Anda di halaman 1dari 5

Baginda Mulana S

1911011036

Manajemen Koperasi dan UMKM

1. Koperasi Mega Sejahtera telah mendapat alokasi pembelian saham dari PT. Mega
Bahtera Indah sebanyak 1.200.000 (satu juta dua ratus ribu) lembar saham. Bagaimana
pendapat saudara tentang kepemilikan koperasi atas saham di sebuah perseroan ?

- Dalam UU Perkoperasian sendiri tidak ada ketentuan yang melarang koperasi untuk
menjadi pemegang saham dalam sebuah Perseroan Terbatas (PT). Sebagai contoh
koperasi menjadi pemegang saham dalam PT adalah jika koperasi tersebut merupakan
perusahaan modal ventura, maka salah satu usahanya adalah melakukan penyertaan
saham dalam PT.

- Walaupun dalam UUPT tidak ada ketentuan yang secara spesifik membatasi suatu pihak
menjadi pemegang saham di PT, akan tetapi, PT dapat mengatur lebih lanjut dalam
anggaran dasarnya. Oleh sebab itu, penting juga untuk melihat apakah dalam anggaran
PT tersebut ada yang melarang koperasi untuk menjadi pemegang sahamnya.

- Koperasi merupakan badan hukum yang memperoleh status badan hukumnya setelah
akta pendiriannya disahkan oleh Pemerintah. Karena koperasi adalah badan hukum,
maka berdasarkan ketentuan dalam UUPT, koperasi dapat menjadi pemegang saham di
PT.

Melihat pada ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan


Terbatas (“UUPT”), tidak ada ketentuan yang melarang koperasi menjadi pemegang
saham dalam Perseroan Terbatas (“PT”). Sejak awal pendirian PT itu sendiri dapat kita
lihat bahwa yang disyaratkan adalah PT harus didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih.
Yang dimaksud dengan “orang” adalah orang perseorangan, baik warga negara Indonesia
maupun asing atau badan hukum Indonesia atau asing.

(Walaupun dalam UUPT tidak ada ketentuan yang secara spesifik membatasi suatu pihak
menjadi pemegang saham di PT, akan tetapi, PT dapat mengatur lebih lanjut dalam
anggaran dasarnya. Oleh sebab itu, penting juga untuk melihat apakah dalam anggaran
PT tersebut ada yang melarang koperasi untuk menjadi pemegang sahamnya.)

- Ketentuan Dalam UU Perkoperasian


Koperasi pada dasarnya adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

( Koperasi merupakan badan hukum yang memperoleh status badan hukumnya setelah
akta pendiriannya disahkan oleh Pemerintah. Karena koperasi adalah badan hukum, maka
berdasarkan ketentuan dalam UUPT, koperasi dapat menjadi pemegang saham di PT.)

Akan tetapi kita perlu melihat juga kepada usaha apa saja yang dapat dilakukan oleh
koperasi berdasarkan UU Perkoperasian. Dalam UU Perkoperasian sendiri tidak dirinci
usaha koperasi. Akan tetapi, pada dasarnya Usaha Koperasi adalah usaha yang berkaitan
langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan
anggota.

- Dalam Pasal 1 angka 2 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor


18/PMK.010/2012 Tahun 2012 tentang Perusahaan Modal Ventura (“Permenkeu
18/2012”) dijelaskan bahwa Perusahaan Modal Ventura/Venture Capital
Company (“PMV”) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan
modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (Investee
Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan
melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas
hasil usaha.

PMV dapat didirikan dalam bentuk badan hukum koperasi. Koperasi yang melakukan
kegiatan sebagai PMV harus terlebih dahulu memperoleh izin usaha dari Menteri. PMV
(dalam hal ini koperasi) wajib mencantumkan secara jelas dalam anggaran dasar
mengenai maksud dan tujuan badan hukum hanya untuk menjalankan kegiatan usaha
PMV yang terdapat dalam Pasal 2 Permenkeu 18/2012.

Kegiatan usaha PMV tersebut meliputi:


a. penyertaan saham (equity participation);
b. penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity participation); dan/atau
c. pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (profit/revenue sharing).

Penyertaan saham wajib dilakukan oleh PMV dalam bentuk penyertaan modal secara langsung
kepada Perusahaan Pasangan Usaha (Investee Company) (“PPU”) yang berbentuk badan hukum
perseroan terbatas untuk jangka waktu tertentu. Penyertaan oleh PMV ini bersifat sementara
dengan jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) tahun. Setelah jangka waktu 10 (sepuluh) tahun
berakhir, PMV wajib melakukan Divestasi.
Melihat pada ketentuan modal ventura di atas, dapat disimpulkan bahwa koperasi bisa saja
mempunyai saham dalam sebuah PT, sebagai contohnya yaitu bila koperasi sebagai perusahaan
modal ventura.

2. Perlukah koperasi memiliki visi, misi, dan tujuan ? Bagaimana pendapat saudara tentang
visi, misi, dan tujuan koperasi Mega Sejahtera ?

