Disusun Oleh:
Kelompok 4
Alif Alin Arifah Suhada
De Piping Herdiana
Dina Amelia
Farhan Maulana R
Jihan Fitrina
Nanda Fatimatul Badriyah
Nunung Nurfitriani
Rima Amelia Nurwahyi
Yessy Gustia
Assalammualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-
Nya sehingga makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan
Sistem Endokrin” dapat terselesaikan dengan baik. Maksud dan tujuan dari penulis makalah ini
tidak lain untuk memenuhi salah satu mata kuliah Keperawatan Kritis serta merupakan bentuk
langsung tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak
Idris Handriana, S.kep., Ners., M.Kep selaku dosen pengempu serta semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan. Kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi pembaca. Terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Majalengka, September 2020
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar ...............................................................................................................i
Daftar Isi ........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
A. Latar Belakang ..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................2
A. Pengertian ..................................................................................................................2
B. Organ Utama Sistem Endokrin ..................................................................................2
C. Struktur dan Fungsi Sistem Endokrin ........................................................................3
D. Penyebab Sistem Endokrin ........................................................................................5
E. Tanda dan Gejala Sistem Endokrin ............................................................................5
F. Asuhan Keperawatan Sistem Endokrin ......................................................................9
BAB III PENUTUPAN ..................................................................................................48
A. Kesimpulan ...............................................................................................................48
B. Saran ..........................................................................................................................48
Daftar Pustaka ................................................................................................................49
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem endokrin merupakan sistem kelenjar yang memproduksi substans untuk digunanakn
di dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap beredar dan bekerja didalam
tubuh. Hormon merupakan senyawa kimia khsus diproduksi oleh kelenjar endokrin tertentu.
terdapat hormon setempat dan hormon umum. contoh dari hormon setempat adalah: Asetilkolin
yang dilepaskan oleh bagian ujung-ujung syaraf parasimpatis dan syaraf rangka. Sekretin yang
dilepaskan oleh dinding duedenum dan diangkut dalam darah menuju penkreas untuk menimbulkan
sekresi pankreas dan kolesistokinin yang dilepaskan diusus halus, diangkut kekandung empedu
sehingga timbul kontraksi kandung empedu dan pankreas sehingga timbul sekresi enzim.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam tubuh manusia terdapat kelenjar, enzim dan beberapa bagian penting yang
mempengaruhi kestabilan tubuh. Salah satu kelenjar yang memiliki pengaruh dalam tubuh adalah
kelenjar endokrin. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tersusun atas susunan sel mikro yang
sangat sederhana yan terdiri atas jaringan ikat halus yang mengandung pembuluh kapiler.
Kelenjar endokrin adalah sebuah organ yang memproduksi zat aktif (hormone), yang
dilepaskan melaluai darah. Zat aktif ini akan mengatur kerja sebuah organ atau bahkan beberapa
organ sekaligus. Sifat kerja hormone adalah bekerja sebagai control umpan balik, bekerja pada
spesifik target, dan memiliki mekanisme kerja tertentu.
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk melakukan
sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan organ-organ dalam
tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini
langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melalui saluran (duktus).
Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu kesatuan
disebut denngan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari beberapa
kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang mengahasilkan satu macam hormon
tunggal, dan juga menghasilkan beberapa hormone ganda.
1. Hipofisis
Kelenjar hipofisis, kelenjar hipofisis atau kelenjar master, adalah
kelenjar kecil yang terletak di otak. Ini bertanggung jawab untuk
produksi hormon, pengaturan siklus seksual dan kontrol aktivitas kelenjar l
ainnya
2. Tiroid
Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di daerah leher. Ini
adalah salah satu kelenjar terbesar di tubuh manusia. Ini memiliki fungsi penting
dalam tubuh, seperti mengatur pertumbuhan, perkembangan, kesuburan, siklus
menstruasi dan kontrol emosional.
