Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH AGAMA-AGAMA
Tentang Aliran Kepercayaan Sunda Wiwitan
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Dosen Pengampu:
Dr. Ahmad Asmuni, MA.
Disusun oleh:
Kelompok
Ilfa Dzulfikri Al-Hasby : 1908303012
Iis Maesaroh : 1908303025
Iin Pratiwi : 1908303024
M. Faizul Akbar : 1908303004

KELAS: AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM 1.A

JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI
CIREBON
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih kepada teman yang telah berkontribusi sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi yang berjudul “ Aliran Kepercayaan Sunda Wiwitan ” mata
kuliah ushul Sejarah Agama-Agama dengan dosen pengampu Bapak Dr. Ahmad Asmuni,
MA.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Cirebon , 25 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN ...........................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2

2.1 Asal Mula lahirnya Aliran Sunda Wiwitan


2.2 Tujuan pokok Aliran Sunda Wiwitan
2.3 Kitab, Ritual dan Larangan dalam Aliran Sunda Wiwitan
2.4 Cara Penyebaran Aliran Sunda Wiwitan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Negara Indonesia sangatlah beragam dengan berbagai macam budayanya, tak
bisa dipungkiri bahwa jauh sebelum indonesia merdeka, telah banyak muncul
berbagai macam aliran kepercayaan disebabkan pengaruh budaya setempat.
Aliran kepercayaan/Agama banyak sekali ditemukan di Negara Indonesia,
terlebih sebelum datangnya penyebaran agama-agama besar, masyarakat indonesia
masih menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme.
Animisme dan Dinamisme sangatlah kental dengan unsur budaya masing
masing kelompok penganutnya, bahkan budaya tersebut masih dipertahankan sampai
sekarang.
Dari sekian banyak Aliran kepercayaan yang masih ada di Indonesia adalah
Aliran Sunda Wiwitan, kelompok saya disini akan membahas sedikit tentang Aliran
Sunda Wiwitan.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana Asal Mula lahirnya Aliran Sunda Wiwitan ?
2. Apa Tujuan pokok Aliran Sunda Wiwitan ?
3. Apa saja Kitab, Ajaran, Ritual dan Larangan dalam Aliran Sunda Wiwitan ?
4. Bagaimana Cara Penyebaran Aliran Sunda Wiwitan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui Asal Mula lahirnya Aliran Sunda Wiwitan.
2. Mengetahui Tujuan pokok Aliran Sunda Wiwitan.
3. Mengetahui Kitab, Ajaran, Ritual dan Larangan dalam Aliran Sunda Wiwitan.
4. Mengetahui Cara Penyebaran Aliran Sunda Wiwitan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Asal Mula lahirnya Aliran Sunda Wiwitan.

Aliran Sunda Wiwitan merupakan suatu aliran kepercayaan yang berasal dari mitologi
India yang diadaptasi oleh sekelompok masyarakat di tanah sunda. Ajaran Sunda Wiwitan
bisa dianalogikan seperti kemiripan berbagai macam makanan di Indonesia yang hanya
dibedakan oleh namanya saja, mungkin di daerah jawa barat, makanan yang mempunyai
bahan dasar tahu, kol, toge dan dibumbui dengan sambal kacang disebut dengan ketoprak,
namun dilain tempat misalnya di jawa timur, makanan ini disebut dengan Nasi pecel.

Sama seperti ajaran Sunda Wiwitan, sebenarnya dalam ajarannya tetap mengajarkan
keluhuran perilaku yang baik, seperti agama-agama lain yang ada di Indonesia.

Ajaran Sunda Wiwitan sudah ada sejak tahun 125M, yang dalam kelahirannya dibagi
menjadi 3 tahap.

A. Tahap Pertama Lahirnya Ajaran Sunda Wiwitan

Negara India merupakan negara yang cukup luas, hal ini memungkinkan adanya
banyak sekali macam kebudayaan dan kepercayaan, namun dari sekian banyak Agama yang
terdapat di India, Agama Hindu merupakan salah satu agama yang paling banyak
pemeluknya.

