Anda di halaman 1dari 17

Analisis Sejarah, Volume 7, No.

1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

KERUNTUHAN PERADABAN BARAT MENURUT OSWALD


SPENGLER

Purwo Husodo

Dosen tetap Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas


Email : purwohusodo@yahoo.com

Abstrak
Secara eksternal, pemikiran filsafat sejarah Spengler banyak dipengaruhi oleh
pemikiran Vico, Goethe dan Nietzsche. Spengler menerima pemikiran Vico
terutama mengenai proses sejarah yang bersifat siklus. Vico membagi seluruh
proses sejarah umat manusia ke dalam tiga jaman. Masing-masing jaman akan
mengalami proses seperti lahir, tumbuh, dewasa dan kemudian mati yang
dirumuskannya ke dalam jaman dewa-dewa (The Age of Gods), jaman pahlawan-
pahlawan (The Age of Heroes) dan jaman manusia-manusia (The Age of Men).
Setelah berlalu keseluruhan ketiga jaman tersebut maka dimulailah satu
perjalanan baru pada waktu yang sama sebagai perulangan kembali, namun tidak
ke titik pangkal melainkan ke titik yang lebih tinggi sehingga seluruhnya
merupakan kemajuan. Pandangan Vico ini berupa gerak melingkar yang
berbentuk spiral. Konsep Vico ini dapat dianggap sebagai sintesa dari gerak
melingkar bagi proses sejarah yang bersifat siklus pada jaman Yunani Kuno
dengan proses sejarah yang bersifat linier pada tradisi Kristiani (Abad
Pertengahan). Konsep Vico ini dapat dikatakan diterima oleh Spengler dan
kemudian diberi pengertiannya sendiri.
Kata Kunci : Spengler

~ 169 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

A. PENGANTAR permulaan Perang Dunia II, yang sebenarnya


priode produktif Spengler.
Oswald Spengler adalah salah seorang
filsuf sejarah abad ke-20 dari Jerman, yang Periode pertama kehidupan Spemgler
pemikiran-pemikirannya cukup menarik merupakan masa pendidikannya baik di
terutama tentang gerak sejarah. Karya utama Munich, Berlin ataupun Halle sampai ia
dari Spengler adalah Der Untergang des berhasil meraih gelar doktor dengan sebuah
Abendlandes (The Decline of the West). disertasi tentang Herakleitos. Hal ini dapat
Pemikirannya yang pesimistis mengenai dimungkinkan karena kedua orang tuanya
peradaban Barat dari buku tersebut termasuk dari keluarga yang berpendidikan.
mengakibatkan ia dan bukunya dengan cepat Perang Dunia I pada tahun 1918 benar-
sangat terkenal, baik di Jerman sendiri benar sesuai dengan ramalan Spengler.
maupun di Amerika.1 Spengler mempunyai firasat yang tepat ketika
Pemikiran-pemikiran Spengler telah ia menyatakan bahwa Perang Dunia I hanya
memberikan sumbangan yang cukup besar salah satu permulaan rangkaian peperangan
terhadap perkembangan filsafat sejarah. dan munculnya revolusi-revolusi. Perang
Pemikirannya tentang proses sejarah cukup Dunia I merupakan suatu dampak lebih lanjut
mengejutkan seluruh bangsa Jerman dan dari peperangan-peperangan yang
dunia pada waktu itu. Ia dianggap sebagai mengakibatkan pertanda awal dari
nabi malapetaka karena prediksi-prediksinya keruntuhan dunia Barat 4. Spengler adalah
tentang masa depan. Spengler meramalkan seorang nasionalis sayap kanan. Pada saat
bahwa sejarah kebudayaan Barat akan Perang Dunia I berkobar, Spengler membela
mengalami kemunduran dan keruntuhan kebenaran kaum nasionalis. Meskipun
seperti halnya kebudayaan-kebudayaan demikian ia tidak percaya pada teori ras yang
sebelumnya. Prinsip-prinsip pemikiran menganggap ras Jerman merupakan ras yang
Spengler pada dasarnya berasal dari sejarah itu paling unggul, sehingga Hitler tidak
sendiri. Prinsip-prinsip tersebut menekankan dipandangnya sebagai seorang yang
dasar kesamaan di dalam sejarah kebudayaan berkepribadian pemimpin Jerman yang
besar di dunia 2. diharapkan. Gelora nasionalisme Jerman bagi
Spengler tidak dapat dipisahkan dari bagian
Oswald Spengler, lahir pada tanggal 29 kehidupannya, tetapi ia menolak sebagai
Mei 1880 di Blakenburg, Jerman 3. Latar pelopor revolusi sosial bangsanya.
belakang kehidupan Spengler pada dasarnya
dapat dibagi menjadi dua periode kehidupan, Spengler dituntun oleh rasa kebencian dan
yaitu pertama;periode kehidupan sebelum kemuakan. Kebencian dan kemuakannya
Perang Dunia I dan kedua; periode kehidupan tersebut ditujukan terhadap bangsa Perancis
dari permulaan Perang Dunia I sampai dengan dan merasa muak terhadap orang-orang yang
terlibat dalam revolusi pada tahun 1918, yaitu
pendiri-pendiri republik Jerman. Spengler
1
Nash, Ronald H., Ideas of History, Taronto dan mengajak kaum muda agar membenci
Vancover:Clarke,IrwindanCompanyLtd,1969, hal.140. Perancis dan para pendiri republik. Menurut
2
Ibid., hal. 141. Spengler menyebutkan delapan Spengler, barang siapa tidak mampu
kebudayaan besar di dunia, yaitu : Mesir, Cina, Semit
(Baylon), India, Apolonian (Klasik, Yunani atau Romawi),
membenci mereka dianggap sebagai manusia
Faustian(Barat), Magian(Arab)danMexico. pengecut. Spengler meramalkan keruntuhan
3
Dray, W.H., “Oswald Spengler”, dalam The
4
Encyclopedia of Philosophy, ed. Paul Edwards, New York , Helps, Arthur (ed)., Spengler Latters 1931-1936,
Macmillan Co&Inc,1967,hal527. London,GeorgeAllen&UnwinLtd,1966,hal16.

