Anda di halaman 1dari 4

3.

Komponen pembelajaran PAUD

Pembelajaran merupakan suatu sistem keseluruhan yang terdiri atas komponen-komponen


yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya secara keseluruhan, untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.Sedangkan, komponen merupakan bagian
dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk
mencapai tujuan sistem. Jadi, dapat disimpulkan bahwa komponen pembelajaran
merupakanbagian-bagian dari sistem proses pendidikan yang menentukan berhasil atau
tidaknya proses pendidikan[ CITATION Sla10 \l 1057 ].

Interaksi merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik antara yang belajar dengan
lingkungan belajarnya, baik itu pendidik, teman-temannya, tutor dan media
pembelajaran[ CITATION Nin19 \l 1057 ]. Ada beberapa komponen dalam pembelajaran yang
saling terintegrasi, yaitu: tujuan pendidikan, peserta didik, tenaga pendidik, perencanaan
pengajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pengajaran [ CITATION
Oem05 \l 1057 ].

1. Tujuan pendidikan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari suatu kegiatan. Tujuan ini
merupakan komponen yang mempengaruhi komponen pembelajaran lainnya. Semua
komponen ini harus sesuai dan digunakan untuk mencapau tujuan tersebut dengan efektif dan
efisien. Jika komponen tidak sesuai dengan tujuan maka pekaksanaan kegiatan pembelajaran
tidak dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan memiliki nilai yang sangat penting
di dalam pengajaran. Bahkan barangkali dapat dikatakan bahwa tujuan merupakan faktor
yang terpenting dalam kegiatan dan proses belajar mengajar. Nilai-nilai tujuan dalam
pengajaran diantaranya adalah sebagai berikut [ CITATION Dim09 \l 1057 ]:
1. Tujuan pendidikan mengarahkan dan membimbing kegiatan pendidik dan peserta
didik dalam proses pengajaran;
2. Tujuan pendidikan memberikan motivasi kepada pendidik dan peserta didik;
3. Tujuan pendidikan memberikan pedoman dan petunjuk kepada pendidik dalam
rangka memilih dan menentukan metode mengajar atau menyediakan lingkungan
belajar bagi peserta didik;
4. Tujuan pendidikan penting maknanya dalam rangka memilih dan menentukan alat
peraga pendidikan yang akan digunakan; dan
5. Tujuan pendidikan penting dalam menentukan alat/ teknik penilaian pendidik
terhadap hasil beajar peserta didik.

2. Peserta didik atau siswa

Siswa merupakan komponen pembelajaran yang sangat penting, karena komponen


siswa sebagai pelaku belajar dalam proses pembelajaran. Aspek penting dari komponen siswa
yang harus diperhatikan dalam pembelajaran adalah karakteristiknya. Siswa adalah individu
yang unik dan memiliki sifat individu yang berbeda antara siswa satu dengan yang lain.
Dalam satu kelas tidak ada siswa yang memiliki karakteristik yang sama, baik kecerdasan,
emosi, kebiasaan belajar, kecepatan belajar, dan sebagainya. Pembelajaran ini lebih
berorientasi pada siswa, yaitu pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
karakteristik masing-masing peserta didik. Peserta didik memiliki tipe belajar yang berbeda,
ada yang bertipe visual, auditif, audio-visualistis, dan sebagainya.Berdasarkan tipe belajar
siswa ini, maka dalam pembelajaran guru seharusnya menyiapkan/menyediakan bahan
pembelajaran yang bersifat alternative dan variatif untuk melayani perbedaan tipe belajar
siswa tersebut.

3. Tenaga pendidik

Pendidik merupakan komponen pembelajaran yang berperan sebagai pelaksana dan


penggerak kegiatan pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran berlangsung dan berhasil
dengan sukses, maka pendidik harus merancang pembelajaran secara baik, dalam arti dengan
mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, karakteristik peserta didik,
pendidik, merumuskan tujuan, menetapkan materi, memilih metode dan media, dan evaluasi
pembelajaan yang tepat dalam rancangan pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran
pendidik harus berperan ganda, dalam arti guru tidak hanya sebagai pengajar (informatory)
saja, akan tetapi harus mampu menjadi programmer pembelajaran, motivator belajar,
fasilitator pembelajaran, organisator, konduktor, actor, dan peran-peran lain yang dibutuhkan
oleh siswa dalam pembelajaran. Pendidik sebagai salah satu sumber belajar memang dapat
berperan banyak, seperti tersebut pada alinea di atas. Dalam kaitan dengan peran tersebut
guru sudah semestinya dapat menyiapkan sumber-sumber belajar lain yang dibutuhkan siswa
dalam rangka menguasai materi pembelajaran yang ditargetkan dalam kurikulum.

