Anda di halaman 1dari 1

Hanya majas/kiasan/kata perumpaan yaitu larangan, sebuah larangan antara pria dan wanita, yaitu

zinah.

Hakikat Adam dan Hawa

Adam adalah sebuah kiasan/perumpamaan yang merupakan gambaran keadaan manusia yang
sempurna. Dalam ilmu hakikat Adam bermakna Alam Kesadaran Manusia. Kesadaran disini ialah
merupakan dari mana ia berasal/diciptakan dan akan ke mana setelah tiada. Dalam keterangan 3 kali
disebutkan " Maka apabila telah kusempurnakan wujudnya " ini bermakna sudah ada kehidupan
manusia sebelumnya akan tetapi saat itu manusia belum sempurna/masih belum mengerti hakikat
dirinya sendiri tapi sudah bertauhid atau mengenal sang Pencipta. Karena malaikat mengatakan "
Mengapa engkau menciptakan manusia yang akan menumpahkan darah di muka bumi ini?, Sedang kami
selalu senantiasa bertasbih kepadaMu?.

Hawa merupakan kiasan dari sang nafsu syahwat manusia itu sendiri yang berwujud dengan wanita.
Maka dalam keterangan Dikatakan bahwa Adam dan Hawa menghuni Surga, Surga di dalam hakikat
adalah suatu gambaran perasaan manusia yang berbahagia karena bisa mengasihi satu dengan lainnya
tanpa adanya persoalan-persoalan di dalam hidup, rukun tentram damai bahagia sejahtera dan sentosa.

Ketika itu Tuhan berfirman agar jangan memakan buah khuldi, khuldi dalam makna hakikat ialah
larangan, larangan yang dimaksud ialah hubungan intim antara pria dan wanita. Mengapa dikatakan
karena bisikan setan?, setan ialah sifat buruk dalam diri manusia yang sudah ada, lalu ia mendorong rasa
syahwat dalam diri manusia untuk melakukan larangan tsb. Maka digambarkan atau dikiaskan dengan
bahasa yang santun yaitu memakan buah khuldi. Digambarkan setelah kejadian tsb Adam dan Hawa
turun ke dunia, dalam hakikat adalah suatu gambaran di mana manusia akan turun ke derajat terbawah
kembali, pertarungan antara nafsu dan kebaikan, hitam dan putih, apabila manusia bisa melaluinya
maka akan kembali ke Surga yang berarti suatu keadaan seperti yang saya sebutkan di atas.

Anda mungkin juga menyukai