~ 170 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

demokrasi yang tak terelakkan. Bangsa serangan jantung yang mendadak. Ia belum
Jerman sedang menunggu pemunculan satu genap berusia 56 tahun ketika meninggal
tokoh untuk memimpin rakyatnya. Kalau dunia8 . Spengler meninggalkan arena
abad 18 adalah abad menghasilkan raja-raja pertikaian politik yang berkepanjangan.
dan abad 19 membawa kebebasan bagi Dengan demikian satu generasi telah lewat
rakyat, maka Spengler berharap bahwa abad semenjak masa kehidupan Spengler,
20 akan memunculkan kebebasan khususnya dikarenakan sebuah peperangan
kepribadian besar 5. Inilah batas-batas yang telah membalikkan eksistensi manusia,
Spengler menerima ideologi Sosialisme sebagaimana yang diramalkan oleh Spengler
Nasional dengan sejumlah orang-orang sebagai berikut:
intelektual lainnya yang diungkapkan dengan Dunia barangkali berada di ambang
Revolusi Konsevatif. Di satu pihak orang Perang Dnia II, dimana persekutuan
memandang bahwa Spengler tampak kekuatan-kekuatan tidak diketahui, dan tidak
menentang Sosialisme Nasional, namun ada ada kemungkinan untuk meramalkan
orang yang menganggap terutama kaum sumber-sumber dan sasran-sasaran militer,
demokrat memandang Spengler sebagai industri dan revolusi. Jerman bukanlah
pelopor Revolusi Sosialisme Nasional yang sebuah pulau. Jika orang Barat tidak melihat
mengarah pada pemerintahan diktator hubungan manusia dengan dunia sebagai
kaisarisme. Kendati membela bangsanya, permasalahan terpenting yang dihadapi,
Spengler juga menolak beberapa pandangan maka takdir akan menimpa dunia Barat
kaum Sosialisme Nasional. Alasannya adalah tanpa balas kasihan9
ia meragukan teori ras yang dikembangkan
oleh Hitler. Spengler tidak melihat Hitler Sembilan bulan sebelum ramalan ini
sebagai tokoh yang diharapkan bagi bangsa diungkapkan oleh Spengler, ia telah menulis
Jerman. Salah satu kekecewaannya adalah surat dengan nada sedih: ”Saya dapat melihat
ketika akan mengadakan wawancara dengan ke depan secara jelas, namun saya merasa
Hitler di Bayreuth pada tahun 1933. lebih kesepian dari pada sebelumnya, bukan
Ketidaksukaan Spengler terhadap diktator seolah-olah saya berada di antara orang-orang
Hitler itu telah terjadi lama sebelumnya, yaitu buta, melainkan berada di antara orang-orang
sejak Munich Putsch tahun 1923 6. dengan mata terbalut sehingga mereka tidak
dapat melihat runtuhnya rumah mereka”10
Spengler memandang bahwa coup d’ etat
(kudeta) sebagai suatu usaha yang bakal gagal Sepanjang hidupnya, Spengler merasa
dan akan menguntungkan kubu Perancis. tidak dimengerti oleh orang lain. Spengler
Kudeta akan melemahkan negara dan merasakan bahwa dirinya sering
merugikan cita-cita nasional. Alasan disalahtafsirkan dan dibenci oleh orang
psikologis pada sikap kritis Spengler terhadap banyak. Untuk dapat dipahami oleh orang
Sosialisme Nasional adalah kebenciannya lain maka harus menghibur diri sendiri.
pada kaum proletar. Spengler menyebut Seperti yang pernah dicontohkan oleh Alexis
partai Sosialisme Nasional sebagai organisasi de Tocqueville dalam bukunya L’ Ancien
kaum pengangguran yang malas bekerja 7. Regime et Revolution, sebagaimana pepatah
yang berbunyi “memahami segala sesuatu”
Oswald Spengler meninggal di Munich tidak berarti ”memaafkan segala sesuatu”.
pada malam hari tanggal 8 Mei 1936 akibat Memaafkan adalah satu sifat pemberian

5 8
Ibid, hal17. Ibid,hal9.
6 9
Ibid,hal18. Ibid
7 10
Ibid. Ibid.

~ 171 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

Tuhan, sedangkan memahami adalah tugas filsafat sejarahnya. Goethe juga memberikan
yang dituntut oleh keadilan 11. pengaruh terhadap metode yang diterapkan
oleh Spengler dalam filsafat sejarahnya.
Namun demikian isi bukunya The Decline
Metode tersebut berasal dari konsep
of the West berhasil menarik perhatian
fenomena utama dan polaritas utama dari
sejumlah besar peminat dan pembaca buku
suatu organisme.
tersebut, yakni mereka yang sedang terpukau
dan menderita oleh dahsyatnya peperangan. Nietzsche, meskipun bukan seorang filsuf
Sementara itu isi bukunya masih terus sejarah namun diakui oleh Spengler sebagai
mendapat sorotan yang tajam dari para orang yang tidak sedikit mempengaruhi
cendekiawan sejarah. pemikirannya, terutama pandangan
Nietzsche tentang perulangan abadi (eternal
Pengaruh Pemikiran Spengler
recurrence). Pengearuh konsep perulangan
Secara eksternal, pemikiran filsafat sejarah abadi dari Nietzsche dianggap sesuai dengan
Spengler banyak dipengaruhi oleh pemikiran pemikiran-pemikiran Spengler karena proses
Vico, Goethe dan Nietzsche. Spengler sejarah menurutnya berawal dari konsep
menerima pemikiran Vico terutama siklus tersebut. Konsep perulangan abadi
mengenai proses sejarah yang bersifat siklus. diterima oleh Spengler sebagai siklus
Vico membagi seluruh proses sejarah umat kebudayaan yang berlaku bagi seluruh
manusia ke dalam tiga jaman. Masing-masing organisme dalam kehidupan manusia dan
jaman akan mengalami proses seperti lahir, alam semesta.
tumbuh, dewasa dan kemudian mati yang
Spengler meninggalkan pembatasan tiga
dirumuskannya ke dalam jaman dewa-dewa
jaman sebagai keseluruhan proses Vico, dan
(The Age of Gods), jaman pahlawan-
memakai konsep dari Nietzsche yang tidak
pahlawan (The Age of Heroes) dan jaman
ada batas akhirnya melalui pola-pola yang
manusia-manusia (The Age of Men).
tetap. Sebaliknya mengenai bentuk
Setelah berlalu keseluruhan ketiga jaman pergerakannya, Spengler tidak menganut
tersebut maka dimulailah satu perjalanan konsep dari Nietzsche tetapi mengambil
baru pada waktu yang sama sebagai konsep spiral dari Vico.
perulangan kembali, namun tidak ke titik
Sejarah Sebagai Morfologi Komparatif
pangkal melainkan ke titik yang lebih tinggi
sehingga seluruhnya merupakan kemajuan. Menurut Spengler, sejarah dunia adalah
Pandangan Vico ini berupa gerak melingkar riwayat keseluruhan sejarah dunia masa
yang berbentuk spiral. Konsep Vico ini dapat lampau, masa kini dan pada masa mendatang.
dianggap sebagai sintesa dari gerak melingkar Sejarah merupakan riwayat morfologi
bagi proses sejarah yang bersifat siklus pada organisme yang disebut oleh Spengler sebagai
jaman Yunani Kuno dengan proses sejarah fenomena sejarah. Sejarah dunia
yang bersifat linier pada tradisi Kristiani (Abad membicarakan struktur organis mengenai
Pertengahan). Konsep Vico ini dapat kebudayaan besar.
dikatakan diterima oleh Spengler dan Bagi Spengler, sejarah tidak hanya
kemudian diberi pengertiannya sendiri. membicarakan keseluruhan fakta-fakta atau
Filsuf lain yang memberikan pengaruh peristiwa-peristiwa pada masa sekarang.
terhadap pemikiran Spengler adalah Goethe. Namun sejarah tetap memerlukan fakta-fakta
Dalam karya Goethe, Faust memberikan untuk mengetaui peristiwa-peristiwa pada
inspirasi bagi Spengler dalam membahas masa lampau, sekaligus untuk memprediksi
peristiwa pada masa mendatang dan
11
Ibid,hal10. menggeneralisirnya tentang struktur serta

