Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan: 5 LEMBARAN KERJA 4 NILAI

Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN


Sabtu, 10 Okt 2020 Prodi Pendidikan Antropologi – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah :Anada Leo Nama Mhs : Jaka sejati
Virganta,S.Pd.,M.Pd
NIM :3203122053
gMateri: Aliran Filsafat Pragmatisme. Eksistensialisme, dan Progresivisme.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, menganalisis dan memverifikasi konsep Aliran
Filsafat Prahmatisme. Eksistensialisme, dan Progresivisme.

Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
- Pragmatisme
- Eksistensialisme
- Progressivisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan
di atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat eksistensialisme?
Jawaban:

1.Pragmatisme

 William james

Menurut William pragmatism adalah realitas sebagai mana yang kita ketahui, dan menurut
pendapatnya pragmatism adalah filsafat praktis, karena ia memberikan kontrol untuk bertindak
bagi kebutuhan, harapan dan keyakinan manusia untuk sebagian dari masa depannya.

 John dewey

John dewey mengatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi perbuatan
nyata, dewey suka menyebut sistemnya dengan istilah instrumentalisme, dalam teori intinya dewey
mengembangkan filsafat sebagai berikut : situasi dikeliling kita, itu sebagai pengalaman pertama
merupakan situasi indeterminate, maka dengan berfikir reflektif situasi tersebut menjadi
indeterminate atas refleksi kita. Karena filsafat harus berpijak pada pengalaman dan
pengelolahannya secara aktif, kritis, dengan demikian filsafat akan dapat menyusun sistem norma
– norma dan nilai – nilai.
 Heracleitos

Pemikiran heracleitos yang paling terkenal adalah mengenai perubahan – perubahan mengenai
alam semesta, ia terkenal dengan ucapannya “ pantarenkay uden meney” yang berarti “ semuanya
yang mengalir dan tidak ada satupun yang tinggal tetap” melalui ajaran tentang hal – hal yang
bertentangan tetapi disatukan dengan logos, heracleitos disebut filsafat sebagai filsafat dialegtis
melalui ajaran tentang hal – hal yang bertentangan tetapi disatukan logos, heraclitos disebut filsafat
dialegtis yang pertama dalam sejarah filsafat.

Eksistensialisme

 Karl Jaspers
Eksistensialismenya ditandai dengan pemikiran yang menggunakan semua pengetahuan
obyektif serta mengatasi pengetahuan obyektif sehingga manusia sadar akan dirinya sendiri
dan memandang filsafat bertujuan mengembalikan manusia kepada jatidirinya kembali.
Ada dua fokus pemikiran Jasper, yaitu eksistensi dan transendensi.

 Soren Aabye Kiekeegaard


Mengedepankan teori bahwa eksistensi manusia bukanlah sesuatu yang kaku dan statis
tetapi senantiasa terbentuk, manusia juga senantiasa melakukan upaya dari sebuah hal yang
sifatnya hanya sebagai spekulasi menuju suatu yang nyata dan pasti, seperti upaya mereka
untuk menggapai cita-citanya pada masa depan.

 Jean Paul Sartre


“Manusia yang bereksistensi adalah makhluk yang hidup dan berada dengan sadar dan
bebas bagi diri sendiri”. Itu adalah salah satu statement dan mungkin bernilai teori yang
terkenal darinya.

Progressivisme

 William James

Beliau merupakan psikolog dan filsuf dari Amerika yang terkenal, dan beliau juga sebagai pendiri
aliran Pragmatisme. Beliau berpandangan bahwa fungsi organ fikiran itu dipelajari sebagai bagian
mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam. Artinya ilmu yang kita pelajari dari alam itu
kita fikiran melalui otak, jadi fungsi otak itu sendiri untuk dipelajari.

 John Dewey

Mengenai pendidikan Progresivisme beliau menulis bahwa pendidikan itu menghendaki adanya
filsafat pendidikan yang berlandaskan kepada filsafat pengalaman. Secara singkatnya, beliau
menyinggung adanya kesatuan rangkaian pengalaman, kesatuan rangkaian pengalaman tersebut
mempunyai 2 aspek penting bagi pendidikan, yang pertama: hubungan kelanjutan antara individu
dan masyarakat. Kedua: hubungan kelanjutan antara pikiran dan benda. John Dewey sendiri sejalan
dengan plato bahwa tidak ada individu atau masyarakat yang lepas antara satu dengan yang
lainnya, dan pikiran pun tidak lepas dari aktivitas mental dan pengalaman.

 Hans Vaihinger

Beliau berpandangan bahwa kata "Tahu* hanya mempunyai arti praktis. Kesesuaian dengan
objeknya tidak mungkin dibuktikan. Karena satu-satunya ukuran bagi berfikir ialah gunanya untuk
mempengaruhi kejadian atau peristiwa di dunia. Segala pengertian itu sebenarnya buatan semata,
namun jika manusia tau akan kebenaran nya maka pengertian itu akan berguna.

2. pragmatisme berasal dari bahasa yunani yaitu fragma yang berarti tindakan atau perbuatan,
pragmatism merupakan aliran yang mengajarkan bahwa yang benar apa yang membuktikan dirinya
sebagai benar, dan perantara akibat – akibat yang bermanfaat secara praktis.

Eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena latar belakang ketidakpuasan
beberapa filusuf yang memandang bahwa filsafat pada masa Yunani ketika itu seperti protes
terhadap rasionalisme Yunani, khususnya pandangan tentang spekulatif tentang manusia.

filsafat pendidikan aliran Progresivisme ini merupakan suatu aliran yang menekankan bahwa
pendidikan itu bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan tetapi juga memberikan beragam
aktivitas yang akan mengarahkan kemampuan latihan berfikir peserta didik. Dalam pendidikan
aliran ini berpandangan bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan.

3. A.Sejarah Kemunculan Aliran Filsafat Eksistensialisme


Eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena latar belakang ketidakpuasan
beberapa filusuf yang memandang bahwa filsafat pada masa Yunani ketika itu seperti protes
terhadap rasionalisme Yunani, khususnya pandangan tentang spekulatif tentang manusia. Intinya
adalah Penolakan untuk mengikuti suatu aliran, penolakan terhadap kemampuan suatu kumpulan
keyakinan, khususnya kemampuan sistem, rasa tidak puas terhadap filsafat tradisional yang
bersifat dangkal dan primitif yang sangat dari akademik. Salah satu latar belakang dan alasan
lahirnya aliran ini juga karena sadarnya beberapa golongan filusuf yang menyadari bahwa manusia
mulai terbelenggu dengan aktifitas teknologi yang membuat mereka kehilangan hakekat hidupnya
sebagai manusia atau mahluk yang bereksistensi dengan alam dan lingkungan sekitar bukan hanya
dengan semua serba instant.
Daftar Pustaka:

1. https://www.kompasiana.com
3. https//www.kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai