsumsi ikan yang
sudah tercemar Metil merkuri (Methyl mercury), limbah yang
dikeluarkan oleh pabrik baterai Chisso corp. Penduduk mengalami
kerusakan saraf dan organ lainnya. PT. Chisso didirikan pada tahun
1908 dan mengalami perkembangan pada tahun 1930an. Dalam
perkembangannya perusahaan tersebut menghasilkan limbah merkuri
yang mencemari perairan laut di teluk Minamata, dimana penduduk di
daerah tersebut banyak mengkonsumsi ikan dari teluk tersebut.
Merkuri di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2001
tentang Bahan Berbahaya dan Beracun termasuk kategori Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) dengan karakteristik beracun,
karsinogenik dan berbahaya bagi lingkungan.
Karakteristik beracun adalah B3 yang bersifat racun bagi
manusia yang akan menyebabkan kematian atau sakit yang serius
apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.
Merkuri termasuk kategori sangat beracun berdasarkan uji
pada rat dengan LD50 sebesar 37 mg/kg yang disimbolkan dengan
gambar tengkorak sebagaimana di atas. Gambar urutan berikutnya
merupakan simbol dari karakteristik karsinogenik. Karsinogenik
adalah B3 dengan sifat bahan penyebab sel kanker, yakni sel liar yang
dapat merusak jaringan tubuh. Sedangkan gambar simbol yang ada
gambar ikannya merupakan karakteristik berbahaya bagi lingkungan,
karena bahan tersebut dapat merusak lingkungan terutama di
lingkungan perairan (Kemen LH RI, 2015).
2) Kadmium (Cd)

Kadmium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang


memiliki lambang Cd dan nomor atom 48. Logam lunak dan putih
kebiruan ini secara kimiawi serupa dengan dua logam stabil lainnya
pada golongan 12, seng dan raksa. Seperti halnya seng, Cd lebih
menyukai tingkat oksidasi +2 dalam sebagian besar senyawa dan,
seperti raksa, ia menunjukkan titik lebur yang rendah dibandingkan
dengan logam transisi pada umumnya. 

Kadmium dan kongenernya tidak selalu dianggap sebagai


logam transisi, karena logam tersebut tidak memiliki kulit elektron d
atau f yang terisi sebagian atau seluruhnya, baik dalam bentuk unsur
maupun dalam tingkat oksidasi umumnya. Konsentrasi kadmium rata-
rata dalam kerak bumi adalah antara 0,1 dan 0,5 bagian per juta (ppm).
Cd ditemukan pada tahun 1817 secara simultan
oleh Stromeyer dan Karl Samuel Leberecht Hermann, keduanya di
Jerman, sebagai ketakmurnian dalam seng karbonat.

Kadmium terdapat sebagai komponen minor di sebagian besar


bijih seng dan oleh karena itu merupakan hasil sampingan dari
produksi seng. Kadmium telah digunakan sejak lama sebagai lapisan
tahan korosi pada baja, sementara senyawa kadmium digunakan
sebagai pigmen merah, oranye dan kuning, untuk mewarnai kaca dan
untuk menstabilkan plastik

3) Arsenic (As)

Arsenik sendiri merupakan senyawa kimia yang dihasilkan


secara alami dalam kerak bumi. Zat ini dapat ditemukan dalam
air, udara dan tanah secara alami. Itu sebabnya arsenik juga
ditemukan dalam beberapa jenis makanan, seperti makanan
laut, susu, hingga daging.

C. Beracun (moderately toxic)


1) Hidrokinon
D. Agak beracun (slightly toxic)
1) Isopropanol
2) Ni
3) Seng (Zn)
E. raktis tidak beracun (practically non-toxic)
1) Asam Askorbate
2) Mangan (Mg)
F. Relatif tidak berbahaya (relatively harmiess)

Anda mungkin juga menyukai