~ 172 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

perbandingan periode sejarah12. Spengler Sebagai ganti sistem Ptolemaios tentang


memerlukan fakta-fakta untuk mengetahui sejarah dunia, Spengler menawarkan
bagaimana sebenarnya prinsip-prinsip atau pendapatnya sendiri yakni konsepsi
hukum-hukum yang mengatur kehidupan Copernicus (Copernican conception), yang
kebudayaan pada masa lampau dan menilik tidak memberikan kedudukan istimewa pada
ke masa depan. kebudayaan Barat. Bagi Spengler, Copernicus
dianggap telah mengantarkan manusia
Spengler menolak pembagian periodisasi
modern memasuki abad modern. Pandangan
sejarah menjadi tiga jaman yaitu jaman kuno,
Copernicus merupakan proses yang
jaman pertengahan dan jaman modern.
mendasari hakekat dan proses sejarah, dan
Pembagian tersebut tidak tepat dan tidak
terlepas dari praduga yang tidak masuk akal.
mempunyai makna. Pembagian periode
tersebut oleh Spengler disebut sangat relatif. Konsepsi Copernicus menghendaki
Menurut Spengler, pembagian sejarah ke pendekatan ke realitas dan dunia yang oleh
dalam jaman kuno, jaman pertengahan dan Spengler telah diberi nama sebagai
jaman modern tersebut berarti telah gagal pendekatan fisiognomik. Dengan demikian
untuk melihat posisi yang sebenarnya dari ada satu konsistensi antara konsep-konsep
sejarah umat manusia secara umum. Tidak Spengler tentang dunia sebagai sejarah,
hanya bahwa skema tersebut membatasi metode fisiognomik dan konsepsi Copernicus
sejarah tetapi yang lebih buruk adalah tentang sejarah dunia.
membatasi tahapan 13. Spengler membedakan dunia sebagai
Pandangan sejarah yang Eropa-sentris alam dan dunia sebagai sejarah. Dunia sebagai
menerapkan konsep sejarah secara linier sejarah dipahami dan diberikan bentuk dari
dalam proses sejarah. Ptolemaios menganggap lawannya dunia sebagai alam. Dunia sebagai
bahwa sejarah diinterpretasikan dan bertitik alam berbeda sekali dengan dunia sebagai
tolak dari perspektif dunia Eropa 14. Menurut sejarah. Dalam dunia sebagai alam dikenal
pandangan ini kebudayaan besar mengikuti peristiwa kausalitas dan ketegangan dengan
perputaran gerak sekitar pusat seluruh pemahaman statis, seperti yang terdapat di
kejadian-kejadian di dunia. Spengler menolak dalam hukum alam. Para filsuf yang
sistem Ptolemaios (Ptolemaic systems) yang memegang teguh pandangan dunia sebagai
mengakui kedudukan istimewa bagi alam memandangnya dalam suatu cara yang
kebudayaan Barat. Spengler berpendapat bersifat mekanis, statis bahkan cara
bahwa disamping kebudayaan Barat terdapat pemahaman dunia yang mati. Oleh karena,
pula kebudayaan besar lain di dunia seperti dunia yang statis adalah sesuatu hal yang telah
kebudayaan Klasik (Yunani), Mesir dan Cina. jadi (things become) dan setiap kenyataan
yang diaktualisir berada dalam ruang, yang
tidak mengenal perubahan dan tidak
mengenal batas waktu. Dunia semacam ini
12
Nash.,op.cit., hal166. merupakan dunia kausalitas (sebab dan
13
Spengler, Oswald., The Decline of the West Vol.I, akibat) dan mengikuti hukum-hukum atau
translated by Charles Francis Atkinson, New York, Alfred aturan-aturan menurut logika ruang (the logic
A.Knopf,1961,hal16.
of space).
14
Di lain pihak, dunia sebagai sejarah dikenal
Sullivan,JohnEdward., ProphetsoftheWest,New York,
suatu peristiwa nasib (destiny) dan kepekaan
Reinhart & Winston Inc, 1970, hal 19. Spengler menyebut
pembagian sejarah menjadi:sejarah kuno, sejarah abad perasaan. Dunia sebagai sejarah merupakan
pertengahan dan sejarah modern sebagai konsepsi dunia yang semata-mata sedang menjadi
Ptolemaiostentangsejarah.

~ 173 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

(things becoming) dan merupakan kausal serta sistem-sistem yang diciptakan


kehidupan murni, serta kejadian-kejadian secara sistematiks. Peristiwa-peristiwa
yang terletak di luar hukum sebaba dan akibat semacam itulah yang tidak dipahami dalam
(kausalitas). Dalam dunia sebagai sejarah, sejarah, oleh karena peristiwa-peristiwa
nasib adalah keharusan organis di dalam tersebut merupakan ketentuan yang bersifat
kehidupan sejarah; yang lebih memenuhi dari statis. Menurut Spengler, hanya yang
pada kausalitas dunia sebagai alam. Dunia kwantitatiflah yang dapat dimengerti melalui
sebagai sejarah ditentukan oleh logika waktu angka-angka, dapat ditentukan secara kausal,
(the logic of time) bukannya oleh logika dapat ditangkap dalam suatu hukum atau
ruang15 . Spengler menaruh perhatian besar rumusan.
terhadap filsafat tentang “pengalaman hidup”, Di lain pihak, pendekatan fisiognomik
yang melihat dunia sebagai sejarah. Menurut memandang dunia sebagai sejarah. Simpati,
Spengler, untuk dapat mendekati dunia observasi, komparasi, penghayatan batiniah,
sebagai sejarah harus dengan kecakapan intelektual merupakan alat-alat
mempergunakan pemahaman kritis (critical dalam penyelidikan sejarah. Wawasan sejarah
understanding). menggunakan pendekatan ke dalam dunia
Sesuai dengan kedua pandangan dunia sebagai sejarah melalui fisi intuitif dan
tersebut, menurut Spengler ada dua metode penggunaan analogi yang merupakan cara
atau cara mengetahui dunia, yaitu dengan untuk memahami bentuk-bentuk kehidupan
17
metode sistematik dan metode fisiognomik. .
Dunia sebagai alam mempunyai cara tertentu Penerapan prinsip homologi pada
yaitu pengertian, demikian juga dunia sebagai fenomena sejarah dunia membawa konotasi
sejarah dapat dipahami dengan cara tertentu, baru untuk kata kontemporer atau sejaman.
yaitu ketepatan. Ada pengetahuan alam dan Spengler menunjuk sebagai kontemporer
pengetahuan manusia, ada pengalaman ilmiah dengan dua fakta sejarah yang terjadi dalam
dan pengalaman hidup. Spengler
posisi yang sama di dalam kebudayaan-
mengatakan: kebudayaan besar dan memiliki arti yang
Semua cara memahami dunia pada sama pentingnya.
dasarnya dapat dilukiskan sebagai morfologi. Telah ditunjukkan dalam sejarah
Morfologi tentang yang mekanis, yang perkembangan jaman Klasik dan jaman Faust
merupakan suatu ilmu yang menemukan dan (Barat) mengenai geometri , berlalu dalam
menata hukum alam dan hubungan- kesesuaian yang utuh dan berusaha
hubungan kausal disebut sistematik. menggambarkan Pythagoras sebagai
Sedangkan morfologi dari yang organis, kontemporer Rene Descartes, Archytas
sejarah dan kehidupan dan semua yang dengan Laplace, Archimides dengan Gauss,
menunjukkan tanda, arah dan nasib disebut Napoleon secara morfologis kontemporer
fisiognomik 16 dengan Alexander Agung, Hannibal
Pendekatan sistematik berdasarkan pada kontemporer dengan Perang Dunia I dan
penelitian-penelitian empiris suatu peristiwa Budha kontemporer dengan Kristus. Spengler
dari obyek yang mati. Metode sistematik juga memberitahukan bahwa kebudayaan
disebut juga dengan metode ilmiah dengan Barat masih akan menanti Julius Caesar lagi
pengertian konsep-konsep, definisi-definisi,
rumusan-rumusan dan hukum-hukum
15
Ibid., hal168.
16 17
Spengler.,op.cit,hal100. Ibid.,hal25danlihatjugaSullivan.,op.cit.,hal169.

