Anda di halaman 1dari 6

Pemeriksaan Penunjang Candidiasis Oral (160110180042 – Cindy Ayu W)

Terdapat beberapa metode atau teknik yang dapat digunakan untuk


melakukan isolasi jamur Candida yang terdapat pada rongga mulut. Metode yang
paling umum digunakan untuk mendiagnosis infeksi Candida pada rongga mulut
antara lain dengan menggunakan smear, swab, dan oral rinse. Selain itu, terdapat
pula beberapa metode lain yang juga dapat digunakan seperti imprint culture,
impression culture, dan salivary culture(1).
Setiap metode tersebut memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.
Pemilihan metode isolasi ini disesuaikan dengan keadaan lesi yang akan diperiksa.
Apabila lesi tersebut dapat diakses dan terbukti, maka metode yang lebih dipilih
adalah dengan pendekatan pengambilan sampel secara langsung melalui swab
atau dengan imprint karena metode ini dapat memberikan informasi mengenai
organisme yang terdapat pada lesi itu sendiri. Namun, pada kasus dimana lesi
sulit diakses, maka metode yang biasa digunakan adalah dengan pendekatan
pengambilan sampel secara tidak langsung melalui saliva culture dan oral rinse.

Gambar 1 Jenis isolasi candida dan pengambilan sampel oral

Smear
Smear (apusan) adalah metode untuk untuk memvisualisasikan hifa atau
blastospora (sinonim: blastokonidia, fase ragi) dari Candida. Apabila hifa ini
ditemukan dalam jumlah yang besar maka dapat menunjukkan adanya infeksi.
Namun, metode smear ini kurang senstitif juga dibandingkan dengan metode
kultur. Smear yang diambil dari daerah lesi ditempelkan pada kaca preparat
kemudian diwarnai dengan pewarnaan Gram atau dengan menggunakan teknik
Periodic Acid Schiff (PAS). Dengan menggunakan metode ini, hifa Candida dan
ragi (yeast) akan tampak berwarna biru tua dengan pewarnaan Gram dan berwarna
merah/ungu dengan teknik PAS(2)(3).

Untuk itu, sampel dari lesi diambil dengan dry swab dan smear diambil segera
setelahnya (smear diambil dengan cara scrapping/menggores lesi dengan tepi
instrument plastik yang datar kemudian sample tersebut dipindahkan ke kaca
preparat). Pada pasien dengan kemungkinan Candida yang berhubungan dengan
Denture Stomatitis, smear dan swab pada daerah permukaan gigi tiruan harus
diambil juga.

Berikut merupakan tahapan yang dilakukan untuk melakukan smear.

1. Menggores lesi dengan scalpel atau tepi instrument plastik yang datar
untuk mengambil sampel
2. Sampel diletakkan pada slide kaca preparat
3. Lakukan pewarnaan menggunakan metode pewarnaan Gram atau dengan
teknik Periodic Acid Schifff (PAS)
o Teteskan KOH di atas sampel
o Hangatkan diatas nyala api
4. Lakukan pemeriksaan mikroskopis menggunakan mikroskop
5. Hifa Candida dan ragi (yeast) akan tampak berwarna biru tua dengan
pewarnaan Gram dan berwarna merah/ungu dengan teknik PAS

Adapun keuntungan dari penggunaan smear ini antara lain sebagai berikut.

1. Tekniknya sederhana untuk dilakukan


2. Tidak bergantung pada culture
3. Dapat diterapkan secara luas
4. Mendemonstrasikan metode isolasi hifa
Sedangkan kekurangan dari penggunaan smear adalah

1. Tidak bersifat kuantitatif


2. Sel yang layak (viable cells) tidak dapat ditentukan
3. Identitas spesies belum dapat dikonfirmasi
4. Kurang sensitif apabila dibandingkan dengan metode lainnya
Jumlah sel yang layak (viable cells) memungkinkan seseorang untuk
mengidentifikasi jumlah sel yang hidup/tumbuh/membelah secara aktif pada area
atau volume sampel tertentu. Salah satu penggunaan jumlah sel yang layak adalah
untuk memperkirakan sitotoksisitas.