2
3. Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah empat kelenjar kecil, terletak di sekitar tiroid. Fungsinya
adalah: pengaturan jumlah kalsium dalam darah dan produksi hormon. Kelenjar
paratirodi adalah empat kelenjar endokrin kecil yang terletak di leher masing-
masing kelenjar tersebut sehingga mempunyai ukuran besarnya sama dengan
ukuran butir beras. Berfungsi menjadi penghasil kelenjar paratiroid yang dapat
mengontrol jumlah kalsium di dalam tulang.
4. Adrenal
Kelenjar adrenal atau adrenal dibentuk oleh korteks dan medula. Mereka terletak di
atas ginjal dan fungsi utama mereka adalah produksi dan pelepasan hormon.
5. Pankreas
Pankreas adalah kelenjar campuran yang bertanggung jawab untuk produksi
hormon (sistem endokrin) dan jus pankreas (sistem pencernaan). Letaknya di
belakang perut, antara duodenum dan limpa. Prankeas adlah organ penting yang
bersama dengan sistem pencernaan di dala tubuh. Letaknya ada di bagian belakang
perut yang menjadi organ kelenjar.
6. Timus
Timus adalah kelenjar yang mempunyai bentuk mirip dengan piramida dan
letaknya tepat ada di bawahnya leher, timus ini sebagai salah satu organ yang
khusus sekali dari sistem kekebalan tubuh dan mempunyai fungsi guna
menghasilkan limfosit sel-T yang bis amembantu dalam mengembangkan
kekebalan tubuh dari serangan beragam jenis penyakit.
3
1. Penghasil Hormon – Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai
macam jenis hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan
oleh jaringan tubuh tertentu.
2. Mengontrol Aktivitas – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas
dari kelenjar tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
3. Merangsang Aktivitas – Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang
aktivitas kelenjar tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan
menciptakan suatu efek dari rangsangan tersebut.
4. Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan
jaringan pada manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.
5. Mengatur Metabolisme – Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur
metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk
meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada usus halus.
6. Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi
fungsi metabolisme lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat
aranga dalam tubuh untuk agar optimal.
Sedangkan fungsi dari hormone adalah
Mengendalikan proses-proses dalam tubuh manusia seperti proses
metabolism, proses oksidatif, perkembangan seksual.
Menjaga keseimbangan fungsi tubuh (hemeotasis).
1. Derivat Asam Amino, dikeluarkan : Sel kelenjar buntu yg berasal dari jaringan
Nervus Medilla Supra Renal & Neurohipofise. (Contoh : Epinefrin & Nor-
Epinefrin)
2. Petide/Derivat Peptide, dibuat : Kelenjar Buntu yg berasal dari jaringan alat cerna
3. Steroid dibuat : kelenjar buntu yg berasal dari mesotelium (Contoh : hormon
testes, ovarium, & korteks suprarenal
4. Asam Lemak merupakan biosintesis contoh hormon prostaglandin
4
D. Penyebab sistem endokrin
Gangguan endokrin biasanya dikelompokkan dalam 2 kategori:
1. Kelenjar menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin, yang
disebut ketidakseimbangan hormon
2. Pembentukan luka (seperti bintil atau tumor) pada sistem endokrin, yang dapat atau
tidak mempengaruhi kadar hormon.
3.
E. Tanda dan gejala sistem endokrin
Apa saja tanda-tanda dan gejala gangguan sistem endokrin?
Gejala-gejala dari gangguan endokrin dapat berkisar dari ringan atau tidak ada
gejala hingga serius dan mempengaruhi seluruh tubuh Anda. Tergantung pada bagian
spesifik dari sistem endokrin yang terpengaruh, beberapa gejala dapat digolongkan
menjadi:
1. Diabetes
Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus, yang terjadi
apabila pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang tersedia dengan optimal. Gejala diabetes dapat
meliputi:
Haus atau lapar yang berlebih
Kelelahan
Sering buang air kecil
Mual dan muntah
Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disertai alasan
Perubahan pada penglihatan.
2. Akromegali
5
Perubahan struktur tulang muka
3. Penyakit Addison
Depresi
Diare
Kelelahan
Sakit kepala
Hiperpigmentasi pada kulit
Hipoglikemia
Napsu makan rendah
Tekanan darah rendah
Periode menstruasi yang terlewat
Mual, dengan atau tanpa muntah
Ingin mengonsumsi garam
Penurunan berat badan
Kelemahan.