- Sangat perlu. Koperasi didirikan dalam rangka menunjang perekonomian rumah tangga
anggota agar menjadi lebih baik. Keadaan ekonomi yang lebih baik antara lain
disebabkan karena dengan menyatukan kegiatan ke dalam koperasi maka efisiensi dapat
ditingkatkan misalnya melalui pencapaian skala ekonomi.

- Pendapat saya tentang visi, misi, dan tujuan koperasi Mega Sejahtera yaitu sangat baik.
Karena koperasi Mega Sejahtera memiliki nilai- nilai dan tujuan yang jelas untuk
kesejahteraan anggotanya, juga menjadi nilai tambah bagi PT Mega Bahtera Indah.
Kontra dalam Saham

Negatif

1.  Bisa mengurangi daya beli


 Jika seorang investor menghasilkan imbal hasil 3% dari rekening pasar uang, namun
di saat yang sama inflasi mencapai 4%, maka pada dasarnya investor itu mengalami
penurunan daya beli setiap tahunnya. Dari waktu ke waktu, berinvestasi di pasar uang
dapat membuat seseorang menjadi lebih miskin, dalam arti nilai uang yang mereka
peroleh tidak sebanding dengan kenaikan biaya hidup.

2.  Menjadi korban biaya-biaya 


Bila investor memperoleh 2% atau 3% dari rekening pasar uang, bahkan biaya
tahunan yang kecil pun dapat memakan secuil keuntungan yang diperoleh. Kondisi ini
semakin menyulitkan investor pasar uang untuk mengimbangi laju inflasi.
Tergantung jenis rekening dan jumlah dananya, biaya-biaya dapat memberi dampak
negatif yang berbeda terhadap hasil investasi. Jika, misalnya, seseorang
menyerahkan $ 5000 ke rekening pasar uang dengan  yields (penghasilan) 3% per
tahun, dan dikenakan fee (biaya) tahunan $ 30 oleh broker. Besarnya  fee  akan
berdampak cukup besar.

 $5000 x 3% = $150 total  yield 


 $150 -$30  fee  = $120 keuntungan

Nilai  fee  $30 berarti mencapai 20% dari total  yield , pengurangan cukup besar
yang memotong keuntungan akhir. Perlu dicatat bahwa perhitungan di atas
belum memasukkan faktor kewajiban pajak atas transaksi tersebut.

3.  Hasilnya bisa bervariasi 


Meski reksa dana pasar uang pada umumnya berinvestasi di surat berharga
pemerintah dan bentuk investasi lain yang dianggap aman, namun tetap
memiliki risiko bila dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih besar
bagi investor. Demi upaya memperoleh persentase  return   yang lebih tinggi,
dana tersebut diinvestasikan ke obligasi atau  commercial paper  yang
risikonya lebih tinggi.
Berinvestasi di reksa dana pasar uang dengan potensi  yield   yang lebih besar
tak selalu lebih baik karena ada risiko tambahan. Perlu juga diingat bahwa
dana imbal hasil yang diperoleh tahun sebelumnya tak selalu merupakan
indikasi apa yang akan dihasilkan tahun selanjutnya.
Penting juga dicatat bahwa alternatif pasar uang bisa menjadi tidak menarik
dalam beberapa situasi pasar. Misalnya, mendapat deviden atau hasil menjual
saham yang Anda terima (sebagai investor) tidak akan memungkinkan Anda
untuk mendapat  rate of return  yang sama. Menginvestasikan kembali deviden
ke dalam saham hanya akan memperburuk masalah dalam kondisi pasar yang
sedang turun.

 4.    Kehilangan kesempatan 


Selama ini, imbal hasil saham rata-rata sekitar 8-10% - termasuk masa resesi.
Dengan berinvestasi di reksadana pasar uang, yang sering memberi  yield 
hanya 2% atau 3%, investor mungkin kehilangan kesempatan untuk
mendapatkan imbal hasil yang lebih baik. Hal ini dapat berdampak besar
kepada kemampuan individu untuk meningkatkan kemakmurannya.
Investasi pasar uang bisa jadi sangat menguntungkan.
Namun sebelum menanamkan uang ke reksadana pasar uang, investor perlu
mengerti pro dan kontra yang ada. Investasi pasar uang dapat membuat masa
pensiun Anda menjadi lebih baik atau malah memburuk, tergantung tujuan
investasi individu dan kemana pasar mengarah.

Kekurangan Investasi Saham:


1. Potensi return yang tinggi pada saham kadang juga diiringi potensi rugi yang
besar akibat salah pilih saham.

2. Karena sangat likuid, kadangkala menjadikannya terlalu fluktuatif sehingga saat


kita mau menjual harganya tidak sesuai ekspektasi.

3. Tidak memerlukan pegawai, artinya anda sendiri yang memantau investasi


saham anda. Kadangkala investor melupakan investasinya karena sibuk pada
urusan lain sehingga investasinya terbengkalai.

4. Karena harga saham sangat mudah dipantau, kadangkala mempengaruhi


psikologis investor untuk bertindak irasional, terlalu optimis, kadang emosional,
dan panik. Bandingkan jika seseorang memiliki tanah untuk investasi, karena
harga pasaran sulit diketahui, investor tanah tersebut tidak tahu perubahan
harga secara harian.

Anda mungkin juga menyukai