Dalam salah satu keterangan disebutkan bahwa dalam Agama Hindu, ada sekelompok
orang yang menyebut dirinya sebagai golongan Waisnawa yaitu golongan yang memuja
Dewa wisnu.

Pada tahun 125 M, Golongan Waisnawa melarikan diri dari India menuju Tanah
Sunda, disana mereka mengajarkan pelajaran hidup, mengajarkan arti penting alam dalam
kehidupan dan mengajarkan segala kebaikan, hingga pada akhirya ajaran Waisnawa ini
diadopsi oleh masyarakat setempat, dengan sedikit memadukan ajaran adat sunda yang
nantinya lahirlah ajaran Sunda Wiwitan.
B. Tahap kedua Perkembangan Ajaran Sunda Wiwitan

Tahap Selanjutnya ajaran yang mempengaruhi Aliran Sunda Wiwitan adalah Ajaran
Budism/Budha. Ajaran Budha ini sangat erat dengan kitab utama yang di pegangnya adalah
kitab Ramayana yang didamnya mengandung kisah-kisah, ajaran ajaran berupa nilai luhur
suatu kebaikan.

Namun dalam tatar ajaran Sunda Wiwitan, Ajaran Budism ini bukan hanya dipelajari
dalam kitab Ramayana saja, bahkan ada beberapa kitab lainnya yang mempengaruhi Aliran
Sunda Wiwitan yaitu seperti Ajaran dalam kitab Tantrayana dan Teravada.

C. Tahap Ketiga Perkembangan Ajaran Sunda Wiwitan

Tahap Terakhir ajaran yang mempengaruhi Aliran Sunda Wiwitan adalah Ajaran Dewa
Siwa, Namun dalam prakteknya Aliran Sunda Wiwitan ini tidaklah seperti Agama Hindu
yang ada di Bali.

Pernah suatu ketika, pemangku Agama Hindu yang ada di Cirebon, bertanya pada
Karuhun Sunda Wiwitan tentang mengapa Aliran Sunda Wiwitan ini tidak kembali kepada
Agama Hindu, lalu Karuhun tersebut, menjelaskan bahwasanya Ajaran Sunda Wiwitan
tidaklah sama dengan Islam, Budha atau bahkan Hindu, dan tetap menganggap bahwa Ajaran
Sunda Wiwitan merupakan Ajaran Agama yang Independen tanpa pengaruh Agama lain.

2.2 Tujuan pokok Aliran Sunda Wiwitan

Ajaran Sunda Wiwitan sangatlah beragam, karena ditinjau dari ajaran yang
mempengaruhinyapun sangatlah banyak, dan kebanyakan didominasi oleh ajaran Agama
hindu. Namun demikian tentu dalam setiap Aliran kepercayaan pasti mempunyai tujuan
akhir.

Dalam Aliran Sunda Wiwitan, tujuan akhir dalam kepercayaannya adalah :

“ Mulih ka Gusti, Mulang ka Asal “

yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan kurang lebih :

“ Kembali ke Tuhan, Pulang ke Asal “


Arti daripada perkataan “Mulih ka Gusti” adalah setiap manusia diciptakan oleh
tuhan dengan kebaikan, maka untuk mencapai/menyatu dengan tuhan kembali diperlukan
kebaikan pula, karena inti setiap ajaran Aliran Sunda Wiwitan sangatlah mempunyai kaitan
erat dengan keseimbangan Alam, tidaklah seseorang dikatakan baik, jika ia masih
memberlakukan Alam dengan tidak sopan.

Perkataan yang menyebutkan “Mulang ka Asal” kurang lebih mengindikasikan


bahwa dari tuhan kita berasal, kepada tuhan juga kita kembali.

2.3 Kitab, Ritual dan Larangan dalam Aliran Sunda Wiwitan

Dalam setiap Ajaran kepercayaan, pasti akan selalu ada hukum yang memuat ajaran
ritual dan larangan/pantangan, dimana hal tersebut diterangkan dalam kitab yang dipakai
sebagai rujukan dalam aliran kepercayaan tersebut.