4. Sindrom Cushing
6
Diskolorasi kulit seperti memar
Kelelahan
Merasa sangat haus
Penipisan dan melemahnya tulang (osteoporosis)
Sering buang air kecil
Gula darah tinggi (hiperglikemia)
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Mudah marah dan perubahan mood
Obesitas pada bagian atas tubuh
Wajah bundar
Kelemahan.
5. Penyakit Graves
Mata menonjol
Diare
Kesulitan tidur
Kelelahan dan kelemahan
Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)
Intoleransi terhadap panas
Detak jantung yang tidak teratur
Mudah marah dan perubahan mood
Detak jantung berdebar cepat (tachycardia)
Kulit yang tebal atau merah pada betis
Tremor
Penurunan berat badan.
6. Hashimoto’s thyroiditis
Hashimoto’s thyroiditis adalah suatu kondisi di mana tiroid diserang oleh sistem
imun, menyebabkan hipotiroidisme dan produksi hormon tiroid yang rendah,
seperti:
7
Intoleransi terhadap dingin
Konstipasi
Rambut kering dan rontok
Kelelahan
Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)
Nyeri sendi dan otot
Periode menstruasi yang terlewat
Detak jantung yang melambat
Pertambahan berat badan.
7. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang overaktif.
Gejala umum dari hipertiroidisme meliputi:
Diare
Kesulitan tidur
Kelelahan
Goiter
Intoleransi terhadap panas
Mudah marah dan perubahan mood
Detak jantung yang cepat (takikardia)
Tremor
Penurunan berat badan tanpa penyebab
Kelemahan.
8. Hipotiroidisme
8
Goiter
Nyeri pada sendi dan otot
Periode menstruasi yang terlewat
Detak jantung yang melambat
Muka membengkak
Kenaikan berat badan.
9. Prolaktinoma
Disfungsi ereksi
Kemandulan
Kehilangan libido
Periode menstruasi yang terlewat
Produksi ASI tanpa penyebab.
A. KONSEP KEPERAWATAN
Tanda :
otot menurun.
b. Sirkulasi
Tanda :
10
2) Perubahan tekanan darah postural : hipertensi, nadi yang
c. Neurosensori
Gejala :
memori (baru, masa lalu) : kacau mental, refleks fendo dalam (RTD)
d. Nyeri / Kenyamanan
e. Keamanan
Gejala :
11
4) Abdomen keras, bising usus lemah dan menurun : hiperaktif
(diare).
f. Pemeriksaan Diagnostik
Gejala :
m osm/l.
12
8
2. Bagan Patofisiologi dan Penyimpangan Terhadap KDM
efek terhadap mikrovaskuler Transpor glukosa ke dalam sel Katabolisme protein penurunan penyerapan asam amino
Retina tidak mendapat oksigen metabolisme glukosa dimitokondria penurunan ATP asam amino darah meningkat
Hipoksia
peningkatan glukosa darah penurunan energi glukoneogenesis meningkat
Resiko Kebutaan Hiperglikemia Hambatan mobilitas fisik pemakaian lemak dan protein meningkat
Resiko Gangguan persepsi sensori efek mikrovaskuler aterosklerosis dinding intima napas berbau keton mual, muntah
13
Terputusnya kontinuitas jaringan perubahan status kesehatan Penurunan rawat diri
kurang pengetahuan
pelepasan mediator kimia kurang informasi
14
25
2. Diagnosa Keperawatan
gangguan sirkulasi.
(Doengoes, 2001)
25
4. Perencanaan / Intervensi
Tujuan :
Intervensi :
Intervensi Rasional
memperkirakan kekurangan
26
nyeri dan merupakan indikator
perkembangan penyakit.
menghasilkan alkalosis
respiratorik, ketoasidosis
pernapasan. Pernapasan
kelelahan pernapasan,
asidosis.
5. Memberikan perkiraan
27
pengganti fungsi ginjal dan
diberikan.
