Aufklarung
Disusun oleh :
Kelompok II KELAS IV/C
Lita Nur Elbayyinah NIM 1165010087
Lulu Liani NIM 1165010088
M Iqbal Alfarizi NIM 1165010093
Miftah Hisyam NIM 1165010095
Zaman Pencerahan, 1700-1789. Pada masa ini keinginan untuk berpikir dengan
akal budi pada abad ke-17 mendorong terus meningkatnya berbagai pemikiran sosial
politik baru pada abad ke-18 yang kerap disebut ‘Pencerahan’. 1 Dalam beberapa sumber
juga disebutkanbahwa zaman pencerahan (aufklarung) disebut juga dengan kelahiran
kembali. Hal ini dikarenakan pencerahan kembali mengandung arti “munculnya
kesadaran baru manusia” terhadap dirinya (yang selama ini dikungkung oleh gereja).2
Abad Pencerahan juga merupakan gerakan budaya kaum intelektual di abad ke-
18, pertama-tama di Eropa dan kemudian di koloni-koloni di Amerika. Tujuannya adalah
mereformasi masyarakat dengan menggunakan penalaran (bukan tradisi, keyakinan dan
wahyu) dan mengembangkan pengetahuan melalui sains.
Abad ke-18 adalah masa yang relatif stabil. Pada abad ini, monarki berkuasa
hampir di seluruh Eropa dan wilayahnya dikendalikan kaum bangsawan atau negara.
1
Julian Holand. 2009. The Kingfisher History Encyclopedia Jilid 4, terj. Nino Oktorino, dkk. Jakarta: PT Lentera Abadi,
hal. 306.
2
Wahyudi Djaja. 2012. Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta: Penerbit Ombak, hal. 66-
67.
3
Wahyudi Djaja. 2012. Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta: Penerbit Ombak, hal. 70-
71.
4
Nina Karina dkk. 2013. History Of The World Sejarah Dunia Kuno dan Modern. Yogyakarta: Penerbit Indoliterasi,
hal. 6.
1
Kekaisaran Rusia dan Prusia berkembang menjadi kekuatan besar. Sedangkan Jerman
serta Italia terbagi-bagi menjadi banyak negara kecil, dan Polandia dicaplok negara
tetangganya. Metode pengelolaan tanah yang maju mendukung peningkatan populasi
Eropa; kota-kota bertambah dalam ukuran dan jumlah; perdagangan dan industri meluas
hingga pasar global; filsafat, ilmu pengetahuan, dan kesenian berkembang. Daya tarik
intelektual mendorong munculnya teori-teori politik radikal ‘Pencerahan’, tetapi
kekhawatiran mulai muncul ketika bendera kemerdekaan berkibar di Prancis pada
dekade terakhir abad itu. Meskipun akhirnya gagal, Revolusi Prancis memicu berbagai
reformasi sosial dan politik pada abad ke-19.5
Para penulis era Pencerahan abad ke-18, atau philosophes, seperti Voltaire dan
Diderot memanfaatkan nalar manusia untuk menantang kepercayaan Gereja, negara,
monarki, pendidikan, dan institusi sosial ‘Manusia dilahirkan bebas, tetapi ia hidup
terbelenggu’, ditulis Jean-Jacques Rousseau dalam Social Contract (1762) untuk
mendukung pembentukan masyarakat demokrasi.6
Filsuf Jerman, Immanuel Kant menulis “Beranilah untuk mencari tahu! Milikilah
keberanian untuk menggunakan kepandaianmu sendiri!” Orang tidak lagi tertarik pada
keyakinan tradisional. Berbagai penelitian ilmiah pada abad ke-17 telah memulai
penyebaran proses penelitian dan penyelidikan dunia. Hasilnya, pada abad ke-18,
berbgai ensiklopedi besar diterbitkan untuk mencatat pengetahuan ini.7
5
Prof. Jeremy Black. 2009. A Dorling Kindersley Book, terj. Aruminingsih, Henny Wirawan. Jakarta: Penerbit
Erlangga, hal. 198.
6
Prof. Jeremy Black. 2009. A Dorling Kindersley Book, terj. Aruminingsih, Henny Wirawan. Jakarta: Penerbit
Erlangga, hal. 198.
7
Julian Holand. 2009. The Kingfisher History Encyclopedia Jilid 4, terj. Nino Oktorino, dkk. Jakarta: PT Lentera Abadi,
hal. 306.
8
Nina Karina dkk. 2013. History Of The World Sejarah Dunia Kuno dan Modern. Yogyakarta: Penerbit Indoliterasi,
hal. 6.
2
Selain Denis Diderot di Prancis dengan menyusun ensiklopodia yang jumlahnya
28 jilid dengan 200 orang kontributor, pada tahun 1775 pun Dr Johnson menerbitkan
buku Dictionary of the English Language. Antara tahun 1768-1771, Encyclopedia
Britannica diterbitkan.9
Pencerahan adalah gerakan intelektual yang berasal dari abad ke-17 dan ke-18 di
Eropa dan Amerika yang melahirkan visi "zaman akal budi" tidak hanya bagi peradaban
Barat, namun juga untuk kemanusiaan secara keseluruhan. Dengan demikian, inilah
salah satu gerakan pertama yang mengejar visi global dengan menyebarkan wirausaha,
kewarganegaraan mandiri, dunia bebas, atau kosmopolitan sebagai cita-cita dasar untuk
bercita-cita untuk menciptakan kekayaan, perdamaian dan kebebasan bagi jumlah orang
sebanyak mungkin. dan untuk mengatasi perselisihan agama.11
Pencerahan sangat dipengaruhi oleh gagasan dua orang Inggris abad ketujuh
belas, Isaac Newton dan John Locke. Bagi Newton, dunia fisik dan segala sesuatu di
dalamnya seperti mesin raksasa (mesin dunia Newton). Jika Newton dapat menemukan
hukum alam yang mengatur dunia fisik, maka dengan menggunakan metodenya, para
intelektual Pencerahan mengira mereka dapat menemukan hukum alam yang mengatur
masyarakat manusia.13
Definisi Enlightenment yang paling terkenal adalah filsuf Jerman Immanuel Kant
(1724-1804): "Pencerahan adalah kemunculan manusia dari ketidakmatangan yang
9
Julian Holand. 2009. The Kingfisher History Encyclopedia Jilid 4, terj. Nino Oktorino, dkk. Jakarta: PT Lentera Abadi,
hal. 306.
10
Spielvogel. 2007. Glencoe World History. Washington: Glencoe/McGraw-Hill, hal. 518.
11
Anonim. The Enlightenment. https://tec.fsi.stanford.edu. Di unduh pada tanggal 7 februari 2018 pukul 18.22 WIB.
12
Ralph McLean. 2010. Historical Insights: Focus on Teaching The Enlightenment. UK: History at the Higher
Education Academy University of Warwick, hal. 3.
13
Spielvogel. 2007. Glencoe World History. Washington: Glencoe/McGraw-Hill, hal. 518-519.
3
dipaksakan sendiri. Ketidakmatangan adalah ketidakmampuan untuk menggunakan
pemahaman seseorang tanpa bimbingan dari orang lain. Ketidakmatangan ini
dipaksakan sendiri bila penyebabnya tidak terletak pada kurangnya akal, namun karena
kurangnya tekad dan keberanian untuk menggunakannya tanpa bimbingan dari orang
lain. Sapere Aude! 'Berani untuk menggunakan pengertian Anda sendiri!' - itulah motto
pencerahan "(Kant 2010 [1784], hal 1).14
Di Barat, visi ini diberlakukan melalui berbagai pendekatan ekonomi, politik dan
sosial seperti revolusi ilmiah dan teknologi; pengembangan kapitalisme kewirausahaan
dan humanisme yang berpusat pada manusia; emansipasi wanita; serta melalui wacana
rasionalisme dan liberalisme publik yang sesuai. Filsuf, ilmuwan dan politisi seperti Denis
Diderot, Voltaire, Adam Newton, Jean-Jacques Rousseau, John Locke, Benjamin
Franklin, Adam Smith, Thomas Jefferson, James Madison dan Thomas Paine
menyebarkan pendidikan publik, media massa dan demokrasi yang independen dan
kritis untuk meningkatkan sosial. partisipasi dan keadilan dengan memberikan
kesempatan yang sama, membuat masyarakat menjadi lebih terbuka dan produktif.
Seniman seperti Gotthold Ephraim Lessing atau Johann Wolfgang von Goethe berkeras
toleransi agama dan budaya. Pencerahan juga meletakkan fondasi untuk pemisahan
negara dan agama, dan dengan demikian untuk institusi negara laisistik modern.
Gagasan masing-masing menemukan ungkapan dalam Konstitusi Amerika tahun 1776
dan dalam Revolusi Prancis tahun 1789 yang mengusulkan kebebasan, persamaan dan
persaudaraan sebagai cita-cita untuk mengejar dengan cara aturan hukum dan
pluralisme budaya dan sosial. Pada tahun 1948, prinsip-prinsip ini mengilhami Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan
sejak saat itu sebagian besar usaha yang berbeda untuk berteori dan menerapkan
bentuk pemerintahan internasional dan global.15
Sebagai ideologi yang saling terkait yang mendasari semua aspek ini yang
bersama-sama membentuk (dan masih mendorong) modernitas seperti yang kita kenal,
Pencerahan tetap ada sampai sekarang di tengah pola pikir Barat modern dan
masyarakat pengetahuan yang dihasilkannya. Sejauh ini memberikan asal mula
sebagian besar karakteristik yang mendefinisikan modernitas selama dua abad terakhir,
Pencerahan tetap merupakan perwujudan dari empat fitur inti yang masih menjadi pusat
masyarakat pasca-industri kontemporer: (1) modernisasi teknologi, (2) sekularisasi, (3)
pluralisasi, dan (4) multiculturalization. Mereka dipelihara bersama oleh praktik kritik
rasional publik sebagai demystification, yaitu oleh Enlightenment sebagai etika dan politik
wacana publik yang spesifik untuk masyarakat demokratis (Jürgen Habermas)16
14
Anonim. The Enlightenment. https://tec.fsi.stanford.edu. Di unduh pada tanggal 7 februari 2018 pukul 18.22 WIB.
15
Anonim. The Enlightenment. https://tec.fsi.stanford.edu. Di unduh pada tanggal 7 februari 2018 pukul 18.22 WIB.
16
Anonim. The Enlightenment. https://tec.fsi.stanford.edu. Di unduh pada tanggal 7 februari 2018 pukul 18.22 WIB.
4
Dalam perspektif kegamaan yang terkait dengan gagasan Pencerahan non Barat,
yaiitu pemahaman mereka berdasarkan peradaban Buddha dn Hindu yang telah ada
sebelumnya, "Pencerahan" sering kali kembali ke awal sejarah manusia dan dengan
demikian dalam banyak hal lebih tua dari Pencerahan yang disebarkan oleh Barat.
Pencerahan di sini terutama menggambarkan keadaan pikiran individu dan kelompok,
yang ditandai oleh wawasan tertinggi tentang esensi dunia dan manusia, terkadang juga
oleh persatuan spiritual individu dengan kolektif dan manusia dengan perintah kosmik.
Sejauh keadaan pikiran ini ada dalam tradisi yang paling relevan yang digambarkan
sebagai keadaan kesadaran yang "lebih tinggi" yang harus dicapai melalui berbagai
tahap pembelajaran dan latihan, Pencerahan sebagai sebuah negara dan sebagai tahap
pikiran harus dibedakan.17
Secara keseluruhan, istilah Pencerahan terdiri dari tiga makna yang secara
historis saling terkait erat: (1) utopia masyarakat terbuka, partisipatif, dan bebas yang
sebagian besar berasal dari Barat, didorong oleh teknologi dan pola pikir yang rasional,
sekuler dan toleran, (2). ) tahap perkembangan (yaitu, zaman modernitas) peradaban
Barat, (3) keadaan pikiran individu atau kelompok tertentu.18
Perancis abad kedelapan belas adalah negara Pencerahan dalam bentuk yang
paling lengkap dan paling menyeluruh; dan Encyclopldie yang disutradarai oleh d
'Alembert dan Diderot adalah sejenis simbol dan sebuah program untuk keseluruhan
gerakan.
Encyclopldie tentu saja hanya bagian dari gerakan intelektual yang lebih luas,
dan banyak pemikir penting Pencerahan, termasuk Voltaire, Rousseau, Helvetius dan
d'Holbach, hanya memberikan kontribusi kecil sesekali atau tidak sama sekali. Tidak ada
yang kurang mereka mempertahankan hubungan dekat dengan kelompok yang
17
Anonim. The Enlightenment. https://tec.fsi.stanford.edu. Di unduh pada tanggal 7 februari 2018 pukul 18.22 WIB.
18
Anonim. The Enlightenment. https://tec.fsi.stanford.edu. Di unduh pada tanggal 7 februari 2018 pukul 18.22 WIB.
19
Anonim. The Enlightenment. https://tec.fsi.stanford.edu. Di unduh pada tanggal 7 februari 2018 pukul 18.22 WIB.
5
menghasilkan Encyclopedie dan meskipun ada perbedaan besar di antara mereka, area
pemikiran pemikiran mereka yang terbatas, tetapi bukan gagasan dari Encyclopedie
sebagai pusat gerakan tersebut.20
Pada awalnya aufklarung tidak bisa dipisahkan dari peran kaun Borjuis di negara
Prancis, Inggris, Belanda, dan Jerman, yang dengan kekayaan dan waktu luang yang
dimilikinya banyak memberikan perhatian terhadap kegiatan pengembangan ilmu
pengetahuan, terutama perhatian terhadap kegiatan belajar, membaca, dan menghitung
yang diberikan oleh kaum Borjuis terhadap masyarakat Eropa.
Dengan demikian, semangat aufklarung tidaklah lahir dengan dimotori oleh kaum
agamawan ataupun para bangsawan Eropa. Kedua kelompok ini kendatipun secara
ekonomi memungkinkan, tidak banyak memberikan perhatian terhadap pengembangan
ilmu pengetahuan, tetapi lebih cenderung berobsesi mempertahankan kekuasaannya.
Begitu juga, semangat aufklarung tidak lahir dari kalangan petani Eropa karena
disamping dalam kehidupan mereka tidak banyak mengalami perubahan, komonitas
kelompok pekerja tangan dan kelas kelompok masyarakat yang lainnya, belum kuat
untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya.
Faktor yang mendorong Eropa mengalami masa-masa aufklarung pada abad ke-
18. Pertama, adanya kemakmuran yang melimpah dalam kehidupan masyarakat Eropa,
terutama dalam kehidupan masyarakat Borjuis. Pada abad ke-17 M, di negara-negara
Eropa yang terkemuka seperti Inggris, Francis, dan Belanda mengalami kemakmuran
yang selalu meningkat. Kemakmuran ini banyak ditemukan dalam masyarakat kota,
terutama kelompok masyarakat yang disebut kaum Borjuis atau Paura. Dengan
kekayaan yang dimilikinya, mereka bisa memperoleh kekuasaan setinggi-tingginya, tidak
terkecuali di antara kaum Borjuis itu sendiri. Dengan demikian, tidaklah mengherankan
bahwa kelompok masyarakat Borjuis memiliki pengaruh yang sangat besar.21
Kedua, faktor yang mendorong Eropa memasuki masa aufklarung adalah adanya
perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan yang dibuktikan dengan munculnya
kegiatan penyelidikan dan eksperimen di kalangan orang-orang terpelajar Eropa.
Memasuki abad ke-18 M, kegiatan penyelidikan dan eksperimen merupakan “dua kunci”
sukses yang mengantarkan Eropa memasuki masa pencerahan. Dengan berbekal kedua
kunci itu, bangsa Eropa dapat membuka tabir ilmu pengetahuan secara bertahap.22
22
Ading Kusdiana. 2013. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan, Cetakan-1. Bandung: CV Pustaka
Setia, hal. 277.
7
menentang paham-paham yang telah usang. Rene Discrates, seorang ahli ilmu alam
Prancis dengan dalil pokoknya cogito ergo sum, yang berarti saya berpikir, jadi saya ada.
Manusia dalam berpengetahuan, yang pertama-tama harus memiliki sikap ragu-ragu,
artinya manusia dengan menerima apa yang belum jelas dan nyata. Kedua, orang harus
berteguh keyakinan bahwa manusia dapat menguasai alam materi dan alam rohani
secara rasional. Tampaknya, Descrates dan para pengikutnya mulai memandang bahwa
segala yang ada sebagai mekanisme yamg sangat teratur, yang tidak saja terikat pada
hukum, tetapi segala yang ada tidak dapat melepaskan diri dari hukum.23
2. Kondisi Politik
Gagasan yang ada pada masa Pencerahan digagas karena raja atau kaisar
memerintah hampir semua masyarakat pertanian yang menetap. Masyarakat kecil
kadang-kadang menerapkan pemerintahan demokratis, di mana semua warga negara
berpartisipasi dalam urusan politik, atau pemerintah republik, di mana delegasi mengirim
utusan untuk berbagai kepentingan konstituen. Beberapa masyarakat, terutama mereka
yang memiliki kepemimpinan pusat yang lemah, juga bergantung pada pemerintahan
aristokratik, di mana elit istimewa mengawasi urusan publik. Namun, peraturan hierarkis
yang mengalir dari seorang raja atau kaisar sejauh ini merupakan bentuk pemerintahan
yang paling umum dalam masyarakat pertanian menetap. Dalam membenarkan
peraturan mereka, raja dan kaisar di seluruh dunia sering mengidentifikasi diri mereka
dengan para dewa atau mengklaim sanksi ilahi untuk otoritas mereka. Beberapa
penguasa adalah imam, dan kebanyakan orang bekerja sama erat dengan otoritas
agama. Atas dasar hubungan mereka dengan kekuatan ilahi, raja dan kaisar mengklaim
supremasi politik yang berdaulat dan wewenang untuk memerintah. Di kekaisaran China,
misalnya, rumah-rumah dinasti diklaim sebagai peraturan sesuai dengan "amanat
surga", sementara di masa awal pemerintahan modern Eropa, raja-raja yang
memusatkan sering kali menegaskan "hak ilahi raja untuk memerintah sebagai raja yang
absolut.24
Para tokoh pemikir juga banyak yang menyerukan persamaan. Mereka mengutuk
hak-hak legal dan sosial yang dinikmati oleh bangsawan, yang dalam pandangan
filosofis tidak memberi kontribusi lebih besar kepada masyarakat yang lebih besar
daripada seorang petani, tukang, atau pekerja kerajinan. Mereka merekomendasikan
pembentukan sebuah masyarakat di mana semua individu akan setara di depan hukum.
23
Ading Kusdiana. 2013. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan, Cetakan-1. Bandung: CV Pustaka
Setia, hal. 278-279.
24
Ziegler Herbert. 2005. Traditions and Encounters II. London: Lyn Uhl, hal. 783-784.
8
Advokat kesetaraan politik yang paling menonjol adalah pemikir Prancis-Swiss Jean-
Jacques Rousseau (1712-1778).
3. Kondisi Agama
Pada abad pertengahan terjadi perdebatan sengit antara akal dan iman atau
antara gereja dan kalangan proletar Eropa. Hal itu terjadi selama kurang lebih 8 abad
lamanya. Mereka dipaksa mengikuti doktrin yang telah dikeluarkan oleh pihak gereja
dalam dogma-dogma gereja nya. Mereka juga dipaksa untuk melupakan akan
kebudayaan mereka dulu, yaitu kebudayaan Romawi dan Yunani. Namun, semakin lama
mereka pun semakin merasakan akan kejanggalaan tentang doktrin yang mereka terima
itu. Terasa berada di luar akal rasional (irasional). Hegemoni antara akal dan iman
benar-benar tidak seimbang pada zaman itu. Pada abad itu akal kalah total dan iman
menang mutlak. Abad ini telah mempertontonkan kelambanan kemajuan manusia dalam
bidang pemkiran, padahal manusia itu sudah membuktikan bahwa ia sanggup maju
dengan cepat. Abad ini juga telah dipenuhi lembaran hitam berupa pemusnahan orang-
orang yang berfikir kreatif diluar dogma gereja, karena pemikirannya berlawanan atau
berbeda dengan pikiran tokoh gereja pada saat itu. Abad ini tidak saja lamban, lebih dari
itu secara pukul rata filsafat mundur pada abad ini jangankan menambah, menjaga
warisan sebelumnya pun abad ini tidak mampu.
Melihat keadaan yang begitu parah pada zaman pertengahan di Eropa, maka
beberapa diantaranya melakukan suatu gerakan pembaharuan untuk lahir kembali dalam
artian lahir sebagai manusia yang tebebas dari kungkungan gereja (dogma) atau dalam
bahasa lain sebagai abad pencerahan. Abad Pencerahan adalah suatu abad dimana
terjadi gerakan pembebasan manusia dari ketidakdewasaan yang dibuatnya sendiri.
Ketidakdewasaan adalah ketidakmampuan untuk mempergunakan pengertiannya sendiri
tanpa bimbingan orang lain. Ketidakdewasaan ini dibuatnya sendiri bila penyebabnya
bukannya pada kurangnya pikiran melainkan kurangnya ketegasan dan keberanian
untuk mempergunakan pikiran itu tanpa bimbingan orang lain. Gejala aufklarung yang
mewarnai kehidupan masyarakat Eropa muncul pertama kali pada abad ke-18. Secara
sederhana, aufklarung bermakna pencerahan. Secara lebih luas, aufklarung dapat
diartikan sebagai gerakan kultural yang muncul dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat Eropa Untuk menentang memberantas segala bentuk takhayul, prasangka,
dan mitos yang tidak sesuai dengan akal budi. 25
Kaum intelektual pada masa pencerahan ini berusaha mengganti dan menetang
takhayul dengan ilmu pengetahuan, dan memperbaiki beberapa penyimpangan yang
dilakukan oleh gereja dan negara.
Gerakan budaya diawali pada 1650-1700 itu dipicu oleh filsuf baruch spinoza
(1632-1677), john locke (1632-1704), pierre bayle (1647-1706), fisikawan isaac newton
(1643-1727), dan filsuf voltaire (1694-1778). Kaum intelektual ini mendapat dukungan
dari kerajaan, sehingga membawa abad pencerahan pada titik puncaknya sekitar 1790-
1800. Setelah itu, penekanan pada penalaran memberi jalan munculnya Romantisime
yang memberi penekanan pada emosi dan memicu timbulnya kekuatan kontra
pencerahan.
26
Ading Kusdiana. 2013. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan, Cetakan-1. Bandung: CV Pustaka
Setia, hal. 276-277.
27
Nina Karina Setyo Andayani, dkk. History Of The World Sejarah Dunia Kuno Dan Modern, penerbit indoliterasi,
yogyakarta 2013, hlm. 6
10
munculnya penyelidikan dan eksperimen di kalangan orang-orang terpelajar Eropa.