~ 174 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2200 Sebagaimana jangka hidup ideal manusia
sesudah Masehi 18. setidak-tidaknya dalam suatu perhitungan
adalah tujuh puluh tahun, maka setiap
Proses Sejarah Dalam Kebudayaan Barat
organisme kebudayaan memiliki satu siklus
Spengler memandang kebudayaan kehidupan dari kelahiran sampai kematian
sebagai kesatuan unsur-unsur yang saling kira-kira seribu tahun, yang masing-masing
berhubungan seperti yang terdapat dalam tahap dalam siklus merupakan keharusan
organisme makhluk hidup. Misalnya, dalam setiap aturan kronologis tertentu 20.
tumbuhan diungkapkan dalam bentuk daun,
Menurut Spengler, kehidupan
bunga, ranting dan dahan. Demikian pula
kebudayaan dalam keseluruhanny akan sama
halnya dengan kebudayaan dapat
dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan,
dimanifestasikan dalam unsur-unsur seperti:
binatang dan manusia. Proses kehidupan
religius, intelektual, politik, ekonomi, kesenian
oganisme tersebut sama pula dengan proses
dan ilmu pengetahuan.
alam semesta yang dikuasai atau diatur oleh
Bagi Spengler, kebudayaan itu mengalami hukum siklus, yaitu hukum yang mengatur
proses seakan-akan biologis dalam organisme perubahan-perubahan natural yang tetap
makhluk hidup, yakni: lahir, anak-anak, sepanjang masa 21.
muda, dewasa, tua dan kemudian mati.
Spengler mengatakan bahwa suatu
Demikian pula halnya dengan kebudayaan
kebudayaan yang “lahir”, “berkembang” dan
mengiktui keharusan kronologis seperti
“mati”. Atau ia mengatakan bahwa “setiap
halnya siklus dalam organisme
kebudayaan bergerak melalui tahap-tahap
Siklus kehidupan dari kelahiran, masa jaman manusia individual. Setiap kebudayaan
kanak-kanak, masa dewasa dan kematian memiliki masa kanak-kanak, masa muda,
tidak saja berlaku pada individu-individu masa dewasa, masa tua”. Atau lagi, Spengler
binatang dan tumbuhan tetapi juga berlaku juga menunjuk “musim semi”, “musim panas”,
pada setiap kebudayaan. Sebenarnya “musim gugur” dan “musim dingin” dalam
pandangan ini sudah digunakan oleh Plato kebudayaan-kebudayaan besar 22.
untuk menginterpretasikan kemunduran dan
Musim semi dipandang sebagai masa
kehancuran negara kota pada jaman Yunani
kanak-kanak individu manusia atau
Kuno. Pandangan ini mengatakan bahwa
pertumbuhan dalam suatu kebudayaan.
sejarah akan selalu berulang kembali dan
Musim panas dilihat sebagai masa muda
hukum-hukum siklus kehidupan dari suatu
individu manusia atau masa perkembangan.
kebudayaan dapat dipelajari seperti
Kemudian musim gugur mengikuti
mempelajari siklus kehidupan jenis binatang.
perkembangan kematangan individu
Setiap kebudayaan, setiap kedewasaan, manusia atau masa kejayaan. Dan akhirnya
kematangan dan keruntuhan dari suatu musim dingin merupakan masa terakhir serta
kebudayaan, segala sesuatu dari tahap-tahap memperlihatkan akhir suatu kebudayaan
dan periode-periode memiliki kelangsungan atau kematian individu manusia. Hal tersebut
hidup tertentu selalu sama berulang lagi dapat digambarkan sebagai berikut:
dengan tekanan dari suatu simbol 19.
20
Cairns, Grace., 1963, Philosophies of History. London,
18
Nash., op.cit, hal 142. Beberapa kritik telah mengakui PeterOwenLtd,hal.374.
21
bahwa kedudukan Spengler pada pandangan ini Soeri Seroto., “Filsafat Sejarah Oswald Spengler”,
membantu mempersiapkan Jerman untuk kemajuan dalam Bacaan Sejarah, Yogyakarta, Fak. Sastra dan
Hitler. KebudayaanUGM,1980,hal.5.
19 22
Spengler,op.cit,hal.109-110. Sullivan.,opcit.,hal.171.

~ 175 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

Alam Manusia Kebudayaan kekuatan alam yang lain. Spengler


Masa menyebutkan manusia pada masa ini sebagai
Masa manusia primitif. Manusia primitif berusaha
Musim Semi Kanak-
Pertumbuhan menghormati dan mengharmonisasi dirinya
kanak
Masa dengan alam semesta untuk mencapai
Musim Panas Masa Muda keselamatan dan kesejahteraannya. Di
Perkembangan
samping itu, manusia primitif mempunyai
Masa
Musim Gugur Masa Kejayaan rasa takut kepada dewa-dewa dan takut
Dewasa
kepada kekuatan-kekuatan alam semesta.
Masa Pada tahap pra-kultur ini, manusia
Musim Dingin Masa Tua
Keruntuhan mengikuti irama yang tetap yaitu orang lahir,
menjadi besar, bekerja, makan dan akhirnya
mati. Dalam organisasi masyarakat belum
Kebudayaan Barat semenjak memperoleh bentuk yang semestinya, tidak
kelahirannya sampai dengan ada seni dan ilmu pengetahuan yang cukup
perkembangannnya melewati tahap- untuk membentuk kebudayaan. Masa ini
tahap kehidupan seperti organisme disebut oleh Spengler dengan masa
lainnya. Kebudayaan Barat, menurut masyarakat tak bersejarah (historyless society) 24.
Spengler Mengalami empat (4) Dalam bidang ekonomi dan politik masih
tahap perkembangan, yaitu (1) berbentuk sangat sederhana. Corak
Tahap pra-kultur (masa kehidupan masyarakat dan lembaga-lembaga
pertumbuhan), (2) Tahap kultur masyarakat sangat bergantung pada alam.
awal (masa perkembangan), (3) Dalam kebudayaan yang lebih luas, tahap
Tahap kultur akhir (masa kejayaan), ini dinamakan dengan masa kanak-kanak
(4) Tahap peradaban (masa atau musin semi. Pada kebudayaan Yunani
keruntuhan). Spengler memperinci Kuno masa ini ditandai dengan perasaan
empat tahap kebudayaan Barat. takut kepada dewa-dewa, rasa takut kepada
1. Tahap Pra-Kultur kekuatan alam semesta dan sekaligus rasa
akrab dengan alam. Kepercayaan orang
Masa pra kultur pada kebudayaan Barat Yunani Kuno pada masa ini adalah
berlangsung antara tahun 500-900 M, yaitu menyembah kepada dewa-dewa yang
pada jaman Meroving-Karoling (kerajaan dianggap mempunyai tubuh seperti manusia,
Franka) 23. Ciri-ciri dari masa ini adalah dalam namun lebih sempurna. Dewa Zeus dianggap
bentuk-bentuk ekspresi kehidupan yang sebagai bapak segala dewa-dewa dan
masih primitif. Secara ekonomi didasarkan manusia yang menguasai langit dan bumi.
atas kehidupan pedesaan dan secara spiritual Meskipun pada masa ini masih bersifat
dapat dikenal melalui suatu imajinasi primitif, namun pada saat beikutnya lahir
mitologis yang mengekspresikan didalam suatu kebudayaan yang ditandai oleh
epos dan legenda, yang kemudian munculnya ciri-ciri kepercayaan tentang
dikembangkan dalam bentuk filosofis dan terjadinya dunia. Dalam kebudayaan-
ilmiah. kebudayaan lain situasi demikian merupakan
Pada tahap ini, kehidupan manusia gejala yang disertai oleh lahirnya epos dan
memusatkan diri pada kekuasaan alam dan mitos.
kemudian dipujanya. Misal: menyembah Lahirnya suatu kebudayaan akan ditandai
pada matahari, bulan, angin, dewa, dan segala oleh munculnya suatu gaya yang sederhana

23 24
SoeriSoeroto.,opcit.,hal.6. Ibid.