4. Materi pembelajaran

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar
mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Karena itu,
pendidik yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan
disampaikannya pada anak didik. Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini,
yakni penguasaan bahan  pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Bahan pelajaran
pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang pendidik sesuai
dengan profesinya (disiplin keilmuannya). Sedangkan bahan pelajaran pelengkap atau
penunjang adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang pendidik agar
dalam mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Bahan pelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan anak didik akan memotivasi anak didik dalam jangka waktu
tertentu.

Bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar,
karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai olek anak didik.
Karena itu, pendidik khususnya atau pengembang kurikulum umumnya, tidak boleh lupa
harus memikirkan sejauh mana bahan-bahan yang topiknya tertera dalam silabus berkaitan
dengan kebutuhan anak didik pada usia tertentu dan dalam lingkungan tertentu Dapat
disimpulkan , bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam
pengajaran, karena bahan merupakan inti dalam proses belajar mengajar yang akan
disampaikan kepada peserta didik

5. Strategi atau metode pembelajaran

Metode pembelajaran adalah komponen cara pembelajaran yang harus dilakukan oleh
pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berbagai metode pembelajaran dapat digunakan oleh guru, baik metode ceramah, tanya-
jawab, diskusi, demonstrasi, eksperimen, pemberian tugas,inkuiry, problem solving, kerja
kelompok, karyawisata, resitasi. Metode pembelajaran berperan sebagai cara dan prosedur
dari kegiatan pembelajaran. Setiap metode mengajar selalu memberikan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh pendidik. Metode pembelajaran harus
sesuai dengan tujuan, materi pelajaran, karakteristik siswa, dan ketersediaan fasilitas
pendukungnya, dan ketersediaan waktu. Pertimbangan yang terpenting dalam memilih
metode pembelajaran adalah metode harus mampu mengaktifkan peserta didik, dalam arti
megaktifkan mental emosional peserta didik dalam proses pembelajaran. Karena
pembelajaran yang membelajarkan adalah pembelajaran yang mengaktifkan factor internal
siswa (mental emosional) dalam belajar

6. Media pembelajaran

Pembelajaran pada hakekatnya merupakan aktivitas komunikasi antara guru dengan


siswa, meskipun tidak semua pembelajaran melalui komunikasi/interaksi dengan guru (lihat
pola-pola pembelajaran). Fungsi dari media pembelajaran dalam proses komunikasi
pembelajaran diantaranya sebagai berikut:
1.Membantu mempermudah atau memperjelas materi atau pesan pembelajaran dalam
proses pembelajaran.
2. Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik
3. Membuat pembelajaran lebih realistis/objektif
4. Menjangkau sasaran yang luas
5. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, karena dapat meampilkan pesan yang
berada di luar ruang kelas dan dapat menampilkan informasi yang terjadi pada
masa lalu, mungkin juga masa yang akan datang.
6. Mangatasi informasi yang bersifat membahayakan, gerakan rumit, objek yang
sangat besar dan sangat kecil, semua dapat disajikan menggunakan media yang
telah dimodifikasi
7. Menghilangkan verbalisme yang hanya bersifat kata-kata

7. Evaluasi pembelajaran

Evaluasi pembelajaran merupakan komponen yang berperan untuk menetapkan


keberhasilan dan kegagalan aktivitas pada pembelajaran. Proses evaluasi harus dilakukan
setiap hari selama tahun sekolah[ CITATION Eri09 \l 1057 ]. Ada tiga bentukevaluasi dalam
pembelajaran.Pertama, evaluasi program pembelajaran yaitu evaluasi yang dilakukan untuk
mengetahui seberapa kualitas program pembelajaran yang telah dirancang dan dilaksanakan.
Kedua, evaluasi proses pembelajaran yaitu, evaluasi yang dirancang untuk mengamati proses
pembelajaran sedang berlangsung. Ketiga, evaluasi hasil belajar, yaitu evaluasi yang
dirancang untuk mengetahui hasil dari pembelajaran dalam bentuk hasil atau prestasi belajar
siswa. Ketiga bentuk evaluasi ini tidak dapat dipisahkan, karena satu sama lain saling
berkaitan. Hasil belajar akan nampak pada tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi
dan pengalaman belajar yang dipelajari selama proses pembelajaran. Jadi dari komponen
evaluasi pembelajaran dapat diperoleh suatu kebijakan atau keputusan pembelajaran. Baik
kebijakan tentang program pembelajaran, proses pembelajaran, maupun hasil pembelajaran.

Bibliography
Dimyati. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2005). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Jensen, E. (2009). Super Teaching. California: A SAGE Company.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Virdyna, N. K. (2019). Media Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini. Duta Media.

Anda mungkin juga menyukai