Ketiga, karena dikalangan orang-orang Eropa muncul sikap kritis. 28
Sumber:
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQkncce3CPkZvnMbCIzvaI6
CqIyED8wExW0-4yK6KWVWtBMDcR0DAaz_CXT
Aufklarung di Eropa terjadi juga di tiga negara besar di Eropa. Diantara negara-negara
itu terdapat Jerman, Inggris, dan juga Prancis.
1. Pencerahan di Jerman
Pada umumnya Pencerahan di Jerman tidak begitu bermusuhan sikapnya terhadap
agama Kristen seperti yang terjadi di Perancis. Memang orang juga berusaha
menyerang dasar-dasar iman kepercayaan yang berdasarkan wahyu, serta
menggantinya dengan agama yang berdasarkan perasaan yang bersifat pantheistic,
akan tetapi semuanya itu berjalan tanpa “perang’ terbuka.
Yang menjadi pusat perhatian di Jerman adalah etika. Orang bercita-cita untuk
mengubah ajaran kesusilaan yang berdasarkan wahyu menjadi suatu kesusilaan yang
berdasarkan kebaikan umum, yang dengan jelas menampakkan perhatian kepada
perasaan. Sejak semula pemikiran filsafat dipengaruhi oleh gerakan rohani di Inggris dan
di Perancis. Hal itu mengakibatkan bahwa filsafat Jerman tidak berdiri sendiri.
28
Ading Kusdiana. 2013. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan, Cetakan-1. Bandung: CV Pustaka
Setia, hal. 277-278
11
Para perintisnya di antaranya adalah Samuel Pufendorff(1632-1694), Christian
Thomasius (1655-1728). Akan tetapi pemimpin yang sebenarnya di bidang filsafat
adalah Christian Wolff (1679- 1754).29
la mengusahakan agar filsafat menjadi suatu ilmu pengetahuan yang pasti dan
berguna, dengan mengusahakan adanya pengertian-pengertian yang jelas dengan bukti-
bukti yang kuat. Penting sekali baginya adalah susunan sistim filsafat yang bersifat
didaktis, gagasan-gagasan yang jelas dan penguraian yang tegas. Dialah yang
menciptakan pengistilahan-pengistilahan filsafat dalam bahasa Jerman dan menjadikan
bahasa itu menjadi serasi bagi pemikiran ilmiah. Karena pekerjaannya itu filsafat menarik
perhatian umum.
Pada dasarnya filsafatnya adalah suatu usaha mensistimatisir pemikiran Leibniz dan
menerapkan pemikiran itu pada segala bidang ilmu pengetahuan. Dalam bagian-bagian
yang kecil memang terdapat penyimpangan-penyimpangan dari Leibniz.
2. Pencerahan di Inggris
Di Inggris filsafat Pencerahan dikemukakan oleh ahli-ahli pikir yang bermacam-
macam keyakinannya. Kebanyakan ahli pikir yang seorang lepas daripada yang lain,
kecuali tentunya beberapa aliran pokok.
Salah satu gejala Pencerahan di Inggris ialah yang disebut Deisme, suatu aliran
dalam filsafat Inggris pada abad ke-18, yang menggabungkan diri dengan
gagasan Eduard Herbert yang dapat disebut pemberi alas ajaran agama alamiah.
Menurut Herbert, akal mempunyai otonomi mutlak di bidang agama. Juga agama
Kristen ditaklukkan kepada akal. Atas dasar pendapat ini ia menentang segala
kepercayaan yang berdasarkan wahyu. Terhadap segala skeptisisme di bidang agama ia
bermaksud sekuat mungkin meneguhkan kebenaran-kebenaran dasar alamiah dari
agama.
Dasar pengetahuan di bidang agama adalah beberapa pengertian umum yang pasti
bagi semua orang dan secara langsung tampak jelas karena naluri alamiah, yang
mendahului segala pengalaman dalam pemikiran akal. Ukuran kebenaran dan
kepastiannya adalah persetujuan umum segala manusia, karena kesamaan akalnya. Isi
pengetahuan itu mengenai soal agama dan kesusilaan.
Inilah asas-asas pertama yang harus dijabarkan oleh akal manusia sehingga
tersusunlah agama alamiah, yang berisi: a) bahwa ada Tokoh yang Tertinggi; b) bahwa
manusia harus berbakti kepada Tokoh yang Tertinggi itu; c) bahwa bagian pokok
kebaktian ini adalah kebajikan dan kesalehan; d) bahwa manusia karena tabiatnya benci
29
Harun Hadiwijono.1993. Sari Sejarah Filsafat Barat 2, Cet IX. Yogyakarta: Kanisius, hal. 63.
12
terhadap dosa dan yakin bahwa tiap pelanggaran kesusilaan harus disesali; e) bahwa
kebaikan dan keadilan Allah
3. Pencerahan di Prancis
Pada abad ke-18 filsafat di Perancis menimba gagasannya dari Inggris. Para pelopor
filsafat di Perancis sendiri (Descartes, dll) telah dilupakan dan tidak dihargai lagi.
Sekarang yang menjadi guru mereka adalah Locke dan Newton.
Perbedaan antara filsafat Perancis dan Inggris pada masa tersebut adalah:
Di Inggris para filsuf kurang berusaha untuk menjadikan hasil pemikiran mereka
dikenal oleh umum, akan tetapi di Perancis keyakinan baru ini sejak semula diberikan
dalam bentuk populer. Akibatnya filsafat di Perancis dapat ditangkap oleh golongan yang
lebih luas , yang tidak begitu terpelajar seperti para filsuf. Hal ini menjadikan keyakinan
baru itu memasuki pandaangan umum. Demikianlah di Perancis filsafat lebih eras
dihubungkan dengan hidup politik, sosial dan kebudayaan pada waktu itu. Karena
sifatnya yang populer itu maka filsafat di Perancis pada waktu itu tidak begitu mendalam.
Agama Kristen diserang secara keras sekali dengan memakai senjata yang diberikan
oleh Deisme.30
Diantara tokoh yang menjadi sentral pembicaraan disini adalah Voltaire (1694-1778),
Tokoh-tokoh Aufklarung
1. JOHN LOCKE
Salah satu filsuf Inggris yang paling penting adalah John Locke. Dia percaya
bahwa orang memiliki hak alamiah tertentu yang menjadi milik mereka sebagai manusia.
Di antara hak-hak ini adalah kehidupan, kebebasan, dan harta benda, atau barang-
barang. Locke juga percaya bahwa pemerintah perlu memastikan bahwa orang-orang
mempertahankan hak-hak tersebut. Namun, kekuasaan pemerintah harus dibatasi.
Menurut Locke, ada kontrak sosial antara manusia dan pemerintah mereka. Jika
pemerintah tidak memerintah secara adil, rakyat berhak menggulingkan pemerintah
tersebut.31
John Locke adalah seorang filsuf dari inggris yang menjadi salah satu tokoh
utama dari pendekatan empirisme. Locke menekankan penting nya pendekatan empiris
dan juga pentingnya eksperimen-eksperimen di dalam mngembangkan ilmu
pengetahuan. Selain itu dalam bidang filsafat politik, Locke juga dikenal sebagai filsuf
negara liberal. Locke menandai lahirnya era modern dan juga pasca Descartes ( post-
Cartesian), karena pendekatan Descartes tidak lagi menjadi satu-satunya pendekatan
yang dominan di dalam pendekatan filsafat waktu itu. Dia memperoleh pendidikan di
Universitas Oxford , dia peroleh gelar sarjana muda tahun 1656 dan gelar sarjana penuh
tahun 1658. Selaku remaja dia sangat tertarik pada ilmu pengetahuan dan di umur 36
tahun dia terpilih jadi anggota “Royal Society”. Dia menjadi sahabat kental ahli kimia
terkenal Robert Boyle dan kemudian hampir sepanjang hidupnya jadi teman dekat Isaac
Newton. Kepada bidang kedokteran pun dia tertarik dan meraih gelar sarjana muda di
bidnag itu meskipun cuma sekali-sekali saja berpraktek. Titik balik dalam kehidupan
Locke adalah pekenalannya dengan pangeran Shafterbury. Dia jadi sekretaris nya dan
menjadi dokter keluarga. Shaftesbury seorang juru bicara penting bagi pikiran liberal
sehingga walau sebentar pernah di penjara oleh Raja Charles II akibat kegiatan
politiknya.32
32
Beekman,Gerard, Filsafat para filsuf berfilsafat,diterjemahkan oleh R.A.Rivai.(Jakarta : Erlangga)
14
Tahun 1682 Shaftesbury lari ke Negeri Belanda dan mati disana tahun
berikutnya. Locke, berkat hubungannya yang begitu akrab dengan mendiang, senantiasa
di awasi dan dibayang-bayangi, kerena itu memaksanya juga lari ke Negeri Belanda
tahun 1683. Dia menetap di belanda sampai pengganti Raja Charles , Raja James II
digulingkan oleh sebuah revolusi yang berhasil. Locke pulang ke kampunya tahun 1689
dan seterusmya menetap di inggris. Tak pernah sekalipun kawin dan meninggal di tahun
1704.
15
kepercayaan primitive,atau islam maupun yahudi tidak boleh dikurangi hak sipilnya
dalam negara semata-mata atas pertimbangan agama.
Tetapi, Locke percaya bahwa toleransi ini tidak berlaku bagi golongan Katolik
karena Locke yakin mereka tergantung pada bantuan kekuatan luar, dan juga tak ada
toleransi bagi kaum atheis. Dengan ukuran zaman kini dia boleh dibilang teramat
berlapang dada, tetapi beralasan memandangnya dari hubungan dengan ide-ide pada
jamanya. Fakta mencatat alas an –alasan yang dikemukakannya demi terciptanya
toleransi agama lebih ,meyakinkan pembacanya dari pengecualian yang di buatnya. Kini,
berkat adanya tulisan-tulisan Locke, toleransi agama sudah meluas bahkan pada
golongan – golongan yan tadinya di kucilkan.
Arti penting Locke lainnya adalah bukunya Two Treatises of Government (Dua
persepakatan dengan pemerintah) terbit tahun 1689 yang isinya merupakan penyuguhan
ide dasar yang menekankan arti penting konstitusi demokrasi liberal. Buku itu
berpengaruh terhadap pikiran politik seluruh dunia yang berbahasa Inggris. Locke yakin
seyakin-yakinnya bahwa tiap manusia memiliki hak alamiah, dan ini bukan sekedar
menyangkut hal hidup, tetapi juga kebebasan pribadi dan hak atas pemilikan sesuatu.
Tugas utama pemerintah adalah melindungi penduduk dan hak milik warga negara.
Pandangan ini acap kali disebut "teori jaga malam oleh pemerintah."
Menolak anggapan hak suci raja, Locke menekankan bahwa pemerintah baru
dapat menjalankan kekuasaannya atas persetujuan yang diperintah. "Kemerdekaan
pribadi dalam masyarakat berada di bawah kekuasaan legislatif yang disepakati dalam
suatu negara." Dengan tegas Locke menekankan sesuatu yang disebutnya "kontrak
sosial." Pikiran ini sebagian berasal dari tulisan-tulisan filosof Inggris terdahulu, Thomas
Hobbes (1588-1679). Tetapi, jika Hobbes menggunakan "kontrak sosial" ini untuk
memperkokoh absolutisme, Locke melihat "kontrak sosial" itu dapat diganti bilamana
legislator mencoba merampas dan menghancurkan hak milik penduduk, atau
menguranginya dan mengarah kepada perbudakan di bawah kekuasaan, mereka berada
dalam keadaan perang dengan penduduk, dan karenanya penduduk terbebas dari
kesalahan apabila membangkang dan biarlah mereka berlindung pada naungan Tuhan
yang memang menyediakan penjagaan buat semua manusia dari kekerasan dan
kemajuan." Juga, masih menjadi kekuatan rakyat untuk menjungkirkan dan mengganti
badan perwakilannya begitu melihat wakil-wakil mereka berbuat bertentangan dengan
kepercayaaii yang diletakkan di pundak mereka ,sikap gigih Locke mempertahankan hak
melakukan revolusi amat kuatnya mempengaruhi Thomas Jefferson dan kaum
revolusioner Amerika lainnya.