~ 176 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

tetapi kokoh di dalam bidang seni, ilmu Di samping golongan bangsawan yang
pengetahuan dan agama. Situasi demikian berpengaruh pada masa ini, golongan pendeta
terdapat pada gaya Gothik jaman atau pemuka-pemuka agama juga tidak
pertengahan. Pada umumnya gejala-gejala ini
sedikit pengaruhnya dalam menentukan
disertai oleh lahirnya suatu epos atau mitos
jalannya sejarah. Golongan pemuka agama ini
yang besar seperti halnya Edda dan
Niebelungenlied di Jerman atau di Yunani dengan merupakan kelompok pemikir yang
epos Illias dan Odyssea karya Homerus yang memperhatikan kebenaran abadi. Golongan
terkenal 25. pendeta ini lebih berpengaruh daripada
golongan pemikir lain yang tidak menempati
2. Tahap Kultur Awal
kedudukan dalam menetukan kebenaran
Masa kultur awal pada kebudayaan Barat abadi. Golongan pendeta juga
berlangsung antara tahun 900-1500 M 26. memperhatikan peristiwa-peristiwa
Pada tahap ini merupakan masa kausalitas seperti dalam hukum-hukum ilmu
pemberontakan terhadap mitologi dan alam 28. Tidak sekedar persoalan-persoalan
scholaticisme musim semi. Dengan ditandai keagamaan saja tetapi juga golongan pendeta
oleh tumbuhnya sistem politik yang bersifat menentukan kebenaran di dalam ilmu
feodalisme, yakni periode kebudayaan pengetahuan. Golongan pendeta tidaka hanya
patriarkal atau organisasi yang bercirikan tampil di dalamurusan keagamaan saja akan
feodal. tetapi berpengaruh pada bidang politik dan
Pada tahap ini, tanah merupakan sumber ilmu pengetahuan yang bercirikan
utama produksi. Mereka yang meiliki dan keagamaan.
menguasai tanah, yaitu kaum bangsawan Tahap kultur awal di dalam kebudayaan
adalah orang yang memonopoli kehidupan Barat pada umumnya menyerupai proses
politik. Kaum bangsawan adalah rakyat biasa sejarah kebudayaan-kebudayaan besar
yang lebih terhormat keduduknnya. lainnya. Tahap ini disebut juga dengan masa
Golongan bangsawan ini secara tidak disadari muda atau musim panas. Ciri dari manusia
mengikuti ketentuan-ketentuan nasib pada tahap ini mulai berubah dan mempunyai
kebudayaan (destiny of culture). Golongan kesadaran jiwa yang kritis. Dalam
bangsawan ini memiliki kecerdasan, kebudayaan Yunani (Klasik) lahir suatu
kesungguhan, seksualitas, kepekaan dan metafisika yang merupakan satu bentuk
kehidupan berkeluarga. Di bidang politik filsafat murni (A purely philosophical form) dari
pengertian yang paling penting adalah suatu pemikiran dunia. Pada saat itu lahir pula
mempertahankan kepentingan dan filsuf-filsuf alam dari Ionia dan Elea.
kekuasaan. Permainan politik merupakan ciri
Dalam bidang ekonomi dan politik
dari golongan bangsawan dan kehidupan
muncul kota-kota baru. Corak perekonomian
adalah permainan politik 27.
masih bersifat agraris sehingga kehidupan
masyarakat masih menggantungkan pada
alam. Namun corak perekonomian yang
25
Ibid.
26
Ibid.
27 28
Cairns,opcit.,hal.379. Ibid.,hal.371.

~ 177 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

agraris tersebut menjadi tulang punggung pribadi-pribadi yang kreatif. Inilah periode
munculnya kota-kota atau negara kota. Great Masters yang diwakili oleh pelukis-
Negara kota adaalah suatu wilayah yang pelukis madzab Belanda danItalia, komponis-
memiliki pemerintahan yang dipilih atau komponis Jerman, kaum Reformis dan
ditentukan oleh rakyat dan memiliki hak Humanis, kaum rasionalis dan Empiris pada
otonom. abad ke-17 dan dan abad ke-18 32.
3. Tahap Kultur Akhir Sementara pada abad ke-15 dan 16 kultur
Masa kultur akhir ini pada kebudayaan akhir dikuasai oleh suatu gerakan yang
Barat berlangsung antara tahun 1500-1800 29. disebut Renaissance, yang berarti kelahiran
Masa ini ditandai dengan munculnya kota- kembali. Secara historis renaissance adalah
kota propinsi di Italia, Perancis, Jerman dan suatu gerakan yang meliputi suatu jaman,
kota-kota di Eropa Barat. Kota-kota dimana orang merasa dirinya sebagai
kebudayaan seperti Florence, Nuremberg, telahdilahirkan kembali dalam keadaban. Di
Salamanca, Bruges dan Prag telah menjadi dalam kelahiran kembali tersebut manusia
kota-kota propinsi)30. kembali kepada sumber-sumber yang murni
bagi seni dan ilmu pengetahuan. Pada masa
Pada masa ini kota-kota mulai tumbuh
renaissance, dunia diterima seperti apa
dan berkembang. Permulaan kultur akhir
adanya, karena orang merasa betah (athome) di
adalah satu peralihan yang menentukan,
dunianya dan menghargai sekali pada hal-hal
dimana kota dan desa adalah dalam
yang baik dari kehidupan.
keseimbangan. Demikian besar peranan yang
dipegang oleh kota-kota, sehingga Spengler Di samping itu karena adanya perspektif
mengatakan bahwa kebudayaan yang besar baru bagi seni, ilmu pengetahuan dan filsafat
adalah kebudayaan kota. Lebih lanjut maka orang menjadi semakin optimis. Hal ini
Spengler mengatakan bahwa sejarah dunia diperkuat lagi dengan adanya penemuan-
adalah sejarah manusia. Rakyat, negara, penemuan di bidang ilmu pengetahuan dan
politik, agama, semua seni dan ilmu tanah-tanah baru (benua baru) yang
pengetahuan berlandaskan pada satu mengakibatkan timbulnya pikiran-pikiran
fenomena utama manusia, yaitu kota) 31. baru di segala bidang kehidupan 33. Pada masa
ini, apa yang dipandang sebagai sumber
Jiwa sebuah kota adalah jiwa manusia
pengetahuan adalah hanya yang secara
yang kreatif. Hal ini terlihat pada tahap kultur
alamiah dapat dipakai manusiayaitu akal
akhir, dimana bidang seni dan ilmu
(rasio) dan pengalaman (empiri). Tokoh-
pengetahuan sangat kreatif sehingga
tokohnya antara lain: Rene Descartes (1596-
melahirkan sejumlah hasil yang
1650), Francis Bacon (1511-1626) dan David
mengagumkan. Pada tahap ini muncul
Hume (1646-1716).

29
SoeriSoeroto.,op.cit,hal7.
30
Spengler.,op.cit.,hal.33.
31 32
Spengler., Oswald., The Decline of the West, Vol. II, SoeriSoeroto.,op.cit.,hal.7.
33
translated by Charles Atkinson, New York,Alfred A. Harun Hadiwijono., Sari Sejarah Filsafat Barat I,
Knopf,hal.90. Yogyakarta,Kanisius,1980,hal11-12.

~ 178 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

Masa renaissance mempunyai makna untuk berfikir secara kritis di segala bidang
sejarah yang penting, terutama dalam kehidupan. Cita-cita pemikiran pencerahan
perwujudan kebudayaan yang membawa dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan alam dari
dampak positif untuk seluruh umat manusia, Newton. Newton-lah yang telah memberikan
khususnya di dunia Barat yang telah dasar ilmu fisika yang berkembang sampai
menghantarkan kebudayaan Barat mencapai saat ini 35. Masa aufklarung merupakan puncak
kejayaan, kejayaan tersebut dapat dilihat budi atau akal pemikiran manusia yang
dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan. menunjukkan kemampuan manusia Barat
Dengan ditemukannya di berbagai bidang memperoleh kemajuan dalam berbagai
kehidupan manusia sehingga membawa bidang kehidupan.
berbagai manfaat. Misalnya dimulai dari
Majunya akal budi manusia
Copernicus (1475-1543) yang menemukan
menimbulkan terjadinya proses
bahwa matahari berada di pusat alam semesta
intelektualisasi dalam bidang ilmu
dan bahwa bumi mempunyai du macam
pengetahuan, seni, dan agama yang makin
gerak, yaitu perputaran sehari-hari pada
lama makin sulit dipahami oleh rakyat pada
porosnya dan perputaran tahunan mengitari
umumnya. Di dalam bidang ekonomi, uang
matahari: kemudian penemuan hukum gerak
semakin berkuasa. Puncak dari proses
bagi planet oleh Johanes Kepler (1571-1630):
perkembangna ini berupa kemenangan kota
hukum akselerasi dalam dinamika oleh
atas pedesaan, uang atas milik tanah,
Galileo Galilei (1564-1630) dan gagasan
intelegensia atas tradisi dan massa atas
tentang hukum internasional oleh Hugo de
golongan yang mempunyai hak istimewa
Groot (1583-1645) 34.
(privilaged). Perkembangan ini merupakan
Pada abad ke-18 dimulailah suatu jaman pertanda kemunduran masa kultur akhir
baru, yang telah berakar pada masa untuk digantikan oleh tahap terakhir yaitu
renaissance yaitu masa pencerahan tahap peradaban 36.
(Aufklarung). Masa ini mempunyai tugas
Tahap yang ketiga di dalam kebudayaan
untuk meneliti secara kritis segala sesuatu
Barat pada umumnya menyerupai proses
yang ada seperti manusia, dunia, dan Tuhan.
sejarah kebudayaan besar lain. Tahap kultur
Tokoh-tokoh pada masa ini antara lain
akhir ini disebut pula dengan masa
Immanuel Kant (1724-1804), Goethe (1749-
kematangan atau musim gugur. Dalam
1832), Isaac Newton (1642-1727) dan Hegel
kebudayaan Klasik, tahap kultur akhir
(1770-1831).
dikatakan oleh Spengler bahwa orang-orang
Menurut Kant, masa pencerahan adalah Romawi berada pada kebudayaan Yunani
jaman manusia keluar dari keadaan tidak akil dan ketiadaan. Jiwa bangsa Yunani atau
balik, yang disebabkan kesalahan manusia itu intelektual bangsa Romawi merupakan suatu
sendiri. Semboyannya adalah sapere aude perbedaan antara kebudayaan dan peradaban.
artinya beranilah berfikir, sehingga masa ini Berulang kali muncul tipe manusia non
umat manusia merasa bebas dan merdeka
35
Ibid.,hal.47-48.
34 36
Ibid.,hal.13-14. SoeriSoeroto.,loc.cit.

