Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI

(CPPT)/ INTEGRATED NOTE

Diajukan Sebagai:
Tugas Mata Kuliah IPE
Dosen Pengampu:
Yustan Azidin, Ns., M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Akhmad Badriansyah 1814201110004
Azizah Rhamadani 1814201110012
Dewi Aqsa Puspita 1814201110017
Fauzi Rahman 1814201110037
Herliyanti 1814201110029
Lisa Septia Devi 1814201110034
Muhammad Najmi 1814201110039

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Mahakuasa karena
berkat, rahmat dan hidayah-Nya lah penyusunan makalah ini dapat disusun
hingga selesai. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IPE.
Makalah ini membahas tentang Catatan Penunjang Pasien Terintegrasi/CPPT.

Dengan penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini


dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta bermanfaat bagi para pembaca.
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu perawat untuk
mengetahui tentang IPE dalam CPPT . Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Oleh karena itu, makalah yang telah kami susun ini semoga dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Apabila dalam pemanfaatan buku ini
ditemukan adanya kekurangan, maka dengan senang hati kami akan menerima
segala kritik dan saran yang bersifat membangun, guna untuk penyempurnaan
makalah kami berikutnya.

Banjarmasin,5 Mei 2020

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah............................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian CPPT............................................................................. 5
2.2 Bentuk Dokumentasi CPPT………………………………………. 5
2.3 Tujuan dan Manfaat Penulisa CPPT……………………………… 6
2.4 Faktor Penghambat CPPT………………………………………… 6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..................................................................................... 8
3.2 Saran............................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Paradigma pelayanan kesehatan sudah mulai berubah dengan memusatkan pelayanan
kesehatan pada pasien. Tidak lagi menempatkan salah satu profesi sebagai pusat
pelayanan, melainkan dibutuhkan adanya integrasi asuhan dari berbagai profesi
pemberi pelayanan (Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 2012).
Beberapa bentuk pelaksanaan asuhan terintegrasi adalah pendokumentasian yang
dilakukan oleh dokter, perawat, farmasi, dan nutrisionis. Dokumentasi yang dilakukan
dalam catatan terintegrasi berbentuk catatan perkembangan yang ditulis berdasarkan
data subjektif (S), data objektif (O), Analisa Data (A) dan Planning/perencanaan (P).
Dokumentasi yang terintegrasi dapat dijadikan bukti tertulis dari kegiatan yang telah
dilakukan oleh tenaga kesehatan multidisiplin yang ada diruangan rawat inap.
Dokumentasi yang dikatakan lengkap apabila pencatatan yang dilakukan oleh dokter,
perawat, farmasi dan nutrisionis jika sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
rumah sakit, sehingga mampu melindungi tenaga kesehatan terhadap permasalahan
hukum yang terjadi (Hariyati, 2014).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari CPPT ?
2. Bagaimana bentuk dokumentasi CPPT ?
3. Apa tujuan dan manfaat CPPT ?
4. Apa saja faktor penghambat CPPT ?
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian dari CPPT
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dokumentasi CPPT
4. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari CPPT
5. Untuk mengetahui faktor penghambat CPPT

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian CPPT


Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) adalah dokumentasi bagi
tenaga kesehatan dalam melakukan assesmen ulang pasien di rawat inap sesuai
standart KARS. Adapun CPPT ini adalah sarana semua profesi kesehatan
menuangkan data dan rencana perawatan bagi pasien. Untuk itu akan tampak fungsi
kolaborasi dan komunikasi antar profesi kesehatan di rumah sakit
Catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT) merupakan catatan
pendokumentasian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk melakukan koordinasi
atau kolaborasi antar tenaga kesehatan dalam melakukan pendokumentasian
pelayanan kesehatan pada pasien.
Menurut Lasmani et al., (2014), catatan terintegrasi merupakan sarana
komunikasi antar profesi kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Komunikasi yang dimaksud bertujuan untuk mencegah kesalahan dan pengulangan
informasi, membantu perawat dalam manajemen waktunya, serta meningkatkan
kualitas rekam medis dengan mengintegrasikan catatan professional kesehatan
menjadi satu catatan pasien yang terintegrasi.
2.2 Bentuk Dokumentasi CPPT
Beberapa bentuk pelaksanaan asuhan terintegrasi adalah pendokumentasian
yang dilakukan oleh dokter, perawat, farmasi, dan nutrisionis. Formulir CPTT
merupakan proses pengkajian ulang, setelah pengkajian awal dibuat. Dokumentasi
yang dilakukan dalam catatan terintegrasi berbentuk catatan perkembangan yang
ditulis berdasarkan data subjektif (S), data objektif (O), Analisa Data (A) dan
Planning/perencanaan (P), bagian gizi menggunakan ADIME (Assesmen, Diagnosa,
Intervensi, Monitoring dan Evaluasi). Dokumentasi yang terintegrasi dapat dijadikan
bukti tertulis dari kegiatan yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan multidisiplin
yang ada diruangan rawat inap. Dokumentasi yang dikatakan lengkap apabila
pencatatan yang dilakukan oleh dokter, perawat, farmasi dan nutrisionis jika sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan oleh rumah sakit, sehingga mampu melindungi
tenaga kesehatan terhadap permasalahan hukum yang terjadi (Hariyati, 2014).