Tujuan :
program.
28
Intervensi :
INTERVENSI RASIONAL
ketidakseimbangan cairan
berhubungan dengan
sistem pencernaan.
29
dingin, denyut nadi cepat, lapar, insulin akan menyebabkan
5. Berikan Insulin.
5. Akan mempercepat
pengangkutan glukosa
kedalam sel.
Tujuan : Klien akan mempertahankan integritas kulit tetap utuh dan terhindar
Intervensi :
INTERVENSI RASIONAL
mempertahankan
30
saat melakukan prosedur.
perkembangan bakteri.
perkembangan bakteri.
gangguan sirkulasi
Tujuan :
a. Luka sembuh
31
Intervensi :
INTERVENSI RASIONAL
pertumbuhan jaringan
kuman.
Tujuan :
32
Intervensi :
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji derajat dan tipe 1. Mengidentifikasi derajat
visual klien.
lingkungan. disorientasi
penglihatan. bertahap.
orientalasi pada
lingkungannya.
33
pencegahan sesuai indikasi.
Tujuan :
Intervensi :
INTERVENSI RASIONAL
1. Diskusikan dengan klien 1. Pendidikan dapat memberikan
berlebihan
34
aktivitas yang dapat ditoleransi
secara fisiologis
Tujuan :
Intervensi :
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat nyeri 1. Nyeri disebabkan oleh
35
karena peningkatan asam laktat
dimanifestasikan dengan
pernafasan
nyeri dapat
diminimalkan
Tujuan :
36
Intervensi :
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kemampuan klien 1. Mengidentifikasi tingkat toleransi
untuk menggaruk
Tujuan :
37
Intervensi :
Intervensi Rasional
dalam darah
berulangnya
kejadian ketoasidosis.
38
5. Implementasi
6. Evaluasi
ANALISA DATA
39
cepat dan dalam
(kusmaul)
- HCO3 : 10 10 meq/L,
- pH darah: 7
- perubahan pergerakan
dada dan penggunaan
otot bantu nafas,
- pucat, sianosis
- nafas berbau aseton
PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Anamnesa
2. Keluhan utama
40
Datang dengan atau tanpa keluhan Poliuria, Polidipsi, Polifagi; lemas, luka
sukar sembuh atau adanya koma/penurunan kesadaran dengan sebab tidak
diketahui. Pada lansia dapat terjadi nepropati, neurophati atau retinophati, serta
penyakit pembuluh darah.
2. Sirkulasi
41
3. Eliminasi
4. Makanan/ cairan
5. Respirasi
6. Neurosensori
7. Keamanan
C. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
2. Sistem pernafasan
Nafas kusmaul, takhipneu, nafas bau aseton, vesikuler pada lapang paru.
3. Sistem integument
42
4. Sistem kardiovaskuler
Hipertensi
5. Sistem gastrointestinal
6. Sistem neurologi
7. Sistem penglihatan
Penglihatan kabur
Definisi :
INTERVENSI RASIONAL
1. Pemantauan pernapasan: 1. Pemantauan pernapasan
a. pantau adanya pucat dan a. Pucat dan sianosis merupakan
sianosis tanda penurunan ambilan
b. pantau kedalaman nafas, oksigen di paru-paru akibat
kecepatan, irama, dan usaha hiperventilasi sehingga
repirasi. menyebabkan penurunan aliran
c. Perhatikan kesimetrisan dada, oksigen ke kapiler.