33
Beekman,Gerard, Filsafat para filsuf berfilsafat,diterjemahkan oleh R.A.Rivai.(Jakarta : Erlangga)
34
Adisusilo, Sutarjo. 2013. SEJARAH PEMIKIRAN BARAT Dari yang Klasik Sampai yang Modern. Jakarta: Rajawali Pers
17
uang, dengan uang manusia dapat mengumpulkan kekasyaan secara berlebihan,
ketidaksamaan harta kekayaan membuat manusia mengenal status tuan – budak ,
majikan-pembantu, dan status-status yang hierarkis lainnya, untuk mempertahankan
harta miliknya, manusia menjadi iri saling bermusuhan dan bersaing keadaaan
alamiah yang harmonis dan penuh damai tersebut kemudian berubah menjadi
keadaan perang yang di tandai dengan permusuhan, kedengkian, kekerasan dan
saling menghancurkan.
Terbentuknya negara, untuk keluar dari keadaan perang tersebut masyarakat
mengadakan perjanjian. Disinilah lahirnya negara persemakmuran. Dengan
demikian, tujuan berdirinya negara bukannlah menciptkan kesemrataan setiap orang
yang mengadakan perjanjian tersebut. Kedua kuasa dalam perjanjian ini adalah hak
untuk menentukan bagaimana setiap manusia mempertahankan diri dan hak untuk
menghukum setiap pelanggar hukum kodrat yang berasala dari tuhan.
Agama , Pandangan Locke mengenai agama, Ia menganggap agama Kristen adalah
agama yang paling masuk akal dibandingkan agama-agama lain, karena ajaran-
ajaran Kristen dapat dibuktikan oleh akal manusia. Locke berangkat dari kenyataan
bahwa manusia adalah makhluk berakal budi, sehingga pastilah disebabkan karena
adanya Tokoh Pencipta yang mutlak dan maha kuasa.
Filsafat pengetahuan. Pemikiran Locke tentang pengetahuan memiliki pengaruh
besar terhadap para filsuf setelahnya, khususnya David Hummed dan Immanuel
Kant di jerman. Pandangan Locke tentang proses manusia mendapat pengetahuan
memiliki dua implikasi penting. Pertama munculnya anggapan bahwa seluruh
pengetahuan manusia berasal dari pengalaman. Kedua, semua hal yang manusia
ketahui pengalaman, bukannalah objek atau benda pada dirinya sendiri, melainkan
hanya kesan-kesan indrawi dari hal itu yang di terima oleh panca indra manusia.
Sedangkan Kant menolak, manusia dapat mengetahui sesuatu apapun dari di luar
panca inderanya. Pengetahuan atau pemikiran tentang tuhan tidak mungkin lagi,
sebab tuhan berada di luar jangkauan indrawi manusia. Pandangan ini telah banyak
di kritik.
Bidang politik. Pengaruh pemikiran Locke dalam bidang politik amat besar di
negara-negara Eropa, seperti inggris, prancis, jerman, hingga amerika serikat,
pemikiran-pemikiran politik Locke juga mempengaruhi munculnya Revolusi Prancis.
Muncul-munculnya negara Sekularistik . pandangan Locke yang memisahkan
urusan negara dan urusan agama dengan sangat ketat merupakan awal dari
munculnya negara- negara sekularistik di kemudian hari. Negara-negara yang
menganut paham secular memisahkan dengan ketat urusan negara dan urusan
agama.
Psikologi dan epistimologi. Pemikiran-pemikiran Locke terhadap pikiran manusia
telah membawa pengaruh dalam bidang psikologi dan epistimologi. Beberapa filsuf
dan pemikir setelahnya juga di pengaruhi Locke, mereka mendapat pengaruh Locke
18
dalam hal menganalis pengalaman manusia berdasarkan unsur-unsur pengalaman,
kombinasi unsur tersebut dan asosiasi-asosiasi yang terjadi.
2. ADAM SMITH
Pemikir Inggris penting lainnya adalah Adam Smith. Dia mengembangkan
gagasan ekonomi laissez-faire. Dia percaya bahwa ketika menyangkut ekonomi,
pemerintah seharusnya tidak melakukan apapun. Kekuatan alami dalam ekonomi,
seperti penawaran dan permintaan, harus membiarkan kebebasan bekerja. Itu berarti
peran pemerintah sangat terbatas. Misalnya, Smith percaya bahwa pemerintah harus
melindungi warganya dari invasi oleh musuh, tapi bukan dari harta.35
Adam Smith (1723-1790) adalah seorang filsuf sosial Skotlandia dan pelopor
ekonomi klasik. Dia terkenal karena karyanya 'The Wealth of Nations' yang meletakkan
kerangka kerja untuk basis ekonomi pasar bebas. Meskipun sering dianggap sebagai
juara ekonomi Kapitalisme dan laissez-faire, dia juga menyadari keterbatasan
kapitalisme yang tak terkendali dan menganggap karya terpentingnya adalah "Teori
Sentimen Moral". Dalam karya ini Smith menggarisbawahi pentingnya simpati bagi orang
lain sebagai elemen kunci moralitas manusia. Dia berteman baik dengan David Hume
dan bersama-sama mereka adalah elemen kunci dalam Pencerahan Skotlandia.
Adam Smith lahir 5 Juni 1723 di Kirkcaldy, Skotlandia. Setelah belajar di Sekolah
Burgh Kirkcaldy, dia masuk Universitas Glasgow untuk belajar filsafat moral. Ia unggul
dan mendapatkan beasiswa untuk belajar di Balliol College, Universitas Oxford. Namun,
Smith menemukan waktunya di Oxford mengecewakan; Dia tidak terkesan dengan
standar pengajaran, karena kebanyakan tutor tidak tertarik untuk mengajar. Sebagai
konsekuensinya, dia kembali ke Skotlandia di mana dia mulai memberikan ceramah di
Edinburgh sebelum mengikuti sebuah jabatan di Universitas Glasgow. Dari tahun 1751,
dia adalah seorang profesor filsafat Moral di Universitas Glasgow. Ajaran dan
ceramahnya diketahui secara luas dan dia menarik perhatian siswa dari seluruh Eropa.
35
Matthew T. Downey. 2006. Contemporary’s World History. Chicago: Wright Group/McGraw-Hill, hal. 247.
19
Sekitar tahun 1750, ia bertemu dengan filsuf David Hume. Mereka memiliki
kesamaan keyakinan tentang kebebasan, kebebasan berbicara dan filsafat. Ini menjadi
persahabatan pribadi dan intelektual yang penting bagi Smith, dan ini memainkan peran
penting dalam filsafat moralnya sendiri.36
Setelah filsafat moral, Smith menjadi lebih tertarik pada subjek ekonomi politik.
Tulisannya berkonsentrasi pada nilai tenaga kerja. Ini adalah pendekatan yang berbeda
terhadap filosofi Mercantilisme yang umum terjadi pada saat itu. Mercantilisme
mengemukakan bahwa kekayaan negara bergantung pada cadangan emas dan perak.
Smith berpendapat produktivitas kerja merupakan faktor kunci.
36
Smith, The Curreqottdence . (18 April 1776), 1987, p. 193.
20
orang berusaha memaksimalkan minat mereka sendiri, hal itu akan membawa hasil yang
efisien bagi seluruh masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada konflik antara
mengejar tujuan egois dan seluruh masyarakat yang diuntungkan. Dia juga
menghasilkan sebuah teori yang menyatakan bahwa perdagangan bebas adalah
kepentingan setiap orang, bahkan ketika melibatkan impor barang murah dari luar
negeri.
3. MONTESQUIEU
21
Montesqueieu lahir di paris, Prancis. Ia adalah seorang ahli hukum, negarawan,
dan ahli ilmu pasti. Karya-karyanya antara lain De Lesprit des lois/ L’Esprit des lois (the
spirit of Law) yang isinya mengemukakan konsep pembaharuan dalam kehidupan politik
dan Les Grandeur et Decadence des Romains (kemashuran dan kehacuran Romawi).
Dalam hasil pemikiran Monstequeiu banyak faktor yang turut menentukan, antara
lain jenis, bentuk pemerintahan; faktor lain yang bersifat geografis, misalnya iklim, tanah;
bahkan faktor lain pun ikut menentukan seperti peradaban dan agama. Untuk Prancis ia
mengemukakan bahwa bentuk pemerintahan yang tepat adalah monarki konstitusional
dan bukan jenis lain.
Trias politika merupakan ide pokok dalam demokrasi barat yang mulai
berkembang di Eropa pada abad ke-17 dan ke-18. Menurut ajaran Trias politika
kekuasaan negara terbagi menjadi tiga macam.
Karya terakhir Monstesquieu adalah L’Espirit des Lois (jiwa undang-undang) ini
sering dikategorikan sebagai masterpiece dari Monstesquieu. Sebagaimana John Locke
dari Inggris dan para sarjana sezaman, pemikirannya pun masih dipengaruhi oleh ajaran
hukum alam. Namun, berbeda dari John Locke yang memiliki konsep Abstrak, karena
teori-teorinya dibangun dari pemikiran kontemplatif belaka, Monstesquieu justru lebih
rasional dan empiris karena teorinya dalam L’Espirit des Lois banyak dibentuk dari
realitas empiris yang terjadi sampai masa itu. Karyanya itu mengeksplanasi kejadian-
23
kejadian dalam sejarah sosial yang ada untuk kenudian menemukan jiwa undang-
undang di dalamnya.38
Tidak berlebihan kalau ada yang mengatakan bahwa pada L’Espirit des Lois ini,
dia lebih berpretensi sebagai seorang sejarawan ketimbang filusuf politik. L’Espirit des
Lois sebenarnya merupakan sebuah buku yang tebal. Disebutkan oleh R. Haryono Imam
dalam pengantar buku membatasi kekuasaan; telaah mengenai jiwa Undang-undang
bahwa edisi lengkap L’Espirit des Lois terdiri dari tiga puluh satu buku yang dalam edisi-
edisi tertentu kemudian dibagi menjadi enam bagian. Pertama, berkaitan dengan hukum
pada umumnya dan bentuk-bentuk pemerintahan; kedua, mengenai pengaturan militer,
pajak, dan sebagainya; ketiga, berkaitan dengan adat kebiasaan dan ketergantungan
adat kebiasaan pada kondisi iklim; keempat, membahas masalah ekonomi; kelima,
berkaitan dengan agama; keenam, semacam suplemen yang membahas hukum
Romawi, Prancis, dan gaya Feodal.
38
Leo Agung, Sejarah Intelektual, (Yogyakarta: penerbit Ombak, 2013), hlm. 43-46.
24
Sebagai tanda dari suatu masyarakat yang bebas ialah semua orang
dimungkinkan untuk mengikuti kecenderungan mereka sendiri sepanjang mereka tidak
melanggar hukum. Suatu sistem hukum muncul menurut Monstesquieu sebagai hasil
kombinasi dari hakikat dan prinsip-prinsip pemerintahan tertentu. Yang disebut
pemerintahan adalah isi yang membentuk pemerintahan (struktur khusus atau khas dari
pemerintahan), sedangkan prinsip adalah cara bertindak atau hasrat manusia yang
menggerakan pemerintahan.