~ 179 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

metafisik dan manusia yang berpikir kuat., yang pesat. Kota semakin menggeser daerah-
dan dalam tipe inilah terletak takdir daerah pedesaan dan pergeseran dari desa ke
intelektual dan material dari setiap tahap kota-kota menunjukkan bahwa uang
kultur akhir. Demikian juga orang-orang yang mengambil peranan yang penting.
melalui jaman Babylonia, Mesir, India, Cina, Pemunculan kota-kota di Yunani memang
Romawi. Dan dalam tahap ini Budhisme, tidak dapat dipisahkan dengan pertumbuhan
Stoisisme dan Sosialisme berkembang ekonomi di dalam kehidupan masyarakat
menjadi konsepsi-konsepsi dunia yang pasti, pada masa itu.
yang memungkinkan reformasi struktur Pada tahap kultur akhir ini, agama mulai
kemanusiaan 37. terdesak dan sebagai gantinya manusia telah
Tahap kultur akhir merupakan puncak mengultuskan atau mendewakan akal budi
kreativitas akal budi manusia. Seperti pada manusia sehingga banyak norma-norma
kebudayaan Klasik, puncak kreativitas ada kehidupan manusia mulai ditinggalkan.
pada Socrates, Plato dan Aristoteles 38. Selama Masyarakat telah tenggelam dalam dunia
beberapa abad, kebudayaan Klasik telah materi dan agama telah mmengalami
menjadi landasan dasar masa renaissance, rasionalisasi dalam pemahaman ajarannya 39.
bahkan sampai sekarang kebudayaan Barat
4. Tahap Peradaban
masih memperoleh pengaruh dari
kebudayaan klasik dalam segala bidang Masa peradaban dimulai dengan
kehidupan. munculnya Napoleon di gelanggang sejarah
setelah berakhirnya kultur akhir. Hal ini
Dalam perkembangan selanjutnya di ditegaskan oleh Spengler bahwa musim
dalam kultur akhir muncul kelompok borjuis, dingin atau tahap peradaban dari kebudayaan
yaitu kelompok yang mempunyai pola Barat dimulai dengan Revolusi Perancis dan
Napoleon; dan musim dingin kebudayaan
kehidupan yang sudah bergeser dari
Barat dimulai dengan abad ke-19 40.
kehidupan desa ke kota. Kelompok borjuis ini Dari segi politik, tahap peradaban ini
membela semangat demokrasi dan tampil dibedakan antara masa persaingan antar
dalam barisan paling depan untuk melawan negara (contending states) dan masa
kelompok-kelompok lain yang bermunculan. kekaisaran(imperial states). Seluruh dunia
Bagi Spengler, golongan borjuis ini lebih beradab akan diperintah baik secara langsung
berperanan untuk menentukan perubahan atau tidak langsung, resmi atau tidak resmi
kebudayaan di dalam sejarah. Di kota-kota dari satu pusat oleh seorang pemimpin,
apakah dia disebut Caesar atau Kaisar dengan
kaum borjuis akan mengambil alih secara
munculnya kota dunia, megapolis,tahap
berangsur-angsur kekuasaan dan pimpinan di peradaban telah dimulai dan akan disertai
dalam bidang ekonomi dan politik dari tangan oleh satu Caesarisme baru bila demokrasi
kaum bangsawan dan agama. digantikan dengan imperialisme universal dan
kediktatoran 41.
Pada tahap kultur akhir ini perkembangan
kota-kota di Yunani mengalami kemajuan
39
Ibid.
37 40
Spengler.,op.cit,hal32. Sullivan.,op.cit.,hal.175-176.
38 41
Cairns.,op.cit,hal354. Sullivan.,op.cit.,hal.172.

~ 180 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

Tahap peradaban merupakan jaman lama yang akan mendasari perkembangan


imperialisme, tirani politik yang kehidupan keagamaan kesatuan kultural
berkecenderungan meningkat dan berikutnya. Spengler mengatakan bahwa dari
peperangan-peperangan antar kaisar serta kegersangan kota-kota akan muncul suatu
munculnya petualang-petualang politk yang “religiositas kedua” atau “gnotisisme” melalui
memperjuangkan kekaisarannya. Tahap ini massa rakyat dengan harapan untuk
diwarnai dengan konflik-konflik antar kaisar, melepaskan diri dari kesengsaraan. Dengan
yang akhirnya memunculkan Caesarisme demikian, setelah kehilangan “kehendaknya”,
baru. Suatu jaman peperangan besar telah jiwa Barat akan kembali ke masa kegelapan
44
datang, dengan pertentangan-pertentangan .
yang lebih banyak berkisar pada pemimpin- Pada tahap ini muncul gejolak pada
pemimpin baru, yakni kaisar-kaisar baru kepercayaan agama yang mengalami
daripada antar bangsa-bangsa. Akhirnya salah kemerosotan atau kemunduran, karena mulai
satu pengikut Caesarisme akan menang atas ditinggalkan oleh pemeluknya. Suasana
pengikut-pengikut lainnya dan kemudian batiniah menjadi gersang dan kehidupan
mendirikan suatu imperium universal 42. manusia di dunia mengalami kebosanan.
Dalam tahap peradaban muncul Suasana yang demikian itulah menjadi salah
kelompok massa yang anorganis, yaitu suatu satu penyebab kemunduran suatu
massa menuju keruntuhan. Banyak kebudayaan. Berakhirnya tahap peradaban
kelompok-kelompok atau golongan yang akan disusul oleh kehidupan masyarakat yang
berdiri sendiri mengikuti kemauan masing- tidak bersejarah.
masing. Di dalam kebudayaan Barat sebagai Pada tahap yang keempat di dalam
reaksi utama dari kaum borjuis padakultur kebudayaan Barat menyerupai proses sejarah
akhir adalah sosialisme yang ditamndai kebudayaan lain. Tahap ini disebut pula
dengan pertentangan antar golongan. periode ketuaan atau keruntuhan (musim
Sementara aspek ekonomi pada tahap dingin). Pada umumnya masa ini, kebudayaan
peradaban selalu berpangkal pada pandangan telah kehilangan jiwanya dan mengeras
dunia yang materialistik. Manusia mengejar menjadi “peradaban”. Satu tanda awal tahap
nilai materi yang diagung-agungkan sehingga ini adalah munculnya Napoleon di gelanggang
krisis kerohanian menunjukkan krisis sejarah pada kebudayaan Barat, yang secara
kemanusiaan. Pencapaian nilai materi ini pada morfologis sejaman (kontemporer) dengan
dasarnya adalah pencapaian kebutuhan dan Alexander Agung pada kebudayaan Klasik
kepentingan duniawi semata yang dijadikan dan kemudian disusul oleh Julius Caesar
oleh martabat manusia yang tertinggi dengan dalam gelanggang politik yang memegang
mengabaikan suasana kehidupan rohani. kekuasaan pada tahun 200 sM 45.
Dengan demikian krisis kemanusiaan Dalam proses perkembangan kebudayaan
mengandung pengertian pada perubahan yang dialami sekarang ini, kebudayaan Barat
kebudayaan yaitu menuju peradaban43. telah sampai pada tahap peradaban. Kondisi
Di dalam tahap peradaban ini apek-aspek dan keadaan yang digambarkan pada tahap
lain seperti: daya cipta, intelektualitas dan peradaban tersebut akan terjadi di dunia
sosialitas mengalami kemunduran. Gejala Barat. Semua yang sudah ada dan sedang
terakhir dari tahap peradaban adalah terjadi sekarang ini merupakan pendahuluan
munculnya religiositas kedua (second
religiousness) yaitu berubahnya rasa keagamaan