penggunaan otot bantu b. Pola dan kecepatan pernafasan
43
pernapasan, dipengaruhi oleh status asam
d. Pantau pola pernapasan basa, status hidrasi, status
hipervenliasi, pernapasan cardiopulmonal dan sistem
kusmaul dan nafas berbau persyarafan. Keseluruhan faktor
koton harus dapat diidentifikasi untuk
e. Kaji kemungkinan adanya menentukan faktor mana yang
secret yang mungkin timbul berpengaruh/paling berpengaruh
f. Pantau Kadar AGD c. Hiperventilasi dan kusmaul
akan meningkatkan kerja
2. Pertahankan oksigen masker 100 pernapasan
% d. Paru-paru mengeluarkan asam
3. Pastikan jalan nafas tidak karbonat melalui pernafasan
tersumbat yang menghasilkan kompensasi
4. Baringkan klien pada posisi alkalosis respiratorik terhadap
nyaman, semi fowler keadaan ketoasidosis. Pernafasn
yang berbau keton berhubungan
dengan pemecahan asam
ketoasetat dan harus berkurang
bila ketosis harus terkoreksi
e. Penurunan kesadaran mampu
merangsang pengeluaran
sputum berlebih akibat kerja
reflek parasimpatik dan atau
penurunan kemampuan menelan
f. AGD normal menunjukan
perbaikan sirulasi ogsigen
darah, terutama pada pambuluh
kapiler. Evaluasi rutin
konsentrasi HCO3, CO2 dan O2
merupakan bentuk evaluasi
objektif terhadap keberhasilan
terapi dan pemenuhan oksigen
44
2. Pernafasan kusmaul sebagai
kompensasi keasaman memberikan
respon penurunan CO2 dan O2,
Pemberian oksigen sungkup dalam
jumlah yang minimal diharapkan
dapat mempertahankan level CO2
3. Pengaturan posisi ekstensi kepala
memfasilitasi terbukanya jalan
nafas, menghindari jatuhnya lidah
dan meminimalkan penutupan
jalan nafas oleh sekret yang
munkin terjadi
4. Pengaturan posisi ekstensi kepala
memfasilitasi terbukanya jalan
nafas, menghindari jatuhnya lidah
dan meminimalkan penutupan
jalan nafas oleh sekret yang
munkin terjadi
45
INTERVENSI RASIONAL
8. Kaji riwayat durasi/intensitas 1. Membantu memperkirakan
mual, muntah dan berkemih pengurangan volume total. Proses
berlebihan infeksi yang menyebabkan
demam dan status hipermetabolik
meningkatkan pengeluaran cairan
insensibel.
2. Hypovolemia dapat
9. Monitor tanda-tanda vital dan
dimanifestasikan oleh hipotensi
perubahan tekanan darah
dan takikardia. Hipovolemia
orthostatic
berlebihan dapat ditunjukkan
dengan penurunan TD lebih dari
10 mmHg dari posisi berbaring
ke duduk atau berdiri.
46
emosional
7. Mengurangi peningkatan suhu
yang menyebabkan pengurangan
cairan, perubahan emosional
menunjukkan penurunan perfusi
15. Catat hal yang dilaporkan
cerebral dan hipoksia
seperti mual, nyeri abdomen,
muntah dan distensi lambung
8. Kekurangan cairan dan elektrolit
mengubah motilitas lambung,
sering menimbulkan muntah dan
16. Obsevasi adanya perasaan
potensial menimbulkan
kelelahan yang meningkat,
kekurangan cairan & elektrolit.
edema, peningkatan BB, nadi
tidak teratur dan adanya distensi 9. Pemberian cairan untuk
pada vaskuler perbaikan yang cepat mungkin
sangat berpotensi menimbulkan
beban cairan dan GJK
47
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
1. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh.
2. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis,
membatu mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem
persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol
perkembangan seksual dan reproduksi.
3. Pada sistem endokrin ini terdapat beberapa kelenjar diantaranya hipofisis,
kelenjar thyroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, kelenjar pankreas,
kelenjar timus.
B Saran
48
Daftar Pustaka
Gibson, John, 2003, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, EGC,
Jakarta
Guyton dan Hall, 1997, Fisiologi Kedokteran, (Edisi 9), EGC, Jakarta
49
Hinchliff, 1999, Kamus Keperawatan, EGC, Jakarta
Sherwood, 2001, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, (edisi 21), EGC,
Jakarta
http://niasari19.blogspot.com/2017/12/makalah-sistem-endokrin-pada-
manusia.html
https://adalah.co.id/endokrin/
https://apa-itu.net/organ-tubuh/
https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/gangguan-sistem-endokrin/#gref
50
51
52
53