4. VOLTAIRE
Filosphe penting lainnya adalah Francois-Marie Arouet, atau Voltaire. Dia adalah
seorang penyair, novelis, dan playright sekaligus philosophe. Beberapa temanya adalah
kebutuhan akan toleransi beragama, keadilan untuk semua, kebebasan berbicara, dan
diakhirinya perdagangan budak. Dia menyerang korupsi di pemerintahan maupun di
Gereja Katolik. Musuh-musuhnya menyuruhnya ditangkap dan dikirim ke pengasingan
dimana dia terus menulis.40
39
Leo Agung, Sejarah Intelektual (Yogyajarta: Penerbit Ombak, 2013), hlm. 47-48.
40
Matthew T. Downey. 2006. Contemporary’s World History. Chicago: Wright Group/McGraw-Hill, hal. 248.
25
Salah satu tokoh yang terkenal di bidang filsafat dan juga penulis terkenal yang
menghasilkan karya-karya terkenal dialah Voltaire yang lahir tahun 1694 di Paris dari
keluarga . menengah, dan ayahnya seorang ahli hukum. Di masa mudanya Voltair
belajar di perguruan Jesuit Louis-le-Grand di Paris. Selepas itu dia belajar illmu hukum
sebentar tetapi kemudian ditinggalkannya. Selaku remaja di Paris dia di kenal cerdas,
pandai humor tingkat tinggi dan tersembur dari mulutnya kalimat-kalimat satire. Di bawah
ancient regime alias ucapan-ucapannya yang ,mengandung politik dia di tahan dan
diamankan di penjara Bastile hampir setahun penuh dia meringkuk disitu. 41
41
Hadiwijono, Harun. 2002. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius.
26
Voltaire punya kepintaran ganda yang langka: pintar dalam hubungan uang dan
pintar dalam hubungan ucapan. Tak heran jika setingkat demi setingkat dia menjadi
seorang yang hidup bebas dengan kantong penuh uang. Tetapi tahun 1726 dia dapat
kesulitan. Voltaire sudah menempatkan dirinya selaku orang yang cerdas dan brilian
dalam adu pendapat, bukan saja menurut ukuran jamannya tetapi mungkin untuk ukuran
sepanjang jaman. Tetapi, dia kurang supel dan rendah hati yang oleh kalangan aristokrat
Perancis dianggap suatu persyaratan yang mesti dipunyai oleh seorang kebanyakan
seperti dia. Hal ini menyebabkan pertentangan antara Voltaire dengan kaum aristokrat,
khususnya Chevalier de Rohan yang dikalahkan oleh kecerdasan Voltaire dalam adu
kata. Selang beberapa lama, Chevalier mengupah tukang-tukang pukul mempermak
Voltaire dan menjebloskannya lagi kedalam penjara Bastille. Voltaire dibebaskan dari situ
dengan syarat dia mesti meninggalkan Perancis. Karena itu dia berkeputusan
menyeberang ke Inggris dan tinggal di sana selama dua setengah tahun.42
Tinggalnya dia di Inggris rupanya merupakan titik balik dalam kehidupan Voltaire.
Dia belajar bercakap dan menulis dalam bahasa Inggris dan karenanya menjadi terbiasa
dengan karya-karya besar orang Inggris masyhur seperti John Locke, Francis Bacon,
Isaac Newton dan William Shakespeare. Dia juga berkenalan secara pribadi dengan
sebagian besar cerdik cendikiawan Inggris masa itu.
Voltaire amat terkesan dengan Shakespeare dan ilmu pengetahuan Inggris serta
empirisme, faham yang berpegang pada perlunya ada percobaan secara praktek dan
bukannya berpegang pada teori melulu.Tetapi, dari semuanya itu yang paling
mengesankannya adalah sistem politik Inggris. Demokrasi Inggris dan kebebasan pribadi
42
Adisusilo, Sutarjo. 2013. SEJARAH PEMIKIRAN BARAT Dari yang Klasik Sampai yang Modern. Jakarta: Rajawali
Pers.
27
memberi kesan yang amat berlawanan dengan apa yang Voltaire saksikan di Perancis.
Tak ada bangsawan Inggris bisa mengeluarkan letre de cachet yang dapat menjebloskan
Voltaire ke dalam bui. Sebab, kalau toh dia ditangkap secara semena-mena, perintah
pembebasan segera diperolehnya.
Voltaire menghabiskan waktu lima belas tahun di Cirey, sebuah kota di sebelah
utara Perancis. Di sana dia menjadi kekasih Madame du Chatelet, istri seorang marquis
(bangsawan). Nyonya ini cerdas dan berpendidikan. Tahun 1750, setahun sesudah sang
nyonya meninggal dunia, Voltaire pergi ke Jerman atas undangan pribadi Frederick yang
Agung dari Prusia. Voltaire menetap tiga tahun di kediaman Frederick di Potsdam.
Mulanya dia cocok dengan Frederick yang intelektual dan brilian itu tetapi tahun 1753
mereka bertengkar dan Voltaire meninggalkan Jerman.
Sepanjang tahun-tahun itu, karya sastra Voltaire mengalir terus tak henti-
hentinya. Dia betul-betul seorang penulis dengan gaya fantastis, mungkin penulis yang
paling banyak bukunya dalam daftar buku ini. Semua bilang, kumpulan tulisannya
melebihi 30.000 halaman. Ini termasuk sajak kepahlawanan, lirik, surat-surat pribadi,
pamflet, novel, cerpen, drama, dan buku-buku serius tentang sejarah dan falsafah.
Tahun 1778, ketika umurnya sudah masuk delapan puluh tiga tahun, Voltaire
kembali ke Paris, menyaksikan drama barunya Irene. Publik berjubel meneriakinya
"Hidup jago tua! Hidup biangnya pembaharuan Perancis!" Beribu pengagum, termasuk
Benjamin Franklin, menjenguknya. Tetapi, umur Voltaire sudah sampai di tepi, Dia
meninggal di Paris tanggal 30 Mei 1778. Akibat sikap anti gerejanya, dia tidak peroleh
penguburan secara Kristen. Tetapi, tiga belas tahun kemudian, kaum revolusioner
Perancis yang telah merebut kemenangan menggali makamnya kembali dan
menguburnya di Pantheon Paris.
Karya tulis Voltaire begitu amat banyaknya sehingga sulit membuat seluruh
daftarnya di sini meskipun yang kakap-kakapnya saja dalam artikel yang begini singkat.
Meskipun begitu banyak karya tulisnya, yang lebih penting sebetulnya gagasan pokok
yang dikemukakannya selama hidupnya. Salah satu pendiriannya yang tergigih adalah
mutlaknya terjamin kebebasan bicara dan kebebasan pers. Kalimat masyhur yang sering
dihubungkan dengan Voltaire adalah yang berbunyi "Saya tidak setuju apa yang kau
bilang, tetapi akan saya bela mati-matian hakmu untuk mengucapkan itu." Meskipun
mungkin saja Voltaire tidak pernah berucap sepersis itu, tetapi yang jelas kalimat itu
benar-benar mencerminkan sikap Voltaire yang sebenarnya
Selama jaman pencerahan abad ke-18 Voltaire termasuk filsuf yang termasyhur
diantara berbagai filsuf lainnya yang ada. Ia mengahasilkan banyak sekali karya
meskipun sebenarnya dia bukanlah seorang penulis yang original. Ia peka sekali
terhadap gagasan-gagasan yang tersebar pada jamannya serta pandai
menungkapkannya guna mencapai tujuannya. Banyak sekali pengetahuan yang
dipelajari antara lain sastra, sejarah, ilmu hukum, politik ilmu pengetahuan alam,
kesenian, dan filsafat, sehinga pengetahuanya luas sekali . barangkali pengetahuannya
yang terlalu banyak inilah yang menyebabkan tulisan-tulisan yang di hasilkannya tidak
begitu mendalam. Sebagian karyanya antara lain memuat tentang kesusastraan dan
syair-syair. Melalui berbagai tulisannya , utamanya kepandaiannya dalam bersastra ia
mengkritik kehidupan para penguasa perancis abad ke – 18. 43
Menurut Voltaire Agama alamiah yang memenuhi tuntutan akal ialah ketika orang
mengasihi Tuhan dan berbuat adil serta berniat baik terhadap sesame nya sebagaimana
43
Adisusilo, Sutarjo. 2013. SEJARAH PEMIKIRAN BARAT Dari yang Klasik Sampai yang Modern. Jakarta: Rajawali
Pers.
29
terhadap saudaranya sendiri. Tuntutan- tuntutan kesusilaan yang mengenai keadilan dan
kebijakan tidak tergantung pada pandangan-pandangan metafisis atau teologis. Hukum
kesusilaan bukannlah suatu keseluruhan peraturan-peraturan yang di bawa orang sejak
lahir ,melainkan suatu keseluruhan peraturan yang bersifat abadi dan tidak berubah di
segala jaman dan bertempat dimana saja. Isi hukum kesusilaan adalah : hidup seperti
yang kamu inginkan telah kamu lakukan pada saat kamu mati dan berbuatlah terhadap
sesamamu seperti yang kamu inginkan ia berbuat terhadapmu.
Agama mencakup kepastian tentang adanya tuhan. Bahwa tuhan ada hal itu
dapat di bela terhadap atheisme dengan alasan-alasan yang sekali dan semata-mata
bersifat alamiah. Penyusunan alam semesta dan peraturan-peraturan umum kejadian-
kejadian alamiah mengajarkan kepada kita adanya pekerja yang tertinggi, yang
menciptakan segalanya , yaitu tuhan. Akan tetapi kita tidak tahu apa-apa tentang
hakekat dan sifat-sifat tuhan ini. Arti kepercayaan kepada tuhan ialah untuk menjadikan
manusia terikat kepada tuhan oleh suatu kewajiban untuk menyembah dan ,mengasihi
nya serta megharapkan balasan yang adil darinya mengenai kebaikan dan kejahatan
sekalipun kewajiban itu baru diketahuinya secara samar-samar.44
Dewasa ini sebagian masyarakat Erofa masih ada yang mempercayai terhadap
keberadaan ilmu sihir. Voltaire sebagai tokoh yang beraliran Protestan menganggap
patung suci pengampunan samadi doa-doa bagi orang yang meninggal, air suci dan
semua upacara dari Gereja Roma sebagai kelemahan jiwa yang percaya akan tahyul.
Menurut Voltaire tahyul adalah mengandung unsur-unsur yang menganggap pekerjaan
yang sia-sia sebagai pekerjaan –pekerjaan yang penting –penting. Masalah tahyul
sampai dewasa ini masih dalam perdebatan.
Kontribusi Voltaire sebagai sosok penyebar pencerahan juga kita dapat lapangan
sejarah ia memandang sejarah bukan lagi suatu pertentangan antara kebaikan dan
kejahatan , tetapi pengertian antara mengerti dan tidak mengerti. Sejarah suci dipisahkan
dari sejarah profan. Injil sebagai sumber sejarah tidak lagi memiliki sumber-sumber
profan yang lain. Tujuan sejarah ditentukan oleh akal manusia sendiri yaitu memperbaiki
kondisi hidup manusia dalam arti untuk mengurangi kebodohan mereka dan dengan
demikian agar dapat hidup lebih baik dan lebih bahagia. Oleh Voltaire, sejarah di beri
aspek profan . bukan penyelenggaraan ilahi, melainkan akal lah yang mempimpin
manjsia masa silam yang bukan ke masa kini yang terang, dan masa kini menuju ke
masa depan yang lebih cemerlang.