42 44
Ibid.,hal.176. Sullivan.,loc.cit.
43 45
Cairns.,op.cit.,hal.355. Dray,W.H.,op.cit.,hal529.

~ 181 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

bagi masa yang akan datang yaitu Tahap peradaban merupakan keharusan
kemunduran kebudayaan Barat 46. yang dialami dalam setiap kebudayaan. Tahap
Keruntuhan dunia Barat pada prinsipnya peradaban ditafsirkan sebagai kebudayaan
mencakup masalah peradaban. Salah satu yang sudah mati. Spengler mengatakan
pertanyaan fundamental tentang seluruh bahwa tahap peradaban dalam kebudayaan
sejarah adalah apakah peradaban yang Barat akan mengalami kemunduran sehingga
dipahami sebagai rangkaian organis dan logis arah perkembangan kebudayaan menjadi
merupakan pemenuhan dari suatu buruk.
kebudayaan, karena setiap kebudayaan Tahap peradaban selalu dikaitkan dengan
mempunyai peradaban sendiri-sendiri. keruntuhan suatu kebudayaan> Dalam tahap
Menurut Spengler, ada perbedaan yang jelas ini, arah perkembangan kebudayaan serba
antara kebudayaan dan peradaban. Setiap tidak menentu. Kebudayaan telah mengalami
kebudayaan mempunyai peradaban sendiri. stagnasi (kemandegan) yang menunjukkan
Istilah kebudayaan dan peradaban biasanya tidak adanya suatu perkembangan sejarah
digunakan untuk mengungkapkan suatu baru yang lebih baik. Tahap peradaban
perbedaan yang bersifat etis atau tidak tegas. merupakan masa persaingan antar negara,
Namun menurut Spengler, kedua istilah yang dimulai dengan tampilnya Napoleon di
tersebut digunakan dalam arti periodik untuk gelanggang politik dan munculnya Revolusi
mengungkapkan suatu rangkaian organis Perancis. Namun demikian The Great Wars
yang ketat. yang sebenarnya baru akan terjadi pada abad
Peradaban merupakan takdir yang tak ke-20 dalam perang yang besar ini, tentara
terelakkan dari kebudayaan, dan dalam dikerahkan dan mereka pun menghendaki
prinsip ini diperoleh sudut pandang dari mana adanya peperangan tersebut. Perang Dunia I
masalah-masalah morfologi sejarah yang pada tahun 1914-1918 merupakan permulaan
terdalam dapat dipecahkan. Peradaban dari perang besar 49. Perang Dunia I ini
merupakan keadaan yang paling artifisial dan menandakan awal dari keruntuhan dunia
eksternal. Peradaban tersebut merupakan Barat. Perang tersebut menimbulkan dampak
suatu konklusi, yaitu hal yang telah menjadi yang berakibat kesengsaraan bagi umat
menggantikan hal yang sedang menjadi, manusia.
kematian mengikuti kehidupan, keteguhan Melihat situasi dan kondisi pada masa itu,
mengikuti ekspansi, jaman intelektual Spengler merasa sedih dan cemas untuk
mengikuti jaman batu. Peradaban merupakan menghadapi masa tersebut. Spengler
masa akhir, yang tidak dapat dapat mengalami kecemasan ketika dia menatap ke
dibatalkan, namun dapat dicapai secara muka, ke masa depan Jerman, karena revolusi
berulang melalui keharusan batiniah 47. tahun 1918 telah memberi sejarah dengan satu
Keseluruhan rangkaian tingkatan kesadaran perjalanan yang berbeda dari perjalanan
berangkat dari permulaan-permulaan dasar sejarah yang dikehendakinya 50. Kecemasan
masa kanak-kanak yang belum jelas, dimana merupakan suatu perasaan yang disebabkan
masih belum ada dunia yang jelas bagi suatu oleh pengetahuan tentang masa depan,
individu yang sadar diri dalam sebuah dunia, sebagaimana penyesalan merupakan suatu
sampai pada keadaan-keadaan intelektual pengetahuan tentang apa yang telah terjadi.
tinggi yang benar-benar matang 48. Arah perkembangan dalam kebudayaan
Barat kini dalam proses menuju keruntuhan,
karena harus mengikuti siklus kehidupan
46
SoeriSoroto.,op.cit.,hal8.
47 49
Spengler.,op.cit,hal31. SoeriSoeroto.,loc.cit.
48 50
Ibid.,hal168. Helps.Arthur(ed).,op.cit.,hal16.

~ 182 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

organis. Kebudayaan Barat tidak dapat proses transformasi dari masyarakat industri
mengelakkan diri dari proses keruntuhannya. menuju masyarakat informasi, yaitu suatu
Arah perkembangan sejarah suatu bangsa masyarakat yang kehidupan dan
merupakan siklus yang terjadi sama dengan kemajuannya sangat dipengaruhi oleh
kehidupan organis yang selalu bergerak dari penguasaan atas teknologi informatika 52.
masa permulaan kemudian mencapai Sejarah umat manusia telah mencatat
perkembangan puncaknya dan akhirnya mati kemajuan teknologi yang telah mengubah
kembali lagi ke masa permulaan. peradaban umat manusia dari satu jaman ke
Dalam menghadapai proses sejarah yang jaman lainnya, dari peradaban satu ke
bersifat siklus ini, orang tidak dapat menolak peradaban lainnya. Kemajuan teknologi
takdirnya sendiri. Tidak ada alternatif- melahirkan kebudayaan dan peradaban, dari
alternatif lain kecuali mereka menyadari masyarakat primitip ke masyarakat pemburu
sepenuhnya kehidupan yang sudah yang mengembara ke masyarakat agraris dan
ditentukan oleh nasibnya dan menggunakan ke masyarakat industri, yang akhirnya
situasi historis yang dialami sebaik-baiknya menuju ke masyarakat informatika. Beberapa
dalam batas-batas yang masih terobosan teknologi di abad ke-20 ini telah
51
memungkinkan . membawa umat manusia menuju ke suatu
masa depan, dimana manusia sendiri belum
KESIMPULAN dapat menggambarkan secara pasti arah
Prediksi-prediksi dari Spengler tentang perkembangan dan batasan-batasannya
proses sejarah umat manusia yang sangat karena demikian luasnya kemungkinan-
pesimistis, setidak-tidaknya memberikan kemungkinan yang terbuka.
gambaran tentang apa yang akan terjadi dan Kemampuan manusia untuk
dihadapi oleh umat manusia di masa yang menghasilkan dan mengendalikan teknologi
akan datang. Sehingga umat manusia di dunia telah mengubah jangkauan manusia atas apa
pada umumnya dan bangsa Indonesia yang dilakukannya. Misalnya teknologi
khususnya dapat menyadari sepenuhnya dan persenjataan nuklir telah menghasilkan
menjadi bahan renungan dan kajian dalam senjata-senjata penghancur yang sangat
menghadapi perubahan-perubahan dunia dahsyat dan akan membawa akibat
yang cepat di masa depan. hancurnya umat manusia. Oleh karena itu
Dewasa ini kita menyaksikan dunia semua pihak tidak menghendaki terjadinya
sedang dilanda oleh arus globalisasi atau Perang Dunia III, yang akan mengakhiri
perubahan besar yang telah dan akan peradaban manusia. Proses perkembangan
membuat nilai-nilai atau konsep-konsep lama teknologi dewasa ini masih terus berlangsung.
mengenai tata hubugan antar bangsa menjadi Kita belum tahu sampai dimana dan setelah
usang dan mulai muncul pandangan- itu apa yang akan terjadi. Namun yang jelas
pandangan atau nilai-nilai yang baru. Arus tidak ada manusia yang luput dari
perubahan ini didorong oleh kemajuan ilmu pengaruhnya. Apabila manusia pandai
pengetahuan dan teknologi yang segera akan memanfaatkan kesempatan dan ikut melaju
kita lewati berkembang dengan sangat cepat. dalam arus tersebut ia akan dapat ikut
Banyak orang beranggapan bahwa suatu era menikmati. Sebaliknya, kalau tidak akan
segera akan dilalui yaitu era industri dan ditinggal atau bahkan akan terhempas
manusia dewasa ini sedang memasuki era
baru yaitu era informasi. Proses perubahan 52
Ginandjar Kartasasmita., “Martabat dan Kualitas
yang sekarang berlangsung dikatakan sebagai
ManusiaDalamPersainganGlobal”dalamMakalahSeminar
Nasional Ilmu-Ilmu Sosial dan Kongres VI HPIIS, Yogyakarta,
51
SoeriSoeroto.,loc.cit. 1990.