2.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan CPPT


5
Tujuan dari penulisan pada CPPT agar perkembangan kesehatan pasien dapat
terpantau dan berkesinambungan antar berbagai disiplin ilmu (Dokter, Perawat,
disiplin ilmu lain yang terlibat dalam asuhan pelayanan pasien) dan didokumentasikan
dalam rekam medik pasien. Hal ini menjadikan akhir dari perawatan pasien menjadi
bermutu dan terukur.
Tujuan pelayanan terintegrasi berorientasi pada kepentingan pasien dan tidak
didominasi oleh satu profesi tertentu, seperti dulu dokter merupakan pelaksana asuhan
tunggal. Mengapa harus demikian, karena profesi saat ini telah berkembang sangat
pesat sehingga tak mungkin lagi dikuasai secara penuh ilmunya oleh para dokter.
Tentunya hal ini akan berdampak sangat positif terhadap mutu pelayanan kesehatan.
Beberapa manfaat dari asuhan terintegrasi diantaranya:
1. Meningkatkan mutu pelayanan pada keadaan klinis dan lingkungan tertentu
2. Bekerja sama dengan tim multidisiplin
3. Mengurangi jumlah intervensi yang tidak perlu atau berbahaya
4. Memberikan opsi pengobatan dan perawatan terbaik dengan keuntungan maksimal
5. Menghindari terjadinya medication eror secara dini dan mis komunikasi,
memberikan opsi pengobatan dengan risiko terkecil (Sutoto, 2015).
2.4 Faktor Penghambat CPPT
Beberapa faktor yang merupakan hambatan dalam melaksanakan
pendokumentasian, meskipun pelaksanaan dokumentasi telah ditetapkan, berbagai
hambatan tersebut meliputi:
1. Kurangnya pemahaman dasar-dasar dokumentasi, hal ini bisa terjadi karena latar
belakang pendidikan yang berbeda-beda, sehingga tidak adanya keseragaman
dalam pelaksanaan pendokumentasian.
2. Kurangnya kesadaran akan pentingnya dokumentasi, penulisan pendokumentasian
tidak mengacu pada standar yang sudah ditetapkan, sehingga terkadang tidak
lengkap dan akurat.
3. Dokumentasi dianggap beban, banyak lembar format yang harus diisi oleh tenaga
kesehatan untuk mencatat data pasien dan intervensi yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan.
4. Keterbatasan tenaga, kurangnya tenaga kesehatan yang ada dalam suatu tatanan
pelayanan kesehatan memungkinkan tenaga kesehatan bekerja hanya berorientasi
pada tindakan saja.
5. Tidak cukup waktu untuk menuliskan setiap tindakan yang sudah diberikan pada
lembar format dokumentasi.
6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
7
Pendokumentasian Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi yang ditulis
semua tenaga kesehatan merupakan media atau komunikasi non verbal yang dapat
digunakan dalam pelaksanaan IPCP sehingga dengan adanya pendokumentasian
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi yang sesuai standar dapat menunjang
pelaksanaan IPCP di Rumah Sakit. Peran masing-masing tenaga kesehatan sangat
penting dalam keberhasilan pelaksanaan IPCP dan harus mendapat dukungan dari
managemen rumah sakit.
3.2 Saran
Bagi rumah sakit
Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kelengkapan pendokumentasian catatan
perkembangan pasien terintegrasi (CPPT) oleh tenaga kesehatan/ professional
pemberi asuhan (PPA) sehingga kontinuitas asuhan yang berkualitas dapat tercapai
serta dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Bagi professional. Pemberian asuhan (PPA).
Professional pemberi asuhan (PPA) perlu meningkatkan pengetahuannya terhadap
asuhan pasien terintegrasi serta dampak jika mengimplementasikan.
Professional pemberi asuhan (PPA) perlu meningkatkan motivasi internalnya
mendokumentasikan CPPT secara lengkap dalam meningkatkan kualitas asuhan
berfokus pada pasien.

DAFTAR PUSTAKA

- Suminarti Tri,2016, Analisa Kualitas Catatan Perkembangan Pasien Terinteraksi


Sebagai Sistem Informasi Antar Profesi Kesehatan Di RS Hermina Depok.
Jakarta
- Kusumaningrum ,Puput Risti, `Edi Dharmana ,Madya Sulisno, 2018.

8
The Implementation Of Integrated Patient Progress Notes In Interprofesional
Collaborative Practice Semarang

Anda mungkin juga menyukai