5. DENIS DIDEROT
32
diterjemahkan ke dalam bahasa lain dan memuat gagasan Pencerahan sejauh benua
Amerika.45
Tahun 1751 dia menerbitkan tulisannya dalam Surat untuk yang bisu dan tuli,
masih sama dengan sebelumnya, dia mengkritik tentang pelarian dari penderitaan.
Tahun 1754 tulisannya bertajuk Pensees sur l'interpretation de la nature terbit sebgai
bukti dukungannya terhadap teori evolusi.46
Setelah Ensiklopedi yang dia terbitkan tahun 1759, dia banyak menghasilkan
karya-karya dengan berbagai genre, termasuk dalam hal dialog (seperti skenario)
ataupun catatan-catatan tentang wawancara dengannya. Hingga pada tahun 1782
tentang sebuah eulogi tentang kebaikan Stoa.
Diderot dikenal sebagai penulis cerpen yang berdaya cipta tinggi, dialog dan
novelis, pioner dalam kritik seni, dekat dengan para siswanya dalam pemikiran, peneliti
yang canggih, seorang yang rajin, editor yang tekun, dan handal dalam biologi serta
metafisika. Ia meninggal di Paris dan dimakamkan di Gereja Saint-Roch. Enam tahun
setelah Rousseau dan Voltaire yang mempunyai hubungan erat dalam abad
pencerahan.
Pertama kali dia adalah pembela teisme, namun kemudian dia berubah aliran
kepada panteisme. Hal ini disebabkan karena pengalamannya dalam menganalisis
atom-atom dan bahkan benda-benda non organik yang sangat sarat dengan perasaaan.
Selain itu, juga mengembangkan organisme. Bagi dia, teleologi harus memberikan jalan
untuk mendeskprisikan sains.
PERASAAN MORAL
Dari mana datangnya perasaan moral? Diderot memulai dari diri masing-masing
orang, di mana dia berefleksi dalam dirinya sendiri, sebuah proses alamiah untuk
menyetujui sikap-sikap tertentu, konsekuensi atasnya namun tidak melihat qualitas dari
sisi alasan dan perasaan lain dari dirinya. Inilah yang disebut insting. Insting ini tidak
berhubungan dengan organ tubuh. Ini adalah ranah "kejiwaan" itu sendiri sebagaimana
kekuatan kita dalam menghakimi dan beralasan. Alasan hanya sebuah bentuk kekuatan
dari akhir pertimbangan dari persepsi atau kehendak. Dengan perasaan manusia
menikmati kebahagiaan, cinta itu sendiri tanpa alasan. Alasan hanya salah satu petunjuk
45
Matthew T. Downey. 2006. Contemporary’s World History. Chicago: Wright Group/McGraw-Hill, hal. 248.
46
https://id.wikipedia.org/wiki/Denis_Diderot diakses pada tanggal 18 februari pukul 13.oo
33
kepada beberapa arti; atau membandingkan dua akhir sebelumnya yang dipengaruhi
oleh kekuatan lain yang muncul dengan spontan. 47
6. DAVID HUME
BIOGRAFI
48
Budi Hardiman, Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern (Erlangga, 2011), hlm. 73-74
35
dogma Katolik, jargon-jargon politis dan takhayul-takhayul rakyat. Karena itu Hume ingin
membersihkan filsafat dari simbol-simbol religius dan metafisis (sekularisasi)
Di dalam rasionalisme diyakini adanya substansi material di luar diri kita. John
Locke, meskipun mulai mempersoalkan pendekatan rasionalitas, tetap mengadaikan
adanya substansi dengan membedakan antara persepsi dan objek. Hume tidak setuju
dengan pendirian Locke itu. Katanya, yang bisa diketahui pikiran hanyalah persepsi,
bukanlah objek. Kita tidak tahu bagaimana kaitannya antara persepsi dan objek-objek di
luar diri kita. Bukti untuk hal itu juga tidak ditemukan secara empiris.
36
MASALAH KAUSALITAS
Sejak lama dalam filsafat, bahkan juga dalam Agama, diyakini adanya hubungan
sebab akibat atau kausalitas yang terjadi di jagat raya. Agama memetafisikan kausalitas
sebagai sebuah kenyataan akhir yang disebut Allah, dan filsafat menanganinya sebagai
masalah pengetahuan tentang dunia luar. Hume berpendapat bahwa pendapat tentang
hubungan niscaya itu tidak benar dan didasarkan pada sebuah kebingungan belaka.
Hume menyarankan bahwa sikap yang tepat terhadap agama adalah sikap
“skeptisisme sehat”. Dia berpendapat bahwa agma bersumber pada takhayul, maka
sikap yang tepat kepadanya adalah membersihkan takhayul-takhayul itu.49 Kita harus
mengembalikan manusia fan agama dari kenyataan adikodratinya ke keyataan
kodratinya yang empiris. Karena skeptisisme itu kita juga sulit menemukan konsep ideal
Hume sendiri tentang Agama. Skeptisime Hume sendiri pada gilirannya tak bisa
dibuktikan secara empiris, maka tinggal sebagai spekulasi dari pihak Hume sendiri.
Menurut Hume, ide atau pengertian adalah tembusan dari kesan – kesan. Jadi isi
kesan dan ide adalah sama. Perbedaannya cuma dalam cara timbulnya dalam
kesadaran, kesan timbul secara langsung dari pengamatan, sedangkan ide ditimbulkan
dengan perenungan.
49
Budi Hardiman, Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern (Erlangga, 2011), hlm. 75-80.
37
Immanuel Kant lahir di Konigserg, Prusia Timur, Jerman. Pikiran-pikiran dan
tulisan-tulisannya yang sangat penting dan membawa revolusi yang jauh jangkauannya
dalam filsafat modern. Ia terpengaruh oleh lahiran Piettisme dari ibunya, tetapi ia hidup
dalam zaman SCEPTISM serta membaca karangan-karangan Voltaire dan Hume. Akibat
dari itu semua ialah bahwa ia mempunyai problema : what can we know? (apa yang
dapat kita ketahui?) what is nature and what are the limits of human
knowledge? (apakah alam ini dan apakah batas-batas pengetahuan manusia itu?)
sebagian besar hidupnya telah ia pergunakan untuk mempelajari logical process of
thought (proses penalaran logis), the external world (dunia eksternal) dan the reality of
things (realitas segala yang wujud). 50
Menurut Hume, ada jurang yang lebar antara kebenaran-kebenaran rasio murni
dengan realita dalam dirinya sendiri. Menurut kant, syarat dasar bagi segala ilmu
pengetahuan adalah :
a. Bersifat umum dan mutlak, dan
b. Memberi pengetahuan yang baru.51
50
Juhaya S. Praja. 2008. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika, Jakarta : Prenada Media, hal. 115.
51
Juhaya S. Praja. 2008. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika, Jakarta : Prenada Media, hal. 116.
38
Dalam kritik ini, atara lain kant menjelaskan bahwa ciri pengetahuan adalah
bersifat umum, mutlak dan memberi pengertian baru. Untuk itu ia terlebih dulu
membedakan adanya tiga macam putusan, yaitu:
Putusan analitis apriori; dimana predikat tidak menambah sesuatu yang baru pada
subjek, karena sudah termuat di dalamnya (msialnya, setiap benda menempati
ruang).
Putusan sintesis aposteriori, misalnya pernyataan “meja itu bagus” di sini predikat
dihubungkan dengan subjek berdasarkan pengalaman indrawi, karena dinyatakan
setelah (=post, bhs latin) mempunyai pengalaman dengan aneka ragam meja yang
pernah diketahui.
Putusan sintesis apriori; disini dipakai sebagai suatu sumber pengetahuan yang
kendati bersifat sintetis, namun bersifat apriori juga.52
Rasio praktis adalah rasio yang mengatakan apa yang harus kita lakukan, atau
dengan kata lain, rasio yang memberi perintah kepada kehendak kita. Kant
memperlihatkan bahwa rasio praktis memberi perintah yang mutlak yang disebutnya
sebagai imperatif kategori. Kant beranggapan bahwa ada tiga hal yang harus disadari
sebaik-baiknya bahwa ketiga hal itu dibuktikan, hanya dituntut. Itulah sebabnya Kant
menyebutnya ketiga postulat dari rasio praktis. Ketga postulat dimaksud itu ialah:
1. Kebebasan kehendak
2. Inmoralitas jiwa, dan
3. Adanya Allah
Yang tidak dapat ditemui atas dasar rasio teoritis harus diandaikan atas dasar
rasio praktis. Akan tetapi tentang kebebasan kehendak, immoralitas jiwa, dan adanya
Allah, kita semua tidak mempunyai pengetahuan teoritas. Menerima ketiga postulat
tersebut dinamakan Kant sebagai Glaube alias kepercayaan. Dengan demikian, Kant
berusaha untuk memperteguh keyakinannya atas Yesus Kristus dengan penemuan
filsafatnya.53
52
Louis o. Kattsoff, Pengantar Filsafat, New york : the Ronald Press Company, hal. 139.
53
Atang Abdul Hakim. 2008.Filsafat Umum dari Metologi Sampai teofiologi. Bandung : Pustaka Setia, hal. 287.
39
sebagaimana mimpi yang nyata tetapi “tidak real”, yang demikian sukar untuk dinyatakan
sebagai kebenaran.
8. J. J. ROUSSEAU
Rousseau adalah seorang ahli pikir besar tentang negara dan hukum dari swiss,
tapi ia kadang-kadang menetap di prancis. Ia merupakan salah seorang komunitas
philosophe di prancis abad ke-18. Ajarannya tentang negara dan hukum ditulis dalam
sejumlah bukunya. Discours sur 1 inegalite parmi les homes (tinjauan-tinjauan tentang
ketidaksamaan orang-orang) letters ecrites de la montagne (surat-surat yang ditulis di
gunung-gunung). Dan sebuah bukunya yang paling terkenal, contrac social (perjanjian
Masyarakat).
Rousseau meyakini bahwa kebebasan dan perasaan moral diancam oleh situasi
masyarakat yang ditandai oleh kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Karena itu orang
perlu melepaskan cara hidupnyayang telah dinodai oleh kebudayaan dan ilmu
54
Atang Abdul Hakim. 2008.Filsafat Umum dari Metologi Sampai teofiologi. Bandung : Pustaka Setia., hal. 288.
40
pengetahuan untuk kembali pada situasi hidupnya yang asli. Dapat dimengerti bahwa
manusia tidak mungkin kembali pada suatu firdaus yang telah hilang. Akan tetapi akan
dipikirkan apakah manusia dapat mempertahankan kebebasan aslinya dalam
masyarakat sipil, dan bagaimana pula caranya. Bila kebebasan itu dapat diwujudkan
kembali dengan sendirinya perasaan moral akan timbul juga. Sampai disini tampaklah
bahwa ajaran atau gagasan rousseau bahawa manusia berubah menurut seluruh
hakikatnya, dan ketika melalui kontrak sosial ia masuk ke dalam masyarakat sipil. 55
Dari gagasan atau ajarannya tersebut dapat dipahami bahwa hal yang terpenting
dalam konsep pemikiran tentang negara dan hukum rosseau adalah ikhwal kedaulatan
rakyat. Dalam hal itu yang diangkat menjadi persoalan adalah bagaimana cara
mendapatkan suatu keterangan yang masuk akal atau rasional tentang keseimbangan
tentang adanya perjanjian masyarakat yang mengikat dengan kebebasan dari orang-
orang yang menyelenggarakan perjanjian masyarakat tersebut. Dengan kata lain, pada
intinya ia tetap mempersoalkan keseimbangan antara kekuasaan dan kebebasan
mengenai hal tersebut ia memberikan suatu pemahaman, bahwa yang merupakan hal
pokok dalam perjanjian masyarakat tersebut adalah menemukan suatu bentuk kesatuan
yang membela dan melindungi kekuasaan bersama disamping kekuasaan pribadi dan
milik dari setiap orang. Sehingga akan mengakibatkan semuanya menjadi bersatu.