~ 183 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

sehingga baginya arus perubahan ini bukan kita pertahankan dan ingin kita junjung tinggi.
membawa kemanfaatan tetapi malahan Kita tidak ingin mengikuti kesalahan masa
membawa kehancuran. Oleh karena itu lalu dan juga kesalahan bangsa lain yang
sungguh bijaksana kalau manusia Indonesia dalam upaya mengejar kemajuan ekonomi
dapat mengikuti perkembangan perubahan telah mengabaikan aspek kemanusiaan dan
dengan seksama agar supaya memperoleh menempatkan manusia hanya sebagai bagian
manfaat dan bukan kehancuran. dalam proses produksi. Kita tidak ingin
Bagi bangsa Indonesia tantangan yang martabat manusia Indonesia menjadi merosot
dihadapi dalam perubahan-perubahan dunia sehingga akankehilangan jati dirinya sebagai
tersebut adalah tantangan budaya, karena manusia dan khususnya sebagai manausia
yang harus dibangun dan dirombak adalah Indonesia 53.
budaya. Maka untuk mengimbangi Memang tidak muidah untuk
perubahan teknologi dan ideologi sekarang ini menemukan ukuran yang tepat dalam
perlu adanya perubahan nilai budaya. Oleh menggerakkan proses perubahan nilai
karena budaya memberikan arah menuju tersebut. Oleh karena dinamika perubahan
terciptanya peri kehidupan yang manusiawi keadaan menghasilkan tantangan-tantangan
sehingga kehidupan dapat lebih bermakna. yang terus berubah maka ukuran-ukuran pun
Bangsa Indonesia telah mengalami krisis berubah pula. Hal inilah yang menjadi salah
ekonomi sejak tahun 1998, yang satu tantangan besar yang dihadapi bangsa
mengakibatkan pula munculnya krisis Indonesia, terutama para ahli ilmu sosial dan
budaya. Kita acap kali berlindung di balik humaniora yaitu memelihara obor yang
kata-kata memelihara budaya leluhur dalam cukup terang agar proses perubahan budaya
mempertahankan status quo, karena tersebut berjalan dengan lancar tanpa salah
perubahan seringkali dilihat sebagai sesuatu arah.
yang menakutkan. Budaya kita seringkali
dilihat tidak mampu untuk mengambil [*]
keputusan sendiri dengan semangat
musyawarah, karena dianggap bertentangan
dengan asas kegotongroyongan. Sikap
tenggang rasa seringkali dijadikan alasan
untuk tidak berani bertindak tegas dan
mengambil keputusan.
Masyarakat yang mempunyai ciri tersebut
jelas akan sulit bertahan apalagi mampu
bersaing dalam arus globalisasi. Sikap tersebut
harus dirubah dan ditumbuhkan nilai-nilai
baru yang sesuai dengan tuntutan jaman. Di
lain pihak, kita juga menyadari bahwa
perubahan budaya yang ingin kita laksanakan
tidak perlu bersifat total. Bahkan ada nilai-nilai
budaya yang ingin kita pertahankan, yang kita
yakini tidak lekang karena panas atau lapuk
karena hujan. Bangsa Indonesia mempunyai
nilai-nilai yang bersifat lestari dan tidak
mengganggu proses kemajuan dan
modernisasi bangsa. Nilai-nilai yang
mencerminkan martabat manusia yang ingin 53
Ibid.

~ 184 ~
Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018
© Labor Sejarah, Universitas Andalas

DAFTAR BACAAN
Ankersmit, FR., Refleksi Tentang Sejarah: Pendapat-Pendapat Modern Tentang
Filsafat Sejarah, terj : Dick Hartoko, Jakarta, PT. Gramedia, 1987.
Bertens, K., Filsafat Barat Abad XX : Inggris-Jerman.Jakarta, PT.
Gramedia,1983.
, Filsafat Barat Abad XX : Perancis. Jakarta, PT. Gramedia, 1985.
Cairns, Grace., Philosopheis Of History, London, Peter Owen Ltd, 1963.
Dray, W. H., “Oswald Spengler”, dalam The Encyclopedia of Philosophy Vol.
VII, ed. Paul Edwards. New York, Macmillan & Free Press, 1967.
Gardiner, Patrick., “Giambattista Vico”, dalam The Encyclopedia of Philosophy
Vol. VII, ed. Paul Edwards. New York, Macmillan & Free Press, 1967.
Harun Hadiwijono., Sari Sejarah Filsafat Barat II, Yogyakarta, Kanisius, 1980.
Helps, Arthur (ed)., Spengler Letters 1913-1936, London, George Allen & Unwin
Ltd, 1966.
Kaufman, Walter., “Friedrich Nietzsche” dalam The Encyclopedia of Philosophy
Vol. VII, ed. Paul Edwards. New York, Macmillan & Free Press, 1967.
Klemperer, Klemen Von., “Oswald Spengler” dalam International Encyclopedia
of The Social Sciences Vol. XV, ed. David Sill, London, Collier
Macmillan, 1972.
Nash, Ronald H., Ideas of History, Toronto & Vancover : Clarke, Irwin &
Company Ltd, 1969
Soeri Soeroto., ”Filsafat Sejarah Oswald Spengler” dalam Bacaan Sejarah,
Yogyakarta, Fak. Sastra UGM, 1980.
Spengler, Oswald., The Decline of The West Vol. I, Translated by Charles
Atkinson, New York, Alfred A. Knopf, 1961.
, The Decline of The West Vol. II, Translated by Charles Atkinson,
London, George Allen & Unwin Ltd, 1961.
Sullivan, John Edward., Prophets of The West, New York, Reinhart & Winston
Inc, 1970.
Zweig, Arnulf., “Johann Wolfgang Von Goethe” dalam The Encyclopedia of
Philosophy Vol. III, ed. Paul Edwards. New York, Macmillan & Free
Press, 1967.

~ 185 ~

Anda mungkin juga menyukai