Aliran Sunda Wiwitan yang kebanyakan dianut oleh masyarakat adatpun mempunyai
beberapa kitab, ritual dan pantangan yang harus dijauhi.

A. Kitab Aliran Sunda Wiwitan

Ajaran Sunda Wiwitan terkandung dalam kitab Sanghyang siksakanda ng karesian,


sebuah kitab yang berasal dari zaman kerajaan Sunda yang berisi ajaran keagamaan dan
tuntunan moral, aturan dan pelajaran budi pekerti.

B. Ritual Aliran Sunda Wiwitan

a. Seren Taun

Seren Taun merupakan upacara syukuran panen padi dan perayaan pergantian tahun
yang berdasarkan pada penanggalan Sunda. Di Cigugur, Kuningan, daerah yang masih
memegang teguh budaya Sunda Wiwitan, mereka yang ikut merayakan Seren Taun ini datang
dari berbagai penjuru negeri.

b. Upacara Tanah

Masyarakat penganut ajaran Sunda Wiwitan pada hari hari tertentu bisa melaksanakan
Upacara Tanah dimana dalam pelaksanaanya, mereka bersama-sama menanam pohon sebagai
bentuk rasa terima kasih kepada tuhannya.
c. Upacara Angin

Bukan hanya Tanah, Masyarakat adat Sunda Wiwitan juga kerap melakukan Upacara
Angin, yaitu dengan cara memainkan alat musik seperti Seruling dan Gamelan dengan tujuan
mengagungkan angin.

C. Larangan dalam Ajaran Sunda Wiwitan

Ajaran Sunda Wiwitan sangan menghargai sekali Alam dan seisinya termasuk hewan
dan tumbuhan, tidak heran jika masyarakat Sunda Wiwitan sangatlah menjaga keseimbangan
Alam, karena mereka paham, jika nanti ada suatu kepincangan, maka seluruh yang ada di
Alam termasuk manusia akan merasakan dampaknya.

Secara tidak langsung, ajaran Sunda Wiwitan ini melarang penganutnya


merusak/menyakiti alam termasuk hewan, tumbuhan dan manusia. Menyakiti tumbuhan bisa
dengan bentuk menebang pohon sembarangan pada hutan larangan dengan tanpa menanam
kembali. Menyakiti hewan bisa dengan cara membunuhnya tanpa salah atau tidak diambil
manfaatnya. Lalu menyakiti manusia bisa dengan cara mempoligami/poliyandri dan juga
cerai. Ini semua merupakan larangan yang tidak boleh dilakukan masyarakat penganut ajaran
Sunda Wiwitan.

2.4 Cara Penyebaran Aliran Sunda Wiwitan

Ajaran Sunda Wiwitan telah bertahan hingga beratus-ratus tahun, tetapi dalam satu
keluarga yang moyangnya berasal dari karuhun Sunda Wiwitanpun, ada beberapa anggota
keluarga lainnya yang menganut Agama yang berbeda. Setelah ditanya mengapa demikian,
ternyata dalam ajaran Sunda Wiwitan ini tidaklah ada paksaan, Masyarakatnya boleh
memeluk agama lain dengan bebas dan tenang.

Paradigma seperti ini menimbulkan pandangan, jika demikian maka Ajaran Sunda
Wiwitan akan cepat punah, namun mereka menganggap kepunahan ajarannya tidaklah
penting, itu tidak mengapa, karena mereka juga tidak merasa rugi ketika Ajaran Sunda
Wiwitan ini tak mempunyai penerus di masa yang akan datang.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Aliran kepercayaan Sunda Wiwitan merupakan salah satu aliran yang masih
bertahan sampai sekarang. Ajarannya mengajarkan Pelajaran bagaimana menjadi
manusia terbaik di dunia ini dengan tujuan bersatu kembali dengan tuhan.

Meski begitu Ajaran Sunda Wiwitan menurut pengikutnya tidaklah sama


dengan Agama lain, dan mereka menganggap bahwa Ajaran Sunda Wiwitan
merupakan suatu Agama bagi pemeluknya.

Anda mungkin juga menyukai