Dengan kata lain, untuk masalah kedudukan kekuasaan dalam situasi sipil rousseau
memberikan pandangan.
1. Dalam situasi sipil kekuasaan tertinggi berada dalam tangan rakyat, karena dalam
kontak sosial tampak mengenai kehndak umum sebagai akar situasi dalam sipil.
2. Kekuasaan rakyat yang berdaulat adalah mutlak, suci dan kebal. Artinya kekuasaan
hukum hanya ada pada masyarakat yang berdaulat, dan bahwa rakyat yang
mempunyai kekuasaan atas segala sesuatu dalam bidang kehidupan.
3. Rousseau menolak ajaran mengenai pembagian kekuasaan yang di ungkap oleh
lucke dan Montesquieu. Karena menurutnya suatu hal yang mustahil negara dibagi
ke dalam tiga kekuasaan, sebab kekuasaan tersebut ada di tangan rakyat. Memang
terdapat fungsi-fungsi tertentu seperti memerintah, berperang, mengadili, dan lain
sebagainya, tapi semua fungsi tersebut merupakan pengaliran dari suatu kekuasaan
yang tak terbagi.
4. Bentuk pemerintahan dapat dibeda-bedakan, yaitu monarki, aristrokrasi, dan
demokrasi.
55
Junarso Ridwan, dkk. Tokoh-Tokoh Ahli Fikir Negara & Hukum Dari Zaman Yunani Kuno Sampai Abad 20, Nuansa,
Bandung 2010, hlm. 189-190
41
1. Rakyat adalah berdaulat, yakni merupakan kekuasaan yang tertinggi dalam
negara. Dengan kata lain, menurut konsepnya tersebut adalah rakyat sebagai
atasan sekaligus bawahan.
2. Dalam negara tiap-tiap orang harus dihormati menurut martabatnya sebagai
manusia. Oleh karena itu hak untuk bereksistensi setiap orang harus dijamin
bahkan kepada orang yang jahat pun hak ini harus selalu diberikan.
3. Tiap-tiap warga negara berhak untuk ikut membangun hidup bersama dalam
negara, yaitu mempunyai hak-hak publik. Semua upaya untuk mengecualikan
seseorang atau sekelompok orang dari kehidupan masyarakat haruis ditolak. Hak-
hak publik manusia hanya dapat dihilangkan bila norma-norma kehidupan
masyarakat dilanggar olehnya. 56
Tapi harus diakui bahwa apa yang berlaku secara teoritis belum tentu juga
berlaku secara praktis. Ada kemungkinan bahwa sistem negatif ini menjadi begitu besar
sehingga kesejahteraan rakyat tidak terjamin lagi. Dalam situasi ini sebaiknya
musyawarah antara wakil rakyat dibatasi pengaruhnya atas kebijaksanaan pemerintah,
dan dicari sarana lain untuk menyalurkan kehendak rakyat kearah pemerintahan,
seumpamanya selama perang sistem demokrasi menurut model tersebut tidak berjalan.
Demikian juga situasi masyarakat dan tradisi kebudayaan kadang-kadang tidak
memungkinkan sistem demokrasi tersebut dapat diperankan.
Berdasarkan uraian ini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sistem demokrasi
rousseau tidak mungkin diwujudkan. Pikiran-pikiran rousseau lebih merupakan suatu
mimpi ketimbangan suatu realitas. Namun kiranya mimpi tersebut tetap berlaku sebagai
tujuan dan ideal hidup bernegara sampai zaman sekarang ini.57
56
Junarso Ridwan, dkk. Tokoh-Tokoh Ahli Fikir Negara & Hukum Dari Zaman Yunani Kuno Sampai Abad 20, Nuansa,
Bandung 2010, hlm. 190-191
57
Junarso Ridwan, dkk. Tokoh-Tokoh Ahli Fikir Negara & Hukum Dari Zaman Yunani Kuno Sampai Abad 20, Nuansa,
Bandung 2010, hlm. 191-192
42
bahwa teater merupakan sebuah sekolah yang membejatkan moral. Rousseau dibenci
habis-habisan oleh voltaire.
Tulisan tulisan rousseau dikenal oleh banyak orang sebagai faktor penting bagi
pertumbuhan sosialisme, romantisisme, dan rasionalisme, serta perintis jalan kearah
pecahnya revolusi perancis dan merupakan penyumbang buat ide-ide modern menuju
demokrasi dan persamaan. Dia juga dianggap punya sumbangan penting dalam
pengaruh teori pendidikan modern. Telah lama dipermasalhkan dibidang teoretis bahwa
manusia hampir pada hakikatnya merupakan produk alam sekitanya (karena itu mudah
berubah dan peka) anggapan ini berupa pula dari tulisan-tulisan rousseau, selain itu, dia
juga memiliki andil dalam hal pemikiran bahwa teknologi modern dan masyarakat itu
sesuatu yang buruk.
Banyak pikiran menarik dan orisinil terdapat dalam tulisan-tulisan rousseau. Akan
tetapi yang paling menonjol dari kesemuanya adalah gairahnya yang berkobar-kobar
terhadap terjelmanya persamaan hak dan derajat serta perasaan yang membawa bahwa
struktur masyarakat yang ada merupakan sesuatu yang tidak tertahankan
ketidakadilannya. (“manusia dilahirkan merdeka dan dimana-mana dia terbelenggu oleh
rantai”). Rousseau sendiri tidak menganjurkan tindak kekerasan, tetapi jelas dia
menggoda orang lain memilih revolusi kekerasan untuk mencapai perbaikan tingkat demi
tingkat.
Pandangan rousseau terhadap milik pribadi (dan juga terhadap pelbagai pokok
masalah) sering bertentangan satu sama lain. Pernah dia menggambarkan hak milik
pribadi itu merupakan “hak yang paling suci dari semua hak penduduk”. Aka tetapi, bisa
juga dibilang bahwa serangannya terhadap hak milik pribadi punya akibat lebih besar
terhadap sikap para pembacanya ketimbang komentar-komentarnya yang bernada
memuji dan menyanjung. Rousseau merupakan salah satu dari penulis modern pertama
yang punya arti penting mengencam habis hak milik peribadi. Karena itu dia bisa
dianggap selaku pemula dari paham sosialisme dan komunisme modern. Sumbangan
rousseau yang paling penting di bidang konstitusi adalah karyanya yang berjudul Du
Contrac Social (teori perjanjian masyarakat).
Bila kekuasaan dipegang oleh seluruh atau sebagian warga negara (citizan
magistrates lebih banyak dari ordinary privat citizen), maka bentuk negara tersebut
adalah demokrasi. Akan tetapi bila kekuasaan dipegang oleh beberapa penguasa
(ordinary privat citizen lebih banyak dari citizen magistrates), maka negara tersebuut
berbentuk aristokrasi. Apabila negara tersebut hanya berpusat pada satu orang
penguasa, maka negara tersebut berbentuk monarki. 58
9. GEORGE BARKELEY
58
Leo Agung S, Sejarah Intelektual , penerbit ombak, Yogyakarta 2013, hlm. 54-58
44
“kebenaran adalah gambaran semua orang, tetapi urusan sedikit orang.” Berkeley
George barkeley hidup sampai paruh pertama abad ke-18. Dia adalah orang
kelahiran Irlandia. Dia belajar di Kilkenny School dan Trinity College dan dipandang
sebagai seorang mahasiswa yang brilian, sehingga dalam usia muda dia sudah memberi
kuliah dalam bahasa Yunani di Trinity College. Sebagai seorang Kristiani, dia
memimpikan pertobatan orang-orang Indian di Amerika dan ingin mendirikan sebuah
kolase di kepulauan bermuda. Pada tahun 1729 dia sungguh-sungguh kesana untuk
mewujudkan impian-impiannya, tetapi dia kekurangan dana. Pengaruhnya pada Filsafat
Amerika juga besar, sementara dia tinggal di benua itu. Pada tahun 1731 dia kembali ke
Inggris dan tiga tahun kemudian dia diangkat sebagai Uskup Cloyne. Meskipun dia
menjadi pemimpin agama Katolik Anglikan, dia menerapkan kebijakan toleransi kepada
para penganut katolik Roma di Irlandia. Pada tahun 1752 dia melanjutkan studi lagi ke
Universitas Oxford. Dia meninggal pada hari minggu sore, persis ketika istrinya
membaca keras-keras surat pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus
BIOGRAFI
1700 : masuk ke Trinity College di Dubin untuk belajar filsafat dan teologi
59
Budi Hardiman, Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern (Erlangga, 2011), hlm. 71.
45
bahas di atas. Salah seorang kenalan Berkeley adalah Jonathan Swift (1667-1745)
penulis buku Gullivers Travel (1726) yang termashur itu.
Berbeda dari Locke, Berkeley tidak percaya akan adanya idea-idea di luar
perkiraan kita. Dengan konsep kualitas priper Locke mendukung anggapan itu. Menurut
Barkeley, suatu objek ada berarti objek itu dapat dipersepsi oleh pikiran kita. Segala
pandangan metafisis tentang adanya kenyataan-kenyataan yang tidak dapat dipersepsi
oleh pikiran kita adalah omong kosong. Terkenal ucapan Berkeley “Esse est percipi”
(being is being perceived). Arti lebih jauh dari ucapan ini adalah dunia material sama saja
dengan idea-idea kita sendiri. Jadi, sebetulnya dunia material di luar kesadaran itu,
substansi material, tidak ada, yang ada adalah idea atau penangkapan persepsi kita.
Karena itu “being is being perceived” sama dengan “being is seeming”, atau “duniaku
adalah duniaku”. Adanya sesuatu tak lain dari kesan-kesan yang teramati oleh objek.
Teks
“Meja tempat aku menulis ini ada, yakni, aku melihat dan merasakannya, dan jika aku
keluar dari kamarku , aku aku akan berkata bahwa meja itu ada artinya bahwa jika aku
berada dalam kamarku aku dapat mempersepsi meja itu, atau bahwa proses mental
tertentu lainnya nyata-nyata mempersepsi meja itu. Ada bau, yakni, sesuatu terbaui; ada
suara, yaitu sesuati terdengar; sesuatu warna atau bentuk, dan ia dipersepsi oleh
penglihatan atau sentuhan . Semua ini dapat saya pahami dengan hal-hal ini dan
ungkapan-ungkapan lain yang serupa ,... Esse (ada) dari hal-hal itu dipecepi
(dipersepsi); mereka tidak mungkin ada di luar pikiran atau diluar hal-hal yang berpikir
yang mempersepsi mereka.”
46
Pandangan Barkeley ini sekilas seperti rasionalisme karena memutlakkan subjek.
Akan tetapi bila diperhatikan lebih lanjut pandangan ini termasuk empirisme, sebab
pengetahuan subjek itu diperoleh lewat pengalaman itu adalah pengalaman batin.
Selanjutnya, dengan menegaskan tentang adanya sesuatu sama dengan pengertiannya
dalam diri subjek, Berkeley berpandangan idealistis. Dia tidak percaya adanya dunia
luar, sebaliknya beranggapan bahwa dunia adalah idea-idea kita.60
Contoh: Pengamatan jarak atau ukuran luas antara subjek dan objek yang
diamati. Pengamatan ini terjadi karena hubungan antara pengamatan penglihatan dan
pengamatan raba. (Penglihatan manusia hanya menunjukkan bahwa ada warna meja,
peraba yang menunjukkan bentuk, kasar dan halusnya). Sebenarnya penglihatan
manusia tidak mengamati jarak atau ukuran keluasan meja itu dengan saya. Penglihatan
tidak menceriterakan berapa jauh jarak antara manusia dan barang yang diamati.