Swab
Metode swab pada lokasi lesi ini mudah untuk dilakukan dan digunakan
secara luas, meskipun prosedur ini tidak dapat menghitung kuantititas Candida
yang menginfeksi.
Pendekatan pengambilan sampel dengan cara menggosok lembut kapas steril
pada jaringan lesi dan kemudian diinokulasi pada media isolasi primer seperti
Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA). Meskipun menjadi metode yang relatif
sederhana untuk mendeteksi pertumbuhan Candida, namun estimasi semi-
kuantitatif Candida dapat diperoleh saat swab digunakan untuk menginokulasi
slide Oricult-N.
Swab yang dikultur pada media Sabouraud harus diinkubasi selama 48-72
jam. Selanjutnya Candida albicans akan muncul dalam bentuk koloni berbentuk
convex (cembung) yang besar dan berwarna krem.

Spesies lain dari Candida yang ikut menginfeksi bersama C. albicans


(misalnya Candida glabrata, Candida krusei) dapat diidentifikasi jika spesimen
dibudidayakan pada media seperti agar CHROMagar atau agar Pagano–Levin
(yang tersedia secara komersial), di mana spesies yang berbeda dapat
menghasilkan koloni dengan warna dan hues yang berbeda-beda.

Berikut merupakan tahapan yang dilakukan untuk melakukan swab.


1. Jaringan pada lesi disapu dengan cotton bud
2. Disimpan pada suatu wadah
3. Kemudian dilakukan pembuatan sediaan dengan cara :
o Letakkan sampel yang akan diperiksa pada glass slide
o Teteskan KOH
o Hangatkan di atas nyala api selama beberapa detik untuk
mempercepat proses lisis
4. Lakukan pemeriksaan mikroskopis menggunakan mikroskop

Adapun keuntungan dari penggunaan swab ini antara lain sebagai berikut.

1. Metodenya mudah untuk digunakan


2. Sel yang layak dapat diisolasi
3. Lokasinya spesifik

Sedangkan kekurangan dari penggunaan swab adalah

1. Tidak bersifat kuantitatif


2. Sulit untuk distandardisasi
3. Dapat menghilangkan lapisan epitel permukaan
4. Harus dihindari pada area yang akan dilakukan biopsi

Imprint Culture
Teknik ini mungkin berguna untuk menilai pertumbuhan jamur di berbagai
area mukosa mulut dan gigi tiruan.

1. Plastic pad steril berbentuk persegi dicelupkan kedalam saboraud


broth
2. Pad tersebut di tempatkan pada permukaan yang akan di teliti sekitar
60s
3. Plastic pad lalu ditekan dengan kuat pada agar sabouraud
4. Inkubasi sektar 8-48jam

Keuntungan:
1. Sensitif dan reliable
2. Dapat membedakan lokasi yang terinfeksi dan carrier
3. Bersifat kuantitatif
4. Sel yang layak dapat diisolasi

Kekurangan:

1. Pembacaan koloni >50 CFU/cm2 dapat tidak akurat


2. Sulit memilih sample jika tidak ada tanda klinis

Impression Culture
Tahapan dari impression culture adalah sebagai berikut:

1. Maksila dan mandibular dicetak dengan alginat


2. Lakukan pengecoran dengan agar sabouround
3. Inkubasi

Keuntungan:

- Dapat menentukan distribusi yeast pada permukaan mulut

Kekurangan :

- Dapat menentukan distribusi yeast pada permukaan mulut

Saliva Culture
Tahapan dari saliva culture yaitu:

1. Pasien meludah sebanyak 2 ml pada container steril


2. Kemudian dikultur pada media agar sabouroud
3. Diamkan selama 24 jam
4. Hitung jumlah koloni dengan Hemasitometer

Keuntungan dari kultur saliva adalah sebagai berikut:

1. Cukup sensitif
2. Sama dengan imprint culture
Kekurangan:

1. Membutuhkan waktu/chairside time yang lama


2. Tidak bisa pada penderita xerostomia
3. Tidak bisa menentukan lokasi lesi

Oral Rinse
Dalam melakukan oral rinse, tahapan yang dilakukan adalah:

1. Pasien berkumur dengan larutan PBS (Phosphate Buffer Saline)


2. Dibuang pada container steril
3. Kemudian disentrifugasi
4. Kultur pada media agar sabouroud

Sementara itu, keuntungan dari metode ini ialah:

1. Sensitifitas sebaik metode imprint


2. Hasil lebih baik apabila CFU >50/cm2
3. Metode simple

Kekurangan:

1. Tidak dapat menentukan lokasi lesi

Referensi:

1. Glick M. Burket’s oral medicine. PMPH USA; 2015.

2. Samaranayake L. Essential Microbiology for Dentistry-E-Book. Elsevier;


2018.

3. Williams DW, Lewis MAO. Oral Microbiology: Isolation and


identification of candida from the oral cavity. Oral Dis. 2000;6(1):3–11.

Anda mungkin juga menyukai