Komponen Pembelajaran PAUD
Komponen Pembelajaran PAUD
Interaksi merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik antara yang belajar dengan
lingkungan belajarnya, baik itu pendidik, teman-temannya, tutor dan media
pembelajaran[ CITATION Nin19 \l 1057 ]. Ada beberapa komponen dalam pembelajaran yang
saling terintegrasi, yaitu: tujuan pendidikan, peserta didik, tenaga pendidik, perencanaan
pengajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pengajaran [ CITATION
Oem05 \l 1057 ].
1. Tujuan pendidikan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari suatu kegiatan. Tujuan ini
merupakan komponen yang mempengaruhi komponen pembelajaran lainnya. Semua
komponen ini harus sesuai dan digunakan untuk mencapau tujuan tersebut dengan efektif dan
efisien. Jika komponen tidak sesuai dengan tujuan maka pekaksanaan kegiatan pembelajaran
tidak dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan memiliki nilai yang sangat penting
di dalam pengajaran. Bahkan barangkali dapat dikatakan bahwa tujuan merupakan faktor
yang terpenting dalam kegiatan dan proses belajar mengajar. Nilai-nilai tujuan dalam
pengajaran diantaranya adalah sebagai berikut [ CITATION Dim09 \l 1057 ]:
1. Tujuan pendidikan mengarahkan dan membimbing kegiatan pendidik dan peserta
didik dalam proses pengajaran;
2. Tujuan pendidikan memberikan motivasi kepada pendidik dan peserta didik;
3. Tujuan pendidikan memberikan pedoman dan petunjuk kepada pendidik dalam
rangka memilih dan menentukan metode mengajar atau menyediakan lingkungan
belajar bagi peserta didik;
4. Tujuan pendidikan penting maknanya dalam rangka memilih dan menentukan alat
peraga pendidikan yang akan digunakan; dan
5. Tujuan pendidikan penting dalam menentukan alat/ teknik penilaian pendidik
terhadap hasil beajar peserta didik.
3. Tenaga pendidik
4. Materi pembelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar
mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Karena itu,
pendidik yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan
disampaikannya pada anak didik. Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini,
yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Bahan pelajaran
pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang pendidik sesuai
dengan profesinya (disiplin keilmuannya). Sedangkan bahan pelajaran pelengkap atau
penunjang adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang pendidik agar
dalam mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Bahan pelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan anak didik akan memotivasi anak didik dalam jangka waktu
tertentu.
Bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar,
karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai olek anak didik.
Karena itu, pendidik khususnya atau pengembang kurikulum umumnya, tidak boleh lupa
harus memikirkan sejauh mana bahan-bahan yang topiknya tertera dalam silabus berkaitan
dengan kebutuhan anak didik pada usia tertentu dan dalam lingkungan tertentu Dapat
disimpulkan , bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam
pengajaran, karena bahan merupakan inti dalam proses belajar mengajar yang akan
disampaikan kepada peserta didik
Metode pembelajaran adalah komponen cara pembelajaran yang harus dilakukan oleh
pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berbagai metode pembelajaran dapat digunakan oleh guru, baik metode ceramah, tanya-
jawab, diskusi, demonstrasi, eksperimen, pemberian tugas,inkuiry, problem solving, kerja
kelompok, karyawisata, resitasi. Metode pembelajaran berperan sebagai cara dan prosedur
dari kegiatan pembelajaran. Setiap metode mengajar selalu memberikan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh pendidik. Metode pembelajaran harus
sesuai dengan tujuan, materi pelajaran, karakteristik siswa, dan ketersediaan fasilitas
pendukungnya, dan ketersediaan waktu. Pertimbangan yang terpenting dalam memilih
metode pembelajaran adalah metode harus mampu mengaktifkan peserta didik, dalam arti
megaktifkan mental emosional peserta didik dalam proses pembelajaran. Karena
pembelajaran yang membelajarkan adalah pembelajaran yang mengaktifkan factor internal
siswa (mental emosional) dalam belajar
6. Media pembelajaran
7. Evaluasi pembelajaran
Bibliography
Dimyati. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. (2010). Belajar & Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Virdyna, N. K. (2019). Media Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini. Duta Media.