Pengalaman dan kebiasaanlah yang menjadikan manusia menduga bahwa ada jarak ,
ada ukuran keluasan, atau ada ruang di antara manusia dan benda yang diamati.62
Jika manusia mengamati sesuatu padanya ada gambaran tentang sesuatu. Akan
tetapi gambaran itu tidak menggambarkan suatu realitas yang ada diluar manusia.
Gambaran itu tidak mencerminkan sesuatu di luar pengamatan. Di luar pengamatan
tiada benda yang konkrit. Yang ada hanya pengamatan yang konkrit, yang ada adalah
60
Budi Hardiman, Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern (Erlangga, 2011), hlm. 72-73.
61
Soemargono, Soejono. 1992. Sejarah Ringkas Filsafat Barat. Yagyakarta: Tiara Wacana Yogya. Hlm 120
62
Adisusilo, Sutarjo. 2013. SEJARAH PEMIKIRAN BARAT Dari yang Klasik Sampai yang Modern. Jakarta: Rajawali
Pers.
47
‘hal diamati’ itu. “Berada” berarti”diamati”. Realitas hal-hal yang diamati terletak hanya
dalam hal ini, bahwa hal itu diamati.
Sifat segala sesuatu yang diamati adalah konkrit. Contoh : manusia tidak dapat
memikirkan keluasan ruang tanpa warna, bentuk, isi. Juga manusia tidak dapat
memikirkan gerak tanpa kecepatan atau kelambatan. Dan manusia tidak dapat
memikirkan segitiga yang tidak siku-siku atau sama sisi atau sama kaki. Jelaslah
menurut Berkeley, hanya gagasan yang konkritlah yang dapat dipakai untuk memikirkan
gagasan konkrit lainnya yang bermacam-macam itu.
Abad ini tidak saja lamban, lebih dari itu secara pukul rata filsafat mundur pada
abad ini jangankan menambah, menjaga warisan sebelumnya pun abad ini tidak mampu.
Zaman pencerahan di Eropa pada abad ke 18 sering dikaitkan dengan kemodernan
Eropa, baik pemikiran maupun institusi politik dan sosial. Sebagai contoh, Revolusi
Perancis yang tercetus pada 1789, dikatakan, sebagai pengaruh filsafat pencerahan,
termasuk para filsof perancis, seperti Voltire, Holbach, D’Alembert dan lainnya. Dimana
perubahan pemikiran telah membawa kepada perubahan sosial dan institusional yang
kemudian membawa eropa pada era modern.
Meskipun Industrial sudah dimulai sejak abad ke-18, terutama dalam produksi
tekstil, pada 1800, emapt dari lima orang Eropa masih bergantung pada pertanian untuk
hidup. Pertambahan populasi karena berkurangnya tingkat moralitas berkat kesehatan
dan kebersihan yang lebih baik memicu perkembangan kota; pada 1700, Eropa memiliki
10 kota dengan penduduk lebih dari 100.000; pada 1800, jumlahnya menjadi 17. Pada
saat bersamaan, petani memanfaatkan pendekatan ilmiah dalam bertani, dengan
tanaman dan ternak yang lebih produktif. Kemajuan dibidang transportasi laut, darat,
sungai, serta kanal mendukung perdagangan diseluruh Eropa, dan setelah
berkembangnya kolonialisme, di seluruh dunia.65
Ekonomi Physiocrats dan filsuf Skotlandia Adam Smith telah dipandang sebagai
pendiri ilmu sosial ekonomi modern. Physiocrats, sebuah kelompok Prancis, tertarik
untuk mengidentifikasi undang-undang ekonomi alam yang mengatur masyarakat
manusia. Mereka mempertahankan bahwa jika individu bebas untuk mengejar
kepentingan diri ekonomi mereka sendiri, semua masyarakat pada akhirnya akan
mendapatkan keuntungan.66
64
Ading Kusdiana. 2013. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan, Cetakan-1. Bandung: CV Pustaka
Setia, hlm. 283.
65
Jeremy Black, Atlas Sejarah Dunia, (Erlangga, 2009)
66
Spielvogel. 2007. Glencoe World History. Washington: Glencoe/McGraw-Hill, hal. 521.
67
Spielvogel. 2007. Glencoe World History. Washington: Glencoe/McGraw-Hill, hal. 521.
49
Pernyataan terbaik laissez-faire dibuat pada tahun 1776 oleh Adam Smith dalam
karyanya yang terkenal The Wealth of Nations. Seperti Physiocrats, Smith percaya
bahwa negara seharusnya tidak ikut campur dalam masalah ekonomi. Memang, Smith
hanya memberi tiga peran dasar kepada pemerintah: melindungi masyarakat dari invasi
(tentara); membela warga negara dari ketidakadilan (polisi); dan menjaga pekerjaan
umum tertentu, seperti jalan dan kanal, yang dimiliki individu swasta tidak mampu.68
2. Sosial
Abad 18 pemikiran filsafat diliputi oleh suatu masa yang dinamakan “Aufklarung”
berarti pencerahan (bahasa Inggris : “Enlightenment”). Zaman ini tidak lepas dari
pengaruh Renaissance sebagai gerakan sebelumnya, dan merupakan buah pahit dari
Empirisme dan Rasionalisme yang muncul beberapa saat sebelumnya. Gerakan
Aufklarung ini muncul melanda hampir semua negara Eropa terutama di Inggris,
Perancis dan Jerman.
Maka semboyan gerakan ini adalah Sapere Aude artinya “berani berpikir sendiri”.
Sehingga kepercayaan akal atau rasio sangat berperanan besar dalam abad 18 ini ,
seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan pada saat itu.
3. Agama
Berkat usaha ilmiah manusia seperti Copernicus, Galileo dan Newton, gagasan
baru tentang orde dan operasi alam semesta mulai berakar pada abad ke-17.
68
Spielvogel. 2007. Glencoe World History. Washington: Glencoe/McGraw-Hill, hal. 521.
69
Soemargono, Soejono. 1992. Sejarah Ringkas Filsafat Barat. Yagyakarta: Tiara Wacana Yogya.
50
Perkembangan ini sangat mengganggu kaum konservatif di Gereja, yang harus
menghadapi pertanyaan yang tidak nyaman mengenai peran Tuhan di alam semesta
baru ini. John Locke mendestabilisasi peran agama lebih jauh lagi ketika dia mendalilkan
bahwa perilaku moral mungkin lebih berakar kuat dalam proses alam daripada yang
ditanamkan oleh hukum Tuhan. Studi baru dalam kritik biblika, yang berasal dari negara-
negara Jerman, menganalisis Alkitab sebagai sumber sejarah, diciptakan oleh manusia,
dan oleh karena itu tunduk pada kesalahan faktual. Terlepas dari tantangan-tantangan
ini bagi Gereja, Pencerahan tidak boleh dicirikan sebagai serangan yang tak henti-
hentinya terhadapnya atau, dalam hal ini, sebagai pertempuran terus-menerus antara
akal dan takhayul. Memang benar bahwa Pencerahan Prancis memiliki unsur anti-ulama
yang kuat. Namun, di tempat-tempat seperti Skotlandia, pendeta memainkan peran
penting dalam proses pencerahan, membuat kontribusi yang sering dan penting di
berbagai wilayah. Selanjutnya, pertanyaan seputar kepercayaan dan kepercayaan tidak
diperumit oleh adanya gerakan seperti Deisme - sistem kepercayaan yang menerima
pencipta ilahi, namun pencipta yang mengatur alam semesta bergerak sesuai dengan
hukum alam dan kemudian membiarkannya berkembang. tentu saja.70
4. Politik
Teori politik yang tercerahkan dini sangat dipengaruhi oleh pria yang mengalami
langsung penganiayaan di tangan rezim abad ke-17. Thomas Hobbes dan John Locke
telah meninggalkan Inggris untuk menghindari penganiayaan politik, sementara di
Provinsi Bersatu, Hugo Grotius telah menghabiskan waktu di penjara karena
kepercayaan agama dan politiknya. Untuk mencegah kondisi ini mengakibatkan
penganiayaan serupa, struktur politik yang ada harus diubah agar sejarah tidak terulang
kembali. Karena bukti intoleransi religius sebagai katalisator dalam pemalsuan individu,
para ahli teori politik Pencerahan sangat ingin memisahkan peran gereja dan negara
dalam sistem politik masa depan. Sementara para teoretikus politik merumuskan dan
memperbaiki sistem mereka, semakin banyak panggilan untuk reformasi politik. Banyak
orang merasa tidak puas dengan absolutisme yang ada di Eropa, terutama di Prancis di
bawah Louis XIV. Di Prusia, di bawah Frederick the Great, dan Austria, di bawah Joseph
II, sejenis despotisme tercerahkan ada di mana penguasa mengizinkan nilai-nilai
pencerahan yang berkembang, sementara tetap mempertahankan kontrol politik absolut.
Namun, seiring bertambahnya usia, seruan untuk memisahkan kekuatan untuk
mencegah pelanggaran monarki, menjadi lebih gencar. Dalam arti praktis, Revolusi
Amerika dan Prancis sangat bergantung pada teori politik yang tercerahkan untuk
membenarkan tindakan mereka.71
70
McDougal Littell. 2008. Welcome to World History. US: Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company, hal. 7.
71
McDougal Littell. 2008. Welcome to World History. US: Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company, hal. 7.
51
DAFTAR PUSTAKA
Ading Kusdiana. 2013. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan, Cetakan-1.
Bandung: CV Pustaka Setia.
Adisusilo, Sutarjo. 2013. SEJARAH PEMIKIRAN BARAT Dari yang Klasik Sampai yang Modern.
Jakarta: Rajawali Pers.
Atang Abdul Hakim. 2008.Filsafat Umum dari Metologi Sampai teofiologi. Bandung : Pustaka
Setia.
Budi Hardiman. 2011. Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern. Jakarta: Erlangga.
Hermann Luchterband. 1973. The Philosophy of the Enlightenment The Christian Burgess and
the Enlightenment. London: Great Britain.
Julian Holand. 2009. The Kingfisher History Encyclopedia Jilid 4, terj. Nino Oktorino, dkk.
Jakarta: PT Lentera Abadi.
Junarso Ridwan dkk. 2010. Tokoh-Tokoh Ahli Fikir Negara & Hukum Dari Zaman Yunani Kuno
Sampai Abad 20. Bandung: Nuansa.
52
Juhaya S. Praja. 2008. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika. Jakarta : Prenada Media.
Louis o. Kattsoff. TT. Pengantar Filsafat. New york : the Ronald Press Company.
McDougal Littell. 2008. Welcome to World History. US: Houghton Mifflin Harcourt Publishing
Company.
Nina Karina dkk. 2013. History Of The World Sejarah Dunia Kuno dan Modern. Yogyakarta:
Penerbit Indoliterasi.
Prof. Jeremy Black. 2009. A Dorling Kindersley Book, terj. Aruminingsih, Henny Wirawan.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ralph McLean. 2010. Historical Insights: Focus on Teaching The Enlightenment. UK: History at
the Higher Education Academy University of Warwick.
Soemargono, Soejono. 1992. Sejarah Ringkas Filsafat Barat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Wahyudi Djaja. 2012. Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
Ziegler Herbert. 2005. Traditions and Encounters II. London: Lyn Uhl.
53